Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

MODUL 4

NAMA : MOHAMMAD KHRISNA NURWIJAYA


NPM : 2010631160016
KELAS B
KELOMPOK : 6
MATA KULIAH : PRAKTIKUM RANGKAIAN lISTRIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARWANG 2021
MODUL 4
RANGKAIAN RESONANSI
4.1 TINJAUAN PUSTAKA
Rangkaian RLC
Dalam rangkaian seri RLC impedansi total rangkaian dapat dituliskan sebagai
berikut:
Z tot = R + j ( X L − X C )
Dari hubungan ini akan terlihat bahwa reaktansi induktif dan kapasitif selalu akan
saling mengurangi. Bila kedua komponen ini sama besar, maka akan saling
meniadakan, dan dikatakan bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi.
Resonansinya adalah resonansi seri. Demikian pula halnya pada rangkaian paralel
RLC admitansi total rangkaian dapat dituliskan sebagai:
Ytot = G + j (BC − BX L )
dimana G adalah konduktansi dan B adalah suseptansi Dari hubungan ini juga
akan terlihat bahwa suseptansi kapasitif dan induktif akan selalu saling
mengurangi. Pada keadaan resonansi, kedua suseptansi tersebut akan saling
meniadakan. Resonansinya adalah resonansi paralel. Dari kedua pembahasan di
atas, jelas bahwa jenis resonansi tergantung dari macam hubungan L dan C
(seri/paralel).
Resonansi Seri
Perhatikan rangkaian RLC seri pada Gambar 1.1 Dari hubungan
Z tot = R + j ( X L − X C )
Terlihatbahwa pada waktu resonansi dimana XL = XC maka Ztot = R merupakan
Zminimum, sehingga akan diperoleh arus yang maksimum. Dalam keadaan ini
rangkaian hanya bersifat resistif sehingga fasa arus sama dengan fasa tegangan
yang terpasang.
Gambar 1.1 Rangkaian resonansi seri

Disini ωO atau fO adalah frekuensi yang membuat rangkaian bersifat resistif dan
terjadi arus maksimum atau tegangan maksimum pada R. Bila dilihat dari
impedansi rangkaian Ztot, makapada f<fo rangkaian akan bersifat kapasitif dan
pada f>fo rangkaian akan bersifat induktif. Pada waktu resonansi seri, sangat
mungkin terjadi bahwa tegangan pada L atau pada C lebih besar dari tegangan
sumbernya. Pembesaran tegangan pada L atau pada C pada saat resonansi ini
didefinisikan sebagai faktor kualitas Q.
4.2 HASIL PERCOBAAN
4.2.1 Alat dan bahan :

Gambar 2.1 Kabel Jumper

Gambar 2.2 Kit Multimeter

Gambar 2.3 Kit Gejala Transien


Gamber 2.4 Power Supply

4.2.2 Langkah-langkah percobaan :


Rangkaian Seri R, L, C (Resonansi Seri)
1 Susun rangkaian pada Gambar 3.1 Perhatikan bahwa hambatan 50Ω
merupakanresistansi dalam Generator Sinyal.
2 Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari nilai tegangan Vo
maksimal dan atau
3 minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimal dan atau minimum
tersebut.
4 Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan Vo maksimal dan atau
minimum lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan
kapasitor (VBO).
Rangkaian Paralel R, L (Resonansi Paralel)
1 Perhatikan rangkaian pada Gambar 3.3
2 Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari nilai tegangan Vo
maksimal dan atau minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimum
dan atau minimum tersebut.
3 Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan Vo maksimum dan atau
minimum lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan
kapasitor (VBO).
Rangkaian Paralel L dengan Seri L dan C
1 Perhatikan rangkaian pada Gambar 3.5
2 Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari nilai tegangan Vo
maksimum dan/atau minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimum
dan atau minimum tersebut.
3 Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan Vo maksimum dan atau
minimum lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan
kapasitor (VBO).
Rangkaian Seri C dengan Paralel C dan L
1 Perhatikan rangkaian seperti pada Gambar 5‐5.
2 Ubah frekuensi generator sinyal untuk mencari nilai tegangan Vo
maksimum dan/atau minimum lokal. Catat nilai tegangan Vo maksimum
dan atau minimumtersebut.
3 Pada frekuensi yang menyebabkan tegangan Vo maksimum dan atau
minimum lokal tersebut, catat besarnya tegangan induktor (VAB) dan
kapasitor (VBO).

4.3 HASIL PERCOBAAN SIMULASI


4.3.1 Percobaan A (Rangkian Resonansi Seri)

Gambar 3.1 Rangkaian Resonansi Seri


Gambar 3.2 Digital Oscilloscope Rangkaian Resonansi Seri

VPP VAB VBO


950.00mV – (-950.00mV) 475.00mV 475.00mV

Tabel 3.1 Data pada Rangkaian Resonansi Seri

4.3.2 Percobaan B (Rangkaian Resonansi Paralel)

Gambar 3.3 Rangkaian Resonansi Paralel


Gambar 3.4 Digital Oscilloscope Rangkaian Resonansi Paralel
VPP VAB VBO
950.00mV – (-950.00mV) 475.00mV 475.00mV

Tabel 3.2 Data Rangkaian Resonansi Paralel

4.3.3 Percobaan C (Rangkaian Paralel L dengan Seri L dan C)

Gambar 3.5 Rangkaian Paralel L dengan Seri L dan C


Gambar 3.6 Digital Oscilloscope Rangkaian Paralel L dengan Seri L dan C
VPP VAB VBO
950.00mV – (-950.00mV) 462.50mV 462.50mV

Tabel 3.3 Data Rangkaian Paralel L dengan Seri L dan C

4.3.4 Percobaan D (Rangkaian Seri C dan Paralel L C)

Gambar 3.7 Rangkaian Seri C dan Pararel LC


Gambar 3.8 Digital Oscilloscope pada Rangkaian Seri C dan Pararel LC
VPP VAB VBO
950.00mV – (-950.00mV) 462.50mV 462.50mV

Tabel 3.4 Data Rangkaian Seri C dan Pararel LC

4.4 ANALISIS
4.4.1 Rangkian Resonansi Seri
Pada percobaan rangkaian resonansi seri pada gambar 3.1 dan data
percobaan 3.2 dengan hasil pada table 3.1, pada data percobaan gelombang
yang dihasilkan tidak terlalu banyak..

4.4.2 Rangkaian Resonansi Paralel


Pada percobaan rangkaian resonansi seri pada gambar 3.3 dan data
percobaan 3.4 dengan hasil pada table 3.2, pada data percobaan gelombang
yang dihasilkan sama dengan percobaan pada data gambar 3.2 namun pada
percobaan resonansi parallel sinyal gelombang C dan D tidak muncul.
4.4.3 Rangkaian Paralel L dengan Seri L dan C
Pada percobaan rangkaian resonansi seri pada gambar 3.5 dan data
percobaan 3.6 dengan hasil pada table 3.3, pada data percobaan gelombang
yang dihasilkan banyak dari percobaan A dan B , namun pada percobaan
rangkaian parallel L dengan seri L dan C sinyal gelombang D tidak muncul.

4.4.4 Rangkaian Seri C dan Paralel L C


Pada percobaan rangkaian resonansi seri pada gambar 3.7 dan data
percobaan 3.8 dengan hasil pada table 3.4, pada data percobaan gelombang
yang dihasilkan lebih teratur dari pada percobaan sebelumnya namun pada
percobaan seri C dan parallel L, C sinyal gelombang D tidak muncul.

4.5 KESIMPULAN
Pada Percobaan Modul ini kita mengamati data- data dari rangkaian yang sudah
diberikan, kita dapat memahami Mengenal sifat rangkaian RLC Mengenal resonansi
seri, resonansi paralel, Dan resonansi seri paralel, Dapat membedakan sifat resonansi
seri dan paralel, dan dapat pegambilan data-data dan Mengukur frekuensi resonansi
rangkaian RLC.

DAFTAR PUSTAKA
[1] https://www.ruangguru.com/blog/rangkaian-arus-bolak-balik, Diakses pada 26
November 2021, pukul 20:12 WIB

Anda mungkin juga menyukai