Disusun Oleh
Dosen Pengampu :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Laporan yang berjudul “Struktur Buah dan Biji” Meskipun saya berharap isi dari
laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar tugas laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya
ini bermanfaat.
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Hasil...................................................................................................................
3.2 Pembahasan.......................................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................................
4.2 Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Hasil
Tabel 3.1.1 Hasil Pengamatan Daya Berkecambah Benih Jagung
Konoditi Ulangan Jlh Daya Jlh Jlh Benih
Kecambah Berkecambah Kecambah Mati
Normal (%) Abnormal
Jagung 1 6 60 1 1
2 8 80 1 1
3 7 70 2 -
Rata-rata 7 70 1.3 0,6
1 23 99 1 1
2 22 98 - -
3 25 95 1 -
Kacang Rata-rata 23,3 97,3 0,6 0,3
Hijau
Jagung :
DB jagung 1 = 6/10 x 100 % = 60%
DB jagung 2 = 8/10 x 100 % = 80%
DB jagung 3 = 7/10 x 100 % = 70%
Kacang Hijau :
Benih Berkecambah
Kecepatan Berkecambah = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
Hari Berkecambah
Jagung :
Jagung 1 : 0/1 + 0/2 + 6/3 + 5/4 + 8/5 + 0/6 + 0/7 = 5,05
Jagung 2 : 0/1 + 0/2 + 8/3 + 6/4 + 4/5 + 0/6 + 0/7 = 4,96
Jagung 3 : 0/1 + 0/2 + 9/3 + 7/4 + 6/5 + 0/6 + 0/7 = 5,95
Kacang Hijau :
Kacang Hijau 1 : 0/1 + 7/2 + 5/3 + 8/4 + 0/5 + 0/6 + 0/7 = 7,1
Kacang Hijau 2 : 0/1 + 15/2 + 8/3 + 4/4 + 0/5 + 0/6 + 0/7 = 11,1
Kacang Hijau 3 : 0/1 + 8/2 + 7/3 + 6/4 + 0/5 + 0/6 + 0/7 = 7,8
Jagung :
Jagung 1 : 13/25 x 100% = 52%
Jagung 2 : 17/25 x 100% = 68%
Jagung 3 : 15/25 x 100% = 60%
Kacang Hijau :
Kacang Hijau 1 : 16/25 x 100% = 64%
Kacang Hijau 2 : 13/25 x 100% = 52%
Kacang Hijau 3 : 17/25 x 100% = 68%
3.2 Pembahasan
Pada hari pertama dan kedua proses pengamatan, tanaman jagung belum
mengalami pertumbuhan. Pada hari ketiga tanaman jagung pada intensitas cahaya
mengalami maksimum belum mengalami pertumbuhan, pada intesitas cahaya optimul,
dengan daya berkecambah jagung pertama 60% , daya berkecambahan jagung kedua
80%, dan daya berkecambah jagung ketiga yaitu 70%, dengan jumlah rata-rata daya
berkecambah 70%. Pengamatan Kecepatan Berkecambah jagung pertama mengalami
pertumbuhan kecambah 6,3/hari, dan jagung pengamatan kecambah di hari kedua
5,4/hari dan pengamatan kecambahan jagung ketiga adalah 6,5/hari dengan rata-rata
kecepatan berkecambah 6,13/ hari. Dan untuk pengamatan keserempakan berkecambah
benih jagung pertama 53%, jagung kedua 78% dan pengamatan keserempakan jagung
ketiga 49%, dengan jumlah rata-rata 60% keserempakan berkecambah benih jagung.
Pertumbuhan tinnggi tanaman Jagung pada intesitas cahaya minimum lebih cepat
dari pada pertumbuhan tinggi tanaman Jagung pada intensitas cahaya maksimum dan
optimum karena pada intensitas cahaya minimum kerja hormone Aukisn tidak
terhambat oleh sinar matahari sehingga pertumbuhan cepat, namun pada intensitas
cahaya maksimum pertumbuhan tinggi tanaman Jaagung terhambat oleh sinar matahari
sehingga pertumbuhannya lambat. Pada cahaya optimum pertumbuhan tingginya cukup
cepat walaupun tak secepat pertumbuhan pada intensitas cahaya minimum. Kondisi
tanaman yang tumbuh di tempat yang intensitas cahayanya maksimum, optimum dan
minimum akan berbeda. Di tempat yang intensitas cahayanya maksimum dan optimum
tanaman Jagung tumbuh ke atas, berwarna hijau dan batangnya dan batangnya kuat.
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara ttubuhan
tersebut yaitu:
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses
perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya
etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur
pertumbuhannya.
2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon
tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi
oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon
tumbuhan emakin tidak bekerja.
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan
tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu. Rupanya dalam
percobaan, detergen tidak hanya memberi air sebagai media reaksi kimia namun juga
memberi nutrisi karena mengandung Asam Nitrat dan Natrium Trifosfat yang juga
ada dalam kandungan pupuk untuk menyuburkan tanaman.
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga
yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari
kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu
negara yang memiliki kesempatan untuk melakukan ekspor kacang (Purwono dan
Hartono, 2005).
Kecambah kacang hijau mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada
kacang tanah dan kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang hijau lebih baik
daripada nilai gizi biji kacang hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah mengalami
proses perombakan makromolekul menjadi mikromolekul. Selain itu dengan proses
perkecambahan terjadi pembentukan senyawa tokoferol (vitamin E) (Purwono dan
Hartono, 2005).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan