Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan

Rencana pengobatan bergantung pada penyebab, keparahan obstruksi, dan kondisi pasien. Jika
pasien masuk rumah sakit dalam keadaan darurat karena ia tidak pernah berkemih, maka
kateterisasi segera dilakukan. Kateter yang lazim mungkin terlalu lunak dan lemas untuk dimasukkan
melalui uretra ke dalam kandung kemih. Dalam kasus seperti ini, kabel kecil yang disebut stylet
dimasukkan(oleh ahli urologi) ke dalam kateter untuk mencegah kateter kolaps ketika menemui
tahanan. Pada kasus yang berat, mungkin digunakan kateter logam dengan tonjolan kurva prostatic.
Kadang suatu insisi dibuat ke dalam kandung kemih (sistomi suprapubik)untuk drainase yang
adekuat.

Adanya komponen hormonal pada hyperplasia prostatic jinak, salah satu metode pengobatan
mencakup manipulasi hormonal dengan preparat antiandrogen seperti finasteride (Proscar. Pada
penelitian klinis, inhibator 5a-reduktase seperti finasteride terbukti efektif dalam mencegah
perubahan testosterone menjadi hidrotestosteron. Menurunnya kadar hidrotestosteron
menunjukkan supresi aktivitas sel glandular dan penurunan ukuran prostat. Efek samping dari
medikasi ini termasuk ginekomastia, disfungsi erektil, dan wajah kemerahan.

Pemeriksaan Diagnostik

Pada pasien benigna prostat hyperplasia umunya dilakukan pemeriksaan:

1. Laboratorium meliputi ureum (BUN), kreatinin, elektrolit, dan tes sensitivitas.

2. Radiologis intravena pylografi, BNO, sistogram, retrograde, USG, CT Scanning, cystoscopy, foto
polos abdomen. Indikasi sistogram retrogras dilakukan apabila fungsi ginjal buruk, ultrasonografi
dapat dilakukan secara trans abdominal atau trans rectal (TRUS= Trans Rectal Ultrasonografi), selain
untuk mengetahui pembesaran prostat ultrasonografi dapat pula menentukan volume buli-buli,
mengukur sisa urin dan keadaan patologi lain seperti difertikel, tumor dan batu (Syamsuhidayat
danWim De Jong,1997).

3. Prostatektomi retro pubis pembuatan insisi pada abdomen bawah, tetapi kandung kemih tidak
dibuka, hanya ditarik dan jaringan adematous prostat diangkat melalui insisi pada anterior kapsula
prostat.

4. Protatektomi parineal yaitu pembedahan dengan kelenjar prostat dibuang melalui perineum

Komplikasi

Komplikasi dapat terjadi pada hipertropi prostat adalah retensi kronik dapat menyebabkan;

1. Refluk

2. Vesiko

3. Ureter

4. Hidroureter
5. Hidronefrosis

6. gagal ginjal

Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi infeksi pada waktu miksi, hernia/hemoroid karena
selalu terdapat sisa urin sehingga menyebabkan terbentuknya batu, hemeturia, sistisis, dan
pielonefritis.

Anda mungkin juga menyukai