Anda di halaman 1dari 8

DAKWAH ISLAM

DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI MASSA

Musalim Ridlo
Mahasiswa Pascasarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Purwokerto

Abstract: Changes in such a dynamic community with the pace of development of science and
technology so fast is a reality that can not be avoided. Times have changed, technology has
advanced, the information flow has been intense, and print-electronic media can be accessed
everywhere. Everything is changing the mindset and perspective and one's image in view of social
issues and even religion. The nature of mass communication that exist everywhere (ubiquity) once
present everywhere (omnipresence) is similar to the propagation of Islam that must be present in
every line of human life. A change in the character of the mass media and the public in line with the
socio-economic changes in the level of political society locally and globally are to be anticipated in
preaching once used in Islamic missionary activity. Islamic missionary activity by using mass
communication requires professional management propaganda.
Key Words: Propagation, Mass Communications

Abstrak: Perubahan masyarakat yang begitu dinamis dengan laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat merupkan suatu kenyataan yang tidak bisa
dihindarkan. Zaman sudah berubah, teknologi sudah canggih, arus informasi sudah gencar, dan
media cetak-elektronik sudah bisa diakses di mana- mana. Semuanya mengubah pola pikir,
perspektif, dan citra seseorang dalam melihat persoalan sosial bahkan agama. Sifat komunikasi
massa yang ada di mana-mana (ubiquity ) sekaligus hadir di mana-mana (omnipresence) adalah
sama halnya dengan dakwah Islam yang harus ada dalam setiap lini kehidupan umat manusia.
Adanya perubahan karakter media massa dan khalayak yang sejalan dengan perubahan sosial
ekonomi politik masyarakat pada tataran lokal maupun global yang perlu diantisipasi dalam
berdakwah sekaligus dimanfaatkan dalam kegiatan dakwah Islam. Aktifitas dakwah Islam dengan
menggunkan komunikasi massa memerlukan managemen dakwah yang profesional.
Kata Kunci: Dakwah, Komunikasi Massa,

PENDAHULUAN baik kepada pribadi maupun kelompok


Menurut Hamdan Daulay (2001: 3), dakwah masyarakat (Shihab, 2004: 194). Perwujudan
merupakan lentera kehidupan yang memberi dakwah bukan sekedar usaha peningkatan
cahaya dan menerangi umat manusia dari pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan
nestapa kegelapaan. Ketika manusia mengalami pandanga hidup semata, tetapi juga menuju
krisis spiritual, dengan rapuhnya akhlak, sasaran yag lebih luas. Apalagi pada masa
maraknya kasus korupsi kolusi dan manipulasi, sekarang ini dakwah harus lebih berperan
dakwah diharapkan dapat memberikan solusi menuju pada pelaksanaan ajaran Islam secara
atas persoalan yang dihadapi oleh umat. Dakwah meyeluruh dalam berbagai aspe kehidupan
merupakan satu bagian yang pasti ada dalam (Shihab, 2004: 194).
kehidupan umat beragama. Dakwah baik sebagai sebuah konsep
Dalam Islam, dakwah meupakan sebuah maupun aktivitas harus mengacu pada
kewajiban yang dibebankan kepada umatnya. kebutuhan sasarannya, agar tercapai secara
Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada maksimal dari tujuan dakwah itu sendiri (Aziz,
keinsafan, atau usaha untuk mengubah situasi 2005: xv). Perubahan masyarakat yang begitu
kepada sirtuasi yang lebih baik dan sempurna, dinamis dengan laju perkembangan ilmu
Musalim Ridlo
Dakwah Islam....

pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat mewujudkan tujuan dakwah tersebut. Dengan
merupkan suatu kenyataan yang tidak bisa begitu, dalam dakwah terdapat suatu ide
dihindarkan. Zaman sudah berubah, teknologi dinamis, sesuatu yang terus tumbuh dan
sudah canggih, arus informasi sudah gencar, dan berkembang sesuai dengan tuntunan ruang dan
media cetak-elektronik sudah bisa diakses di waktu. Sementara itu, dakwah dalam prakteknya
mana- mana. Semuanya mengubah pola pikir, merupakan kegiatan untuk mentransformasikan
perspektif, dan citra seseorang dalam melihat nilai-nilai agama yang mempunyai arti penting
persoalan sosial bahkan agama (Aziz, 2005: 5). dan berperan langsung dalam pembentukan
Oleh karena itu dalam perspektif kesejarahan, langsung persepsi umat tentang berbagai nilai
tranformasi sosial dan dinamika masyarakat kehidupan (Ilaihi, 2010: 17).
yang terus berkembang tersebut menuntut Sesungguhnya banyak definisi tentang
adanya perubahan dan perbaikan dalam sistem dakwah dari para pakar atau ulama yang lain
pengelolaan dakwah secara lebih terencana dan dengan berbagai perspektif. Semua definisi
terprogram (Pimay, 2004: 6). Perubahan tersebut mengungkapkan bahwa dakwah adalah
tersebut menurut Andy Dermawan (2005: 37), sebuah kegiatan atau upaya manusia mengajak
harus secara signifikan sehingga bisa compatible atau menyeru manusia lain. Isi ajakan atau
dengan konteks sejarah manusia. Dalam artian, seruan itu ialah al-khayr, amr ma’ruf dan nahy
inti dan sumber dakwah tetap bertitik tolak dari munkar (melaksanakan kebaikan dan kebajikan
Al-Qur’an dan Hadits (dakwah normtif), tetapi serta mencegah kemungkaran dalam rangka
yang perlu dirubah adalah prinsip mengangkat harkat dan martabat manusia
komunikasinya. sebagai makhluk Tuhan yang terbaik di dunia).
Dengan kata lain bahwa salah satu hal Hal inilah yang menjadi karakteristik dakwah
terpenting dalam dakwah adalah faktor yang membedakannya dengan kegiatan lain
komunikasi. Oleh karena itu setiap da’I harus seperti kampanye, pemasaran (promosi),
mampu menguasai komponen- komponen dan propaganda dan agitasi. Dengan isi ajakan dan
media- media komunikasi agar dapat seruan itu dakwah dapat memberikan kontribusi
menjalankan proses komunikasi dakwah dengan kepada komunikasi manusia, dalam wujud etika
baik dan efetif. Seperti penguasaan materi, dan moral, yang dikenal dengan istilah etika
media, dan strategi dakwah yang berkualitas. komunikasi (Arifin, 2011: 37).
Dari sedikit gambaran di atas, penulis mencoba
menjelaskan tentang dakwah Islam dalam UNSUR- UNSUR DAKWAH ISLAM
perspektif komunikasi massa. Yaitu tenatng Dalam kegiatan atau aktivitas dakwah perlu
bagaimana perspektif komunikasi massa melihat diperhatikan unsur-unsur yang terkandung
dakwah Islam sekarng ini, mengingat kalangan dalam dakwah atau dalam bahasa lain adalah
atau segmen masyarakt sudah berubah. komponen-komponen yang harus ada dalam
setiap kegiatan dakwah, diantaranya adalah:
PENGERTIAN DAKWAH 1) Da’i
Secara etimologis dakwah diserap dari Da’i adalah orang yang melaksanakan
bahasa Arab: da’wah, yang antara lain maknanya dakwah baik secara lisan maupun tulisan
mengajak, menyeru, memanggil, menyampaikan, ataupun perbuatan dan baik secara individu,
mendorong atau memohon. Da’wah sebagai kelompok atau berbentuk organisasi atau
istilah bahasa Arab itu telah mengalami lembaga. Pada dasarnya, semua pribadi muslim
perkembangan dari asal kata daa’ yang dalam berperan secara otomatis sebagai juru dakwah,
bahasa Indonesia berarti ajakan, seruan atau artinya orang yang harus menyampaikan atau
panggilan. Jadi setiap kegiatan manusia yang dikenal sebagai komunikator dakwah.
bertujuan mengajak, menyeru atau memanggil
sesamanya manusia, berbuat baik, melaksanakan 2) Mad’u
kebajikan dan mencegah kemungkaran, disebut Mad’u adalah manusia yang menjadi mitra
sebagai dakwah (Arifin, 2011: 36). dakwah atau menjadi sasaran dakwah atau
Secara umum, dakwah adalah ajakan atau manusia penerima dakwah, baik secara individu,
seruan kepada yang baik dan yang lebih baik. kelompok, baik yang beragama Islam maupun
Dakwah mengandung ide tentang progresivitas, tidak, dengan kata lain manusia secara
sebuah proses terus-menerus menuju kepada keseluruhan.
yang baik dan yang lebih baik dalam

28
Jurnal El-Hamra (Kependidikan dan Kemasyarakatan)
Vol. 6. No. 1 Februari 2021 – P-ISSN 2528-3650 E-ISSN 2721-6047
http://ejournal.el-hamra.id/index.php/el/index

3) Materi/ pesan dakwah Islam yang disampaikan itu dapat menyentuh


Materi/ pesan dakwah adalah isi pesan yang hati mereka.
disampaikan da’i kepada mad’u. Secara umum c) Mujadalah, yaitu berdakwah dengan cara
dapat dikelompokkan menjadi: bertukar pikiran, diskusi dan membantah
a) Pesan Akidah, meliputi Iman kepada Allah dengan cara sebaik-baiknya dengan tidak
SWT, Iman kepada Malaikat-Nya, Iman kepada memberikan tekanan-tekanan dan tidak pula
kitab-kitab-Nya, Iman kepada rasul-rasul-Nya, dengan menjelekkan yang menjadi mitra
Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qadha- dakwah (Ilaihi, 2010: 19-22).
Qadar.
b) Pesan Syariah, meliputi ibadah serta Dengan demikian dakwah bukan saja
muamalah. merupakan fenomena keagamaan (theologi)
c) Pesan Akhlak, meliputi akhlak terhadap Allah tetapi juga merupakan sebuah fenomena sosial,
dan akhlak terhadap makhluk. yang berlangsung melalui proses sosial dan
memiliki implikasi sosial. Artinya, dalam dakwah
4) Media dakwah ada pihak (da’i, mubaligh, atau ustadz) yang
Adalah alat-alat yang dipakai untuk mengajak pihak lain untuk berbuat baik,
menyampaikan ajaran Islam. Hamzah Ya’qub melakukan kebajikan dan mencegah
membagi media dakwah itu menjadi: lisan, kemungkaran atau memahami dan menguasai
tulisan, lukisan, audio visual dan akhlak. ilmu dan teknologi. Ajakan itu dapat diterima
atau ditolak oleh pihak yang diajak (Arifin, 2011:
5) Efek dakwah 38).
Adalah reaksi dakwah yang ditimbulkan oleh
aksi dakwah. Menurut Jalaluddin Rahmat efek KOMUNIKASI MASSA
dapat terjadi pada tataran yaitu: Pengetian Komunikasi
a) Efek kognitif, yaitu terjadi jika ada perubahan Secara etimoligis komunikasi merupakan
pada apa yang diketahui, dipahami, dan terjemahan dari kata “Communication” berasal
dipersepsi oleh khalayak. dari bahasa Latin ”Communis” yang berarti sama
b) Efek afektif, yaitu timbul jika ada perubahan (common). Jika kita mengadakan komunikasi
pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dengan orang lain berarti kita sedang
dibenci khalayak, yang meliputi segala yang mengadakan kesamaan (commoness) dengan
berkaitan dengan emosi, sikap, serta nilai. orang itu. Ini berarti komunikasi merupakan
c) Efek behavioral, yaitu merujuk pada perilaku suatu kegiatan usaha manusia untuk
nyata yang dapat diamati, yang meliputu pola- menyampaikan kepada orang lain apa yang
pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan menjadi pikiran, harapan ataupun
tindakan berperilaku. pengalamannya, sehingga apa yang disampaikan
menjadi milik bersama. Jadi apabila kita
6) Metode dakwah mengadakan komunikasi berarti kita berusaha
Metode dakwah adalah cara-cara yang mengadakan “persamaan” dengan orang lain
dipergunakan da’i untuk menyampaikan pesan (Kholili, 2008: 7).
dakwah atau serentetan kegiatan untuk Kemudian secara terminologis menurut
mencapai tujuan dakwah. Ada tiga metode yang Webster New Dictionary sebagaimana dikutip
menjadi dasar dakwah yaitu: oleh Sri Haryani (2002: 19) bahwa “komunikasi
a) Hikmah, yaitu berdakwah dengan dimaknai sebagai seni mengekpresikan ide-ide
memperhatikan situasi dan kondisi sasaran atau pikiran, baik melalui lisan maupun tulisan.
dakwah dengan menitikberatkan pada Adapun Carl I. Hovland seperti yang dikutip
kemampuan mereka, sehingga di dalam Kholil (2008: 7), mendefinisikan komunikasi
menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya sebagai: Proses dimana seorang individu
mereka tidak lagi merasa terpaksa atau (komunikator) mengoperkan perangsang
keberatan. (biasanya lambang-lambang bahasa) untuk
b) Mauidhah hasanah, adalah berdakwah dengan merubah tingkah laku individu-individu yang lain
memberikan nasihat-nasihat atau (komunikan).
menyampaikan ajaran Islam dengan rasa Pendapat yang lain dikemukakan oleh
kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran Hovland seperti yang dikutip Efendi (2006: 31)

29
Musalim Ridlo
Dakwah Islam....

bahwa “Communication is the process by which an pesan kepada khalayak banyak (publik). Media-
individual as communicator transmits stimuli to media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan
modify the behavior of other individuals” yang akan mempengaruhi dan mencerminkan
(Komunikasi merupakan suatu proses dimana kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini
seorang komunikator mengirimkan stimulus akan mereka hadirkan serentak pada khalayak
untuk mengubah perilaku dari orang lain atau luas yang beragam. Hal ini membuat media
komunikan). menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat
Dengan demikian komunikasi adalah “proses di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media
penyampaian pesan oleh komunikator kepada masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi,
komunikan melalui media yang menimbulkan memproduksi pesan, dan menyampaikannya
efek tertentu” (Efendi, 2006: 36). Pengertian pada khalayak (https://www.academia.edu/
tersebut mengidentifikasi unsur-unsur 7722506/Komunikasi_massa).
komunikasi yakni: komunikator, pesan, media,
komunikan dan efek. BENTUK PROSES KOMUNIKASI MASSA
Model Proses Efek Kuat
Komunikasi Massa Pandangan proses satu arah memperlihat-
Menurut Joseph R. Dominick sebagaimana kan gambaran yang sederhana di mana audiens
dikutip Isti Nursih Wahyuni (2014: 2), berada pada posisi sebagai penerima pesan yang
mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu bersikap pasif. Awal mulanya komunikasi di
proses di mana suatu organisasi yang kompleks mulai dari tingkatan souce / komunikator. Jika
dengan bantuan satu atau lebih mesin kita berbicara tentang komunikasi massa, maka
memproduksi dan mengirimkan pesan kepada source disini adalah media massa. Dimana disini
khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. dapat kita lihat bahwa terpaan pesan dari media
Kemudian menurut Bittner dalam Jalaludin sangat kuat yang bergerak secara linear/
Rakhmat (2005: 188) mendefinisikan “massa langsung dari satu titik ke titik lain hingga
communication is messages communicated sampai kepada audiens. Dinamakan model
through a mass medium to a large number of proses komunikasi massa efek kuat, karena
people” (Komunikasi massa adalah pesan yang pesan yang diterima audiens adalah langsung
dikomunikasi melalui media massa pada mengikuti garis lurus. Sehingga di ibaratkan
sejumlah orang). Komunikasi massa adalah bahwa audiens pasif terhadap apa yang di
komunikasi yang menyampaikan pernyataan produksi oleh media.
secara terbuka melalui media penyebaran teknis
secara tidak langsung dan sutu arah pada public. Model Proses Efek Terbatas
Sedangkan menurut Gerbner (1967) “Mass Pada model efek terbatas ini, sebenarnya
communication is the technologically and skema perpindahan pesan tersebut hampir sama
institutionally based production and distribution dengan model efek kuat. Dimana prosesnya
of the most broadly shered continuous flow of melalui garis lurus dari titik satu ke titik lainya.
massages in industrial societies” (Komunikasi Akan tetapi disini kebalikannya dari efek kuat.
massa adalah produksi dan distribusi yang Pada model efek kuat, proses komunikasi
berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus berawal dari source / komunikator/ media itu
pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki sendiri. Akan tetapi pada proses efek terbatas ini
orang dalam masyarakat industri). Dari proses komunikasi massa yang terjadi bermula
pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa dari audiens. Dengan asumsi bahwa audiens
komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang aktif, dan bebas memilih media mana yang
ditunjukan kepada sejumlah khalayak yang mereka ingini dan cocok sesuai kebutuhan
tersebar, keterogen, dan anonim melalui media audiens.
cetak serentak dan sesaat. Hal ini tentu saja
berbeda dengan komunikasi interpersonal yang Model Proses Selektif Interaksional
hanya untuk satu orang, atau kelompok yang Pada model proses selektif interaksional ini
hanya beberapa orang, bahkan juga berbeda berpandangan bahwa proses komunikasi yang
dengan organisasi yang sudah mempunyai terjadi berlangsung dua arah. Ada pesan yang
banyak orang. berasal dari source dan ada pesan yang
Komunikasi massa adalah proses dimana bersumber dari receiver.
organisasi media membuat dan menyebarkan

30
Jurnal El-Hamra (Kependidikan dan Kemasyarakatan)
Vol. 6. No. 1 Februari 2021 – P-ISSN 2528-3650 E-ISSN 2721-6047
http://ejournal.el-hamra.id/index.php/el/index

Model Proses One Step fenomena dakwah memiliki banyak kesamaan,


Model proses one step ini hubungan media meskipun juga terdapat perbedaan (Arifin, 2011:
dengan audiens bersifat langsung tanpa melewati 38).
saluran atau chanel. Menurut Gazalba dan Ismail (1993: 9),
secara sprsifik menjelaskn bahwa dakwah dalam
Model Proses Two Step perspektif komunikasi, terdiri dari beberapa
Model proses dua tahap memperlihatkan komponen yaitu:
bahwa audiens media tidaklah hanya orang- 1. Materi/isi dakwah sebagai pesan/ message
orang yang pasif saja akan tetapi sudaha ada yang disampaikan meliputi agama dan
orang-orang yang berpengaruh dalam masalah yang berkaitan dengan kebudayaan
masyarakat yaitu influencer atau tokoh-tokoh Islam. Adapun yang termasuk pola
masyarakat. Yang menentukan efek dari pesan kebudayaan ada 6, yaitu sosial, ekonomi,
tersebut bukan lagi media akan tetapi politik, iptek, kesenian dan falsafah Islam.
masyarakat melalui tokoh-tokoh di dalam Sehingga dakwah Islam mecakup seluruh
masyarakat tersebut. Yaitu influncer yang aspek kehidupan manusia yang merujuk
mempunyai pengaruh yang besar terhadap pada Al-Qur’an dan Hadits.
proses komunikasi tersebut. 2. Pendakwah atau Komunikator (individu
atau kelompok), yang menyampaikan materi
Model Proses Multi Step kepada halayak sasaran. Di sini syarat
Pandangan proses banyak tahap pendakwah adalah: (1) memiliki
memperlihatkan seolah audiens merupakan pengetahuan tentag din Islam (2)
sejumlah besar anggota masyarakat yang berkepribadian Islam (3) memahami
kompleks dan yang di antara mereka suasana dan keadaan sasaran dakwah (4)
berlangsung interaksi dan tidak saling terpisah, berusaha bijaksana dan memiliki motivasi
tak hanya berinteraksi dengan media (seperti dalam menyampaikan dakwah.
dalam pandangan proses satu tahap) 3. Kaidah atau saluran dakwah, yaitu media
https://www.academia.edu/7722506/Komunika atau saluramn (channel) komunikasi, yang
si_massa). meliputi cara-cara dan saluran tehnis dan
. kebijaksanaan yang digunakan oleh
DAKWAH ISLAM DALAM PERSPEKTIF pendakwah untuk menyampaikan materi
KOMUNIKASI MASSA kepada sasaran, sehingga sasaran tergerak
Sifat komunikasi massa yang ada di mana- untuk mempercayai dan mengamalkannya,.
mana (ubiquity ) sekaligus hadir di mana-mana 4. Sasaran dakwah (komunikan/ khalayak)
(omnipresence) adalah sama halnya dengan yang terdiri atas individu, kelompok atau
dakwah Islam yang harus ada dalam setiap lini masyarakat, kepada siapa materi dakwah
kehidupan umat manusia. Kegiatan dakwah disampaikan.
adalah kegiatan komunikasi, di mana da’i
mengomunikasikan pesan dakwah kepada Berdasarkan komponen tersebut, maka
mad’u, baik secara perseorangan maupun dakwah Islam yang dimaksud adalah kegiatan
kelompok. Secara teknis, dakwah adalah komunikasi yang pesannya menyeru kepada
komunikasi da’i (komunikator) dan mad’u semua umat manusia untuk mempercayai dan
(komunikan). Semua hukum yang berlaku dalam mengamalkan ajarn Islam. Adapun efektifitasnya
ilmu komunikasi berlaku juga dalam dakwah, akan tergantung dari ketepatan dan kebenaran
hambatan komunikasi adalah hambatan dakwah, setiap komponen serta memadukan setiap
dan bagaimana mengungkapkan apa yang komponen secara strategis termasuk penggu-
tersembunyi di balik perilaku manusia dakwah naan media yang tepat.
sama juga dengan apa yang harus dikerjakan Menurut Marshall McLuhan, kehadiran
pada manusia komunikan (Ilaihi, 2010: 24). Oleh media secara serempak di berbagai tempat telah
karena itu, dakwah dapat dikatakan sebagai menghadirkan tantangan baru bagi para
komunikasi manusia, yang lahir dan berkembang ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Pentingnya
sebagai fenomena sosial yang bersifat rasional komunikasi massa dalam kehidupan manusia
dan empiris. Fenomena komunikasi dengan modern dewasa ini, terutama dengan
kemampuannya untuk menciptakan publik,

31
Musalim Ridlo
Dakwah Islam....

menentukan isu, memberikan kesamaan profesionalitas dalam melaporkan dan


kerangka pikir, dan menyusun perhatian publik, menyebarkan informasi akan secara benar dan
pada gilirannya telah mengundang berbagai positif (Rachmiatie, 2002: 141). Dalam hal ini
sumbangan teoretis terhadap kajian tentang penguasaan institusi-institusi atau lembaga,
komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu organisasi media menjadi penting sebagai
sendiri pada satu sisi mengandung pengertian strategi dakwah dalam menanamkan ideologi
suatu proses di mana organisasi media Islam atau ajaran-ajaran Islam.
memproduksi dan menyebarkan pesan kepada Sedangkan menurut Edward, bahwa
publik secara luas dan pada sisi lain merupakan perubahan dalam bidang ekonomi, industri
proses di mana pesan tersebut dicari, digunakan, komunikasi, dan juga politik dalam satu dekade
dan dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi belakangan ini adalah kecenderungan mulai
mengenai komunikasi massa adalah media. diterapkannya model propaganda. Dua filter
Media merupakan organisasi yang menyebarkan yang paling pokok bagi berlangsungnya proses
informasi yang berupa produk budaya atau ini adalah pengaruh kepemilikan dan periklanan
pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan yang terus meningkat. Di era globalisasi sekarang
budaya dalam masyarakat. Oleh karenanya, ini, terdapat trend bahwa media dimiliki oleh
sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media segelintir orang atau kelompok masyarakat.
merupakan suatu sistem tersendiri yang Akibatnya, liputan media menjadi cenderung
merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan menguntungkan pemilik modal dan demi
yang lebih luas. Analisis media mengenal adanya dukungan periklanan yang lebih besar. Filter
dua dimensi komunikasi massa. Dimensi pertama ketiga dan keempat adalah -sourcing and flak-
memandang dari sisi media kepada masyarakat yang telah pula memperkuat pengaruh elit dalam
luas beserta institusi-institusinya. Dimensi kedua kehidupan politik. Filter kelima adalah ideologi
melihat kepada hubungan antara media dengan antikomunis. Hancurnya Uni Soviet telah
audience, baik secara kelompok maupun membuat keyakinan terhadap “keajaiban pasar”
individual(https://www.academia.edu/6836652 (miracle of the market) semakin kuat. Keyakinan
/Teori_Komunikasi_Massa_Media_Efek_dan_Audi ini berujung pada “pentasbihan” ideologi pasar
ence) sebagai satu-satunya mekanisme yang diyakini
Dalam komunikasi massa, media massa paling efisien dalam mengelola sumber-sumber
menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, ekonomi. Dalam kehidupan media, berkuasanya
memproduksi pesan, dan menyampaikannya ideologi pasar ini telah menciptakan market-
pada khalayak https://www.academia.edu/ driven journalism, telah mendorong media yang
7722506/Komunikasi_massa). semata-mata berorientasi pada kepentingan
Persoalan yang dihadapi oleh media massa pasar/ profit (Chesney dkk, 1998: 200) sehingga
dewasa ini terdapat dalam sistem pengelolaan menafikan batas-batas etika, sistem nilai, norma-
informasi dan managemen organisasi media. norma agama dan budaya.
Menurut Denis McQuail (1992: 7), bahwa era Kemudian dalam perspektif lain, media
informasi ditandai dengan aktivitas penyebaran massa yang pada mulanya bersifat linier/ satu
ideologi dan bisnis secara besar besaran, dimana arah dari seorang komunikator kepada
media massa sebagai industri berperan penting masyarakat sebagai khalayak sasaran (0ne to
dalam memproduksi informasi yang akan many) yang didukung diantaranya oleh
mempengaruhi intelektual, pola pikir, Hypodhermic Needle Theory dan Bullet Theory.
emosional/ afeksi dan perilaku manusia baik Teori-teori ini berasumsi bahwa media massa
secara individu maupun masyarakat. Oleh bersifat “power full” untuk mempengaruhi
karena itu, terkait dengan industri media yang khalayak, karena khalayak dianggap pasif dan
dilandasi oleh kapitalisme, berorientasi pada tidak berdaya ketika menghadapi terpaan media.
keuntungan material/ profit, profesionalisme Namun justru sekarang diasumsikan sebaliknya,
serta kepentingan atau selera publik (publik bahwa khlayak sekarng bersifat aktif, kritis dan
interest) merupakan sarana utama untuk selektif. Asumsi ini didukung oleh teori Use and
menguasai lembaga komunikasi publik yang Gratification, Agenda Setting atau teori-teori
baru. Maka apabila lembaga atau organisasi- active audience.(Rachmiatie, 2002: 142) Dengan
organisasi media ini dimiliki dan dikelola oleh asumsi tersebut dakwah Islam dapat
Muslim sejati yang secara aktif mengingat Tuhan, menggunakan atau memanfaatkan media-media
maka dengan kontrol amal pribadi dan yang ada, tentu dengan melihat kekuatan atau

32
Jurnal El-Hamra (Kependidikan dan Kemasyarakatan)
Vol. 6. No. 1 Februari 2021 – P-ISSN 2528-3650 E-ISSN 2721-6047
http://ejournal.el-hamra.id/index.php/el/index

keunggulan media tersebut dan memperhatikan Pada era globalisasi yang ditandai dengan
segmentasinya. kemajuan ilmu pngetahuan, tehnologi dan
Selanjutnya berdasarkan Social Differences komunikasi, cenderung informasi sebagai bagian
Theory, karakteristik khalayak yang heterogen, dari kekuatan dan kekuasaan untuk
anonim, tersebar luas dapat dilihat berdasarkan mempengaruhi. Sehingga dakwah sebagai
segmentasi karakter demografi (usia, jenis kegiatan harus dapat memanfaatkan tehnologi
kelamin, pekerjaan), psikografi (minat, sikap, dan komunikasi dengan segala karakteristiknya
selera), posisi dalam peran sosial, serta latar sebagi media untuk menyampaikan ajaran Islam
belakang etnik atau pola terpaan media (Atkin kepada khalayak.
dan Freimuth, 1998). Dengan demikian maka Adanya perubahan karakter media massa
media dakwah Islam harus memantapkan dan dan khalayak yang sejalan dengan perubahan
menetapkan posisi diri (positioning) termasuk sosial ekonomi politik masyarakat pada tataran
dalam acara, rubrik atau tanyangan informasinya lokal maupun global yang perlu diantisipasi
ditujukan pada segmentasi khalayak yang mana. dalam berdakwah sekaligus dimanfaatkan dalam
Mengingat daya selektivitas khalayak semakin kegiatan dakwah Islam. Aktifitas dakwah Islam
tinggi diera informasi dan hadirnya media baru. dengan menggunkan komunikasi massa
Dengan demikian tantangan dakwah Islam memerlukan managemen dakwah yang
kedepan semakin kompleks, seiring dengan profesional.
perubahan-perubahan yang cepat pada
masyarakat di era global sekarang ini. DAFTAR PUSTAKA

PENUTUP Arifin, Anwar, Dakwah Kontemporer: Sebuah


Dakwah secara umum, dapat diartikan Studi Komunikasi,Yogyakarta: Graha Islam,
sebagai ajakan atau seruan kepada kebaikan. Isi 2011.
ajakan tersebut ialah al-khayr, amr ma’ruf dan Aziz, Moh. Ali, Dakwah Pemberdayaan
nahy munkar (melaksanakan kebaikan dan Masyarakat: Paradigma Aksi Metodologi,
kebajikan serta mencegah kemungkaran) dengan Yogyakarta: LKiS, 2005.
tujuan untuk mengangkat harkat dan martabat Atkin, Charles K dan Vicki Freimuth, Information
manusia sebagai makhluk Tuhan yang terbaik di Campaign , Mcquarie University
dunia. Adapun komponen-komponen dakwah Internasional Communacation Program,
antara lain: (1) da’i, (2) mad’u, (3) materi/pesan 1998.
dakwah, (4) media dakwah, (5) efek dakwah, dan Daulay, Hamdan, Dakwah di Tengah Persoalan
(5) metode dakwah. Budaya dan Politik ,Yogyakarta: LESFI, 200.
.Sedangkan definisi komunikasi secara Dermawan, Andy, Ibda Bi Nafsika: Tafsir Baru
sederhana, dapat didefinisikan sebagai proses Keilmuan Dakwah, Yogyakarta: Tiara
penyampaian pesan oleh komunikator kepada Wacana, 2005.
komunikan melalui media yang menimbulkan Edward S, Herman, “The Propaganda Model
akibat tertentu. Adapun komponen-komponen Revisited”. Dalam Robert W. Mc Chesney,
komunikasi meliputi: (1) komunikator, (2) pesan, Ellen Meiksins Wood, John Bellamy Foster
(3) komunikan, dan (4) media, (5) efek. (eds.). Capitalism and the Information Age:
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi The Political Economy of he Global
yang ditunjukan kepada sejumlah khalayak yang Communication Revolution. New York:
tersebar, keterogen, dan anonim melalui media Montly Review Press. 1998.
cetak serentak dan sesaat. Dalam komunikasi Gazalba dan Zaenab Ismail, Sidi Dakwah
masa, media massa menjadi otoritas tunggal yang Islamiyah Malaysia Masa Kini, Bangi:
menyeleksi, memproduksi pesan, dan Universitas Kebangsaan Malaysia, 1993.
menyampaikannya pada khalayak. Ada beberpa Gazalba, Sidi dan Zaenab Ismail, Dakwah
bentuk proses komunikasi massa: model proses Islamiyah Malaysia Masa Kini, Bangi:
efek kuat, model proses efek terbatas, model Universitas Kebangsaan Malaysia, 1993.
proses selektif interaksional, model proses one Gerbner, G, Mass Media And Human
step, model proses two step dan model proses Communication Theory, New York holt,
multi step. Rinehart and Winston, 1967.

33
Musalim Ridlo
Dakwah Islam....

Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi,


Rosda Karya, 2010. Bandung: PT Remaja Rasdakarya 2005.
Kholili, HM, Komunikasi untuk Dakwah, Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an :
Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Fungi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Kalijaga, 2008. Masyarakat, Bandung: MIZAN, 2004.
McQuail, Denis Media Performance, Mass Sri Haryani, Komunikasi Efektif untuk Mendukung
Communication and The Publik Interest, Kinerja Perkantoran, Cet. III, Jakarata : Logos
London: Sage Publication, 1992. Wacana Ilmu, 2002.
Pimay, Awaludin, Paradigma Dakwah Humanis: Uchjana Effendy, Onong , Ilmu Komunikasi:Teori
Strategi dan Metode Dakwah Prof. KH. dan Praktek, Cet. III; Bandung: Rosda Karya,
Saefuddin Zuhri, Semarang: RaSAIL, 2004. 2006.
Rachmiatie, Atie, Paradigma Baru Dakwah Islam: https://www.academia.edu/6836652/Teori_Ko
Perspektif Komunikasi Massa, Jurnal munikasi_Massa_Media_Efek_dan_Audience,
Komunikasi Mediator Vol 3, No.1, 2002. diakses pada tanggal 4 Februari 2017.

34

Anda mungkin juga menyukai