Anda di halaman 1dari 246

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran Pendidikan sangat penting untuk memberikan bekal

pengetahuan dan keterampilan kepada siswa melalui kegiatan belajar dan

mengajar di sekolah. Sekolah juga merupakan tempat untuk mengembangkan

siswa menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkarakter. Pendidikan

menjadi tolak ukur generasi muda yang akan membawa kemajuan dan

perkembangan bagi bangsa. Menanamkan karakter pada setiap individu untuk

sadar bagaimana pentingnya pendidikan yang menjadi modal untuk kemajuan

bangsa dimana di dalam individu harus sadar arti pentingnya pendidikan.

Untuk itu dalam diri individu harus mempunyai motivasi untuk maju di dunia

pendidikan.

Dunia Pendidikan tentu tidak lepas dari peran guru, dimana guru

mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya

manusia melalui pendidikan. Profesi guru mempunyai tugas sebagai

fasilitator dalam mendidik, mengajar dan melatih anak didiknya. Peran guru

sebagai fasilitator harus bisa dilaksanakan oleh para tenaga pendidik,

bagaimana memberikan pelayanan kepada para siswa untuk memudahkan

proses kegiatan pembelajaran


2

Guru merupakan ujung tombak dalam faktor penentu keberhasilan

tujuan dan mutu pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan

dengan peserta didik. Peranan guru harus bisa mempengaruhi siswa dan

membuat siswa menjadi lebih baik, dari segi kognitif, afektif, maupun

psikomotorik. Guru harus mampu mempengaruhi perubahan sikap sosial

siswa. Guru juga berusaha meningkatkan Sikap sosial dan kedisiplinan siswa

melalui kegiatan belajar dan pembentukan tata tertib. Sikap Sosial dalam

pembelajaran diwujudkan melalui saling membantu jika ada siswa lain yang

membutuhkan pertolongan, berdiskusi bersama dalam menyelesaikan tugas,

membantu siswa lain yang kurang paham dengan materi, dan bekerja sama

dalam menyelsaikan tugas dari guru, sikap sosial tersebut dapat berjalan

lancar jika proses pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk menunjukan

sikap peduli.

Konsep Ki Hadjar Dewantara berupa ajaran Tamansiswa menyatakan

bahwa “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri

Handayani” ” yang artinya (di depan memberi teladan, di tengah memberi

bimbingan, di belakang memberi dorongan). Tim Penyusunan

Ketamansiswaan (2014:49) Bahwa seorang pendidik haruslah menjadi

teladan bagi para peserta didik, menjadi pembimbing yang baik, dan juga

dapat mendorong dalam arti mensupport atau mendukung peserta didik agar

menjadi manusia yang cerdas dan berguna bagi nusa, bangsa, dan agama.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi antara guru dan

siswa di lingkungan belajar. Proses interaksi tersebut berlangsung selama


3

tujuh samapi delapan jam. Sesuai peraturan pembelajaran yang ada saat ini

menggunakan kurikulum 2013 dimana siswa berada di sekolah lebih lama

daripada sebelumnya, sehingga para guru dapat memantau kegiatan siswa

baik di dalam maupun luar kelas. Pembelajaran tematik yang di integerasikan

dalam beberapa mata pelajaran menjadi satu keterpaduan dalam sebuah tema.

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang memadukan

berbagai mata pelajaran menjadi satu tema, pembelajaran tematik diharapkan

memberi berbagai pengalaman langsung kepada siswa karena semua

pengajaran berpusat pada siswa dan guru hanya memfasilitasi kebutuhan

siswa. Siswa melakukan aktivitas secara mandiri sehingga mereka akan

berinteraksi dengan siswa lainnya di dalam kelas. Pembelajaran Tematik

mengajarkan siswa untuk mandiri, kreatif, aktif serta berinteraksi dengan

orang lain atau disebut sikap sosial hal ini sesuai dengan ajaran Ki Hadjar

Dewantara yaitu Tri N.

Konsep Ki Hadjar Dewantara dalam Tim Dosen Ketamansiswaan

(2014:44) Tri N terdiri atas niteni, niroke dan nambahi menyatakan bahwa

untuk mempelajarai segala sesuatu dapat di pelajari dengan cara “mengenali

dan mengingat” sesuatu yang dipelajari (niteni) menirukan sesuatu yang

dipelajari (nirokke), mengembangkan sesuautu yang di pelajari (nambahi)

Niteni dapat diartikan mempelajari sesuatu yang sudah di tentukan seperti

aturan-aturan yang sudah berlaku dalam sekolah maupun masyarakat.

Nirokke yaitu menirukan berbagai sikap atau perilaku yang baik seperti sikap

siswa yang dicontohkan oleh guru dalam kehidupan sehari-hari. Nambahi


4

yaitu menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada kemudian

di kembangkan untuk mempermudah dalam memahami berbagai hal yang

belum di mengerti. Seperti halnya sikap atau perilaku guru yang dapat

dipelajari dan dicontoh oleh siswanya. Sikap tersebut dapat dipelajari melalui

pembelajaran di sekolah.

Pada saat ini pembelajaran tematik sudah banyak diterapkan oleh

beberapa sekolah dasar di Indonesia, pembelajaran tematik di intergrasikan

dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar dimasukan dalam teamtika yang di

integrasikan dengan mata pelajaran lain seperti Ilmu Pengetahuan Alam,

Matematika, Bahasa Indonesia dimana pembelajaran menggunakan

pendekatan saintifik sosial di dalamnya. Pengemabngan IPS turut

memfasilitas pengembangan sosial dan warga negara yang baik dan cerdas

serta pada gilirinya menjadi konstribusi yang bermakna terhadap

perkembangan masyarakat.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan media yang tepat untuk

melakukan sosialisasi di sekolah dasar, karena dalam IPS mempelajari

berbagi hal terkait sikap sosial, kedisiplinan siswa dan makhluk hidup, Sikap

sosial di masyarakat terutama siswa SD saat ini semakin berkurang

disebabkan oleh beberapa faktor di dalamnya. Faktor tersebut merupakan

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal yaitu dari siswa itu sendiri

antara lain tertutup terhadap dunia luar, pemalu, menyendiri, sering di ejek

dan kurang bergaul di lingkungan sekolah. Sedangkan faktor eksternal


5

meliputi pengaruh teknologi yang semakin modern, pergaulan bebas yang

tidak terkendali, kurangnya perhatian dari keluarga karena berbagi alasan.

Berdasarkan hasil observasi Di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik yang

dilakukan pada 17 Oktober 2019 Sleman peneliti menemukan beberapa siswa

masih memiliki sikap sosial rendah, hal tersebut dapat terlihat ketika

pembelajaran berlangsung. Beberapa siswa masih berbicara kurang sopan

dengan guru, beberapa siswa juga terlihat sering menjahili temannya.

Beberapa siswa masih mencontek. Selain itu beberapa siswa sering bergurau

ketika pembelajaran berlangsung, mereka suka berbicara sendiri dan tidak

memperhatikan guru yang sedang menyampikan materi di depan kelas dan

kurang peduli terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, Hal

tersebut menyebabkan kegiatan belajar kurang berjalan dengan baik. Namun

ada juga beberapa siswa yang kurang bersosialiasi dengan lingkungan sekitar

dan mereka hanya berinteraksi dengan teman dekatnya, Dan juga masih ada

siswa yang kurang disiplin saat pembelajaran, telat masuk kelas, ada siswa

yang ramai sendiri ketika pembelajaran berlangsung, kurang rapi dalam

berpakaian, ada juga siswa yang kurang dalam menjaga lingkungan sekolah

agar tetap bersih, dan masih ada juga siswa yang keluar sekolah sebelum jam

pelajaran berakhir. Disamping itu peran guru dalam mengembangkan sikap

sosial dan kedispilinan siswa kurang maksimal.

Berkaitan dengan hal-hal di atas, perlu dilakukan penelitian dengan

judul “ Peran Guru Dalam Mengembangkan Sikap Sosial dan Kedisiplinan


6

Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Tematik Bermuatan Ilmu Pengetahuan

Sosial di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan, permasalahan

secara garis besar di identifiaksikan sebagai berikut :

1. Peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dan kedispilinan siswa

kurang maksimal.

2. Beberapa siswa berbicara kurang sopan kepada guru

3. Beberapa siswa masih mencontek

4. Masih ada siswa yang mengganggu temannya

5. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru menerangkan di

depan kelas

6. Siswa kurang peduli terhadap siswa yang mengalami kesulitan saat

pembelajaran

7. Siswa kurang disiplin dalam tata tertib sekolah seperti masih adanya

siswa yang sering terlambat

8. Siswa kurang dalam menjaga lingkungan sekolah

9. Masih ada siswa yang keluar sekolah sebelum jam pelajaran berakhir
7

10.Siswa kurang rapi dalam berpakaian

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah pada sub identifikasi masalah,

permasalahan dalam penelitian ini dibatasi hanya pada Peran guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada

pembelajaran Tematik bermuatan IPS di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Sleman.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Peran Guru dalam mengembangkan sikap sosial dan

Kedisiplinan Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Tematik Bermuatan Ilmu

Pendidikan Sosial di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman?

2. Apa saja faktor pendukung yang di alami oleh guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran

tematik bermuatan ilmu pengetahuan sosial kelas IV di SD Brengosan 2

Nggalik Sleman?
8

3. Apa saja yang menjadi hambatan Guru dalam mengembangkan sikap

sosial dan Kedisiplinan siswa kelas IV Pada Pembelajaran Tematik

Bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Sleman?

4. Apa saja solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan Guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan Kedispilinan Siswa kelas IV Pada

Pembelajaran Tematik Bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri

Brengosan 2 Ngaglik Sleman?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Perumusan Masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan siswa dalam pelajaran tematik bermuatan ilmu

pengetahuan sosial kelas IV di SD Brengosan 2 Nggalik Sleman

2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang di alami oleh guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran

tematik bermuatan ilmu pengetahuan sosial kelas IV di SD Brengosan 2

Nggalik Sleman

3. Untuk mengetahui solusi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi

hambatan dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa


9

kelas IV dalam pembelajaran tematik bermuatan ilmu pengetahuan sosial

di SD N Brengosan 2 Nggalik Sleman

4. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung yang di alami oleh guru

dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa dalam

pembelajaran tematik bermuatan ilmu pengetahuan sosial kelas IV di SD

Brengosan 2 Nggalik Sleman?

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan

tentang sikap sosial dan kedisiplinan siswa yang terdapat pada siswa

sekolah.

b. Sebagai bahan pertimbangan atau masukan dalam memberi ide agar

memperhatikan kemampuan sikap sosial dan kedisiplinan siswa dalam

belajar dan tidak hanya memiliki kemampuan pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang

berpengaruh pada mutu sekolah karena kemampuan guru dalam

melaksanakan tugas sesuai kebutuhan siswa dan profesional


10

b. Bagi guru, dapat meningkatkan kemampuan dalam proses belajar

mengajar serta dapat memahami kendala yang dihadapi oleh siswa.

Bagi siswa, memberikan gambaran tentang pentingnya sikap sosial dan

kedisiplinan siswa.
11

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

a. Peran Guru dalam Mengembangkan Sikap Sosial dan Kedisiplinan

1) Pengertian Peran Guru

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru Dosen menyebutkan bahwa guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah.

Zulfiati (2014: 1), guru dalam bahasa Jawa menunjuk pada

seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan

masyarakat. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan

olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh

semua murid. Kata ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri

teladan (panutan) bagi semua muridnya. Menurut Rusman (2012:

58), guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam

pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam


12

proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti

dari proses pendidikan secara keseluruhan. Sedangkan menurut Jamil

Suprihatiningrum (2013: 24), guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswa pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar

dan menengah. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki

kemampuan merancang program pembelajaran, serta mampu menata

dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya

dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses

pendidikan. .

Guru juga dianggap sebagai sumber informasi bagi

perkembangan kemajuan ke arah yang lebih baik, di dalam

pendidikan guru menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi para

peserta didik dan lingkunganya, karena itulah, guru harus memiliki

standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab,

wibawa, mandiri, dan disiplin. Guru sebagai tenaga profesional yang

mempunyai tujuan terselenggaranya pembelajaran sesuai dengan


13

prinsip-prinsip profesioanalitas. Seorang guru yang profesional.

Seorang guru yang profesional. Seoramg guru yang profesiaonal

akan menghasilkan proses dan juga hasil berupa pendidikan yang

bermutu untuk mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas,

beriman, dan bertaqwa. Mulyasa (2006:37)

Menurut Setywan (2013:1) Guru dianggap memiliki peranan

yang sangat penting dan mulai di tengah masyarakat. Ungkapan

bahwa guru adalah “Pahlawan tanpa tanda jasa” Mengekspresikan

pentingnya peran tersebut. Guru dianggap seperti pahlawan yang

menyelamatkan kehidupan banyak orang. Peran guru yang

dipandang mulia oleh masyarakat juga tercermin dari akronim kata

“guru” dalam bahasa jawa sebagai digugu lan ditiru kata “Digugu”

berarti hal-hal yang dikatakan layak diperayai oleh orang laib dan

“ditiru” berarti hal-hal yang dilakukan layak dijadikan teladan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

peran guru adalah pemain yang terlibat dalam suatu hal atau

kegiatan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan.
14

2) Peranan Guru

Menurut Rusman (2010:62-65) Peranan guru dianggap

dominan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Guru sebagai demonstrator

Melalui perannya sebagai demonstrator, guru hendaknya

menguasai bahan atau materi belajaran yang akan diajarkan dan

mengembangkannya, karena hal ini akan sangat menentukan hasil

belajar yang dicapai oleh siswa.

b) Guru sebagai pengelola kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning managers).

Guru hendaknya mampu melakukan penanganan pada kelas,

karena kelas merupakan lingkungan yang perlu diorganisasi.

c) Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan

dan pemahaman yang cukup untuk media pendidikan, karena

media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih

mengefektifkan proses belajar mengajar. Begitu juga guru sebagai


15

fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar

yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan

dan proses belajar mengajar, baik yang berupa narasumber, buku

teks, majalah, ataupun surat kabar.

d) Guru sebagai evaluator

Guru sebagai evaluator yang baik, guru hendaknya melakukan

penilaian untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan

itu tercapai apa tidak, apakah materi yang diajarkan sedah dikuasai

atau belum oleh siswa, dan apakah metode yang digunakan sudah

cukup tepat, dengan menciptakan suasan kegiatan yang sedemikian

rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar

mengajar akan berlangsung secara efektif.

Menurut Juhji (2016: 54-60) peran guru antara lain:

(a) Guru sebagai pendidik, dengan tugas-tugas memberi bantuan dan

dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas

yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak menjadi

patuh terhadap aturan-aturan sekolah dannorma hidup dalam

keluarga dan masyarakat. (b) Guru mengajar dan membimbing,

dengan memberi pelajaran atau memberi materi pelajaran pada


16

sekolah-sekolah formal dan memberikan pelajaran atau mengajar

materi pelajaran yang diwajibkan kepada semua siswanya

berdasarkan kurikulum yang ditetapkan. (c) Guru sebagai pelatih

dan penasehat, sebagai seorang penasehat bagi peserta didik juga

bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus

sebagai penasehat dan dalam beberpa hal tidak dapat berharap untuk

menasehati orang. (d) Guru sebagai pembaharu (inovator),

menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ke dalam

istilah atau bahasa modern yang akan diterima oleh peserta didik. (e)

Guru sebagai pribadi, model dan teladan, guru harus memiliki

kepribadian yang mencerminkan seseorang pendidik dan memiliki

kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui

kemampuannya. (f) Guru sebagai pembangkit pandangan

(motivator) dan pendorong kreativitas, guru dituntut kreatif

membangkitkan motivasi belajar peserta didik, karena pada

hakikatnya aktivitas belajar adalah aktivitas yang berhubungan

dengan keadaan mental seseorang. (g) Guru sebagai pekerja rutin

dan aktor, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi

pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkan

dan meningkatkan kemampuannya. (h) Guru sebagai pemindah

kemah dan pembawa cerita, guru berusaha keras untuk mengetahui

masalah peserta didik, kepercayaan, dan kebiasaan yang

menghalangi kemajuan serta membantu menjauhi dan


17

meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih

sesuai. (i) Guru sebagai emansipator, pengawet dan kulminator, guru

harus serba bisa dan serba tahu serta mampu mentransferkan

kebisaan dan pengetahuannya kepada peserta didiknya dengan cara

yang sesuai dengan perkembangan dan potensi mereka. (f) Guru

sebagai peneliti dan evaluator, guru menyimpulkan data atau

informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

Peran Guru adalah sangatlah penting dalam pendidikan, karena

membantu siswa mengatasi kesulitan dalam proses belajar, Guru

sebagai panutan sebagian subjek dalam pendidikan dalam proses

belajar mengajar.

3) Sikap Sosial

a) Pengertian Sikap Sosial

Istilah sikap sosial dalam bahasa Inggris disebut attitude,

sedangkan istilah attitude berasal dari bahasa Latin, yaitu aptus yang

berarti keadaan siap secara mental, yang bersifat melakukan kegiatan.

Triandis mendefinisikan sikap sebagai sebagai “an attitude ia an idea

charged with emotion whice predis poses a class of actions to


18

aparcitular class of sosial situation” Rumusan diatas diartikan bahwa

sikap mengandung tiga komponen, yaitu komponen kognitif,

komponen afektif, dan komponen tingkah laku. Sikap selalu

berkenaan dengan suatu objek disertai dengan perasaan positif dan

negatif.

Menurut Bambang Syamsul (2015:124) sikap adalah kesiapan

yang sentiasa cenderung berperilkau atau bereaski dengan cara

tertentu jika dihadapkan dengan suatu masalah atau objek. Oleh

karena itu banyak sosiologi dan psikologi memberi batasan bahwa

sikap merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan

cara yang khusus terhadap stimulasi yang ada dalam lingkungan

sosial. Abu Ahmadi (2007: 163) menyebutkan sikap sosial adalah

kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata dan berulang-

ulang terhadap objek sosial. Sikap sosial dinyatakan tidak oleh

seorang tetapi diperhatikan oleh orang-orang sekelompoknya.

Objeknya adalah objek sosial (banyak orang dalam kelompok) dan

dinyatakan berulangulang. Misalnya sikap masyarakat terhadap

bendera kebangsaan, mereka selalu menghormatinya dengan cara


19

khidmat dan berulang-ulang pada harihari nasional di negara

Indonesia. Contoh lainnya sikap berkabung seluruh anggota

kelompok karena meninggalnya seorang pahlawannya. Sarlito W.

Sarwono (2015:83) Sikap merupakan proses evaluasi yang sifatnya

internal/subjektif yang berlangsung dalam diri seseorang dan tidak

dapat diamati secara langsung. Sikap dapat diketahui melalui

pengetahuan, keyakinan perasaan, dan kecenderungan tingkah laku

seseorang terhadap objek sikap. Jadi, kita dapat mengukur kedalaman

sikap seseorang terhadap suatu objek, melalui pengetahuanya,

perasaanya, dan bagaiamana ia memperlakukan objek tersebut.

Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan

untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan

tertentu dalam menanggapi objek situasi atau kondisi di lingkungan

sekitarnya. Selain itu, sikap juga memberikan kesiapan untuk

merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau

situasi (Kulsum dan Juhar 2014:118). mshajdg

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa sikap adalah kesadaran individu untuk bertindak

dalam menanggapi objek dan terbentuk berdasarkan pengalaman.

Adapun sosial merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengaruh


20

orang atau kelompok antara satu sama lain. Jadi sikap sosial adalah

kesadaran individu untuk bertindak secara nyata dan berulang-ulang

terhadap objek sosial berdasarkan pengalamnya. Dalam pengertian

lain, sikap adalah perbuatan sebagai reaksi terhadap suatu

rangsangan yang disertai dengan pendirian perasaan sesorang.

b) Ciri-Ciri Sikap

Menurut Abu Ahmadi (2007: 164-165) Sikap menentukan jenis

atau tabiat tingkah laku dalam hubunganya dengan perangsang yang

relevan, orang-orang atau kejadian-kejadian. Dapatlah dikatakan

bahwa sikap merupakan faktor internal, tetapi tidak semua faktor

internal adalah sikap. ciri-ciri sikap sebagai berikut:

a. Sikap itu dipelajari. Sikap merupakan hasil belajar perlu

dibedakan dari motif-motif psikologis lainnya. Beberapa sikap

dipelajari tidak sengaja dan tanpa kesadaran kepada sebagian

individu, kemungkinan terjadi mempelajari sikap dengan sengaja

apabila individu mengerti bahwa hal itu akan membawa dampak

yang lebih baik untuk dirinya sendiri, membantu tujuan kelompok,

atau memperoleh suatu nilai yang sifatnya perseorangan.

b. Memiliki kestabilan. Sikap bermula dari dipelajari, kemudian

menjadi lebih kuat, tetap, dan stabil melalui pengalaman.


21

c. Personal-societal significance. Sikap melibatkan hubungan antara

seseorang dengan orang lain dan juga antara orang dengan situasi.

Jika seseorang merasa bahwa orang lain menyenangkan, terbuka

serta hangat, maka akan sangat berarti bagi dirinya dan orang itu

merasa bebas.

d. Berisi cognisi. Komponen cognisi daripada sikap adalah berisi

informasi yang nyata, misalnya: objek itu dirasakan

menyenangkan atau tidak menyenangkan.

e. Approach-avoidance directionality. Bila seseorang memiliki sikap

yang favorable terhadap sesuatu objek, mereka akan mendekati

dan membantunya, sebaliknya bila seseorang memiliki sikap yang

unfavorable, mereka akan menghindarinya.

Dari ciri-ciri sikap di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

ciri-ciri sikap adalah Sikap tidak dibawa sejak lahir, maka

seseorang pada waktu dilahirkan belum mempunyai sikap tertentu,

selanjutnya sikap terhadap objek tertentu, oleh karena itu sikap

dapat berubah-ubah dan dapat dipelajari.

c) Fungsi Sikap

Fungsi (Tugas) sikap menurut Abu Ahmadi (2007:32) dapat dibagi

menjadi empat golongan berikut :


22

a. Penyesuaian Diri

Sikap berfungsi sebagia alat untuk menyesuaikan diri. Sikap

merupakan sesuatu yang bersifat communicabel, artinya mudah

menjalar sehingga mudah pila menjadi milik bersama. Oleh karena

itu, suatu golongan yang mendasekan atas kepentingan bersama

dan pengelaman bersama ditandai oleh sikap anggotanya yang

sama terhadap suatu objek. Dengan demikian, sikap anggotannya

yang sama terhadap suatu objek. Dengan demikian, sikap dapat

menjadi rantai penghubung antara seseorang dengan kelompoknya

atau dengan kelompok yang lain.

b. Pengatur Tingkah Penyesuaian

Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku. Kita

mengetahui bahwa tingkah laku anak kecil dan hewan pada

umumnya merupakan aksi-aksi yang spontan terhadap sekitarnya.

Antara perangsang dan reaksi tidak ada pertimbnagan, tetapi pada

umunya tidak diberi reaski secara spontan. Akan tetapi, terdapat

proses secara sadar untuk menilai perangsang itu.

c. Alat Pengatur Pengalaman

Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman, Dalam hal ini

perlu dikemukakan bahwa sikap manusia dalam menerima

pengelaman dari dunia luar tidak pasif, tetapi diterima secara

aktif, artinya semua pengalaman yang berasal dari dunia luar tidak
23

semuanya dilayani oleh manusia, tetapi manusia memiloh hal-hal

yang perlu dan yang tidak perlu dilayani. Jadi, manusia setiap saat

mengadakan pilihan dan tidak semua perangsang dapat dilayani.

d. Pernyataan Kepribadian

Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian, Sikap sering

mencerminkan kepribadian seseorang. Hal ini dikarenakan sikap

tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya. Oleh

karena itu, dengan melihat sikap pada objek-objek tertentu, sedikit

banyak orang dapat mengetahui pribadi orang tersebut.

Dari fungsi sikap diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

fungsi sikap adalah sikap berfungsi sebagai alat untuk

menyesuaikan diri, sebagai pengatur tingkah laku, dan sebagai

alat pengatur pengalaman manusia.

d) Aspek Sikap Sosial

Dalam Jurnal Virani dkk (2016:4) Aspek sikap Sosial dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1.) Jujur yaitu perilkau yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.


24

2.) Disiplin yaitu tindakan yang menunjukan perilkau tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

3.) Tanggung jawab yaitu sikap dan perilkau peserta didik untuk

melaksanakn tugas dan kewwajiban, yaitu seharusnya

dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan,

negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

4.) Santun yaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa

yang baik.

5.) Peduli yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan kepada orang lain atau masyarakat yang

membutuhkan.

6.) Percaya diri yaitu suatu suatu keyakinan atas kemampuan

sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan dalam

Dari aspek Sikap sosial diatas, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa aspek sosial adalah Jujur dapat dipercaya,

Disiplin yang menunjukan perilaku tertib dan patuh dalam

peraturan, Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan

kewajiban yang harus dia lakukan, Santun sikap dalam

pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku dan

Percaya diri berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-

ragu.
25

4) Kedisiplinan Siswa

a) Pengertian Kedisiplinan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa

disiplin adalah tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan

sebagainya), ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib dan

bidang studi yang dimiliki objek dan system tertentu.dhidgwugwu

Suharsimi (dalam Maman Rachman, 2007:167) menjelaskan

bahwa “kata disiplin berasal dari bahasa latin “disciplina” yang

merupakan belajar dan mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat

dengan istilah “disciple”, berarti mengikuti orang yang belajar di

bawah pengawasan seorang pimpinan”. Disiplin mempunyai dua

istilah yaitu disiplin dan ketertiban. Istilah yang pertama kali terbentuk

adalah pengertian ketertiban, kemudian barulah terbentuk pengertian

disiplin. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam

mengikuti peraturan atau tata tertib karena mendapat suatu dorongan

yang datang dari luar. Disiplin menunjukan pada kepatuhan seseorang

dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didasari oleh

kesadaran yang ada sesuai dengan kata hatinya. Maka kedua istilah

tersebut mempunyai pengertian yang sama walaupun didasarkan pada

dorongan luar maupun dorongan dari dalam diri individu.


26

Maman Rachman (2007:168) menjelaskan bahwa


disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan
dengan pengendalian diri seseorang terhadap
aturan. Disiplin merupakan sikap mental yang
dimiliki individu. Disiplin pada hakikatnya
adalah pernyataan sikap mental dari individu
maupun masyarakat yang mencerminkan rasa
ketaatan dan kepatuhan yang didukung oleh
kesadaran dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya untuk mencapai tujuan tertentu.

Tulus Tu’u (2008:32) Menenkankan disiplin


sebagai alat dan sarana untuk membentuk,
mengendalikan dan menciptakan pola perilaku
seseorang sebagai pribadi yang berada dalam satu
lingkungan atau kelompok tertentu. Disiplin
muncul terutama karena adanya kesadaran batin
dan iman diri dan lingkungan

Dari pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa

disiplin merupakan suatu tindakan dari kesadaran dalam diri individu

untuk taat, tertib, dan patuh pada peraturan yang ada untuk

diwujudkan perilaku sehari-hari. Sekaligus bertujuan membentuk

mental, akhlak, watak dan budi pekerti yang dimiliki setiap individu

oleh pendidik untuk menghindari terjadinya pelanggaran negatif di

masyarakat.

b) Pembentukan Disiplin

Dalam rumusan dan sistematika bagan tentang disiplin, ada

empat hal yang dapat mempengaruhi dan membentuk disiplin

(individu) : mengikuti dan menaati aturan, kesadaran diri, alat

pendidikan, hukuman. Keempat faktor ini merupakan faktor dominan


27

yang mempengruhi dan membentuk disiplin Menurut Tulus Tu’u

(2008:48-19)

1. Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap

penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu

kesadaran diri menjadi motif sangat kuat terwujudnya disiplin

2. Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas

peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini

sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh

kemampuan dan kemauan diri yang kuat. Tekanan dari lura dirinya

sebgaai uoaya mendorong, menekan dan memaksa agar disiplin

diterapkan dalam diri seseorang sehingga peraturan-peraturan diikut

dan dipraktikan

3. Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan

membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan

atau diajarkan

4. Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan

yang salah sehingga orang kembali pada perilkau yang sesuai

dengan harapan.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa unsur-unsur disiplin ini berfungsi membentuk kedisiplinan siswa

melalui peraturan, hukuman, penghargaan, dan konsistensi yang

dibentuk dalam kelompok sosial tertentu seperti di sekolah, rumah dan


28

lingkungan masyarakat. Keempat unsur disiplin tersebut sangat penting

untuk diterapkan dalam kelompok sosial, salah satunya di lingkungan

sekolah. Maka dengan adanya penerapan kedisiplinan melalui empat

unsur di atas dapat membantu pendidik dalam menanamkan sikap

disiplin pada guru ataupun siswa seharihari.

c) Fungsi Kedisplinan

Disiplin memiliki peran penting dalam membangun sikap dan

karakter positif siswa di sekolah. Disiplin memiliki beberapa

fungsi yang perlu dikeahui.

Fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2008:38-45) adalah:

1) Menata kehidupan bersama. Disiplin berguna untuk

menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai

orang lain dengan cara mentaati dan mematuhi peraturan

yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain

dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar.

2) Membangun kepribadian pertumbuhan kepribadian

seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan

tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian

yang baik. Oleh karena itu, dengan disiplin seseorang

akan terbiasa mengikuti, mematuhi aturan yang

berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke


29

dalam dirinya serta berperan dalam membangun

kepribadian yang baik. Oleh karena itu perilaku

disiplin akan membentuk kedisiplinan sesorang.

3) Melatih kepribadian sikap, perilaku dan pola kehidupan

yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui latihan.

Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur

dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa fungsi disiplin mempunyai manfaat yaitu memberi dan

mengajarkan kepada siswa bahwa setiap perilaku selalu diikuti oleh

hukuman maupun pujian. Disiplin memberi manfaat untuk

mengembangkan pengendalian diri siswa berdasarkan hati nurani.

Fungsi disiplin yang tidak bermanfaat adalah sebagai cara untuk

menakut-nakuti siswa setiap melakukan tindakan sehari-hari dan

sekaligus sebagai pelampiasan agresi seseorang dalam

mendisiplinkan orang lain.

d) Ciri-ciri Sikap Disiplin

Untuk mengukur tingkat disiplin belajar siswa diperlukan

indikator-indikator mengenai disiplin belajar seperti yang

diungkapkan Moenir (2010: 96) indikator-indikator yang dapat

digunakan untuk mengukur tingkat disiplin belajar siswa


30

berdasarkan ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan,

yaitu sebagai berikut.

(1) Disiplin waktu, meliputi :

(a) Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang

sekolah tepat waktu, mulai dari selesai belajar di rumah

dan di sekolah tepat waktu

(b) Tidak meninggalkan kelas/membolos saat pelajaran

(c) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

(2) Disiplin Perbuatan, meliputi :

(a) Patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku

(b) Tidak malas belajar

(c) Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya

(d) Tidak suka berbohong

(e) Tingkah laku menyenangkan, mencakup tidak

mencontek, tidak membuat keributan, dan tidak

mengganggu orang lain yang sedang belajar.


31

5) Pengertian Tematik

a) Pengertian Tematik

Dalam Kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran di Sekolah

Dasar kelas I sampai IV dilakukan dengan menggunakan pembelajaran

tematik terpadu. Sedangkan dalam kurikulum Tahun 2006 (KTSP)

pembeljaran tematik terpadu dilaksanakan di kelas I sampai kelas III.

Pembeljaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang dikemas dalam

bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang

dipadukan atau di integrasikan. Tema merupakan wadah atau wahana

untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara

menyeluruh. Tematik diberikan dengan maksud menyatukan konten

kurikulum dalam unit-unit atau satuan-satuan yang utuh segingga

membuat pembelajaran sarat akan nilai, bermakna dan mudah

dipahami oleh siswa.

Menurut Rusman (2015:139) Pembelajaran tematik terpadu

merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran terpadu

(Intergrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran

yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok,

aktif menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan

secara holistik, bermakna dan autentik. Pembelajaran ini berangkat dari

teori pembelajaran yang menolak prose latihan/ hafalan (drill) sebagai

dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak.


32

Pendekatan pembelajaran terpadu lebih menekankan pada penerapan

konsep belajar sambil melakukan sesuatu (Learning by dving)

Menurut Daryanto (2014:3) Pembelajaran Tematik diartikan

sebagai pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan

bebrapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

bermakna kepada siswa. Keuntungan Pembelajaran Tematik:

1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu

2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan

berbagai kompetensi dasar dapat dikembangkan dalam tema yang

sama, pemahaman terhadapat materi pelajaran lebih mendalam dan

bekesan, kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan

mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.

3) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karen

materi disajikan dalam konteks tema yang jelas

4) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam

situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu

mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain.

5) Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan

dapat dipersiapkan sekaligus.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu


33

pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan

memadukan beberapa materi pembelajaran. Dengan pembelajaran

tematik, anak didik diharapkan mendapatkan hasil belajar yang

optimal, maksimal dan menyenangkan.

b) Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Tematik Terpadu

Menurut Rusman (2015:145-146) Pembelajaran tematik terpadu

memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu

2. Mempelajarai pengetahuan dan mengembangkan berbagi komptensi

muatan mata pelajaran dalam tema yang sama

3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam

dan berkesan

4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan

mengaitkan berbagai muatan mata pelajaran lain dengan pengalaman

pribadi peserta didik.


34

c) Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu

Menurut Rusman (2015:146-147) Pembelajaran tematik terpadu

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini

sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak

menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih

banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan

kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2. Memberikan pengalamanlLangsung pada anak

Pembelajaran tematik terpadu dapat memberikan pengalaman

langsung kepada siswa (direct experiences) Dengan pengalaman

langsung ini, siswa dihapakan pada sesuatu yang nyata (konkret)

sebagai dasar untuk mrmahami hal-hal yang lebih abstrak

3. Pemisahan muatan pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik terpadu pemisahan antarmuatan mata

pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan

kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan

kehidupan siswa.

4. Menyajikan konsep dari berbagai muatan mata pelajaran


35

Pembelajaran tematik terpadu menyajikan konsep-konsep berkiatan

dengan tema dari berbagai muatan mata pelajaran yang dipadukan

dalam proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat

memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan

untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari

5. Bersifat luwes/fleksibel

Pembelajaran tematik terpadu bersiaft luwes (Fleksibel) dimana

guru dapat mengaitkan dan memadukan bahan ajar dari berbagai

muatan mata pelajaran, bahkan mengaitkanya dengan kehidupan

siswa dan keadaan lingkungan dimana skeolah dan siswa berada.

6. Hasil Pembelajaran berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan

siswa

7. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang

dimilikinya sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhnya.

8. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Dari pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

Pembelajaran Tematik adalah Pembelajaran Terpadu yang memakai

tema untuk mengaitkan beberapa pelajaran agar siswa lebih aktif,

kreatif dan inovatif serta siswa juga mendapatkan pengalaman yang

bermakna.
36

6) Ilmu Pengetahuan Sosial

a) Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Rudy Gunawan (2013:48 ) Ilmu Sosial adalah suatu

bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan,

adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari monsep-

konsep dan keterampilan Sejarah, Geografi, sosiologi, Antropologi

dan Ekonomi.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

wajib di tingkat dasar maupun menengah. Trianto (2010: 171)

mengemukakan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-

ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum dan budaya yang dirumuskan atas dasar kenyataan dan

fenomena sosial dan diwujudkan dalam suatu pendekatan

interdisipliner dari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial. IPS

merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi

materi cabang-cabang ilmu sosial.

Menurut jurnal Aan Budi Santoso (2014: 22), IPS merupakan

kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora dalam

pengembangan potensi kewarganegaraan. IPS dikoordinasikan

sebagai suatu bahasan yang dibangun dari beberapa disiplin ilmu

seperti: antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum,


37

filsafat, ilmu politik, psikologi, agama dan sosiologi, selain itu juga

mencakup materi humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan

alam secara sistematis.

Beberapa pendapat ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa pendidikan IPS di sekolah merupakan mata pelajaran terpadu

atau terintegrasi dari beberapa disiplin ilmu sosial dan keterampilan

diri siswa agar menjadi warga negara yang baik dan mampu

menyelesaikan masalah di lingkungannya.

b) Tujuan dan Manfaat Ilmu Pengetahuan Sosial

Trianto (2010: 176) mengemukakan tujuan utama IPS ialah sebagai

berikut:

1.) Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap

masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

2.) Memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi.

3.) Terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik

yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpamasyarakat.

Menurut jurnal Rahmad (2016: 68), tujuan pembelajaran IPS

adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka

terhadap masalah pribadi, masalah sosial yang terjadi di masyarakat,


38

memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah

yang terjadi sehari-hari di lingkungan keluarga, baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat secara umum.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

a. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Helma Dwi Utami (2011) dengan

judul “Penanaman Sikap Sosial Siswa Melalui Pembelajaran IPS pada siwa

Kelas V di SD Negeri Telaga Asih, Cikarang Barat” Hasil penelitian

menunjukan sikap sosial siswa dapat ditingkatkan melalui pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang

dilakukan sebelum menggunakan cara yanag berbeda dan tidak

menggunakan pembelajaran IPS siswa masih memiliki sikap sosial rendah,

mereka masih meniru teman yang memiliki sikap negatif, seperti tidak

disiplin, mengejek, menjahili teman dan sebagainya. Setelah menggunakan

cara yang berbeda sikap sosial siswa mulai tumbuh. Seperti: Sebelum

pembelajaran IPS guru memberikan kalimat positif atau penyemangat dan

mengaitkan materi yang akan disampikan, memberikan contoh Sikap Sosial

dengan membentuk kelompok belajar pada mata pelajaran IPS dan

memberikan pendekatan pada siswa yang memiliki sikap sosial, selain itu

orang tua siswa juga ikut serta dalam menumbuhkan sikap sosial pada diri

siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Helma Dwi Utami memiliki


39

persamaan terhadap penlitian ini, yaitu sama-sama meneliti tentang sikap

sosial yang dimiliki siswa sekolah dasar, sama-sama melakukan penelitian

kualitatfi deskriptif, peneliti dam Helma Dwi Utami sama-sama melakukan

penelitaian untuk mengetahui seberapa besar sikap sosial yang dimiliki

siswa sekolah dasar. Perbedaan penelitian Helmi Dwi Utami dan penelitian

ini yaitu Helmi Dwi Utami meneliti tentang sikap sosial kelas V siswa

sekolah dasar, dan peneliyti sikap sosial melalui mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial sedangkan penelitian ini meneliti tentang sikap sosial

pada siswa kelas IV dan meneliti sikap sosial pada Pembelajaran Tematik

bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Dwi Lestari (2015) dengan judul

“Identifikasi Sikap Sosial Siswa Kelas V SD Negeri Kota Gede I” Hasil

penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat beberapa sikap sosial yang

ada pada diri siswa diantaranya sikap sosial yang kurang tampak misal

tepat waktu mengerjakan tugas dan tidak membuat keributan dalam kelas,

sikap siswa dipengaruhi oleh rasa hormat dan tanggung jawab.

Penelitian yang dilakukan Oleh Nur Dwi Lestari memiliki persamaan

terhadap penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti tentang Sikap Sosial pada

siswa Sekolah Dasar dan untuk mengetahui sikap sosial yang dimiliki

siswa Sekolah Dasar. Perbedaan penelitian Nur Dwi Utami dan penelitian

ini adalah Penelitian Dwi Utami meneliti tentang identifikasi sosial kelas

V, jenis penelitian yang di gunakan adalah kualitatif ekploratif, sedangkan

penelitian ini dilakukan untuk meneliti tentang pengembangan Sikap Sosial


40

pada Pembelajaran teamtik bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial dan

menggunakan jenis penelitian Kualitatif deskriptif.

C. Kerangka Pikir

Sikap Sosial dan Kedisiplinan Siswa dinilai berhasil apabila siswa

menunjukan kebiasaan berperilaku baik. Perilaku baik akan muncul dan

berkembang pada diri siswa apabila memiliki sikap positif terhadap konsep

karakter yang baik dan terbiasa dalam melakukanya. Oleh karena itu Sikap

Sosial dan Kedisplinan Siswa perlu dikemas dalam wadah yang

komprehensif dan bermakna. Sikap Sosial dan Kedisiplinan perlu

diformulasikan dan dioperasioanlakan melalui penanaman nilai-nilai budi

pekerti agar sikap yang dimilki oleh setiap individu yang diharapkan

mampu menjadi generasi penerus yang tangguh memiliki karakter sesuai

dengan nilai-nilai yang dimiliki bangsanya.

Sikap sosial dan sikap disiplin siswa dapat dikembangkan melalui

Peran Guru dalam pembelajaran Tematik bermuatan IPS, Guru diharapkan

dapat menjelaskan bagaimana mekanisme yang terjadi. Karena siswa

masuk kesekolah dengan bekal yang mereka miliki. Sebagian bersifat

positif, yaitu yang mendukung kualitas pembelajaran

Berdasarkan uraian di atas, kerangka pikir penelitian ini dapat diilustraikan

sebagai berikut
41

Pembelajaran Tematik Bermuatan IPS

Pengembangan Sikap Sosial dan Kedisiplinna siswa pada


Pembelajaran Tematik muatan IPS

Proses Pengembangan Sikap sosial dan Kedisiplinan


Siswa

Hasil penanaman Sikap Sosial dan Kedisiplinan Siswa


Pada pemeblajaran Tematik bermuatan IPS

Gambar 1.1 Bagan kerangka pikir


42

D. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik bermuatan IPS di

SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman?

2. Apa saja yang menjadi hambatan guru dalam mengembangkan sikap sosial

dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik bermuatan

ilmu pengetahuan sosial di SD Negeri Brengosan 2 ?

3. Apa saja solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedispilinan siswa kelas IV Pada

pembelajaran tematik bermuatan ilmu pengetahuan sosial di SD Negeri

Brengosan 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta

4. Untuk mengetahui faktor pendukung apa saja yang di alami oleh guru

dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa dalam

pembelajaran tematik bermuatan ilmu pengetahuan sosial kelas IV di SD

Brengosan 2 Nggalik Sleman


43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu

kejadian. Menurut Sugiyono (2013:15) metode penelitian deskriptif kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang bersifat alamiah. Jenis

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui peran guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV melalui

pembelajaran tematik bermuatan ilmu pengetahuan sosial di SD Negeri

Brengosan 2.
44

B. Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Brengosan 2 yang beralamat di

Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta. Penelitian ini akan di

laksanakan mulai November.

Bulan 2019/2020
No. Kegiatan Oktober November Desember Januari
1. Observasi
2. Penyusunan
Proposal
3. Pelaksanaan
Penelitian
4. Analisis Data
5. Penyusunan Laporan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

C. Data dan Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer dan

sumber sekunder. Dalam Penelitian ini sumber data primer atau subjek

penelitian adalah Kepala Sekolah, Guru Kelas, dan siswa SD Negeri

Brengosan 2. Data Sekunder penelitian ini diperoleh melalui pengamatan

(Observasi) wawancara, dan dokumentasi.

D. Variabel Penelitian
45

Menurut Sugiyono (2016:38) Secara teoritis variabel dapat di definiskan

sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu

orang dengan yang lain , atau satu objek dengan yang lain. Variabel juga

dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. .

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Variabel dalam

penelitian ini adalah Peran Guru Mengembangan Sikap Sosial dan

kedisiplinan melalui Pembelajaran Tematik bermuatan Ilmu Pengetahuan

Sosial.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.

a. Pengamatan (Observasi)

Menurut Sugiyono (2013: 310) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar

semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan

data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi

nonpartisipatif dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun

secara sistematis dengan terlibat langsung dalam penelitian. Observasi ini

dilakukan untuk mengamati implementasi nilai-nilai kepedulian sosial dan


46

kedisiplian melalui budaya sekolah pada siswa SD Negeri Brengosan 2

Ngaglik Sleman

b. Wawancara

Menurut Sugiyono (2013:317) mendefinisikan wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Peneliti

menggunakan wawancara semi terstruktur yang dilakukan dengan

mempersiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis

yang disusun secara terperinci dengan alternatif jawaban yang telah

disediakan. Dengan wawancara semi terstrukutur ini setiap responden

diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mecatatnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Menurut Sugiyono (2013:329) menyatakan bahwa studi

dokumen merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif.

F. Instrumen Penelitian
47

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian Instumen

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Peneliti

Peneliti merupakan instumen penelitian yang akan berinterikasi secara

langsung dengan responden penelitian. Peneliti disebut sebgaia “Key

Instrument” karena membuat sendiri seperangkat pedoman observasi,

pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman dokumnetasi, yang

digunakan sebagai panduan pengumpulan, data, analisi data, menafsirkan

data, dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2013:3)

b. Pedoman Observasi

Pedoman Observasi dilihat dari Pengembangan Sikap Sikap Sosial dan

Disiplin siswa melalui Pembelajaran Tematik bermuatan IPS dapat dilihat

pada Tabel.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Observasi


Aspek
No Sumber

Guru Kelas a. Sikap Sosial dan


Kedisiplinan Guru yang
dapat dicontohakan
kepada Siswa
b. Pengetahuan mengenai
Sikap Sosial dan
c. Kedisiplinan Siswa
d. Hambatan Guru dalam
memberikan atau
mengembangkan Sikap
dan Kedisiplinan Siswa
e. Solusi dalam
memberikan atau
48

mengembangkan Sikap
dan Kedisiplinan
Kepada Siswa
2. Siswa a. Sikap Sosial yang
muncul pada siswa
b. Fungsi dari sikap
sosial dan
kedisiplinan
terhadap siswa
c. Pengetahuan siswa
tentang Sikap dan
Kedisiplinan Siswa
3. Ruang Kelas d. Suasana ruangan
kelas saat kegiatan
belajar mengajar

c. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan peneliti untuk mempermudah dalam proses
wawancara mendalam dengan sumber data.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Kepala Sekolah
No. Indikator
1. Mengembangkan Sikap Sosial dan Kedisplinan Siswa di
SD N Brengosan 2 Ngaglik Sleman
2. Kegiatan di Sekolah dalam mengembangkan Sikap Sosial
dan Kedisiplinan Siswa
3. Faktor Pendukung dan penghambat dalam
mengembangkan Sikap Sosial dan Kedisiplinan Siswa
4. Peran guru dalam mengembangkan Sikap Sosial dan
Kedisplinan Siswa
5. Solusi untuk mengatasi kendal Sikap Sosial dan
Kedisiplinan Siswa

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Siswa

No Indikator
1. Arti sikap sosial dan kedisplinan peserta didik
2. Contoh sikap sosial dan kedisiplinan
3. Interaksi dengan guru, teman sebaya, dan semua warga
sekolah di dalam kelas maupun diluar kelas
4. Pendapat pesera didik mengenai pembelajaran IPS
49

5. Sikap peserta didik ketika pembelajaran IPS


6. Kegiatan peserta didik saat pembelajaran IPS
7. Hambatan yang dialami peserta didik dalam
mengimplementasikan sikap sosial dan kedisplinan siswa

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Guru


No. Indikator
1. Mengembangkan sikap sosial dan kedisplinan siswa
melalui Pelajaran Tematik bermuatan IPS
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan
sikap sosial dan kedisiplinan siswa melalui pelajaran
tematk bermuatan IPS
3. Kendala dalam menghadapi faktor pendukung dan
penghambat dalam mengembangkan Sikap Sosial dan
kedisplinan siswa melalui Pembelajaran Tematik
bermuatan IPS
4. Solusi dalam menghadapi faktor pendukung dan
penghambat dalam mengembangkan sikap sosial dan
kedisplinan siswa melalui pembelajaran Tematik
bermuatan IPS

G. Keabsahan Data

Keabsahan suatu data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan yang

didasarkan atas kriteria tertentu. Keabsahan data dalam penelitian ini diuji

dengan menggunakan uji kredibilitas sebagai penguju utama data. Menurut

Sugiyono (2013:368) menjelaskan bahawa uji kreadibilitas data atau

kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dapat diluakan

dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekuknan dalam penelitian,

triangulasi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kebasaan kreadibilitas

menggunakan trianggulasi, Menurut Sugiyono (2013:372-373) Triangulasi


50

dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai waktu. UJi prasyarat dalam

penelitian ini menggunakan trianggulasi teknik, sumber, dan waktu dengan

penjelasan sebagai berikut :

1. Trianggulasi Teknik

Trianggulasi teknik digunkana mengumplkan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan dari sumber yang sama. Peneliti menggunakna observasi

partisipastif, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama

secara serempak.

2. Tringgulasi Sumber

Trianggulasi sumber untuk menguji kreadiliyas data yang dilkaukan dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui serbagai sumber. Sumbe

penlitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, guru, dan siswa untuk menguji

kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data dengan jalan

membandingkan berbagai sumber data maupun teori.

3. Trianggulasi Waktu

Waktu juga memperngaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan

dengan teknik wawancara kepad respinden pada waktu yang tepat

memungkinkan mendapatkkan data yang valid. Dalam pengujian

kredibilitas data dapat dilkaukan dengan cara pengecekan , wawancara, dan

observasi dalam waktu yang berbeda.


51

Observasi

Wawancara Sumber Data


Sama

Dokumentasi

Gambar 2.1 Triangulasi “Teknik Pengumpulan Data”


52

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Mosel Miles dan

Huberman . Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2013:337)

aktivias dalam analisis data kualitatif dilkaukan secara interaktif. Aktivitas

dalam analisis data tersebut sebagai berikut :

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan

a. Data Collection (Pengumpulan Data)

Pengumpulan data adalah mengumpulkan data dilapangan dengan

menggunkana insturmen penelitian yang telah dibuat.

b. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data aldaha merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal pokok yang penting.


53

c. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data berupa bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat

naratif untuk memudahkan memahami apa yang terjadi.

d. Conclusion Drawing / Verification

Verification merupakan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam

penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belu pernah ada.

BAB IV
54

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Data

SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman berdiri dan mulai

beroperasi pada tahun 1946. SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman

Yogyakarta memiliki luas tanah 2,650 M2, status bangunan adalah hak

pakai, dan terakreditasi “A”. SD Negeri Brengosan Ngaglik Sleman

Yogyakarta memiliki beberapa sarana dan prasarana pendidikan untuk

menunjang kegiatan pembelajaran, seperti ruang belajar, ruang

laboratorium, tempat ibadah, perpustakaan, dan tempat berolahraga.

Letak sekolah ini sangat stategis karena berada di pinggir jalan

dan dekat dengan perumahan warga. Hal ini memudahkan akses siswa

ketika berangkat dan pulang sekolah. SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Sleman Yogyakarta dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama

Nur Dwiyanto S.Pd. Kondisi sekolah yang cukup kondusif untuk

kegiatan pembelajaran. Dapat dilihat dari segi fisik banguan SD Negeri

Brengosan 2 sudah bagus, dan fasilitas-fasilitas yang cukup memadai.

a. Sarana dan prasarana

Infrastruktur yang terdapat di SD Negeri Brengosan 2

Ngaglik meliputi bangunan dan ruangan. Terdapat 6 Ruang Kelas, 1

Ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang Guru, 1 Ruang Ibadah , 1 Ruang


55

Perpustakaan, 1 Ruang UKS, 1 Ruang Laboraturium Komputer, 1 , 1

Ruang Gudang, 1 Kantin.

b. Keadaan Guru dan Karyawan

SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik memiliki guru dan

karyawan yang berjumlah 13 orang, yang terdiri dari kepala sekolah,

guru kelas, guru olahraga, guru agama, tata usaha, dan penjaga

sekolah. Guru dan karyawan SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

berasal dari jenjang SMA, S1, hingga S2. Berikut data guru di SD

Negeri Brengosan 2 Ngaglik.

Tabel 4.1 Nama guru dan karyawan di SD Negeri Brengosan 2

Siswa SD Ne
Pendidikan Status
c. No Nama Keterangan
Terakhir Kepegawaian
1. ND,S.Pd S1 PNS Kepala Sekolah
2. YS, S.Pd S1 PNS Guru kelas 1
3. AS, S.Pd S1 PNS Guru Kelas 2
4. TT, S.Pd S1 GTT Guru Kelas 3
YN, Guru Kelas 4
5. S1 CPNS
S.Pd
TA, Guru Kelas 5
6. S1 PNS
S.Pd
7. IR, S.Pd S1 PNS Guru Kelas 6
8. EWS S1 GTT Guru Olahraga
DAF, Guru Agama
9. S1 GTT
S.Pd Islam
YK Guru Agama
10. D2 GTT
Katholik
DSW, T. Admistrasi
1. S1 PTT
SPd
2. RR, SE S1 PTT T.Perpustakaan
3. W SMK PTT Penjaga Sekolah

Keadaan siswa
56

Tabel 4.2 Jumlah siswa SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Jumlah Jumlah semua


Kelas
Kelas L P Jumlah
I 1 9 5 14
II 1 8 10 18
III 1 3 8 11
IV 1 9 7 16
V 1 6 10 16
VI 1 14 16 30

Siswa SD Negeri Brengosan 2 memiliki agama yang

berbeda-beda. Yang terdiri dari Agama Islam 105 siswa, Agama

Katolik 11 siswa.

d. Visi SD Negeri Brengosan 2

“Unggul dalam prestasi berdasarkan kepribadian, iman dan taqwa”

e. Misi SD Negeri Brengosan 2

a) Melaksanakan proses belajar mengajar yang berkualitas dengan

meningkatkan kinerja guru, kepada sekolah dan siswa

b) Meningkatkan kedisiplinan dalam upaya meningkatakan mutu,

kompetensi, berbasis sekolah

c) Menumnbuhkan semangat siswa untuk berkompetensi dalam

penguasaan materi pelajaran dan perolehan nilai.

d) Mengupayakan berhasilnya individu yang mandiri, beriman, dan

bertaqwa, berbudi pekerti luhur, terampil dan mampu berperan

sosial.
57

e) Meningkatkan kerja sama yang sinergis dengan masyarakat dan

intansi terkait.

f. Tujuan SD Negeri Brengosan 2

1.) Mempersiapkan siswa menjadi manusiayang berakhlak mulia

dan berbudi pekerti luhur

2.) Meningkatkan prestasi siswa secara optimal

3.) Memepersiapkan siswa disiplin, tertib dna jujur

4.) Menamkan sikap mandiri, kompetetif, dan produktif

5.) Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler sesuai minat dan

prestasi siswa

g. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara didasarkan

pada materi pertanyaan yang telah disusun dalam bentuk pedoman

wawancara bersifat terbuka. Selain itu didukung dengan observasi

dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap 6 (tujuh)

narasumber kunci yaitu kepala sekolah, guru kelas V, siswa 4.

Wawancara narasumber YN dilaksanakan pada tanggal 08

Januari 2020 dan 10 Januari 2019. Kemudian wawancara

narasumber ND dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2020 dan 15

Januari 2020. Wawancara narasumber KL, BL, AL, dilaksanakan

pada tanggal 08 Januari 2020 dan 10 Januari 2020.


58

Data yang tidak terungkap melalui wawancara dilengkapi

oleh hasil observasi langsung yang yang telah dilakukan didalam

kelas serta dokumentasi berupa foto untuk mendukung jalannya

penelitian. Observasi dilakukan pada tanggal 11, 13, 16, dan 20

November 2019. Seluruh data hasil penelitian akan diuraikan

berdasarkan fokus pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1.) Pengembangan Sikap sosial dalam pembelajaran tematik

bermuatan IPS siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2

Yogyakarta.

Peneliti melakukan teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi guna memperoleh data untuk mengetahui peran

guru dalam pengembangan sikap sosial yang terdapat pada

siswa kelas IV.

Narasumber ND mengatakan bahwa:

“Sikap sosial adalah sikap yang sesama teman


itu saling bekerja sama saling menghormati
jadi dalam suatu pekerjaan atau dalam suatu
kebersamaan baik itu permainan, baik itu
tingkah laku, selalu bersama-sama, dalam
mengembangkan sikap sosial itu guru perlu
mencontohkan anak misal untuk berkata jujur,
membantu guru,siswa atau warga sekitar, dari
guru juga mencontohkan agar bisa di
implemetasikan oleh siswa”.
(wawancara 14 Januari 2020)
Hal tersebut diperkuat dengan narasumber YN pada lain waktu

mengenai bagaiman Peran guru dalam mengembangkan sikap

sosial pada siswa kelas IV beliau mengatakan:


59

“Itu caranya disisipkan dalam pembelajaran


mbak, Tema misalkan ketika pembelajaran
saya menasehati anak seperti itu, dibikin
permainan, dibuat lucu agar anak tidak
spaneng, Saya mengejarkan anak itu agar
saling peduli terhadap teman, bisa saling
menolong kerjsama, kalau mereka sudah
kerjasama mereka pasti rukun to mbak”.
(wawancara 8 Januari 2020).

Selain kepala sekolah dan guru siswa juga mengutarakan

pendapatnya, narasumber KL menyatakan:

”Kalau ibu menjelaskan, saya memperhatikan


dan kalau ada sikap yang penting saya
terapkan sehari-hari, kerika bersama teman
jika ada yang bertanya saya bantu, ketika
diajarakan oleh ibu YN sikap toleransi saya
semakin kuat, saling membantu sesama
teman” (Wawancar 8 Januari 2020).

Hal tersebut diperkuat narasumber BL diwaktu yang sama,

dengan menyatakan:

” Menurut saya to mbak ibu mengajarkan


toleransi, kalau dengan guru berbicara yang
sopan, kalau dengan teman tidak berantem”.
(Wawancara 8 Januari 2020).

Hal tersebut diperkuat dengan pemikiran AL, yang menyatakan:

“Ibu YN mengajarkan kita untuk bertanggung


jawab, toleransi, gotong royong, santun dan
percaya diri”. (Wawancara 8 Januari 2020).

Pendapat di atas diperkuat GN pada waktu yang berbeda, dengan

menyatakan:

“Guru menerapkan ke murid-muridya untuk


belajar sikap sosial, misalkan saling membantu
teman, saling membantu guru”. (Wawancara
11 Desember 2020).
60

Wawancara kedua saya lakukan untuk Narasumber ND juga

berpendapat menyatakan bahwa:

“Sikap sosial adalah sikap yang sesama teman


itu saling bekerja sama,guru mengajarkan
untuk bekerja sama berinteraksi yang baik
terhadap teman, guru mencontohkan hal baik
saat pembelajaran berlangsung, biasanya di
selipkan dalam pembelajaran ”. (Wawancara
14 Januari 2020).

Hal ini diperkuat narasumber YN diwaktu yang berbeda, yang

menyatakan:

“Peran saya itu kan mengantar. Mengantar


siswa agar bisa cara bersikap sosial, cara
bersosialisasi dengan teman, ataupun dengan
orang lain, jadi memberikan bimbingan,
memberikan teladan, memberikan contoh
kepada siswa supaya siswa itu lebih bisa
berinteraksi sosoial dengan temanya, ketika
pembelajaran ips karena di pembelajaran ips
itu sendiri pengembanganya sudah dikaitkan
dengan kehidupaan yang nyata”. (Wawancara
11 Januari 2020).

Berbeda pendapat dengan narasumber KL, yang menyatakan:

“Ibu YN selalu mengajarkan dengan baik


ketika pembelajaran ips”. (Wawancara 11
Januari 2020).

Diwaktu yang sama narasumber BL, memberikan pendapat yang

berbeda, yang menyatakan:

“Ibu itu ngajarinya baik mbak, ketika


pembelajaran ips ibu itu tegas, memberikan
nasehat bahwa tidak boleh mencontek saat
ulangan”. (Wawancara 11 Januari 2019).
Narasumber AL memiliki pendapat yang berbeda dari pendapat

BL, yang menyatakan:


61

“Ibu mengajarakan murid-muridnya dengan


baik, tenang dan anteng,”. (Wawancara 11
Januari 2020).
Hal tersebut diperkuat narasumber GN pada lain waktu, yang

menyatakan:

“Guru memberikan contoh baik, menasehati


kalau ada yang gojek”. (Wawancara 11 Januari
2019).
Pertanyaan tersebut di dukung dengan catatan hasil

observasi yang dilaksanakan pada tanggal 11 November 2019

dikelas IV ketika pembelajaran tematik berlangsung guru

mengubah kursi dan meja menjadi leter U, agar semua siswa

dapat mengerti pembelajaran yang di sampaikan oleh guru, guru

berkeliling untuk menjelaskan materi, siswa juga aktif bertanya

pada saat kegiatan pembelajaran.

Hasil observasi tanggal 11 November 2019 siswa kelas

IV ketika pembelajaran berlangsung siswa berkelompok untuk

melakukan diskusi, siswa mengerjakan tugas yang diberikan

guru bersama teman kelompoknya. Siswa mengerjakan tugas

dengan kerjasama dengan teman-teman kelompoknya untuk

dapat menjawab soal tersebut. Mereka dapat menyelesaikan

tugasnya dengan tepat waktu, dan memaparkan hasil diskusi nya

didepan kelas.

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui

wawancara, observasi, dan dokumentasi dapat diambil


62

kesimpulan bahwa siswa di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Sleman mempunyai sikap sosial yang baik. Namun masih ada

sebagian siswa belum menerapkan sikap sosial dengan baik

maka dari itu peran guru harus di butuhkan.

Tabel 4.4 Peran guru dalam mengembangkan sikap sosial


pada pembelajaran tematik bermuatan ips siswa kelas IV di
SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Tema Subtema Informasi Temuan


Cita-Citaku 1. Aku dan Berdasarkan hasil Dalam
cita-citaku wawancara kepada mengembangkan
kepala sekolah dan sikap sosial
2. Hebatnya guru kelas IV, dan peran guru
cita-citaku siswa kelas IV adalah sebagai
sudah menerapkan mediator dan
sikap sosial. fasilitator
1. Bekerja
sama
2. Saling
menolong
terhadap
teman
3. Berbicara
dengan
jujur.
4. Antri dalam
bertanya.
5. Tidak boleh
mencontek
saat
ulangan.
63

2) Peran guru dalam mengembangkan kedisiplinan siswa dalam

pembebelajaran tematik bermuatan IPS di SD Negeri

Brengsosan 2 Ngaglik Sleman

Penelitian melakukan teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi untuk menentukan data berupa peran guru dalam

mengembangkan kedisiplinan siswa kelas IV di SD Negeri

Brengosan 2 Ngaglik Narasumber ND mengatakan bahwa:

“Kan kedisiplinan itu suatu perilaku yang


menunjukan sikap disiplin sesuai dengan aturan
disekolah, contoh kedisiplinan yang guru
contohkan itu yaitu misalkan berangkat sebelum
jam 7 pagi, mengikuti upacara, kemudian tugas
piket”. (Wawancara 14 Januari 2020).

Hal tersebut diperkuat dengan pemikiran YN beliau berpendapat

bahwa:

“Kalau untuk kedisiplinan itu tepat waktu, patuh


sama peraturan dan cara berpakaian yang baik
karena gini mbak paginya mereka rapi tapi
setelah siang hari sudah bubar mawut kabeh,
kalau saya gini mbak biasanya saya kalau
dikelas itu anak-anak saya suruh berdiri saya
cek pakaian apakah sudah rapi apa belum, kalau
belum saya suruh ke kamar mandi untuk
merapikan pakaian itu, jadi hal-hal kecil seperti
itu kalau mereka gak dibiaskan yo gak bisa,
untuk sepatu juga mbak kalau di sini kan harus
dilepas, karena emang peraturan kalau disini
kelas harus bersih. ”. (Wawancara 8 Januari
2020).

Selain kepala sekolah dan guru, siswa juga mengutarakan

pendapatnya, narasumber KL menyatakan:


64

“Bu YN mengajarakan kita untuk tertib dan


teratur”. (Wawancara 8 Januari 2020).
Pada kesempatan yang sama, narasumber BL memperkuat

pendapatnya, dengan menyatakan:

“Iya, mbak guru mengajarkan untuk taat pada


peraturan-peraturan, apalagi peraturan di kelas
mbak kaya gak boleh pake sepatu di dalam
kelas gitu”. (Wawancara 8 Januari 2020).
Narasumber AL sejalan dengan pendapat BL, yang menyatakan:

“Guru mencontohkan untuk taat dalam


peraturan dikelas”. (Wawancara 8 Januari
2020).
Hal tersebut diperkuat pada waktu yang berbeda, narasumber GN

menyatakan:

“Guru itu mencontohkan ke murid-muridnya,


mengikuti upacara dengan tennag, mengajarkan
berpakaian dengan rapi, selalu taat kapda guru.
(Wawancara 8 Januari 2020).

Pada kesempatan yang berbeda, narasumber ND menyatakan

bahwa:

“Dalam kedisiplinan guru harus mengjaraakan


siswa untuk tertib, ini suatu perilaku yang
menunjuka sikap disiplin, bernagkat seblum
pukul 7, piket dan lain-lain”. (Wawancara 16
Januari 2020 ).
Narasumber YN pada waktu yang berbeda menyatakan

pendapatnya:

“Saya mengajarkan siswa untuk disiplin, supaya


siswa itu dapat terarah cara hidup yang disiplin,
seperti ketika upacara bendera saya
65

mengajarkan anak untuk berpakaian yang rapi


memakai sabuk, topi dll, ketika masuk kelas
juga saya mengajarkan anak untuk tidak
terlambat, izin ketika keluar kelas, melepas
sepatu ketika di dalam kelas”. (Wawancara 11
Januari 2020).
Pada kesempatan yang berbeda narasumber KL memperkuat

pendapatnya, yang menyatakan:

“Ibu mengajari kita saat upacara bendera


memakai atribut lengkap, seragamnya harus
sesuai dengan hari”. (Wawancara 11 Januari
2020).
Sedangkan narasumber BL menyatakan bahwa:

“Guru mengajarkan untuk disiplin, misal kita


juga harus menaati aturan ketika jadwal piket
kita harus piket, tidak boleh memakai sepatu di
dalam kelas”. (Wawancara 11 Januari 2020).
Narasumber AL memperkuat pendapatnya yang menyatakan:

“Guru mengajarakan ketertiban dan


kedisiplinan, memberikan nasehat kerika tidak
ada yang mau piket karena itu adalah
peraturan kelas”. (Wawancara 11 Januari
2020).

Adapun pendapat lain dari narasumber GN sebagai berikut:

“Ibu YN mengajarakan untuk nerpaikan yang


rapi, menaati peraturan kelas dan juga sekolah”.
(Wawancara 11 Januari 2020)

Pertanyaan tersebut didukung dengan catatan hasil

observasi yang dilakukan pada 16 November 2019 di kelas IV

ketika pembelajaran berlangsung dengan metode Disuksi. Anak-

anak saling menghargai pendapat teman-teman. Mendengarkan

pendapat yang disampaikan temannya sehingga mereka dapat


66

menghargai perbedaan teman-teman. . Selain itu pada saat

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, terdapat anak yang

meminjam bolpen kepada teman, teman tersebut meminjamkan

bolpen kepada teman yang tidak membawa bolpen tersebut. Di

dalam kelas IV mereka tidak membedakan dalam berteman

mereka saling membaur satu sama lain. Tidak adanya perbedaan

dalam pertemanan. Mereka menerima kekurangan dan kelebihan

satu sama lain.

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui wawancara,

observasi, dan dokumentasi dapat diambil kesimpulkan bahwa

siswa di SD Negeri Brengosan 2 Nganglik Sleman mempunyai

sikap kedisiplinan yang baik. Namun masih ada sebagaian siswa

yang belum memperhatikan sikap kedisiplinan maka peran guru

dalam mengembangkan sikap kedisiplinan harus di perhatikan. .

Tabel 4.5 Pengembangan sikap kedisiplinan dalam


Pembelajaran Tematik bermuatan IPS siswa kelas IV SD
Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman.

Tema Subtema Informasi Temuan


Cita-citaku 1. Aku dan cita- Berdasarkan hasil 1. Siswa berngkat
citaku wawancara kepada sebelum jam 7
kepala sekolah dan pagi
2. Hebatnya guru kelas IV, dan
cita-citaku siswa kelas IV 2. Siswa berpakaian
sudah menerapkan dengan rapi
sikap kedisiplinan.
3. ketika upacara
memakai atribut
lengkap
4. Mengerjakan
piket kelas
67

5. Melepas sepatu
ketika masuk
kelas

3.) Faktor pendukung untuk mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan siswa kelas IV di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Sleman

Pengembangan sikap sosial kedisiplinan siswa pada

pembelajaran tematik bermuatan ips kelas IV SD Negeri

Brengosan 2Ngaglik Sleman, peneliti mencari informasi terkait

dengan adanya faktor pendukung dalam menerapkan sikap sosial

dan kedisiplinan siswa melalui kegiatan wawancara.

Narasumber ND mengatakan bahwa:

“Faktor pendukung yaa lingkungnya, guru


semuanya kemudian ada peraturan tata tertib,
kemudian apa yaa, kan setiap siswa itu berbeda-
beda mba jadi yang mendukung kita untuk
mengembangkan sikap sosial itu ya siswa
sendiri ”. (Wawancara 14 Januari 2020).
Kesempatan lain dengan waktu yang berbeda narasumber YN

memperkuat pendapat yang disampaikan bahwa:

“Karena kelas 4 ini menurut saya spesial.mereka


mempunyai kreatifitas yang tinggi, mereka itu
percaya dirinya tinggi dan mereka itu tidak
malas untuk sesuatu yang baru, jadi ketika saya
kasih sesutau yang aneh sedikit mereka
bersemangat, saya enak tinggal mengrahkan
saja, saya tinggal mengarahkan saja mereka
sudah paham. Bnayak diantara ,mereka
pemikiranya sudah dewasa jadi, eh tapi dewasa
dalam tanda kutip loh mbak. Maksudnya
mereka itu teges kalau mereka di suruh ini,
diarahkan seperti ini langsung ketangkep. Jadi
68

lebih mempermudah gurunya. (Wawancara 8


Januari 2020).
Selain pendapat diatas narasumber KL mengatakan bahwa:

“Biasanya kelas IV itu banyak yang


mendengarkan mbak saat pembelajaran, eh tapi
ada yang ngeyel sih mbak” (Wawancara 8
Januari 2020)
Pada waktu yang sama narasumber BL mengatakan pendapat

yang berbeda:

“Iya mbak, kadang ibu YN pake media untuk


pembelajaran biar kita gak bosen”. (Wawancara
11 Januari 2020).

Berbeda juga dengan pendapat AL yaitu mengatakan :


“Itu loh mbak, kalau pembelajaran kursi sama
mejanya sering banget di buat U”
(Wawancara 8 Januari 2020)

Sama halnya dengan naraumber GN dia berpendapat:


“kaya misal pembelajaran itu mba, kita seneng kalau
kelasnya dibuat aneh-aneh”
(Wawancara 8 Januari)

Wawancara kedua dilakukan pada hari yang bebeda-beda


untuk memperkuat jawaban

Narasumber ND mengatatkan bahwa:


“Yaa. Seperti kemarin itu mbak pendukungnya
itu guru-guru harus memberi contoh terus ada
tulisantata tertib disekolah, anak itu kan
mempunyaiciri-ciri atau karakteristik yang
berbeda-beda mba kita tidak bisa
menyamaratakan, ada yang bandel ada juga
yang taat.” (Wawancara 8 Januari 2020)

Hal ini diperkuat oleh narasumber YN:


“Karena kreatifitas itu tadi, anak itu suka hal-hal
yang baru, sesuatu yang aneh, mereka antusias
menerima sesuatu pembelajaran” (wawancara
16 Januari 2020)

Selain pendapat Kepala Sekolah dan guru, siswa kelas IV


juga memberikan pendapat.
69

Narasumber KL mengatakan bahwa:

“Ya mungkin kelas 4 banyak yang


mendengarkan mbak ketika ibu YN
menjelaskan materi, ibu YN kan juga sering
bercanda mbak, ibu YN juga sering mengajak
keluar jika ada pembelajaran ips ”. (Wawancara
11 Janurai 2020).

Sama halnya dengan pendapat BL yang mengatakan


bahwa:

“ Biasanya suka membuat yang lucu mbak, jadi


kita juga seneng mbak belajarnya”
(Wawancara 11 Januari).

Berbeda dengan pendapat narasumber AL:


“Meja kursi sering di buat U mbak..”
(Wawancara 11 Januari)
Sama halnya dengan pendapat AL, Narasumber GN
berpendapat:
“Dibuat U mbak kelasnya”
(Wawancara 11 Januari 2020)
Pertanyaan tersebut didukung dengan catatan hasil

observasi pada tanggal 20 November 2019 dikelas IV

menunjukan hasil yaitu guru menggunkana media gambar, dan

guru mengubah kursi dan meja menjadi huruf U, Hal ini dapat

mempermudah siswa untuk memahami dan dapat menerapkan

sikap sosial dan kedisiplinan.

Berdasarkan keterangan hasil wawancara diatas dapat

diperkuat data, hasil observasi, dan dokumen dapat diketahui

bahwa faktor pendukung guru dalam mengembangkan sikap

sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik

bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik sleman.


70

Dengan media pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih

tertarik untuk belajar. Adanya kerjasama antara guru, siswa, wali

murid, sarana dan prasarana, serta mencontohkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Tabel 4.7 faktor pendukung dalam menerapkan sikap sosial


dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik
bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik.

Informasi Temuan
Berdasarkan hasil wawancara 1. Siswa kelas IV
dengan kepala sekolah, guru mempunyai kreatifitas
kelas IV, ditemukan data yang tinggi
berupa faktor pendukung guru
untuk mengembangkan sikap 2. Percaya diri
sosial dan kedisiplinan siswa
3. Media untuk
kelas IV pada pembelajaran
pembelajaran
tematik bermuatan ips di SD
Negeri Brengosan Ngaglik
sleman.

4.) Hambatan dalam menerapkan sikap sosial dan sikap

toleransi siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Sleman.

Penelitian melakukan teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi untuk menentukan data berupa metode yang telah

digunakan untuk mengetahui hambatan guru dalam

mengembangkan sikap sosial. Narasumber ND mengatakan

bahwa:

“Hambatanya ya mungkin satu atau dua anak itu


beda-beda to mbak, karakternya beda kan
dirumah itu kita tidak tau dia seperti apa, jadi
kita disekolah memberikan yang baik-baik agar
sikap sosial dan kedisiplinan itu bisa diterpakan
71

disekolah dan dirumah .Kadang ada anak di


sekolah bagus, bisa disiplin tapi dirumah
ndleo.”. (Wawancara 14 Januari 2020).

Hal tersebut diperkuat pada waktu yang berbeda, narasumber YN

berpendapat bahwa:

“Karena setiap anak itu mempunyai karakter


yang berbeda-beda,mereka mempunyai tingkat
intelejensi yang ber beda-beda sehingga cara
mengajarkan ke anak tidak bisa secara klasikal,
sama dipukul rata itu tidak bisa, hambatnya ya
karena perbedaan karakter itu tadi mbak.”.
(Wawancara 8 Januari 2020).

Adapun pendapat lain dari narasumber KL sebagai berikut:

“Hambatanya itu kalau ada teman-teman yang


sedang gojek atau ramai””. (Wawancara 11
Januari 2020).

Hal tersebut diperkuat dengan pada waktu yang berbeda, dengan

narasumber BL mengungkapkan bahwa:

“Hambatan ketika punya masalah dengan


temannya, dan ketika saat pembelajaran ada
teman yang mengganggu”. (Wawancara 8
Januari 2020).

Hal tersebut sama dengan jawaban narasumber GN


mengungkapkan bahwa:
“ Ketika ada masalah dengan teman, saya juga
sering bertengkar dengan teman” (Wawancara 8
Januari 2020)

Hal tersebut diperkuat dengan narasumber AL


mengungkapakan bahwa:
“ Ya itu tadi mbak, kalau berantem sama teman,
sering di lecehkan, sering diejek dan di bully,
sering di olok-olok gitu mbak, sama ada teman
yang kalau pembeljaran itu suka mengganggu”
(Wawancara 8 Januari 2020)
72

Wawancara ini diperkuat di hari yang bebeda


Narasumber ND Berpendapat bahwa:

“Hambatanya itu seperti yang saya katakan


kemarin itu mbak, karena karakter orang
dirumah itu lain dengan diskeoakh, nah kita
harus memberi contoh kepada anak agar bisa
tertular”
(Wawancara 15 Januari)

Narasumber YN berpendapat :
“kurang percaya diri, ego mereka itu masih labil
mbak, karena peralihan dari kelas 3 ke 4, masih
ingin menunjukan egonya masing-masing
kadang-kadang dikasih tau (“Ya bu…”) tapi sok
tidak dilakukan karena mereka masih peralihan
kan dari kelas kecil ke kelas yang besar”
(Wawancara 11 Januari 2020)
Pertanyaan-pertanyaan tersebut didukung dengan catatan

observasi pada tanggal 20 November 2019 di kelas IV guru

membuat beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk

berdiskusi. Mengerjakan bersama kelompoknya

Dari keterangan hasil wawancara diatas dapat diperkuat

dengan data hasil observasi dan data berupa dokumentasi dapat

diketahui bahwa guru dalam mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan kepada siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2 sudah

baik.

Tabel 4.8 Hambatan guru dalam mengembangkan sikap


sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran
tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan Ngaglik
Sleman.

Tema Sub Tema Informasi Temuan


Cita-citaku 1. Aku dan Berdasarkan 1. Karakter anak
cita-citaku hasil itu berbeda-
wawancara beda
2. Hebatnya dengan kepala
cita-citaku 2. Mengulangi
73

Tema Sub Tema Informasi Temuan


sekolah, guru perilaku yang
kelas IV, dan tidak baik
siswa kelas IV. walaupun
telah guru sudah
ditemukan menegur.
faktor
hambatan 3. Siswa ramai
dalam sendiri.
mengembangk
4. Sisa tidak
an sikap sosial
memperhatika
dan
n guru atau
kedisiplinan
malas
siswa kelas IV
mendengarka
di SD Negeri
n guru, dan
Brengosan 2
ngalamun.
Ngaglik
5. Kurangnya
pemahaman
siswa dengan
materinya
saat
pembelajaran
berlangsung.
6. Menggangu
sesama teman

5.) Solusi mengenai hambatan bagaimana peran guru

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa pada

pembelajaran tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2

Ngaglik Sleman.

Peneliti melakukan teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi guna memperoleh data untuk mengetahui solusi apa

saja yang di lakukan guru untuk mengurangi hambatan yang

dialami guru dalam mengembangkan sikap sosial dan


74

kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik bermuatan

ips di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman.

Narasumber ND mengatakan bahwa :

“ Kita memberi nasehat-nasehat kemudian kita


mengingatkan kembali soal ajaran agama yang baik
agar tidak menyimpang aturan-aturan”
(Wawancara 14 Januari 2020)

Berbeda dengan pendapat YN, sebagai berikut :

“Kalau solusinya hmmm. Ya dibiaskan sekali misal ada


si A kurang percaya diri terus yang akan saya panggil,
sering sekali saya libatkan dalam suatu hal, biar dia juga
percaya diri seperti itu, jadi yang disuruh bukan hanya
yang sering tampil aja , yang gak pernah tampil juga
harus, terus gini mbak ketika pembelajaran awalnya kita
lakukan sekcara klasikal dulu, melakukan evaluasi
sedikit dikasih umpan balik, ternyata ada yang tidak
paham, tidak mengerti apa yang saya omongkan saya
ulangi lagi, kalau misal itu tidak berhasil saya melakukan
itu secara pendekatan pribadi, melakukan pendekatan
secara khusus, beberapa anak yang mungkin harus
mendapatkan perhatian khusu dari saya, saya melibatkan
teman-temannya jadi ketika siswa tidak paham dengan
penjelasan guru biasanya dia lebih jelas penjelasnya
temannya, ada hubungan dengan teman sejawat mbak
seperti itu.” (Wawancara 11 Januari 2020)

Selain kepala sekolah dan guru, siswa juga mengutarakan


pendapatnya, narasumber KL menyatakan:
“Solusinya ibu YN itu selalu bersabar, memberi tahu
kepada anak-anak yang ramai” (Wawancara 11 Januari
2020)

Adapun pendapat lain dari narasumber BL sebagai berikut:


“ Ibu YN menasehatinya” (Wawancara 11 Januari 2020)

Jawaban yang sama juga di diutarakan oleh narasumber AL:


“ Kalau tidak ada yang mau piket dinasehati, biasnya
juga sedikit tegas, agak galak dikit mbak.”
(Wawancara 11 Januari 2020)

Narasumber GN memiliki pendapat yang menyatakan:


75

“Menasehatinya dengan baik, agak memarahi.”


(Wawancara 11 Januari 2020)

Tabel 4.9 Solusi guru dalam mengembangkan sikap sosial dan


kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik
bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman.

Tema Subtema Informasi Temuan


Cita-citaku 1. Aku dan cita- Berdasarkan hasil 1. Siswa itu harus
citaku wawancara kepada di libatkan dalam
kepala sekolah dan suatu hal
2. Hebatnya guru kelas IV, dan
cita-citaku siswa kelas IV 2. Melakukan
ditemukan solusi pendekatan
untuk pribadi dengan
mengembangkan anak
sikap sosial dan
3. Diberikan
kedisiplinan siswa
perhatian khusus
di kelas IV pada
terhadap anak
pembelajaran
tematik bermuatan 4. Menasehatin
ips.
5. Diberikan
teguran

2. Uji Prasyarat Analisis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji keabsahan data

supaya data yang diperoleh merupakan data yang benar sesuai dengan

kondisi yang ada dilapangan penelitian. Beberapa hal yang dilakukan

peneliti sebagai berikut: kdwgwuiwdwidwk

a. Meningkatkan ketekunan

Peneliti melakukan penelitian secara terus menerus dan

melakukan pengecekan data yang diperoleh dari hasil wawancara


76

dan hasil observasi. Apabila terdapat kekurangan maka peneliti

melakukan wawancara kembali sampai data yang dibutuhkan dirasa

cukup. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan gambaran yang

nyata mengenai peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajatan tematik bermuatan

ips di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman.

Tabel 4.10 Tabel kegiatan penelitian

No Kegiatan Waktu
1. Observasi ke-1 11 November 2019

2. Obsrvasi ke-2 13 November 2019

3. Observasi ke-3 16 November 2019

4. Obsevasi ke-4 20 November 2019

5. Wawancara ke-1 8 Januari 2020

6. Wawancara ke-2 11 Januari 2020

b. Triangulasi

Pada penelitian ini, peneliti mengambil teknik tringulasi

sumber, teknik, dan waktu. Tringulasi yang digunak\an peneliti guna

meningkatkan keabsahan data.

1.) Tringulasi sumber

Peneliti membandingkan dan mengecek kembali suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif ini. Sumber informasi yang diperoleh


77

dari kepala sekolah ND. Guru kelas IV YN, serta empat siswa

kelas IV yaitu (KL,BL, AL dan GN)

Tabel 4.11
Tringulasi sumber

1.) Pengembangan sikap sosial dalam pembelajaran tematik


bermuatan ips siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2
Ngaglik Sleman

No Sumber Hasil
“Sikap sosial adalah Jadi sikap sosial
itu kan sikap yang sesama teman itu
saling bekerja sama saling
menghormati jadi dalam suatu
pekerjaan atau dalam suatu
kebersamaan baik itu permainan,
baik itu tingkah laku, selalu
bersama-sama, dalam
mengembangkan sikap sosial itu
guru perlu mencontohkan anak misal
untuk berkata jujur, membantu
guru,siswa atau warga sekitar, dari
guru juga mencontohkan agar bisa di
1. ND implemetasikan oleh siswa”.
(wawancara 14 Januari
2020)

“Sikap sosial adalah sikap yang


sesama teman itu saling bekerja
sama,guru mengajarkan untuk
bekerja sama berinteraksi yang baik
terhadap teman, guru mencontohkan
hal baik saat pembelajaran
berlangsung, biasanya di selipkan
dalam pembelajaran”
(Wawancara 14 Januari
2020).
YN “Itu caranya disisipkan dalam
pembelajaran mbak, Tema misalkan
78

ketika pembelajaran saya


menasehati anak seperti itu, dibikin
permainan, dibuat lucu agar anak
tidak spaneng, Saya mengejarkan
anak itu agar saling peduli terhadap
teman, bisa saling menolong
kerjsama, kalau mereka sudah
kerjasama mereka pasti rukun to
mbak”.
(wawancara 8 Januari
2020).

“Peran saya itu kan mengantar.


Mengantar siswa agar bisa cara
bersikap sosial, cara bersosialisasi
dengan teman, ataupun dengan
orang lain, jadi memberikan
bimbingan, memberikan teladan,
memberikan contoh kepada siswa
supaya siswa itu lebih bisa
berinteraksi sosoial dengan temanya,
ketika pembelajaran ips karena di
pembelajaran ips itu sendiri
pengembanganya sudah dikaitkan
dengan kehidupaan yang nyata”.
(Wawancara 11 Januari 2020).
”Kalau ibu menjelaskan, saya
memperhatikan dan kalau ada sikap
yang penting saya terapkan sehari-
hari, kerika bersama teman jika ada
yang bertanya saya bantu, ketika
diajarakan oleh ibu YN sikap
KL toleransi saya semakin kuat, saling
membantu sesama teman”
(Wawancara 8 Januari 2020).

“Ibu YN selalu mengajarkan dengan


baik ketika pembelajaran ips”.
(Wawancara 11 Januari 2020).
BL “Menurut saya to mbak ibu
mengajarkan toleransi, kalau dengan
guru berbicara yang sopan, kalau
dengan teman tidak berantem”.
(Wawancara 8 Januari 2020).
“Ibu itu ngajarinya baik mbak,
ketika pembelajaran ips ibu itu
79

tegas, memberikan nasehat bahwa


tidak boleh mencontek saat
ulangan”.
(Wawancara 11 Januari 2019).
“Ibu YN mengajarkan kita untuk
bertanggung jawab, toleransi,
gotong royong, santun dan percaya
diri”.
AL (Wawancara 8 Januari 2020).

“Ibu mengajarakan murid-muridnya


dengan baik, tenang dan anteng,”.
(Wawancara 11 Januari 2020).
“Guru menerapkan ke murid-
muridya untuk belajar sikap sosial,
misalkan saling membantu teman,
saling membantu guru”.
(Wawancara 8 Januari
GN
2020).

“Guru memberikan contoh baik,


menasehati kalau ada yang gojek”.
(Wawancara 11 Januari 2019).
Kesimpulan: Jadi sikap sosial siswa pada pembelajaran
tematik bermuatan IPS yaitu saling bekerja sama tolong
menolong dan jujur.

2.) Pengembangan kedisiplinan siswa kelas IV pada


pembelajaran tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan
2 Ngaglik Sleman.
No Sumber Hasil
“Kan kedisiplinan itu suatu perilaku yang
menunjukan sikap disiplin sesuai dengan
aturan disekolah, contoh kedisiplinan yang
guru contohkan itu yaitu misalkan
berangkat sebelum jam 7 pagi, mengikuti
upacara, kemudian tugas piket”.
(Wawancara 14 Januari 2020).
2. ND
“Dalam kedisiplinan guru harus
mengjarkan siswa untuk tertib, ini suatu
perilaku yang menunjukan sikap disiplin,
berangkat ke sekolah sebelum pukul 7,
piket dan lain-lain”. (Wawancara 16
Januari 2020 ).
80

“Kalau untuk kedisiplinan itu tepat waktu,


patuh sama peraturan dan cara berpakaian
yang baik karena gini mbak paginya
mereka rapi tapi setelah siang hari sudah
bubar mawut kabeh, kalau saya gini mbak
biasanya saya kalau dikelas itu anak-anak
saya suruh berdiri saya cek pakaian apakah
sudah rapi apa belum, kalau belum saya
suruh ke kamar mandi untuk merapikan
pakaian itu, jadi hal-hal kecil seperti itu
kalau mereka gak dibiaskan yo gak bisa,
untuk sepatu juga mbak kalau di sini kan
harus dilepas, karena emang peraturan
YN kalau disini kelas harus bersih. ”.
(Wawancara 8 Januari 2020).

“Saya mengajarkan siswa untuk disiplin,


supaya siswa itu dapat terarah cara hidup
yang disiplin, seperti ketika upacara
bendera saya mengajarkan anak untuk
berpakaian yang rapi memakai sabuk, topi
dll, ketika masuk kelas juga saya
mengajarkan anak untuk tidak terlambat,
izin ketika keluar kelas, melepas sepatu
ketika di dalam kelas”. (Wawancara 11
Januari 2020).

“Bu YN mengajarakan kita untuk tertib dan


teratur”.
(Wawancara 8 Januari 2020).
KL
“Ibu mengajari kita saat upacara bendera
memakai atribut lengkap, seragamnya
harus sesuai dengan hari”.(Wawancara 11
Januari 2020).
“Iya, mbak guru mengajarkan untuk taat
pada peraturan-peraturan, apalagi peraturan
di kelas mbak kaya gak boleh pake sepatu
di dalam kelas gitu”. (Wawancara 8 Januari
2020).
BL
“Guru mengajarkan untuk disiplin, misal
kita juga harus menaati aturan ketika
jadwal piket kita harus piket, tidak boleh
memakai sepatu di dalam kelas”.
(Wawancara 11 Januari 2020).
AL “Guru mencontohkan untuk taat dalam
81

peraturan dikelas”. (Wawancara 8 Januari


2020).

“Guru mengajarakan ketertiban dan


kedisiplinan, memberikan nasehat kerika
tidak ada yang mau piket karena itu adalah
peraturan kelas”.
(Wawancara 11 Januari 2020).
“Guru itu mencontohkan ke murid-
muridnya, mengikuti upacara dengan
tennag, mengajarkan berpakaian dengan
rapi, selalu taat kapda guru.
GN (Wawancara 8 Januari 2020).

“Ibu YN mengajarakan untuk nerpaikan


yang rapi, menaati peraturan kelas dan juga
sekolah”. (Wawancara 11 Januari 2020)
Kesimpulan : Peran guru dalam mengembangkan sikap sosial
siswa adalah Disiplin waktu, disiplin berpakain dan menaati
peraturan yang ada di sekolah

3.) Faktor pendukung guru dalam mengembangkan sikap


sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran
tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik
No Sumber Hasil
“Faktor pendukung yaa lingkungnya, guru
semuanya kemudian ada peraturan tata
tertib, kemudian apa yaa, kan setiap siswa
itu berbeda-beda mba jadi yang
mendukung kita untuk mengembangkan
sikap sosial itu ya siswa sendiri ”.
(Wawancara 14 Januari 2020).
3. ND
“Yaa. Seperti kemarin itu mbak
pendukungnya itu guru-guru harus
memberi contoh terus ada tulisan tata tertib
disekolah, anak itu kan mempunyai ciri-ciri
atau karakteristik yang berbeda-beda mba
kita tidak bisa menyamaratakan, ada yang
bandel ada juga yang taat.” (Wawancara 16
Januari 2020)
YN “Karena kelas 4 ini menurut saya
spesial.mereka mempunyai kreatifitas yang
tinggi, mereka itu percaya dirinya tinggi
dan mereka itu tidak malas untuk sesuatu
yang baru, jadi ketika saya kasih sesutau
82

yang aneh sedikit mereka bersemangat,


saya enak tinggal mengrahkan saja, saya
tinggal mengarahkan saja mereka sudah
paham. Bnayak diantara ,mereka
pemikiranya sudah dewasa jadi, eh tapi
dewasa dalam tanda kutip loh mbak.
Maksudnya mereka itu teges kalau mereka
di suruh ini, diarahkan seperti ini langsung
ketangkep. Jadi lebih mempermudah
gurunya.
(Wawancara 8 Januari 2020).

“Karena kreatifitas itu tadi, anak itu suka


hal-hal yang baru, sesuatu yang aneh,
mereka antusias menerima sesuatu
pembelajaran” (wawancara 16 Januari
2020)
“Biasanya kelas IV itu banyak yang
mendengarkan mbak saat pembelajaran, eh
tapi ada yang ngeyel sih mbak”
(Wawancara 8 Januari 2020)

KL “Ya mungkin kelas 4 banyak yang


mendengarkan mbak ketika ibu YN
menjelaskan materi, ibu YN kan juga
sering bercanda mbak, ibu YN juga sering
mengajak keluar jika ada pembelajaran ips
”. (Wawancara 11 Janurai 2020).
“Iya mbak, kadang ibu YN pake media
untuk pembelajaran biar kita gak bosen”.
(Wawancara 11 Januari 2020).
BL
“Biasanya suka membuat yang lucu mbak,
jadi kita juga seneng mbak belajarnya”
(Wawancara 11 Januari).
“Itu loh mbak, kalau pembelajaran kursi
sama mejanya sering banget di buat U”
(Wawancara 8 Janurai Januari
AL 2020)

“Meja kursi sering di buat U mbak..”


(Wawancara 11 Januari)
GN “kaya misal pembelajaran itu mba, kita
seneng kalau kelasnya dibuat aneh-aneh”
(Wawancara 8 Januari)
83

“Dibuat U mbak kelasnya”


(Wawancara 11 Januari)

4.) Hambatan guru dalam mengembangkan sikap sosial dan


kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik
bermuatan ips di SD Negeri
No Sumber Hasil
ND
“Hambatanya ya mungkin satu atau dua
anak itu beda-beda to mbak, karakternya
beda kan dirumah itu kita tidak tau dia
seperti apa, jadi kita disekolah
memberikan yang baik-baik agar sikap
sosial dan kedisiplinan itu bisa diterpakan
disekolah dan dirumah .Kadang ada anak
di sekolah bagus, bisa disiplin tapi
4. ND
dirumah ndleo.”. (Wawancara 14 Januari
2020).

“Hambatanya itu seperti yang saya


katakan kemarin itu mbak, karena
karakter orang dirumah itu lain dengan
diskeoakh, nah kita harus memberi
contoh kepada anak agar bisa tertular”
Wawancara 15 Januari)
“Karena setiap anak itu mempunyai
karakter yang berbeda-beda,mereka
mempunyai tingkat intelejensi yang ber
beda-beda sehingga cara mengajarkan ke
anak tidak bisa secara klasikal, sama
dipukul rata itu tidak bisa, hambatnya ya
karena perbedaan karakter itu tadi
mbak.”. (Wawancara 8 Januari 2020).
YN
“kurang percaya diri, ego mereka itu
masih labil mbak, karena peralihan dari
kelas 3 ke 4, masih ingin menunjukan
egonya masing-masing kadang-kadang
dikasih tau (“Ya bu…”) tapi sok tidak
dilakukan karena mereka masih peralihan
kan dari kelas kecil ke kelas yang besar”
(Wawancara 11 Januari 2020)
“Hambatanya itu kalau ada teman-teman
KL yang sedang gojek atau ramai””.
(Wawancara 11 Januari 2020).
84

“Hambatan ketika punya masalah dengan


temannya, dan ketika saat pembelajaran
BL
ada teman yang mengganggu”.
(Wawancara 8 Januari 2020).
“Ya itu tadi mbak, kalau berantem sama
teman, sering di lecehkan, sering diejek
dan di bully, sering di olok-olok gitu mbak,
AL
sama ada teman yang kalau pembeljaran itu
suka mengganggu”
(Wawancara 8 Januari 2020)
“Ketika ada masalah dengan teman, saya
GN juga sering bertengkar dengan teman”
(Wawancara 8 Januari 2020)
Kesimpulan : Hambatan guru dalam mengembangkan Sikap
Sosial dan Kedisiplinan siswa yaitu etiap anak itu
mempunyai karakter yang berbeda-beda,mereka mempunyai
tingkat intelejensi yang ber beda-beda sehingga cara
mengajarkan ke anak tidak bisa secara klasikal, sama dipukul
rata itu tidak bisa, hambatnya ya karena perbedaan karakter
itu

5.) Solusi mengenai hambatan bagaimana peran guru


mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa pada
pembelajaran tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan
2 Ngaglik Sleman.
No Sumber Hasil
“Kita memberi nasehat-nasehat
kemudian kita mengingatkan
kembali soal ajaran agama yang baik
5. ND
agar tidak menyimpang aturan-
aturan”
(Wawancara 14 Januari 2020)
YN “Kalau solusinya hmmm. Ya
dibiaskan sekali misal ada si A
kurang percaya diri terus yang akan
saya panggil, sering sekali saya
libatkan dalam suatu hal, biar dia
juga percaya diri seperti itu, jadi
yang disuruh bukan hanya yang
sering tampil aja , yang gak pernah
tampil juga harus, terus gini mbak
ketika pembelajaran awalnya kita
lakukan sekcara klasikal dulu,
melakukan evaluasi sedikit dikasih
umpan balik, ternyata ada yang tidak
85

paham, tidak mengerti apa yang saya


omongkan saya ulangi lagi, kalau
misal itu tidak berhasil saya
melakukan itu secara pendekatan
pribadi, melakukan pendekatan
secara khusus, beberapa anak yang
mungkin harus mendapatkan
perhatian khusu dari saya, saya
melibatkan teman-temannya jadi
ketika siswa tidak paham dengan
penjelasan guru biasanya dia lebih
jelas penjelasnya temannya, ada
hubungan dengan teman sejawat
mbak seperti itu.” (Wawancara 11
Januari 2020)
“Solusinya ibu YN itu selalu
bersabar, memberi tahu kepada anak-
KL
anak yang ramai” (Wawancara 11
Januari 2020)
“ Ibu YN menasehatinya”
BL
(Wawancara 11 Januari 2020)
“ Kalau tidak ada yang mau piket
dinasehati, biasnya juga sedikit
AL
tegas, agak galak dikit mbak.”
(Wawancara 11 Januari 2020)
“ Menasehatinya dengan baik, agak
memarahi.”
GN (Wawancara 11 Januari 2020)
Kesimpulan : Solusi guru dalam mengatasi hambatan dalam
mengembangkan sikap soial dan kedisiplinan siswa kelas IV
yaitu melakukan pendekatan pribadi dengan anak, diberikan
perhatian khusus terhadap anak,menasehat dan diberikan
teguran
Kesimpulan :
1. Pengembangan sikap sosial pada pembelajaran tematik
bermuatan ips adalah bekerja sama, jujur dan tolong
menolong.
2. Pengembangan sikap kedisiplinan pada pembelajaran
tematik bermuatan ips adalah taat pada aturan sekolah
3. Faktor pendukung untuk mengembangkan sikap sosial dan
kedisiplinan siswa adalah siswa mempunyai kreatifitas yang
tinggi dan media untuk pembelajaran
4. Hambatan dalam mengembangkan sikap sosial dan
86

kedisiplinan siswa adalah Karakter anak itu berbeda-beda,


mengulangi perilaku yang tidak baik walaupun guru sudah
menegur, siswa ramai sendiri, Siswa tidak memperhatikan
guru atau malas mendengarkan guru, melamun, kurangnya
pemahaman siswa dengan materinya saat pembelajaran
berlangsung, dan menggangu sesama teman
5. Solusi dalam mengtasi hambatan dalam mengembnagkan
sikap sosial dan kedisiplinan adalah siswa itu harus di
libatkan dalam suatu hal, melakukan pendekatan pribadi
dengan anak, diberikan perhatian khusus terhadap
anak,menasehat dan diberikan teguran.

2.) Tringulasi Teknik

Pengujian kredibilitas data dengan menecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Teknik

yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan cara

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Tabel 4.12
Tringulasi teknik

No Aspek Teknik Hasil


1. Peran Guru dalam Wawancara Berdasarkan wawancara dengan
mengembangkan kepala sekolah, guru kelas IV,
sikap sosial melalui dan beberapa siswa kelas IV
pembelajaran tematik maka dapat diperoleh hasil
bermuatan IPS mengenai peran guru dalam
mengembangkan sikap sosial
siswa kelas IV pada
pembelajaran tematik
bermuatan ips dan maka guru
membiasakan berkata jujur,
kerjasama, saling tolong
menolong.
Observasi Peran guru dalam
mengembangkan sikap sosial
kelas IV kepada siswa yang
dilakukan oleh guru yaitu
dengan Siswa itu harus di
libatkan dalam suatu hal, ketika
87

ada siswa yang kesulitan guru


melakukan pendekatan pribadi
dengan anak, guru memberikan
perhatian khusus terhadap anak,
memberikan teguaran ketika
siswa ramai.
Dokumentasi Berdasakan tringulasi teknik,
diperoleh dokumentasi berupa
RPP pembelajaran tematik yang
bermuatan ilmu pengetahuan
sosial kelas IV, foto
wawancara, dan foto kegiatan
pembelajaran.
2. Peran Guru dalam Wawancara Berdasarkan wawancara dengan
mengembangkan kepala sekolah, guru kelas IV,
kedisiplinan siswa dan beberapa siswa kelas IV
melalui pembelajaran maka dapat diperoleh hasil
tematik bermuatan mengenai peran guru dalam
IPS mengembangkan sikap sosial
dan kedisiplinan siswa kelas IV
pada pembelajaran tematik
bermuatan ips dan maka guru
membiasakan, disiplin, dan
menaati peraturan
Observasi Peran guru dalam
mengembangkan kedisiplinan
siswa kelas IV kepada siswa
yang dilakukan oleh guru yaitu
dengan Siswa itu harus di
libatkan dalam suatu hal, ketika
ada siswa yang kesulitan guru
melakukan pendekatan pribadi
dengan anak, guru memberikan
perhatian khusus terhadap anak,
memberikan teguaran ketika
siswa ramai.
Dokumentasi Ada gambar tata terbit yang di
tempel di kelas
3. Faktor Pendukung Wawancara Berdasarkan wawancara dari
dalam Kepala sekolah, guru kelas IV
mengembangakan dan Siswa kelas IV faktor
sikap sosial dan pendukung dalam
kedisiplinan siswa mengembangkan sikap sosial
melalui pembelajaran dan kedisiplinan siswa adalah
tematik bermuatan siswa mempunyai kreatifitas
IPS yang tinggi dan media untuk
88

pembelajaran

Obsevasi Peran guru dalam


mengembangkan sikap sosial
dan kedisiplinan siswa kelas IV
kepada siswa yang dilakukan
oleh guru yaitu dengan Siswa
itu harus di libatkan dalam
suatu hal, ketika ada siswa yang
kesulitan guru melakukan
pendekatan pribadi dengan
anak, guru memberikan
perhatian khusus terhadap anak,
memberikan teguaran ketika
siswa ramai.
Dokumentasi Berdasakan tringulasi teknik,
diperoleh dokumentasi foto
ketika pembeljaaran tematik
yang bermuatan ilmu
pengetahuan sosial
4. Hambatan guru dalam Wawancara Berdasarkan hasil wawancara
mengembangkan Kepala sekolah, guru kelas IV
Sikap Sosial dan dan Siswa kelas IV Hambatan
Kedisiplinan siswa guru dalam mengembangkan
kelas IV pada Sikap Sosial dan Kedisiplinan
pembelajaran Tematik siswa yaitu etiap anak itu
bermuatan ips mempunyai karakter yang
berbeda-beda,mereka
mempunyai tingkat intelejensi
yang ber beda-beda sehingga
cara mengajarkan ke anak tidak
bisa secara klasikal, sama
dipukul rata itu tidak bisa,
hambatnya ya karena perbedaan
karakter.
Obsevasi Berdasarkan hasil observasi
dikelas Hambatan dalam
mengembangkan sikap sosial
dan kedisiplinan siswa adalah
Karakter anak itu berbeda-beda,
mengulangi perilaku yang tidak
baik walaupun guru sudah
menegur, siswa ramai sendiri,
Siswa tidak memperhatikan
guru atau malas mendengarkan
89

guru, melamun, kurangnya


pemahaman siswa dengan
materinya saat pembelajaran
berlangsung, dan menggangu
sesama teman
Dokumentasi Berdasakan tringulasi teknik,
diperoleh dokumentasi foto saat
pembelajaran tematik
bermuatan IPS.
5. Solusi guru dalam Wawancara Berdasarkan hasil wawancara
mengatasi hambatan kepala sekolah, guru kelas IV,
dalam siswa kelas IV solusi dalam
mengembangkan mengatasi hambatan guru
Sikap Sosial dan dalam mengembangkan Sikap
Kedisiplinan siswa Sosial dan Kedisiplinan siswa
melalui pembelajaran kelas IV yaitu anak harus di
tematik bermuatan libatkan dalam suatu hal,
IPS melakukan pendekatan pribadi
dengan anak, diberikan
perhatian khusus terhadap
anak,menasehat dan diberikan
teguran.
Observasi Berdasrkan hasil observasi di
kelas IV guru mengajak siswa
untuk berpartisipasi langsung
dengan guru.
Dokumentasi Berdasakan tringulasi teknik,
diperoleh dokumentasi foto saat
pembelajaran tematik
bermuatan IPS.
Kesimpulan :
1. Wawancara tentang bagaimana peran guru dalam mengembnagkan sikap
sosial dan kedisiplinan terdiri dari selalu membiasakan berkata jujur,
kerjasama, saling tolong menolong, disiplin, dan menaati peraturan.
2. Observasi dalam pembelajaran tematik tentang bagaimana peran guru
dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan adalah Siswa itu
harus di libatkan dalam suatu hal, ketika ada siswa yang kesulitan guru
melakukan pendekatan pribadi dengan anak, guru memberikan perhatian
khusus terhadap anak, memberikan teguaran ketika siswa ramai.
3. Dokumentasi dalam penelitian adalah foto penelitian.

3.) Triangulasi Waktu


90

Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, dan

dokumentasi atau teknik lain dalam situasi dan waktu yang

berbeda

Tebel 4.13
Tringulasi waktu

1.) Pengembangan sikap sosial dalam pembelajaran tematik


bermuatan ips siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik
Sleman.

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
1. “Sikap sosial adalah Jadi sikap
sosial itu kan sikap yang
sesama teman itu saling bekerja
sama saling menghormati jadi
dalam suatu pekerjaan atau
dalam suatu kebersamaan baik
itu permainan, baik itu tingkah
Wawancara
laku, selalu bersama-sama,
14 Januari
dalam mengembangkan sikap
2020
sosial itu guru perlu
mencontohkan anak misal
ND untuk berkata jujur, membantu
guru,siswa atau warga sekitar,
dari guru juga mencontohkan
agar bisa di implemetasikan
oleh siswa”.
“Sikap sosial adalah sikap yang
sesama teman itu saling bekerja
sama,guru mengajarkan untuk
bekerja sama berinteraksi yang
baik terhadap teman, guru
mencontohkan hal baik saat
pembelajaran berlangsung
YN Wawancara “Itu caranya disisipkan dalam
91

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
pembelajaran mbak, Tema
misalkan ketika pembelajaran
saya menasehati anak seperti
itu, dibikin permainan, dibuat
8 Januari lucu agar anak tidak spaneng,
2020 Saya mengejarkan anak itu agar
saling peduli terhadap teman,
bisa saling menolong kerjsama,
kalau mereka sudah kerjasama
mereka pasti rukun to mbak
“Peran saya itu kan mengantar.
Mengantar siswa agar bisa cara
bersikap sosial, cara
bersosialisasi dengan teman,
ataupun dengan orang lain, jadi
memberikan bimbingan,
Wawancara memberikan teladan,
11 Januari memberikan contoh kepada
2020 siswa supaya siswa itu lebih
bisa berinteraksi sosoial dengan
temanya, ketika pembelajaran
ips karena di pembelajaran ips
itu sendiri pengembanganya
sudah dikaitkan dengan
kehidupaan yang nyata”.
”Kalau ibu menjelaskan, saya
memperhatikan dan kalau ada
sikap yang penting saya
terapkan sehari-hari, kerika
Wawancara
bersama teman jika ada yang
8 Januari
bertanya saya bantu, ketika
2020
KL diajarakan oleh ibu YN sikap
toleransi saya semakin kuat,
saling membantu sesama
teman”
Wawancara “Ibu YN selalu mengajarkan
11 Januari dengan baik ketika
2020 pembelajaran ips”.
BL ”Menurut saya to mbak ibu
Wawancara mengajarkan toleransi, kalau
8 Januari dengan guru berbicara yang
2020 sopan, kalau dengan teman
tidak berantem”.
Wawancara “Ibu itu ngajarinya baik mbak,
92

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
ketika pembelajaran ips ibu itu
11 Januaritegas, memberikan nasehat
2020 bahwa tidak boleh mencontek
saat ulangan”.
Wawancara “Guru mencontohkan untuk
8 Januari taat dalam peraturan dikelas”.
2020
“Guru mengajarakan
ketertiban dan kedisiplinan,
AL
Wawancara memberikan nasehat kerika
11 Januari tidak ada yang mau piket
2020 karena itu adalah peraturan
kelas”.

“Guru menerapkan ke murid-


Wawancara muridya untuk belajar sikap
8 Januari sosial, misalkan saling
2020 membantu teman, saling
GN
membantu guru”
Wawancara “Guru memberikan contoh
11 Januari baik, menasehati kalau ada
2020 yang gojek”.
Kesimpulan : Peran guru dalam mengembangkan sikap sosial
pada pembelajaran tematik bermuatan ips yaitu sikap saling
bekerja sama, tolong menolong dan jujur.

2.) Pengembangan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran


tematik bermuatan ips siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2
Ngaglik Sleman.

No Teknik/ Hasil
Sumber
Tanggal
2. Wawancara “Kan kedisiplinan itu suatu
14 Januari
perilaku yang menunjukan
2020
sikap disiplin sesuai dengan
aturan disekolah, contoh
kedisiplinan yang guru
contohkan itu yaitu misalkan
ND
berangkat sebelum jam 7 pagi,
93

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
mengikuti upacara, kemudian
tugas piket”.

“Dalam kedisiplinan guru harus


mengjarkan siswa untuk tertib,
Wawancara
ini suatu perilaku yang
16 Januari
menunjukan sikap disiplin,
2020
berangkat ke sekolah sebelum
pukul 7, piket dan lain-lain”.
“Kalau untuk kedisiplinan itu
tepat waktu, patuh sama
peraturan dan cara berpakaian
yang baik karena gini mbak
YN paginya mereka rapi tapi
setelah siang hari sudah bubar
mawut kabeh, kalau saya gini
mbak biasanya saya kalau
Wawancara dikelas itu anak-anak saya
8 Januari suruh berdiri saya cek pakaian
2020 apakah sudah rapi apa belum,
kalau belum saya suruh ke
kamar mandi untuk merapikan
pakaian itu, jadi hal-hal kecil
seperti itu kalau mereka gak
dibiaskan yo gak bisa, untuk
sepatu juga mbak kalau di sini
kan harus dilepas, karena
emang peraturan kalau disini
kelas harus bersih ”.
“Saya mengajarkan siswa
untuk disiplin, supaya siswa
itu dapat terarah cara hidup
yang disiplin, seperti ketika
upacara bendera saya
Wawancara mengajarkan anak untuk
11 Januari berpakaian yang rapi memakai
2020 sabuk, topi dll, ketika masuk
kelas juga saya mengajarkan
anak untuk tidak terlambat,
izin ketika keluar kelas,
melepas sepatu ketika di dalam
kelas”.
Wawancara “Bu YN mengajarakan kita
94

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
KL 8 Januari
untuk tertib dan teratur”.
2020
“Ibu mengajari kita saat
Wawancara
upacara bendera memakai
11 Januari
atribut lengkap, seragamnya
2020
harus sesuai dengan hari”.
“Iya, mbak guru mengajarkan
untuk taat pada peraturan-
Wawancara
peraturan, apalagi peraturan di
8 Januari
BL kelas mbak kaya gak boleh
2020
pake sepatu di dalam kelas
gitu”.
“Guru mengajarkan untuk
disiplin, misal kita juga harus
Wawancara
menaati aturan ketika jadwal
11 Januari
piket kita harus piket, tidak
2020
boleh memakai sepatu di
dalam kelas”.
AL Wawancara
Guru mencontohkan untuk taat
8 Januari
dalam peraturan dikelas”.
2020
“Guru mengajarakan
Wawancara ketertiban dan kedisiplinan,
11 Januari memberikan nasehat kerika
2020 tidak ada yang mau piket
karena itu adalah peraturan
kelas”.
“Guru itu mencontohkan ke
murid-muridnya,mengikuti
Wawancara
upacara dengan tennag,
8 Januari
mengajarkan berpakaian
2020
dengan rapi, selalu taat kapda
GN guru.
Wawancara “Ibu YN mengajarakan untuk
11 Januari nerpaikan yang rapi, menaati
2020 peraturan kelas dan juga
sekolah”.
Kesimpulan :Peran guru dalam mengembangkan
kedisiplinan siswa pada pembelajaran tematik bermuatan
ips yaitu menaati peraturan sekolah, disiplin waktu dan
disiplin berpakaian.

3.) Faktor pendukung guru dalam mengembangkan sikap


sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV melalui
95

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
pembelajaran tematik bermuatan IPS.
No Sumber Teknik/
Hasil
Waktu
3. Faktor pendukung yang
lingkungnya, guru semuanya
kemudian ada peraturan tata
Wawancara
tertib, kemudian apa yaa, kan
14 Januari
ND setiap siswa itu berbeda-beda
2020
mba jadi yang mendukung kita
untuk mengembangkan sikap
sosial itu ya siswa sendiri ”.
“Yaa. Seperti kemarin itu
mbak pendukungnya itu guru-
guru harus memberi contoh
terus ada tulisan tata tertib
Wawancara
disekolah, anak itu kan
16 Januari
mempunyai ciri-ciri atau
2020
karakteristik yang berbeda-
beda mba kita tidak bisa
menyamaratakan, ada yang
bandel ada juga yang taat.”
“Karena kelas 4 ini menurut
saya spesial.mereka
mempunyai kreatifitas yang
tinggi, mereka itu percaya
dirinya tinggi dan mereka itu
tidak malas untuk sesuatu yang
baru, jadi ketika saya kasih
sesutau yang aneh sedikit
Wawancara mereka bersemangat, saya
8 Januari enak tinggal mengrahkan saja,
YN 2020 saya tinggal mengarahkan saja
mereka sudah paham. Bnayak
diantara ,mereka pemikiranya
sudah dewasa jadi, eh tapi
dewasa dalam tanda kutip loh
mbak. Maksudnya mereka itu
teges kalau mereka di suruh
ini, diarahkan seperti ini
langsung ketangkep. Jadi lebih
mempermudah gurunya.
Wawancara “Karena kreatifitas itu tadi,
16 Januari anak itu suka hal-hal yang
2020 baru, sesuatu yang aneh,
96

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
mereka antusias menerima
sesuatu pembelajaran”
Wawancara “Biasanya kelas IV itu banyak
8 Januari yang mendengarkan mbak saat
KL 2020 pembelajaran, eh tapi ada yang
ngeyel sih mbak”
“Ya mungkin kelas 4 banyak
yang mendengarkan mbak
Wawancara
ketika ibu YN menjelaskan
11 Janurai
materi, ibu YN kan juga sering
2020
bercanda mbak, ibu YN juga
sering mengajak keluar jika
ada pembelajaran ips
Wawancara “Iya mbak, kadang ibu YN
BL 8 Januari pake media untuk
2020 pembelajaran biar kita gak
bosen”.
Wawancara “Biasanya suka membuat yang
11 Januari lucu mbak, jadi kita juga
2020 seneng mbak belajarnya”
Wawancara “Itu loh mbak, kalau
AL 8 Januari pembelajaran kursi sama
2020 mejanya sering banget di buat
U”
Wawancara
11 Januari “Meja kursi sering di buat U
2020 mbak.”

Wawancara “kaya misal pembelajaran itu


8 Januari mba, kita seneng kalau
GN 2020 kelasnya dibuat aneh-
aneh”
Wawancara
11 Januari
“Dibuat U mbak kelasnya”
2020

Kesimpulan : Faktor pendukung guru dalam


mengembangkan Sikap sosial dan kedisiplinan siswa
yaitu anak itu kreatif.

4.) Hambatan guru dalam mengembangkan sikap sosial


dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran
tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2 Ngagli
Sleman
97

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
No Sumber Teknik/
Hasil
Waktu
4. “Hambatanya ya mungkin satu
atau dua anak itu beda-beda to
mbak, karakternya beda kan
ND dirumah itu kita tidak tau dia
seperti apa, jadi kita disekolah
Wawancara
memberikan yang baik-baik
14 Januari
agar sikap sosial dan
2020
kedisiplinan itu bisa
diterpakan disekolah dan
dirumah .Kadang ada anak di
sekolah bagus, bisa disiplin
tapi dirumah ndleo.”.
“Hambatanya itu seperti yang
saya katakan kemarin itu
Wawancara mbak, karena karakter orang
15 Januari dirumah itu lain dengan
2020 diskeoakh, nah kita harus
memberi contoh kepada anak
agar bisa tertular”
“Karena setiap anak itu
mempunyai karakter yang
berbeda-beda,mereka
mempunyai tingkat intelejensi
Wawancara
yang ber beda-beda sehingga
8 Januari
YN cara mengajarkan ke anak
2020
tidak bisa secara klasikal,
sama dipukul rata itu tidak
bisa, hambatnya ya karena
perbedaan karakter itu tadi
mbak.”.
“kurang percaya diri, ego
mereka itu masih labil mbak,
karena peralihan dari kelas 3
ke 4, masih ingin menunjukan
Wawancara
egonya masing-masing
11 Januari
kadang-kadang dikasih tau
2020
(“Ya bu…”) tapi sok tidak
dilakukan karena mereka
masih peralihan kan dari kelas
kecil ke kelas yang besar”
Wawancara “Hambatanya itu kalau ada
KL 11 Januari teman-teman yang sedang
98

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
2020 gojek atau ramai””.
“Hambatan ketika punya
Wawancara
masalah dengan temannya, dan
8 Januari
BL ketika saat pembelajaran ada
2020
teman yang mengganggu”.
“ Ya itu tadi mbak, kalau
berantem sama teman, sering
AL Wawancara di lecehkan, sering diejek dan
8 Januari di bully, sering di olok-olok
2020 gitu mbak, sama ada teman
yang kalau pembeljaran itu
suka mengganggu”
Wawancara “ Ketika ada masalah dengan
GN 8 Januari teman, saya juga sering
2020 bertengkar dengan teman”

5.) Solusi mengenai hambatan bagaimana peran guru


mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa
pada pembelajaran tematik bermuatan ips di SD Negeri
Brengosan 2 Ngaglik Sleman
No Teknik/ Hasil
Sumber
Waktu
5. “Kita memberi nasehat-nasehat
Wawancara kemudian kita mengingatkan
ND 14 Januari kembali soal ajaran agama
2020 yang baik agar tidak
menyimpang aturan-aturan”
YN Wawancara “Kalau solusinya hmmm. Ya
11 Januari dibiaskan sekali misal ada si A
2020 kurang percaya diri terus yang
akan saya panggil, sering sekali
saya libatkan dalam suatu hal,
biar dia juga percaya diri
seperti itu, jadi yang disuruh
bukan hanya yang sering tampil
aja , yang gak pernah tampil
juga harus, terus gini mbak
ketika pembelajaran awalnya
kita lakukan sekcara klasikal
dulu, melakukan evaluasi
sedikit dikasih umpan balik,
ternyata ada yang tidak paham,
tidak mengerti apa yang saya
99

Teknik/
No Sumber Hasil
Tanggal
omongkan saya ulangi lagi,
kalau misal itu tidak berhasil
saya melakukan itu secara
pendekatan pribadi, melakukan
pendekatan secara khusus,
beberapa anak yang mungkin
harus mendapatkan perhatian
khusu dari saya, saya
melibatkan teman-temannya
jadi ketika siswa tidak paham
dengan penjelasan guru
biasanya dia lebih jelas
penjelasnya temannya, ada
hubungan dengan teman
sejawat mbak seperti itu.”
Wawancara “Solusinya ibu YN itu selalu
KL 11 Januari bersabar, memberi tahu kepada
2020 anak-anak yang ramai”
Wawancara “ Ibu YN menasehatinya”
BL 11 Januari
2020
“ Kalau tidak ada yang mau
Wawancara
piket dinasehati, biasnya juga
AL 11 Januari
sedikit tegas, agak galak dikit
2020
mbak.”
Kesimpulan: Berdasarkan hasil tringulasi waktu menunjukan
bahwa Pengembangan sikap sosial pada pembelajaran tematik
bermuatan ips adalah bekerja sama, jujur dan tolong menolong.
Pengembangan sikap kedisiplinan pada pembelajaran tematik
bermuatan ips adalah taat pada aturan sekolah. Faktor pendukung
untuk mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa adalah
siswa mempunyai kreatifitas yang tinggi dan media untuk
pembelajaran. Hambatan dalam mengembangkan sikap sosial dan
kedisiplinan siswa adalah Karakter anak itu berbeda-beda,
mengulangi perilaku yang tidak baik walaupun guru sudah
menegur, siswa ramai sendiri, Siswa tidak memperhatikan guru
atau malas mendengarkan guru, melamun, kurangnya pemahaman
siswa dengan materinya saat pembelajaran berlangsung, dan
menggangu sesama teman. Solusi dalam mengtasi hambatan
dalam mengembnagkan sikap sosial dan kedisiplinan adalah siswa
itu harus di libatkan dalam suatu hal, melakukan pendekatan
pribadi dengan anak, diberikan perhatian khusus terhadap
anak,menasehat dan diberikan teguran.
100

3. Hasil Uji Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji analisis dengan mengumpulkan

data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data

display), dan pengambilan kesimpulan (conlusion drawing). Berikut uji

analisis data yang dilakukan peneliti:

a. Pengumpulan data (data collection)

Peneliti mengumpulkan data pada penelitian ini dengan cara

melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sebelum

melakukan penelitian di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman.

Peneliti melakukan berbagai persiapan diantaranya menyusun

proposal, mengurus perijinan, dan menyiapkan berbagai alat seperti

handphone, dan buku catatan. Setelah memasuki lapangan

penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah,

guru kelas IV, dan beberapa siswa kelas IV. Wawancara ini
101

dilakukan untuk memperoleh data awal sebelum peneliti melakukan

tindak lanjut.SSJDSIDIS

Mengumpulkan data sesuai pedoman wawancara yang

berisi Peran guru dalam mengambangkan sikap sosial dalam

pembelajaran tematik bermuatan IPS siswa kelas IV, peran guru

dalam mengembangkan kedisiplinan siswa kelas IV melalui

pembelajaran tematik bermuatan IPS, faktor pendukung dalam

mengembnagkan sikap sosial dan kedisiplinan, faktor penghambat

pengembangan sikap sosial dan kedisiplinan siswa, serta solusi apa

saja untuk mengatasi hambatan pengembangan sikap sosial dan

kedisiplinan kelas IV pada pembelajaran tematik bermuatan ips.

Wawancara dengan nasumber ND dilaksanakan pada tanggal 14

Januari 2020 dan 15 Januari 2020. Narasumber YN dilaksanakan

pada tanggal 8 Januari 2020 dan 11 Januari 2020. Narasumber KL,

BL, AL dan GN dilaksanakan pada tanggal 28 Januari November

dan 11 Januari 2020. Tidak hanya wawancara saja, tetapi juga

mengumpulkan data observasi tentang peran guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan pada pembelajaran

tematik bermuatan ips siswa kelas IV. Observasi dilaksanakan pada

tanggal 11, 13, 16, dan 20 November 2019.. Sedangkan

dokumentasi yang digunakan adalah RPP, foto saat pembelajaran

berlangsung, dan foto pada saat wawancara.

b. Reduksi Data (data reduction)


102

Peneliti mereduksi data setelah pengembilan data. Peneliti

dapat memfokuskan hal-hal pokok dan membuang hal-hal yang tidak

perlu. Reduksi data hasil wawancara hanya memilih pokok yang

berkaitan dengan peran guru dalam mengembangkan sikap sosial

dalam pembelajaran tematik bermuatan ips dan kedisiplinan siswa

kelas IV dalam pembelajaran tematik bermuatan ips, faktor

pendukung untuk mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan

sisswa, hambatan dalam mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan pada pembelajaran tematik bermuatan ips, serta solusi

guru untuk mengatasi hambatan dalam pengembangan sikap sosial

dan kedisiplinan siswa. Hasil reduksi wawancara mengenai

Tabel 4.14
Reduksi Data

No Temuan Reduksi
Temuan peran guru dalam Peran guru dalam
mengembangkan sikap mengembangkan sikap sosial
sosial pada pembelajaran kelas IV pada pembelajaran
tematik bermuatan ips tematik bermuatan ips di SD
kelas IV N Brengosan 2 Ngaglik
a. Bekerja sama antara lain: Bekerja sama,
saling menolong terhadap
b. Saling menolong teman, berbicara dengan
terhadap teman jujur, antri dalam bertanya
1.
dan tidak boleh mencontek
c. Berbicara dengan
saat ulangan.
jujur.
d. Antri dalam bertanya.
e. Tidak boleh
mencontek saat
ulangan.

2. Temuan peran guru dalam Peran guru dalam


mengembangkan mengembnagkan kedisiplinan
kedisiplinan siswa kelas siswa kelas IV di SD Negeri
103

No Temuan Reduksi
IV pada pembelajaran Brengosan 2 Ngaglik Sleman
tematik bermuatan ips di antara lain: Siswa berngkat
SD Negeri Brengosan 2 sebelum jam 7 pagi, Siswa
Ngaglik Sleman berpakaian dengan rapi,
a. Siswa berngkat ketika upacara memakai
sebelum jam 7 pagi atribut lengkap, mengerjakan
piket kelas dan melepas
b. Siswa berpakaian sepatu ketika masuk kelas
dengan rapi
c. ketika upacara
memakai atribut
lengkap
d. Mengerjakan piket
kelas
e. Melepas sepatu ketika
masuk kelas

Faktor pendukung guru Faktor pendukung guru untuk


untuk mengembangkan mengembangkan sikap sosial
sikap sosial dan dan kedisiplinan siswa kelas
kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik
IV pada pembelajaran bermuatan ips di SD Negeri
tematik bermuatan ips Brengosan 2 Ngaglik sleman
a. Siswa kelas IV antara lain : Siswa kelas IV
3. mempunyai kreatifitas mempunyai kreatifitas yang
yang tinggi tinggi, siswa kelas IV percaya
diri, dan media untuk
b. Percaya diri pembelajaran
c. Media untuk
pembelajaran

4. Hambatan guru dalam Hambatan guru dalam


mengembangkan sikap mengembangkan sikap sosial
sosial dan kedisiplinan dan kedisiplinan siswa kelas
siswa kelas IV pada IV pada pembelajaran tematik
pembelajaran tematik bermuatan ips di SD Negeri
bermuatan ips Brengosan 2 Ngaglik selam
antara lain: Karakter anak itu
a. Karakter anak itu berbeda-beda, anak
berbeda-beda mengulangi perilaku yang
tidak baik walaupun guru
b. Mengulangi perilaku sudah menegur,siswa juga
yang tidak baik ramai sendiri, selain itu siswa
104

No Temuan Reduksi
walaupun guru sudah tidak memperhatikan guru
menegur. atau malas mendengarkan
guru, dan ngalamun,
c. Siswa ramai sendiri. kurangnya pemahaman siswa
dengan materinya saat
d. Sisa tidak
pembelajaran berlangsung
memperhatikan guru
dan sering menggangu
atau malas
sesama teman
mendengarkan guru,
dan ngalamun.
e. Kurangnya
pemahaman siswa
dengan materinya saat
pembelajaran
berlangsung.
f. Menggangu sesama
teman

Solusi guru dalam Solusi guru dalam mengatasi


mengtasi hambatan dalam hambatan dalam
mengembangkan sikap mengembangkan sikap sosial
sosial dan kedisiplinan dan kedisiplinan siswa kelas
siswa kelas IV pada IV pada pembelajaran tematik
pembelajaran tematik di SD Negeri Brengosan 2
a. Siswa itu harus di Ngaglik sleman antara lain:
libatkan dalam suatu Siswa itu harus di libatkan
hal dalam suatu hal, melakukan
5. pendekatan pribadi dengan
b. Melakukan anak, diberikan perhatian
pendekatan pribadi khusus terhadap anak,
dengan anak menasehati anak tersebut dan
di berikan teguran.
c. Diberikan perhatian
khusus terhadap anak
d. Menasehatin
e. Diberikan teguran

c. Penyajian Data (data display)


105

Peneliti menyaji data dengan uraian singkat berisi deskripsi

data yang direduksi, yaitu mengenai:

1.) Peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dalam

pembelajaran tematik bermuatan ips siswa kelas IV yaitu guru

mengajarkan bekerja sama, saling menolong terhadap teman,

berbicara dengan jujur, antri dalam bertanya dan tidak boleh

mencontek saat ulangan.

2.) Peran guru dalam mengembangkan kedisiplinan siswa kelas IV

pada pembelajaran tematik bermuatan ips yaitu guru

mengajarkan siswa berangkat sebelum jam 7 pagi, Siswa

berpakaian dengan rapi, ketika upacara memakai atribut

lengkap, mengerjakan piket kelas dan melepas sepatu ketika

masuk kelas.

3.) Faktor pendukung guru dalam dalam mengembangkan sikap

sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran

tematik bermuatan ips yaitu karena siswa mempunyai kreatifitas

yang tinggi, siswa kelas IV percaya diri, dan media untuk

pembelajaran

4.) Hambatan guru dalam mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik

bermuatan ips yaitu Karakter anak itu berbeda-beda, anak

mengulangi perilaku yang tidak baik walaupun guru sudah


106

menegur,siswa juga ramai sendiri, selain itu siswa tidak

memperhatikan guru atau malas mendengarkan guru, dan

ngalamun, kurangnya pemahaman siswa dengan materinya saat

pembelajaran berlangsung dan sering menggangu sesama teman.

5.) Solusi guru dalam mengtasi hambatan dalam mengembnagkan

sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran

tematik bermuatan ips adalah Siswa itu harus di libatkan dalam

suatu hal, melakukan pendekatan pribadi dengan anak, diberikan

perhatian khusus terhadap anak, menasehati anak tersebut dan di

berikan teguran.

d. Pengambilan Kesimpulan (conlusion drawing)

Setelah peneliti merangkum dan menyajikan data dalam

uraian singkat berupa teks naratif, kemudian diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1.) Peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dalam

pembelajaran tematik bermuatan ips kelas IV yaitu guru

mengajarkan bekerja sama, saling menolong dan berbicara jujur.

2.) Peran guru dalam mengembangkan kedisiplinan siswa kelas IV

dalam pembelajaran tematik bermuatan ips guru mengajarkan

untuk berpakaian dengan rapi, berangkat tidak telat, ketika


107

upacara memakai atribut lengkap, mengerjakan piket kelas dan

melepas sepatu ketika masuk kelas.

3.) Faktor pendukung guru dalam mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan siswa kelas IV pada pembealjaran tematik

bermuatan ips adalah karena siswa mempunyai kreatifitas yang

tinggi, dan siswa percaya diri

4.) Hambatan guru dalam mengembangkan sikap sosial dan

kedisiplinan siswa kelas IV pada pembealjaran tematik

bermuatan ips adalah Karakter anak itu berbeda-beda,

kurangnya pemahaman siswa dengan materinya saat

pembelajaran berlangsung dan sering menggangu sesama teman.

Solusi guru dalam mengatasi hambatan dalam mengembangkan

sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembealjaran

tematik bermuatan ips adalah, menasehati anak tersebut dan di

berikan teguran.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, terdapat pokok bahasan yang dianalisis

dalam penelitian ini adalah:


108

1. Peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dalam pembelajaran

tematik bermuatan IPS siswa kelas IV pada tema Cita-citaku subtema

Aku dan Cita-citaku yaitu:

a. Kerjasama

Berdasarkan penjabaran deskripsi data di atas peran guru

dalam mengembangkan sikap sosial dalam pembelajaran tematik

bermuat IPS siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2 Nggalik Sleman

adalah pada pembelajaran dengan metode diskusi. Guru mengajak

anak untuk berkelompok dan diberikan soal untuk dikerjakan

bersama kelompoknya sehingga adanya kerjasama antar teman. Hal

ini sesuai dengan ( Hamid 66:2011) kerja sama merupakan hal

penting yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran, baik di dalam

maupun di luar sekolah. Kerja sama dapat mempercepat tujuan

pembelajaran, sebab pada dasarnya suatu komunitas belajar selalu

lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri-

sendiri

b. Tolong Menolong

Berdasarkan penjabaran deskripsi data di atas peran guru

dalam mengembangkan sikap sosial dalam pembelajaran tematik

bermuat IPS siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2 Nggalik Sleman

adalah pada saat pembelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang

belum paham dengan pembelajaran, lalu siswa lain membantu siswa


109

tersebut untuk mengajari materi pembelajaran yang belum

paham,dan ketika ada siswa yang tidak membawa peralatan sekolah

seperti pensil atau penghapus siswa tersebut meminjamkanya. tidak

hanya ketika pembelajaran saja tetapi ketika istirahat berlangsung

ada siswa yang tidak membawa uang saku, lalu temannya

memberikan uang tersebut untuk dibelikan makanan. Seperti halnya

pendapat Dovidio &Penner (11:2001) menolong (helping) adalah

suatu tindakan yang bertujuan menghasilkan keuntungan terhadap

pihak lain. Perilaku menolong juga diartikan sebagai suatu tindakan

yang menguntungkan orang lain tanpa harus menguntungkan si

penolong secara langsung, bahkan kadang menimbulkan resiko bagi

si penolong.

c. Jujur

Berdasarkan penjabaran deskrispsi data di atas sikap jujur

yang terlihat pada saat pembelajaran tematik bermuatan ilmu

pengetahuan sosial siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

yaitu pada saat mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa

mengerkan secara mandiri secara sungguh-sungguh dan tidak

menyontek, selain itu guru juga memberikan tugas untuk berdiskusi

bersama kelompok, mereka mengerjakan bersama-sama

kelompoknya tidak menyontek pada kelompok lain. Kemudian siswa

berbicara dengan apa adanya tidak berbohong. Pada saat siswa

menyampaikan pendapatnya dengan mendeskripsikan suatu


110

peristiwa, anak menyampaikan dengan detail dan tidak dibuat-buat.

Hal ini seperti pendapat Amirulloh Syabirin (159:2016) jujur yaitu

sikap yang harus ditanamkan pada anak agar dapat tumbuh menjadi

pribadi yang dapat dipercaya dalam perkataan, perbuatan, dan

pekerjaan terhadap diri sendiri maupun orang lain , baik itu dirumah,

disekolah maupun di masyarakat.

2. Peran guru dalam mengembangkan kedisiplinan kelas IV pada

pembelajaran tematik bermuatan IPS

a. Menaati Peraturan

Berdasarkan pemaparan deskripsi di atas peran guru dalam

mengembangkan kedisiplinan siswa kelas IV dalam pembelajaran

tematik bermuatan IPS di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman

adalah guru mengajarkan untuk menaatpi aturan baik itu disekolah

dan di dalam kelas, conoth peraturan yang harus ditaati siswa yaitu

tidak membuang sampah sembarang, menghormati aturan yang telah

di tetapkan disekolah, tidak boleh memakai sepatu di dalam kelas,

dan piket sesuai jadwal.

b. Disiplin Waktu
111

Berdasarkan uraian deskipsi di atas peran guru dalam

mengembangakan kedisiplinan siswa kelas IV di SD Negeri

Brengosan 2 Ngaglik sleman adalah guru mengajarkan untuk

berangkat tepat waktu, ketika upacara berangkat sebelum jam 7 pagi

agar tidak terlambat, ketika pembelajaran biasa, guru mengajarakan

anak untuk bangun pagi agar tidak terlambat untuk mengikuti

pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Lestari

(2015:59) ketika aturan berkaitan dengan sikap sosial, maka sikap

disiplin itu mempengaruhi sikap sosial siswa seperti yang ada

berkaitan dengan sikap sosial, maka sikap disiplin ini mempengaruhi

sikap sosial.

c. Disiplin Berpakaian

Berdasarkan penjabaran deskripsi data diatas peran guru

dalam mengembangkan kedisiplinan siswa kelas IV di SD Negeri

Brengosan 2 Ngaglik Sleman adalah ketika upacara bendera siswa

diajarkan untuk berpakian lengkap dan rapi seperti memakaki sepatu

hitam, memaki dasi, memaki topi dan memaki ikat pinggang. Tidak

hanya ketika upacara bendera siswa juga diajarkan berpakkain

sesuasi harinya, misal hari senin dan selasa memaki merah putih,

rabu dan kamis memakai baju biru dan jumat, sabtu memakai baju

batik.
112

3. Faktror pendukung yang dilakukan guru dalam mengembangkan sikap

sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV.

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui wawancara,

observasi, dan dokumentasi dengan kepala sekolah, dan guru kelas IV,

mengenai faktor pendukung apa saja yang digunakan guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV dalam

pembelajaran tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2 Ngagalik

Sleman antara lain

Faktor pertama adalah karena Siswa kelas IV mempunyai

kreatifitas yang tinggi, dan percaya diri yang tinggi, sehingga hubungan

antar guru dan siswa itu bisa tumbuh, guru bisa lebih mudah memahami

anak tersebut.

Faktor kedua adalah media pembelajaran karena dengan adanya

media pembelajaran maka akan mempermudah guru dalam menjelaskan

materi dan membantu siswa untuk memahami materi yang diajarkan.

Dengan menggunakan media akan lebih menarik siswa mudah

meemahami. Menurut penelitian Neni Uswatun (2014:26) media

pembelajaran merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses belajar

yang didalamnya terdapat media yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dari pendidik kepada peserta didik.


113

4. Hambatan dalam menerapkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas

IV pada pembelajaran tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan

Ngaglik Sleman.

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Dengan kepala sekolah, guru kelas IV, dan

beberapa siswa kelas IV mengenai hambatan guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada

pembelajaran tematik bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial diantaranya

Karakter anak itu berbeda-beda, mengulangi perilaku yang tidak baik

walaupun guru sudah menegur, siswa ramai sendiri., siswa tidak

memperhatikan guru atau malas mendengarkan guru, dan ngalamun,

kurangnya pemahaman siswa dengan materinya saat pembelajaran

berlangsung, dan bnayak juga siswa yang menggangu sesama teman

Faktor pertama yang menjadi hambatan guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa pada pembelajaran

tematik bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah siswa mengulangi

kesalahan. Setiap mengulangi kesalahannya siswa selalu ditegur,

dinasehati, bahkan siswa juga diberikan hukuman tetapi dengan tidak

sadar maupun disengaja siswa masih melakukan hal yang sama.

Hambatan yang lainnya siswa masih kurang fokus dalam proses belajar

mengajar, masih ada siswa yang ngalamun, rame sendiri, mengobrol

dengan teman sebangkunya bahkan mengganggu teman. Sehingga siswa

dalam pemahaman materi yang disampaikan oleh guru kurang optimal


114

dan pembelajaran menjadi kurang efektif disebabkan guru masih

menggunakan model ceramah. Oleh karena itu guru semaksimal untuk

menciptakan pembelajaran yang bermakna. Menurut Darjo, dkk

(2014:14) menjelaskan bahwa belajar akan lebih bermakna jika anak

mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih

banyak indera daripada hanya mendengarkan guru yang menjelaskan.

Solusi guru dalam mengatasi hambatan dalam mengembangakn

sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada pembelajaran tematik

bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2 Nggalik Sleman.

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui wawancara,

observasi, dan dokumentasi dengan kepala sekolah, dan guru kelas IV,

mengenai solusi apa saja yang digunakan guru dalam mengtasi hambatan

alam mengembangakn sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV pada

pembelajaran tematik bermuatan ips di SD Negeri Brengosan 2 Nggalik

Sleman antara lain Siswa itu harus di libatkan dalam suatu hal, misalkan

ketika pembelajaran berlangsung guru terus menunjuk siswa itu untuk

percaya diri, maju kedepan untuk mengerjakan soal yang telah diberika

oleh guru, guru juga melakukan pendekatan pribadi dengan anak, misal

ketika selesai pembelajaran atau ketika pulang sekolah guru mengajak

siswa tersebut untuk menceritakan keadanya hari ini, jadi guru tau apa

yang membuat siswa kurang percaya diri, guru memberikan masukan

untuk anak tersebut agar anak bisa percaya diri, guru juga memberikan

perhatian khusus terhadap anak, semisal ketika pembelajaran berlangsung


115

guru mengamati siswa tersebut mengaajari pelajaaran apa yang siswa

kurang paham, dan juga ketika siswa ada yang melakukan kesalahan guru

menasehati anak tersebut dan di berikan teguran.


116

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab IV,

maka diajukan simpulan sebagai berikut:

Peran Guru dalam mengembangkan Sikap Sosial dan Kedisiplinan

siswa kelas IV pada Pembelajaran Tematik bermuatan IPS di SD Negeri

Brengosan 2 Ngaglik Sleman dengan penjelasan sebagai berikut.

1. Peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dalam pembelajaran

tematik bermuatan IPS siswa kelas IV SD N Brengosan 2 Ngaglik

Sleman antara lain kerjasama, tolong menolong dan jujur.

2. Peran guru dalam mengembangkan kedisiplinan siswa dalam

pembelajaran tematik bermuatan IPS siswa kelas IV SD N Brengosan 2

Ngaglik Sleman antara lain Menaati peraturan, disiplin waktu dan

disiplin berpakaian.

3. Faktor pendukung dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan

siswa kelas IV pada pembelajaran tematik bermuatan IPS di SD N

Brengosan 2 Ngaglik Sleman antara lain Siswa kelas IV mempunyai

kreatifitas yang tinggi, percaya diri, dan media pembelajaran.

4. Hambatan dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa

kelas IV pada pembelajaran tematik bermuatan IPS di SD Negeri


117

Brengosan 2 Nggalik Sleman antara lain Karakter anak itu berbeda-beda,

mengulangi perilaku yang tidak baik walaupun guru sudah menegur,

siswa ramai sendiri., siswa tidak memperhatikan guru atau malas

mendengarkan guru, dan ngalamun, kurangnya pemahaman siswa dengan

materinya saat pembelajaran berlangsung, dan banyak juga siswa yang

menggangu sesama teman, siswa mengulangi kesalahan. Setiap

mengulangi kesalahannya siswa selalu ditegur, dinasehati, bahkan siswa

juga diberikan hukuman tetapi dengan tidak sadar maupun disengaja

siswa masih melakukan hal yang sama. Hambatan yang lainnya siswa

masih kurang fokus dalam proses belajar mengajar, masih ada siswa yang

ngalamun, rame sendiri, mengobrol dengan teman sebangkunya bahkan

mengganggu teman. Sehingga siswa dalam pemahaman materi yang

disampaikan oleh guru kurang optimal dan pembelajaran menjadi kurang

efektif disebabkan guru masih menggunakan model ceramah

5. Solusi dalam mengtasi hambatan guru dalam mengembnagkan sikap

sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV dalam pembelajaran tematik

bermuatan IPS di SD N Brengosan 2 Ngaglik Sleman yaitu Siswa itu

harus di libatkan dalam suatu hal, misalkan ketika pembelajaran

berlangsung guru terus menunjuk siswa itu untuk percaya diri, maju

kedepan untuk mengerjakan soal yang telah diberika oleh guru, guru juga

melakukan pendekatan pribadi dengan anak, misal ketika selesai

pembelajaran atau ketika pulang sekolah guru mengajak siswa tersebut

untuk menceritakan keadanya hari ini, jadi guru tau apa yang membuat
118

siswa kurang percaya diri, guru memberikan masukan untuk anak

tersebut agar anak bisa percaya diri, guru juga memberikan perhatian

khusus terhadap anak, semisal ketika pembelajaran berlangsung guru

mengamati siswa tersebut mengaajari pelajaaran apa yang siswa kurang

paham, dan juga ketika siswa ada yang melakukan kesalahan guru

menasehati anak tersebut dan di berikan teguran.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dua implikasi teoritis dan implikasi praktis

sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil data penelitian, maka dapat diketahui peran guru

dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa kelas IV

yaitu peran guru dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan

siswa dalam pembelajaran tematik dilaksanakan oleh guru kelas IV

secara langsung dan terintegritas pada pembelajaran tematik bermuatan

IPS. Selain itu, implikasi teoritis juga memberikan kontribusi bagi

sekolah.

2. Implikasi Praktis

Implikasi butir pertama memberikan implikasi praktis berdasarkan

bahwa:
119

a. Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran guru dalam sikap sosial

kepada siswa pada pembelajaran tematik. Dengan adanya penerapan

sikap sosial maka siswa siswa dapat mengenal sikap sosial yang

terintegritas dalam pembelajaran tematik. Sehingga siswa dapat

menerapkan perilaku sosial yang baik, dan dapat diterapkan di

sekolah maupun dilingkungan masyarakat. sjdguddjvdkadk

b. Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran guru dalam

kedisiplinan kepada siswa kelas IV dalam pembelajaran tematik

bermuatan IPS. Dengan terbentuknya karakter pada diri siswa, dapat

dijadikan sebagai bekal siswa dimasa yang mendatang agar menjadi

seorang yang disiplin, dan taat peraturan dimana pun siswa berada.

c. Penelitian ini mendeskripsikan tentang faktor pendukung guru dalam

mengembnagkan sikap sosial dan kedisiplinan siswa dalam

pembelajaran tematik. Dengan diketahui faktor pendukung

penerapan sikap sosial dan kedisiplinan dapat diberikan kepada

siswa secara maksimal.

d. Penelitian ini mendeskripsikan tentang hambatan guru dalam

mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan dalam pembelajaran

tematik. Dengan diketahui faktor hambatan maka berbagai pihal

untuk mencari solusinya.

e. Penelitian ini mendeskripsikan tentang solusi guru untuk mengatasi

hambatan dalam mengembangkan sikap sosial dan kedisiplinan


120

dalam pembelajaran tematik, dengan mengetahui solusi tersebut guru

dapat menerapkan terhadap peserta didik.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberi

beberapa saran sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Siswa sebaiknya memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika

guru sedang mengajar pendidikan karakter dipertengahan

pembelajaran, dan juga siswa dapat melaksanakan atau menerapkan

dari sikap sosial dan kedisiplinan.

b. Bagi Guru

Tidak hanya guru kelas IV saja, akan tetapi semua guru sebaiknya

lebih mengarahkan agar siswa lebih bisa melaksanakan atau

menerapkan sikap sosial dan kedisiplinan baik disekolahan agar

dapat ditirukan oleh siswa maupun dalam kehidupan sehari-hari.

c. Bagi Sekolah

Pihak sekolah seharusnya membuat sebuah program dalam upaya

penanaman nilai-nilai karakter pada siswa yang lebih karena begitu


121

pentingnya nilai karakter untuk jenjang sekolah berikutnya dan juga

dalam kehidupan sekolah maupun masyarakat.

d. Bagi Peneliti lain

Jika ingin meneliti tentang Sikap sosial dan kedisiplinan siswa pada

pembelajaran tematik bermuatan ips sebaiknya, waktu yang

digunakan unuk observasi lebih lama, teknik pengumpulan data

seperti wawancara alahkan baiknya dilakukan lebih dari 2 kali.


122

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial.Jakarta: Rineka Cipta.

Budi Aan, 2014 “Keefektifan Pembelajaran Menggunakan Media CD Pada Mata


Pembelajaran IPS kelas V SD”. “Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha Vol.1
No.1”

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indoneia


nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.

Dewantara, KH. (1967). Ki Hadjar Dewantara. Jogjakarta: Tim Dosen


Ketamansiswaan

Dovidio, J. F., & Gaertner, S. L. (2001). The Effects of Race , Status ,and Ability
on Helping Behavior.Social Psychology Quarterly.

Hamid, Moh Sholeh. 2011. Metode Edutainment. Jogjakarta: Diva Press.

Haryono, Sugeng.2016 “Pengaruh Kedisiplinna Siswa Dan Motivasi Belajar


Terhadap Prestasi Belajar Siswa “ Jurnal Ilmiah Kependidikan” (Vol. 3
No. 3)

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Juhji. 2016. “Peran Urgen Guru Dalam Pendidikan” . Jurnal Ilmiah Pendidikan,
Vol. 10 No.1
123

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-tiga.2005. Jakarta: Balai Pustaka

Maria Heri. 2014. “Peran Dan Fungsi Guru Sekolah Dasar dalam memajukan
dunia pendidikan”Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1, Nomor 1

Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa.2006. Menjadi Guru Profesional.Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Rachman, Maman. 2007. Disiplin Siswa di Sekolah. Semarang: IKIP Press

Rahmad, 2016 Kedudukan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Pada Sekolah Dasar”.
Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol.2 No.1

Rusman,2015. Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada

Sarwono Sarlito, 2015. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Syamsul, Bambang.2015.Psikologi Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia

Sarjiyo, dkk , 2007. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Univeritas Terbuka

Setyawan, Sigit. 2013. Guruku Panutan. Yogyakarta. Kanisius

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syabirin Amirulloh. 2016. Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga. Yogyakarta :


Ar Ruzz Media

Tulus, Tu’u. 2008. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta:
Grasindo
124

Umi Kulsum, M. J. (2014). Pengantar Psikologi Sosial . Jakarta: Prestasi


Pustakaraya.

Virani , dkk. 2016. “Deskripsi Sikap Sosial Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4
Penarukan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng”. Jurnal Pendidian Guru
Sekolah Dasar. (Vol.4 Nomor 1).

Helma Dwi Utami.2011.“Penanaman Sikap Sosial Siswa Melalui Pembelajaran


IPS pada siwa Kelas V di SD Negeri Telaga Asih, Cikarang Barat”. Skripsi:
Universitas Negeri Yogyakarta

Nur Dwi Lestari.2015. “Identifikasi Sikap Sosial Siswa Kelas V SD Negeri Kota
Gede I”. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.
125

LAMPIRAN
126

Lampiran I
1. Pedoman Observasi Guru
2. Pedoman Observasi siswa
3.Pedoman Observasi Ruang Kelas
127

PEDOMAN OBSERVASI

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN


KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Nama Mahasiswa : Mega Ayu Noorjanah


Tempat Observasi : Ruang kelas IV SD Negeri Brengosan 2
Hari/ Tanggal : …………………………
Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati peran guru pada
pembelajaran tematik bermuatan ilmu pengetahuan sosial di kelas IV SD Negeri
Brengosan 2 dengan memberikan checklist (√) dan aspek yang diamati meliputi:

A. Tujuan : Untuk memperoleh informasi dan data mengenai


peran guru pada pembelajaran tematik

bermuatan ilmu pengetahuan sosial


di kelas IV SD Negeri
Brengosan 2

B. Sumber : Siswa kelas IV SD Negeri Brengosan 2

C. Aspek yang diamati :

No Belum
Aspek yang diamati Terlihat Keterangan
. Terlihat
Perilaku siswa di dalam kelas saat
1.
pembelajaran ips
128

2. Sikap siswa saat berdo’a


3. Berdo’a sebelum pelajaran dengan
khitmat
4. Berdo’a sesudah pelajaran dengan
khitmat
5. Membantu teman yang kesulitan
6. Memperhatikan guru saat kegiatan
pembelajaran berlangsung
7. Perilaku siswa saat di luar kelas
8. Tidak merusak lingkungan sekolah
9. Menggunakan waktu istirahat dengan
baik
10. Mendapat hukuman ketika terlambat
11. Mendapat hukuman ketika tidak
berpakaian rapi dan lengkap
Mendapat hukuman ketika tidak
12. memperhatikan saat kegiatan
pembelajaran berlangsung
13. Mendapat hukuman ketika tidak
mengerjakan PR
14. Mendapat pujian/penghargaan ketika
masuk tepat waktu
15. Mendapat pujian/penghargaan ketika
berpakaian rapi dan lengkap
Mendapat pujian/penghargaan ketika
16. memperhatikan saat kegiatan
pembelajaran berlangsung
17. Mendapat pujian/penghargaan ketika
mengerjakan PR
Tetap belajar walaupun tidak ada
17.
guru di kelas
Membuang sampah pada tempatnya
18. walaupun tidak ada yang
memperhatikan
19. Masuk kelas sebelum jam 7
Memakai seragam lengkap sesuai
20.
peraturan sekolah
21. Memakai seragam dengan rapi

22. Mengumpulkan tugas tepat waktu


129

Membawa buku sesuai dengan


23.
jadwal pelajaran
24. Melaksanakan piket sesuai jadwal
Meminta izin ketika meninggalkan
25. kelas saat kegiatan pembelajaran
berlangsung
130

PEDOMAN OBSERVASI
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Guru kelas IV


Hari, tanggal :

Belum
No Aspek yang di amati Terlihat Keterangan
Terlihat
1. Guru berangkat sebelum jam 7
2. Guru berpakaian dengan rapi
3. Guru berpakaian bersih
Guru dapat mengatasi siswa yang
4.
telat saat masuk kelas
Guru mendampingi siswa di kelas
5.
saat melaksanakan piket
Guru dapat mengatasi anak yang
6.
kurang rapi saat memakai seragam
Guru mampu mengatasi siswa
7. yang tidak membawa buku
pelajaran
Guru mampu mengatasi siswa
8.
yang tidak mengerjakan tugas
Dapat melerai ketika ada siswa
10.
yang bertengkar
Guru dapat mengatasi siswa yang
13. tidak memperhatikan saat kegiatan
pembelajaran berlangsung
Memperhatikan siswa saat berdo’a
14.
sebelum pelajaran
Memperhatikan siswa saat berdo’a
15.
setelah pelajaran
Memberikan teguran/nasihat
18. ketika siswa tidak mengerjakan
tugas
Memberikan teguran/nasihat
19. ketika siswa terlambat masuk
kelas
Memberikan teguran/nasihat
20. ketika siswa memakai seragam
tidak rapi dan bersih
21. Memberikan teguran/nasihat
131

ketika siswa tidak memperhatikan


pelajaran
Memberikan pujian/imbalan
22.
ketika siswa mengerjakan tugas
Memberikan pujian/imbalan
23. ketika siswa tidak terlambat
masuk kelas
Memberikan pujian/imbalan
24. ketika siswa memakai seragam
rapi dan bersih
Memberikan pujian/imbalan
25. ketika siswa memperhatikan
pelajaran
Guru memberikan motivasi
26.
kepada siswa
Ketegasan guru mengambil sikap
27.
terhadap siswa
Pemberian contoh yang baik
28.
kepada siswa
Ketetapan guru memberikan
29.
teguran/nasihat kepada siswa
Ketetapan guru memberikan
30.
pujian/imbalan kepada siswa
132

PEDOMAN OBSERVASI
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Ruang Kelas


Hari, tanggal :

Aspek yang
No. Ya Tidak Keterangan
diamati
1. Ruang kelas bersih
2. Ruang kelas nyaman
Terdapat fasilitas
yang mencukupi
3.
untuk kegiatan
belajar mengajar
Terdapat layar
4.
proyektor
133

Lampiran II
1. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
2. Pedoman Wawancara Guru
3.Pedoman Wawancara siswa
134

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal :


Nama : Waktu :
Kelas : Tempat
:

No
Pertanyaan Jawaban
.
Menurut kamu, apa pengertian sikap
1.
sosial?
Menurut kamu, apa pengertian
2. kedisiplinan?

Apa saja contoh sikap sosial dan


3. kedisiplinan?

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


4. guru, siswa dan teman sebaya?

Apa pendapat kamu mengenai


5.
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?
Bagaimana sikap sosial kamu dengan
teman-teman dan dengan guru dalam
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
di kelas?

Apa kegiatan kamu pada saat


7. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?

8. Apa pembelajaran ilmu pengetahuan


sosial di kelas dapat menumbuhkan
kemampuan sikap sosial siswa?
135

Apa guru dalam mengajar sudah


menarik perhatian/ memberikan
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam


mengimplementasikan interaksi sosial
10.
dengan siswa lainnya?
136

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Guru Kelas IV Hari, tanggal :


Nama : Waktu :
Kelas : Tempat
:

No Pertanyaan
Jawaban
.
1. Bagaimana sikap sosial dan
kedisiplinan siswa kelas IV di
SD Negeri Brengosan 2?

2. Sikap sosial apa saja yang perlu


di kembangkan di kelas IV?
3. Sikap Kedisiplinan apa yang ibu
contohkan kepada siswa?
4. Bagaimana cara Ibu
mengembangkan sikap sosial
dan kedisiplinan siswa?

5. Faktor apa saja yang menjadi


pendukung dan penghambat Ibu
dalam mengembangkan sikap
sosial?

6. Apa saja contoh faktor


penghambat dalam
mengembangkan sikap sosial
siswa?
137

7. Apa solusi untuk mengatasi


hambatan tersebut?

8. Apakah ada pengaruh faktor


hambatan tersebut dengan siswa
dalam pembelajaran tematik
bermuatan IPS?

8. Apa materi dalam IPS yang


terkait dengan sikap sosial?

9. Metode pembelajaran apa yang


digunakan Ibu pada saat
menyampaikan materi mengenai
sikap sosial?

10. Penilaian apa yang digunakan


Ibu dalam menumbuhkan sikap
sosial siswa?

11. Bagaimana Ibu memberikan


motivasi siswa dalam kegiatan
belajar agar siswa terus
semangat dan mau berusaha
untuk lebih baik dalam belajar
sehingga tumbuh sikap sosial
dan kedisiplinan pada siswa?
138

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Kepala Sekolah Hari, tanggal :


Nama : Waktu
:
Kelas : Tempat
:

No Pertanyaan
Jawaban
.
1. Menurut Ibu, apa yang dimaksud
dengan Sikap sosial dan Kedisiplinan
siswa?

2. Bagaimana sikap sosial siswa kelas IV


di SD Negeri Brengosan 2 ?

3. Bagaimana kedisiplinan siswa kelas


IV di SD Negeri Brengosan 2?

4. Apa guru perlu untuk menumbuhkan


sikap sosial dan kedisiplinan pada
siswa?

5. Langkah apa yang dilakukan dalam


menumbuhkan sikap sosial dan
kedisiplinan siswa tersebut?

6. Bagaimana pengimplementasian peran


guru dalam mengembangkan sikap
139

sosial dan kedisiplinan siswa?

7. Faktor apa saja yang menjadi


pendukung dan penghambat dalam
mengembangkan sikap sosial dan
kedisiplinan siswa?

8. Contoh hambatan apa saja yang


dialami dalam mengembangkan sikap
sosial dan kedisiplinan siswa?
140

Lampiran III
1. Hasil Observasi Guru
2. Hasil Observasi Siswa
141

PEDOMAN OBSERVASI
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Nama Mahasiswa : Mega Ayu Noorjanah


Tempat Observasi : Ruang kelas IV SD Negeri Brengosan 2
Hari/ Tanggal : 11 November 2019
Sumber : Siswa kelas IV SD Negeri
Brengosan 2
Aspek yang diamati :

No Belum
Aspek yang diamati Terlihat Keterangan
. Terlihat
Pada saat
pembelajaran
berlangsung
beberapa siswa
masih rame
Perilaku siswa di dalam kelas saat
1. √ sendiri, ada juga
pembelajaran ips
yang
menggangu
temannya saat
pembelajaran
ips
2. Siswa berdoa
Sikap siswa saat berdo’a √
dengan teman
Siswa sudah
3. Berdo’a sebelum pelajaran dengan
√ berdoa dnegan
khitmat
khitmat
Siswa setelah
4. Berdo’a sesudah pelajaran dengan selesai pelejaran

khitmat siswa berdoa
dengan khitmat
5. Membantu teman yang kesulitan √ Ketika ada
siswa yang
kesulitan dalam
pembelajatan,
142

siswa yang lain


membantu
Masih ada
beberapa siswa
yang tidak
6. Memperhatikan guru saat kegiatan memprhatikan

pembelajaran berlangsung guru ketika
pembelajaran,
masih ada yang
ramai sendiri.
Siswa bermain
7. Perilaku siswa saat di luar kelas √ dengan teman-
temanya
Siswa sebelum
8. masuk kelas
Tidak merusak lingkungan sekolah √
menyirami
tanaman
Siswa ketika
istirahat mereka
ada yang
9. Menggunakan waktu istirahat dengan
√ bermain diluar
baik
ada juga yang
bermain di
dalam.
10. Siswa hanya
Mendapat hukuman ketika terlambat √
diberi teguran
Siswa disuruh
untuk ke kamar
11. Mendapat hukuman ketika tidak
√ mandi untuk
berpakaian rapi dan lengkap
merapikan
pakaianya
Mendapat hukuman ketika tidak Siswa
12. memperhatikan saat kegiatan √ mendapaykan
pembelajaran berlangsung pujian
Siswa diberikan
waktu untuk
13. Mendapat hukuman ketika tidak
√ siswa
mengerjakan PR
mengerjaraan pr
di kelas
Siswa
14. Mendapat pujian/penghargaan ketika
√ mendapatkan
masuk tepat waktu
pujian
Siswa
15. Mendapat pujian/penghargaan ketika
√ medapatkan
berpakaian rapi dan lengkap
pujian
143

Mendapat pujian/penghargaan ketika Siswa


16. memperhatikan saat kegiatan √ mendapatkan
pembelajaran berlangsung pujian
Siswa
17. Mendapat pujian/penghargaan ketika
√ mendapatkan
mengerjakan PR
pujian
18. 1 Tetap belajar walaupun tidak ada Siswa banyak
√ yang ramai, dan
guru di kelas
bermain sendiri
Siswa
19. 1 Membuang sampah pada tempatnya membuang
walaupun tidak ada yang √
sampah pada
memperhatikan
tempatnya
Beberapa siswa
20. Masuk kelas sebelum jam 7 √ ada yang
terlambat
Ada beberapa
Memakai seragam lengkap sesuai siswa yang
21. √
peraturan sekolah masih belum
lengkap
Ada beberapa
siswa yang
22. Memakai seragam dengan rapi √ belum rapi
ketika memakai
seragam
Siswa
mengumpulkan
23. Mengumpulkan tugas tepat waktu √
tugas tepat
waktu
Ada beberap
Membawa buku sesuai dengan siswa yang
24. √
jadwal pelajaran masih lupa
jadwal
Kadang ada
yang lupa untuk
25. Melaksanakan piket sesuai jadwal √
melaksanakan
piket
Siswa meminta
Meminta izin ketika meninggalkan
izin kepada guru
26. kelas saat kegiatan pembelajaran √
ketika ingin
berlangsung
keluar kelas.
144

PEDOMAN OBSERVASI
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Guru kelas IV


Hari, tanggal :

Belum
No Aspek yang di amati Terlihat Keterangan
Terlihat
√ Guru
berangkat
1. Guru berangkat sebelum jam 7
sebelum jam
7
√ Guru
2. Guru berpakaian dengan rapi berpakaian
dengan rapi
√ Guru
memberikan
teguran
Guru dapat mengatasi siswa yang
4. kepada
telat saat masuk kelas
siswa yang
telat masuk
kelas
√ Guru belum
Guru mendampingi siswa di kelas mendampin
5.
saat melaksanakan piket gi siswa
ketika piket
√ Guru
menyuruh
siswa untuk
ke kamar
Guru dapat mengatasi anak yang
6. mandi saat
kurang rapi saat memakai seragam
siswa
kurang rapi
dalam
berpakaian
7. Guru mampu mengatasi siswa √ Guru
yang tidak membawa buku menyuruh
pelajaran siswa untuk
memakai
buku
seadanya,
setelah itu
145

bisa disalin
dirumah
√ Guru
memberikan
terguran
Guru mampu mengatasi siswa kepada
8.
yang tidak mengerjakan tugas siswa yang
tidak mau
mengerjakan
tugas
√ Guru
melerai
Dapat melerai ketika ada siswa
10. ketika siswa
yang bertengkar
sedang
bertengkar
√ Guru
memberikan
Guru dapat mengatasi siswa yang teguran dan
13. tidak memperhatikan saat kegiatan menyuruh
pembelajaran berlangsung siswa
kedepan
untuk
√ Guru ikut
berdoa
sebelum
Memperhatikan siswa saat berdo’a
14. pembelajara
sebelum pelajaran
n yang di
pimpin oleh
ketua kelas
√ Guru ikut
berdoa
sesudah
Memperhatikan siswa saat berdo’a
15. pembelajara
setelah pelajaran
n yang di
pimpin oleh
ketua kelas
√ Guru
memberikan
teguran
Memberikan teguran/nasihat
kepada
18. ketika siswa tidak mengerjakan
siswa ketika
tugas
tidak
mengerjakan
tugas
19. Memberikan teguran/nasihat √ Guru
ketika siswa terlambat masuk memberikan
146

teguran
kepada
kelas siswa ketika
masuk
terlambat
Memberikan teguran/nasihat √
20. ketika siswa memakai seragam
tidak rapi dan bersih
√ Guru
memberikan
nasihat
ketika siswa
tidak
memperhati
Memberikan teguran/nasihat
kan
21. ketika siswa tidak memperhatikan
pelajaran,
pelajaran
guru lalu
memberikan
kesemapatan
untuk anak
tersebut itu
bertanya
√ Guru
memberikan
Memberikan pujian/imbalan pujian
22.
ketika siswa mengerjakan tugas ketika siswa
mengerjakan
tugas
√ Guru
memberikan
Memberikan pujian/imbalan pujian
23. ketika siswa tidak terlambat ketika siswa
masuk kelas tidak
terlambat
masuk kelas
√ Guru
memberikan
Memberikan pujian/imbalan
pujian
24. ketika siswa memakai seragam
ketika siswa
rapi dan bersih
memakai
seragam rapi
25. Memberikan pujian/imbalan √ Memberikan
ketika siswa memperhatikan pujian
pelajaran ketika siswa
memperhati
kan
147

pelajaran
√ Guru ketika
selesai
Guru memberikan motivasi pelajaran
26.
kepada siswa guru selalu
memberikan
motivasi
√ Guru
Ketegasan guru mengambil sikap menegur
27.
terhadap siswa siswa ketika
salah
√ Guru
memberikan
contoh yang
baik kepada
Pemberian contoh yang baik
28. siswa ketika
kepada siswa
di kelas,
seperti
berpakaian
yang rapi dll
√ Guru selalu
memberikan
Ketetapan guru memberikan
29. teguran
teguran/nasihat kepada siswa
untuk siswa
yang salah
√ Guru
memberikan
pujian untuk
Ketetapan guru memberikan siswa yang
30.
pujian/imbalan kepada siswa tidak
melanggar
aturan di
kelas.
148

PEDOMAN OBSERVASI
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Ruang Kelas


Hari, tanggal :

Aspek yang
No. Ya Tidak Keterangan
diamati
√ Ruang kelas terlihat rapi
dan bersih, karena siswa
1. Ruang kelas bersih
melepas sepatu ketika
masuk kelas
√ Ruang kelas terasa
nyaman karena banyak
2. Ruang kelas nyaman jendel sehingga udara
masuk ruangan sehingga
kelas tidak panas
√ Terdapat beberapa
Terdapat fasilitas
media di kelas seperti
yang mencukupi
3. media untuk
untuk kegiatan
pembelajaran
belajar mengajar
matematika dan IPA
√ Terdapat layar
Terdapat layar
4. proyektor tetapi harus di
proyektor
pasang telebih dahulu.
149

Lampiran IV
1. Hasil Wawancara Siswa
2. Hasil Wawancara Guru
3.Hasil Wawancara Kepala Sekolah
150

PEDOMAN WAWANCARA

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN


KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal : Rabu,8-01


Nama : KL Waktu :08.00-
Slsai
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No
Pertanyaan Jawaban
.
Menurut saya sikap sosial adalah
Menurut kamu, apa pengertian sikap perilaku yang berkenan dengan
1.
sosial? masyarakat.

Menurut kamu, apa pengertian Menurut saya pengertian


kedisiplinan adalah usaha-usaha
2. kedisiplinan?
untuk menaati peraturan

Menurut saya tertib dan teratur dan


Apa saja contoh sikap sosial dan
teratur dalam menjalankan tugas,
3. kedisiplinan? disiplin belajar membuat kita
berhasil mencapai cita-cita

Menurut saya pembelajaran sikap


Bagaimana sikap sosial kamu dengan
sosial saya dengan teman-teman
4. guru, siswa dan teman sebaya? adalah bertanggung jawab,
toleransi, santun dan percaya diri.

Pendapat saya pembelajaran IPS


adalah pelajaran yang dapat
Apa pendapat kamu mengenai diterapkan sehari-hari yaitu sikap
5.
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial? sosial

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


teman-teman dan dengan guru dalam Sikap sosial saya dengan teman-
teman dan guru adalah berbicara
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
dengan sopan, toleransi yang kuat
di kelas?
151

Apa kegiatan kamu pada saat


Memahami pelajaran ips dan
7. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?
membaca berulang-ulang

Iya, karena ips dapat


menumbuhkan sikap sosial yang
Apa pembelajaran ilmu pengetahuan harus diterapkan sehari-hari
sosial di kelas dapat menumbuhkan Sikap toleransi semakin kuat, saling
8. membantu sesama teman
kemampuan sikap sosial siswa?

Apa guru dalam mengajar sudah


menarik perhatian/ memberikan
Jika pelajaran ada lucunya
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam


mengimplementasikan interaksi sosial Ketika ada masalah dengan teman.
10.
dengan siswa lainnya?
152

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal :8


Januari
Nama : BL Waktu :08.00-
Slesai
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No
Pertanyaan Jawaban
.
Menurut kamu, apa pengertian sikap Menurut saya adalah membutuhkan
1. antar manusia
sosial?
Menurut kamu, apa pengertian
Menurut saya kedisiplinan taat
2. kedisiplinan? kepada peraturan-peraturan

Apa saja contoh sikap sosial dan Sikap sosial toleransi kalau
kedisiplinan tertib dan mematuhi
3. kedisiplinan?
aturan

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


Dengan guru berbicara dengan
4. guru, siswa dan teman sebaya? sopan, teman tidak berantem

Apa pendapat kamu mengenai Pembelajaran menyenangkan


5. karnea bu Y lucu
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?
Bagaimana sikap sosial kamu dengan
Ketika guru menjelaskan saya
teman-teman dan dengan guru dalam
mengdengarakan, toleransi
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
di kelas?

Apa kegiatan kamu pada saat


Mendengarkan teman yang
7. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?
membaca dan memahami

8. Apa pembelajaran ilmu pengetahuan Iya, karena ips menumbuhjan sikap


sosial yang diterapkan sehari-hari
sosial di kelas dapat menumbuhkan
153

kemampuan sikap sosial siswa?

Apa guru dalam mengajar sudah


Sudah, menyenangkan membuat
menarik perhatian/ memberikan
lucu
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam Ketika punya masalah dengan
mengimplementasikan interaksi sosial teman
10.
dengan siswa lainnya?
154

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal :Rabu,


8-01
Nama : AL Waktu :08.00-
Slsai
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No
Pertanyaan Jawaban
.
Menurut kamu, apa pengertian sikap Perilaku yang berkenan dengan
1. masyarakat
sosial?
Menurut kamu, apa pengertian
Taat peraturan
2. kedisiplinan?

Apa saja contoh sikap sosial dan


Menjalankan tugas dan disiplin
3. kedisiplinan? belajar untuk menggapai cita-cita

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


Bertanggung jawab, toleransi,
4. guru, siswa dan teman sebaya? gotong royong, percaya diri

Apa pendapat kamu mengenai


5. Pelajaran yang bisa di terpakan
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial? sehari-hari
Bagaimana sikap sosial kamu dengan
Sikap sosial berbicara sopan dan
teman-teman dan dengan guru dalam
toleransi
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
di kelas?

Apa kegiatan kamu pada saat


7. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial? Memahami pembelajaran ips

8. Apa pembelajaran ilmu pengetahuan


Iya, karena dapat diterapkan sehari-
sosial di kelas dapat menumbuhkan
155

hari
kemampuan sikap sosial siswa?

Apa guru dalam mengajar sudah


menarik perhatian/ memberikan Lucu
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam Sering di olok-olok teman


mengimplementasikan interaksi sosial
10.
dengan siswa lainnya?
156

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal :Rabu, 8-01


Nama : GN Waktu :08.00
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No
Pertanyaan Jawaban
.
Perilaku yang berkenaan dengan
Menurut kamu, apa pengertian sikap masyarakat, kaya saling membantu
1. teman, guru. Mengerjakan ulangan
sosial? dengan teliti

Menurut kamu, apa pengertian Usaha-usaha untuk menaati aturan,


seperti mengikuti upacara bendera,
2. kedisiplinan?
disiplin, selalu taat pada guru

Apa saja contoh sikap sosial dan


Toleransi, saling membantu, taat
3. kedisiplinan? peraturan

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


Kalau dengan guru membantu,
4. guru, siswa dan teman sebaya?
kalau dengan teman membantu juga

Apa pendapat kamu mengenai Pembelajaran yang diterpakan


5. sehar-hari
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?
Bagaimana sikap sosial kamu dengan
Berbicara dengan sopan,
teman-teman dan dengan guru dalam mendengarkan penjelasan guru,dan
toleransi yang kuat
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
di kelas?

Apa kegiatan kamu pada saat


7. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial? Didengarkan , diteliti lagi

8. Apa pembelajaran ilmu pengetahuan Iya, karena ips bisa diterpakan


sehari-hari
157

sosial di kelas dapat menumbuhkan


kemampuan sikap sosial siswa?

Apa guru dalam mengajar sudah


menarik perhatian/ memberikan Menerangkan dengan baik.
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam


mengimplementasikan interaksi sosial Ketika ada masalah dengan teman.
10.
dengan siswa lainnya?
158

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal : Jumat,11-01


Nama : KL Waktu :09.00
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No
Pertanyaan Jawaban
.
Menurut saya sikap sosial adalah
Menurut kamu, apa pengertian sikap perilaku yang berkenan dengan
1. masyarakat, yang ditujukan untuk
sosial? menolong orang lain

Menurut kamu, apa pengertian Menurut saya pengertian


kedisiplinan adalah usaha-usaha
2. kedisiplinan?
untuk menaati peraturan

Menurut saya tertib dan teratur dan


Apa saja contoh sikap sosial dan
teratur dalam menjalankan tugas,
3. kedisiplinan? disiplin belajar membuat kita
berhasil mencapai cita-cita

Menurut saya pembelajaran sikap


Bagaimana sikap sosial kamu dengan
sosial saya dengan teman-teman
4. guru, siswa dan teman sebaya? adalah bertanggung jawab,
toleransi, santun dan percaya diri.

Pendapat saya pembelajaran IPS


adalah pelajaran yang dapat
Apa pendapat kamu mengenai diterapkan sehari-hari yaitu sikap
5.
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial? sosial

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


teman-teman dan dengan guru dalam Sikap sosial saya dengan teman-
teman dan guru adalah berbicara
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
dengan sopan, toleransi yang kuat
di kelas?

7. Apa kegiatan kamu pada saat Memahami pelajaran ips dan


159

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?


membaca berulang-ulang

Iya, karena ips dapat


menumbuhkan sikap sosial yang
Apa pembelajaran ilmu pengetahuan harus diterapkan sehari-hari
sosial di kelas dapat menumbuhkan Sikap toleransi semakin kuat, saling
8. membantu sesama teman
kemampuan sikap sosial siswa?

Apa guru dalam mengajar sudah


menarik perhatian/ memberikan
Jika pelajaran ada lucunya
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam


Ketika ada masalah dengan teman,
mengimplementasikan interaksi sosial saat temna-teman ada yang gojek
10.
dengan siswa lainnya? berisik banget mbak bikin pusing.
160

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal :Jumat, 11-01


Nama : BL Waktu :09.00
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No
Pertanyaan Jawaban
.
Menurut kamu, apa pengertian sikap Menurut saya adalah membutuhkan
1. antar manusia
sosial?
Menurut kamu, apa pengertian
Menurut saya kedisiplinan taat
2. kedisiplinan? kepada peraturan-peraturan

Apa saja contoh sikap sosial dan Sikap sosial toleransi kalau
kedisiplinan tertib dan mematuhi
3. kedisiplinan?
aturan

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


Dengan guru berbicara dengan
4. guru, siswa dan teman sebaya? sopan, teman tidak berantem

Apa pendapat kamu mengenai Pembelajaran menyenangkan


5. karena bu Y lucu
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?
Bagaimana sikap sosial kamu dengan
Ketika guru menjelaskan saya
teman-teman dan dengan guru dalam mengdengarakan, toleransi, tidak
boleh mencontek saat ulangan
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
di kelas?

Apa kegiatan kamu pada saat


Mendengarkan teman yang
7. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?
membaca dan memahami

8. Apa pembelajaran ilmu pengetahuan Iya, karena ips menumbuhjan sikap


sosial yang diterapkan sehari-hari
sosial di kelas dapat menumbuhkan
kemampuan sikap sosial siswa?
161

Apa guru dalam mengajar sudah


Sudah, menyenangkan membuat
menarik perhatian/ memberikan
lucu
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam Ketika punya masalah dengan
teman, saat temen pada rame itu
mengimplementasikan interaksi sosial sangat menggangu mbak.
10.
dengan siswa lainnya?
162

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal :Jumat, 11-01


Nama : AL Waktu :09.00
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No
Pertanyaan Jawaban
.
Menurut kamu, apa pengertian sikap Perilaku yang berkenan dengan
1. masyarakat
sosial?
Menurut kamu, apa pengertian
Taat peraturan
2. kedisiplinan?

Apa saja contoh sikap sosial dan


Menjalankan tugas dan disiplin,
3. kedisiplinan? tidak boleh memakai sepatu dikelas

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


Bertanggung jawab, toleransi,
4. guru, siswa dan teman sebaya? gotong royong, percaya diri

Apa pendapat kamu mengenai


5. Pelajaran yang bisa di terapkan
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial? sehari-hari
Bagaimana sikap sosial kamu dengan
Sikap sosial berbicara sopan dan
teman-teman dan dengan guru dalam
toleransi
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
di kelas?

Apa kegiatan kamu pada saat


7. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial? Memahami pembelajaran ips

8. Apa pembelajaran ilmu pengetahuan


Iya, karena dapat diterapkan sehari-
sosial di kelas dapat menumbuhkan
hari
kemampuan sikap sosial siswa?
163

Apa guru dalam mengajar sudah


menarik perhatian/ memberikan Lucu, sedikit tegas dan agak galak
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam Sering di olok-olok teman, teman
yang jail
mengimplementasikan interaksi sosial
10.
dengan siswa lainnya?
164

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Siswa Hari, tanggal :Jumat, 11-01


Nama : GN Waktu :09.00
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No
Pertanyaan Jawaban
.
Perilaku yang berkenaan dengan
Menurut kamu, apa pengertian sikap masyarakat, kaya saling membantu
1. teman, guru, mengerjakan ulangan
sosial? dengan teliti

Menurut kamu, apa pengertian Usaha-usaha untuk menaati aturan,


seperti mengikuti upacara bendera,
2. kedisiplinan?
disiplin, selalu taat pada guru

Apa saja contoh sikap sosial dan


Toleransi, saling membantu, taat
3. kedisiplinan? peraturan

Bagaimana sikap sosial kamu dengan


Kalau dengan guru menaati, kalau
4. guru, siswa dan teman sebaya?
dengan teman membantu juga

Apa pendapat kamu mengenai Pembelajaran yang diterpakan


5. sehar-hari
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial?
Bagaimana sikap sosial kamu dengan
Berbicara dengan sopan,
teman-teman dan dengan guru dalam mendengarkan penjelasan guru,dan
toleransi yang kuat
6. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
di kelas?

Apa kegiatan kamu pada saat


7. pembelajaran ilmu pengetahuan sosial? Didengarkan , diteliti lagi

8. Apa pembelajaran ilmu pengetahuan Iya, karena ips bisa diterpakan


sehari-hari
sosial di kelas dapat menumbuhkan
165

kemampuan sikap sosial siswa?

Apa guru dalam mengajar sudah


menarik perhatian/ memberikan Menerangkan dengan baik.
9. motivasi belajar bagi siswa untuk bisa
mengaplikasikan sikap sosial?

Hambatan apa yang kamu alami dalam


mengimplementasikan interaksi sosial Ketika ada masalah dengan teman.
10.
dengan siswa lainnya?
166

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Guru Kelas IV Hari, tanggal : Rabu,8 Januari


Nama : YN Waktu : 10.00
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No Pertanyaan
Jawaban
.
1. 1 Bagaimana sikap sosial dan
Sikap sosial siswanya aktif, lebih kompak,
kedisiplinan siswa kelas IV
naik murid , menonjol percaya diri, mudah
di SD Negeri Brengosan 2? untuk maju, kreatifitasnya tinggi, untuk
kedisiplinan siswnya jarang ada siswa yang
terlambat, sudah tertib pakaian rapi tapi
kalau siang udah gak rapi.

2. 2 Sikap sosial apa saja yang


Saling peduli sesam teman, saling
perlu di kembangkan di
menolong,dan kerja sama
kelas IV?
3. Sikap Kedisiplinan apa Tepat waktu, cara berpakaian, kadang rapi
kadang enggak mbak, misal pagi rapi siang
yang ibu contohkan kepada
udah berantakan.
siswa?
4. Bagaimana cara Ibu
Ya caranya itu dinasehati dulu mbak, kan
mengembangkan sikap
kita juga mencontohkan, kalau untuk sikap
sosial dan kedisiplinan sosil itu biasnaya di tema kita sisipkan di
permainan.
siswa?

5. Faktor apa saja yang Untuk faktor pendukung anak-anak itu


kreatif , kalau untuk hambatanya kurang
menjadi pendukung dan
percaya diri dan egonya masih tinggi.
penghambat Ibu dalam
167

mengembangkan sikap
sosial?

6. Apa saja contoh faktor


Ya karena kurang percaya diri itu mbak,
penghambat dalam
anak-anak juga egonya masih tinggi
mengembangkan sikap
sosial siswa?

7. Apa solusi untuk mengatasi Dibiaskan, dalam beberapa hal mbak, misal
sering saya panggil untuk membantu saya,
hambatan tersebut?
sering dilibatkan dalam berbagai hal.

8. Apakah ada pengaruh Misal kan untuk hafakan mbak anak itu
belum begit mengerti, anak juga belum
faktor hambatan tersebut
mengerti hal buruk dan baik, kurang paham
dengan siswa dalam kalimat, lupa dam tidak maksimal untuk
praktek.
pembelajaran tematik
bermuatan IPS?

9. 8 Apa materi dalam IPS yang Pahlawan ku mbak.


terkait dengan sikap sosial?

10. 9 Metode pembelajaran apa Terkadang ceramah, melihtakan video atau


PPT
yang digunakan Ibu pada
saat menyampaikan materi
mengenai sikap sosial?

11. 1 Penilaian apa yang Pengamatan mbak, dari misal saya


mengamati siswa, lalu ada laporan dari siswa
digunakan Ibu dalam
, sikap siswa kepada siswa lain juga, dan tes
menumbuhkan sikap sosial tertulis mbak ya seperti mengerjakan soal-
soal di buku LKS
siswa?

12. 1 Bagaimana Ibu memberikan


168

motivasi siswa dalam


Motivais itu diberikan ketika pembelajaran,
kegiatan belajar agar siswa
memberikan contoh-contoh kejadian,
terus semangat dan mau menceritakan kejadian nyata, menceritakan
berita yang sedang viral, Untuk kedisplinan
berusaha untuk lebih baik
nya saya memberikan penghargaan, jadi di
dalam belajar sehingga pojokan kelas itu ada sebuah papan disiplin
mbak, misalkan siapa yang bernagkat awal,
tumbuh sikap sosial dan
mengerjan pr itu di catat mbak disitu.
kedisiplinan pada siswa?

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
169

BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2


NGAGLIK SLEMAN

Sumber : Guru Kelas IV Hari, tanggal : Jumat,11-01


Nama : YN Waktu : 10.00
Kelas : IV Tempat
: Ruang KS

No Pertanyaan
Jawaban
.
13. 1 Bagaimana sikap sosial dan
Sikap sosial siswanya aktif, lebih kompak,
kedisiplinan siswa kelas IV
menonjol percaya diri, mudah untuk maju,
di SD Negeri Brengosan 2? kreatifitasnya tinggi,
sikap yang sesama teman itu saling bekerja
sama saling menghormati jadi dalam suatu
pekerjaan atau dalam suatu kebersamaan
baik itu permainan, baik itu tingkah laku,
selalu bersama-sama, dalam
mengembangkan sikap sosial itu guru perlu
mencontohkan anak misal untuk berkata
jujur, membantu guru,siswa atau warga
sekitar, dari guru juga mencontohkan agar
bisa di implemetasikan oleh siswa
untuk kedisiplinan siswnya jarang ada siswa
yang terlambat, sudah tertib pakaian rapi tapi
kalau siang udah gak rapi. Berangkat
sebelum jam 7 pagi, mengikuti upacara,
kemudian tugas piket

14. 2 Sikap sosial apa saja yang


Saling peduli sesama teman, saling
perlu di kembangkan di
menolong,dan kerja sama
kelas IV?
15. Sikap Kedisiplinan apa Tepat waktu, cara berpakaian. Dalam
kedisiplinan saya harus mengjarkan siswa
yang ibu contohkan kepada
untuk tertib, ini suatu perilaku yang
siswa? menunjukan sikap disiplin, berangkat ke
sekolah sebelum pukul 7, piket dan lain-lain
16. Bagaimana cara Ibu
Ya caranya itu dinasehati dulu mbak, kan
mengembangkan sikap
kita juga mencontohkan, kalau untuk sikap
sosial dan kedisiplinan sosial itu biasanya di tema kita sisipkan di
170

siswa? permainan.

17. Faktor apa saja yang Yaa. Seperti kemarin itu mbak
pendukungnya itu guru-guru harus memberi
menjadi pendukung dan
contoh terus ada tulisan tata tertib disekolah,
penghambat Ibu dalam anak itu kan mempunyai ciri-ciri atau
karakteristik yang berbeda-beda mba kita
mengembangkan sikap
tidak bisa menyamaratakan, ada yang bandel
sosial? ada juga yang taat.”

18. Apa saja contoh faktor Kurang percaya diri, ego mereka itu
masih labil mbak, karena peralihan
penghambat dalam
dari kelas 3 ke 4, masih ingin
mengembangkan sikap menunjukan egonya masing-masing
kadang-kadang dikasih tau (“Ya
sosial siswa?
bu…”) tapi sok tidak dilakukan
karena mereka masih peralihan kan
dari kelas kecil ke kelas yang besar
19. Apa solusi untuk mengatasi Kalau solusinya hmmm. Ya dibiaskan sekali
misal ada si A kurang percaya diri terus yang
hambatan tersebut?
akan saya panggil, sering sekali saya libatkan
dalam suatu hal, biar dia juga percaya diri
seperti itu, jadi yang disuruh bukan hanya
yang sering tampil aja , yang gak pernah
tampil juga harus, terus gini mbak ketika
pembelajaran awalnya kita lakukan sekcara
klasikal dulu, melakukan evaluasi sedikit
dikasih umpan balik, ternyata ada yang tidak
paham, tidak mengerti apa yang saya
omongkan saya ulangi lagi, kalau misal itu
tidak berhasil saya melakukan itu secara
pendekatan pribadi, melakukan pendekatan
secara khusus, beberapa anak yang mungkin
harus mendapatkan perhatian khusu dari
saya, saya melibatkan teman-temannya jadi
ketika siswa tidak paham dengan penjelasan
guru biasanya dia lebih jelas penjelasnya
temannya, ada hubungan dengan teman
sejawat mbak seperti itu.
20. Apakah ada pengaruh Misal kan untuk hafakan mbak anak itu
belum begitu mengerti, anak juga belum
faktor hambatan tersebut
mengerti hal buruk dan baik, kurang paham
171

dengan siswa dalam kalimat, lupa dam tidak maksimal untuk


praktek.
pembelajaran tematik
bermuatan IPS?

21. 8 Apa materi dalam IPS yang Pahlawan ku mbak.


terkait dengan sikap sosial?

22. 9 Metode pembelajaran apa Terkadang ceramah, melihatkan video atau


PPT, biasnya keluar juga mbak kalau ada
yang digunakan Ibu pada
pembelajaran yang harus keluar kelas.
saat menyampaikan materi
mengenai sikap sosial?

23. 1 Penilaian apa yang Pengamatan mbak, dari misal saya


mengamati siswa, lalu ada laporan dari siswa
digunakan Ibu dalam
, sikap siswa kepada siswa lain juga, dan tes
menumbuhkan sikap sosial tertulis mbak ya seperti mengerjakan soal-
soal di buku LKS
siswa?

24. 1 Bagaimana Ibu memberikan Motivasi itu diberikan ketika pembelajaran,


memberikan contoh-contoh kejadian,
motivasi siswa dalam
menceritakan kejadian nyata, menceritakan
kegiatan belajar agar siswa berita yang sedang viral, apakah ada sikap
sosial yang perlu di contohkan, Untuk
terus semangat dan mau
kedisplinan nya saya memberikan
berusaha untuk lebih baik penghargaan, jadi di pojokan kelas itu ada
sebuah papan disiplin mbak, misalkan siapa
dalam belajar sehingga
yang berangkatt awal, mengerjan pr itu di
tumbuh sikap sosial dan catat mbak disitu.
kedisiplinan pada siswa?

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN
172

Sumber : Kepala Sekolah Hari, tanggal :14-01


Nama : ND Waktu :09.00
Kelas :- Tempat : Ruang
KS
No Pertanyaan
Jawaban
.
1. Menurut anda, apa yang dimaksud Sikap sosial adalah sikap yang
sesama teman itu harus bekerja
dengan Sikap sosial dan Kedisiplinan
sama, saling menghormati, jadi
siswa? dalam suatu pekerjaan datau
kebersamaan baik itu permainan
dan tingkah laku, selalu bersama-
sama Kalau kedisiplinan itu yaitu
perilaku yang menunjukan sikap
disiplin sesuai dengan atauran di
sekolah.
Contohnya berangkat pagi,
sebelum jam 7, mengikuti upcara,
tugas piket

2. Bagaimana sikap sosial siswa kelas IV Bagus, kalau kelas IV itu saling
bekerja sama, menolong teman
di SD Negeri Brengosan 2 ?
yang belum bisa dalam pelajaran

3. Bagaimana kedisiplinan siswa kelas Baik juga mbak, seragam terlihat


rapi
IV di SD Negeri Brengosan 2?

4. Apa guru perlu untuk menumbuhkan Iya, guru harus selalu


mencontohkan yang baik,
sikap sosial dan kedisiplinan pada
menjaga, istilhanya selalu
siswa? mengiknajtakn agar disikplin
nanti kalau tidak disiplin nanti
karakter anak itu tidka baik bagi
sekolah, dan diterapkan dirumah
5. Langkah apa yang dilakukan dalam 1. Mengingatkan
2. Menegur apabila tidak disiplin
menumbuhkan sikap sosial dan
3. Ada sanksi
kedisiplinan siswa tersebut?

6. Bagaimana pengimplementasian peran Yaaa, kita walaupan menyuruh


siswa untuk disiplin tetpa kita
guru dalam mengembangkan sikap
juga harsu memberi contoh misal
sosial dan kedisiplinan siswa? potongan rambut, misal “kamu
173

kok gondorng, lah pak guru aja


guru gondrong, paikana juga,
sbauk dan sepatu yang benera
harus sesuai yang dilihat oleh
siswa.
7. Faktor apa saja yang menjadi Faktor pendukungnya
lingkungannya, guru semuanya,
pendukung dan penghambat dalam
kemudian ada peraturan tata
mengembangkan sikap sosial dan tertib, kemudian yang
menghambat ya 1 atau 2 siswa,
kedisiplinan siswa?
misal di rumah kan kita gak tau
dia seperti apa, kalau di sekolah
kan displin karen ada yang
dicontohkan
8. Contoh hambatan apa saja yang Karakter anak itu berbeda-beda.
dialami dalam mengembangkan sikap
sosial dan kedisiplinan siswa?

PEDOMAN WAWANCARA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
BERMUATAN IPS DI SD NEGERI BRENGOSAN 2
NGAGLIK SLEMAN
174

Sumber : Kepala Sekolah Hari, tanggal :16-01


Nama : ND Waktu
:09.00
Kelas :- Tempat
: Ruang KS
No Pertanyaan
Jawaban
.
1. Menurut anda, apa yang dimaksud Sikap sosial adalah Jadi sikap
sosial itu kan sikap yang sesama
dengan Sikap sosial dan Kedisiplinan
teman itu saling bekerja sama
siswa? saling menghormati jadi dalam
suatu pekerjaan atau dalam suatu
kebersamaan baik itu permainan,
baik itu tingkah laku, selalu
bersama-sama, dalam
mengembangkan sikap sosial itu
guru perlu mencontohkan anak
misal untuk berkata jujur,
membantu guru,siswa atau warga
sekitar, dari guru juga
mencontohkan agar bisa di
implemetasikan oleh siswa.
2. Bagaimana sikap sosial siswa kelas IV Bagus, kalau kelas IV itu saya
lihat sudah mengimplementasikan
di SD Negeri Brengosan 2 ?
sikap sosaila yaitu saling bekerja
sama, menolong teman yang
belum bisa dalam pelajaran
3. Bagaimana kedisiplinan siswa kelas Baik juga mbak, seragam terlihat
rapi, tetapi kalau siang nanti udah
IV di SD Negeri Brengosan 2?
berantakan ada yang keluar, kotir
dsb

4. Apa guru perlu untuk menumbuhkan Iya mbak, guru itu harus selalu
mencontohkan yang baik,
sikap sosial dan kedisiplinan pada
menjaga, istilahnya selalu
siswa? mengingatkan agar selalu disiplin
nanti kalau tidak disiplin nanti
karakter anak itu tidak baik bagi
sekolah, kalau sudah disiplin kan
bisa diterapkan dirumah juga.
5. Langkah apa yang dilakukan dalam Guru selalu mengingatkan,
menegur jika anak itu salah, ada
menumbuhkan sikap sosial dan
sanksi juga tetapi tidak berat,
kedisiplinan siswa tersebut? hanya misal suruh
mengambilakan apa begitu mbak
175

6. Bagaimana pengimplementasian peran Yaaa, kita walaupan menyuruh


siswa untuk disiplin tetapi kita
guru dalam mengembangkan sikap
juga harus memberi contoh misal
sosial dan kedisiplinan siswa? potongan rambut, misal “kamu
kok gondorng, lah pak guru aja
gondrong, pakaian juga harus
terlihat rapi, sabuk dan sepatu
yang bener dan harus sesuai yang
dilihat oleh guru.
7. Faktor apa saja yang menjadi Faktor pendukungnya
lingkungannya, guru semuanya,
pendukung dan penghambat dalam
kemudian ada peraturan tata
mengembangkan sikap sosial dan tertib, kemudian yang
menghambat ya 1 atau 2 siswa,
kedisiplinan siswa?
misal di rumah kan kita gak tau
dia seperti apa, kalau di sekolah
kan displin karen ada yang
dicontohkan
8. Contoh hambatan apa saja yang Hambatanya ya mungkin satu
atau dua anak itu beda-beda to
dialami dalam mengembangkan sikap
mbak, karakternya beda kan
sosial dan kedisiplinan siswa? dirumah itu kita tidak tau dia
seperti apa, jadi kita disekolah
memberikan yang baik-baik agar
sikap sosial dan kedisiplinan itu
bisa diterpakan disekolah dan
dirumah .Kadang ada anak di
sekolah bagus, bisa disiplin tapi
dirumah ndleo
176

Lampiran V
Hasil Catatan Lapangangan
177

Catatan Lapangan Hasil Observasi ke- 1

Hari/ Tanggal : Senin, 11 November 2019

Tempat : SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman

Tema/Sub Tema : 6/1

Pembelajaran : 3 (Tiga)

Fokus pembelajaran : Bahasa Indonesia , PPKn, IPS

Waktu : 06.30 – selesai

Hasil observasi

Pukul 07:00 WIB seluruh siswa di SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Sleman bergegas ke lapangan untuk upacara bendera. Guru mengecek

kelengkapan siswa seperti pakaian, dasi, topi, ikat pinggang, sepatu, dan rambut.

Dari kelas I sampai Kelas VI berbaris sesuai kelas masing-masing dihalaman

dengan dipimpin oleh petugas upacara yang bergantian. Siswa menyanyikan lagu

Indonesia Raya dan melafalkan pancasila. Kemudian guru memberikan

pengumuman kepada siswa-siswi SD Negeri Brengosan 2 Nggalik untuk selalu

menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Selesai Apel siswa masuk kelas masing-

masing untuk kegiatan pembelajaran. Sebelum memasuki kelas guru menyuruh

siswa untuk melepaskan sepatunya, sepatunya ditaruh di luar kelas agar kelas

bersih dan tidak kotor.


178

Mengawali pembelajaran dikelas guru bertanya kepada siswa, apakah

sudah siap untuk belajar di dalam kelas. Ada beberapa siswa yang kurang

semangat untuk belajar, kemudian guru mengajak seluru siswa bernyanyi yaitu

lagu jargon kelas IV. Seluruh siswa sangat senang dan mengikuti perintah guru,

siswa bergembira dan semangat. Kemudian ibu YN menyuruh siswa untuk

memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Ibu YN

mengucapkan terimakasih kepada siswa yang telah memimpin berdoa, dan

diharapkan kegiatan belajar mengajar juga berjalan dengan lancar. Ibu YN

menjelaskan kepada siswa tentang tujuan dan manfaat dalam pembelajaran yang

akan dilaksanakan siswa, siswa memperhatikan dan mendengarkan guru.

Kegiatan inti guru menanamkan sikap saling menghargai dan peduli sesama dapat

ditunjukan untuk membacakan cerita tentang “Peternak Muda dari Malang”.

Bacaan tersebut dibaca secara mandiri. Siswa sangat semangat untuk menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru mengenai cerita “Peternak Muda dari

Malang” . Siswa membuat ringkasan dari bacaan tersebut. Kemudian ibu YN

meminta kepada siswa untuk berkelompok mendiskusikan ceita tersebut. Siswa

berkelompok setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) siswa. Siswa bersama-sama

kelompoknya menyelesaikan tugas. Pada saat diskusi terdapat siswa yang ramai

dan mengganggu teman yang sedang diskusi sehingga bu YN menasehati dan

membimbingnya. Setelah selesai mengerjakan tugas diskusi, siswa bersama

kelompoknya untuk memaparkan hasil diskusinya.

Kegiatan penutup ibu YN menanyakan kepada siswa materi mana yang

dirasa siswa belum paham. Kemudian bu YN memberikan kuis, siswa sangat


179

antusias untuk menjawab kuis, siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari YN

diberikan tepuk tangan, ibu YN juga mengingatkan untuk yang piket jangan lupa

kelas untuk di bersikan. Siswa disuruh memimpin berdia setelah pelajaran selesai.

Catatan Lapangan Hasil Observasi ke- 2

Hari/ Tanggal : Rabu, 13 November 2019


180

Tempat : SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Tema/Sub Tema : 6/1

Pembelajaran : 4 (Empat)

Fokus pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPS , PPKn

Waktu : 06.30 – selesai

Hasil observasi

Seperti hari biasanya jam 07.00 WIB Siswa menuju lapangan untuk

Apel, berbaris sesuai kelas masing-masing. Menyanyikan lagi Indonesia Raya dan

melafalkan Pancasila. Kemudian ada pengumuman dari guru. Selesai apel siswa

menuju kelas masing-masing.

Sebelum memulai pembelajaran ibu YN mengecek kelas bersih atau

tidak. Apabila masih kotor petugas piket disuruh untuk membersihkan. Ruang

kelas sudah bersih siswa memimpin berdoa untuk melakukan kegiatan belajar

mengajar. Guru mengulas materi yang kemarin dipelajari, guru bertanya kepada

siswa akan materi Pemanfaatan sumber daya alam. Siswa berlomba-lomba untuk

menyampaikan pendapatnya. Kemudian ibu menyampaikan materi yang akan

dipelajari hari ini, menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran hari ini.

Kegiatan inti guru menanyaka tentang materi Pemanfaat sumber daya

alam. Siswa menjawab dengan antri. Siswa bersama kelompoknya mengerjakan


181

dengan bertanya satu-satu suiswa kemudian di tulis. Terdapat siswa ramai tidak

mau menulis. Guru sudah menegur dan siswa tersebut akhirnya menulis akan

tetapi tulisnya tidak rapi dan hanya di singkat-singkat. Kelompok yang sudah

selesai memaparkan hasil diskusi nya di depan kelas. Kelompok lain memberikan

masukan kepada siswa yang maju.

Kegiatan penutup guru menyimpulkan hasil dari materi yang telah

dipelajari, kemudian guru menanyakan apa saja yang dipelajari hari ini. Siswa

diminta untuk berkerja sama dengan orang tua dengan adanya tugas yang

dikerjakan dirumah. Salah satu siswa memimpin berdoa selesai pembelajaran.

Catatan Lapangan Hasil Observasi ke- 3


182

Hari/ Tanggal : Jumat, 16 November 2019

Tempat : SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman

Tema/Sub Tema : 6/2

Pembelajaran : 3 (Tiga)

Fokus pembelajaran : Bahasa Indonesia , PPKn, IPS

Waktu : 06.30 – selesai

Hasil observasi

Siswa datang sebelum jam 07.00 untuk melaksanakan senam yang biasa

diadakan pada hari jumat. Selesai senam siswa bergegas untuk kembali ke kelas

untuk melakanakan pembelajaran.

Sebelum proses belajar mengajar bu YN selalu mengecek ruang kelas

bersih atau tidak. Dan bu YN selalu membiasakan siswa untuk disiplin yaitu

dengan tidak menggunakan sepatu di kelas. Jadi sepatu diletakan di luar kelas.

Sebelum memulai pelajaran, salah satu siswa diminta untuk memimpin berdoa.

Untuk kelancaran dalam pembelajaran dan materi pelajaran dapat dipahami oleh

siswa. Setelah berdoa bu YN memberitahu tujuan dan manfaat pelajaran hari ini.

Kegiatan inti, siswa diminta untuk membaca tentang teks Tokoh

Kerajaan Majapahit, kemudian siswa membuat ringkasan dengan bahasa sendiri.

Guru menerapkan sikap jujur dan kerja sama. Dengan jujur siswa diminta untuk
183

mengerjakan tugas apa saja jawaban dalam teks tersebut. Dan siswa diminta untuk

membuat kliping dan mencari kelompok yang beranggotakan 5 (lima) orang.

Kliping disarankan untuk di buat secara menarik, ibu YN mengingatkan tugas ini

akan selesai jika adanya kerjasama pada kelompok masing-masing. Siswa diminta

untuk berdiskusi tentang apa saja sikap, cita-cita, asal usul di teks”Maha Patih

Gajah Mada” Apabila sudah selesai kelompok maju untuk memaparkan hasil

diskusinya. Dan kelompok lain berpendapat atau bertanya kepada kelompok yang

sedang maju di depan kelas atau memaparkan hasil kelompoknya.

Kegiatan penutup guru mengingatkan tugas membuat kliping untuk

dikerjakan bersama kelompoknya dengan kompok seluruh siswa menjawab “siap

bu”. Salah satu memimpin doa untuk menghakhiri pelajaran.

Catatan Lapangan Hasil Observasi ke- 4

Hari/ Tanggal : Sabtu, 17 November 2019

Tempat : SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman


184

Tema/Sub Tema : 6/2

Pembelajaran : 4 (Empat)

Fokus pembelajaran : Bahasa Indonesia, PPKn, IPS

Waktu : 06.30 – selesai

Hasil observasi

Siswa berangkat sebelum pukul 07.00 WIB untuk melakukan Apel pagi.

Pada saat apel siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melafalkan pancasila.

Guru mengumumkan bahwa akan ada pengawas untuk mengecek kebersihan

sekolahan. Kemudian siswa diminta untuk mengurangi penggunaan plastik. Jadi

siswa diminta untuk membawa air minum dari rumah, dan tidak dipernekanakan

untuk jajan diluar sekolah. Setelah apel siswa bekerja bakti membersihkan kelas

masing-masing.

Siswa kelas IV saling berbagi tugas dalam membersihkan kelas, terdapat

anak yang menyapu, menyirami tanaman, menata meja, menata buku paket yang

ada di rak, dan mengepel. Mereka saling membantu sama lain, tidak adanya siswa

yang duduk mereka saling bekerja sama dengan baik untuk menjaga kebersihan

kelasnya.

Kegiatan pembuka, selesai kerja bakti. Ibu YN meminta siswa untuk

memimpin berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Guru mengulangi materi


185

yang kemarin yang sudah dipelajari yaitu tentang kerajaan majapahit dll. Bu YN

menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini dan menyampaikan tujuan dan

manfaat.

Kegiatan inti, siswa disuruh membaca di buku siswa tentang Indahanya

keberagaman di Indonesia Guru menanyakan kembali apa isi dari bacaan tersebut.

terdapat siswa yang mengangkatkan tangan untuk menjawab pertanyaan dari ibu.

Siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan dengan bahasa yang sederhana.

Siswa diminta untuk berdiskusi tentang apa saja keberagaman di Indonesia, Siswa

bersama kelompoknya mengerjakan tugas yang diberikan. Terdapat siswa yang

masih jalan-jalan tidak duduk atau mengganggu teman yang sedang diskusi, bu

YN lalu menasehati siswa tersebut. Bagi kelompok yang sudah selesai kemudian

memaparkan hasilnya. Kemudian kelompok lain dapat bertanya dengan

bergantian, dan dapat memberi masukan terharap kelompok yang maju. Siswa

menerima masukan dari teman-temannya.

Kegiatan penutup, guru bersama siswa menimpulkan kegiatan belajar

mengajar pada hari ini. Salah satu siswa menutup pembelajaran dengan berdoa

sesuai dengan kepercayaan masing-masing.


186

Lampiran VI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2


187

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 1 : Aku dan Cita-Citaku

Pembelajaran : 3

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,


dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

BAHASA INDONESIA

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
188

Indikator :

 Membuat puisi sendiri

PPKn

1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai


anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat


dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.

3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam


kehidupan sehari-hari.

4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam


kehidupan sehari-hari.

Indikator :

 Mengidentifikasikan keragaman kegiatan di lingkungan sekitar.

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumberdaya alam


untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan


sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat provinsi.

Indikator :

 Mengidentifikasikan hubungan karakteristik ruang dengan SDA yang


ada di lingkungannya.
189

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan melakukan pengamatan di lingkungan sekitar, siswa


dapat mengidentifikasi keragaman kegiatan orang-orang yang ada di
lingkungan sekitar dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dengan
baik.

2. Melalui kegiatan menuliskan hasil pengamatan, siswa dapat


menjelaskan hasil identifikasi keragaman kegiatan orang-orang yang
ada di lingkungan sekitar dan manfaatnya secara tepat.

3. Melalui kegiatan melakukan pengamatan dan berdiskusi dalam


kelompok, siswa dapat mengidentifikasi hubungan karakteristik ruang
dengan sumber daya alam yang ada di lingkungannya dengan benar.

4. Melalui kegiatan menuangkan hasil diskusi dalam bentuk laporan,


siswa dapat melaporkan hubungan antara karakteristik ruang dengan
sumber daya alam yang ada di lingkungannya dengan tepat.

5. Melalui kegiatan membuat puisi sendiri, siswa mampu menggunakan


hasil pengamatannya tentang ciri-ciri puisi secara tepat.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit


190
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti 1. Siswa mencermati bacaan “Peternak Muda dari 35 Menit


Malang”. Guru mengaitkan isi bacaan tersebut X 30 JP
dengan judul tema. Guru meminta siswa untuk
mencari nilai-nilai yang dapat mereka petik dari
bacaan tersebut. Siswa diberi kesempatan untuk
memberikan komentar tentang tokoh yang diangkat
pada bacaan tersebut, guru menanyakan kepada siswa
upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh siswa supaya
bisa menjadi tokoh yang sukses pada bacaan.

2. Siswa mengamati gambar yang disajikan di Buku


Siswa, guru membimbing siswa untuk melihat
perbedaan pada gambar dari segi pekerjaan yang
dilakukan. Guru mengaitkan diskusi ini dengan judul
tema dan mendorong rasa ingin tahu siswa tentang
keragaman kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
191

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik


Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).

 Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).

 Buku Teks, gambar hewan dan tumbuhan, gambar berbagai profesi di


lingkungan sekitar, contoh-contoh puisi, lingkungan sekitar

Mengetahui Guru Kelas IV

Kepala Sekolah,

Nur Dwiyanto S.Pd Sartiyani S.Pd

NIP : 19690209 199102 1 001 NIP : 19860826 201903 2 007


192

Lampiran 1

E. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengidentifikasikan keragaman kegiatan orang-orang yang ada di


lingkungan sekitar dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

 Menjelaskan hasil identifikasi keragaman kegiatan orang-orang yang


ada di lingkungan sekitar dan manfaatnya.

 Mengidentifikasi hubungan karakteristik ruang dengan SDA yang ada


di lingkungannya.

 Menuangkan hasil diskusi dalam bentuk laporan, dan melaporkan


hubungan antara karakteristik ruang dengan SDA yang ada di
lingkungannya.

 Membuat puisi sendiri

F. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan


dan ceramah

Lampiran 2

I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap
193

Perubanan Tingkah Laku


Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Sultan Haykal

2 Aisy Anindya

3 ……………..
……………..
dst
194

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. Penugasan Terpadu (Laporan Hasil Diskusi Kelompok)

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD PPKn 3.3 dan 4.3 dan IPS 3.1 dan 4.1

Tujuan Kegiatan Penilaian:

- Mengukur pemahaman dan keterampilan siswa dalam menjelaskan


keberagaman kegiatan yang ditemukan dalam kehidupan masyarakat.

- Mengukur pemahaman dan keterampilan siswa dalam melaporkan tentang


hubungan karakteristik ruang dengan sumber daya alam.

Rubrik penilaian laporan hasil diskusi kelompok dan membuat kesimpulan

PPKn KD 3.3 dan 4.3

IPS KD 3.1 dan 4.1


195

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan

4 3 2 1

Kemampua Siswa mengisi Siswa mengisi Dalam mengisi Siswa hanya


n tabel dengan tabel dengan tabel, ada kolom mengisi satu
melaporkan lengkap dan lengkap tetapi pada tabel yang kolom pada tabel
hasil
tepat sesuai kurang tepat. tidak diisi oleh dan jawaban
diskusi hasil tidak
siswa atau ada
dalam
diskusi. jawaban yang tepat.
bentuk tabel
tidak tepat.

Kemampua Siswa Siswa Siswa Siswa


n menuliskan menuliskan menuliskan menuliskan

menuliskan kesimpulan kesimpulan kesimpulan kesimpulan

kesimpulan dengan dengan dengan tanpa

mengaitkan mengaitkan mengaitkan mengaitkan

antara kondisi kondisi antara kondisi sama sekali

lingkungan lingkungan lingkungan antara kondisi

hidup, potensi hidup dengan hidup lingkungan

potensi sumber dengan salah hidup


sumber daya
daya alam dan satu dari potensi dengan potensi
alam, dan jenis
jenis mata sumber daya sumber daya
mata
pencaharian pencaharian alam atau jenis alam dan jenis

penduduknya penduduknya, mata mata


pencaharian
dengan benar. tetapi kaitan pencaharian
tidak penduduknya. penduduknya.

terlihat jelas.
196

2. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Teks Puisi

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Kunci Jawaban

KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6

Tujuan Kegiatan Penilaian:

- Mengukur pemahaman dan keterampilan siswa dalam mengidentifikasikan


ciri-ciri puisi.

- Mengukur keterampilan siswa dalam menginterpretasikan isi puisi.


197

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 1 : Aku dan Cita-Citaku

Pembelajaran : 4

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,


dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
198

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

BAHASA INDONESIA

No Kompetensi Indikator

1. 3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 3.6.1 Mencermati puisi
disajikan secara lisan dan tulis dengan yang dibacakan
tujuan untuk kesenangan.

2. 4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi 4.6.1 Menjelaskan makna


dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang puisi
tepat sebagai bentuk ungkapan diri.

IPS

No Kompetensi Indikator

1. 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang 3.1.1 Mencari tahu


dan pemanfaatan sumber daya alam tentang keragaman
untuk kesejahteraan masyarakat dari kegiatan-kegiatan.
tingkat kota/kabupaten sampai tingkat
provinsi.

2. 4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Membuat


karakteristik ruang dan pemanfaatan kesimpulan
sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota/ kabupaten
sampai tingkat provinsi.
199

PPKn

No Kompetensi Indikator

1. 1.3 Mensyukuri keberagaman umat


beragama di masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam
konteks Bhineka Tunggal Ika.

2. 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman


umat beragama di masyarakat dalam
konteks Bhinneka Tunggal Ika.

3. 3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman


karakteristik individu dalam kehidupan
sehari-hari.

4. 4.3 Mengemukakan manfaat


keberagaman karakteristik individu
dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator :

 Mengidentifikasikan hubungan. karakteristik ruang dengan SDA yang


ada di lingkungannya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
200

1. Melalui kegiatan mencari tahu tentang kegiatan-kegiatan yang


dilakukan temannya, siswa mampu mengidentifikasi keragaman
kegiatan orang-orang di sekitarnya dengan tepat.

2. Melalui kegiatan membuat kesimpulan dari kegiatan bertanya, siswa


mampu menjelaskan hasil identifikasi keragaman kegiatan orang-orang
yang ada di lingkungan sekitarnya dengan benar.

3. Melalui kegiatan mencermati puisi yang dibacakan temannya dan


menuliskan makna tiap baitnya, siswa mampu menjelaskan makna puisi
dengan benar.

4. Melalui kegiatan mencari informasi dan berdiskusi, siswa mampu


mengidentifikasikan hubungan karakteristik ruang dengan sumber daya
alam yang ada di lingkungannya.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing. 201
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti 1. Guru membuka pelajaran dengan meminta siswa 35 Menit
menceritakan kegiatan yang mereka sukai di rumah, X 30 JP
guru mengaitkan pembicaraan tersebut dengan cerita
Siti yang disajikan di Buku Siswa, guru memberikan
penekanan bahwa kegiatan yang disukai tiap-tiap
siswa bisa saja berbeda satu sama lainnya.
2. Siswa mencari informasi tentang kegiatan-kegiatan
yang disukai oleh temannya. Siswa menggunakan
daftar pertanyaan yang ia buat sebagai panduan dalam
bertanya. Dari hasil kegiatan tersebut, siswa mengolah
informasi yang didapatkan menjadi sebuah
kesimpulan.
3. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
dan memberikan penekanan bahwa kegiatan yang
disukai maupun tidak disukai bisa jadi sangat
beragam. Apabila dalam satu kelas ditemukan
keragaman kegiatan tersebut maka dalam kehidupan
masyarakat pun akan dijumpai keragaman tersebut.
Kegiatan ini mengarah pada kompetensi PPKn KD
3.3. dan 4.3
4. Siswa membaca dalam hati bacaan “Kisah Sukses
Mengatasi Kegagalan” pada Buku Siswa halaman 37.
(Alternatif kegiatan: siswa bergantian membaca
bacaan secara bersambung. Saat satu orang siswa
membaca, siswa lain menyimak.)
202

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik


Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).

 Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).

 Buku Teks, gambar macam-macam sumber daya alam , teks puisi,


lingkungan sekitar

Mengetahui Guru Kelas IV

Kepala Sekolah,

Nur Dwiyanto S.Pd Sartiyani S.Pd

NIP : 19690209 199102 1 001 NIP : 19860826 201903 2 007


203

LAMPIRAN 1

F. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengidentifikasi keragaman kegiatan orang-orang disekitarnya.

 Menjelaskan hasil identifikasi keragaman kegiatan orang-orang yang


ada di lingkungan sekitarnya.

 Mencermati puisi dan menjelaskan makna puisi.

 Mengidentifikasikan hubungan karakteristik ruang dengan SDA yang


ada di lingkungannya.

G. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan


dan ceramah

LAMPIRAN 2

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

Perubanan Tingkah Laku


Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Sultan Haykal

2 Aisy Anindya

3 ……………..

dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4


204

1. Membuat Kesimpulan dari Hasil Bertanya tentang Keragaman Kegiatan

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD PPKN 3.3 dan 4.3


205

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan

4 3 2 1

Kemampua Siswa Siswa hasil Dalam menuliskan Siswa hanya


n menuliskan tanya hasil tanya jawab, mengisi dua
menuliskan hasil tanya jawab dengan ada informasi informasi hasil
hasil jawab lengkap tetapi yang tidak tanya jawab.
tanya jawab dengan lengkap kurang tepat. dituliskan oleh
tentang dan tepat sesuai
siswa atau ada
kegiatan hasil diskusi.
jawaban yang
teman
tidak tepat.

Kemampua Siswa Siswa Siswa menuliskan Siswa


n menuliskan menuliskan kesimpulan menuliskan

menuliskan kesimpulan kesimpulan dengan sedikit kesimpulan

kesimpulan dengan dengan tanpa


mengaitkan
mengaitkan mengaitkan mengaitkan
antara kegiatan
sama
antara kegiatan antara kegiatan dan cita-cita yang
sekali antara
dan cita-cita dan cita-cita diinginkan.
yang yang kegiatan dan

diinginkan diinginkan, cita-cita yang

dengan tetapi diinginkan.

tepat dan jelas. kurang tepat


dan

jelas.
206

2. Menuliskan Makna dari Puisi yang Dibacakan

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6

Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur kemampuan siswa dalam menjelaskan

makna puisi

Sangat Baik Baik Cukup Perlu Pendampingan


Kriteria

4 3 2 1

Ketepatan Siswa mampu Siswa mampu Siswa salah Siswa salah dalam

menafsirkan menafsirkan menafsirkan dalam menafsirkan

makna puisi dengan tepat dengan tepat menafsirkan paling sedikit

pada setiap makna puisi makna puisi makna satu dua bait puisi

bait dan pada pada bait puisi atau atau dalam


secara semua bait dan semua bait tetapi salah dalam menafsirkan
keseluruhan secara salah dalam menafsirkan makna puisi secara
keseluruhan menafsirkan makna puisi keseluruhan

makna puisi secara


secara keseluruhan

keseluruhan

Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa menuliskan Siswa menuliskan

menuliskan menuliskan menuliskan makna puisi makna puisi


makna makna puisi makna puisi dengan ejaan dengan bahasa
puisi dalam dengan bahasa dengan bahasa yang benar tetapi yang tidak runtut,
bentuk
yang runtut, yang runtut bahasa tidak ejaan salah, dan
paragraf ejaan tetapi
runtut dan sulit sulit dimengerti
yang baik
benar, dan ada ejaan yang dimengerti
mudah salah

dimengerti
207

3. Membuat Laporan Diskusi tentang Sumber Daya Alam

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik


Sangat
Baik Cukup Perlu Pendampingan
Kriteria Baik
208
4 3 2 1

Pengetah Siswa dapat Siswa Siswa salah Siswa salah


uan menuliskan dapat dalam dalam menuliskan
tentang dengan menuliska menuliskan jenis-jenis sumber
sumber benar n jenis-jenis daya alam yang
daya jenis-jenis dengan sumber
dapat diperbarui
alam sumber benar daya alam yang
yang dan tidak dapat
daya alam jenis-jenis dapat diperbarui
dapat sumber diperbarui serta
yang dan tidak dapat
diperbaru daya alam pemanfaatannya
dapat diperbarui tetapi
i yang oleh penduduk di
diperbarui
dan tidak benar dalam
dan tidak dapat daerahnya
dapat diperbarui menuliskan
dapat
diperbaru
diperbarui dan tidak pemanfaatannya
i serta dapat oleh penduduk
serta
pemanfa diperbarui di
pemanfaata
atannya tetapi daerahnya
nnya

oleh salah

penduduk di dalam

daerahnya menuliska
n

pemanfaat
annya

oleh
penduduk
di

daerahnya

Keteram Menggunak Mengguna Menggunakan Tidak


pilan an kan bahasa baku, menggunakan
dalam bahasa bahasa dapat dipahami bahasa baku,
membuat baku, baku,
dan kurang mudah dipahami
laporan mudah mudah runtut. dan runtut. Tulisan
tertulis dipahami dipahami
Tulisan kurang tidak rapi.
dan runtut. dan runtut.
209

KD IPS 3.1 dan 4.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Brengosan 2 Ngaglik Sleman

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 2 : Hebatnya Cita-Citaku

Pembelajaran : 3

Alokasi Waktu : 1 Hari


210

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,


dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri

Indikator :

 Menjelaskan cara membuat puisi dengan benar.

PPKn
211

1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai


anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat


dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.

3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam


kehidupan sehari-hari.

4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam


kehidupan sehari-hari.

Indikator :

 Mengomunikasikan informasi tentang keragaman suku dan budaya di


lingkungan sekitarnya.

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam


untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan


sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat provinsi.

Indikator :

 Mengidentifikasikan sumber daya alam yang ada di sekitarnya.

 Menyajikan hasil pengamatan tersebut

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

 Melalui kegiatan membaca dan mencermati puisi, siswa mampu


menjelaskan cara membuat puisi dengan benar.
212

 Melalui kegiatan mencari informasi dari guru dan temannya, siswa


dapat mengomunikasikan informasi tentang keragaman suku dan
budaya di lingkungan sekitarnya dengan baik.

 Melalui kegiatan mengamati lingkungan sekitarnya, siswa mampu


mengidentifikasikan sumber daya alam yang ada di sekitarnya dan
menyajikan hasil pengamatan tersebut dengan tepat.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10213


menit
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.

 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar


kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.

 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu


tentang ”Cita-Citaku”.

 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi


kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti 1. Siswa mencermati dan membaca puisi tentang 35 Menit


Mahapatih Gajah Mada. X 30 JP

2. Siswa menceritakan pendapatnya tentang puisi


tersebut, siswa dapat membaca kembali cerita
tentang Gajah Mada untuk lebih memahami isi
puisi.
214

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik


Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).

 Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).

 Buku Teks, gambar lingkungan , contoh-contoh puisi, lingkungan


sekitar

Mengetahui Guru Kelas IV

Kepala Sekolah,

Nur Dwiyanto S.Pd Sartiyani S.Pd

NIP : 19690209 199102 1 001 NIP : 19860826 201903 2 007


215

LAMPIRAN 1

F. MATERI PEMBELAJARAN

 Menjelaskan cara membuat puisi.

 Mengomunikasikan informasi tentang keragaman suku dan budaya di


lingkungan sekitarnya.

 Mengidentifikasikan sumber daya alam yang ada di sekitarnya dan


menyajikan hasil pengamatan tersebut.

G. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan


dan cerama

LAMPIRAN 2

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

Perubanan Tingkah Laku


Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Sultan Haykal

2 Aisy Anindya

3 ……………..
……………..
dst
216

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. Menceritakan pendapat tentang puisi


Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: daftar periksa

KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6

Tujuan Kegiatan Penilaian: Untuk mengukur pemahaman siswa tentang puisi


yang dibacanya.

Kriteria YA TIDAK
Siswa mampu menceritakan isi puisi dengan
benar
Siswa mampu menceritakan isi puisi dengan
lancer dan tanpa bantuan guru
217

2. Mencari Informasi dan Menyajikan Informasi tentang Keragaman Suku dan


Budaya.
Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Kunci jawaban

KD IPS 3.1 dan 4.1

Tujuan Tujuan Kegiatan Penilaian:

Mengukur kemampuan siswa dalam mengidentifikasi keragaman suku dan


budaya di lingkungan sekitarnya dan keterampilan siswa dalam menyajikan
hasil proses identifikasinya.

Kriteria yang digunakan sebagai acuan dalam penilaian adalah kelengkapan


dan keterbacaan diagram hasil identifikasi.
218

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
Kelengkapan Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat
Informasi membuat bgan membuat membuat bagan membuat bagan
pada Bagan informasi yang bagan informasi dengan informasi dengan
memuat semua informasi memuat 3 memuat kurang
informasi dengan penjelasan dari 3 penjelasan
penjelasan memuat 4 tentang tentang
tentang penjelasan keberagaman keberagaman suku
keberagaman tentang suku dan budaya dan budaya
suku dan budaya keberagaman
(5 informasi: suku dan
pulau asal, budaya
bahasa daerah,
pakaian adat,
rumah adat,
kebiasaan adat)
Tingkat Bagan informasi Bagan Bagan Informasi Bagan Informasi
keterbacaan dibuat dengan informasi cukup menarik, sulit dimengerti.
Bagan jelas, singkat, cukup jelas, tetapi agak sulit
Informasi menarik dan menarik, dan dibaca
mudah dibaca mudah dibaca.

3. Mengidentifikasikan Sumber Daya Alam yang Ada di Lingkungan Sekitar dan


Menyajikan Hasil Identifikasi.
219

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD IPS 3.1 dan 4.1

Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur kemampuan siswa dalam


mengidentifikasi jenis-jenis sumberdaya alam yang terdapat di sekitarnya dan
keterampilan siswa dalam menyajikan hasil proses identifikasinya

Kriteria yang digunakan sebagai acuan dalam penilaian adalah : kelengkapan


laporan (jenis sumber daya alam, lokasi dan manfaat) dan keterbacaan laporan.

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Pendampingan
4 3 2 1
Kelengkapan Siswa dapat Siswa dapat . Siswa dapat Siswa dapat
Laporan membuat membuat laporan membuat membuat laporan
laporan dengan dengan memuat 2 laporan dengan memuat
memuat 3 informasi dan dengan hanya 1 informasi
informasi masing-masing memuat 2
tentang jenis informasi informasi
sumber daya, diuraikan dengan namun ada
lokasi dan lengkap informasi
manfaatnya yang kurang
bagi kehidupan lengkap
Keterbacaan Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat
Laporan membuat membuat laporan membuat membuat laporan
laporan dengan dengan rinci dan laporan tetapi belum benar.
rinci, runtut benar. dengan rinci.
dan benar.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Brengosan Ngaglik Sleman


220

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 2 : Hebatnya Cita-Citaku

Pembelajaran : 4

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,


dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia
221

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri

Indikator :

 Memahami makna puisi

 Terampil membuat puisi

PPKn

1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai


anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat


dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.

3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam


kehidupan sehari-hari

4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam


kehidupan sehari-hari

Indikator :

 Melakukan pengamatan

 Mengidentifikasikan keragaman suku dan budaya.

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam


untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan


sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat provinsi
222

Indikator :

 Mengidentifikasi sumber daya alam yang ada di sekitarnya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan membaca teks dan melakukan pengamatan siswa


mampu mengidentifikasikan keragaman suku dan budaya dengan rinci.

2. Melalui kegiatan membaca puisi, siswa mampu memahami makna puisi


dan terampil membuat puisi dengan baik.

3. Melalui kegiatan membaca teks dan berdiskusi, siswa mampu


mengidentifikasi sumber daya alam yang ada di sekitarnya dengan
benar.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit


berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar


kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.

 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu


tentang ”Cita-Citaku”.

 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi


kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti 1. Siswa membaca dan mencermati teks informasi yang 35 Menit


disajikan di Buku Siswa, dari teks tersebut siswa X 30 JP
223

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

mencari informasi tentang keragaman suku dan


budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Guru
memimpin diskusi kelas dan membahas tentang
contoh-contoh keragaman tersebut. Guru
memfokuskan diskusi tentang keragaman dengan
membahas contoh-contoh keragaman yang mereka
temui dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa mencari informasi tentang keragaman yang ada


di sekitar mereka, siswa mengidentifikasi keragaman
suku dan budaya yang dimiliki oleh lingkungannya.
224

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

3. Siswa membentuk kelompok kerja dan mencari


informasi dari anggota kelompoknya tentang suku
asal tiap anggota, siswa juga menanyakan informasi
kepada guru dan temannya yang lain.

4. Siswa merincikan informasi yang mereka cari dengan


menanyakan tentang rumah adat dari suku-suku
tersebut, apa kegunaan dari rumah adat tersebut dan
bagaimana masyarakat menggunakannya.

5. Siswa menyajikan informasi yang diperolehnya dalam


bentuk diagram seperti yang dicontohkan pada buku
Siswa.

6. Siswa melakukan survey sederhana untuk mencari


informasi tentang macam-macam pekerjaan orang tua
temannya, dari hasil wawancara tersebut siswa
mencari informasi tentang sumber daya alam yang
digunakan oleh orang tua temannya ketika
melaksanakan pekerjaannya.
225

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

7. Siswa menyajikan hasil survey dan pencarian


informasinya dalam bentuk tabel. Dari hasil tabel
tersebut, siswa bersama dengan teman-temannya
membuat kesimpulan tentang sumber daya alam apa
yang paling banyak digunakan dan dari mana sumber
daya alam tersebut didapatkan.

8. Membuat Puisi Tentang Keragaman Suku Dan


Budaya

9. Siswa mengekspresikan rasa kebanggaan dan


pemahamannya tentang keragaman suku dan budaya
Indonesia melalui sebuh puisi.
226

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

10. Siswa melengkapi kalimat dalam puisi dan


menjelaskan makna yang disampaikan oleh puisi
tersebut.

Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit


rangkuman hasil belajar selama sehari

 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari


(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk


menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.

 Melakukan penilaian hasil belajar

 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan


keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


227

 Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik


Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).

 Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).

 Buku Teks, gambar hewan dan tumbuhan, contoh-contoh puisi,


lingkungan sekitar

Mengetahui Guru Kelas IV

Kepala Sekolah,

Nur Dwiyanto S.Pd Sartiyani S.Pd

NIP : 19690209 199102 1 001 NIP : 19860826 201903 2 007

LAMPIRAN 1
228

F. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengidentifikasikan keragaman suku dan budaya


 Membaca puisi, dan memahami makna puisi dan terampil membuat
puisi
 Mengidentifikasi sumber daya alam yang ada di sekitarnya.

G. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan


dan cerama

LAMPIRAN 2

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Perubanan Tingkah Laku


Teliti Cermat Percaya Diri
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Sultan Haykal

2 Aisy Anindya

3 ……………..
……………..
dst

Penilaian Sikap

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. Menjelaskan Makna Puisi


229

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Daftar periksa

KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6

Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur kemampuan siswa dalam memahami


makna sebuah puisi

Aspek Ya Tidak

Siswa menjelaskan makna puisi dengan tepat.

Siswa menjelaskan makna puisi dengan jelas.

2. Mengidentifikasikan Keragaman Suku dan Budaya

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD IPS 3.1 dan 4.1

Tujuan Kegiatan Penilaian: mengukur kemampuan siswa dalam


mengidentifikasikan keragaman suku dan budaya dan keterampilan siswa
dalam menyajikan hasil identifikasinya

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
Kelengka Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa tidak dapat
pan membuat bgan membuat membuat membuat bagan
Informasi informasi yang bagan bagan informasi dengan
pada memuat semua informasi informasi benar
230

Bagan informasi dengan dengan


penjelasan memuat 2 memuat 2
tentang penjelasan penjelasan
gambar, tanpa bantuan dengan
manfaat dan guru bantuan guru
pesamaan dan
perbedaan
rumah adat.
Tingkat Bagan Bagan Bagan Bagan Informasi
keterbaca informasi informasi Informasi sulit dimengerti.
an Bagan dibuat dengan cukup jelas, cukup
Informasi jelas, singkat, menarik, dan menarik,
menarik dan mudah dibaca. tetapi agak
mudah dibaca sulit dibaca

3. Melengkapi Puisi

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Daftar periksa

KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6

Tujuan Kegiatan Penilaian: mengukur kemampuan dan keterampilan siswa


dalam membuat puisi

Aspek Ya Tidak

Siswa melengkapi puisi dengan kata-kata yang tepat.

Siswa melengkapi puisi dengan mandiri tanpa bantuan


guru.
231

Lampiran VII
232

Dokumentasi

DOKUMENTASI
233
234

Gambar 1. Proses Pembelajaran Tematik

Gambar 2. Wawancara ke-1 Kepala Sekolah


235

Gambar 3. Wawancara ke-2 Kepala Sekolah

Gambar 4. Wawancara ke-1 Guru kelas IV


236

Gambar 5. Wawancara ke-2 Wali Kelas IV

Gambar 6. Wawancara ke-1 Siswa kelas IV “KL”


237

Gambar 7. Wawancara ke-2 Siswa kelas IV “KL”

Gambar 8. Wawancara ke-1 Siswa kelas IV “BL”


238

Gambar 9. Wawancara ke-2 Siswa kelas IV “BL”

Gambar 10. Wawancara ke-1 Siswa kelas IV “AL”


239

Gambar 11. Wawancara ke-2 Siswa kelas IV “AL”

Gambar 12. Wawancara ke-1 Siswa kelas IV “GN”


240

Gambar 13. Wawancara ke-2 Siswa kelas IV “GN”


241

Lampiran VIII
Surat Keterangan Penelitian
242
243
244
245
246

Anda mungkin juga menyukai