Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengertian Metode Pembelajaran Matematika

Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara mendalam untuk digunakan
dalam mencapai suatu tujuan. Metode mengajar adalah suatu cara yang direncanakan dan digunakan
pendidik apakah ia guru atau dosen dalam proses pembelajaran agar tujuan tercapai. Hakikat metode
mengajar matematika adalah cara yang teratur yang telah dipikirkan secara mendalam untuk digunakan.
Yang direncanakan dan digunakan pendidik apakah ia guru atau dosen dalam proscs pembelajaran agar
tujuan tercapai pembelajaran matematika di mana peserta didik mempunyai kompetensi penalaran
dalam penggunaan rasio yang lebih baik katimbang penggunaan emosi

Mctode mengajar berbeda dengan metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara
menyajikan meliputi: menguraikan, memberi contoh, dan latihan suatu materi pelajaran kepada siswa
untuk mencapai kompetensi tertentu. Dalam metode pembelajaran digunakan beberapa metode
mengajar. Sedangkan metode mengajar ada di dalam salah satu komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang disingkat RPP. Berdasarkan pada bermacam-macam perilaku anak didik dengan
sega'a keterbatasan dan keunggulannya maka cara seorang pendidik menyampaikan pengetahuan
matematika kepada peserta didik sehingga terjadi perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Kedudukan metode mengajar tidak kalah pentingnya dengan komponen lain dari
pembelajaran maternatika seperti pendekatan pembelajaran matematika. Metode mengajar
rnatematika yang efektif, tepat pemilihannya sesuai dengan pokok bahasan rnatematika tertentu akan
meningkatkan daya serap peserta didik dalam belajar matematika. Metode mengajar yang dipergunakan
pendidik membawa peserta didik kepada bagaimana memahami konsep matematika. Kepentingan
metode di sini akan membawa peserta didik kepada pengembangan kemampuan dan potensi
rasional/nalar dalam dirinya.

Cara mengajar harus berimbang dengan cara belajar agar tercapai apa yang menjadi tujuan
pembelajaran. Beberapa jenis cara mengajar yang nanti akan diuraikan lebih lanjut diperlukan sekali,
mengingat kondisi siswa dengan bervaniasi potensi kejiwaan dan kecerdasannya. Guru tidak hanya
menggunakan ceramah saja dalam belajar maternatika, karena bila guru berbicara terus menyebabkan
siswa bosan. Konsentrasi akan menurun bila kebosanan belajar sudah me.anda siswa. Itulah
kepentingan kenapa harus banyak metode mengajar.

Metode mengajar matematika adalah cara yang dapat digunakan untuk membelajarkan suatu bahan
pelajaran vang dalam realisasinya diperlukan satu arau Jebih teknik. Setiap metode mempunyai
kelebihan, kelemahan, dan teknik yang disarankan. Tidak ada satu pun metode mengajar yang berlaku
untuk semua materi pokok bahasan matematika baik untuk sa:uan pendi. dikan dasar, menengah
pertama, dan menengah atas. Satu mctodc mungkin baik untuk satu pokok bahasan, baik untuk satu
tujuan tertentu, baik untuk kondisi dan karakteristik peserta didik tertentu, akan tetapi ketika
diterapkan pada materi lain belum tentu tepat dan sesuai.

Ketika mengajarkan misalkan konscp bilangan diharapkan peserta didik memahami tentang konsep
bilangan meliputi simbol-simbol bilangan dengan perbcdaanr.ya dan penerapannya dalam penyelesaian
soal berhubungan dengan bilangan. Bila peserta d:dik telah memahami, mengerti tentang operasional
hitung yang berhubungan dengan bilangan dikatakan mereka telah memahami konsep bilangan. Cara ini
dikarakan efektif dalam melakukan pembelajaran matematika.

Sebagai guru matematika kita memerlukan metode mengajar agar mengajar sebagai proses memberi
perlakuan kepada peserta didik lebih terarah, teratur dan tidak sembarangan atau asal mengajar saja.
Keteraturan dalam mengajar itu diperlukan kalau kita ingin tujuan belajar secara efektif tercapai.

Penguasaan metode mengajar tidak sekali jadi dapat kita pahami. Paling tidak punya suatu sikap ka.au
sudah menguasai tcori cara mengajar lalu kesempatan berikutnya melatih keterampilan mengajar
matematika. Guru atau dosen yang jam terbangnya tinggi memperoleh pengetahuan bagaimana
mengajar yang lebih baik ke:imbang mereka yang baru mengajar walaupun sudah Strata Dua (S2).
Bagaimana kita memperlakukan teori cara mengajar menjadi tantangan kita sebagai guru atau per:didik
untuk senantiasa terbiasa dengan cara-cara tertentu yang tepat dengan materi, tujuan dan karakteristik
peserta didik. Ketepatan itu pada akhirnya akan terlihat dari tanda-tanda yang ada berupa keberhasilan
belajar.

Penggunaan metode mengajar tidak selalu pada ruang kelas, bisa juga di luar kelas di tempat tertentu
yang disesuaikan dengan kemasan pembelajaran yang kita pilih. Bisa belajar di kantin, di perpustakaan,
di musholah di juar waktu shalat, atau tempat lainnya.

Metode mengajar atau pembelajaran ada mempunyai beberapa fungsi, peranan, kriteria dan
jenisnya. Makna fungsi metode pembelajaran berkaitan dengan substansial mctode itu sendiri sebagai
suatu komponen pembelajaran. Peranan metode pembelajaran dilihat dari sisi kedudukannya dalam
sister pembelajaran.

Dalam lingkup pendidikan dan pengajaran kadangkala disamakan pengertian pendekatan dengan
metode, padahal seharusnya tidak demikian. Pendekatan lebih menekankan pada swrategi dalan:
perencanaan sedangkan metode Icbih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Perencanaan
pendekatan mungkin menggunakan beberapa metode pada pelaksanaannya. Suatu metode dapat
dircalisasikan beberapa pendekatan misalkan metode cksperimen, digunakan untuk pendekatan
keterampilan proses, inkuari, dan konsep.

Pembelajaran matematika merupakan proses membangun pemahaman peserta didik tentang fakta,
konsep, prinsip, dan skill sesuai dengan kemampuannya, Guru atau dosen menyampaikan materi,
peserta didik dengan potensinya masing-masing mengkonstruksi pengertiannya tentang fakta, konsep,
prinsip dan skill, serta problem solving.

Ketika kita ingin menerapkan metode pembelajaran matematika dalam rangka menanamkan konsep
matematika, ada pengertian yang abstrak pada matematika. Kita dapat mengklasifikasi objek dan
kejadian, konsep dan bukan konsep. Misalkan membahas garis sebagai konsep, ada bentuk lurus dan
lengkung, tebal dan tipis. Bujur sangkar # persegi panjang, Segi tiga # jajaran genjang. Suatu konsep
dapat ditunjukkan dengan suatu yang konkret dan abstrak. Siswa atau peserta didik harus memiliki
pengetahuan prasyarat, misalkan bila memberi pengertian tentang konsep kubus, prasaratnya tahu
tentang sisi, sudut, bujur sangkar, garis, dan titik.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pemahaman konsep yaitu kondisi internal dan eksternal.
Kondisi internal adalah kondisi dalam diri peserta didik, mengerti sifat yang terkandung dalam konsep,
dapat mengenal dan membedakan dengan yang lain. Kondisi eksternal disiapkan oleh pengajar. Peserta
didik mempelajari konsep melalui. (1? Definisi, (2) Observasi, (3) Mendengar, (4) Melihat, (5)
Memegang, (6) Mendiskusikan, (7) Memikirkan bermacam-macam konsep dan bukan konsep.

Pemantapan penguasaan konsep dapat melalui proses: persepsi (tanggapan), abstraksi (daya
u/memperoleh pengertian dan membedakan satu dengan lainnya), generalisasi (penggunaaa p2ngertian
yang dimiliki). Latihan Penguasaan Konssp dengan cara membedakan dan menun. jukkan sifat/atribut.
Tunjukkan sifat yang dilupakan peserta didik dari suatu konsep.

B. Macam-macam Metode Pembelajaran Matematika

Kita mengenal beberapa jenis metode yang dipakai dalam pembclajaran matematika, karena
keberadaannya dengan sifat dan karakteristik berbedabeda. Macam-macam metode mengajar yang
akan diuraikan di sini ada beberapa contoh saja dari sekian banyak metode mengajar yang dikenal saat
ini. Beberapa contoh metode mengajar yang akan dibahasrini dipakai dalam pembelajaran matematika.
Setiap metode mengajar akan dijelaskan tentang pengertian, karakteristik, keunggulan, dan
kelemahannya dan ketepatanmenggunakan metode itu.

1. Metode Ceramah

Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru atau dosen di depan kelas. Alat
interaksinya adalah berbicara. Dalam ceramahnya pengajar mengajukan pertanyaan-pertanyaan akan
tetapi dalam kegiatan yang dominan metode ini adalah peserta didik mendengarkan dengan teliti dan
mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan pengajar bukan menjawab pertanyaannya. Ada yang
menyatakan metode ini kurang efisien karena bertentangan dengan metode mengajar yang harus
banyak mengajak peserta didik aktif dalam interaksinya dengan pengajar. Metode ini berisi uraian
singkat sebagai pengantar untuk masuk kepada penjelasan umum, ceramah sering dipakai sebagai
uraian singkat di tengah pelaksanaan pembelajaran. Atas dasar kebijakan dan senantiasa menyadari
kondisi-kondisi yang berhubungan dengan situasi pembelajaran yang dihadapi menjadikan guru sadar
dan cerdas kapan menggunakan metode ceramah dan kapan tidak tepat. Kalau setiap ganti pokok
bahasan matematika digunakan metode ceramah maka dikatakan peserta didik menguasai verbalistik
yakni tahu kata-kata tetapi tidak mengenal maknanya. Prosedur yang dilakukan dengan metode
ceramah yaitu:

a. Guru menyiapkan materi dan pokok pelajaran


b. Guru menerangkan sambil berdiri materi dengan kalimat yang lancar mengggunakan bahasa efektif
yang dapat dicerna siswa dan siswa mendengarkan dengan saksama.

C. Materi penjelasan guru didukung oleh pengetahuan yang sebelumnya telah dikuasai siswa.

d.Selera proses penjelasan siswa mendengarkan dan tidak ada yang mencatat sehingga mercka mengerti
benar apa yang diterangkan.

e.Akhir.ceramah-.guru-memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mencatat.

Waktu penggunaan metode -eramah yang tepat yaitu:

1.Jika pengajar akan menyampaikan fakta vang tepat di mana tidak ada bahan bacaan yang merangkum
fakta yang dimaksud. Misalkan pokok bahasan tentang himpunan musibah. Karena tidak bisa membawa
macarn-macam himpunan musibah ke dalam kelas maka metode ceramah d:lakukan.

2.Ingin menyampaikan pembelajaran kepada kelas besar 75100 orang

3.Bila pengajar mempunyai keahlian sebagai pembicara yang bersemangat schingga dapat memotivasi
peserta didik

4.Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang diajarkan

5. Memperkenalkan pokok bahasan baru.

Keunggulan Metode Ceramah:

1.Guru tidak repot hanya bermodalkan kepintaran berbicara yang baik

2. Sesuai dengan penanaman konsep tingkat kognitif.

3.Bila siswa konsentrasi penuh, tekun serta seksama mendengarkan akan mendapatkan hasil yang
memuaskan.

Kelemahan Metode Ceramah:

1) Kepuasan yang palsu dan ini berbahaya

2.Berpikir dan bernalar yang tinggi untuk MIPA tidak cocok karena bukan mer.gingat dan menerima saja.

3.Perhatian siswa sedikit sekali selama proses pelajaran dan tetap pasif.
4.Untuk menemukan fakta tidak ada karena no eksperimen di samping tidak ada kesempatan.

5.Bimbingan individual guru tidak ada terhadap siswa.

6.Guru tidak dapat secara seimbang memprediksi kelemahar dan kekuatan individual.

7.Muatan ide yang banyak tidak dapat dipahami sebagian siswa.

8) Bila frekuensi lemah maka selanjutnya tidak menguasai.

9) Ceramah seperti mengisi gelas piala yang kosong.

10) PR lebih berat.

11) Metode ceramah bertentangan dengan teori berpikir bebas dan asli dari Siswa.

12) Tidak ada partisipasi siswa dalam belajar.

13) Topik yang dibahas sedikit.

14) Guru bicara terus selalu menghadap siswa ini tidak baik dan harus didukung dengan banyak latihan
dan membuat soal.

2. Netode Demonstrasi dan Eksperimen

Mcrode demonstrasi dan eksperimen dipergunakan oleh pengajar silih berganti dan saling melengkapi.
Metode demonstrasi dilakukan pengajar untuk menunjukkan kepada kelas bagaimana langkah-langkah
menyelesaikan soal aljabar. Artinya guru matematika mendemonstrasikan cara menyelesaikan soal
tersebut. Bisa juga guru bersama-sama mendemonstrasikan cara mengonstruksi bersama-sama bangun
ruang bujur sangkar. Para siswa membuatnya bersama-sama guru sehingga dapat memahami konsep
garis dan diagonal.

3, Metode Tanya Jawab

Melibatkan suatu kelas dalam Tanya jawab adalah langkah pertama dalam pengajaran satu arah. Ini
adalah awal pengenalan bahwa pelajaran berlangsung ketika murid-murid secara verbal maupun
intelektual terlibat dalam situasi pengajaran. Di sini kita mencoba mendapatkan interaksi secara verbal.
Sebenarnya, ada beberapa jenis interaksi yang sangat penting di semua pembelajaran. Banyak pendidik
yang setuju behwa interaksi mental saja tidak cukup, sehingga harus didukung dengan beberapa bentuk
ekspresi atau reaksi dari murid. Murid-murid memahami kebenaran dalam pikirannya sendiri untuk
kemudian diekspresikan lewat kata-katanya sendiri.
Pengajaran dalam bentuk tanya jawab akan memberi kesempatan kepada murid-murid untuk
merefleksikan keingintahuan dan kebutuhannya akan informasi yang lebih lengkap. Pada saat yang
sama, dengan meminta jawaban atas kunci pertanyaan, guru dapat mengetahui kemajuan kelas
tersebut.

4. Metode Drill dan Latihan

Metode drill disebut juga metode latihan keterampilan yastu metode mengajar, di mana siswa diajak ke
tempat keterampilan untuk melihar bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dan sebagainya.

Drili merupakan suatu cara mengajarkan dengan banyak memberikan latihan. Terhadap apa yang
dipelajari siswa sehingga mereka mempunyar suatu keterampilan. Latihan di sini maksudnya adalah
suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang. Antara situasi belajar dengan situasi rada
kehidupan sehari-hari terdapat aktivitas drill atau latihan yang dapat dilakukan siswa. Diharapkan
dengan melakukan drill atau latihan, hasil pekerjaan siswa akan makin sempurna.

Jadi metode drill atau latihan adalah metode pembelajaran yang menekankan pada benyaknya atau
seringnya latihan megerjakan soal atau memecahkan persoalan-persoalan matematika.

Kelebihan metode arill:

a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris seperti menulis, menghafalkan huruf, membuat, dan
menggunakan alat-alat

b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, pembagian, penjumlahan,
pengurangan, tanda/simbol, dan sebagainya.

C. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kelemahan metode drill

: a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.

b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

c. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan malah
membosankan.

d. Dapat menimbulkan verbalisme.


5.Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah merupakan metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar
mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu
sebagai pekerjaars rumah Akan tetapi, sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dengan
tugas, seperti halnya yang dirumuskan oleh Roestiyah dalam bukunya yang berjudul “Didaktik Metodik”
yang mengatakan: “Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca buku di rumah, dua hari lagi
memberikan pertanyaan di kelas. Terapi dalam pemberian tugas, guru menyuruh membaca dan juga
menambah tugas (1) cari buku Jain untuk membedakan (2) pelajari kedua orangnya” (Roestiyah, 1996:
75). Dalam buku lainnya yang berjudul “Serategi Belajar Mengajar” hlm.132, Roestiyah mengatakan
teknik memberikan tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap,
karena siswa melakukan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam
mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.

Dengan pengertian lain, tugas ini jauh :ebih Juas dibandingkan dengan pekerjaan rumah karena metode
pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan di sekolah atau di rumah atau di
tempat lain yang sekiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu maupun
kelompok. Tu:uannya adalah untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang diberikan dalam
kegiatan irtra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya
adalah tugas guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya,
dikumpulkan dan diperiksa, dinilai dan dibahas hasilnya.

Jadi metode pemberian tugas adalah sua:u cara yang dilakukan guru, baim di kelas maupun di luar kelas
dalam meningkatkan kualitas belajar siswa dengan memberikan tugas-tugas yang terintegrasi yang lebih
luas dari pekerjaan rumah.

Dalam memberikan tugas kepada siswa, guru harus memberikan penjelasan mengenai hal-hal sebagai
berikut:

a. Tujuan Penugasan

b Bentuk pelaksanaan tugas

c. Manfaat tugas

d. Bencuk pekerjaan

e. Tempat dan waktu penyelesaian tugas


f. Memberikan bimbingan dan dorongan

6.Metode Penemuan/Discovery

Metode penemuan ini adalah suatu cara untuk menyampaikan ide, gagasan rnelalui proses
menemukan. Peserta didik menemukan sendiri pala. pola dan struktur matematika mela!ui sederetan
pengalaman belajar yang lampau. Keterangan-kecerangan yarg harus dipelajari peserta didik tidak
disajikan dalam bentuk fina.. Peserta didik diwajibkan melakukan aktivitas mental sebelum keterangan
yang dipelajari iru dapat dipahami.

Metode discovery menurut Suryosubrots (2001:192) diartikan sebagaj suatu proseCur mengajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi objek dan lain-lain. sebclum sampai kepada
generalisasi.

Metode discovery merupakan komponen dan praktik pendidikan yang meliputi metode menga'ar
yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan
reflektif. Menurut Encyclopedia of Education Research, penemuan merupakan strategi yang unik dan
dapat diberi bentuk oleh guru dalami berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki
dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan benvelidikannya.

Kelebinan metode penemuan:

a. Membantu siswa mengembangkan dan memperbanyak persediaannya dan penguasaan keterampilan


dan proses kognitif siswa

b. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sifatnya sangat pribadi dan mungkin merupakan pengetahuan
yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer

c. Strategi penemuan membangkitkan gairah belajar para siswa

d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya

e. Siswa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga lebih merasa terlibat dan bermotivasi
dalam belajar

f. Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan diri pada siswa

g. Berpusat pada siswa Membantu siswa menuju skeprisme yang sehat untuk menemukan

kebenaran akhir yang mutlak

Kelemahan metode penemuan:

a.Siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengcmbangkan pikirannya jika berhadapan
dengan hal-hal baru yang abstrak
b.Kurang berhasil untuk mengajar kelas besar

c.Mungkin mengecewakan guru atau siswa yang terbiasa dengan perencanaan dan pengajaran secara
tradisional

d.Dipandang terlalu mementingkan dalarn memperoleh pengertian dan kurang memerhatikan


diperolehnya sikap dan keterampilan.

e.Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide mungkin tidak ada

f.Tidak memberikan kesempazan untuk berpikir kreatif, jika pengertianpengertian yang ditemukan
sudah diseleksi oleh guru.

7.Metode Inkuiri

Pembelajaran dengan metode ini merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau
peristiwa) secara sistematis, kritis, :ogis dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring
peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta
didik sebagai subjek belajar yang aktif (Mulyasa, 2003:234). Kendatipun metode ini berpusat pada
kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting m mendesain pengalaman
belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik dalam melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu
memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar dan melalui penciptaan iklim
yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi. Pada
dasarnya metode inkuiri adalah cara menyadari apa yang telah

dialami Karena itu inkuiri menuntut peserta didik berpikir. Metode ini menuntut peserta didik
memproses belajar menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, melalui
metodc ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.

8. Metode Ekspositori

Metcde Ekspositori pada mulanya dikenal sebagai metode pembelajaran yang berpusat di guru,
siswa tidak banyak aktif dalam interaksi antara guru dan murid. Kemudian Ekspositori berkembang
menjadi suatu cara pembelajaran di mana dominasi guru berkurang, siswa menjadi aktif sehingga pusat
pembelajaran ada pada siswa. Metode Ekspositori adalah me:ode zerpadu terdiri dari metode informasi,
metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode latihan dan pada akhir pelajaran diberikan tugas
Prcs2zdur yang digunakan dalam menerapkan metode ekspositcn dalam pembelajaran matematika
yaitu:
a. Guru memberikan informasi materi yang dibahas dengan metode ceramah, kemudian memberikan
uraian dzn contoh soal yang dikerjakan di papan tulis secara interaktif dan komunikatif dengan metode
demonstrasi. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dengan metode
tanya jawab. Lalu mereka mengerjakan soal yang diberikan guru sambil guru berkeliling memeriksa
pekerjaan siswa. Salah seorang ditugaskan mengerjakan soal di papan tulis.

b.Guru memberikan rangkuman yang bisa ditugaskan kepada siswa untuk membuat rangkumannya,
atau guru yang membuat rangkuman atau guru bersama-sama siswa membuat rangkuman.

9. Metode Diskusi

Pelaksanaan metode diskusi:

a.Mengatur kelas menjadi situasi organisasi yang demokrasi.

b. Kelas dianalogkan dengan masyarakat besar mempunyai aturan sosial dan budaya dan siswa
memerhat:kan tata cara hidup yang berkembang di xelas itu yakni norma yang telah terbentuk.

C. Masing-masing grup bertindak dan berpedoman kepada kawan kawannya.

d.Pola yang dipakai adalah perundingan yang terlibat domain pengetahuan dan problem solving sesial.

Tujuan Me:ode Diskusi:

a.emasyarakatkan siswa — menolong siswa belajar terlibat dalam akuvitas yang sesuai dengar
kebutuhan grup.

b. Altzrnatif bagi siswa menemukan fakta. konsep, prinsip, dan keterampilan.

Sifat Metode Diskusi adalah:

.a. Mengajak siswa bekerja dalam grup

b. Siswa terlibat dalam diskusi kelas - diskusi inkuari — dialog yang diarahkan

Tahapan Metode Diskusi adzlah:

a.Tahap situasi grup — siswa melakukan reaksi dan berdiskusi sebagai grup.
b. Diagnostik/diagnosis — perkembangan situasi di mana siswa mengerti situasi dan
mempertimbangkan perdekatan alternatif kepada situasi tersebut.

c. Tahap diskusi grup — merumuskan pendekatan kepada problem, penguji hipotesis, mengevaluasi dan
mengubah prosedur-prosedur mencoba renzana dan mengamati akibat berbagai aktivitas.

d. Refleksi grup — mengenai strategi, tujuan-tujuan, hasil-hasil dari ketiga tahap itu. '

e.Ditaunjukkan cara siswa berpartisibasi aktif dan efektif dalam grup, guru bisa memimpin kerja grup
der.gan tetap berpedoman pada peran aktif Siswa.

10. Metode Stad-Jigsaw -GI -TGT

Metode STAD (Student Teams Achievement Division) Pengertian metode STAD (PRIEST ) metode
yang:

a. menekankan aktivitas dan interaktif para siswa

b. Saling memotivasi

c. Saling membantu dalam memahami suatu materi pelajaran

d.. Ada tujuh komponen utama yaitu:

1.)Tujuan jelas

2) Persiapan pembelajaran D pembentukan kelompok - presentasi tugas — persiapan kuis

3) Kepastian bahwa siswa telah memahami isi materi

4) Pembentukan kelompok yang heterogen

5) Kuis individual D meyakinkan bahwz siswa berhasil dalam belajar, indikator tanggung jawab siswa

6.Kemajuan skor secara individual

7) Pengakuan dan hadiah. |

Tahapan yang dilalui adalah:

a. Tahap penyajian materi

b. Tahap kerja kelompok

C.Tahap tes individu

d. Tahap perhitungan skor perkembangan individu.


e.Tahap penghargaan kelompok.

Keuntungan metode STAD

a. Semua memiliki kesempatan menerima hadiah setelah menyelesaikan satu mater

b. Siswa mempunyai kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang tinggi

tinggi

C.. Hadiah kepada kelompok untukmemberikan motivasi berprestasi

11. Model Spiral dalam Pembelajaran Matematika

Belajar mengajar spiral adalah belajar berlanjut dari yang konkret menuju yang abstrak dan lebih
umum. Murid seharusnya tidak tidak akan diajarkan ' keterampilan menjumlahkan pecahan sebelum
mereka dapat menambah, mengalikan, dan membagi bilangan asli. Setiap konsep dan prinsip hendaknya
, didefinisikan dan disajikan dengan cara yang cukup konkret dan cukup terperinci agar konsisten dengan
perkembangan intelektual anak dan kematangan matematikanya. Setelah itu dapat diajarkan
pcrkembangan konsep selanjutnya dan ini merupakan perkembangan kronologis mental manusia.
Belajar spiral sesuai dengan tahap perkembangan intelektual anak. Misalkan luas bangun datar empat
persegi panjang adalah banyaknya bujur sangkar satuan yang diperlukan untuk menutupi gambar itu.
Kemudian pengertian luas berkembang menjadi bahwa Juas bangun datar empat persegi panjang ada.ah
panjang x lebar — px |. Lalu dikatakan lagi bahwa luas suaru bangun darar adalah fungsi integral
R:smann dengan batas tertentu. Proplem berikutnya muncul bagaimanakah luas lingkaran, luas segitiga,
luas trapis, luas bangun limas dan sebagainya. Pendekatan spiral dalam belajar matema:ik, konsep-
konsep matematika yang sering dikembangkan di sekolah adalah konsep bilangan, iuas, bukti,
menghitung. fungsi, dan limit. Konsep tersebut dikembangkar. dalam satu spiral berjalan dari definisi
dan aplikasi yang konkret dan khusus menuju kec definisi dan aplikasi yang makin abstrak dar umum.
Sesudah siswa matang sccara intelektual mereka lebih mampu mcmahami Jan menggunakan konsep
yang lebik abstrak.

12. Metode Belajar Individu '

a. Pengertian: guru fokus mengajar pada setiap individu siswa yang berbeda beda karakternya

b. Kepentingan a) siswa bervariasi dalam pengembangan intelektualnya, (matematika dan problem


solving) kematangan ernosi, sosial, a belajar, motivasi dan latar belakang matematika (b) guru harus
menvariasikan PR,tujuan dan aktivitas dikelas
C.metode umum pengajaran individual

1) Sumber belajar individual: buku teks - alat konkret - mendengarkan ceramah-melihat demonstrasi -
sajikan kepada siswa dengan format berbeda.

2) Tujuan belajar individual: berbeda-beda -siswa belajar dengan kecepatannya sendiri-sendiri

3.Strategi prassesmen individu: (1) sebelum pindah setiap tingkat dinilai dahulu, bila hasilnya kurang
baik, maka dilakukan strategi pembelajaran individual. (2) Tingkat penguasaan yang berbeda diterima
untuk berbagai siswa. (3) Penguasaan prerckuisit matematika dapat didemonstrasikan melalui tes
tulisan, tes lisan, aktivitas laboratorium dan diskusi dengan guru

13. Metode Laboratorium |

a. Pengertian: (1) mermobimbing siswa menemukan fakta matematika, (2) prinsi» pembelajaran D (a)
belajar dengan berbuat, (b) belajar dengan pengamatan, (c) belajar dari yang konkret menuju yang
abstrak, (3) perluasan dari metode induktif. Prinsip harus diketemukan, digeneralisasi, dan dibuktikan.
Fungsi metode ini adalah menolong menanggalkan sifat-sifat abstrak matematika, membuat subjek
menarik karena penggabungan permainan dan aktivitas. «

b. Prosedur pelaksanaan

1) Materi yang tepat D geometri, mem'duat sudut, segitiga atau bidang lainnya D perlu alat (seperti
karton) di workshop matematikaPenerapan Metode Pembelajaran Matematika di Depan Kelas
Pembahasan penerapan dalam hal ini diuraikan secara singkat konsep kurikulum, faktor yang
memengaruhi bembelajaran matematik, filsafat ma:ema:ika, pembelajaran matematika menggunakan
media VCD tingkat sekolah dasar. Penerapan metode dalam pembelajaran matematika dahulunya
dikenal dengan istilah Metode Khusus Pembelajaran Matematika. Ada beberapa faktor yang berperan
dalam penerapannya agar proses pembelajaran efektif bagi guru dan berdaya serap yang tinggi bagi
siswa. Beberapa faktor yang berhubungan itu antara Jain motivasi dan kreativitas siswa, problem
solving, objek pembelajaran matematika, pembuktian, menggunakan alat peraga atau media, latihan
menggunakan alat peraga, pekerjaan rumah, kategori soal. latihan menggunakan alat beraga, dan
remedial.

Seorang guru yarg ingin sukses urtuk bidang studi apa saja, maka ia harus menguasai cara yang tepat
mengajarkan materi ilmu itu. Ketika

2) Buat saegitiga dari karton, tentukan luasnya: tentukan berat satu satuan luas, luas segitga yang
ditanyakan adalah berat segitiga dibagi berat satuan luas.

3) Dua segiriga konkruensi dengan memindahkan yang satu kepada yang lain
4) Menentukan isi kubus dengan memasukkannya ke dalam selinder yang berisi air, kenaikan air dalam
selinder itulah isi kubus

5) Menentukan jumlah sudut segitiga dengan mengukur sudutsudurnya dan dijumlahkan

6) Proses mengukur, menimbang, membagi, menambah, mengurangi dan mengalikan, menggunakan


metode laboratorium.

c. Keuntungan (9 macam): (1) menarik dan menggembirakan, (2) didukung dua prinsi» D berjalan dari
yang konkret ke abstrak - belajar

14. Metode Bermain

Bermain dengan matematika merupakan praktik yang luas dalam kelas matematika. Tujuannya untuk
kepuasan siswa, tetapi tujuan kognitifnya samar-samar, kadang kala dianggap sebagai upah dan pengisi
waktu kosong. Metode ini dapat menolong meningkatkan motivasi siswa. Ketika para siswa terlihat tidak
konsentrasi pada pelajaran yang diterangkan guru, maka dialihkan kepada metode bermain dengan
waktu tertentu sampai mereka kembali berkonsentrasi. Dilain bentuk metode bermain dilaksanakan
pada awal pembelajaran dan diakhiri dengan penilaian formatif serta ada reward.

C.Penerapan Metode Pembelajaran Matematika di Depan Kelas

Pembahasan penerapan dalam hal ini diuraikan secara singkat konsep kurikulum, faktor yang
memengaruhi bembelajaran matematik, filsafat ma:ema:ika, pembelajaran matematika menggunakan
media VCD tingkat sekolah dasar. Penerapan metode dalam pembelajaran matematika dahulunya
dikenal dengan istilah Metode Khusus Pembelajaran Matematika. Ada beberapa faktor yang berperan
dalam penerapannya agar proses pembelajaran efektif bagi guru dan berdaya serap yang tinggi bagi
siswa. Beberapa faktor yang berhubungan itu antara Jain motivasi dan kreativitas siswa, problem
solving, objek pembelajaran matematika, pembuktian, menggunakan alat peraga atau media, latihan
menggunakan alat peraga, pekerjaan rumah,kategori soal. latihan menggunakan alat beraga, dan
remedial. Seorang guru yarg ingin sukses urtuk bidang studi apa saja, maka ia harus menguasai cara yang
tepat mengajarkan materi ilmu itu. Ketika

Anda mungkin juga menyukai