2021
I. TUJUAN
Kegiatan yang ada dalam lingkup laboratorium meliputi pelaksanaan kegiatan praktikum, baik
yang dilakukan oleh Mahasiswa maupun Dosen ataupun pihak luar yang menggunakan
laboratorium kimia klinik.
III. DEFINISI
Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk mata kuliah yang
bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan dengan Kartu Rencana Studi
(KRS) dan telah mendaftarkan diri untuk untuk kegiatan praktikum pada semester yang
sedang berjalan.
Peserta penelitian adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk mata kuliah yang
bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan dengan Kartu Rencana Studi
(KRS) dan telah mendaftarkan diri untuk untuk kegiatan penelitian pada semester yang
sedang berjalan.
Pengguna jasa adalah mahasiswa, dosen, dan pihak luar yang menggunakan
Laboratorium.
IV. REFERENSI
PERMENPAN No.PER/21/M-PAN/11/2008 Tentang Manfaat Standar Operasional
Prosedur (SOP)
World Health Organization. 2012. Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ)
Analysis Guide.
Suhrawardi,& Sandytia Amertha.2016.SOP (Satuan Operasional Prosedur)
Laboratorium Kimia Klinik.Tapin: UPT Puskesmas Binuang Dinas Kesehatan
Kabupaten Tapin.
V. DOKUMENTASI
VI. PROSEDUR KERJA
Prinsip Dasar
Penentuan kadar kolesterol diukur setelah hidrolisis enzimatik dan oksidasi
Indikator kolorometri adalah quinonemine yang dihasilkan dari 4-aminoantipyrin
Dan phenol hydrogen peroksida dalam kerja katalitik dari perioksidase (reaksi
Trinder).
Cholesterol ester + H2O CHE →Cholesterol fatty acid
Cholesterol +O2 CHO Cholesterol-3-one + H2O2
2H2O + 4-aminoantipyrine + phenol POD → Quinonemine-4H2O
Bahan : Alat :
Sampel serum Fotometer
Reagen Cholesterol total Clinipet
Aquades Tip
Tabung Reaksi
Prosedur Kerja
1. Pisahkan serum dan plasma segera setelah pengambilan darah.
2. Siapkan alat fotometer.
3. Panjang gelombang : Hg 546 nm
Diameter kuvet : 1 cm
Suhu : 20-25˚C /37˚C
Pemipetan Blank Sampel
Sampel - 10 µl
Aquades 10 µl -
Monoreagen 1000 µl 1000µl
Campurkan, Inkubasi 20 menit atau 10 menit pada 370C/20-250C.
Baca absorbansi terhadap blangko reagen dalam 60 menit.
I. ALUR PELAYANAN
YA
Ruang Pasien mendapatkan
Perlu pemeriksaan
Laboratorium pemeriksaan
Laboratorium ? dan
konseling
TIDAK
Petugas
Menulis Resep
Pendamping ?
Perlu Obat
Petugas
TIDAK
Menyerahkan Obat
Ke Pasien
Selesai
II. ALUR PEMERIKSAAN
Pasien datang
Dirujuk ke
laboratorium yang
lebih besar
Pasien
konsultasi
Cetak hasil
dengan dan
dokter
diberikan kepada
pasien
Di bawa ke laboratorium
Siapkan alat
VIII. RINCIAN PROSEDURE
1. Dekan
Bertanggungjawab dalam pemberian izin dan pelaksanaan kegiatan di laboratorium
2. Kaprodi D-IV TLM
A. Bertanggungjawab dalam pemberian izin dan pelaksanaan kegiatan di laboratorium.
B. Berkoordinasi dengan kepala laboratorium terkait kegiatan di laboratorium.
C. Memberikan instruksi dan keputusan terkait kegiatan di laboratorium
3. Kepala Laboratorium
A. Bertanggung jawab dalam pemberian izin dan pelaksanaan kegiatan di laboratorium.
B. Berkoordinasi dengan kepala laboratorium terkait kegiatan di laboratorium.
C. Memberikan instruksi dan keputusan terkait kegiatan di laboratorium
4. Kepala Laboratorium
A. Memantau dan membuat kebijakan yang dijalankan dengan ketat dalam
hal berkegiatan di laboratorium bakteriologi
B. Mengarahkan dan memberikan instruksi pelaksanaan berkegiatan di laboratorium
bakteriologi
C. Memberikan keputusan yang tegas bagi siapa saja yang tidak mentaati aturan
dalam penerapan SOP pelaksanaan berkegiatan di laboratorium bakteriologi
5. Laboran
A. Memantau pelaksanaan kegiatan di laboratorium bakteriologi
B. Menindak tegas bagi siapa saja yang tidak mentaati aturan dalam penerapan
SOP pelaksanaan berkegiatan di laboratorium bakteriologi
C. Memberikan contoh dan menerapkan prosedur pelaksanaan berkegiatan
di laboratorium bakteriologi
6. Asisten Laboratorium
A. Memantau pelaksanaan kegiatan di laboratorium bakteriologi
B. Menindak tegas bagi siapa saja yang tidak mentaati aturan dalam penerapan
SOP pelaksanaan berkegiatan di laboratorium bakteriologi
C. Memberikan contoh dan menerapkan prosedur pelaksanaan berkegiatan di
laboratorium bakteriologi
IX. OTORIS