Diktat TK Bangku
Diktat TK Bangku
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar desain menjadi baik dan benar
Keawetan kayu dikatakan rendah, bila dalam pemakaian tidak tercapai umur yang
diharapkan sesuai dengan ketentuan kelas awet. Dalam hal ini perlu diketahui
apakah factor penyebabnya. Adapun factor penyebab kerusakan digolongkan
menjadi:
1. Faktor fisik, antara lain: suhu , panas matahari, api, udara, dan air. .
Misalnya bila kayu tersebut terus-menerus kena panas maka kayu akan
cepat rusak.
2. Faktor mekanik, antara lain: pukulan, gesekan, tarikan, tekanan,
dan lain sebagainya. Faktor mekanik berhubungan erat sekali dengan
tujuan pemakaian.
3. Faktor kimia,antara lain: pengaruh garam, pengaruh asam dan basa.
B. Makhluk hidup :
1. metode rendaman
2. metode pencelupan
3. metode pemulasan
4. metode penyemprotan
5. metode pembalutan
Bahan pengawet kayu ialah bahan-bahan kimia yang telah diketemukan dan sangat
beracun terhadap makhluk perusak kayu, antara lain: arsen(As), tembaga(Cu),
seng(Zn), fluor(F), chroom(Cr), dan lain-lain. Dalam penggunaan harus
diperhatikan, sifat-sifat bahan pengawet agar sesuai dengan tujuan pemakaian.
Pada waktu memilih bahan pengawet kayu harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Di mana kayu itu akan dipakai setelah diawetkan.
Makhluk perusak kayu apa yang terdapat di tempat tersebut.
Syarat-syarat kesehatan.
Jenis ini baik digunakan untuk mengawetkan kayu yang akan digunakan di dalam
rumah (perabot, dan lain-lain) yang umumnya terletak di bawah atap. sifat
higroskopis). Nama-nama bahan pengawet dalam perdagangan antara lain: Tanalith
C, Celcure, Boliden, Greensalt, Superwolman C, Borax, Asam Borat, dan lain-lain.
Dijual dalam perdagangan berbentuk cairan agak pekat, bubuk (tepung). Pada
waktu akan digunakan, dilarutkan lebih dahulu dalam pelarut-pelarut antara
lain: solar, minyak disel, residu, dan lain-lain.
Bersifat menolak air, daya pelunturannya rendah, sebab minyak tidak dapat
bertoleransi dengan air.
Daya cegah terhadap makhluk perusak kayu cukup baik.
Memiliki bau tidak enak dan dapat merangsang kulit (alergis).
Warnanya gelap dan kayu yang diawetkan menjadi kotor.
Sulit di-finishing karena lapisan minyak yang pekat pada permukaan kayu.
Penetrasi dan retensi agak kurang, disebabkan tidak adanya toleransi antara
minyak dan kandungan air pada kayu.
Mudah terbakar.
Tidak mudah luntur.
Nama-nama perdagangan bahan pengawet larut minyak antara lain: PCP (Pentha
Chlor Phenol), Rentokil, Cu-Napthenate, Tributyltin-oxide, Dowicide, Restol,
Anticelbor, Cuprinol, Solignum, Xylamon, Brunophen, Pendrex, Dieldrien, dan
Aldrin.
Teknik atau cara pengawetan yang digunakan akan berpengaruh terhadap hasil atau
umur pemakaian kayu. Pemilihan cara pengawetan selain tergantung dari faktor
tempat kayu nantinya akan digunakan/dipasang, perlu juga dipertimbangkan faktor
ekonomisnya. Banyak cara pengawetan yang dapat dilaksanakan, mulai cara
sederhana sampai kepada cara yang relative sukar dengan peralatan yang mahal
(modern).
1. Cara rendaman:
-Kayu direndam di dalam bak larutan bahan pengawet yang telah ditentukan
konsentrasi (kepekatan) , selama beberapa jam / beberapa hari.
-Kayu harus seluruhnya terendam, biasanya diberi beban pemberat .
-Ada beberapa macam pelaksanaan rendaman, antara lain rendaman dingin,
rendaman panas, dan rendaman panas dan rendaman dingin.pada bak
beton.kayu,logam
-Rendaman panas dan dingin lebih baik dari cara rendaman panas atau
rendaman dingin saja.
Keuntungan :
Kerugian :
2. Cara pencelupan:
-Kayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutan bahan pengawet dengan
konsentrasi yang telah ditentukan, dengan waktu hanya beberapa menit .
-Cara ini umumnya dilakukan di industri penggergajian untuk mencegah
serangan jamur blue stain. Bahan pengawet yang dipakai Natrium
Penthachlorophenol. Hasil pengawetan ini akan lebih baik bila kayu yang
akan diawetkan dalam keadaan kering dan bahan pengawetnya dipanaskan
lebih dahulu.
Keuntungan :
Kerugian :
Keuntungan :
Kerugian :
4. Cara pembalutan :
-Ccara pengawetan ini khusus digunakan untuk mengawetkan tiang-tiang
dengan menggunakan bahan pengawet bentuk cream (cairan) pekat, yang
dilaburkan pada permukaan kayu yang masih basah. Selanjutnya dibalut
sehingga terjadilah proses difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.
Keuntungan :
Peralatan sederhana
Penetrasi lebih baik, hanya waktu agak lama
Digunakan untuk tiang-tiang kering ataupun basah
Kerugian :
Proses Bethel
Proses Burnett
Proses Rueping
Proses Lowry
- Sedangkan pada proses lowry tidak digunakan tekanan awal, tapi tekanan langsung
sampai 7 atmosfer. Beberapa jam kemudian tekanan dihentikan dan bahan
pengawet dikeluarkan dan dilakukan vakum selama 10 menit untuk membersihkan
permukaan kayu dari larutan bahan pengawet.
Perbedaan proses sel penuh dan sel kosong ialah sebagai berikut : pada proses sel
penuh bahan pengawet dapat mengisi seluruh lumen sel, sedangkan pada sel kosong
hanya mengisi ruang antar sel
Keuntungan :
Kerugian :
Adalah jamur noda yang membuat warna rotan biru kehitaman. Ciri jamur ini
adalah kesukarannya ketika dihilangkan dengan cara-cara seperti digosok.
Umumnya, blus stain terjadi ketika rotan belum dikeringkan dengan baik.
Lembabnya substrat rotan memicu jenis jamur ini tumbuh di antara
jaringannya.
2. Jamur Permukaan
Adalah jamur permukaan yang tumbuh akibat kelembaban udara tinggi. Jamur
permukaan dapat menyerang pada saat sebelum finishing hingga setelah
finishing. Berbeda dengan blue stain, jamur permukaan memang dapat
dihilangkan dengan cara digosok. Tapi bila dibiarkan terlalu lama, jamur ini akan
masuk ke dalam lapisan cat dan rotan sehingga menimbulkan kerusakan amat
parah.
Diwaspadai
Kutu
Rayap
Serangan rayap umumnya memakan waktu lebih lama daripada kutu. Rayap
juga hanya menyerang pada kondisi sangat khusus di mana produk rotan
dibiarkan saja tanpa perawatan. Misalnya ketika produk dari bahan tersebut
disimpan dalam ruangan yang kotor tanpa ada pembersihan secara berkala.
Rayap pun bukan tak mungkin akan menyerang. Apalagi mengingat rotan
masih kalah lebih keras dari substrat kayu.
Kumbang Bubuk
Adapun, bahan pengawet yang dipilih dalam proses ini harus kita perhatikan
dengan cermat. Berikut ini bahan pengawet yang kami sarankan untuk
proses pengawetan rotan:
BioCide Wood Fungicide
Adalah fungisida bahan organik mulai dari kayu, bambu, eceng gondok,
sampai rotan. Fungisida ini mampu mencegah jamur yang dapat
menyebabkan rotan berwarna kehitaman, biru, coklat, hingga putih.
BioCide Insecticide
Definisi alat penunjang/bantu adalah alat yang digunakan untuk membantu melancarkan
pekerjaan.
KIKIR
Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja. Kegunaan kikir
pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata
dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat
bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.
bidang rata agar siku, antara bidang yang satu dengan yang lain
Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang yang berbentuk sudut 60
derajat, atau lebih besar (sering di gunakan untuk mengkikir mata gergaji)
Kikir ini berguna untuk menghalus suatu sudut 60 derajat, atau lebih kecil
Kikir ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan suatu bidang cekung
Kikir bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah diameter suatu lubang bulat
Menurut tingkat kekasaran gigi kikir, maka jenis kikir dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Kikir Kasar
Kikir kasar digunakan untuk pekerjaan awal
b. Kikir Sedang
Kikir sedang digunakan untuk pekerjaan penyelesaian
c. Kikir Halus
Kikir halus untuk pekerjaan akhir atau penyelesaian
Cara memegang kikir
Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas
Cara kerja
5. Obeng
6. Sekrap Tangan
Catok/Clamp F & C Heavy Duty adalah sebuah piranti alat bantu yang berfungsi
sebagai penahan/klem bidang kerja agar tidak berubah posisi dan ukuran.
Catok/Clamp F pada industry kayu, pertukangan atau furniture digunakan untuk
mengklem/penahan daun pintu atau jendela saat pemasangan paku kayu pada
pojok-pojok bidang sehingga ukurannya tidak berubah.
Pengertian Tang
Tang yakni alat yang dipakai untuk memegang benda kerja. Tang terbuat dari baja
dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras. Tang merupakan alat bantu /
pesawat sederhana yang termasuk dalam kategori tuas jenis pertama, yaitu tuas
dengan titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa.
Tang terbuat dari bahan baja dan pada pemegang tang dilapisi dengan bahan
karet keras
Tang pemotong (cutting pliers) : Kedua bagian kepala atas dan bawah (rahang)
tajam. Tang ini cocok untuk memotong kawat dan kabel.
Memiliki rahang tajam. Fungsinya untuk memotong kawat, kabel plastik, dan fiber
tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium. Gagangnya dilapis plastik. Kelemahan,
tidak mampu memotong ukuran bidang yang besar atau tebal.
Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih, panjang, dan berbentuk gergaji. Sebab
itu, tang ini dikenal sebagai “tang cucut”. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau
kabel. Namun Anda dapat memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai
pemotong kabel.
4. Tang Kombinasi (Multi Purpose Plier)
Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel. Di tengahnya,
bagian yang bergerigi renggang, untuk mengunci mur. Rahang tajam sebagai
pemotong kawat dan kabel. Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat akan
berakibat macet.
Dikenal sebagai “tang kakatua” karena bentuknya mirip paruh burung kakatua.
Fungsinya sebagai pemotong kawat dan kabel. Terbuat dari baja dan bergagang
lapis karet untuk menjaga agar tak licin ketika digunakan. Kelemahannya, jika tang
digunakan untuk memotong bahan yang tebal dan keras dapat menjadi tumpul.
Sekilas bentuknya mirip buaya: moncongnya besar, lebar, dan bergerigi. Maka tang
ini dikenal dengan sebutan “tang buaya”. Rahangnya yang bergerigi untuk mengunci
dan melepas baut. Jika ukuran baut besar, tang dapat diatur sesuai ukuran baut.
Carannya, lebarkan kedua tungkai, lalu kunci dengan sekrup pengatur sekaligus
pengunci yang ada di ujung atas tungkai. Jika ingin mengubahnya lagi, Anda cukup
melepaskan tuas di bagian tungkai bawah. Kelemahannya, sekrup pengatur dan
pengunci agak keras. Ini karena drat mur dan baut terlampau dalam.
Mirip dengan tang kombinasi: ada rahang sebagai pemotong dan penjepit. Yang
beda, tang ini memiliki kelengkapan fungsi lain. Di gagangnya terdapat pisau,
gergaji, obeng, pembuka tutup botol, dan pembuka tutup makanan kaleng. Jadi, satu
tang ini memiliki banyak kegunaan. Kelemahannya, bagian kelengkapan di gagang
mudah kendur atau patah.
8. Tang Sudut
Terdapat dua tipe yaitu biasa dan fleksibel, kedua fungsinya sama yaitu untuk
memasang paku keeling. Untuk yang fleksibel dapat digunakan untuk bidang lurus
maupun sudut.
Tang standar bawaan mobil dan motor. Dimana biasanya menjadi bonus
disaat mobil/motor diterima. Fungsinya hampir sama dengan tang
kombinasj, tetapi lebih sederhana dari tang kombinasi. .
BAGIAN 2
Tang slip joint (slip joint pliers) merupakan salah satu jenis tang yang
memiliki fungsi untuk menjepit atau memegang benda kerja dan bentuknya
hampur sama dengan tang kombinasi (combination pliers). Tang slip joint ini
dapat digeser pada bagian slip joint nya untuk mengubah lebar jarak antara
kedua rahang dari tang.
8. Tang rivet
Tang rivet (rivet pliers) merupakan salah satu jenis tang yang digunakan
untuk memasang paku keling (rivet).
Tang pengupas kabel (crimping pliers tool kit) merupakan salah satu jenis
tang yang berfungsi untuk memotong atau pengupas kulit kabel. Pada
bagian pengupas kulit kabel pada tang ini memiliki beberapa ukuran, dari
ukuran kecil hingga besar sehingga bila akan menggunakan tang pengupas
kabel ini maka sesuaikan ukuran diameter kawat kabel dengan bagian
pemotong atau pengupas dari tang ini
MACAM-MACAM KUAS
Jenis-jenis Kuas untuk Mengecat yang Harus Anda Tahu
Dari jenis-jenis kuas untuk mengecat, tentu kita harus bisa memilihnya dengan tepat. Tetapi
sebelum bisa memilih alat yang paling tepat digunakan, tentunya kita harus tahu dulu aneka
jenis alat pengecatan tersebut.
Ada banyak cara untuk mengaplikasikan cat. Kita bisa menggunakan alat seperti
roller hingga mesin-mesin canggih yang biasanya dipunyai industri furniture besar.
Namun selain berbagai alat tersebut, kuas menjadi alat yang paling banyak
digunakan. Pemakaian kuas sangat beragam mulai dari mereka yang hanya ingin
mengecat rumah dan mebelnya sendiri sampai produsen furniture skala
internasional. Alat ini juga merupakan salah satu alat pengecatan paling tua.
Sebagai alat pengecatan, sudah barang tentu, kualitas kuas harus diperhatikan.
Efek pemakaian alat ini akan secara langsung terlihat pada hasil pengecatan atau
finishing. Oleh sebab itulah, kita harus membeli alat ini dengan kriteria yang tepat.
Namun sebelumnya, tentu kita harus tahu terlebih dahulu apa saja macam-macam
kuas untuk finishing yang ada di pasaran.
Bila Anda hendak mengecat dengan cat berpelarut air (pengencernya air),
gunakanlah kuas dari bahan sintetis. Sebab bahan alami cenderung terkulai dan
menggumpal bila terkena air (seperti rambut kita). Sedangkan untuk cat solvent
based (berbasis minyak), Anda bisa menggunakan bulu alami maupun sintetis.
Kuas sintetis dari nylon
Gagangnya
Jenis-jenis kuas untuk mengecat juga bisa dibedakan dari gagangnya. Ada yang
gagangnya pendek, sedang, hingga panjang. Perhatikan gambar di bawah ini.
Bentuk gagang juga beragam, ada yang berbentuk kotak saja, namun ada yang
berbentuk oval di ujungnya.
Berdasarkan Ukurannya
Berdasarkan ukurannya ada kuas yang ukurannya kecil, sedang, hingga lebar.
Berikut ini ragamnya:
1. Ukuran kurang lebih 1 inchi atau 2,5 cm. Biasanya alat ini digunakan untuk
mengecat area-area yang sempit atau produk yang memang ukurannya kecil.
2. Ukurang 2 inchi atau 5 cm. Biasanya digunakan untuk mengecat area yang
tak terlalu lebar. Misalnya saja untuk mengecat kaki meja.
3. Ukuran 3 inchi atau 7,5 cm. Biasanya kuas ini digunakan untuk mengecat
tembok.
4. Ukuran 4 inchi atau 10 cm. Biasanya juga digunakan untuk mengecat tembok
Tapi ada juga yang rentang ukurannya lebih dari itu. Biasanya tiap brand atau merk
kuas menyediakan rentang ukurannya sendiri-sendiri.
Berdasarkan Ketebalannya
Jenis-jenis kuas untuk mengecat berikutnya bisa dibedakan atas ketebalannya.
Berdasarkan ketebalannya, ada yang tebal, tipis, hingga sedang. Perhatikan dengan
baik ya. Pasalnya tiap merk atau produsen kuas biasanya punya standar sendiri-
sendiri. Pilihlah yang paling sesuai kebutuhan. Misalnya, bila Anda hendak
mengecat dengan lapisan yang tipis, pilihlah yang bulunya tak begitu tebal.
Berdasarkan Pemakaiannya
Berdasarkan pemakaiannya, ada kuas yang didesain untuk daerah melekuk atau
miring hingga yang mendatar. Anda bisa membedakannya dengan melihat
kemiringan alat tersebut.
BATU ASAH
Peralatan tangan atau perkakas tangan (hand tool) adalah alat bantu kerja yang
digunakan dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan
mesin (power tool), yang dalam pemakaiannya bisa dengan mudah dibawa atau
dipindahkan.
1. Palu
Palu atau martil umumnya digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda,
penempaan logam, dan menghancurkan suatu objek. Palu terdiri dari dua bagian,
yaitu kepala dan tangkai atau gagang. Palu memiliki variasi bentuk dan fungsi,
diantaranya palu paku, palu bulat, palu karet, palu plastik, dan palu tembaga.
Penggunaan:
Pemeliharaan:
2. Pahat
Pahat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk melubangi atau mengukir
benda keras seperti kayu, batu, atau logam. Cara penggunaan pahat sebetulnya
bisa bermacam-macam tergantung tingkat kesulitan pemahatan dan ukuran pahat
yang digunakan.
Penggunaan:
Pemeliharaan:
3. Tang
Tang memiliki beragam fungsi antara lain untuk memotong kawat, mengencangkan
baut, dan menjepit sekaligus mengelupas kabel. Umumnya, tang terbagi atas empat
jenis, yaitu:
Tang Penjepit, Tang ini memiliki rahang bergerigi yang sangat rapat dengan
ujung rahang runcing untuk menjangkau celah yang kecil. Tang penjepit berfungsi
sebagai penjepit kawat atau kabel.
Tang Pengunci, Tang ini memiliki rahang bergerigi renggang agar tidak licin
saat mengencangkan baut.
Penggunaan:
Pemeliharaan:
Jaga kebersihan tang, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan
atau rahang menggunakan lap
Ganti tang jika gagangnya patah atau rahang berkarat atau rusak
Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding.
4. Obeng
Bersihkan setiap debu dan kotoran yang mungkin menempel pada mata
obeng (ujung obeng) dengan sebatang kawat tipis atau kain bila memungkinkan
Pilih obeng yang sesuai ukuran celah kembang sekrup atau yang
memungkinkan ujungnya menempel sepenuhnya pada ujung obeng
Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah
dengan tangan lainnya
Pegang obeng tegak lurus dengan sekrup untuk mencegah mata obeng rusak
Catatan:
Pemeliharaan
Jaga kebersihan obeng, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan
atau mata pisau menggunakan lap
Ganti obeng yang pegangannya patah atau mata pisaunya rusak
Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding
Pada dasarnya, semua peralatan tangan akan terjaga keawetannya bila digunakan
dengan cara yang benar dan sesuai fungsinya. Sangat penting bagi perusahaan
untuk memberikan pelatihan kepada pekerja tentang memilih alat yang tepat,
bagaimana menggunakan alat yang benar, dan bagaimana mengidentifikasi ketika
alat perlu diperbaiki.
Hal penting lainnya yang harus Anda perhatikan adalah gunakan alat pelindung diri
(APD) pendukung seperti pelindung tangan, pakaian pelindung dan safety
goggles saat Anda bekerja menggunakan peralatan tangan. Pemilihan,
penggunaan, dan pemeliharaan peralatan tangan yang benar didukung penggunaan
APD yang sesuai bisa menghindarkan Anda dari cedera akibat kecelakaan kerja dan
membuat peralatan lebih tahan lama.
A. Bidang Kurikulum
Kegiatan – kegiatan yang diprogramkan dalam bidang ini adalah:
1. Penyusunan program BK
2. Analisa program BK
3. Pelaksanaan program BK
4. Tindak Lanjut
B. Bidang Ketenagaan
Kegiatan – kegiatan yang diprogramkan dalam bidang ini adalah:
C. Bidang Kesiswaan
Kegiatan – kegiatan yang diprogramkan dalam bidang ini adalah :
D. Bidang Sarana / Prasarana dan Keuangan
Kegiatan – kegiatan yang diprogramkan dalam bidang ini adalah :
F. Bidang Ketatalaksanaan / DLL
Kegiatan – kegiatan yang diprogramkan dalam bidang ini adalah:
14. Penyiapan, pengadaan dan pengarsipan administrasi keuangan:
1. Berkas DIK
2. Buku Kas
3. Daftar Penerimaan Gaji, Honor, dan uang lembur
4. Berkas SPJ
5. Unit Produksi Sekolah
6. Komite
7. Brankas
Jambi, 12 Juli 2016
Kepala Sekolah,