Oleh:
Dosen Pengampu :
Nurul Khairani, MKM
TUGAS 1
Soal Multiple Choice
1. Suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah daripada nilai
normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin, disebut…
a. Hipertensi
b. Stroke
c. Osteoporosis
d. Anemia
e. Ginjal
2. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi
system…
a. Motorik
b. Neurotransmitter (penghantar syaraf)
c. Daya konsentrasi
d. Kelenjat tiroid
e. Limfosit-T
3. Gejala anemia diantaranya adalah lesu, konsentrasi buruk, mudah lelah. Berikut ini
adalah penyebab terjadinya gejala tersebut, kecuali...
a. Jumlah sel darah merah dalam tubuh kurang dari normal
b. Sel darah merah mengandung terlalu sedikit hemoglobin
c. Sangat sedikit pemasokan oksigen ke jaringan termasuk otak dan otot
d. Sel darah merah berkurang kemampuannya dalam membawa/ mengangkut
oksigen
e. Banyak karbondioksida yang diangkut oleh darah
4. Anemia megaloblastik yang sering terjadi dan berjalan progresif secara lambat,
disebut anemia…
a. Anemia aplastik
b. Anemia defisiensi asam folat
c. Anemia defisiensi besi
d. Anemia pernisiosa
e. Anemia sideroblastik
5. Dibawah ini Anemia makrositik dapat disebabkan oleh..
a. Peningkatan retikulosit
b. Metabolisme abnormal
c. Gangguan maturasi sel darah merah
d. Penggunaan alkohol.
e. Semua benar
6. Berikut adalah beberapa etiologi anemia yang paling sering ditemukan, kecuali..
a. Kekurangan zat besi.
b. Pendarahan.
c. Genetik.
d. Kekurangan vitamin B12
e. Kekurangan vitamin C
7. Anemia defisiensi besi dapat juga menjadi tanda pendarahan di saluran cerna seperti
lambung dan usus, yang bisa diakibatkan oleh, kecuali
a. Konsumsi obat non-steroid antiinflamasi (NSAID)
b. Luka (ulkus) pada lambung
c. Adanya komplikasi terhadap saluran percenaan
d. Radang pada usus besar atau esofagus (kerongkongan)
e. Kanker lambung atau usus besar
8. Perkiraan pravelensi anemia secara global adalah sekitar?
a. 31%
b. 41%
c. 51%
d. 61%
e. 71%
9. Apa itu Anemia sideroblastik...
a. Gangguan transportasi oksigen yang dikarenakan defisiensi sintesis hemoglobin
b. Anemia megaloblastik yang sering terjadi dan berjalan progresif secara lambat
c. Tipe anemia megaloblastik yang paling sering ditemukan, terjadi karena
malabsorpsi vitamín B12
d. Merupakan kelompok gangguan heterogen dengan de- fek yang umum, yaitu
penyakit ini tidak mampu menggunakan zat besi dalam sintesis hemoglobin
meskipun simpanan besi tersedia dalam jumlah memadai
e. Merupakan anemia dengan karakteristik MCV di atas 100 fL
10. Hemoglobin adalah ikatan antara?
a. Protein
b. Garam besi
c. Zat warna
d. a dan b benar
e. a, b, dan c benar
11. Berapa Batas Normal Kadar Hemoglobin pada anak umur 6 tahun-14 tahun....
a. 11 gr/dl
b. 12 gr/dl
c. 15 gr/dl
d. 10 gr/dl
e. 14 gr/dl
12. Mengapa anemia banyak dialami oleh wanita usia reproduksi, terutama wanita hamil
dan wanita menyusui......
a. Mereka banyak yang mengalami defesiensi tablet Fe
b. Wanita usia produktif lebih banyak mengalami perubahan pada tubuhnya
sehingga mengalami anemia
c. Pada saat seorang ibu menyusui dia kekurangan tidur
d. Pada usia remaja mereka banyak melakukan diet ketat sehingga mereka
melupakan menjaga kesehatan sehingga terjadi anemia
e. Semuanya benar
13. Apa itu Anemia defisiensi asam folat...
a. Gangguan transportasi oksigen yang dikarenakan defisiensi sintesis hemoglobin
b. Anemia megaloblastik yang sering terjadi dan berjalan progresif secara lambat
c. Tipe anemia megaloblastik yang paling sering ditemukan, terjadi karena
malabsorpsi vitamín B12
d. Merupakan kelompok gangguan heterogen dengan de- fek yang umum, yaitu
penyakit ini tidak mampu menggunakan zat besi dalam sintesis hemoglobin
meskipun simpanan besi tersedia dalam jumlah memadai
e. Merupakan anemia dengan karakteristik MCV di atas 100 fL
14. Apa yang menyebabkan berkurangnya sintesis DNA pada saat terjadinya anemia gizi
besi…
a. Gangguan enzim reduktase ribonukleotide
b. Gangguan sel darah merah
c. Gangguan ginjal
d. Gangguan jantung
e. Semua benar
15. Cedera atau destruksi sel tunas (stem cells) di dalam sumsum tulang atau matriks
sumsum tulang sehingga terjadi pansitopeni dan karena hipoplasia sumsum tulang
disebut dengan anemia....
a. Anemia defisiensi asam folat
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia pernisiosa
d. Anemia aplastik
e. Anemia sideroblastik
ESSAY
Multiple Choice
1. D. Anemia
2. B. Neurotransmitter (penghantar syaraf)
3. E. Banyak karbondioksida yang diangkut oleh darah
4. B. Anemia defisiensi asam folat
5. E. Semua benar
6. E. Kekurangan vitamin C
7. C. Adanya komplikasi terhadap saluran percenaan
8. C. 51%
9. D. Merupakan kelompok gangguan heterogen dengan de- fek yang umum, yaitu
penyakit ini tidak mampu menggunakan zat besi dalam sintesis hemoglobin meskipun
simpanan besi tersedia dalam jumlah memadai
10. E. a,b, dan c benar
11. B. 12 gr/dl
12. A. Mereka banyak yang mengalami defesiensi tablet Fe
13. C. Tipe anemia megaloblastik yang paling sering ditemukan, terjadi Karen
malabsorpsi vitamín B12
14. A. Gangguan enzim reduktase ribonukleotide
15. D. Anemia aplastic
Essay
Restu, Aliyah dan Voni Rianti. 2020. Anemia Gizi Besi. Makalah
Masriadi. 2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Cv. trans info media.
https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/download/3380/2421
TUGAS 2
Hasil pembelajaran atau intisari dari jurnal yang berjudul
“ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA PUTRI
DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS”
Anemia gizi defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering terjadi
di dunia. Hasil Riskesdas 2013 menunjukan bahwa 22,7% remaja putri
mengalami gizi besi. Hal ini menunjukan bahwa anemia gizi besi pada remaja sampai
saat ini masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia karena persentasenya
>20% ( Riskesdas,2013 ; Minarto, 2011).
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 remaja putri, dengan rincian 70
berasal dari sekolah di perkotaan dan 50 berasal dari sekolah di perdesaan. Sebagian
besar sampel berusia sama antara kota dan desa, yaitu 16 tahun. Berdasarkan
pemeriksaan hemoglobin (Hb) sebagian sampel mengalami anemia, yaitu 92,9%
sampel remaja putri perkotaan dan 76% sampel remaja putri perdesaan. Remaja yang
tinggal diperkotaan berisiko mengalami anemia sebesar 0,8 kali dibanding remaja di
perdesaan.
Berdasarkan 13 faktor yang diteliti dalam penelitian ini, terdapat 2 faktor risiko
yang berhubungan dengan kejadian anemia gizi besi pada remaja putri di
perkotaan, yaitu faktor asupan protein (p=0,005) dan asupan zat besi (<0,0001).
Remaja putri yang konsumsi proteinnya baik akan berisiko 0,821 lebih rendah untuk
mengalami anemia dibanding dengan remaja putri yang asupan proteinnya kurang.
Remaja putri diperkotaan yang memiliki asupan zat besi yang kurang akan berisiko 33,5
kali lebih tinggi untuk mengalami anemia gizi besi dibandingkan dengan remaja yang
memiliki asupan zat besi yang baik. Sebaliknya, tidak terdapat satupun dari 13 faktor
yang secara teori berhubungan dengan kejadian anemia gizi besi yang berhubungan
dengan kejadian anemia gizi besi pada remaja putri di perdesaan.