Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REVIEW CRITICAL BOOK REVIEW

MK. Tata Rias Groming

Skor Nilai:

DISUSUN OLEH :
NAMA MAHASISWA : Annisa Fitri Pasaribu (5203343004)
: Fanisya Yolanda (5023343018)
: Gesica Waty Rumapea (5203343107)
DOSEN PENGAMPU : Dra. Hotmaria Tampubolon
MATA KULIAH : Tata Rias Grooming
KELAS : Busana C/2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical
Book Review (CBR). Adapun critical book review ini dibuat guna memenuhi penyelesaian
tugas pada mata kuliah Seni Kriya, semoga critical book review ini dapat menambah
wawasan kepada pembaca.

Dalam penulisan Critical Book Review ini, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Tata Rias Grooming, juga
kepada kedua orang tua dan teman – teman saya yang memberi dukungan dan doa.

Penulis menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Critical Book Review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.

Medan, 10 Desember 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR....................................................................................................1
C. Manfaat CBR..................................................................................................................1
D. Identitas Buku.................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................3
INTISARI BUKU.................................................................................................3
A. Ringkasan Isi Buku.........................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. Kelebihan Buku...............................................................................................................4
B. Kelemahan Buku.............................................................................................................4
BAB IV PENUTUP..............................................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................................................5
B. Saran................................................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan
menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain,
mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya
dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang
Tata Rias Grooming.
B. Tujuan Penulisan CBR
Mengkritisi satu topik materi kuliah Tata Rias Grooming yang ada di dalam buku. Serta
mengulas isi sebuah buku. Mengetahui informasi sebuah buku. Dan juga melatih individu
agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada di setiap buku.

C. Manfaat CBR
1. Memenuhi tugas mata kuliah Tata Rias Grooming.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Tata Rias Grooming.
3. Untuk mengetahui banyak hal tentang buku Tata Rias Grooming
4. Membantu mahasiswa untuk berpikir kritis dan menalar dalam menganalisis buku.

D. Identitas Buku

 Identita Buku Utama


1. Judul buku : Penggunaan kosmetik dasar kecantikan dan berbusana yang
serasi.
2. Penulis : Dra.Rostamailis
3. Penerbit : Rineka Cipta
4. Tahun terbit : 2005
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tebal buku : 206 hlm
7. ISBN : 979-518-936-0

1
 Identitas Buku Pembanding
1. Judul buku : Perawatan Badan, Kulit, dan Rambut
2. Penulis : Rostamailis
3. Penerbit : PT Asdi Mahasatya
4. Tahun terbit : 2005
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tebal buku : 242 hlm
7. ISBN : 979-518-942-5

2
BAB II
INTISARI BUKU
A. Ringkasan Isi Buku
A. PENGGUNAAN KOSMETIK
BAB I. PENDAHULUAN
1. Sejarah kosmetik
Peralihan kebudayaan ke roma yang ditandai dengan meninggalkan cleopatra atau ahli
membuat kosmetik dan cara menggunakannya. Pada rentangan abad ini pula lah berdirinya
dan dipahami tentang pentingnya kedokteran gigi, pembedah plastik, pengetahuan tentang
kulit serta hal-hal yang berhubungan dengan rambut dan kulit kepala.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan kosmetik , maka lahirlah suatu tata cara yang
mengaturnya,yakni hukum dari kosmetik itu sendiri. Karena bila kita didalam memakai
kosmetik tidak menguasainya dengan baik dan tepat, dikhawatirkan orang tersebut akan
melakukan kesalahan dalam menggunakan kosmetik.
2. Definisi kosmetik
Kosmetik berasal dari kata yunani yakni “ kosmetikos” yang berarti “ keahlian dan
menghias”. Kosmetik adalah bahan campuran atau bahan untuk di gosokkan, diletakkan,
dituangkan, dipercikan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada
bahan atau bagian badan manusia dengan maksud membersihkan, memelihara, menambah
daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat.
3. Tujuan penggunaan kosmetik
Tujuan dari penggunaan kosmetik dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Melindungi kulit dari pengsruh-pengsruh lusr yang merusak misalnya sinar matahari,
perubahan cuaca, dan sebagainya.
2) Mencegah lapisn terluar kulit dari kekeringan, terutama orang orang yang tinggal
didaerah yang iklimnya dingin seperti daerah pegunungan yang selalu lembab dan
diselimuti awan
3) Mencegah kulit cepat kering dan berkeriput, karena kosmetik menembus kebawah
lapisan luar dan memasukkan bahan-bahan aktif ke lapisanlapisan yang terdapat lebih
dalam.
4) Melekat diatas permukaan kulit untuk mengubah warna atau rona daerah kulit
tertentu.

3
5) Memperbaiki kondisi kulit misalnya kulit yang kering , normal, berminyak dan
sebagainya.
6) Menjaga kulit tetap remaja ( kencang)
7) Mengubah rupa penampilan.
4. Fungsi kosmetik
Dijelaskan juga oleh jellinek. JS(1970:14) dimana fungsi tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Pelarut
2) Emulgator
3) Pengawet
4) Pelekat
5) Pengencang
6) Penyerap
7) Antiseptik
5. Manfaat kosmetik
Manfaat yang dapat doperoleh antara lain:
1) Membersihkan kulit tubuh atau kulit kepala
2) Mencegah timbulnya keriput
3) Mengencangkan kulit kulit yang kendor
4) Menyuburkan rambut
5) Menghindari beberapa gangguan kulitbaik dari luar maupun dari dalam, seperti
nodan-noda, flek, bintik-bintik, dan sebagainya.
6) Menghaluskan kulit
7) Mempercantik seseorang
8) Merubah penampilan seseorang.
BAB II. PEMILIHAN KOSMETIK
1. Macam – macam kosmetik
Walaupun kosmetik itu bermacam-macam , tetapi pada dasarnya kosmetik itu terbagi
atas dua macam yaitu:
 Kosmetik tradisional,
Kosmetik yang dapat dibuat sendiri, langsung dari bahanbahan yang segar atau bahan-
bahan yang telah dikeringkan . pemakaiannya yang kurang praktis membutuhkan waktu yang

4
agak lama. Tetapi, kosmetik tradisional tidak memberikan pengaruh yang negatif kepada
kulit/tubuh yang dirawat atau dirias.
 Kosmetik modern,
adalah kosmetik yang diproduksi secara pabrik dimana bahanbahannya telah dicampur
zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetik tersebut.
Hal ini bertujuan agar kosmetik tersebut bertahan lama, praktis pemakaian,
penyimpanan dan pemeliharaannya.
2. Jenis –jenis kulit
 Struktur kulit
a) Kulit ari
b) Kulit jangat
c) Subeutis
 Fungsi kulit
a) Kulit sebagai pelindung dari bermacam macam pengaruh luar
b) Kulit sebagai pengatur suhu tubuh
c) Kulit sebagai alat peraba
d) Kulit sebagai alat penyerap
e) Kulit sebagai alat pembuang
f) Kulit sebagai alat yang menyatan emosi
 Jenis-jenis kulit
a) Jenis kulit normal
b) Jenis kulit berminyak
c) Jenis kulit kering
d) Jenis kulit muka kombinasi
3. Cara memilih kosmetik
a. Sebelum membeli kosmetik untuk perawatan ataupun riasan,, sebaiknya
masing - masing kita telah mengetahui jenis – jenis kulit.
b. Pilih kosmetik yng baik mutunya
c. Pilih warna-warna make up yang sesuai dengan warna kulit
d. Telitilah etiketnya
e. Jangan membeli kosmetik disembarang tempat

5
BAB III. PENGGUNAAN KOSMETIK
A. Jenis-jenis kosmetik perawatan
Kosmetik perawatan ini terbagi pula atas beberapa kelompok yakni sebagai berikut:
 Kosmetik untuk membersihkan kulit
i. Air dengan sabun
ii. Cream-cream pembersih yang bebas air
iii. Emulsi/krim pembersih
iv. Pembersih kulit yang mengandung minyak hidrofil
v. Peeling
vi. Masker
 Kosmetik untuk perlindungan kulit
Sinar violet pada kulit menyebabkan penebalan lapisan tanduk menimbulkan keriput-
keriput, dan menambah pigmentasi.krim untuk menahan pengaruh sinar ultra violet adalah
sunscreen foundation.
 Kosmetik untuk pemupukan kulit
Pada umumnya kosmetik untuk pemupukan kulit memamng dirakit dalam emulsi
O/W.
 Kosmetik kesehatan Sabun
i. Sabun sintesis Deodorant
B. Jenis-jenis kosmetik riasan
1. kosmetik untuk dekorasi rambut
 Kosmetik dengan daya kerja terbatas
 Kosmetik dengan daya kerja yang lebih mendalam
 Kosmetik untuk mempercantik wajah
 Foundation make up
 Face powder
 Eye shadow
 Maskara
 Pensil alis
 Eye liner
 Blush on

6
 Lipstick

BAB IV. PENGARUH KOSMETIK TERHADAP KULIT


 Pengaruh Positif
a. Melindungi kulit dari hawa dingin, panas, sinar matahari yang berlebihan dan
kelembapan udara
b. Menjaga kondisi kulit agar tetap lembut dan segar
c. Memperindah
 Pengaruh Negatif
1) Keadaan iklim
a. Sinar ultra violet
b. Pergantian dari hawa yang panas
c. Sinar matahari
2) Penyebab mudahnya timbul pengaruh negatif kosmetik pada kulit
a. Kulit kusam dan kehitam-hitaman
b. Kulit menjadi gatal-gatal dan merah
B. DASAR KECANTIKAN
BAB V. PENDAHULUAN
A. Pengertian kecantikan
Kecantikan itu berarti ungkapan daya tarik fisik yang mempesona terhadap indera
manusia, terutama yang berhubungan dengan indera penglihatan, menyenangkan terhadap
intelek dan moral.
B. Hal hal yang mempengaruhi kecantikan
 Kurang beriman didalam menghadapi arus kehidupan.
 Kurang memperhatikan / menjaga pola makan sehat
 Kurang gerak badan
 Terlalu banyak meminum minuman keras
 Kurang istirahat
 Tidak memahami cara berpkaian yang baik
C. Cara mempertahankan kecantikan
 Menjaga kesehatan sejak dini
 Dapat memilih bahan-bahan yang tepat
 Dapat memakai bahan-bahan kecantikan dengan tepat

7
 Lakukan perawatan secara teratur
 Usahakan kulit wajah terhindar langsung dari sinar matahari

BAB VI. PENAMPILAN


A. Sikap mental dan fisik
 Sikap mental, sikap mental seseorang tercemin dalam kepribadiannya . kepribadian
seseorang adalah sikap dan seluruh tingkah laku yang bersumber pada wataknya.
 Sikap fisik, untuk menentukan sikap yang tepat, baik sikap duduk ataupun sikap
berbicara , seseorang harus melatih diri dalam pergaulan Dan kesediaan untuk
menghormati pendapat orang lain.
B. Kepribadian
Ada 3 faktor yang mendukung untuk mencapai hal yang menyangkut kepribadian, yakni:
 Sifat
 Pendidikan
 Pergaulan
C. Cara merawat dan merias diri
Untuk bisa tampil cantik sempurna harus diketahui oleh setiap kaum hawa. Make up
atau kosmetik kini sudah menjadi keharusan dalam kehidupan sosial karena seorang wanita
akan mengutamakan penampilannya. Riasan wajah tidaklah bertujuan untuk mengubah
struktur wajah asli seorang wanita. Namun, bertujuan untuk mengoreksi kekurangannya
supaya penampilan bisa lebih sempurna..
BAB VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAMPILAN
A. Faktor makanan
Untuk dapat mempertahankan kesehatan dan kecantikan, kita harus selalu berusaha
mengikuti pola makanan yang sehat.memiliki postur tubuh ideal, tidak gemuk dan tidak kurus
sangat menunjang di dalam meningkatkan kecantikan dan kesehatan tubuh.
B. Faktor kesehatan
Adanya suatu ungkapan yang erat hubungannya dengan
kesehatan, yaitu “ jiwa yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat”. Seseorang yang ingin
sehat dan cantik haruslah menjaga kesehatannya secara baik dan teratur.
C. Faktor sikap

8
Untuk memperoleh sifat negatif dan memperoleh sifat positif, tentu kita harus dapat
mengubah atau memperbaiki kekurangan yang terdapat dari sikap-sikap tersebut atau yang
biasa kita lakukan.

C. BERBUSANA YANG SERASI


BAB VIII PENDAHULUAN
Untuk mencapai cara berbusana yang pantas dan serasi mempunyai seni tersendiri yang
harus diketahui dan dipahami, supaya dapat menguasai bagaimana memakai busana secara
pantas, rapi dan indah.
BAB IX PENGARUH GARIS TERHADAP BENTUK TUBUH
A. Garis Dan Bentuk
Garis ialah hasil gerakan satu titik ke titik yang lain sesuai dengan arah dan tujuannya.
Dalam hal ini garis dapat dibedakan berdasarkan arah dari geraknyamenjadi :
 Garis lurus
 Garis melengkung
B. Macam Macam Bentuk Tubuh
 Bentuk tubuh ideal,bentuk tubuh yang seperti ini tidak menemui kesukaran dalam
pemilihan garis maupun dalam pemilihan bentuk
 Bentuk tubuh gemuk, garis yang cocok adalah garis vertikal
 Bentuk tubuh kurus, garis yang cocok adalah garis horizontal ataupun garis yang
mengarah ke lingkaran.
 Bentuk tubuh pendek, garis yang cocok adalah garis vertikal
 Bentuk tubuh tinggi, sebaiknya memilih garis busana yang horizontal ataupun
lingkaran
 Bentuk tubuh abnormal,
C. Pengaruh Garis Terhadap Bentuk Tubuh
 Garis vertikal biasanya memberi kesan lebih tinggi dan merampingkan
 Garis horizontal memberi pengaruh melebarkan atau menggemukkan
 Garis lengkung memberi kesan meluweskan
 Garis patah memberi kesan memendekkan.
D. Pengaruh Garis Terhadap Bentuk Muka Dan Leher
 Muka yang berbentuk bulat panjang
 Muka yang berbentuk bulat

9
 Muka yang berbentuk lancip
 Bentuk muka segitiga
 Bentuk muka persegi

BAB X WARNA DAN PENGARUHNYA


Pengaruh warna terhadap bentuk tubuh:
 Bentuk tubuh ideal, bentuk tubuh yang seperti ini sangat beruntung karena tidak
terikat dalam pemilihan warna
 Bentuk tubuh yang tinggi gemuk, sebaiknya memilih warna yang kegelap gelapan
 Bentuk tubuh tinggi kurus, dapat memilih warna yang agak panas karena dapat
memberi kesan membesarkan. Misalnya merah, kuning atau warna terang
 Bentuk tubuh gemuk pendek, jangan memilih warna yang mencolok
 Bentuk tubuh kurus pendek, sebaiknya memakai warna terang karena memberikan
kesan membesarkan.
BAB XI MEMILIH BAHAN BUSANA DAN PENGGOLONGANNYA
Pemilihan siluet yang tepat dapat dikelompokkan yaitu:
 Bahan yang tebal, paling baik untuk pakaian yang mempunyai beberapa garis dalam
hubungan –hubungan tertentu
 Bahan yang lunak, baik dan tepat untuk busana dengan siluet yang tergantung dan
ketat
 Bahan rajutan, baik sekali untuk busana yang longgar atau ketat.
 Bahan yang lembut dan ringan, baik sekali untuk digunakan pada busana yang
memiliki kerutan atau lipit
 Bahan yang kaku, baik untuk busana yang agak menggelembung ataupun yang
menggelembung betul.

BAB XII MEMILIH DESAIN BUSANA DAN PELENGKAPNYA SESUAI


BENTUK TUBUH
Petunjuk Pemilihan Busana yang sesuai dengan Bentuk Tubuh
A. Pendek kurus
Untuk seseorang yang memiliki bentuk tubuh pendek kurus dianjurkan memilih desain
busana yang bergaris memanjang, dan tidak dan tidak berkesan menggemukan.
Jenis busana yang sesuai untuk tubuh pendek kurus adalah:

10
 Bebe (model kemeja atau sack dress)
 Garis hias atau hiasan memanjang
 Jas dengan kerah setali
 Slack dikombinasi dengan kemeja
 Blus dengan kerah tegak yang kecil, pas bahu, dan saku kecil.
Bahan busana yang sesuai untuk bentuk tubuh pendek kurus adalah:
 Warna: corak, kombinasi senada terang dan gelap
 Corak: plos, corak berkotak kecil sampai sedang
 Jatuhnya bahan: lembut, melangsai atau agak berat
B. Pendek gemuk
Bagi seseorang yang memiliki bentuk tubuh pendek gemuk agar kelihatan lebih tinggi,
pilihlah desain busana dengan garis memanjang.
Jenis busana yang sesuai untuk tubuh pendek gemuk adalah:
 Bebe dengan garis leher yang berfariasi, agak sempit, ban pinggang sewarna
 Jas atau jaket untuk menyembunyikan garis pinggang 3) Slack atau rok suai yang
tidak sempit
Bahan busana yang sesuai untuk tubuh pendek gemuk adalah:
 Warna: agak gelap, tidak suram, sebaiknya warna blus dan rok senada
 Corak: poos, berbunga, berkotak, dan bergaris dengan ukuran kecil
C. Tinggi kurus
Seseorang yang bentuk tubuhnya tinggi kurus, dianjurkan merencanakan desain busana
yang sesuai dan seimbang dengan tingginya agar tidak kelihatan kurus. Jenis busana yang
sesuai untuk bentuk tubuh tinggi kurus adalah:
 Slack dengan kerutan, lipit, atau hiasan pada pinggul
 Jaket yang agak longgar dengan belahan berkancing dua baris atau berkarah lebar
 Blus berlipit atau kerut, pada bagian bahunya klep atau pasye
Bahan busana yang sesuai untuk tubuh tinggi kurus adalah:
1) Warna: cerah dan muda
2) Corak: polos, berkotak, bergaris, atau berbunga yang menarik 3) Jatuhnya bahan:
agak berat atau sedan, dan lembut
D. Tinggi gemuk

11
Untuk seseorang yang bentuk tubuhnya tinggi gemuk, pilihlah desain busana yang
tampak melangsingkan dan mengurangi berat badan. Jenis busana yang sesuai untuk bentuk
tubuh tinggi gemuk adalah:
1. Busana dengan siluet yang tenang dan penakanannya pada garis memanjang
2. Jas dan bebe dengan model tertutup
3. Slack yang agak lurus (longgar) kakinya
4. Blus panjang atau tunik
Bahan busana yang sesuai untuk tubuh tinggi gemuk adalah:nu
1. Warna: dingin dari swdang sampai gelap, kombinasi warna senada (satu warna)
2. Corak: berkotak, berbunga, bergaris, polos
3. Jatuhnya bahan: agak berat
4. Tekstur bahan: halus, licin, atau kasar
BAB XIII SENI BERBUSANA
Berbusana bukan hanya untuk menutupi tubuh saja, tetapi diperlukan keserasian
antara busana dengan sipemakai supaya dapat meningkatkan kecantikan. Ingat seni berbusana
adalah “ tata rias badan”. Walaupun telah bersoleh lengkap tetapi apabila busana yang
dipakai tidak serasi jelas akan mengurangi penampilan dan pesona pribadi. Sebab pesona
penampilan tidak terlepas dari busana yang dipakai pelengkapnya atau penilaian kecantikan
bukan hanya besifat lokal tetapi juga menyeluruh dari kaki sampai ujung rambut dan semua
benda yang dapat menunjang pesona pribadi.

12
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku
Dilihat dari isi dan pemaparannya buku tersebut sangat bagus, karena pemaparannya
jelas dan detail. Dan juga tidak membosankan untuk dibaca, karena disertai gambar yang
mempermudah pembaca untuk memahami isinya, juga berisi tentang berbagai catra memilih
busana, keserasian berbussana, carawat merawat tubuh, dan lain lain. Untuk lebih mudah
memahami isi materi, buku tersebut juga berisi gambar.

B. Kelemahan Buku
 kualitas kertas nya buruk
 penggunaan bahasanya tidak baku
 materi yang dijelaskan di ulang ulang

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Memilih dan menentukan pilihan pakaian yang baik untuk dirinya sendiri dan orang
lain memang banyak hal yang harus diperhatikan dan diperhitungkan,

1. Harus mengerti dan memahami kondisi tubuh sendiri, apakah tubuhnya ideal atau
memiliki kekurangan.
2. Harus tahu pengaruh busana terhadap bentuk tubuh si pemakai

Dalam penampilan diri seorang pemilihan pelengkap dan pakaian mempunyai arti
yang besar. Kesalahan dalam pemilihan busana akan berakibat fatal bagi sipemakai, karena
busana yang semula diharapkan dapat mempercantik diri dan menutupi kekurangan tidak
terwujud, bahkan kekurangan tersebut malah semakin menonjol.

B. Saran

Sebaik nya kita harus mengetahui kekurangan tubuh dan bagaimana kondisi tubuh
kita agar lebih mudah untuk menyesuaikan pada saat memilih pakaian dan pelengkap pakaian
yang akan digunakan sesuai dengan kesempatan. Buku ini sangat dianjurkan untuk lebih
memahami dan untuk mempelajari bagaimana cara memilih pakaian dan pelengkap pakaian
sesuai dengan bentuk tubuh.

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik. Untuk saran bisa berisi
kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari
bahasan critical buku yang telah di jelaskan.

14
15
CRITICAL JOURNAL REVIEW CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. Tata Rias Groming

Skor Nilai:

DISUSUN OLEH :
NAMA MAHASISWA : Annisa Fitri Pasaribu (5203343004)
: Fanisya Yolanda (5023343018)
: Gesica Waty Rumapea (5203343107)
DOSEN PENGAMPU : Dra. Hotmaria Tampubolon
MATA KULIAH : Tata Rias Grooming
KELAS : Busana C/2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2021

16
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kita masih diberi kesehatan sehingga saya masih bisa mengerjakan atau
menyusun CJR ( Critical Journal Review ) Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Seni Kriya”,
semoga critical jurnal review ini dapat menambah wawasan kepada pembaca.
Dalam penulisan critical jurnal review ini, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Seni Kriya, kepada kedua
orang tua dan teman – teman saya yang memberi dukungan dan doa.
Penulis menyadari bahwa critical journal review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical journal review ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 10 Desember 2021

Tim penulis

DAFTAR ISI

17
KATA PENGANTAR.............................................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................viii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1. Rasionalisasi Pentingnya CJR....................................................................................1
1.2. Tujuan CJR..................................................................................................................1
1.3. Manfaat........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................1
ISI JURNAL...............................................................................................................................1
2.1. Identitas Jurnal.............................................................................................................1
2.2. Ringkasan Isi Jurnal....................................................................................................1
BAB III.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
3.1. Pembahasan Isi Jurnal.................................................................................................5
3.2. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal................................................................................5
BAB IV......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
4.1. Kesimpulan..................................................................................................................6
4.2. Saran............................................................................................................................6

18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Penyusunan critical journal review  ini khusus ditujukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah  Seni Kriya. Tugas ini dimaksudkan supaya para mahasiswa memahami dan
menguasai  cara mengkritik Jurnal. Dan juga lebih bisa membandingkan dan mendapatkan
intisari dari journal yang dirangkum.

1.2. Tujuan CJR


Dengan selesainya critical journal review ini penulis bertujuan untuk memberi
pengetahuan dan wawasan mengenai tentang Seni Kriya. Selain itu penulis juga bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni Kriya dan juga mengkritik jurnal serta
menumbuhkan minat baca dengan mengidentifikasi jurnal tersebut.

1.3. Manfaat
Penulis menulis berharap laporan ini memiliki manfaat bagi kita semua. Manfaat yang
didapatkan penulis yaitu memiliki tambahan wawasan mengenai topik yang dibahas, penulis
memiliki referensi jurnal yang patut dibaca oleh pembaca melalui paparan kelemahan dan
kelebihan jurnal tersebut dan penulis juga mampu menilai jurnal.

1
BAB II
ISI JURNAL

2.1. Identitas Jurnal


 Identitas Jurnal Utama
Pengembangan Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Teknik
Judul
Pemodelan Berbasis Pendekatan Saintifik

Nama Journal Jurnal Penelitian Guru Indonesia - JPGI

Volume dan nomor -

Penerbit IICET Journal Publication

Kota Terbit Kabupaten Solok

Penulis Sefmiwati, S.Sn

Print ISSN
2541-3163
Online ISSN 2541-3317

Download -
Reviewer Annisa Fitri Pasaribu

Tanggal 17 November 2021

2.2. Ringkasan Isi Jurnal


A. Batasan Seni Kriya
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang sempurna dengan akal dan pikiran. Seiring
dengan kemajuan zaman, manusia memikiran banyak hal dalam kehidupannya. Pemikiran
tersebut mendorong manusia dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan fisik
seperti pakaian, perabot dan lainnya maupun kebutuhan batin, seperti rasa puas. Salah
satu hasil pemikiran tersebut terwujud ke dalam suatu karya kerajinan atau karya kriya.
Pada awalnya produk kriya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,
pertanian dan lain sebagainya yang masih dibuat secara sederhana.
Dengan adanya dorongan keinginan manusia akan barang-barang yang indah
membuat mereka tidak puas dengan barang yang wujudnya biasa saja. Hal ini mendorong

2
kriyawan untuk menghasilkan karya yang tidak sekedar fungsional tetapi juga
menghasilkan karya yang dapat dinikmati keindahannya.
Seni kriya adalah seni yang dihasilkan oleh orang yang bekerja atas keterampilannya,
baik keterampilan psikis maupun keterampilan tangannya (Bastomi,2003:69). Seni kriya
juga sering disebut dengan istilah handycraft dapat diartikan juga sebagai kerajinan
tangan. Triyanto (2007:38) mendefinisikan bahwa seni kriya adalah aktivitas yang
mengubah materi mentah dengan keterampilan yang dapat dipelajari sehingga menjadi
produk yang telah ditetapkan sebelumnya. Bastomi (2003:86) mengkategorikan produk
seni kriya berdasarkan makna yang tersirat, yaitu (1) bermakna budaya, ialah barang
barang yang dibuat sebagaisimbol suatu budaya, misalnya, keris, samurai, pakaian adat,
dan barang perabotan rumah tangga, (2) bermakna agama dan kepercayaan, yaitu batang
barang yang berbentuk topeng, arca, perahu, dengan menggunakan material atau medium
yang mempunyai nilai spiritual dan berkualitas metafisis, (3) bermakna adat istiadat
setempat, barang-barang terapan yang dibuat oleh kriyawan mempunyai nilai guna praktis
yang bersifat universal, namun dapat diversifikasi, dimodifikasi, bahkan, dinosai menjadi
unik sewa dengan kekhasan tradisi setuntijat, dan (4) bermakna ekonomi, yang mengarah
pada industri. Barang barang dibuat dengan tujuan untuk dijual belikan, misalnya
peralatan rumah tangga dari rotan, bamboo, perlengkapan interior dan busana.

B. Tujuan Seni Kriya


Selain menekankan aspek kegunaan atau fungsi praktis, produk seni kriya kini mulai
diciptakan atas dorongan kriyawan dalam menghasilkan karya yang lebih kental akan
ekspresi dalam pembuatannya. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuham estetis bagi
masyarakat. Guntur (2005:63-64) menjelaskan bahwa craft pendefinisiannya dibagi
kedalam dua pengertian. Pertama diartikan sebagai kerja mahir, kerja pembuatan tetapi
juga keterampilan lainnya. Dalam pengertian ini tercakup istilah terampil, sehingga ada
keterampilan seperti membuat tenun, tetapi juga ada keterampilan menulis atau memasak.
Dengan kata lain, disiplin ini secara tidak langsung menyatakan pengetahuan dan
keahlian yang diterapkan dalam suatu kegiatan. Kedua, kerajian yang mencakup keramik,
ukiran, batik, tenun dan sebagainya. Dalam artian ini kerajinan lebih mengarah pada kata
benda.

C. Jenis Seni Kriya


Jenis karya seni kriya yang dihasilkan oleh para kriyawan memang sangat banyak,
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan karya juga semakin beragam. Pemilihan

2
bahan material dalam pembuatan seni kriya memang sangat penting, karena material akan
mendukung nilai bentuk, dan kenyamanan. Berdasarkan bahan yang digmakan, ada
beberapa jenis sen knya yang sudah banyak dihasilkan di pasaran antara lain :
a) Kriya tekstil merupakan kerajinan yang dibuat dari berbagai jenis kain yang
dibuat dengan cara ditemun, diikat, dipres dan berbagai cara lain yang dikenal
dalam pembuatan kain. Contohnya: batik, pakaian dan lain-lain,
b) kriya kulit adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah
melalui proses tertentu Contohnya: tas, sepatu, wayang, dsb.
c) Kriya kayu merupakan kerajinan ggunakan bahan dari kayu yang diproses dengan
bantuan peralatan khusus seperti tatah ukir. Contohnya: mebel dan ukiran.
d) Kriya logam ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti emas, perak,
dan besi
e) Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat
melalui proses pembuatan dengan teknik tertentu untuk menghasilkan benda pakai
dan benda hias yang dapat dinikmati keindahannya. Contohnya: vas bunga, piring
dan lain-lain.
f) Kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan balan rotan, bambu, dll.
Contohnya: dompet, keranjang, caping dan lain-lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan dimensinya, jenis jenis seni
kriya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Seni kriya dua dimensi, yaitu karya seni
kriya dua dimensi meliputi sulaman, bondir, mozaik, kolase, batik, tetun, relief, dan
hiasan dinding. dan (2) Seni kriya tiga dimensi meliputi, kerajinan keramik, kerajinan
logam, kerajinan kulit, kerajinan kayu, kerajinan anyaman, dan kerajinan lainnya.

D. Pengembangan Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Pendekatan Saintifik


Keseluruhan kegiatan pembelajaran seni budaya yang merupakan aplikasi dari mata
pelajaran lain dalam menghasilkan suatu produk/ karya yang dibuat langsung oleh siswa
dapat membuat siswa semakin merasakan manfaat memperoleh pengalaman estetis dalam
berkarya.
Seni budaya merupakan mata pelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi maupun pengalaman berkreasi untuk
menghasilkan suatu produk berupa benda nyata yang bermanfaat langsung bagi
kehidupan siswa. Dalam mata pelajaran Seni budaya, siswa melakukan interaksi terhadap
benda-benda produk kerajinan dan teknologi yang ada di lingkungan siswa, dan kemudian

3
berkreasi menciptakan berbagai produk kerajinan maupun produk teknologi, secara
sistematis, sehingga diperoleh pengalaman konseptual, pengalaman apresiatif dan
pengalaman kreatif.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pembahasan Isi Jurnal


.......Jurnal Pengembangan Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Teknik Pemodelan
Berbasis Pendekatan Saintifik yang telah direview menampilkan seni kriya secara umum,
mulai dari batasan hingga pengembangan pembelajaran seni kriya. Jurnal tersebut juga diisi
dengan tahap perencanaan dan evaluasi yang akhirnya akan dikomunikasikan dalam proses
pembelajaran. Tahap-tahap tersebut membantu pembaca dalam mempraktekkan dalam
pelaksanaan nyata.

3.2. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal

1) Dan aspek ruang lingkup


Jurnal memiliki pembahasan yang baik dengan menekankan bahwa orientasi
mata pelajaran Seni budaya dan Kriya adalah memfasilitasi pengalaman emosi,
intelektual, fisik, konsepsi, sosial, estetis, artistik dan kreativitas kepada siswa
dengan melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap berbagai produk benda di
sekitar siswa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
2) Dari aspek tata bahasa
Bahasa yang digunakan sangat baik dan mudah untuk dipahamu pembaca dari
berbagai rentang usia.

5
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Orientasi mata pelajaran Seni budaya adalah memfasilitasi pengalaman emosi
intelektual, fisik, konsepsi, sosial, estetis, artistik dan kreativitas kepada siswa dengan
melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap berbagai produk benda di sekitar siswa
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, mencakup antara lain, jenis, bentuk, fungsi,
manfaat, tema, struktur, sifat, komposisi, bahan baku, bahan pembantu, peralatan, teknik
kelebihan dan keterbatasannya. Seni kerajinan dapat disimpulkan bahwa kerajinan adalah
karya cipta manusia yang berasal dari kreativitasnya dan memiliki karakteristik tertentu yang
mengandung unsur nupa dan diciptakan dengan bahan, teknik dan alat tertentu. Kerajinan
identik dengan penciptaan karya seni rupa dalam jumlah banyak dan mampu menjadi barang
bernilai ekonomi Selain itu, siswa juga melakukan aktivitas memproduksi berbagai produk
benda kerajinan maupun produk teknologi misalnya dengan cara meniru, mengembangkan
dari benda yang sudah ada atau membuat benda yang baru.

4.2. Saran
Artikel jurnal ini sangat bagus untuk dijadikan bacaan karena membahas seni kriya
secara umum dan penerapannya dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya
harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya,
semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan dalam
keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal.Aamiin

Anda mungkin juga menyukai