Anda di halaman 1dari 2

Tugas Psikomotorik Sistem Syaraf

Nama: Muhammad Haekal Faiq

Napza

NAPZA secara umum merupakan zat-zat kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh
baik secara oral (diminum, dihisap dan dihirup) maupun disuntik dapat mempengaruhi
pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang. Hal ini dapat menimbulkan gangguan
keadaan sosial yang ditandai dengan indikasi negatif, waktu pemakaian yang panjang dan
pemakaian yang berlebihan.
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika, narkotika dikelompokkan kedalam tiga
golongan yaitu:
1. Narkotika, merupakan suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan penurunan dan
perubahan kesadaran, menurangi dan menghilangkan rasa nyeri serta dapat
menimbulkan ketergantungan secara fisik maupun psikologik.
2. Psikotropika, setiap bahan baik alami ataupun buatan bukan Narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif mempunyai pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
3. Zat Adiktif, bahan lain yang bukan Narkotika atau Psikotropika yang merupakan
inhalasi yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan, misalnya lem,
aceton, eter, premix, thiner dan lain-lain. Dalam KEPRES tahun 1997, minuman yang
mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung
karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi,
maupun yang diproses dengan mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara
pengenceran minuman mengandung etanol.
Penyalahgunaan narkotika memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf.
1. Gangguan saraf sensorik. Gangguan ini menyebabkan rasa kebas dan penglihatan
buram hingga bisa menyebabkan kebutaan.
2. Gangguan saraf otonom. Gangguan ini menyebabkan gerakan yang tidak dikehendaki
melalui gerak motorik. Sehingga orang yang dalam keadaan mabuk bisa melakukan
apa saja di luar kesadarannya. Misalnya saat mabuk, para pemakai ini bisa
mengganggu orang, berkelahi dan sebagainya.
3. Gangguan saraf motorik. Gerakan ini tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya.
Contohnya seperti orang lagi ‘on’, kepalanya bisa goyang-goyang sendiri, gerakannya
baru berhenti jika pengaruh narkobanya hilang.
4. Gangguan saraf vegetatif. Hal ini terkait bahasa yang keluar di luar kesadaran. Tak
hanya itu, efek narkoba pada otak bisa menimbulkan rasa takut dan kurang percaya
diri jika tidak menggunakannya.
Dalam jangka panjang, narkoba secara perlahan bisa merusak sistem saraf di otak mulai dari
ringan hingga permanen. Saat penggunaan narkotika, muatan listrik dalam otak berlebihan,
jika sudah kecanduan, maka lama kelamaan saraf bisa rusak.
Orang yang langsung mengonkumsi narkoba atau menjadi pecandu narkoba dapat dilakukan
pemulihan dengan dilakukan rehabilitasi, adapun beberapa tahap-tahap rehabilitasi yang
umumnya dilakukan, yaitu :
1. Pemeriksaan
2. Detoksifikasi
3. Stabilisasi
4. Dukungan orang sekitar
Narkoba sangat merugikan masyarakat dan penggunaannya yang luas dimasyarakat
menimbulkan kerugian bagi semua kalangan baik itu pelajar dan anak-anak. berikut adalah
upaya pencegahan atau tips yang dapat dilakukan untuk mencegah penggunaan narkoba /
NAPZA, yaitu:
1. Jangan pernah unruk menggunakan narkoba.
2. Mengetahui berbagai dampak negatif dan bahaya penggunaan narkoba.
3. Memilih pergaulan yang baik dan menghindari pergaulan yang dapat menjerumuskan
kita pada penyalahgunaan narkoba / NAPZA.
4. Mengikuti kegiatan yang bersifat positif seperti berolahraga ataupun mengikuti
kegiatan organisasi yang memberikan pengaruh positif kepada kita
5. Selalu mengingatkan bahwa pengguna narkoba dan pengedar narkoba memiliki aturan
hukum yang dapat menjerat pengguna maupun pengedar narkoba.

Anda mungkin juga menyukai