Anda di halaman 1dari 3

Nama : Danang Agung Ferdiansyah

Kelas : 1B- Manajemen


Nim : 11012000085
Mata Kuliah : Pkn

hal pertama, yaitu memelihara agama (hifdzud diin). Pengertiannya, umat


Islam berkewajiban menjaga agamanya dengan baik. Esensinya yakni
menjaga rukun Islam yang lima mulai dari syahadat, menjalankan shalat lima
waktu, membayar zakat, menjalankan ibadah puasa, dan melaksanakan
ibadah haji bagi yang mampu.

Kedua, yaitu memelihara jiwa (hifdzun nafs). Umat Islam berkewajiban untuk
menjaga diri sendiri dan orang lain. Sehingga tidak saling melukai atau
melakukan pembunuhan antar sesama manusia. Intinya, jiwa manusia harus
selalu dihormati. Manusia diharapkansaling menyayangi dan berbagi kasih
sayang dalam bingkai ajaran agama Islam serta yang dicontohkan oleh Nabi
Muhammad SAW.

Lalu,memelihara keturunan atauhifdzun nasl. “Umat Islam berkewajiban untuk


menjga keturunan yang jelas nasabnya. Oleh karena itu Islam mengharamkan
adanya praktek perzinahan,” tegasnya.

Serta memelihara harta atau hifdzul maal. Umat Islam diharuskan untuk
memelihara hartanya melalui kasab atau usaha yang halal. Sehingga harta
yang diperolehnya menjadi berkah dalam kehidupannya dan mendapat ridho
dari Allah SWT.

Yang terakhir, yakni memelihara akal atau hifdzul aql. Umat Islam diharuskan
menjaga akal yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga umat Islam
diwajibkan untuk mencari ilmu dan pengetahuan untuk mendapatkan
wawasan yang cukup sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan dan
terhindar dari godaan dunia.Sedangkan dalam isi subtansial HAM dalam
konstitusi Indonesia HAM secara singkat dapat dibagi menjadi tiga kategori,
diantaranya: pertama, generasi pertama HAM yang menyangkut masalah
hak-hak sipil dan politik, kedua, mengenai hak-hak ekonomi, sosial dan
budaya, dan ketiga, mewakili hak persamaan. Khususnya mengenai HAM
generasi kedua, hak-hak ini muncul agarnegara aktif memberikan
perlindungan dan pemenuhan HAM. Hak asasi manusia yang pertama
berangkat dari mewakili hak-hak sipil dan politik11 yang Diimulai sejak
periode Yunani Klasik. Namun konsepsi modern yang kemudian menjelma
menjadi HAM, khususnya hak 2sipil dan politik12. Hak-hak ini muncul dari
tuntutan untuk melepaskan diri dari kungkungan kekuasaan absolutisme
Negara dan kekuatan-kekuatan social lainnya13. Kemudianberkembang hak
asasi manusia yang kedua yaitu hak ekonomi, social dan budaya. Yang
muncul dari tuntutan agar Negara memberikan pemenuhan akan hak-hak
dasar warga Negara. Dalam bagian luas, ia merupakan respon terhadap
pelanggaran-pelanggaran dan penyelewengan-penyelewengan dari
perkembangan kapitalis dan menggarisbawahinya; tanpa kritik yang esensial,
konsepsi kebebasan individual yang mentoleransi-bahkan melegitimasi,
eksploitasi kelas pekerjadan masyarakat kolonial. Konsep negara hukum
indonesia diwujudkan dalam bentuk perlindungan terhadap warga negara
dalam UUD Negara Republik Indonesia. Negara hukum merupakan usaha
pembatasan absolutisme negara (raja)melalui seperangkat aturan dalam
konstitusi (konstitusionalisme). Pada umumnya materikonstitusi atau undang-
undang dasar mecakup tiga hal yang fundamental. Adanya jaminan terhadap
HAM dan warganya; 2) Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara
yang bersifat fundamental; 3) Adanya pembagian dan pembatasan tugas
ketatanegaraan yang juga bersifatfundamental. Hak Asasi Manusia dalam
persepsi masyarakat internasional merupakan hak-hak individual yang
berkembang dari pemikiran modern Barat tentang hukum alam. Karenanya,
HAM bersifat sangat individual dan terkait dengan konsep budaya mengenai
moralitas. Hak-hak itu terus berkembang di Barat dan akhirnya
menjadistandart institusional-legal. Dengan adanya Deklarasi Universal Hak-
hak Asasi Manusia PBB tahun 1948, hak-hak tersebut sekarang menjadi
hukum internasional yang harus diterima semua orang tanpa melihat agama
dan kewarganegarannya.Sedangkan HAM dalam

islam Manusia mempunyai posisi yang tinggi dalam kosmologi, secara


proporsional, ia harus diperlakukan pada posisi yang mulia ( Abd. Madjid AS,
2002: 3). Terlepas dari latar belakang etnik, agama maupun politik, Allah
telah menganugerahkan pada manusia 3 kemuliaan (karamah) yaitu :a.
Karamah fardiyah (kemuliaan individu) yang berarti bahwa Islam melindungi
aspek-aspek kehidupan manusia, baik aspek spiritual maupun aspek
material.b. Karamah Ijtima’iyah (kemuliaan kolektif) yang berarti bahwa Islam
menjaminKaramah Siyasiah (kemuliaan politik) yaitu Islam memberi hak
politik kepada individu untuk memilih atau dipilih pada posisi politik ( A. Syafi’I
Maarif, 1987: 130). Dalam kaitannya tentang persamaan hak dan kedudukan,
Alquran telahmengantisipasinya dengan salah satu ayat yang menyatakan
bahwa yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa (Q.S.
49:13).alquran mengatakan bahwaTuhan meninggikan martabat manusia
lebih tinggi dari makhluk-makhlukyang lain (Q.S. 17:70). Manusia menjadi
terhormat karena ia bertanggung jawab dan ketinggian.
martabat tersebut dibuktikan secara ‘teologis’. Dikonkritkan dengan tindakan
nabi yang membebaskan seorang budak negro (Bilal), bahkan
mengangkatnya menjadi muadzin. Contoh ini jelas menunjukkan bahwa
harkat martabat manusia melampaui segala hal, baik warna kulit maupun
status social.

Anda mungkin juga menyukai