Laporan Modul 5 Magnitude Dan Moment Tensor
Laporan Modul 5 Magnitude Dan Moment Tensor
SEISMOLOGI TG3111
MODUL KE – 05
MAGNITUDE DAN MOMENT TENSOR
Oleh:
Ega Nugraha 119120025
Asisten :
Remon 12117119
Lisa Safitri 118120013
Dea Dahlila 118120022
Rosmawati 118120044
Alexander Victoria 118120105
M Rafly Abdillah Noorie 118120168
Yang bertanda tangan di bawah ini, Asisten pembimbing mata kuliah Seismologi
menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini :
Telah menyelesaikan Laporan Praktikum sebagai syarat kelulusan Praktikum Mata Kuliah
Seismologi dengan baik dan benar.
Disetujui Oleh,
Asisten Pembimbing
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................................. 2
BAB 2 PENGOLAHAN DATA ........................................................................................ 3
2.2 Langkah Pengerjaan ............................................................................................. 3
2.3 Alat Dan Bahan Praktikum ................................................................................... 7
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 9
3.1 Hasil ...................................................................................................................... 9
3.2 Pembahasan .......................................................................................................... 12
BAB 4 PENUTUP .............................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14
4.2 Saran ..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB 2
PENGOLAHAN DATA
3
4. Pilih file data gempa tekan open pada menu open channel tekan open.
4
6. Identifikasi gelombang P dan S. Jika ingin diperbesar gambarnya dari setiap stasiun,
maka tekan stasiun yang akan dipilih tekan tombol kotak hitam segi empat diatas
gambar dengan tampilan sebagai berikut.
7. Kemudian picking gelombang P (vertikal ) dari setiap stasiun. Dengan tekan tombol
pick pilih gelombang yang akan dipicking tekan variabel (i) pilih jenis
gelombang P/S kalau tidak ada silahkan masukan namanya secara manual pada kolom
tanda tanya (?), misal masukan Av, P, F dan lain-lain sesuai nama jenis yang akan di-
picking Lalu pilih jenis polarisasi pada variabel compressi (c) dan dilatasi (d) untuk
jenis picking gelombang P.
5
8. Setelah dilakukan penamaan picking dari setiap variabel maka akan tampil seperti
gambar dibawah ini.
9. Kemudian pilih set untuk disimpan datanya dan akan muncul dokumen notepad pada
file seismogram kemudian open data berikut tampilannya.
6
10. Setelah didapatkan datanya selanjutnya lakukan pengolahan data dengan menentukan
nilai Av, R, AGV, D, magnitude Av, nilai rata-rata magnitude Av, nilai F, P, F-P,
magnitude F-P dan nilai rata-rata magnitude F-P dengan menggunakan Ms.Excel dan
secara manual dari semua stasiun. Kemudian masukkan datanya pada tabel berikut ini.
Tabel Pengolahan Data untuk mendapatkan nilai Velocity Amplitude Magnitude
PEL
PAL
WAN
WON
Rata - rata nilai Magnitude
PEL
PAL
WAN
WON
Rata - rata nilai Magnitude
11. Setelah itu lakukan pada stasiun berikutnya dengan perintah dari langkah 6 sampai 10.
12. Analisis hasil yang didapatkan.
7
8. Microsoft word.
9. Microsoft excel.
10. Mouse.
8
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Tabel Pengolahan Data Untuk Mendapatkan Nilai Velocity Amplitude Magnitude
Nama
Av R AGV D M AV
Stasiun
Nama
F P F-P a b F-P Magnitude
Stasiun
9
3. Hasil Picking Pada Stasiun PEL
10
5. Hasil Picking Pada Stasiun WAN
11
3.2 Pembahasan
Pada percobaan praktikum tentang magnitude dan moment tensor dari data event gempa
pada tanggal 4 juli 2006 jam 22.00.00-22.59.59 WIB, dilakukan untuk mendapatkan nilai
dari magnitude dengan menggunakan metode Velocity Amplitude Magnitude dan
menggunakan F-P Magnitude. Dimana langkah untuk mendapatkan magnitude Velocity
Amplitude Magnitude yaitu awalnya dengan melakukan proses picking pada gelombang P
(vertical) dari semua stasiun dengan menggunakan software seisgram. Proses picking
tersebut, dilakukan untuk mendapatkan nilai amplitude maksimum vertikal (Av). Setelah
didapatkan hasilnya, maka masukan kedalam rumus untuk mencari nilai R = Av/SD dan
AGV = R/SS. Kemudian setelah didapatkan nilai tersebut, akan didapatkan nilai dari
Velocity Amplitude Magnitude yaitu dengan menggunakan rumus dari amplitude kecepatan
tanah; 𝑀 = 1,18 𝑙𝑜𝑔 𝐴𝑣 + 2,04 𝑙𝑜𝑔 𝐷 + 2,94 untuk D < 200 km. Dengan demikian, bahwa
nilai dari Velocity Amplitude Magnitude yang didapatkan dari masing-masing stasiun (PEL,
PAL, WAN, WON) yaitu -0.4741, -0.6687, -2.1181 dan -0.2638. Dengan rata - rata nilai
Magnitude-nya adalah -0.8812.
Selanjutnya yaitu untuk mendapatkan nilai magnitude menggunakan F-P Magnitude.
Dimana langkahnya, awalnya dengan melakukan proses picking pada gelombang P
(vertical) dari semua stasiun dengan menggunakan software seisgram. Proses picking
tersebut, dilakukan untuk mendapatkan nilai P dan F. Setelah didapatkan hasilnya, maka
masukkan kerumus F-P. Lalu setelah didapatkan nilai tersebut, akan didapatkan nilai dari
F-P Magnitude yaitu menyertakan durasi sebagai parameter estimasi magnitude gempa,
dengan rumus; 𝑀 = 𝑎 𝑙𝑜𝑔(𝐹 - 𝑃) + 𝑏. Dengan demikian, didapatkan hasil dari nilai
magnitude menggunakan F-P Magnitude masing-masing stasiun (PEL, PAL, WAN, WON)
yaitu 0.443463441, 4.667722215, 6.780180801 dan 0.751250829. Dengan rata - rata nilai
Magnitude adalah 3.160654322.
Pengaruh nilai Av dan D terhadap nilai Magnitude yang didapatkan pada metode
Velocity Amplitude Magnitude yaitu sangat berpengaruh, karena komponen-komponen nilai
tersebut sangat berkaitan untuk mendapatkan nilai magnitude. Dimana, pada rumus 𝑀 =
1,18 𝑙𝑜𝑔 𝐴𝑣 + 2,04 𝑙𝑜𝑔 𝐷 + 2,94 bahwa nilai Av dan D menentukan nilai magnitude yang
didapatkan. Jika semakin besar nilai Av dan D nya, maka nilai magnitude yang
dihasilkanpun akan semakin besar begitupun sebaliknya.
Pengaruh nilai F dan P terhadap nilai Magnitude yang didapatkan yaitu sangat
berpengaruh besar juga, karena nilai F dan P ini saling berkaitan dan dibutuhkan dalam
menentukan nilai magnitude dengan rumus 𝑀 = 𝑎 𝑙𝑜𝑔(𝐹 - 𝑃) + 𝑏. Dimana semakin besar
12
nilai yang didapatkan dari nilai F dan P, maka nilai magnitude yang didapatkanpun akan
semakin besar begitupun sebaliknya.
Perbedaan nilai AGV pada modul 5 dengan nilai AGV modul 1 yaitu dimana dalam
proses picking-nya jelas berbeda, terutama dalam menentukan nilai amplitudo
maksimumnya. Dimana pada modul 5 ini dalam menentukan nilai AGV hanya berlaku
dengan menentukan proses picking pada amplitudo gelombang P saja atau di-picking pada
nilai amplitudo vertikal saja (Av). Sedangkan pada modul 1, dalam menentukan AGV nya
dilakukan pada proses picking amplitudo maksimumnya pada gelombang P dan S atau
gelombang vertikal dan horizontal.
Pengaruh kekompakan/ketahanan batuan terhadap besarnya magnitude yaitu sangat
berpengaruh besar terhadap nilai magnitude yang didapatkan. Dimana semakin
kompak/ketahanan suatu batuannya semakin keras, maka nilai magnitude yang
didapatkanpun akan semakin besar begitupun sebaliknya
Pentingnya informasi magnitude di alam semesta ini yaitu sangat penting sekali.
Dimana salah satunya untuk memberikan informasi mengenai seberapa besar ukuran gempa
bumi disuatu wilayah. Sehingga ketika terjadi gempa bumi masyarakat setempat dapat lebih
waspada dengan dilihat dari besar tidaknya ukuran gempa yang terjadi dan dapat
mengetahui gempa susulan yang mungkin terjadi supaya terhindar dari bahaya gempa bumi.
13
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada praktikum ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Didapatkan nilai magnitude dengan metode Velocity Amplitude Magnitude yaitu
awalnya dengan melakukan proses picking pada gelombang P (vertical) dari semua
stasiun dengan menggunakan software seisgram. Proses picking tersebut, dilakukan
untuk mendapatkan nilai amplitude maksimum vertikal (Av). Setelah didapatkan
hasilnya, maka masukan kedalam rumus untuk mencari nilai R = Av/SD dan AGV =
R/SS. Kemudian setelah didapatkan nilai tersebut, akan didapatkan nilai dari Velocity
Amplitude Magnitude yaitu dengan menggunakan rumus dari amplitude kecepatan
tanah; 𝑀 = 1,18 𝑙𝑜𝑔 𝐴𝑣 + 2,04 𝑙𝑜𝑔 𝐷 + 2,94 untuk D < 200 km. Dengan demikian,
bahwa nilai dari Velocity Amplitude Magnitude yang didapatkan dari masing-masing
stasiun (PEL, PAL, WAN, WON) yaitu -0.4741, -0.6687, -2.1181 dan -0.2638. Dengan
rata - rata nilai Magnitude-nya adalah -0.8812.
2. Didapatkan nilai magnitude dengan menggunakan metode F-P Magnitude yaitu
awalnya dengan melakukan proses picking pada gelombang P (vertical) dari semua
stasiun dengan menggunakan software seisgram. Proses picking tersebut, dilakukan
untuk mendapatkan nilai P dan F. Setelah didapatkan hasilnya, maka masukkan
kerumus F-P. Lalu setelah didapatkan nilai tersebut, akan didapatkan nilai dari F-P
Magnitude yaitu menyertakan durasi sebagai parameter estimasi magnitude gempa,
dengan rumus; 𝑀 = 𝑎 𝑙𝑜𝑔(𝐹 - 𝑃) + 𝑏. Dengan demikian, didapatkan hasil dari nilai
magnitude menggunakan F-P Magnitude masing-masing stasiun (PEL, PAL, WAN,
WON) yaitu 0.443463441, 4.667722215, 6.780180801 dan 0.751250829. Dengan rata
- rata nilai Magnitude adalah 3.160654322.
3. Dalam mengkonversikan nilai amplitude vertical dari satuan count ke dalam satuan kine
yaitu dengan memperhatikan nilai satuan waktunya. Dimana jika satuannya berbeda
maka perlu dikonversikan begitupun sebaliknya.
4. Hubungan antara amplitude vertical (Av) dan D terhadap nilai Magnitude yang
didapatkan pada metode Velocity Amplitude Magnitude yaitu komponen-komponen
nilai tersebut sangat berkaitan untuk mendapatkan nilai magnitude. Dimana, pada rumus
𝑀 = 1,18 𝑙𝑜𝑔 𝐴𝑣 + 2,04 𝑙𝑜𝑔 𝐷 + 2,94 bahwa nilai Av dan D menentukan nilai
magnitude yang didapatkan. Jika semakin besar nilai Av dan D nya, maka nilai
magnitude yang dihasilkanpun akan semakin besar begitupun sebaliknya.
14
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pada praktikum ini, praktikan menyarankan ketika praktikum online
selanjutnya harus lebih dipersiapkan dalam aplikasi yang digunakan saat praktikum seperti
zoom/google meet supaya tidak terjadi kesalahan teknis seperti yang telah terjadi pada
praktikum ini, dimana berpengaruh pada lambatnya waktu praktikum, serta praktikan
menyarankan ketika pengolahan data pada praktikum ini terutama proses picking harus
lebih teliti apalagi kalau dalam gelombangnya banyak trace.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17
18
19
20
21