Anda di halaman 1dari 13

Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala

BAB 1
RANGKAIAN LAMPU KEPALA

1.1. Tujuan Praktikum


a. Untuk memberikan penerangan yang cukup pada arah jalan, bila berjalan
pada malam hari.
b. Untuk memberi tanda pada kendaraan yang berada dibelakang.
c. Untuk meminta jalan kepada kendaraan di depan yang berjalan pada
malam hari, agar diberi kesempatan untuk mendahului (menggunakan
saklar dim).
d. Untuk memberi pederangan pada plat nomer.
e. Memberikan penerangan pada panel instrument.

1.2. Teori Dasar


Lampu kepala atau headlamp atau juga sering disebut lampu utama pada
kendaraan merupakan alat penerang jalan ketika berjalan pada kondisi gelap
atau pada malam hari.
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi
jalan pada malam hari. Komponen-komponennya terdiri dari baterai, sekering,
saklar kontrol lampu, saklar dim, indikator lampu jauh dan lampu-lampu besar.
umumnya lampu kepala memiliki lampu jarak jauh dan lampu jarak dekat.
Nyala lampu ini dikontrol oleh saklar dim (dimmer switch). lampu kepala
menyala bersamaan dengan lampu belakang/lampu senja melalui saklar tarik
atau saklar putar.
Lampu kepala yang dipakai ada 2 tipe, yaitu tipe sealed beam dan tipe bola
lampu (tipe semi sealed beam). Jenis sealed beam banyak dipakai pada
kendaraan yang konstruksinya filamen, kaca dan refleksnya menjadi satu
kesatuan. tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda
motor.

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala

Gambar 2.1.1 Tipe Sealed Beam

1.Tipe Sealed Beam

Pada beberapa model sepeda motor generasi sebelumnya lampu kepalanya


menggunakan tipe sealed beam. Tipe ini terdiri dari lensa (galss lens),
pemantul cahaya (glass reflektor), filamen dan gas di dalamnya. jika ada
filamen yang rusak atau terbakar, maka penggantiannya tidak dapat diganti
secara tersendiri, tapi harus keseluruhannya.

Gambar 2.1.2 Tipe Sealed Beam

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala
2.Bola lampu (tipe semi sealed beam)

Tipe ini adalah suatu konstruksi lampu yang dapat diganti dengan mudah
dan cepat bola lampunya (bulb) tanpa penggantian secara keseleruhan jika bola
lampunya terbakar atau putus. bola lampu yang termasuk jenis ini adalah :

a. Bola lampu biasa (filamen tipe tungsen)

Bola lampu biasa adalah bola lampu yang menggunakan filament (kawat
pijar) tipe tungsen.

Gambar 2.1.3 Bola lampu biasa

b. Bola lampu quarz-halogen

Pada bola lampu quartz-halogen, gas halogen tertutup rapat di dalam


tabungnya, sehingga bisa terhindar dari efek penguapan yang terjadi akibat
naiknya suhu. Bola lampu halogen cahayanya lebih terang dan lebih putih
dibanding bola tungsen, namun lebih sensitif terhadap perubahan suhu.

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala

Gambar 2.1.4 Bola lampu quarz-halogen

Komponen-komponen sistem penerangan lampu kepala

A. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Curent) pada


sistem kelistrikan otomotif. umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber
tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 volt dan 24
volt. betrai mempunyai 2 kutub yaitu kutub positif (30) dan kutub negatif (31).

Gambar 2.1.5 Baterai

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala
B. Saklar

Saklar dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik
sehingga kontak gerak akan berpindah dari terminal 56a ke terminal 56b atau
sebaliknya. bila saklar tersebut mempunyai tiga posisi, tidak ditarik (posisi 0),
tidak ada kontak yang berhubungan dengan terminal 30 (baterai). Bila ditarik
dua kali (posisi 2), kontak 30 akan berhubungna dengan terminal 56(saklar
dim)

Gambar 2.1.6 Saklar Lampu Kepala

Ada 2 jenis saklar, yaitu:

1. Saklar pembagi (dimmer switch), fungsinya untuk menyalakan lampu


jarak jauh atau dekat.

Gambar 2.1.7 dimmer switch

2. Saklar utama, fungsinya untuk memudahkan penyalaan lampu jarak jauh atau
dekat.

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala

Gambar 2.1.8 Saklar Utama

C.Sekring (fuse)

Sekarang adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk


mebatasi beban arus yang berlebihan. selain itu, untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada rangkaian saat terjadinya kerusakan pada saat terjadinya
korsleting atau hubungan singkat. dengan adanya sekring rangkaian kelistrikan,
bola lampu, kabel-kabel, relay flasher, dan yang lainnya tidak akan rusak bila
terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena akan putus terlebih
dahulu.

Gambar 2.1.9 Sekring

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala
D. Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan


menghubungkan arus secara elektrik. cara kerjanya, bila dialiri arus listrik,
kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dsan terhubung.
ada 2 jenis relay, yaitu relay bila dialiri listrik kontak poinnya akan terhubung
dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

Gambar 2.1.10 Relay

E. Kabel Penghubung

Kabel adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan


komponen-komponen yang satu dengan komponen yang lain yang terbuat dari
tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi korsleting. diameter kabel terdiri
atas berbagai ukuran. penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung
kepada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti
harus menggunakan kebel berdiameter besar. begitupun sebaliknya, bila arus
yang mengalir kecil, cukup menggunakan kebel berdiameter kecil pula.

Gambar 2.1.11 Kabel Penghubung

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala
Filamen Lampu Jauh
Filamen lampu jauh berada di tengah-tengah dan lampu dekat dibawahnya
tetapisatu sisi. Ada soket yang menghubungkan tiga terminal pada sirkuit
lampu jauh dan lampu dekat.Tingkatan daya secara umum pada lampu dan
reflektor tiap terangnya lampu kepala adalah 65 W untuk lampu jauh dan 55
W untuk lampu dekat, lampu dipasang pada panel lampu kepala.
Pegas pengembang atau klip pegas khususnya pada lampu ini membuat
bodi lampu bergerak ketika lampu distel dan dua sekrup penyetel untuk
menyetel lampu ketengah tengah.

Rangkaian utama dari unit lampu kepala


1. Dua buah filamen terletak pada reflektor, dijaga posisinya oleh kabel
penyangga yang menghubungkan tiap ujung filamen untuk saling
berhubungan. Pada umumnya tahanan untuk filamen pada lampu dekat
lebih besar dari pada tahanan pada filamen lampu jauh.
2. Unit sil yang berisi gas, dimana lensa dan reflektor menjadi satu dan kedap
udara serta terdapat gas. Misalnya gas nitrogen atau argon, tipe halogen
argon mempunyai struktur gas krypton dan halogen. Gas halogen pada
umumnya tidak mengandung zat besi.
3. Lensa dengan prisma dan permukaan berlekuk-lekuk atau flute, dimana
prisma akan mengatur bentuk vertical cahaya lampu dan lekukan akan
mengatur bentuk horizontal cahaya lampu.
4. Reflektor yang berbentuk parabola dan berguna untuk memastikan bahwa
cahaya harus melalui alat ini. Reflektor mempunyai bentuk dasar yang
berlawanan dengan lensa untuk penempatan posisi kabel penyangga
filamen pada bagian dalam dan jaringan yang terletak pada bagian luar.
Reflektor mempunyai tempat atau dudukan putar yang terletak pada luar
di samping lensa.
5. Ketika aliran listrik dilewatkan, filamen akan berwarna putih, panas, serta
mengeluarkansinar. Beberapa cahaya langsung melalui lensa, tetapi
kebanyakan disalurkan kembali lensa dari reflektor.

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala
6. Ketika cahaya melalui lensa, prisma dan lekukan akan membentuk pendar
cahaya yang diinginkan. Gas yang berada didalamnya akan mencegah
filamen dari oksidasi dan kebakaran. Campuran gas halogen akan
membantu filamen ketika digunakan pada suhu tinggi untuk menghaslkan
cahaya lampu lebih terang.

Tiga buah kondisi kerja dari lampu utama adalah sebagai berikut :
1. Lampu putih, cahaya yang dihasilkan dari filamen yang panas
direfleksikan secara perallel pada titik tengah dari cahya.
2. Lampu dekat, cahay yang dihasilkan oleh filamen dipantulkan terhadap
titik pusat dari atas dan samping dari reflektor. Hal ini menyebabkan
cahaya lampu jatuh dan bergerak ke bagian kiri.
3. Pendaran atau pengendipan lampu, dihasilkan dari kedua filamen yang
berpendar ketika saklar dinyalakan.
Jenis Bola lampu
Bola lampu berfilamen tunggal, mempunyai bagian-bagian berikut :
1. Filamen
Filamen terbuat dari kawat tungset dan ditempatkan di dalam bola
lampu. Posisi filamen ini ditopang oleh kawat yang
menghubungkan tiap filamen sehingga dapat berhubungan satu
sama lainnya.
2. Lampu yang mengandung gas
Bola lampu ini tahan terhadap udara dan diisi dengan gas, misalnya
gas nitrogen dan argon.
3. Kontak dasar lampu
Kontak dasar lampu ini berguna sebagai tempat pemanasan. Kontak
ini dipasang dalam gelas bola lampu oleh bahan yang tahan air (bola
yang mempunyai kontak tunggal hanya mempunyai satu kawat
penyangga filamen terhadap bagian dasarnya yang akan menjadi
salah satu kawat kontaknya). Kontak ini terdapat pada posisi ujung

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala
dasar dan dibuat dari material yang tahan air dan direkatkan pada
kawat penyangga filamen.

Bola lampu berfilamen dobel mempunyai konstruksi seperti bola lampu


berfilamen tunggal tetapi tetap mempunyai hal-hal sebagai berikut :
a. Dua Dua buah filamen
Filamen yang berdaya rendah akan mempunyai ketahanan yang
lebih tinggi dari pada filamen yang berdaya tinggi. Salah satu ujung
filamen berhubungan dengan kontak yang sama dan ujung lainnya
berhubungan dengan kontak yang setara.
b. Tiga kontak
Dua buah kontak berada pada bagian ujung dasar dan lainnya
berhubungan dengan bagian dasarnya. Kontak dasarnya digunakan
pada kedua filamen yang ada.

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala

1.3 Alat dan Bahan

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala

Lab. Teknik Listrik otomotif


Imam Romli Rangkaian Lampu Kepala

1.4 Prosedur Percobaan


a. Pastikan bahwa kabel ke terminal positif baterai belum terhubung.
b. Hubungkan peralatan – peralatan tersebut di atas dengan kabel – kabel
penghubung, sesuai diagram yang diberikan.
c. Periksa apakah semua peralatanrangkaian apakah sudah terhubung dengan
benar.
d. Jika semua sudah benar, hubungkan rangkaian ke terminal positif batterai.
e. Buat kunci kontak pada posisi ON.
f. Buat saklar lampu kepala posisi off, catat hasilnya.
g. Buat saklar lampu kepala posisi 1, catat hasilnya.
h. Buat saklar lampu kepala posisi 2, catat hasilnya.
i. Buat saklar dim pada posisi 1 (dim), catat hasilnya.
j. Selesai percobaan buat semua saklar pada posisimoff, kemudian lepas
kabel dari terminal.

Lab. Teknik Listrik otomotif

Anda mungkin juga menyukai