Nim : 200109500013
Prodi : Pendidikan Geografi
Kelas :A
Tugas 8 Geomorfologi Indonesia
c. Zona utara,
Terdiri dari rangkaian gunung lipatan berupa bukit-bukit rendah atau pegunungan
dan diselingi oleh beberapa gunung-gunung api. Dan ini biasanya berbatasan dengan
dataran aluvial.
2. Apakah ada perbedaan antara gunung berapi yang ada di wilayah Jawa, Sumatera, Bali dan
Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi
Berdasarkan kondisi geologis Indonesia, Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga
lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra,
Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukan dengan lempeng Eurasia di utara
Papua dan Maluku. Tumbukan lempeng-lempeng di Indonesia membentuk rangkaian
pegunungan yang sebagian menjadi gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, dan
Nusa Tenggara. Dampak dari kondisi geologis Indonesia ini yaitu munculnya fenomena
gempa bumi karena tumbukan lempeng-lempeng di Indonesia. Di samping itu, kondisi
geologis Indonesia yaitu sebagai tempat pertemuan antara deretan pegunungan mediteran dan
sirkum Pasifik. Dikutip dari buku Geografi Bencana Alam oleh Dr. Dedi Hermon, ciri khas
kondisi geologis Indonesia yaitu dilalui oleh dua jalur gunung api muda dunia yaitu Sirkum
Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Dampak dari kondisi geologis Indonesia ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak
gunung berapi dan sekaligus menjadi daerah gempa bumi. Ada sekitar 400 gunung api di
Indonesia, baik gunung berapi aktif dan gunung berapi tidak aktif. Gunung Merapi di Jawa
Tengah, contohnya, pernah dijuluki sebagai gunung berapi paling aktif di dunia. Sebanyak
129 gunung api di Indonesia atau 13 persen dari gunung api di dunia berada di Pulau Sumatra,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, timur Maluku, dan berbelok ke utara ke Sulawesi. Kondisi
gunung berapi yang terlihat melingkari kepulauan Indonesia ini dikenal dengan sebutan ring
of fire (lingkaran api) Indonesia atau jalur tektonik Indonesia.
3. Mengapa bentuk-bentuk fisiografi yang ada di Pulau Jawa kebanyakan diselingi atau dibatasi
oleh gunung berapi. Jelaskan!
b. Zona Tengah
Seperti di Jawa Timur zona ini ditempati oleh depresi yang diisi oleh endapan
vulkanik muda. Sifat geologisnya hanya dapat dilihat dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Gerakan orogenesa miosen tengah dan miosen muda sangat kuat (terkuat) di zona ini dan
sering menyebabkan lipatan menjungkir atau membentuk struktur yang menjorok
menyebabkan batuan tertier juga lapangan pretertier tertutup. (Pegunungan Jiwo, daerah
Lekulo di Jawa Tengah, Pegunungan Raja Mandala, Lembah Cimandiri dan Banten
bagian selatan).
Pada periode neogene terdapat juga beberapa lapisan tak selaras dan sedikit
lipatan yang terjadi pada atau setelah akhir neogen. Pegunungan berapi dan gerakan
lipatan yang terdapat didepresi tengah menyebabkan terbentuknya topografi-topografi
yang khas.
c. Zona Utara
Di zona ini lapisan neogen muda lebih tebal dibanding zona lainnya, dan ini
adalah inti dari gerakan geosinklinal muda. Lipatan yang lebih tua terjadi sejak dari
periode miosen atas. Lipatan ini nampak lebih jelas dari zona tengah tetapi juga dapat
dilihat di zona utara dari jawa tengah. Di lain tempat pengendapan bahkan mungkin
berlangsung selama periode miosen tengah dan miosen atas.
Di igir Pegunungan Kendeng (Jawa Timur) pengendapan pada geosinklinal
berjalan terus sampai pleistosen tengah. Selama pleistosen tengah orogenesa dihasilkan
dari lipatan yang keras dengan lipatan yang terbalik (upturned fold and thrust). Lebih
menuju ke periode kwarter mungkin dapat dilihat tetapi pelipatan pleistosen tengah
berjalan terus dan menonjol.
Di jawa barat gerakan pelipatan utama terjadi pada permulaan pleistosen
kemudian diikuti oleh gerakan lipatan yang lemah setelah periode igir pleistosen tua. Di
sebelah utara igir Pegunungan Kendeng di Jawa Timur, terdapat jalur yang tidak
mempunyai lanjutan di Jawa Tengah dan di Jawa Barat tetapi bagian ini memanjang ke
timur ke Madura. Bagian yang terdapat di bagian sebelah utara igir Pegunungan Kendeng
ini disebut Perbukitan Rembang.
Di daerah ini lapisan neogen jauh lebih tipis daripada di Pegunungan Kendeng
dan terdiri sebagian dari batuan kapur. Zona ini terletak di sebelah utara dari poros
geosinklinal neogen, membentuk daerah peralihan antara masa dataran yang sekarang
ditempati oleh Laut Jawa yang terjadi pada zaman miosen dengan poros Pegunungan
Kendeng itu sendiri. Beberapa pengendapan berjalan terus selama periode atau bagian
dari era pleistosen, selama mana gerakan lipatan sedikit mengakhiri pengendapan.