Proposal Penelitian
Proposal Penelitian
Proposal Penelitian
OLEH
KRISPINA
NPM : 1810322181
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui biaya, produksi dan pendapatan usahatani kangkung
darat pada kelompok tani khatulistiwa V di kelurahan siantan hilir
2. Untuk mengetahui Break even point usahatani kangkung darat pada
kelompok tani khatulistiwa V di kelurahan siantan hilir
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa
Meningkatkan dan mengembangkan secara langsung ilmu pengetahuan
yang didapat didunia perkuliahan serta melatih diri dalam bersosialisasi dan
memecahkan masalah dilapangan.
2. Bagi petani
Sebagai masukan bagi petani agar lebih teliti dalam melakukan
usahatani sehingga yang menjadi tujuan dapat tercapai.
Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan agar dapat
menuangkan kebijakan yang tepat sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan petani.
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Definisi Tanaman Kangkung Dan Klasifikasi tanaman kangkung darat
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) merupakan salah satu jenis tanaman
sayuran yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Ada dua jenis kangkung yang
dikenal, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Jenis kangkung darat adalah
kangkung yang paling banyak dibudidayakan. Sedangkan kangkung air tumbuh
secara liar di rawa-rawa dan kawasan berair. Tanaman kangkung bisa diperbanyak
dengan biji atau stek. Perbanyakan dengan biji biasanya dilakukan pada budidaya
kangkung darat. Sedangkan kangkung air lebih mudah diperbanyak dengan stek.
Tanaman kangkung darat merupakan tanaman yang memiliki nama latin
Ipomea Reptans Poir. Berikut dibawah ini klasifikasi tanaman kangkung darat:
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L
Spesies : Ipomea Reptans Poir (Kangkung Darat)
2. Definisi Usahatani dan klasifikasi usahatani
Menurut Mosher (1968), usahatani merupakan pertanian rakyat dari perkataan
farm sebagai suatu tempat atau sebgaian dari permukaan bumi dimana pertanian
diselenggarakan oleh seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik,
penyakap atau manajer yang digaji. Atau usahatani adalah himpunan dari sumber-
sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi
pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu,
sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan diatas tanah itu dan
sebagainya.
Berikut dibawah ini klasifikasi usahatani:
a. Pola usahatani
Terdapat dua jenis pola usahatani yaitu lahan basah atau sawah dan lahan
kering.
b. Tipe usahatani
Tipe usahatani menunjukan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada macam
dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan.
1. Macam usahatani
Usahatani kangkung
Usahatani padi
2. Pola tanam
Usahatani monokultur
Usahatani tumpangsari
Usahatani tumpang gilir
c. Struktur usahatani
Struktr usahatani menunjukan bagaimana suatu komoditi diusahakan. Cara
pengusahaan dapat dilakukan secara khusus, tidak khusus dan campuran.
d. Corak usahatani
Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani yang
ditentukan oleh berbagai kriteria, antara lain:
Nilai umum, sikap dan motivasi
Tujuan produksi dan pengambilan keputusan
Tingkat teknologi serta tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam
keseluruhan tingkat ekonomi
Derajat komersialisasi dari produksi dan input usahatani
e. Bentuk usahatani
Bentuk usahatani dibedakan atas penguasaan faktor produksi dan petani yaitu
perorangan dankooperatif.
3. Analisis Break Even Point (BEP)
Break Even Point atau biasa disebut titik impas merupakan kondisi dimana
pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan. Ada empat elemen yang
menjadi pembentuk BEP, diantaranya:
a. Biaya tetap atau fixed cost, yaitu biaya yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan
seperti gaji karyawan, biaya sewa, biaya penyusutan dan lain-lain.
b. Biaya tidak tetap atau variabel cost, yaitu biaya dengan nilai berubah-ubah
tergantung dengan naik turunnya permintaan seperti biaya pupuk, bibit dan
lain-lain.
c. Harga jual atau price, yaitu harga yang ditentukan setelah melihat seluruh biaya
produksi ditambah dengan nilai margin yang diperoleh.
d. Pendapatan atau revenue, yaitu penghasilan yang didapat dari seluruh
penjualan.
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam perhitungan BEP yaitu:
BEP per unit = (biaya tetap)(harga per unit-biaya variabel per unit)
BEP nilai penjualan=biaya tetap : (1-(biaya variabel:harga))
B. Penelitian Terdahulu
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara
Kota Pontianak. Penelitian ini dilakukan selama 2 (dua) bulan dari bulan
September sampai Oktober 2021.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis,
kalkulator dan alat bantu lainnya.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung sedangkan data
sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
seperti kantor Dinas Pangan Pertanian Dan Perikanan Kota Pontianak. Teknik
pengumpulan primer dengan melakukan wawancara langsung ke narasumber
(petani). Data yang dikumpulkan berupa masalah yang bersifat kompleks.
D. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Sugiyono (2005) mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok tani khatulistiwa
V yang membudidayakan kangkung darat.
Menurut Arikunto (2006) sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi
yang akan diteliti. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode non probability sampling. Non probability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sam
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Sugiyono,2015). Cara yang digunakan adalah convenience sampling yaitu sebuah
teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan saja, peneliti memilih populasi
berdasarkan yang dirasakan bersedia untuk menjadi responden dan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan.
E. Variabel Penelitian
Berikut ini variabel yang akan diamati dalam penelitian ini.
1. Karakteristik petani responden
a. Umur
b. Tingkat pendidikan
c. Luas lahan usahatani kangkung darat yang digarap
2. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang tidak dapat berpengaruh langsung
terhadap tingkat produksi.
3. Biaya tidak tetap (Variabel Cost) adalah biaya yang dapat berpengaruh
lansung terhadap tingkat produksi.
4. Biaya produksi (Rp) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkanselama proses
produksi berlangsung.
5. Produksi (kg) adalah jumlah unit yang dihasilkan.
6. Penerimaan (Rp) adalah penjualan hasil produksi.
7. Harga jual (Rp) adalah nilai dari suatu produk.
8. BEP Penerimaan (Rp) adalah menunjukan kelayakan suatu usaha apabila
melebihi penerimaan BEP.
9. BEP Produksi (Rp) adalah menunjukan kelayakan suatu usaha apabila
melebihi penerimaan BEP.
10. BEP Harga (Rp) adalah menunjukan suatu kelayakan suatu usaha apabila
melebihi harga jual BEP.
F. Analisis data
a. Break Even Point (BEP)
Break even point (BEP) atau titik impas merupakan teknik untuk
mengevaluasi berbagai alternatif proses dari pendapatan dan biaya, tujuannya
untuk menemukan titik pertemuan (titik jenuh) dimana jumlah biaya sama dengan
jumlah pendapatan. Untuk menghitung titik impas maka diperlukan beberapa
komponen analisis Break even point seperti biaya tetap (fixed cost), biaya variabel
(variabel cost) dan harga jual (selling price).
b. Rumus Break Even Point
Untuk mengetahui kondisi Break Even Point usahatani tanaman kangkung
darat dikenal dengan beberapa konsep BEP diantaranya BEP penerimaan, BEP
produksi dan BEP harga.
FC
BEP Penerimaan (Rp) = VC
1−
S
FC
BEP Produksi (Kg) =
P− AVC
TC
BEP Harga (Rp/Kg) =
Y
Keterangan :
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
S = Penerimaan
P = Harga
AVC = Rata-ratabiaya variabel
TC = Biaya total
Y = Total produksi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
Krisnaindra. 2016. Pengertian Tanaman Kangkung
https://www.teorieno.com/2016/11/Pengertian-Tanaman-
Kangkung.html (Diakses 05 Oktober 2021)
Mulyono. 2019. Analisa Break Even Point
https://bbs.binus.ac.id/mangement/2019/12/Analisa-Break-Even-
Point/ (Diakses 06 Oktober 2021)
Rahardi, F, Rony, P, Asian, B. 2004. Agribisnis Tanaman Sayuran. PT. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Unknown. 2021. Kangkung FP. Universitas Medan Area.
https://Pertanian.uma.ac.id/Kangkung/ (Diakses 10 Oktober 2021)