Anda di halaman 1dari 10

DETEKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN DATA CITRA

SATELIT LANDSAT DAN APLIKASI ER MAPPER DI PANTAI


MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

MATA KULIAH :
CITRA PENGINDRAAN JAUH

MUHAMMAD IRFAN
H1071161047

PROGRAM STUDI GEOFISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
2. Rumusan Masalah

Dari data yang di peroleh rumusan penelitian bagai mana perubahan garis
pantai akibat abrasi pantai yang terjadi dari tahun 2015 sampai tahun 2020.

3. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui perubahan garis pantai dari tahun 2015 sampai tahun 2020.
b. Untuk mengetahui mengetahui perbedaa dan luasan garis pantai akibat abrasi
pada tahun 2015 dan tahun 2020.

4. Data (USGS, Earthexplorer)

Digunakan dalam pengolahan ini adalah data citra permukaan wilayah


makassar dengan menggunakan data hasil satelit Landsat 8. Citra yang diambil
merupakan gambar permukaan pada tahun 2015 dan juga 2020. Data diunduh pada
laman website https://earthexplorer.usgs.gov/

5. Metode

Pengolahan data yang dilakukan adalah menganalisi perubahan garis pantai


dari tahun 2015-2020 di sulawesi selatan dengan proses digitasi menggunakan
software ERMapper 7.1.

5.1 Prosedur Kerja

5.1.1 Mendownload data citra landsat wilayah makasar

1. Membuka halaman website https://earthexplorer.usgs.gov/


2. Menuliskan lokasi penelitian makassar pada kolom enter searc criteria
3. Memilih data sets pada laman dengan mengklik data landsat 8
4. Atur tanggal pada additional criteria lang klik kolom search
5. Pilih data tahun 2015 dan 2020 lalu download data format TIFF
6. Login untuk dapat mendownload file
7. Apabila belum register, diharuskan mendaftar terlebih dahulu ke situs
tersebut.

5.1.2 Menyatukan/menggabungkan file landsat kedalam format ers

1. Extract file citra tahun 2015 dan 2020 pada masing-masing folder
2. Buka aplikasi ERMapper 7.1
3. Pilih Edit Algorithm
4. Duplicate layer hingga berjumlah sebelas
5. Diberi nama setiap layer band dari b1 hingga b7
6. Load dataset pada layer 1 dan pilih file b1 pada file 2015
7. klik refresh image with 99% clip with limit
8. Lakukan hal yang sama dengan b2-b7 sesuai dengan datanya
9. Safe as file dan diberi nama makassar2015-11lay.ers
10. Close ERMapper
11. Dilakukan prosedur yang sama pada data tahun 2020
12. File diberi nama Makasar2020.ers

5.1.3 Menampilkan citra

1. Buka aplikasi ERMapper 7.1


2. Pilih Edit algorithm dan klik Load Dataset
3. Pilih file dengan nama makassar2015-11lay.ers kemudian pilih icon Red
Green Blue (RGB).
4. Ubah komposisi band red jadi 5, green jadi 4 dan blue jadi 2, lalu tajamkan
dengan memilih icon Refresh Image with 99%
5. Dilakukan langkah-langkah yang sama seperti di atas, akan tetapi dengan
menggunakan file citra Makassar2020.ers
6. Pilih file citra Landsat_ Makassar2020.ers , kemudian pilih icon Red Green
Blue (RGB).
7. Ubah komposisi band red jadi 5, green jadi 4 dan blue jadi 2, lalu tajamkan
dengan memilih icon Refresh Image with 99%,
8. Didapatkan dua buah citra dengan lokasi yang sama tetapi dengan tahun
pengamatan yang berbeda diantara keduanya.

5.1.4 Mendeteksi perubahan garis pantai

1 Pilih citra pada tahun 2015 ubah default surface menjadi data 2015
2 Begitu juga dengan tahun 2020 ubah namanya menjadi data 2020
3 Pilih bagian [RGB] data 2020, klik copy. Selanjutnya pilih data 2015,
kemudian paste.
4 Dilakukan Zoom In pada wilayah pesisir. Kemudian atur letak window-
windownya dan pada window algorithm, klik bagian surface.
5 Pilih data 2015, kemudian atur nilai Transparencynya.

5.1.5 Analisis spasial perubahan garis pantai

1 Pilih Edit, Annotate Vector Layer.


2 Lakukan digitasi dengan menggunakan polyline untuk garis pantai, Untuk
merubah warna garis, klik 2x pada garis, maka akan muncul window Line
Style yang berfungsi untuk merubah tingkat ketebalan garis dan warnanya
3 Lakukan prosedur yang sama pada citra yang kedua
4 Klik Edit Object Extends pada masing-masing digitasi yang telah dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar perubahan garis pantai pada tahun 2015 ke
2020.
6. Hasil dan Pembahasan

6.1 Hasil

1. Hasil citra pada tahun 2015 dengan tranparacy 0%

Gambar 1. Hasil citra pada tahun 2015 dengan nilai transparacy 0%.
2. Hasil citra pada tahun 2020 dengan tranparacy 100%

Gambar 2. Hasil citra pada tahun 2020 dengan nilai transparacy 100%.
3. Garis pantai pada tahun 2015 dengan garis warna merah

Gambar 3. Panjang garis pantai pada tahun 2015 dengan warna merah.
4. Garis pantai tahun 2020 dengan garis warna kuing

Gambar 4. Panjang garis pantai pada tahun 2020 dengan warna kuning.
5. Panjang garis pantai tahun 2015

Gambar 5. Nilai panjang garis pantai 2015 yang terukur dengan warna merah.
6. Panjang garis pantai pada tahun 2020

Gambar 6. Nilai panjang garis pantai pada tahun 2020 yang terukur dengan warna kuning.
6.2 Pembahasan

Dari data yang diambil yang merupakan citra permukaan garis pantai satelit
landsat 8 pada tahun 2015 dan tahun 2020 didapatkan panjang masing-masing garis
pantai wilayah pesisir sulawesi selatan tersebut ialah 40,22 km pada tahun 2015 dan
45,99 km pada tahun 2020. Perubahan panjang garis pantai dari tahun 2015 ke 2020
dapat diketahui dengan menghitung selisih panjang garis pantai antara kedua
data.Panjang garis pantai pada daerah tersebut diketahui mengalami penyusutan
sebesar 5,22 km dalam kurun waktu 5 tahun.
Hasil pengolahan citra garis pantai menunjukkan wilayah yang terlihat sekali
mengalami perubahan garis pantai ialah daerah teluk yang terdapat di tengah
peta.pada hasil citra yang dibandingkan antara tahun 2015 dan 2020, terlihat
perbedaan garis pantai antara keduanya. Tahun 2020 terlihat daerah tersebut
mengalami abrasi sehingga garis pantai terlihat berkurang.
Perubahan garis pantai yang semakin berkurang (atau mengalami abrasi)
dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu gelombang,arus, pasang surut, angin,
sedimen transport. Beberapa faktor tersebut dapat menyebabkan pengikisan garis
pantai. Melihat kondisi perubahan garis pantai pada daerah tersbut dapat dikatakan
bahwa wilayah tersebut mengalami abrasi yang cukup parah, abrasi yang cukup parah
dapat merugikan kita semua karena dapat mempengaruhi ekosistem makhluk hidup.
7. kesimpulan

dari hasil pengolahan data yang di lakukan masih sangat tergantung pada proses
digitasi dari masing-masing penelitian sehingga ketelitian dari hasil sangat relatif
maka dari itu penelitian selanjutnya di harapkan untuk mengolah data lebih cermat
lagi dalam hal menentukan titik-titik garis pantai.

Anda mungkin juga menyukai