Anda di halaman 1dari 8

TUGAS HARIAN MATA KULIAH

Dasar-Dasar Psikoterapi

(Ruri Puji Santoso, M.Psi., Psikolog)

Dikerjakan Oleh :

Nirwana Panca Putra : 1873201011

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

INSTITUT KESEHATAN INDONESIA

JAKARTA

2021
1. PENGERTIAN PSIKOTERAPI

Psikoterapi berasal dari dua kata, yaitu “psyche” yang berarti “jiwa” dan “therapy”
yang berarti “pengobatan”. Jadi “psikoterapi” berarti “pengobatan jiwa” .Sampai saat ini
psikoterapi dianggap sebagai aspek murni psikiatri yang merupakan bagian integral dari
praktek psikatri dan relevant digunakan pada gangguan psikiatrik, Psikoterapi digunakan
untuk ,meningkatkan sikap fleksibilitas, kebebasan, kebahagian dalam hidup mereka.
Psikoterapi merupakan usaha seorang terapis untuk memberikan suatu pengalaman baru
bagi orang lain.

Pengalaman ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam


mengelola distres subjektif. Ini tidak dapat mengubah problem pasien yang ada.Tetapi
dapat meningkatkan penerimaan diri sendiri, membolehkan pasien untuk melakukan
perubahan kehidupan dan menolong pasien untuk mengelola lingkungan secara lebih
efektif.

Definisi psikoterapi Menurut Lewis R. Wolberg (1977) Psikoterapi adalah


perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologik terhadap permasalahan yang berasal
dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan
profesional dengan pasien, yang bertujuan :

 Menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada.


 Memperantarai perbaikan pola tingkah laku yang terganggu, dan
 Meningkatkan pertumbuhan serta mengembangkan kepribadian yang positif.

2. TOKOH PSIKOTERAPI :

Gerald Corey menjelaskan bahwa ada delapan model konseling dan psikoterapi
yang bisa dilakukan konselor terhadap klien yang bermasalah atau yang mengalami
gangguan. Dalam setiap model tersebut memiliki tokoh masing-masing. Berikut tokoh-
tokohnya :

 Terapi Psikoanalitik. Tokoh utama terapi ini adalah Freud (asosiasi bebas, analisis
mimpi), Carl Jung, Adler, Sullivan, Rank, Horney dan Erikson. Terapi
psikoanalitik adalah suatu teori kepribadian, sistem filsafat dan metode
psikoterapi.

 Terapi Eksistensial Humanistik. Tokoh utama terapi ini adalah May, Maslow,
Frankl dan Jourard. Pendekatan ini dikembangkan sebagai reaksi melawan
psikoanalisis dan Behaviorisme yang dianggap tidak adil dalam mempelajari
manusia.

 Terapi Client Centered. Tokoh utama terapi ini adalah Carl Roger’s. Terapi Client
Centered menaruh kepercayaan dan meminta tanggung jawab yang lebih besar
kepada klien dalam menangani berbagai permasalahan. Dengan kata lain, terapi
ini lebih dipusatkan kepada klien untuk mencari jalan keluar dari setiap persoalan
yang dihadapi klien, konselor hanya sebagai mediator dan motivator, sedangkan
pemilihan dan penentuan jenis terapi diserahkan sepenuhnya kepada klien.

 Terapi Gestalt. Tokoh utama atau pendiri terapi ini adalah Fritz Perls. Terapi ini
merupakan eksperimental yang menekankan kesadaran dan integrasi, yang
muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan fungsi jiwa
dan badan.

 Terapi Transaksional. Tokoh utama terapi ini adalah Eric Berne. Terapi ini
cenderung ke arah aspek-aspek kognitif dan behavioral, dan dirancang untuk
membantu orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah
dibuatnya menurut kelayakan sekarang.

 Terapi Tingkah laku. Tokoh utama dari terapi ini adalah Wolpe, Eysenck, Lazarus
dan Salter. Terapi ini merupakan penerapan prinsip-prinsip belajar pada
penyelesaian gangguang-gangguan tingkah laku yang spesifik. Hasil-hasilnya
merupakan bahan bagi eksperimentasi lebih lanjut. Terapi tingkah laku secara
sinambung berada dalam proses penyempurnaan.

 Terapi Emosional Emotif. Tokoh utama terapi ini adalah Albert Ellis. Suatu
model yang amat didaktik, berorientasi kognitif tindakan, serta menekankan peran
pemikiran dan sistem-sistem kepercayaan sebagai akar masalah-masalah pribadi.
 Terapi Realitas. Tokoh utama terapi ini adalah William Glasser. Suatu model
terapi yang dikembangkan sebagai reaksi melawan terapi konvensional. Terapi
realitas adalah terapi jangka pendek yang berfokus pada saat sekarang,
menekankan kekuatan pribadi, dan pada dasarnya merupakan jalan di mana para
klien bisa belajar tingkah laku yang lebih realistik dan karenanya bisa mencapai
keberhasilan.

3. TUJUAN TERAPI :

 Menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala. :

 Menghilangkan gejala (symptoms) yang ada, tujuan utama penyembuhan


ialah menyingkirkan penderitaan pasien dan menghilangkan kerusakan
akibat negative yang disebabkan adanya gejala-gejala tersebut.

 Mengubah gejala yang ada, seringkali ligkungan tertentu menghalangi dan


tidak sesuai dengan keinginan penyembuhan secara sempurna. Dalam
keadaan tertentu penyembuhan tidak dapat dilaksanakan, karena motivasi
yang tidak sesuai, lemahnya kepribadian pasien, terbatasnya waktu atau
keuangan. Hal ini membatasi keleluasaan pertolongan sehingga si ahli
hanya mampu mengubah atau memodifikasikan gejala-gejala yang ada
pada pasien yang tidak mampu menyembuhkannya.

 Menurunkan gejala yang ada, Ada beberapa bentuk penyakit emosional


yang dapat berkembang pesat menuju kerusakan. Psikoterapi yang tepat
sekalipun hanya mampu melayani untuk menghentikan, menurunkan atau
memudarkan kembali proses kepesatannya, seperti pada tipe schizophrenia.
Efek mengembalikan atau menurunkan kepesatan kerusakan penyakit
tersebut seringkali dapat menolong pasien untuk kembali mampu
mengadakan kontak dengan realitas.

 Memperbaiki pola perilaku yang terganggu : Memperantai (perbaikan) tingkah


laku yang rusak pada masa kini kita melihat kenyataan bahwa banyak
permasalahan emosional dalam bidang pekerjaan, pendidikan, perkawinan,
hubungan manusia, dan kehidupan kemasyarakatan. Hal ini merupakan
rangsangan dan inspirasi untuk perluasan penggunaan psikoterapi dalam bidang
psikologis, keguruan, pekerjaan social, agama, kepemimpinan, dan penegak
hokum. Kenyataan merasuknya penyakit emosional kedalam struktur watak
individu telah meluaskan tujuan psikoterapi, tidak sekedar mengurangi atau
mengubah gejala menuju pada koreksi kerusakan pola hubungan manusiawi.
Dalam hal ini ahli psikoterapi mampu menjadi perantara dalam mekanisme
perubahan struktur watak individu.

 Mengembangkan kepribadian yang positif : Meningkatkan pertumbuhan dan


perkembangan kepribadian yang positif, Psikoterapi dapat digunakan sebagai alat
untuk mematangkan kepribadian. Ini merupakan dimensi baru bagi psikoterapi.
Pada satu pihak ia berhubungan dengan permasalahan kepribadian orang normal
yang belum matang dan pada pihak lain ia menghadapi kesukaran karakterologi
yang berhubungan dengan hambatan pertumbuhan yang memerlukan perawatan.
Disini psikoterapi dapat membantu memecahkan rintangan yang menghambat
perkembangan individu n agar dapat mengembangkan atau mendewasakan
dirinya secara kreatif, bermakna, lebih produktif dan bermanfaat dalam hubungan
dengan orang lain. Sasaran psikologi makin luas,tidak hanya memberikan
pertolongan mengendalikan gejalagejala penyakit emosional, tetapi membebaskan
potensi kejiwaan manusia yang dari gangguan neuritik yang dapat menghambat
tujuan hidup dan merintangi perkembangan realisasi dirinya menuju kedewasaan
psiklogis.

4. KARAKTERISTIK

 Hubungan interpersonal : Yang dimaksud dengan hubungan interpersonal disini


ialah terapis dan klien memiliki hubungan yang mendalam.

 Komunikasi dua arah. : Komunikasi tidak hanya dari terapis atau klien. Tetapi
juga keduanya harus saling berinteraksi agar terapi berjalan dengan baik dan
lancar.
 Keahlian khusus : Untuk dapat menyembuhkan pasien, terapis di tuntut untuk
memiliki keahlian khusus sesuai dengan bidang terapi yang ia tekuni.

 Berdasarkan struktur atau konsep : Setiap terapi pasti memiliki struktur dan
konsep masing-masing. Maka diharapkan terapis melakukan terapi tersebut
berdasarkan struktur dan konsep terapi yang dilaksanakan.

 Menggunakan prosedur dalam hubungan yang rasional : Dalam proses melakukan


terapi, seorang terapi diwajibkan menggunakan prosedur-prosedur yang benar
sesuai dengan prosedur terapi yang sedang ia jalani dan jugaharus sesuai dengan
kode etik.

 Hubungan terstruktur : Hubungan terapis dengan klien tidak hanya sekadar


hubungan biasa, tetapi juga hubungan membantu, terstruktur. Maksudnya adalah
terapis membantu proses penyembuhan si klien dengan proses yang terstruktur.

 Harapan perbaikan : Dengan dilakukannya terapi ini, terapis dan klien haruslah
memiliki harapan perbaikan setelah dilaksanakan sesi psikoterapi, adanya
perubahan positif dari si klien.

5. KLASIFIKASI

 Psikoterapi individual : .Terapi ini hanya melibatkan pasien dan terapis. Seperti
analisis mimpi, client centered therapy, etc.

 Psikoterapi kelompok : Dua atau lebih pasien dapat berpartisipasi dalam terapi
pada waktu yang sama. Pasien dapat berbagi pengalaman dan belajar bahwa orang
lain merasakan hal yang sama dan telah memiliki pengalaman yang sama.

 Psikoterapi berpasangan : Psikoterapi jenis ini membantu pasangan mengerti


mengapa pasangan yang mereka cintai memiliki gangguan mental, perubahan
dalam komunikasi, perilaku yang dapat membantu, dan apa yang bisa mereka
lakukan untuk mengatasinya. Jenis terapi ini juga dapat digunakan untuk
membantu pasangan yang sedang berjuang untuk memperbaiki hubungan.
 Psikoterapi keluarga : Keluarga adalah bagian penting dari tim yang membantu
orang dengan penyakit mental untuk menjadi lebih baik, kadang-kadang memang
dibutuhkan bantuan anggota keluarga untuk memahami apa yang terjadi dengan
anggota keluarga lainnya, bagaimana mereka dapat mengatasi, dan apa yang bisa
mereka lakukan untuk membantu.

6. TUJUAN

 Perawatan akut : Intervensi klinis dan stabilisasi. Maksud dari intervensi klinis
yaitu melakukan suatu kegiatan untuk mengubah perilaku atau keadaan sosial
dengan sengaja sesuai tujuan yang dikehendaki.

 Rehabilitasi : Memperbaiki gangguan perilaku berat.

 Pemeliharaan : Pencegahan keadaan memburuk jangka panjang agar gangguan


tersebut tidak berkembang menjadi semakin parah.

 Restrukturisasi : Meningkatkan perubahan yang terus menerus pada pasien untuk


merubah struktur kepribadian, pandangan tentang sifat manusia, kesadaran dan
ketidak sadaran, kecemasan, pertahanan ego, yang ada dalam diri seseorang.
DAFTAR PUSTAKA

King Laura A.(2017). Psikologi Umum.Edisi 3 Buku 2.Jakarta : Salemba Humanika

Idrus, M. F. (2016). PSIKOTERAPI.pdf. Retrieved from unhas.ac.id:


https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/10/PSIKOTERAPI.pdf

http://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-health-psychotherapy

Anda mungkin juga menyukai