Anda di halaman 1dari 13

BIAYA MODAL DAN STRUKTUR MODAL

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu :
Hima Widyas Asmara, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 11

1. Novita Putri Ramdani (12405193091)


2. Febriannisa Nuriel Ahya (12405193120)
3. Abdul Salim (12405193122)

SEMESTER 5
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 5C
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
NOPEMBER 2021

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah "Manajemen Keuangan" dalam bentuk makalah,
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabiyullah Muhammad, SAW.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul "Biaya
Modal dan Struktur Modal" ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini, kami berharap dari makalah yang kami susun ini dapat bermamfaat dan
menambah wawasan bagi kami maupun pembaca. Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Tulungagung, 16 Nopember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
A. Definisi Biaya Modal .................................................................................. 2
B. Biaya Modal Individual ............................................................................... 3
C. Definisi Struktur Modal .............................................................................. 4
D. Teori Struktur Modal .................................................................................. 5
BAB III PENUTUP............................................................................................9
A. Kesimpulan ................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk pengembangan
bisnisnya. Pemenuhan dana tersebut berasal dari sumber internal ataupun sumber
eksternal. Karena itu, para manajer keuangan dengan tetap memperhatikan biaya
modal (cost of capital) perlu menentukan struktur modal dalam upaya menetapkan
apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri ataukah dipenuhi
dengan modal.
Struktur modal merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena
baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
keuangan perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Perencanaan struktur modal yang baik akan memaksimalkan nilai perusahaan. Jika
struktur modal perusahaan meningkat maka tidak menutup kemungkinan para
investor akan meilirik perusahaan tersebut dan menanamkan modalnya pada
perusahaan. Dan sebaliknya, apabila struktur modal menurun maka para investor akan
ragu untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Menurut Atmaja menyebutkan berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam
pembuatan keputusan tentang struktur modal adalah kelangsungan hidup jangka
panjang, konservatisme manajemen, pengawasan, struktur aktiva, resiko bisnis,
tingkat pertumbuhan, pajak, cadangan kapasitas peminjaman, profitabilitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Definisi Biaya Modal ?
2. Bagaimana Biaya Modal Individual ?
3. Apa Definisi Struktur Modal ?
4. Bagaimana Teori Struktur Modal ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Biaya Modal
2. Untuk Mengetahui Biaya Modal Individual
3. Untuk Mengetahui Definisi Struktur Modal
4. Untuk Mengetahui Teori Struktur Modal

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Biaya Modal


Biaya modal adalah biaya riil yang harus ditanggung perusahaan karena
digunakannya modal yang digunakan untuk berinvestasi. Karena sifatnya sebagai
biaya, maka biaya modal juga diartikan sebagai batas minimum tingkat hasil yang
harus dicapai perusahaan (minimum required rate of return) agar perusahaan tidak
dinyatakan merugi.
Perhitungan biaya modal secara keseluruhan (overall cost of capital) bertujuan
utamanya untuk menentukan biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital
budgeting). Konsep ini mengarah pada Weighted Average Cost of Capital (WACC),
yaitu batas untuk mengevaluasi apakah proyek-proyek memiliki tingkat pengembalian
yang lebih baik. Dari namanya, WACC merupakan biaya modal tertimbang dari
berbagai sumber modal sesuai dengan komposisi masing-masing. Dengan demikian,
rumus dari WACC adalah :

Dimana wi adalah bobot atau bagian (dalam persentase) dari tiap komponen
sumber modal; ki adalah biaya modal dari komponen sumber modal dan n adalah
jumlah variasi atau ragam sumber modal yang digunakan oleh perusahaan.
Singkatnya, perhitungan WACC sangat terkait dengan pertimbangan bagaimana suatu
proyek didanai, atau dengan kata lain, dari sumber pendanaan atau keuangan apa
sajakah modal itu berasal.
Untuk mengestimasikan WACC, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
memutuskan tipe modal yang mana yang digunakan. Mengingat CoC utamanya
digunakan dalam proses pembuatan keputusan investasi jangka panjang, fokus
pembahasan adalah pada perhitungan CoC yang digunakan untuk pengambilan
keputusan dalam hal capital budgeting. Asumsi yang berlaku dalam pembahasan
investasi jangka panjang adalah sumber modal yang bersifat jangka pendek,
digunakan untuk menunjang jalannya operasi perusahaan. Dengan kata lain,

2
perusahaan umumnya menggunakan short-term liabilities sebagai sumber dana bagi
working capital yang bersifat siklus atau musiman.
Dengan demikian, hutang jangka pendek tidak termasuk dalam perhitungan
CoC yang digunakan dalam konteks capital budgeting, dan mempertimbangkan
penggunaan long-term debt, saham preferen dan modal sendiri (saham biasa plus laba
ditahan) sebagai sumber utama modal bagi kepentingan ekspansi. Jadi sumber modal
jangka panjang itulah yang termasuk dalam perhitungan WACC. Untuk itu, untuk
menentukan WACC perlu perhitungan biaya modal masing-masing sumber modal
secara individual.
B. Biaya Modal Individual
1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
a. Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari satu tahun
b. Hutang jangka pendek terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable),
hutang wesel dang kredit jangka pendek dari bank.
c. Jika nasabah tidak membayar kredit perniagaan tepat pada waktunya, maka
aka kehilangan mendapatkan cash discount.
d. Jika perusahaan kehilangan kesempatan mendapatkan cash discount selama 1
tahun, biaya explicit kredit perniagaan dapat dihitung dengan cara :

e. Biaya modal dari penggunaan hutang (cost of debt) dapat dihitung dengan
cara:

kt = Biaya hutang jangka pendek setelah pajak


kb = Biaya hutang jangka pendek sebelum pajak yaitu sebesar tingkat
bunga hutang
t = Tingkat pajak

3
2. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang
a. Biaya hutang yang ditanggung oleh perusahaan yang menggunakan dana
hutang jangka panjang tidak lain adalah sebesar tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh investor (pemilik dana).
b. Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang
biasanya berasal dari obligasi (cost of bond) dapat dihitung dengan
menggunakan cara seperti perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam
obligasi dengan rumus singkat (shortcut) atau dengan tabel present value.
c. Dengan menggunakan chort-cut (atas dasar kira-kira/approximate method),
ada 4 langkah perhitungan cost of bond :
1. Mengadakan estimasi jumlah rata-rata dari dana yang tersedia bagi kita
selama 10 tahun
2. Menghitung biaya rata-rata tahunan (average annual cost) dari penggunaan
dana tersebut
3. Menghitung % biaya rata-rata tahunan dari jumlah dana rata-rata yang
tersedia.
4. Menyesuaikan biaya obligasi itu atas dasar sesudah pajak (after tax basis)
d. Rumus perhitungan dengan metode singkat

C = Bunga hutang jangka panjang satu tahun dalam rupiah

f = Harga nominal obligasi pada akhir umurnya

p = Nilai bersih penjualan obligasi

n = Umur obligasi

C. Definisi Struktur Modal


Menurut Neil Seitz (1999) struktur modal merupakan gabungan dari sumber
hutang jangka panjang yang meliputi hutang, saham biasa, dan saham umum. Hal

4
senada juga diungkapkan oleh Ross bahwa struktur modal adalah gabungan dari
hutang jangka panjang dan sekuritas yang diapakai perusahaan untuk membiayai
kegiatan operasionalnya. Sedangkan menurut Wild et al, (2005) struktur modal
merupakan komposisi pendanaan antara ekuitas (pendanaan sendiri) dan utang pada
suatu perusahaan. Keputusan pendanaan perusahaan merupakan salah satu aspek yang
berpengaruh dalam menciptakan nilai bagi perusahaan. Oleh karena itu penting bagi
perusahaan untuk membuat kebijakan pendanaan yang tepat. Salah satu langkah yang
diambil perusahaan adalah dengan memiliki manajemen keuangan.
Tanggung jawab utama seorang manajer keuangan (financial manager) dalam
suatu perusahaan adalah merencanakan sumber dan penggunaan dana untuk
memaksimalkan nilai perusahaan (the value of the firm). Keputusan manajemen
keuangan terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Keputusan Investasi yang terdapat pada sisi kiri dari neraca. Manajemen keuangan
berperan dalam menentukan jenis aset apa yang akan diinvestasikan oleh perusahaan.
b. Keputusan Pendanaan yang terdapat pada sisi kanan dari neraca yang terdiri dari
kewajiban dan sekuritas. Manajemen keuangan berperan untukmenentukan
bagaimana perusahaan mendapatkan modal yang dipakai untuk membiayai investasi
perusahaan.
c. Keputusan Manajerial yang meliputi keputusan investasi dan pendanaan perusahaan
dari hari-ke-hari seperti seberapa besar ukuran perusahaan atau seberapa cepat
pertumbuhan perusahaan.
Dengan demikian manajemen keuangan ini dapat memastikan bahwa
perusahaan didanai dengan biaya modal paling rendah dan investor yakin mereka
menanamkan uangnya di pasar modal dengan adanya jaminan hasil maksimal pada
tingkat risiko yang paling kecil serta, pembuat kebijakan publik dapat membuat
peraturan dan pajak yang meningkatkan output secara keseluruhan dengan tingkat
risiko terkecil.
Dengan meniadakan kondisi pasar tidak sempurna, struktur modal yang
optimal akan meminimalkan biaya rata – rata modal. Oleh karena itu dalam mencari
struktur modal yang optimal, sangat penting untuk mempertimbangkan tingkat suku
bunga, tingkat pajak, biaya kebangkrutan, agency relation dan asimetrik informasi
antara manajer dan investor.
D. Teori Struktur Modal
Ada beberapa teori-teori struktur modal yang dikenal oleh perusahaan dalam

5
menetapkan struktur modal yaitu
a. Teori pendekatan tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat bahwa dalam keadaan pasar modal
sempurna dan tidak ada pajak, struktur modal berpengaruh terhadap nilai
perusahaan1
b. Teori Trade Off
Teori Trade Off yaitu teori yang memperhatikan biaya keagenan dan
financial distres. Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh Myers (2001),
“Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat utang tertentu, di mana
penghematan pajak (tax shields) dari tambahan utang sama dengan biaya kesulitan
keuangan (financial distress)” (p.81).
Teori Trade-Off untuk menentukan struktur modal yang optimal mencakup
beberapa faktor seperti perpajakan, biaya agensi, dan biaya kesulitan keuangan,
namun tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan simetri informasi sebagai
keseimbangan dan manfaat penggunaan utang. Ketika pelindung pajak mencapai
jumlah maksimum untuk biaya kesulitan keuangan, utang mencapai tingkat
optimal.
Teori Trade-Off menyiratkan bahwa ketika menentukan struktur modal,
manajer akan mempertimbangkan trade-off antara penghematan pajak dan biaya
kesulitan keuangan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pasti
akan berusaha untuk mengurangi pajak dengan meningkatkan rasio hutangnya,
sehingga tambahan hutang akan mengurangi pajak.
c. Teori Urutan Kekuasaan (pecking order theory)
Pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki
tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan
perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang
berlimpah. Dalam teori ini tidak terdapat struktur modal yang optimal.
Secara spesifik, perusahaan mempunyai urut-urutan preferensi dalam penggunaan
dana. Skenario urutan dalam Pecking Order Theory adalah sbb:
1) Perusahaan memilih pendanaan internal
2) Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada
perkiraan kesempatan investasi.

1
Agnes Sawir. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. (Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2005). Hlm 108

6
3) Karena kebijakan dividen yang konstan, digabung dengan fluktuasi
keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi.
4) Jika pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat
berharga
5) yang paling aman terlebih dulu

Teori tersebut menjelaskan urut-urutan pendanaan.

d. Teori Sinyal (signaling theory)

Signaling adalah aktivitas penggalangan dana manajer, yang diyakini


mencerminkan nilai saham perusahaan. Secara umum, pembiayaan utang
dianggap sebagai sinyal positif, sehingga manajer percaya bahwa saham "dinilai
rendah". Misalnya, manajer menemukan peluang investasi yang menguntungkan
yang membutuhkan dana tambahan. Manajer percaya bahwa prospek masa depan
perusahaan sangat baik, yang dapat dilihat dari harga saham perusahaan saat ini.
Dalam hal ini lebih menguntungkan bagi pemegang saham untuk menggunakan
hutang dibandingkan dengan menerbitkan saham. Karena penggunaan utang
dianggap pertanda positif. Pada saat yang sama, penerbitan saham dianggap
sebagai sinyal negatif, dan manajemen percaya bahwa saham tersebut "dinilai
terlalu tinggi". Hal ini menyebabkan harga saham turun, dan biaya underwriting
(penerbitan saham) tinggi sehingga pendanaan dengan penerbitan saham baru
sangat mahal dibandingkan dengan penggunaan hutang.
Teori signalling ini muncul karena adanya permasalahan asimetris
informasi. Karena kondisi asimetris informasi ada dari waktu ke waktu,
perusahaan harus menjaga kapasitas cadangan pinjaman dengan menjaga tingkat
pinjaman yang rendah. Adanya cadangan ini memungkinkan manajer untuk
mengambil keuntungan dari kesempatan investasi tanpa harus menjual saham
pada harga rendah. Dengan demikian akan mengirimkan signal yang sangat
mempengaruhi harga saham.
e. Teori Agensi (agency theory)
Teori agensi Menurut metode ini, struktur struktur modal adalah untuk
mengurangi konflik antara kelompok kepentingan yang berbeda. Konflik antara
pemegang saham dan manajer adalah konsep arus kas bebas. Manajer cenderung
mencadangkan sumber daya sehingga mereka dapat mengendalikannya. Utang

7
dapat dilihat sebagai cara untuk mengurangi arus kas bebas dari konflik
kelembagaan. Jika perusahaan menggunakan hutang, maka manajer akan terpaksa
menarik uang tunai dari perusahaan untuk membayar bunga.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Biaya modal adalah biaya riil yang harus ditanggung perusahaan karena
digunakannya modal yang digunakan untuk berinvestasi. Karena sifatnya sebagai
biaya, maka biaya modal juga diartikan sebagai batas minimum tingkat hasil yang
harus dicapai perusahaan (minimum required rate of return) agar perusahaan tidak
dinyatakan merugi.
2. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek yaitu Hutang jangka pendek (hutang lancar),
Hutang jangka pendek terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable),
hutang wesel dang kredit jangka pendek dari bank.
3. Menurut Neil Seitz (1999) struktur modal merupakan gabungan dari sumber
hutang jangka panjang yang meliputi hutang, saham biasa, dan saham umum. Hal
senada juga diungkapkan oleh Ross bahwa struktur modal adalah gabungan dari
hutang jangka panjang dan sekuritas yang diapakai perusahaan untuk membiayai
kegiatan operasionalnya.
4. Ada beberapa teori-teori struktur modal yang dikenal oleh perusahaan dalam
menetapkan struktur modal yaitu:
a. Teori pendekatan tradisional
b. Teori Trade Off
c. Teori Urutan Kekuasaan (pecking order theory)
d. Teori Sinyal (signaling theory)
e. Teori Agensi (agency theory)

B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Astried p. Manajemen Keuangan. Biaya Modal dan Struktur Modal (bab 6). Hal 31-36.
Di akses dari https://astried_permanasari.staff.gunadarma.ac.id

Manullang M. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Smart, S. B., Megginson, & Gitman. (2004). Corporate Finance. Journal of Business.
Strategy, Volume VI(3), 66-80. Ohio: South-. Western, Thomson Learning.

Syarinah Sianipar. (2017). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan dalam Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jom FISIp Vol IV(1): 1-14

10

Anda mungkin juga menyukai