Belakangan ini keadaan manusia khususnya dalam dunia islam memiliki atau berada dalam krisis yang besar yaitu krisis ketidakseimbangan dalam hidupnya. Padahal seperti yang umat islam ketahui Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menciptakan manusia sebagai umatan wasathan (umat pertengahan, yang berarti sebagai umat pertengahan haruslah memiliki keseimbangan dalam kehidupannya di dunia. Krisis yang terjadi ini hanya bisa dihadapi dengan cara kembali kepada konsep keseimbanga itu sendiri, dengan berlandaskan Al-Qur’an Hadist. Manusia sebagai makhluk Allah yang diciptalan dalam bentuk sebaik-baiknya tentunya memiliki fitrah yang ada dalam dirinya, fitrah manusia pada dasaranya adalah sistem yang mengatur bagaimana kehidupan mampu berjalan seimbang secara duniawi dan ukhrowi. Dalam Al- Qur’an umat islam disebut sebagai Ummatan Waasathan yaitu umat pertengahan yang seimbang, nah apa yang dimaksud keseimbangan di sini? Yaitu sebagai berikut: 1. Sikap dalam memahami Sang Pencipta. Yaitu sikap bagaimana kita sebagai makhluk memahami bahwa Allah sebagai pencipta alam semesta dan manusia yang telah memberikan keseimbangan dalam kehidupan seperti memberikan ujian kepada manusia. Ya pemberian ujian adalah salah satu hal yang mampu menyeimbangkan kehidupan, kalau tidak ada rintangan dan cobaan yang hadir maka kehidupan akan terasa seperti hambar dan monoton. 2. Sikap dalam memahami diri sendiri. Sikap memahami diri sendiri yang diartikan hubungan horizontal bermanfaat agar selain memahami pencipta kita tahu menahu tentang diri kita, karena dengan mengerti hakikat diri maka pengetahuan tentang rabb juga akan datang sendiri. 3. Sikap dalam memahami orang lain. Memahami bahwa seluruh manusia adalah ciptaan Allah yang keadaan awalnya sama dengan kita namun memiliki pemahaman dan cara yang berbeda dalam menghadapi hidup, hal ini merupakan bagian keseimbangan mengigat manusia adlah makhluk sosial bukan individualis. 4. Sikap dalam memahami alam sekitar dan makhluk lain. Memahami alam sekitar dan makhluk lain yang juga telah diciptakan oelh sang pencipta menjadi urgen bagi manusia dalam proses menyeimbangkan dirinya. Dengan mengerti alam sekitar kita dapat mengetahui kebesaran Allah dan kuasanya atas dunia.