Anda di halaman 1dari 5

Kisi kisi pai

Pengertian perilaku jujur menurut Bahasa dan istilah

Bahasa : kata jujur berasal dari Bahasa arab yaitu as-sidqu/ siddiq yang berarti benar, nyata/ berkata
benar.

Istilah : kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, kesesuaian antara informasi dan kenyataan,
ketegasan dan kemantapan hati, sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan.

Kisah kejujuran pada sahabat nabi

Ka’ab bin malik

Suatu saat, ketika Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersama para sahabat dan kaum
Muslimin dari Kota Madinah hendak berangkat menuju Perang Tabuk menghadapi
pasukan Romawi, Ka'ab bin Malik tidak ikut dalam perang itu.

Padahal, Ka'ab bin Malik tidak memiliki uzur saat itu. Usianya belumlah tua dan
beliau pun tidak sedang dalam keadaan sakit. Beliau juga bukan golongan orang-
orang munafik di Kota Madinah. Ka'ab bin Malik tidak turut serta dalam perang
hanya karena faktor kelalaiannya.

Sepulangnya Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersama pasukan kaum Muslimin ke


Madinah, Ka'ab bin Malik pun menghadap kepada Rasulullah. Sebenarnya ketika itu
Ka'ab bin Malik bisa saja menyampaikan alasan-alasan yang dibuat-buat, ia bisa
saja mengatakan kedustaan demi menyelamatkan dirinya di
hadapan Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬.

Akan tetapi, Ka'ab bin Malik tidak melakukannya. la justru menyampaikan apa yang
sebenarnya terjadi, mengapa ia tidak turut serta dalam pasukan kaum Muslimin di
Perang Tabuk. Ka'ab bin Malik menyampaikan apa adanya secara jujur di hadapan
Rasulullah, karena ia tahu sesungguhnya Allah Maha Tahu dan ia mengharapkan
ampunan-Nya.

Kemudian, Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬memerintahkan Ka'ab bin Malik untuk


menunggu kabar berita yang akan datang berdasarkan wahyu Allah. Tidak hanya
itu, Rasulullah pun melarang para sahabat yang lain untuk berbicara dengan Ka'ab
bin Malik.

Keadaan itu berlangsung selama 40 hari lamanya. Ka'ab bin Malik menjadi terasing
sementara dari para sahabat lainnya dan kaum Muslimin di kota Madinah karena tak
seorang pun yang mau berbicara dengannya. Hal ini tentu saja membuat Ka'ab bin
Malik merasa terhimpit.

Namun, pada suatu saat selepas shalat subuh, Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬
menyampaikan sebuah berita gembira bahwasanya Allah menerima taubat Ka'ab bin
Malik dan dua sahabat lainnya yang tidak turut serta dalam Perang Tabuk. Sejak
saat itu, Ka'ab bin Malik semakin kuat imannya, semakin besar semangat jihadnya
dan semakin kuat kejujurannya.
Abu bakar ash-shidiq

Abu ubaidah
Abdullah bin Mas’ud
Abdullah bin Mas’ud merupakan seorang yang mempunyai sifat jujur. Sebelum memeluk
agama islam Abdullah bin Mas’ud merupakan seorang penggembala kambing, ia
menggembala kambing milik seorang petinggi Quraisy Uqbah bin Abi Muaith. Dari pagi
hingga sore ia habiskan waktunya untuk menggembala.

Pada suatu hari saat ia menjaga ternak, ada dua orang laki-laki paruh baya yang datang
menghampirinya. Kedua laki-laki itu nampak haus dan begitu kelelahan. Mereka kemudian
memberi salam kepada Abdullah bin Masud dan memintanya untuk memerahkan susu
kambing tersebut.

Akan tetapi, Abdullah bin Masud menolak memberikan susu itu karena bukan miliknya.
"Kambing-kambing ini bukan milik saya. Saya hanya memeliharanya," katanya dengan jujur.

Mendengar jawaban itu, dua laki-laki tersebut tak memberikan bantahan. Walau pun sangat
kehausan, mereka sangat senang dengan jawaban jujur si penggembala itu. Kegembiraan ini
sangat jelas terlihat di wajah mereka.

Ternyata kedua orang itu adalah Rasulullah dan sahabatnya Abu Bakar Ash Shiddiq. Hari itu,
keduanya pergi ke pegunungan Mekah untuk menghindari siksaan dan perlakuan kejam kaum
Quraisy.

"Apakah kau mempunyai kambing betina yang belum dikawinkan?," tanya Rasulullah.
"Ada," jawab Abdullah.

Lalu Abdullah mengajak Rasulullah dan sahabatnya melihat seekor kambing betina yang
masih muda. Kemudian, kaki kambing itu diikat. Rasulullah menyuapkan tangannya ke tubuh
kambing tersebut sambil berdoa kepada Allah.

Saat itulah turun rizki dari Allah. Tiba-tiba saja susu kambing itu mengalir sangat banyak.
Abu Bakar segera mengambil sebuah batu cekung yang digunakan untuk menampung air
susu hasil perahan.

mereka pun meminumnya bersama-sama. Setalah itu, Rasulullah berkata "kempislah".


Seketika susu kambing menjadi kempis dan tidak mengeluarkan susu lagi.

Abdullah bin Mas’ud pun takjub dan terkejut menyaksikan hal tersebut. Sebab kambing
tersebut sebelumnya belum pernah mengeluarkan air susu. Tapi di depan matanya saat itu
kambing tersebut malah mengeluarkan air susu yang banyak dan dinikmati bersama.

Wasillah bin iqsa


Suatu ketika seorang sahabat Rasulullah saw. yang bernama Wasilah bin
Iqsa sedang berada di pasar ternak. Tiba-tiba saja ia menyaksikan
seseorang tengah menawar unta. Ketika ia lengah, pembeli itu telah
menuntun unta yang telah dibelinya dengan harga 300 dirham. Wasilah
bergegas mendapatkan si pembeli tersebut seraya bertanya, “Apakah
unta yang engkau beli itu unta untuk disembelih atau sebagai
tunggangan?” Si pembeli menjawab, “Unta ini untuk dikendarai.”
Kemudian Wasilah memberikan nasihat bahwa unta tersebut tidak akan
tahan lama karena di kakinya ada lubang karena cacat. Pembeli itu pun
bergegas kembali menemui si penjual dan menggugat, sehingga akhirnya
terjadi pengurangan harga 100 dirham.
Si penjual merasa jengkel kepada Wasilah seraya mengatakan, “Semoga
engkau dikasihi Allah Swt., dan jual-beliku telah engkau rusak.”
Mendengar ucapan tersebut, Wasilah menimpalinya, “Kami sudah
berbai’at kepada Rasulullah saw. untuk berlaku jujur kepada setiap
muslim.

Ciri ciri sifat jujur


Berkata benar
Bertindak sesuai dengan yang dipikirkan
Berkata benar
Kesesuaian perkataan dan perbuatan
Memberikan kesaksian dengan adil
Mempercayai dan membenarkan ajaran Allah SWT dan rasulNya
Taat perintah dan larangan Allah
Tidak ingkar janj
Hikmah perilaku jujur

Mendapatkan pahala dan kemuliaan di sisi Allah SWT


Mendapatkan ketenangan hati karena banyak berbohong akan mmebuat
seseorang terus was-was.
Mendapatkan kepercayaan dari sesama manusia
Menjadi pribadi yang amanah dan bertannggung jawab
Dijauhkan dari kemunafikan dan kefasikan

Dalil tentang perilaku kejujuran


q.s as shaff ayat 2
2 َ‫ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا لِ َم تَقُوْ لُوْ نَ َما اَل تَ ْف َعلُوْ ن‬.
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan? 
q.s as shaff ayat 3
3 َ‫ َكبُ َر َم ْقتًا ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْن تَقُوْ لُوْ ا َما اَل تَ ْف َعلُوْ ن‬.
(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apaapa yang
tidak kamu kerjakan.”
Tiada halal bagi siapa pun yang menjual barangnya kecuali dengan
menjelaskan cacatnya, dan tiada halal bagi yang mengetahui itu kecuali
menjelaskannya.’ (H.R. Hakim, Baihaki, dan Muslim dari Wasilah).”
Hadis dari Abdullah bin Mas’ud ra.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah saw. bersabda,
“Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu pada
kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan sesantiasa
seseorang berlaku jujur dan selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah
Swt. sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah olehmu berlaku dusta
karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan
menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta dan
selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai pendusta.”
(H.R. Muslim)
35 ‫ ِا َّنٓا اَ ْن َشأْ ٰنهُنَّ ِا ْن َش ۤا ۙ ًء‬.
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan
langsung
36 ‫ َف َج َع ْل ٰنهُنَّ اَ ْب َكارً ۙا‬.
dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.

Aurat menurut Bahasa dan istilah


Bahasa : aurat berarti malu, aib dan buruk, kata aurat berasal dari kata
awira yang artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata, berarti
hilang cahayanya dan lenyap pandanganya. Pada umumnya, kata ini
memiliki arti yang tidak baik dipandang, memalukan dan mengecewakan.
Istilah : aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib ditutupi
karena perintah Allah SWT.
Batasan aurat laki dan perempuan
Laki- laki : dari pusar hingga lutut
Perempuan : seluruh tubuh kecuali muka dan tangan

Anda mungkin juga menyukai