Kelompok 4
:
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
1
KATA
PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua Puji Syukur atas karunia Tuhan Yang
Maha Esa, yang mana berkat tuntunan dan kemudahan dari-nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara”
ini tanpa halangan yang berarti.
Penyusunan makalah ini didasarkan atas pemenuhan tanggung jawab tugas
dan ditunjukkan sebagai sarana penampung informasi berdasarkan judul yang
kami tinjau secara lugas. Makalah ini terinterprestasi oleh usaha maksimal
yang tidak luput dari kontribusi para anggota kelompok empat, bantuan para
kerabat dan teman, serta bimbingan Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila,
Bapak Aydinal Mustari, ST.,MT. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam proses penyusunan tugas
makalah ini.
Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dari berbagai segi. Kritik dan saran akan sangat kami
perlukan agar makalah ini dapat disempurnakan
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
2.3 Sumber historis, sosiologis dan politis Tentang Pancasila Sebagai Ideologi
Negara………………………………………………………………… 6
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI PEMBAHASAN
7
e. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Megawati
Pada masa ini, Pancasila sebagai ideologi semakin kehilangan
formalitasnya dengan disahkannya Undang-Undang SISDIKNAS No. 20
tahun 2003 yang tidak mencantumkan pendidikan Pancasila sebagai mata
pelajaran wajib dari tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi.
f. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY)
Pemerintahan SBY yang berlangsung dalam dua periode dapat dikatakan
juga tidak terlalu memperhatikan pentingnya Pancasila sebagai ideologi
negara.Hal ini dapat dilihat dari belum adanya upaya untuk membentuk
suatu lembaga yang berwenang untuk menjaga dan mengawal Pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi negara sebagaimana diamanatkan oleh
Keppres No. 27 tahun 1999.
8
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tercermin dalam
sikap suka menolong, menjalankan gaya hidup sederhana, tidak
menyolok atau berlebihan.
10
2.5 Esensi dan urgensi Pancasila sebagai ideologi Negara
1. Hakikat Pancasila sebagai ldeologi Negara
Pada bagian ini, akan di pahami hakikat Pancasila sebagai ideologi
Negara memiliki tiga dimensi sebagai berikut:
a. Dimensi realitas, mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yarng hidup
dalam masyarakatnya. Hal ini mengandung arti bahwa nilai-nilai
Pancasila bersumber dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia
sekaligus juga berarti bahwa nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan
dalam kehidupannyata sehari hari baik dalam kaitannya dengan
kehidupan bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan
negara.
b. Dimensi idealitas, mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.Hal ini berarti bahwa nilai-nilai dasar Pancasila mengandung
adanya tujuan yang dicapai sehingga menimbulkan harapan dan
optimisme serta mampu menggugah motivasi untuk mewujudkan cita-
cita.
c. Dimensi fleksibilitas, mengandung relevansi atau kekuatan yang
merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran
baru tentang nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Dengan
demikian, Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka karena bersifat
demokratis dan mengandung dinamika internal yang mengundang dan
merangsang warga negara yang meyakininya untuk mengembangkan
pemikiran baru, tanpa khawatir kehilangan hakikat dirinya
12
BAB III
KESIMPULAN D A N
SARAN
3.1 Kesimpulan
Pancailai sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga
merupakan ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila
merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara. Pancasila
membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas kehidupan budaya
Bangsa Indonesia.
3.2 Saran
1. Kepada pembaca untuk lebih memahami dan mengamalkan nilai- nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
14