Anda di halaman 1dari 28

PROGRAMA DESA. OLEH DARWIN RAUF,S.

ST
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang system Penyuluhan
Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa programa
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan terdiri dari atas programa
penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan
tingkat kecamatan atau BP3K, programa penyuluhan kabupaten, dan programa
penyuluhan tingkatan lainnya.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :25/Permentan/OT.140/5/
2014. Tanggal 13 Mei 2014, tentang Pedoman Penyusunan Programa
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan merupakan rencana yang
disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat
pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan disusun setiap tahun memuat rencana
tahunberikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing – masing
tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumber daya sebagai
pelaksanaan penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan di tingkat BP3K Kecamatan Oba Tengah
disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kebutuhan sasaran. BP3K Kecamatan
Oba Tengah memiliki 14 (empat belas) wilayah binaan yang meliputi Desa
Aketobatu, Desa Akedotilou, Desa Aketobololo, Desa Beringin Jaya, Kelurahan
Akelamo, Desa Siokona, Desa Akesai, Desa Akeguraci, Desa Fanaha, Desa
Togeme, Desa Yehu, Desa Lola, Desa Tauno, Desa Tadupi. Pencapaian
pembangunan pertanian perikanan dan kehutanan senantiasa melibatkan peran
aktif dalam proses perencanaan penyuluhan melalui musyawarah tingkat
kecamatan. Dalam penyusunannya selalu memperhatikan keterpaduan dan
kesinergian Programa Penyuluhan pada setiap tingkatan.
Agar penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
dapat berjalan secara strategis, produktif dan dapat menyelaraskan
keterpaduan/dinas terkait, untuk itu perlu memiliki daya ungkit yang tinggi
terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan
petani.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 1


Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai keadaan,
masalah dan alternative pemecahan masalah untuk mencapai tujuan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan lokalita, agar mampu merespon kebutuhan pelaku
utama dan pelaku usaha dan untuk memberikan dukungan terhadap program
Dinas/Instansi terkait.
Guna menyediakan acuan bagi seluruh penyelenggaraan penyuluhan
pertanian perikanan dan kehutanan sebagai dasar persamaan persepsi, gerak
dan langkah dalam persiapan perencanaan dalam merancang bangun kegiatan
penyuluahan, maka dipandang perlu untuk menerbitkan pedoman penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Balai Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Oba Tengah Kota Tidore
Kepulauan Tahun 2016.

B. Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya programa penyuluhan pertanian ini adalah
sebagai berikut :
a. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhaan pertanian bagi
para penyelenggara penyuluh.
b. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana
kegiatan penyuluhan pertanian.
c. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan penyuluhan untuk
disampaikan dalam forum musrenmbangtan tahun berikutnya.

C. Manfaat Programa Penyuluhan


Manfaat programa penyuluhan pertanian adalah untuk memberikan arah dan
pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 2


BAB II
KEADAAN UMUM

A. Deskripsi Umum Wilayah


1. Letak Geografi dan Topografi
Kelurahan Akelamo, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan
memilikii luas wilayah 149 ha dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 386
jiwa dan perempuan sebanyak 381 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 225 KK. Kelurahan Akelamo terletak dibagian barat pulau halmahera
dengan ketinggian tempat 0 – 500 meter dpl berbatasan dengan :
Sebalah Utara berbatasan dengan : Wilayah Desa Aketobololo
Sebelah Selatan berbatasan dengan : Wilayah Desa Siokona
Sebelah Timur berbatasan dengan : Hutan
Sebelah Barat berbatasan dengan : Laut Halmahera
Kelurahan Akelamo yang berjarak ±0 km dari ibukota Kecamatan, jarak ke
Ibu Kota Propinsi ±13 km dengan waktu tempuh ±30 menit dengan
menggunakan sepeda motor, sedangkan jarak ke Ibu Kabupaten / Kota ±10 km
dengan waktu tempuh ± 60 menit dengan menggunakan kapal Motor dan ±30
menit dengan menggunakan spitboat.
Sedangkan Desa Siokona, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore
Kepulauan memilikii luas wilayah 8,5 ha dengan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 204 jiwa dan perempuan sebanyak 179 jiwa dengan jumlah kepala
keluarga sebanyak 107 KK. Desa Siokona terletak dibagian barat pulau
halmahera dengan ketinggian tempat 0 – 500 meter dpl berbatasan dengan :
Sebalah Utara berbatasan dengan : Wilayah Kelurahan Akelamo
Sebelah Selatan berbatasan dengan : Wilayah Desa Akesai
Sebelah Timur berbatasan dengan : Hutan
Sebelah Barat berbatasan dengan : Laut Halmahera
Desa Siokona yang berjarak ±1 km dari ibukota Kecamatan, jarak ke Ibu
Kota Propinsi ±14 km dengan waktu tempuh ±30 menit dengan menggunakan
sepeda motor, sedangkan jarak ke Ibu Kabupaten / Kota ±10 km dengan waktu
tempuh ± 60 menit dengan menggunakan kapal Motor dan ±30 menit dengan
menggunakan spitboat.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 3


2. Karakteristik Iklim dan Lahan
Wilayah binaan Penyuluh Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona
merupakan daerah pesisir pantai berangin lembab, yang dimanfaatkan untuk
areal pemukiman sedangkan areal berbukit dan dataran rendah dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan dengan
struktur tanah lempung berpasir dengan tungkat keasaman berkisar 5 – 7 pH.
dengan suhu antara 25oC – 40oC merupakan tipe iklim B1 (menurut Oldemen),
Wilayah ini dipengaruhi oleh 2 musim yaitu : Musim hujan dan musim panas/
kemarau. Iklim di wilayah ini bervariasi dimana tergolong iklim basah, curah
hujan pertahunnya rata-rata antara 199,02 mm pada tahun 2014, dan 254,7 mm
pada tahun 2015 dengan rata-rata jumlah hari hujan antara 14 -20 hari hujan.
Tabel 1 : Data curah hujan lima (5) tahun terakhir.
N Bulan Tahun
o 2011 2012 2013 2014 2015

CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
1. Januari 321 20 280 24 240 18 125 16 135 9
2. Pebruari 514 28 291,5 21 280 20 67 9 438,5 21
3. Maret 516 26 270 19 260 19 90 14 62 6
4. April 405 22 175 12 170 15 281 19 378 22
5. Mei 156 18 180 16 160 13 194 17 238 19
6. Juni 62 10 215 18 200 19 107,1 12 149 15
7. Juli 33 4 80 8 110 10 240 16 229,5 22
8. Agustus 102 14 75 5 60 8 30,1 11 360,5 26
9. September 101 14 301,2 24 80 4 612 10 309,5 17
10 Oktober 226 10 89 2 244 19 38 11 265 12
11 Nopember 472 25 259 14 250 20 141 19 239 18
12 Desember 253 26 303,3 27 265 25 463 23 252 22
Jumlah 3161 217 2519 190 2319 190 2388,2 177 3056 209
Rata-rata 263,4 18,08 209,92 15,83 193,3 15,833 199,02 14,8 254,7 17,42
Sumber : Data Kecamatan Oba Tengah 2015
Berdasarkan data curah hujan tersebut diatas, maka dapat dilakukan
penanaman usahatani perkebunan dan pertanian dengan pola tanam palawija
dan horti yang didukung dengan sarana irigasi pedesaan.
B. DATA PRODUKSI USAHA TANI
1. Bidang Tanaman Pangan
Luas tanam, luas panen dan produksi tanaman pangan di wilayah binaan
Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah tahun 2016
dapat dilihat pada Tabel 2.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 4


Tabel 2. Luas Areal Tanaman Tanaman Jagung, Tanaman Ubi Kayu, Tanaman
Ubi Jalar di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
2016

Jenis Tanaman
N Desa/ Tanaman Tanaman Tanaman
Produksi Produksi Produksi
o Kelurahan Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Akelamo 1 2 0,5 1 0,5 1
2 Siokona 0,5 1 0,5 1 0,5 1
Sumber : Data Programa BP3K Kecamatan Oba Tengah 2016

Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa luas areal
tanaman Tanaman Jagung di Kelurahan Akelamo adalah 1 ha dengan produksi 2
ton/ha, komoditi Tanaman Ubi Kayu luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1
ton/ha, sedangkan komoditi Tanaman Ubi Jalar luas areal tanam 0,5 ha dengan
produksi 1 ton/ha. Sedangkan Desa Siokona luas areal tanaman Tanaman
Jagung adalah 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, komoditi Tanaman Ubi Kayu
luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha, sedangkan komoditi Tanaman
Ubi Jalar luas areal tanam 0,5 ha dengan produksi 1 ton/ha. Dengan melihat luas
areal tanam setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka perlu ditingkatkan
lagi.
Untuk tanaman hortikultura / sayuran yang diushakan terdiri dari tanaman
Tanaman Tomat, tanaman cabe keriting, tanaman kacang panjang, ketimun,
kacang tanah. Adapun luas areal tanam tanaman tersebut dapat dilihat pada
Tabel 3 dibawah ini:
Tabel 3. Luas Areal Tanaman Sayuran di Kecamatan Oba Tengah
Nama Tanan Sayuran Produksi/panen
No Luas (Ha) Keterangan
dan Buah-buahan (kg)
1 2 3 4 5
1 Tanaman Tomat 0,5
2 Cabe Keriting 0,5
3 Kacang Panjang 0,5
4 Ketimun 0,5
5 Kacang Tanah 0,5
Jumlah 2,5
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016

Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa luas areal
tanaman sayur-sayuran secara keseluruhan adalah 2,5 ha , dan jumlah produksi
belum teridentifikasi. Diantara jenis komoditi yang ditanam, ada komoditi yang
dominan yaitu ; komoditi tanaman tomat dengan luas areal tanam 0,5 ha,

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 5


kacang tanah dengan luas tanam 0,5 ha, kacang panjang 0,5 ha, dan cabe
keriting 0,5 ha. Dengan melihat luas areal tanam setiap komoditi yang ada pada
tabel diatas maka perlu ditingkatkan lagi.

2. Bidang Peternakan

Adapun populasi dan produktifitas peternakan secara terperinci dapat di


lihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Jumlah Ternak Besar di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona
Kecamatan Oba Tengah 2016
Jenis (ekor)
No Desa/ Kelurahan Jumlah
Jantan Betina
1 2 3 4 5
1 Akelamo 12 60 72
2 Siokona 4 17 21
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak besar di
Kelurahan Akelamo sebanyak 72 ekor dan populasi ternak besar yang ada di
Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 21 ekor. Sehingga cukup baik
untuk dikembangkan.
Tabel 5. Jumlah Ternak Kecil di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec.
Oba Tengah 2016
Jenis (ekor)
No Desa/ Kelurahan Jumlah
Jantan Betina
1 2 3 4 5
1 Akelamo 30 60 90
2 Siokona 12 32 44
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak kecil di
Kelurahan Akelamo sebanyak 90 ekor dan populasi ternak kecil yang ada di
Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 44 ekor. Sehingga cukup baik
untuk dikembangkan.
Tabel 6. Jumlah Ternak Unggas di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kec.
Oba Tengah 2016
Jenis (ekor)
No Desa/ Kelurahan Jumlah
Jantan Betina
1 2 3 4 5
1 Akelamo 260 420 680
2 Siokona 135 253 388
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dari tabel diatas dapat di ketahui bahhwa populasi ternak unggas di
Kelurahan Akelamo sebanyak 680 ekor dan populasi ternak unggas yang ada di

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 6


Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah sebanyak 388 ekor. Sehingga cukup
baik untuk dikembangkan.
3. Bidang Perikanan
Adapun jenis tangkapan dan produktifitas perikanan secara terperinci dapat
di lihat pada tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7. Data jenis ikan hasi tangkapan nelayan di Kelurahan Akelamo dan
Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah tahun 2016
Jenis Tangkapan
No Komoditas
Ikan Komo Ikan Sorihi Ikan Dolosi
1 Perikanan Laut √ √ √
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa komoditi perikanan
dalam Wilayah Kecamatan Oba Tengah dibagi atas perikanan laut yang hasil
tangkapannya berupa ikan pelagis yaitu : komo, sorihi dan dolosi.
4. Bidang Perkebunan
Data luas tanam, luas panen, komodias Perkebunan disajikan pada
tabel 8.
Tabel.8 Data luas tanam/panen, produktivitas dan jumlah produksi komoditas
Perkebunan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba
Tengah 2016
Desa/ Jenis Komoditi
No
Kelurahan Kelapa (ha) Kakao (ha) Cengkeh (ha) Pala (ha)
1 Akelamo 30 4 5 8
2 Siokona 2,5 0,5 1 1
Sumber : Data BP3K Oba 2016

Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis
komoditi yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan yaitu ;
komoditi kelapa dengan luas tanam/panen 30 ha, komoditi kakao dengan luas
tanam/panen 4 ha, komoditi cengkeh dengan luas tanam/panen 5 ha, komoditi
pala dengan luas tanam/panen 1 ha. Sedangkan di Desa Siokona komoditi yang
dominan yaitu ; komoditi kelapa dengan luas tanam/panen 2,5 ha, komoditi
kakao dengan luas tanam/panen 0,5 ha, komoditi cengkeh dengan luas
tanam/panen 1 ha, komoditi pala dengan luas tanam/panen 1 ha. Dengan
melihat luas areal tanam/panen setiap komoditi yang ada pada tabel diatas maka
perlu ditingkatkan lagi, sehingga produksi panennya dapat lebih meningkat lagi.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 7


Data luas areal tanaman buah-buahan, luas panen, produktivitas dan
jumlah produksi komodias Perkebunan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona
disajikan pada tabel 9.
Tabel 9. Luas Areal Tanaman Buah-buahan di Kelurahan Akelamo dan Desa
Siokona Kecamatan Oba Tengah 2016
Desa / Jenis Buah-buahan
No Pisang Sukun Jeruk Rambutan Durian
Kelurahan
(ha) (ha) (ha) (ha) (ha)
1 2 3 4 5 6
1 Akelamo 8 - 5 1 1
2 Siokona 1 - 0,5 0,5 0,5
Sumber : Data IPW Penyuluh 2016
Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis
komoditi yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan yaitu ;
komoditi pisang dengan luas tanam 8 ha, Komoditi jeruk dengan luas tanam 5
ha, komoditi rambutan 1 ha, , disusul dengan komoditi durian dengan luas tanam
1 ha. Sedangkan di desa Siokona . komoditi yang dominan yaitu ; komoditi
pisang dengan luas tanam 1 ha, Komoditi jeruk dengan luas tanam 0,5 ha,
komoditi rambutan 0,5 ha, , disusul dengan komoditi durian dengan luas tanam
0,5 ha.
5. Bidang Kehutanan
Komoditi kehutanan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan
Oba Tengah diperbanyak melalui kegiatan KBR, jenis tanaman yang diperbanyak
antara lain tanaman Mahoni, Jati, Super, Binuang dan Samama. Adapun luas
kawasan hutan secara terperinci dapat di lihat pada tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10. Luas areal tanam komoditi kehutanan di Kelurahan Akelamo dan Desa
Siokona Kec.Oba Tengah

Jenis Kayu
Desa/ Jati Jumlah
No Mahoni Binuang Samama
Kelurahan Super Pohon
(ha) (ha) (ha)
(ha)
1 Akelamo 1 - - - 2.500
2 Siokona - - - - -
Sumber data : Dinas Pertanian dan Kehutanan 2016
Dengan melihat tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Diantara jenis
komoditi kayu yang ditanam di Kelurahan Akelamo ada komoditi yang dominan
yaitu ; komoditi kayu mahoni dengan luas tanam 1 ha, dengan jumlah pohon
sebanyak 2.500 pohon. Sedangkan di Desa Siokona belum ada.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 8


C. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PENYULUHAN.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok khususnya pangan perlu
memperhitungkan jumlah penduduk dengan produksi yang dihasilkan melalui
kemampuan penerapan teknologi. Ada beberapa program pemerintah yang telah
di lakukan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
beberapa tahun terahir yaitu :
1. PTT Tanaman Jagung
2. Bantuan Bibit Ternak Sapi Bali
3. Perikanan Laut
4. P2BN (Demplot dan Demfarm)
5. KBR dan Gerhan
D. SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM )
1. Data Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa
Siokona Kecamatan Oba Tengah sampai dengan tahun 2016 disajikan pada
Tabel 11.
Tabel 11. Data Penyebaran Penduduk di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona
Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016.
Jenis Kelamin
No Desa/ Kelurahan Keterangan
Pria Wanita Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 Akelamo 386 381 767 KK 225
2 Siokona 204 179 383 KK 107
Sumber : Data Sekunder Desa 2016
Melihat tabel diatas menunjukan bahwa penduduk di Kelurahan Akelamo
berjumlah 767 jiwa yang terdiri dari penduduk laki – laki sebanyak 386 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 381 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 225 KK, yang dominan berjenis kelamin pria, hal ini menjadi salah satu
potensi dalam pelaksanaan kegaiatan usaha tani karena tenaga kerja pria lebih
banyak dan cenderung bergerak di sector pertanian dan perikanan. Sedangkan
di Desa Siokona menunjukan bahwa penduduk berjumlah 383 jiwa yang terdiri
dari penduduk laki – laki sebanyak 204 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
179 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 107 KK, yang dominan
berjenis kelamin pria, hal ini menjadi salah satu potensi dalam pelaksanaan
kegaiatan usaha tani karena tenaga kerja pria lebih banyak dan cenderung
bergerak di sector pertanian dan perikanan.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 9


2, Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur.
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di wilayah binaan di
Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamtan Oba Tengah, pada usia
produktif yaitu umur 20 Tahun s/d 60 Tahun.dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah
ini.
Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Umur Wilayah binaan di Kelurahan
Akelamo dan Desa Siokona Kecamtan Oba Tengah 2016
No Desa/ Kelurahan 0-20 21-40 41-60 < 60
1 Akelamo 258 336 125 48
2 Siokona 110 164 82 27
Sumber : Data Monografi Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016
3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan.
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ada di wilayah
binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah dapat
dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan
Akelamo dan Desa Siokona Kec. Oba Tengah
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Desa/ Belum/tidak/putus Tamat Tamat Tamat Tamat
Kelurahan sekolah SD SD dan SLTP SLTA perguruan
sederajat sederajat sederajat tinggi
1 Akelamo 120 180 320 125 22
2 Siokona 98 124 86 68 7
Sumber Data : Programa BP3K Oba 2016
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.
Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan
Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
Kelasifikasi Lapangan Kerja
Desa/
No Swast Jlh
Kelurahan Petani Nelayan PNS TNI /POLRI Lain-lain
a
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 Akelamo 60 30 12 4 22 82
2 Siokona 15 10 - - 6 25
Sumber Data Kecamatan Oba Tengah 2016
5. Kelembagaan petani
Kelembagaan petani yang ada terdiri dari Gapoktan / Kelompoktani yang tersebar
di Kelurahan Akelamo 1 (Satu) Gapoktan. Sedangkan di Desa Siokona belum terbentuk
Gapoktan. Untuk lebih jelasnya data kelembagaan petani dapat di lihat pada tabel 15
dibawah ini.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 10


Tabel 15 : Data Kelembagaan Petani di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona
Kecamatan Oba Tengah 2016
No Desa/ Jenis Kelompok dan Jumlah Kelompok Tani
Kelurahan Pertanian Peternakan Perikanan Kehutanan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1 Akelamo 2 2 1 1 6
1. Siokona - 1 - - 1
Sumber : Data Programa BP3K Oba Tengah 2016

`Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa sampai dengan akhir tahun
2016 kelembagaan petani yang ada di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah
sebanyak 6 kelompoktani. Sedangkan di Desa Siokona sebanyak 1 kelompok tani ternak.
6. Data Kelompok Tani, Gapoktan.
Wilayah binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona dengan jumlah
kelompoktani sebanyak 8 kelompok tani serta klasifikasi kelas kelompok. Secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16.Jumlah Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di
Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
No Jumlah Kelompok dan Klasifikasinya
Jenis Kelompok
Pemula Lanjut Utama Madya
Tani

1 Pertanian 1 1 - -
2 Peternakan 3 - - -
3 Perikanan 1 - - -
4 Kehutanan 1 - - -
Jumlah 6 1 - -
Sumber : BP3K Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016
7. Ketenagaan Penyuluh
Tenaga Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yang ada di
Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah dan
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh sebanyak 4 orang,
dengan rincian menurut wilayah binaan masing masing. Tenaga Penyuluh
Pertanian sebanyak 1 orang, tenaga Penyuluh Peternakan sebanyak 1 orang
Penyuluh Kehutanan sebanyak 1 orang dan Penyuluh Perikanan sebanayak 1
orang
E. PENUNJANG PENYULUHAN
1. Kelembagaan Penunjang
Kelembagaan penunjang adalah Dinas terkait dan lembaga lain yang dapat
menunjang kegiatan penyuluhan dapat di lihat pada tabel 17 di bawah ini :

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 11


Tabel 17: Data kelembagaan Penunjang.di Wilayah binaan Kelurahan
Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
No Desa/ Koperasi Kios BRI UPT RPH Pasar Jlh
Kelurahan /KUD Saprodi Dinas
1. Akelamo 1 - - - - - -
2 Siokona - - - - - - -
Sumber : Data Programa BP3K Oba 2016
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kelembagaan penunjang kegiatan
penyuluhan yang ada di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah yang
dominan adalah kelembagaan koperasi. Sedangkan di Desa Siokona
kelembagaan penunjang belum ada.
2. Sarana / Fasilitas Usahatani.
Fasilitas usahatani yang ada di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona
Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016, disajikan secara terinci pada Tabel 18
Tabel 18. Data Fasilitas Usahatani yang ada di Kelurahan Akelamo dan Desa
Siokona Kecamatan Oba Tengah Tahun 2016
No Jenis Fasilitas Jumlah Unit Keterangan
1 Hand Traktor 1 Baik
2 Traktor Besar - Belum ada
3 Hand Sprayer 8 Baik
4 Cangkul 60 Baik
Sumber : Data Programa BP3K Kecamatan Oba Tengah 2016
Fasilitas penunjang yang ada sekarang ini masih di anggap belum
mencukupi kebutuhan usaha tani. Untuk memenuhi kekurangan sarana/ fasilitas
usaha tani ini maka dipandang perlu sarana atau fasilitas berupa Traktor besar
perlu diupayakan pengadaan demi untuk menunjang kebutuhan usaha tani.
3. Administrasi Pemerintahan
Wilayah binaan di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah terdiri dari
1 (satu) unit Kantor Kelurahan yang dilengkapi dengan berbagai bidang Staf
kelurahan. Sedangkan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah terdiri dari 1
(satu) unit Kantor Desa yang dilengkapi dengan berbagai bidang staf Desa mulai
dari perangkat RT, RW. LMD, BPD. Dan lain-lainnya.

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 12


F. MENETAPKAN FAKTOR PENENTU
1. Impact Point Teknis
Hasil identifikasi faktor penentu (impact point) Teknis wilayah binaan di
Kelurahan Akelamo dan Siokona Kecamatan Oba Tengah dapat dilihat pada
Tabel 19 berikut ini.
Tabel 19. Impact Point Teknis wilayah binaan Di Kelurahan Akelamo dan desa
Siokona Kecamatan Oba Tengah
No Jenis Komoditi Impact Point Tingkat Penerapan(%)
1 Tanaman Jagung 1. Pengendalian PHT 30%
2. Panen dan pasca panen 40 %
3. Manfaat pupuk 40%
1. Pengolahan Hasil 40%
2 Tanaman Ubi 2. Pengendalian PHT 40%
Kayu 3. Pemupukan berimbang 45%
1. Pengendalian PHT 45%
3 Tanaman Tomat 2. Pemupukan Organik 45%
3. Pola tanam 45%
1. Pengenalan HAPEN 50%
4 cabe 2. Pengendalian HAPEN 45%
3. Pemupukan Berimbang 40%
1. Pengolahan Tanah 15%
5 Bawang Merah 2. Pengunaan Pupuk 15%
3. Pengendalian HAPEN 15%
1. Pemnfaatan pupuk 45%
6 Kacang Tanah 2. Pengendalian HAPEN 45%
3. Teknik Budidaya 30%
1. Pola Tanam 15%
7 Jeruk Manis 2. Pengendalian HAPPEN 15%
3. Pupuk berimbang 15%
1. Pengenalan HAPEN 35%
8 Kelapa 2. Pemelihan bibit 25%
3. Penggunaan pupuk 30%
1. Pengedalian PHT 45%
9 Kakao 2. Pola tanam 40%
3. Syarat Tumbuh 40%
1. Penerapan tehnologi 50%
10 Pala 2. Pengendalian PHT 40%
3. Pemelihan Bibit unggul 40%
1. Pemanfatan limbah 35%
11 Ternak Sapi 2. Manfaat Kandang 45%
3. Penyakit Brucelosis 30%
1. Vaksinasi 45%
12 Ternak Unggas 2. Kebersihan Kandang 25%
1. Pemberian pakan 50%
13 Ternak Kambing 2. Pengendalian penyakit 45%
3. Perkandangan 40%
1. Konservasi Hutan 45%
14 Hutan 2. Budidaya Tanaman Jati 20%
15 Perikanan Laut 1. Penanganan Hasil Tangkap 25%
2. Pengolahan Hasil Tangkap 25%
Sumber ; Data Olahan Impac Poin 2016

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 13


2. Impact Point Sosial dan Ekonomi
Hasil identifikasi faktor penentu (impact point) sosial dan ekonomi wilayah
binaan di Kelurahan Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
Tengah dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini.
Tabel 20. Impact Point Sosial dan Ekonomi wilayah binaan di Kelurahan
Akelamo dan Desa Siokona Kecamatan Oba Tengah
No Uraian Impact Point Tingkat.
Penerapan
(%)
1 Sosial 1. Sistem pertanggungjawaban Pengurus 25,5
Kelompok.
2. Kerja sama antar kelompok 30,2
3. Ketaatan anggota terhadap rencana kegiatan. 30.4
4. Kemampuan mencari informasi 40.3
5. Adminitrasi kelompok 35,5
6. Kemitraan dengan lembaga lain 25.4
2 Ekonomi 1. Pemupukan modal kelompok 35,5
Sumber : Data Hasil Olahan Impac Poin 2016

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 14


BAB III
TUJUAN

A. ASPEK TEKNIS ( PERILAKU)


1.TANAMAN PANGAN
Tanaman Tanaman Jagung
 Peningkatan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman Tanaman
Jagung dari 45% menjadi 50%
 Meningkatkan pengetahuan petani dalam penanganan pasca panen dari
45% menjadi 50%
 Meningkatkan Pengetahuan petani tentang manfaat dan keguanaan pupuk
dari 40% menjadi 45%
Tanaman Tanaman Ubi Kayu
 Meningkatkan keterampilan petani dalam pengolahan hasil dari 35%
menjadi 40%
 Meningkatkan pengendalian hama secara alami dari dari 35% menjadi 40%
 Meningkatkan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari
40% menjadi 45%
Tanaman Tanaman Ubi Jalar
 Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama penyakit dari
30 % menjadi 35%
 Meningkatkan keterampilan penangan pasca panen dari 30% menjadi 35%
 Penerapan cara pemupukan berimbang sesuai anjuran dari 30% menjadi
35%
2. HORTIKULTURA
Tanaman Tanaman Tomat
 Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama penyakit dari
45% menjadi 50%
 Meningkatkan pengetahuan petani tentang penggunaan pupuk organik dari
45% menjadi 50%
 Menerapakan pola tanam yang sesuai anjuran dari 45% menjadi 50%
Tanaman Cabai Keriting
 Meningkatkan pengetahuan petani tentang pengenalan hama penyakit dari
50% menjadi 55%

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 15


 Meningkatkan keterampilan petani tentang pengendalian hama terpadu
dari 45% menjadi 50%
 Melakukan pemupukan berimbang pada tanaman cabe yang sesuai
anjuran dari 40% menjadi 45%
Tanaman Kacang Panjang
 Meningkatkan Pengetahuan petani tentang peknik pengolahan tanah dari
15% menjadi 20%
 Meningkathan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari 155
menjadi 20%
 Meningkatkan ketrampilan petani tentang cara pengendalian Hama
penyakit dari 15% menjadi 20%
Tanaman Ketimun
 Meningkatkan Pengetahuan petani tentang peknik pengolahan tanah dari
15% menjadi 20%
 Meningkathan pengetahuan petani tentang pemupukan berimbang dari 155
menjadi 20%
 Meningkatkan ketrampilan petani tentang cara pengendalian Hama
penyakit dari 15% menjadi 20%
Tanaman Kacang Tanah
 Meningkatkan keterampilan petani tentang keguanaan pupuk dari 45%
menjadi 50%
 Meningkatkan pengetahuan petani tentang pengendalian hama terpadu
dari 45% menjadi 50%
 Meningkatkan ketrampilan petani tentang teknik budidaya dari 30%
menjadi 35%
3. PERKEBUNAN
Tanaman Kelapa
 Meningkatkan keterampilan petani dalam pembuatan bakteri
pengengendalian hama saxava dari 35% menjadi 40%
 Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemelihan bibit unggul dari 255
menjadi 30%
 Melakukan pemupukan berimbang dari 30% menjadi 35%
Tanaman Kakao
 Meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama dari 45%
menjadi 50%

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 16


 Menerapkan pola tanam yang sesuai anjuran dari 40% menjadi 45%
 Meningkatkan pengetahuan petani tentang syarat tumbuh yang baik pada
tanaman kakao dari 40% menjadi 45%
Tanaman Cengkeh
 Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala dalam meningkatkan
produksi dari 50% menjadi 55%
 Meningkatkan keterampilan petani dalam penanggulangan Hama penyakit
Gugur Buah Muda dari 40% menjadi 45%
 Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemilihan bibit unggul dari 40%
menjadi 45%
Tanaman Pala
 Menerapkan tehnologi baru pada tanaman pala dalam meningkatkan
produksi dari 50% menjadi 55%
 Meningkatkan keterampilan petani dalam penanggulangan Hama penyakit
Gugur Buah Muda dari 40% menjadi 45%
 Meningkatkan ketrampilan petani tentang pemilihan bibit unggul dari 40%
menjadi 45%
4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
 Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfatan limbah pertanian sebagai
pakan ternak dari 25% menjadi 30%
 Meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah ternak sebagai
pupuk organik dari 25% menjadi 30%
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang manfaat dan kegunaan
kandang pada Ternak Sapi dari 25% menjadi 30%
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang penyakit Brucelosis dari 30%
menjadi 35%
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara penggemukan Ternak
Sapi dari 25% menjadi 35%
Ternak Unggas
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pencegahan penyakit
ND/Tetelo yang baik dari 25% menjadi 30%
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pembuatan mesin penetas
dan pengelolaannya dari 25% menjadi 30%

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 17


 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang pembuatan kandang ayam
sistem litter dan batterey dari 25% menjadi 30%
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara beternak ayam buras
yang baik dari 30% menjadi 40%
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang kebersihan kandang dari
30% menjadi 35%
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara membuat induk buatan
dari 30% menjadi 40%
Ternak Kambing
 Meningkatkan Pengetahuan peternak dalam pemberian pakan yang sehat
dari 30% menjadi 35%
 Meningkatkan pengetahuan peternak terntang penyakit scabies dari 35%
menjadi 40%
 Meningkatkan pengetahuan peternak tentang cara beternak Kambing yang
baik dari 30% menjadi 40%
 Menerapk4an sistem perkandangan dari 40% menjadi 45%
5. KEHUTANAN
Hutan Lindung
 Meningkatkan pengetahuan petani tentang fungsi Hutan Mangrove dari
40% menjadi 45%
 Meningkatkan pengetahuan petani tentang pentingnya kawasan hutan
lindung dari 35% menjadi 40%
 Meningkatkan ketrampilan petani tentang perawatan kayu jati dari 20%
menjadi 25%
6. PERIKANAN
Perikanan Laut
 Meningkatkan ketrampilan nelayan tentang pengendaliah hasil tangkap dari
25% menjadi 30%
 Meningkatkan ketrampilan nelayan tentang pengolahan hasil tangkap dari
25% menjadi 30%
B. ASPEK SOSIAL
 Membangun hubungan dengan instansi terkait dalam meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 18


C. ASPEK EKONOMI
 Memperkuat kelembagaan kelompoktani untuk mengarahkan kearah
agribisnis dalam menopang kemandirian kelompok
 Kemampuan kelompoktani-nelayan dalam pemupukan modal kelompok
atau perorangan baru dilakukan oleh petani masih kurang

D. ASPEK TEKNIS (NON PERILAKU)

1. TANAMAN PANGAN
Tanaman Jagung
 Membuka Akses Pasar Keluar daerah
 Pengadaan Sarana pengolahan hasil
 Pengembangan Home industri pengolahan Hasil
Tanaman Ubi Kayu
 Membuka Akses Pasar Keluar daerah
 Pengadaan Sarana pengolahan hasil
 Pengembangan Home industri pengolahan Hasil
Tanaman Ubi Jalar
 Membuka Akses Pasar Keluar daerah
 Pengadaan Sarana pengolahan hasil
 Pengembangan Home industri pengolahan Hasil
2. TANAMAN HORTIKULTURA
Tanaman Tomat
 Pengadaaan sarana produksi
 Pengendalian harga
 Pengembangan Home industri pengolahan Hasil
Cabe Keriting
 Pengadaan sarana Produksi
 Pengembangan Home Industri
 Pengendalian harga
Kacang Panjang
 Pengadaan Sarana Produkasi
 Pengendalian harga
Ketimun
 Pengadaan Benih Bersertifikasi

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 19


 Pengendalian harga
Kacang Tanah.
 Pengadaan Benih Bersertifikasi
 Pengendalian harga
3. TANAMAN PERKEBUNAN
Tanaman Kelapa
 Pengendalian harga
 Pengembangan industri
Tanaman Kakao
 Membuka akses pasar ke luar daerah
 Mengadakan latihan pengolahan hasil
Tanaman Cengkeh
 Pengendalian harga
 Pengembangan industri
Tanaman Pala
 Mengadakan pelatihan pengolahan hasil guna menambah nilai ekonomis
 Pengendalian harga
4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
 Peremajaan ternak
 Pengadaan sarana Vaksinasi
 Penggemukan Ternak Sapi
 Sanitasi Kandang Ternak Sapi
 Pemanfaatan limbah Ternak Sapi
 Pengobatan Ternak Sapi
Ternak Ternak Unggas
 Pembuatan kandang sistem Litter
 Pembuatan kandang sistem Batterey
 Pembuatan mesin Penetas
 Pembuatan induk buatan
 Sanitasi kandang ayam
 Pengobatan ternak Ternak Unggas
Ternak Ternak Kambing
 Pembuatan kandang Ternak Kambing yang baik
 Pengadaan Obat-obatan scabies pada ternak Ternak Kambing

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 20


 Sanitasi Kandang Ternak Kambing
 Pemanfaatan limbah ternak Ternak Kambing
 Pengobatan ternak Ternak Kambing
5. KEHUTANAN
 Rehabilitasi hutan
6. PERIKANAN
Perikanan Laut
 Pengadaan Sarana dan Prasarana
 Membuka akses pasar ke luar daerah
E. ASPEK SOSIAL
 Agar kesadaran petani terhadap kelompok tani meningkat
F. ASPEK EKONOMI
 Petani dapat mengakses informasi pasar
 Petani dapat membina kerja sama dengan pelaku usaha

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 21


BAB IV
MAS A LAH
A. ASPEK TEKNIS ( MASALAH PERILAKU )
1. TANAMAN PANGAN
Tanaman Tanaman Jagung
 Baru 45% petani yang terampil pengendalian hama dan penyakit
 Baru 45% petani yang terampil dalam penanganan pasca panen
 Baru 45% petani yang mengetahui tentang manfaat dan kegunaan pupuk
Tanaman Tanaman Ubi Kayu
 Baru 45% petani yang terampil dalam pengolahan hasil
 Baru 35% petani yang mau mengendalikan hama secara alami
 Baru 40% petani yang mengetahui tentang pemupukan berimbang
Tanaman Tanaman Ubi Jalar
 Baru 30% petani yang keterampilan dalam pengendalian hama
 Baru 30% petani yang terampil dalam penanganan hasil panen
 Baru 30% petani yang mengetahui cara penggunaan pupuk sesuai
anjuran
2. HORTIKULTURA
Tanaman Tanaman Tomat
 Baru 45% petani yang keterampil dalam pengendalian hama penyakit
 Baru 45% petani yang mengetahui tentang manfaat penggunaan pupuk
organik
 Baru 45% petani yang mau menerapakan pola tanam sesuai anjuran
Tanaman Cabe Keriting
 Baru 50% petani yang mengetahui tentang hama penyakit pada tanaman
cabe
 Baru 45% petani yang terampilan petani tentang pengendalian hama
terpadu
 Baru 35% petani yang mau melaksanakan pemupukan berimbang yang
sesuai anjuran
Tanaman Kacang Panjang
 Baru 15% petani mengetahui tentang teknik pengolahan tanah yang baik
 Baru 15% petani mengetaahui tentang pemupukan berimbang
 Baru 15% petani mengetahui tentang pengendalian hama penyakit

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 22


Tanaman Ketimun
 Baru 15% petani mengetahui tentang teknik pengolahan tanah yang baik
 Baru 15% petani mengetaahui tentang pemupukan berimbang
 Baru 15% petani mengetahui tentang pengendalian hama penyakit
Tanaman Kacang Tanah
 Baru 45% petani yang terampil dalam pembuatan pupuk organik
 Baru 45% petani yang mengetahui tentang pengendalian hama terpadu
secara benar
3. PERKEBUNAN
Tanaman Kelapa
 Baru 55% petani yang mengetahuan tentang hama penyakit PHT
 Baru 30% petani mengetahui tentang pemilihan bibit unggul
 Baru 30% petani mengetahui tentang pengunaan pupuk berimbang
Tanaman Kakao
 Baru 45% petani yang terampil dalam pengendalian hama
 Baru 40% petani yang Menerapkan pola tanam yang sesuai anjuran
 Baru 40% mengetahui tentang syarat tumbuh pada tanaman kakao
Tanaman Cengkeh
 Baru 55% petani yang mengetahuan tentang hama penyakit PHT
 Baru 30% petani mengetahui tentang pemilihan bibit unggul
 Baru 30% petani mengetahui tentang pengunaan pupuk berimbang
Tanaman Pala
 Baru 50% petani yang mau Menerapkan tehnologi baru pada tanaman
pala
 Baru 50% petani yang terampil dalam penanggulangan hama penyakit
 Baru 40% petani trampil ddalam pemelihan bibit unggul
4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
 Baru 25% peternak yang terampil dalam mengolah limbah pertanian
menjadi pakan ternak
 Baru 25% peternak yang mengetahui tentang manfaat sanitasi kandang
pada Ternak Sapi
 Baru 30% peternak yang Mengetahui tentang manfaat dan kegunaan
kandang

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 23


 Baru 25 % peternak yang terampil dalam mengolah limbah ternak menjadi
pupuk organik
 Baru 25 % peternak melakukan penggemukan Ternak Sapi
Ternak Unggas
 Baru 25% peternak yang mengetahui tentang pencegahan penyakit
ND/Tetelo
 Baru 30% peternak yang mau melakukan sanitasi kandang ternak
 Baru 25% peternak yang mengertahui tentang mesin penetas
 Baru 25% peternak yang mengetahui tentang induk buatan
Ternak Kambing
 Baru 30% peternak yang mengetahui tentang pemberian pakan yang baik
 Baru 35% peternak yang mengetahui tentang penyakit scabies
 Baru 40% peternak yang mengetahui Sistem perkandangan yang baik
 Baru 30% peternak yang mau melakukan sanitasi kandang
5. KEHUTANAN
Hutan Lindung
 Baru 45% petani yang menjaga pelestarian hutan mangrove
 Baru 35% petani yang mengetahui tentang pentingnya konservasi hutan
lindingg
 Baru 20% petani yang trampil dalam perawatan tanaman kayu jati
6. PERIKANAN
Perikanan Laut
 Baru 25% petani mengetahui tentang penanganan hasil tangkap
 Baru 25% petani mengetahui tentang pengolahan hasil tangkap
B. ASPEK SOSIAL
 Baru 30% lembaga petani yang Membangun hubungan dengan instansi
terkait dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku
utama dan pelaku usaha
C. ASPEK EKONOMI
 Masih kurangnya pemberdayaan kelompoktani dan nelayan dalam
beragribisnis serta menunjang kemandirian kelompok

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 24


D. ASPEK TEKNIS ( MASALAH NON PERILAKU )

1. TANAMAN PANGAN
Tanaman Jagung
 Belum maksimalnya peningkatan produksi Tanaman Jagung
 Belum dilakukan secara baik penangan pasca panen Tanaman Jagung
Tanaman Ubi Kayu
 Belum dimanfaakan pengolahan limbah tepung kasava
 Penerapan tehnologi masih tradisional
Tanaman Ubi Jalar
 Belum maksimalnya peningkatan produksi Tanaman Ubi Jalar
 Belum adanya sarana produksi yang memadai
2. TANAMAN HORTIKULTURA
Tanaman Tomat
 Pengadaaan sarana produksi masih seadanya
 Belum adanya Sekolah Lapang Pengendalian hama tanaman (SL-PHT)
Tanaman Cabe Keriting
 Pengendalian hama masih dilakukan secara kimiawi
 Belum adanya SL-GAP tanaman cabe
Tanaman Kacang Panjang
 Belum tersedianya bibit yang baik
 Belum adanya SL-GAP tanaman bawang
Tanaman Ketimun
 Belum tersedianya bibit yang baik
 Penanganan pasca panen masih bersifat tradisional
Tanaman Kacang Tanah.
 Tidak adanya Pengadaan Benih Bersertifikasi
 Belum ada Pengendalian hama secara terpadu
 Pengolahan Hasil masih sederhana
3. TANAMAN PERKEBUNAN
Tanaman Kelapa
 Belum dilakukan Penanggulangan Hama Penyakit saxava
 Peremajaan Kelapa
Tanaman Kakao
 Belum adanya usaha membuka akses pasar ke luar daerah

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 25


Tanaman Cengkeh
 Belum adanya usaha membuka akses pasar ke luar daerah
Tanaman Pala
 Mengadakan pelatihan pengolahan hasil guna menambah nilai ekonomis
4. PETERNAKAN
Ternak Sapi
 Belum dilakukannya Penanggulangan penyakit mata pada Ternak Sapi
 Belum dilakukannya vaksinasi secara masal pada Ternak Sapi
 Belum dilakukannnya peremajaan Ternak Sapi secara baik
 Belum adanya Pengadaan sarana Vaksinasi untuk Ternak Sapi
 Belum dilakukannya Penggemukan Ternak Sapi secara baik
 Belum dilakukannya Sanitasi Kandang Ternak Sapi secara rutin
 Belum dilakukannya Pemanfaatan limbah Ternak Sapi yang baik
 Belum dilakukannya Pengobatan Ternak Sapi secara massal
Ternak Unggas
 Belum dilakukannya Pembuatan kandang sistem Litter
 Belum dilakukannya Pembuatan kandang sistem Batterey
 Belum dilakukannya Pembuatan mesin Penetas yang baik
 Belum dilakukannya Pembuatan induk buatan yang baik
 Belum dilakukannya Sanitasi kandang ayam secara rutin
 Belum dilakukannya Pengobatan ternak Ternak Unggas secara massal
Ternak Kambing
 Belum dilakukannya Pembuatan kandang Ternak Kambing yang baik
 Belum dilakukannya Pengadaan Obat-obatan scabies pada ternak Ternak
Kambing
 Belum dilakukannya Sanitasi Kandang Ternak Kambing secara rutin
 Belum dilakukannya Pemanfaatan limbah ternak Ternak Kambing dengan
baik
 Belum dilakukannya Pengobatan ternak Ternak Kambing secara massan
5. KEHUTANAN
 Masih adanya lahan keritis diluar kawasan hutan yang tidak produktif
6. PERIKANAN
Perikanan Laut
 Belum dilakukannya penanganan hasil tangkap dengan baik
 Belum dilakukannya pengolahan hasi tangkap dengan baik

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 26


E. Aspek Sosial
 Kelompok tani belum berfungsi dengan baik
F. Aspek Ekonomi
 Jarak pasar yang relatif jauh dari lokasi lahan pertanian
 Keberadaan tengkulak yang lebih banyak dari pelaku usaha

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 27


BAB V
CARA MENCAPAI TUJUAN

Kegiatan Penyuluhan Pertanian akan efektif dan efisien apabila dilakukan


secara terpadu dengan kegiatan pengaturan dan pelayanan yang kesemuanya
terfokus kepada kebutuhan dan kepentingan petani, sehingga perubahan
pengetahuan, keterampilan dan sikap para petani dapat terwujud dalam praktek
usaha mereka sehari-hari. Untuk mengetahuai penetapan rencana kegiatan
penyuluhan untuk mencapai tujuan dapat di lihat pada lampiran 1

( Programa Penyuluhan Desa Tahun 2016 Oleh Darwinj Rauf,S.ST) Page 28

Anda mungkin juga menyukai