Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Laba Akuntansi dan Keuntungan Ekonomi

Laba merujuk pada selisih pendapatan atas penjualan suatu barang dengan biaya
yang diperlukan untuk memproduksinya. Saat seorang pengusaha tinggal memajang
sepatu hak tinggi dengan harga Rp 10.000.000 yang mempunyai nilai Rp 3.000.000
sebagai biaya produksinya, sebagian besar masyarakat akan menyatakan bahwa
pengusaha tersebut mendapat keuntungan sebesar Rp 7.000.000. Akan tetapi,
fenomena seperti itu tidak selalu terjadi, sebab adanya perbedaan definisi untuk
keuntungan. Secara umum, keuntungan didefinisikan berbeda pada ranah ekonomi
dan akuntansi. Masing-masing istilah tersebut mempunyai dampak yang berbeda
pada pengambilan keputusan perusahaan.

Lebih jauh, laba akuntansi dinilai sebagai keuntungan yang tercatat pada laporan
laba rugi perusahaan. Dimana perhitungan laba akuntansi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan rumus:
Laba akuntansi = total pendapatan - biaya eksplisit

Sebagai contoh, perusahaan Cipta Karya memproduksi sekaligus menjajakan


mainan anak. Diketahui, perusahaan Cipta Karya mampu memperoleh total
penjualan sebesar Rp 100.000.000 per tahunnya. Total biaya yang dibutuhkan
perusahaan untuk upah karyawan, sewa kantor, biaya materai, tagihan listrik, dan
bunga pinjaman berikut biaya eksplisit lainnya mencapai Rp 40.000.000. Pada tahap
ini, perusahaan memperoleh laba akuntansi senilai Rp 60.000.000. Dimana laba
ditunjukkan dari kelebihan pendapatan setelah dikurangi dengan biaya eksplisit
lainnya. Pihak perusahaan diharuskan mengungkapkan laba tersebut sebagaimana
aturan yang tercantum pada standar akuntansi yang diikuti.

Sementara keuntungan ekonomi dikalkulasikan dengan memasukkan biaya


tambahan berupa biaya implisit. Pada poin ini, biaya implisit dimaksudkan sebagai
biaya peluang yang dihadapi perusahaan usai memilih salah satu alternatif yang
tersedia. Adapun rumus perhitungan keuntungan ekonomi adalah:
Keuntungan ekonomi = total pendapatan - ( biaya eksplisit + biaya implisit )

Sebagai contoh, salah seorang karyawan perusahaan Cipta Sukses memutuskan


untuk menjadi pedagang tunggal yang memproduksi dan menjual produk pakaian.
Untuk melakukan hal itu, dia harus merelakan kesempatan memperoleh gaji bulanan
yang diterimanya dari perusahaan Cipta Sukses. Selain itu, karyawan tersebut juga
harus mengeluarkan modal untuk membayar sewa toko dan biaya lainnya. Dalam
ilustrasi ini, karyawan mungkin lebih baik bekerja pada sebuah perusahaan dengan
menerima gaji tetap dibanding membuka usahanya sendiri, apalagi jika gajinya lebih
tinggi dari keuntungan ekonomi yang diperhitungkan bakal diperolehnya dari bisnis
yang dijalankannya sebagai pedagang tunggal.

Sekilas, laba akuntansi dan keuntungan ekonomi menggambarkan bentuk


keuntungan yang diciptakan oleh perusahaan, meskipun proses perhitungan dan
interpretasinya sangat berbeda. Laba akuntansi hanya menimbang biaya eksplisit
yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan, sedangkan dalam keuntungan ekonomi,
perusahaan harus memasukkan biaya implisit dalam perhitungannya.
 
Lebih detail, perbedaan antara laba akuntansi dan keuntungan ekonomi bisa
digambarkan pada poin-poin berikut:
1. Definisi laba pada bidang akuntansi dan keuntungan di bidang ekonomi berbeda
satu sama lainnya, keduanya juga mempunyai cara perhitungan yang berbeda.
2. Laba akuntansi lebih mempertimbangkan kelebihan pendapatan usai dikurangkan
dengan biaya eksplisit, sedangkan keuntungan ekonomi masih harus
mempertimbangkan biaya implisit disamping biaya eksplisit.
3. Laba akuntansi selalu bernilai lebih tinggi dibanding keuntungan ekonomi dan
akan dicatat pada laporan laba rugi yang diterbitkan perusahaan.
4. Keuntungan ekonomi tidak dicatat pada laporan akuntansi perusahaan dan
biasanya hanya diperhitungkan untuk kebutuhan pengambilan keputusan
manajemen internal.

https://blog.investree.id/bisnis/kenali-4-perbedaan-laba-dan-keuntungan-secara-
lengkap/

Anda mungkin juga menyukai