GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Streografis, 20 Oktober 2021
Proyeksi Streografis
Aldi Masyhur Sani S1, Nurfikri Haiqal2, Ryan Saputra Djaya S.T.3
*Email: aldhymasyhursani.s@gmail.com
SARI
Proyeksi merupakan metode sebagai penggambaran bentuk tertentu menjadi suatu bentuk lain
dengan cara yang tertentu dalam satu bidang atau garis yang disebut sebagai bidang proyeksi ataupun
bidang garis proyeksi. Proyeksi stereografi sebuah metode pendekatan terhadap suatu deskripsi geometri
yang berhubungan dengan besar sudut dan kedudukan dari garis ataupun bidang. Praktikum geologi
struktur dilaksanakan di Universitas Muslim Indonesia fakultas teknologi industri program studi Teknik
Pertambangan pada frekuensi rabu siang dilaboratorium batuan. Menggunakan alat seperti pensil, mistar 30
cm, kertas kalkir, penjepit kertas, Schmidt net, polar net, wullf net, jangka. Hasil dari praktikum di
dapatkan kedudukan 6° dengan pitch 14°, Dip semu 22°, kedudukan N 222° E/14°dengan pitch 1 sebesar
26° dan picth 2 kedudukan lubang bor sebesar 32° sebesar 28°. Pada praktikum ini kami dapat
menyimpulkan bahwa kami dapat memahami dan mengetahui cara menggunakan proyeksi stereografis yang
didalamnya terdapat, dip semu, kedudukan dan pitch pada proyeksi streografis. Tujuan penelitian yaitu dapat
menggunakan proyeksi stereografis dalam analisis deskriptif problema struktur geologi dan memahami
penggunaan wullf net dan Schmidt net dalam analisis deskriptif problema struktur geologi.
PENDAHULUAN
Proyeksi merupakan suatu metode atau Langkah untuk menggambarkan suatu bentuk tertentu
menjadi bentuk lain dengan cara atau langkah tertentu dalam satu bidang atau garis yang disebut sebagai
bidang proyeksi atau garis proyeksi. Dalam dunia geologi struktur yang penuh dengan analisa unsur titik,
garis, bidang,dan sudut bahkan perpotongan dan kombinasi antara keempatnya, diperlukan berbagaimetode
yang dapat digunakan untuk menganalisa unsur-unsur tersebut secara lebih mudah dan praktis serta
memberikan hasil yang akurat demi efisiensi kerja namun dengan hasil yang maksimal. Geologi struktur
merupakan bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari
proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya yang
terdadi di dalam bumi.
Lingkaran primitif merupakan proyeksi yang kedudukannya (dip = 0). Oleh sebab itu,penentuan
proyeksi dip untuk bidang dimulai pada lingkaran luar, dan dip 90o terletak pada pusat lingkaran.Untuk
menentukan kemiringan bidang yang dip-nya antara 0 – 90o, maka proyeksinya akan berbentuk busur yang
jari-jarinya lebih besar dari jari-jari lingkaran
primitif, sehingga disebut lingkaran besar atau great circle, atau stereogram. Untuk struktur bidang yang
vertikal, maka proyeksinya akan berupa garis lurus yang melalui pusat lingkaran primitive.
Proyeksi streografis adalah penggambaran dari dua dimensi atau proyeksi yang dilakukan
terhadap permukaan bola yang dianggap sebagai tempat orientasi dari geometri bidang dan garis. Ulinnuha,
A. (2016).
Proyeksi stereografis adalah sebuah titik pada bidang yang merupakan proyeksi suatu titik yang
menyinggung bola satuan pada ruang Euclid. Model ini disajikan pada dua bidang yang berbeda, bidang
datar. Arianto. (2017). Proyeksi stereografi yaitu proyeksi yang pada dasarnya merupakan sebuah
perpotongan antara bidang atau garis dengan suatu bidang proyeksi yang berupa bidang horizontal yang
melalui sebuah bola bidang tersebut dinamakan lingkaran primitive. Proyeksi stereografis dapat dilakukan
ketika data strike dan dip kekar dan lereng telah diketahui. Ilir, Janan (2020)
Tujuan dari penelitian ini adalah, dapat mengetahui unsur-unsur dalam struktur geologi, kemudian
dapat mengetahui kegunaan kompas geologi dan pengambilan data struktur, lalu dapat mengetahui
penggunaan notasi untuk menuliskan kedudukan dari unsur struktur geologi, Setelah itu dapat mengetahui
dan memahami definisi struktur garis dan unsur- unsurnya, serta dapat memahami pitch, kedudukan,
memahami penggunaan wullf net dan Schmidt net dalam analisis deskriptif problema struktur geologi.
kemudian memahami definisi dari jurus/arah, dip semu, dan kedudukan dari proyeksi stereografis, dan yang
terakhir dapat Penggambarannya (Muhammad zuhdi, 2019).
TINJAUAN PUSTAKA
Proyeksi stereografis adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan sebuah bola
sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis. Dengan demikian, proyeksi stereografis adalah suatu
metode proyeksi dengan bidang proyeksi berupa permukaan setengah bola. Biasanya, yang dipakai adalah
permukaan setengah bola bagian bawah (lower hemisphere). Proyeksi stereografis dapat memecahkan
masalah yang berkaitan dengan geometri berupa besaran arah dan sudut dalam analisa geomoetri struktur
geologi karena proyeksi ini dapat menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis
dalam bidang proyeksi yang digunakan.
Proyeksi stereografi merupakan proyeksi yang didasarkan pada perpotongan bidang atau garis
dengan suatu bidang proyeksi yang berupa bidang horizontal yang melalui sebuah bola. Bidang ini akan
berbentuk lingkaran, disebut lingkaran primitive.
Lingkaran primitif merupakan proyeksi yang kedudukannya (dip = 0). Oleh sebab itu,
penentuanproyeksi dip untuk bidang dimulai pada lingkaran luar dan dip 90° terletak pada pusat lingkaran.
Untuk menentukan kemiringan bidang yang dip-nya antara 0– 90°, maka
proyeksinya akan berbentuk busur yang jari-jarinya lebih besar dari jari-jari lingkaran primitif, sehingga
disebut lingkaran besar atau great circleatau stereogram. Untuk struktur bidang yang vertikal, maka
proyeksinya akan berupagaris lurus yang melalui pusat lingkaran primitive.
Proyeksi stereografi merupakan suatu aplikasi dalam geometri yang memproyeksikan poin bola
dari lingkup utara ketitik dalam bidang bersinggungan dengan kutub selatan. Secara intuitif, proyeksi
stereografi adalah cara membayangkan sebuah bola sebagai bidang datar sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan. Poyeksi Stereografi dalam prakteknya sering dilakukan menggunakan komputer atau dengan
tanggan menggunkan jenis khusus dari kertas grafik yang biasa disebut Stereonet atau Wulff Net dan juga
Schmidtt Ne
Para peneliti di struktur geologi prihatin dengan orientasi dari bidang datar dan baris untuk
sejumlah alasan. Foliasi dari batu adalah struktur planar yang sering berisi struktur linier yang disebut
Lineasi. Demikian pula, sebuah kesalahan bidang datar adalah struktur planar yang mungkin berisi struktur
linier seperti slickensides. Orientasi ini garis dan bidang datar pada berbagai skala dapat diplot dengan
menggunakan metode-metode visualisasi garis dan bidang datar bagian atas. Seperti dalam kristalografi,
bidang datar biasanya diplot oleh tiang mereka.
Tidak seperti kristalografi, belahan bumi selatan digunakan sebagai ganti dari utara (karena
struktur geologi di bawah permukaan terletak pertanyaan bumi). Dalam konteks ini proyeksi stereografik
sering disebut sebagai menurunkan proyeksi belahan bumi-sama-sudut. Yang sama-area yang lebih rendah-
proyeksi belahan bumi ditentukan oleh azimut sama- daerah proyeksi Lambert juga digunakan, terutama
ketika plot harus dikenakan analisis statistik selanjutnya sepertikepadatan contouring. Proyeksi stereografis
terdiri dari beberapa macam, antara lain:
1. Equal Angle Projection
Proyeksi ini pada dasarnya memproyeksikan setiap titik pada permukaan bola ke bidang proyeksi pada
suatu tutuk zenith yang terletak pada sumbu vertikal melalui pusat bola bagian puncak. Bidang-bidang
dengan sudut yang sama akan digambarkan semakin rapat ke arah pusat. Hasil penggambaran pada bidang
proyeksi disebut sebagai stereogram.
1. Tentukan kedudukan dengan data trend S 700 E /, kedudukan bidang S 850 E /250
2. Tentukan besar dip semu dan pole/kutub pada arah N 86o E, kedudukan bidang N 1680 E/440
Pertama-tama buatlah lingkaran pada kertas kalkir ukuran A4 dengan memberi notasi. North
(N) , East (E), South (S), dan West (W). Setelah itu tentukan arah N 1680 E, kemudian tentukan nilai
dip nya dengan cara arah N 1680 E di utarakan. Setelah itu tentukan dip dengan menghitung dari East
sebesar 44˚, kemudian menghubungkan titik dip tadi ke North dan East mengikuti garis tipis-tipis.
Kemudian menarik garis dari North ke South, setelah itu utarakan North sebenarnya dan tentukan
arah S 700 E. Kemudin arah S 700 E di utarakan, setelah itu titik tengah nya di tarik garis ke North dan
garis yang melewati bidang diberikan garis putus-putus. Kemudian garis putus-putus tersebut di East
kan untuk menentukan nilai dip semu dengan cara menghitung sampai titik perpotongan. Untuk
menentukan titik pole nya dengan cara utara kan arah N 1680 E yang telah di ketahui dip nya 44˚ dan
ditambahkan 90˚ untuk menentukan titik pole. Jadi besar dip semu nya adalah 44˚.
3. Tentukan kedudukan dan garis yang terbentuk dari perpotongan dua bidang dengan kedudukan N
195o E/ 27° dan N 68o E/ 28°
Pertama-tama buatlah lingkaran pada kertas kalkir ukuran A4 dengan memberi notasi. North
(N), East (E), South (S), dan West (W). Setelah itu tentukan titik pole dengan cara a menentukan
arah N 59˚ E dengan dip 68˚. Kemudian b menentukan arah N 55˚ E dengan dip 53˚. Setelah
itu c menentukan arah N 88˚ E dengan dip 25˚. Kemudian d menentukan arah N 33˚ E dengan
dip 53˚. Selanjutnya e menentukan arah N 86˚ E dengan dip 90˚, dan e menentukan arah N 59˚ E
dengan dip 26˚.
KESIMPULAN
Dengan melakukan praktikum pada geologi struktur percobaan proyeksi stereografis
praktikan dapat memahami cara penggunaan dan cara kerja dari proyeksi stereografis ini
dalam menuntukan kedudukan dari suatu data singkapan dengan menggunakan Wullf Net dan
Schdmit Net.
Wulff Net memproyeksikan setiap titik pada permukaan bola ke bidang proyeksi pada
titik zenith yang letaknya pada sumbu vertikal melalui pusat bola bagian puncak. Sudut yang
sama digambarkan semakin rapat ke arah pusat sedangkan Schmidt Net lebih umum
digunakan dalam analisi data statistik karena karapatan ploting menunjukan suatu keadaan
yang sebenarnya. Proyeksi ini merupakan poyeksi yang menghasilkan jarak titik pada bidang
proyeksi yang sama dan sebanding dengan sebenarnya. Pada Schdmit Net dan Wullf Net, satu
kotak melambangkan 1 derajat, jika dihitung dari N-S atau W-E akan berjumlah 180 kotak
yang berarti 180 derajat. Kotak- kotak ini digunakan untuk membantu memplot sudut Dip
sedangkan arah mata angin digunakan untuk membantu memplot arah Strike.
REFERENSI
Andwina rahma sagita. 2020. “Menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah
kemiringan semu”. Bandung.
http://1902miner.wordpress.com/2017/05/22/lineasi-proyeksi-stereografi-dan-schmidt-net/. Muhammad
zuhdi. 2019. “Buku pengantar geologi”.
Prasetyadi C. 2016. “Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan
Nasional Veteran”. Yogyakarta.
Vanadia. 2017. “Kumpulan Diktat Praktikum Geologi Struktur ”. Semarang : Universitas
Diponegoro.
LAMPIRAN