Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROKONTROLER “DIGITAL OUTPUT

LED”

MUHAMMAD.RADITYA

FEBRYAN

32120027

IIB D3 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG

PANDANG MAKASSAR

2021
A. Tujuan Percobaan

Setelah membaca mahasiswa diharapkan dapat:

1. Membuat layout simulasi rangkaian LED di proteus menggunakan Arduino kuno.

2. Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi lampu LED
di protes.

3. Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno.

B. Teori Dasar

1. Arduino Uno
Arduino Uno adalah salah satu jenis produk dari keluarga arduino yang dimana
pada papan elektroniknya tersebut memiliki mikrokontroler ATMega
328. IC mikrokontroler merupakan IC yang bekerja seperti layaknya sebuah
komputer dikarenakan memiliki CPU, RAM, maupun ROM.Contohnya seperti
gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Struktur Arduino Uno


Arduino Uno ini berbeda dengan seluruh jenis arduino uno yang ada sebelumnya.
Perbedaannya dalam hal antarmuka koneksi USB to serial yaitu menggunakan fitur ic
Atmega8U2, yang dimana diprogram sebagai converter yang berbeda dengan board
sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB to serial. Kata “Uno” yang
diambil dari bahasa Italia yang artinya satu, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0.
Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino. Fungsinya yaitu
sebagai model referensi untuk rencana kerja Arduino sebagai perbandingan dengan versi
sebelumnya.

Gambar 2.2 Papan Elektronik Arduino Uno

Spesifikasi yang dimiliki oleh Arduino Uno adalah sebagai berikut:

 Mikrokontroler : ATMega32P
 Tegangan operasional pada 5 Vdc
 Tegangan masukan (rekomendasi) pada 7 – 12 Vdc
 Jumlah Digital I/O > 14 pin
 Jumlah analog Input > 6 pin
 Flash Memory 32 KB
 SRAM 2 KB
 eepROM 1 KB
 Clocking speed > 16 MHz
 Panjang papan elektronik > 68.6 mm
 Lebar papan elektronik > 53.4 mm
 Berat modul : 25 gr

Untuk saat ini Arduino Uno yang dijual dipasaran yaitu Arduino R3 (Revisi 3).
Dari Arduino revisi terbaru itu memiliki fitur-fitur baru antara lain :

 Pinout : ditambah dengan pin khusus SDA dan SCL yang dekat dengan pin
AREF dan 2 pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET,
IOREF. Untuk ke depannya, module shield kompatibel dengan board yang
beroperasi dengan tegangan 5V.
 Rangkaian RESET yang lebih efektif
 Penggunaan Atmega 16U2 menggantikan Atmega 8U2
 Daya (Power)

Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power
supply eksternal.Sumber daya dipilih secara otomatis.
Supply tegangan eksternal (non-USB) diperoleh dari tegangan masukan adaptor DC
dengan range minimal 6 – 20Vdc ataupun baterai. Adaptor dihubungkan dengan
mencolokkan sebuah jack plug DC yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board.
Sedangkan untuk baterai dapat dihubungkan menggunakan kabel jumper.

Pin daya yang terdapat pada Arduino Uno antara lain:


a. VIN : Tegangan supply masuk sebesar 5V, sebagai pengganti daya dari
USB maupun dari power supply jack DC.
b. 5V : merupakan tegangan keluaran yang difungsikan catu daya untuk
module, sensor, maupun shield
c. 3V3 : tegangan keluaran khusus dengan output 3.3 v, yang
difungsikan sebagai catu daya
d. GND : pin ground baik untuk VIn, 5V, maupun 3V3

2. LED (Light Emitting Diode)


LED (Light Emitting Diode) adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. Simbol dan
betul LED dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Bentuk dan simbol LED

LED mempunyai 2 kaki yang disebut dengan noda (+) dan katoda (-
).Apabila dihubungkan dengan sumber tegangan maka kaki-kaki tersebut harus
disesuaikan dengan polaritas dari sumber tegangan tersebut. Untuk membedakan kaki
anoda dan katoda, dapat memperhatikan gambar berikut :
Gambar 2.2 Katoda dan Anoda LED

3. Alat dan Bahan


a. Tools Proteus (software)
b. Tools IDE Arduino Uno
c. Board Modul Arduino Uno : 1 set

d. Kabel USB : 1 buah

e. Kabel jumper male-female, male-male, female-female


4. Rangkaian Percobaan
a. Rangkaian percobaan dengan menggunakan satu LED

Gambar 4.1 Rangkain Percobaan pertama

b. Rangkaian percobaan dengan menggunakan banyak LED (lampu


lalulintas)

Gambar 4.2 Rangkain Percobaan kedua


5. Langkah Percobaan
A. Menyalakan LED
Sebelum kita merangkai pada Board Arduino telebih dahulu kita
melakukan simulasi pada Proteus. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti langkah a – h pada “Membuat Rangkaian dan Simulasi” yang
terdapat dalam ARDUINO DAN SOFTWARE PROTEUS
2. Pada kolom “Keyword” ketiklah kata “Arduino” akan muncul jendela
seperti ini:

3. Memilih “Arduino Uno R3” kemudian klik “Ok”, setelah itu klik pada area
kerja, hasilnya akan seperti berikut:
4. Dengan cara yang sama pada nomor 9 untuk mencari LED dan resistor

5. Menghubungkan LED dengan Pin 13 Arduino melalui Resistor ke Ground,


sehingga gambarnya rangkaiannya menjadi seperti ini
6. Cara menghubungkan antar komponen satu dengan lainnya adalah
mengarahkan kursor pada Port yang akan dihubungkan dengan Port komponen
lainnya hingga ada warna merah, kemudian diklik dan di drag ke komponen lain
yang akan dihubungkan dan klik sekali pada Port komponen yang dituju.

7. Untuk mengubah nilai tahanan dari Resistor adalah dengan mengklik 2x


Resistor pada area kerja, pada kolom “Resistance” ubahlah nilainya sesuai
nilai Resistor yang digunakan, sehingga muncul jendela seperti berikut:
8. Setelah selesai membuat rangkaian, langkah selanjutnya adalah membuat
source code untuk dimasukkan ke dalam Arduino pada Sketch.

a. Arduino dengan satu LED

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

pinMode(2,OUTPUT);

}
void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

digitalWrite(2,HIGH);

b. Arduino dengan 12 LED (Lampu Lalulintas)

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

pinMode (2, OUTPUT);

pinMode (3, OUTPUT);

pinMode (4, OUTPUT);

pinMode (5, OUTPUT);

pinMode (6, OUTPUT);

pinMode (7, OUTPUT);

pinMode (8, OUTPUT);

pinMode (9, OUTPUT);

pinMode (10, OUTPUT);

pinMode (11, OUTPUT);

pinMode (12, OUTPUT);


pinMode (13, OUTPUT);

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly: digitalWrite

(2,HIGH);

digitalWrite (3,LOW);

digitalWrite (4,LOW);

digitalWrite (5,LOW);

digitalWrite (6,LOW);

digitalWrite (7,HIGH);

digitalWrite (8,LOW);

digitalWrite (9,LOW);

digitalWrite (10,HIGH);

digitalWrite (11,LOW);

digitalWrite (12,LOW);

digitalWrite (13,HIGH);

delay (3000);

digitalWrite (2,LOW);
digitalWrite (3,HIGH);

digitalWrite (4,LOW);

digitalWrite (5,LOW);

digitalWrite (6,LOW);

digitalWrite (7,HIGH);

digitalWrite (8,LOW);

digitalWrite (9,LOW);

digitalWrite (10,HIGH);

digitalWrite (11,LOW);

digitalWrite (12,LOW);

digitalWrite (13,HIGH);

delay(2000);

digitalWrite (2,LOW);

digitalWrite (3,LOW);

digitalWrite(4,HIGH);

digitalWrite (5,HIGH);

digitalWrite (6,LOW);

digitalWrite (7,LOW);
digitalWrite (8,LOW);

digitalWrite (9,LOW);

digitalWrite (10,HIGH);

digitalWrite (11,LOW);

digitalWrite (12,LOW);

digitalWrite (13,HIGH);

delay (3000);

digitalWrite (2,LOW);

digitalWrite (3,LOW);

digitalWrite(4,HIGH);

digitalWrite (5,LOW);

digitalWrite (6,HIGH);

digitalWrite (7,LOW);

digitalWrite (8,LOW);

digitalWrite (9,LOW);

digitalWrite (10,HIGH);

digitalWrite (11,LOW);

digitalWrite (12,LOW);
digitalWrite (13,HIGH);

delay(2000);

digitalWrite (2,LOW);

digitalWrite (3,LOW);

digitalWrite(4,HIGH);

digitalWrite (5,LOW);

digitalWrite (6,LOW);

digitalWrite (7,HIGH);

digitalWrite (8,HIGH);

digitalWrite (9,LOW);

digitalWrite (10,LOW);

digitalWrite (11,LOW);

digitalWrite (12,LOW);

digitalWrite (13,HIGH);

delay (3000);

digitalWrite (2,LOW);

digitalWrite (3,LOW);
digitalWrite(4,HIGH);

digitalWrite (5,LOW);

digitalWrite (6,LOW);

digitalWrite (7,HIGH);

digitalWrite (8,LOW);

digitalWrite (9,HIGH);

digitalWrite (10,LOW);

digitalWrite (11,LOW);

digitalWrite (12,LOW);

digitalWrite (13,HIGH);

delay(2000);

digitalWrite (2,LOW);

digitalWrite (3,LOW);

digitalWrite(4,HIGH);

digitalWrite (5,LOW);

digitalWrite (6,LOW);

digitalWrite (7,HIGH);

digitalWrite (8,LOW);
digitalWrite (9,LOW);

digitalWrite (10,HIGH);

digitalWrite (11,HIGH);

digitalWrite (12,LOW);

digitalWrite (13,LOW);

delay (3000);

digitalWrite (2,LOW);

digitalWrite (3,LOW);

digitalWrite(4,HIGH);

digitalWrite (5,LOW);

digitalWrite (6,LOW);

digitalWrite (7,HIGH);

digitalWrite (8,LOW);

digitalWrite (9,LOW);

digitalWrite (10,HIGH);

digitalWrite (11,LOW);

digitalWrite (12,HIGH);

digitalWrite (13,LOW);
delay(2000);

9. Selanjutnya klik “Verify” pada toolbar, fungsinya untuk mengecek


coding yang kita buat sudah benar atau masih ada yang salah

10. Jika coding kita telah benar pada bagian kiri bawah akan terlihat
seperti ini

11. Kemudian carilah hasil kompailer tersebut yang berekstensi *.hex


12. Setelah itu salin alamat lokasi tersimpannya tanpa tanda
“C:\\Users\\oesman\\AppData\\Local\\Temp\\arduino_build_671963/LED.in
o.hex” kemudian buka kembali Proteus lalu klik 2x arduino hingga muncul
jendela seperti ini
13. Kemudian tempel pada kotak “Program File”, kemudian klik “Ok”

14. Sekarang rangkaian kita siap untuk disimulasikan, dengan mengklik


simbol “Play” pada bagian kiri bawah jendela Proteus
15. Setelah itu LED pada rangkaian akan berubah warna, artinya simulasi telah
berhasil (LED telah menyala)

a. Arduino dengan satu LED

b. Arduino dengan menggunakan 12 LED (Lampu Lalulintas).


16. Simulasi selesai.

B. Menyalakan Lampu LED BLINK tiap satu detik.


1. Merangkai sama dengan rangkaian percobaan A di atas.
2. Mengulangi langkah pada percobaan A di atas, akan tetapi Masukanlah
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
pinMode(2,OUTPUT);
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly: digitalWrite(2,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(2,LOW);
delay(1000);
}
3. Mengulangi langkah 10 – selesai pada “Percobaan A” di atas!
DAFTAR PUSTKA
 IDSCRIBD-DOWNLOAD-MAHASISWA-POLITEKNIK-NEGERI-UJUNG-
PANDANG-GUSTI-MADE
 LAPORAN-PRAKTIKUM-MIKROKONTROLLER-POLITEKNIK-NEGERI-UJUNG-
PANDANG

Anda mungkin juga menyukai