Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan tehnik yang dibahas dalam bab ini yaitu
tentang masalah lokasi,mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun
biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan.sebagai contoh biaya
transportasi saja dapat mencapai 25% dari harga jual produk(tergantung pada produk dan jenis
produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berti seperempat total pendapatan perusahaan
mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan
produk jadi yang keluar dari perusahaan .biaya lain yang dapat dipengaruhi oleh lokasi,antar lain
pajak,upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
Keputusan mengenai lokasi harus diambil oleh perusahaan sesekali saja, biasanya karena
permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang sudah ada atau karena ada perubahan
produktifitas tenaga kerja, nilai tukar, biaya-biaya, dan sikap masyarakat setempat perusahaan
juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka karena pergeseran demografi dan
permintaan pelanggan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi, tidak pindah tetapi
memperluas fasilitas yang ada, mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain
di tempat lain, menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi yang lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis.untuk keputusan lokasi industri, strategi yang di
gunakan biasanya adalah strategi yang meminimalkan biaya meskipun inovasi dan kreatifitas
juga penting.untuk bisnis ecera dan jasa profesional,strategi yang digunakan difokuskan pada
memaksimalkan pendapatan. walaupun demikian strategi lokasi pemilihan gudang dapat
ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman.tujuan strategi lokasi adalah
memaksimalkan manfaat lokasi bagi poerusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Lokasi yang strategis adalah wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan yang
dapat memberikan keuntungan maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena tujuan strategi
lokasi adalah untuk memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Keputusan yang paling penting yang perlu dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka harus
menempatkan operasi mereka.Aspek internasional keputusan ini adalah sebuah indikasi bahwa
keputusan lokasi bersifat global.Lokasi sangat memengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun
biaya variabel.Lokasi sangat memengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan.
Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25% dari harga jual produk (tergantung
kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti bahwa seperempat
total pendapatan perusahaan mungkin hanya dibutuhkan hanya untuk menutup biaya
pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar dari perusahaan. Biaya
lain yang dapat dipengaruhi oleh lokasi antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan mentah, dan
sewa.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis.Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang
digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya meskipun inovasi dan kreativitas
juga penting.Untuk bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan difokuskan pada
memaksimalkan pendapatan.
Lokasi dan Biaya
Karena lokasi sangat memengaruhi biaya dan menentukan pendapatan, lokasi sepenuhnya
memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan.Saat
manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi
tetap dan sulit dikurangi. Sebagai contoh, jika sebuah lokasi pabrik baru berada dalam satu
daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strategi
penekanan biaya energi yang luar biasa pun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama
terjadi dengan manajemen yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik jika pada
lokasi yang dipilih, biaya tenaga kerja mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yang
buruk. Dengan demikian, kerja keras yng dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi
fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.
Ketika kreativitas, inovasi, dan investasi litbang (penelitian dan pembangunan) bersifat
pentingbagi strategi operasi, fokus kriteria lokasi dapat berubah dari semula, yaitu berfokus pda
biaya. Ketika inovasi menjadi fokus, tampaknya terdapat Empat sifat yang memengaruhi inovasi
dan daya saing secara keseluruhan:
1. Adanya input berkualitas tinggi dan khusus, seperti kemampuan ilmiah dan teknik
2. Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang kuat
3. Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman
Memilih lokasi untuk fasilitas dibuat lebih rumit lagi dengan adanya globalisasi tempat kerja.
Globalisasi telah terjadi karena adanya perkembangan :
1. Ekonomi pasar;
2. Komunikasi internasional yang lebih baik;
Satu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah mengidentifikasi apa yang diyakini oleh
organisasi pusat sebagai faktor penentu keberhasilan (critical success factor – CSF) yang
diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing.
a. Keputusan Negara
3. Lokasi pasar.
b. Keputusan Daerah/Komunitas
1. Keinginan perusahaan.
2. Segi-segi yang menarik dari daerah tersebut (budaya, pajak, iklim, dll).
3. Ketersediaan dan upah tenaga kerja, serta sikap mereka terhadap serikat pekerja.
c. Keputusan Lokasi
2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan tol, dan transportasi air lainnya.
3. Pembatasan daerah.
Setelah perusahaan memutuskan negara yang paling baik untuk lokasinya, selanjutnya,
perusahaan memusatkan perhatian pada sebuah wilayah dan sebuah komunitas dari negara yang
dipilih. Langkah akhir dari proses keputusan lokasi adalah memilih satu lokasi khusus dalam satu
komunitas. Perusahaan harus memilih satu lokasi yang paling sesuai untuk pengiriman dan
penerimaan, batas zona, layanan umum, ukuran, serta biaya.
Saat memutuskan sebuah lokasi, manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah yang rendah
pada suatu daerah.Walaupun demikian, tingkat upah bukanlah satu-satunya dasar pertimbangan.
Nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan,
walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat
ekonomis.Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang
menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke negara
asing.Walaupun demikian, nilai mata uang asing hampir di semua negara terus berfluktuasi.
3. Biaya-biaya
1. Biaya nyata (tangible costs) adalah biaya-biaya yang dapat diidentifikasi langsung
dan dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum (seperti
listrik dan air), tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lainyang
dapat diidentifikasi oleh departemen akuntansi dan pihak manajemen. Selain itu,
biaya-biaya seperti seperti biaya pengiriman bahan mentah, pengantaran bahan
jadi, dan pembangunan pabrik merupakan faktor dari biaya lokasi secara
keseluruhan.
2. Biaya tidak nyata (intangible costs) adalah biaya-biaya yang lebih sulit dihitung.
Biaya tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap
masyarakat terhadap industri dan perusahaan, serta kualitas dan sikap calon
pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan
kelompok yang dapat memengaruhi proses rekrutmen pekerja.
Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain, daerah dengan daerah.
Pandangan pekerja mengenai proses regenerasi pekerja, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran
merupakan faktor-faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap ini dapat memengaruhi keputusan
perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika
perusahaan pindah ke lokasi baru.
Tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budayanegara lain.
Akibatnya, manajer operasi menghadapi tantangan berat saat membangun rantai pasokan (supply
chain) efektif yang meliputi perusahaan asing.
5. Kedekatan Terhadap Pasar
Bagi sejumlah perusahaan, berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah sangat
penting.Organisasi jasa banyak berpendapat bahwa kedekatan dengan pasar merupakan faktor
lokasi utama, contohnya restoran, salon, toko obat, dll. Perusahaan manufaktur juga sependapat
dengan pernyataan diatas apabila terjadi pengiriman barang yang mahal yang sulit akan berbalik
menjadi lebih murah dan mudah apabila berdekatan dengan pelanggan.
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok karena:
1. Barang-barang yang mudah busuk dapat teratasi apabila dekat dengan pemasok;
Mungkin terasa sangat mengagetkan jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan
para pesaingnya. Kecenderungan atau yang biasa disebut pengelompokan atau clustering ini
sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut.Sumber daya ini
meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek dan bakat.
Contohnya, sumber daya alam berupa tanah dan iklim mendorong para pembuat anggur untuk
berkumpul di Napa Valley di Amerika dan wilayah Bordeaux di Perancis.Pembuat mobil balap
dari seluruh dunia, berkumpul di daerah Huntington/North Hampton di Inggris, dimana mereka
mendapatkan banyak karyawan yang berbakat dan segudang informasi.
Terdapat empat metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi, yaitu:
Terdapat banyak faktor, baik kualitatif maupun kuantitatif yang dipertimbangkan dalam memilih
sebuah lokasi. Beberapa faktor ini lebih penting dari faktor lainnya sehingga manajer dapat
menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif.
Metode ini sering digunakan karena mencangkup beragam faktor, mulai dari pendidikan,
rekreasi, hingga keterampilan tenaga kerja.
1. Membuat daftar faktor yang berhubungan yang disebut faktor penentu keberhasilan.
3. Membuat sebuah skala untuk setiap faktor (sebagai contoh: 1 hingga 10 atau 1 hingga
100 poin).
4. Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor dengan
menggunakan skala pada langkah 3.
5. Kalikan nilai dengan bobot setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
Analisis titik impas lokasi merupakan penerapan analisis biaya-volume produksi untuk membuat
suatu perbandingan ekonomis diantara alternatif lokasi yang ada.Dengan mengidentifikasi biaya
tetap dan biaya variabel serta membuat grafik-grafik biaya untuk setiap lokasi, alternatif dengan
biaya terendah dapat ditentukan.Analisis ini dapat dilakukan baik secara matematis maupun
grafis.Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena memberikan rentang jumlah volume dimana
lokasi dapat dipilih.
2. Petakan biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah
produksi tahunan pada sumbu horizontal.
3. Pilih lokasi dengan biaya total terendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.
Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menentukan lokasi
pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan jarak
lokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar tersebut, dan biaya pengiriman guna
menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah pertama dalam metode gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem
koordinat.Titik asal sistem koordinat dan skala yang digunakan keduanya memiliki sifat
berubah-ubah, selama jarak relatif (antarlokasi) dinyatakan secara tepat.Hal ini dapat dikerjakan
dengan mudah dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa.
Metode ini mengasumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang
dikirim.Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan
toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang
dikirim.
4. Model Transportasi
Model transportasi adalah sebuah teknik untuk menyelesaikan masalah sebagai bagian dari
pemrograman linier.
Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik
pemasok (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian sehingga meminimalkan
biaya produksi dan transportasi total. Dengan suatu jaringan titik pasokan dan permintaan, setiap
perusahaan menghadapi permasalahan yang sama. Model transportasi memberikan solusi awal
yang pantas dan kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.
Analisis lokasi di sektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor
jasa ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan.Hal ini disebabkan karena perusahaan
manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantara lokasi-lokasi yang berbeda,
sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering berdampak terhadap pendapatan daripada
biaya.Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih memengaruhi
pendapatan daripada memengaruhi biaya.Hal ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa
seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya.
2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat
menarik pelanggan.
4. Kualitas persaingan.
8. Kualitas manajemen.
Analisis yang realistis dari faktor-faktor diatas dapat memberikan gambaran yang layak
mengenai pendapatan yang diharapkan.
Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa meliputi: analisis korelasi, perhitungan lalu
lintas, analisis demografis, analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode pusat
gravitasi, dan sistem informasi geografi
Berikut ini adalah beberapa data geografis yang tersedia dalam GIS:
• Data sensus menurut blok, bidang, kota, distrik, daerah metropolitan, negara bagian, dan
kode pos.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lokasi dapat menentukan hingga 10% biaya total sebuah perusahaan industri. Lokasi juga
merupakan elemen penting dalam menentukan pendapatan perusahaan jasa, eceran, dan
profesional.Perusahaan industri perlu mempertimbangkan baik biaya nyata maupun tidak
nyata.Permasalahan lokasi perusahaan industri biasanya diatasi dengan metode pemeringkatan
faktor, analisis titik impas, metode pusat gravitasi, dan metode transportasi dari pemrograman
linier.
Untuk organisasi jasa, eceran, dan profesional, analisis biasanya dibuat dari berbagai variabel,
termasuk daya beli suatu daerah, persaingan, iklan dan promosi, kualitas fisik lokasi, dan
kebijakan operasional organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi, nine edition. Jakarta: