1. Getaran setempat
Getaran ini adalah getaran yang disebabkan oleh suatu mesin yang
mengakibatkan serta menimbulkan efek getaran pada bagian tubuh
yang setempat. Bagian tubuh yang biaanya sering terkena getaran
adalah lengan tangan atau sering disebut dengan Hand Arm Vibration.
Hand Arm Vibration terjadi karena pengoperasian peralatan tangan
bertenaga (Hand-held Power Tools). Getaran jenis ini biasanya sering
dialami oleh pekerja yang bekerja pada bagian operator gergaji rantai,
potong rumput, tukang semprot, gerinda, dan penempa palu (Ramdan,
2013).
Efek getaran pada tangan dapat kita uraikan sebagai berikut:
Getaran ini adalah getaran yang muncul akibat suatu mesin yang
menyebabkan dan berdampak pada seluruh tubuh yang diteruskan
dari mesin lalu berpindah melalui kaki dan pantat yang disebbakan
oleh rancangan alas duduk yang kurang baik (Ramdan, 2013).
Getaran yang bersumber dari mesin yang ditransmisikan ke seluruh
tubuh ini biasanya dirasakan oleh para pekerja dengan pekerjaan yang
berpotensi mengalami getaran seluruh tubuh seperti masinis,
pengemudi bus, kapal dan kendaraan lainnya (Sujoso, 2012).
F. Nilai Ambang Batas Getaran
G. Pengukuran Getaran
Gambar 1 Seismometer
2. Alat ukur atau alat analisis getaran (Vibration meter)
Gambar 3 X ± Y recorder
Berikut ini efek getaran yang akan timbul terhadap tuuh manusia
berdasarkan frekuensi getaran yang diterima tubuh tersebut :
3. Pengawasan Kesehatan
Melakukan pengawasan kesehatan pekerja dilakuakan untuk
menjaga kesehatan pekerja itu sendiri dimana digunakan untuk
mengidentifikasi dan melindungi individu pekerja itu sendiri dari semua
risiko, serta untuk memeriksa efektivitas dari metode pengendaliaan
yang dilakukan pada perusahaan tersebut.
Jika ditemukan idikasi faktor-faktor risiko yang memengaruhi
kesehatan pekerja, dimana terdapat hubungan adanya cedera dan
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor tersebut. Maka perlu
dilakukan pengawasan kesehatan.
Perekaman kondisi kesehatan pekerja juga perlu dilakukan secra
terus menerus, yang mana dibuat dalam bentuk form yang kemudian
salinanaya diberikan kepada pihak yang berwenang serta
berkompeten.
Jika ditemukan indikasi cedera akibat pekerjaan dari informasi yang
diberikan oleh pihak berwenang, makan pihak perusahaan harus
melakukan tinfakan-tindakan sebagai berikut.
a. Mengkaji ulang penilaian getaran
b. Mengkaji kembali tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
terpapar oleh getaran
c. Meminta pandnagan dari ahli kesehatan kerja atau pihak yang
berwenang dan berkompeten untuk mengatasi dampak paparan
getaran tersebut.
a. Kasus 1
Untuk mengukur getaran yang terjadi pada lengan-lengan pekerja
dilakukan sebuah penelitian dimana bilakukan pada populasi dan
sampel yang berasal dari semua pekerja pandai besi pada industry
rumah tangga yang berjumlah 33 orang di Kabupaten Sokobanah.
Dimana memiliki tujuan unruk menganalisis apakah adaya hubungan
atara Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan getaran lengan-lengan.
Carpal Tunnel Syndrome sendiri adalah penyakit akibat kerja yang
disebabkan oleh disfungsi saraf median yang disebabkan oleh
peningkatan tekanan karpal. Untuk pengambila data digunakan teknik
pengambilan sampel jenuh. Dan menggunakan lembar kuesioner
sebagai instrument penelitian serta menggunakan alat ukur berupa
vibration meter. Ternyata dari hasil pengukuran dan analisis ditemukan
adanya paparan getaran lengan yang tinggi sehingga menyebabkan
keluhan Carpal Tunnel Syndrome (QORIBULLAH, 2020).
Dengan adanya hasil pengukuran dan analisis tersebut perlu
adanya upaya penyelesaian yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja serta menhilangkan pekerjaan yang
memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan kerja. hal yang dapat
dilakukan adalah melakukan peningkatan pengawasan serta
melakukakn evaluasi terhadap aspek keamanan dan kehati-hatian
dalam bekerja serta dapat menerapkan lima hierarki penegndalian
untuk mengendalikan risiko bahaya seperti eliminasi alat atau mesin
yang menyebabkan getaran, substitusi alat atau meisn yang
menyebabkan getaran, pengendalian secara administratif dengan
menerapakn shift kerja dan beberapa kebijakan, pengendalian secara
rekayasa engginering serta yang terakhir adalah penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) untuk para pekerja sehingga dapat meminimalisir
risiko dan efek dari getaran terhadap terjadinya Carpal Tunnel
Syndrome.
b. Kasus 2
Sebuah survei kepada 77 pekerja pada sebuah industry mabel
informal menunjukan hasil bahwa terdapat 42 pekerja yang bekerja
dibagian pengamplasan mengeluhkan menderita nyeri, baik pada
lengan bagian bawah, tangan dan jari. Hal ini disebabkan oleh getaran
salah satu alat untuk bekerja pada industry tersebut yaitu gerinda.
Getaran yang dihasilkan oleh mesin gerinda mungkin dianggap sepele
namun sebenernya dapat meimbulkan efek negative pada tubuh
pekerja. Seperti rasa kurang nyaman, mengalami kelelahan kerja
hingga menyebabkan rasa kit dan nyeri pada lengan bagian bawah,
jari, maupun tangan yang sering disebut dengan Hand Arm Vibration
Syndrome, yang mana merupakan gejala neurologi maupun
musculoskeletal pada anggota tubuh terutama lengan. Berdasarkan
hasil survey tersebut dilakukan penelitian lanjutan dimana ditemukan
hasil bahwa adanya hubungan antara hand arm vibration syndrome
dengan getaran mesin gerinda (Secaria, Hartanti and Sujoso, 2015).
Dengan adanya hasil survey dan penelitian lanjutan tersebut perlu
adanya upaya penyelesaian yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja serta menhilangkan pekerjaan yang
memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan kerja. hal yang dapat
dilakukan adalah melakukan peningkatan pengawasan serta
melakukakn evaluasi terhadap aspek keamanan dan kehati-hatian
dalam bekerja serta dapat menerapkan lima hierarki penegndalian
untuk mengendalikan risiko bahaya seperti eliminasi alat atau mesin
yang menyebabkan getaran, substitusi alat atau meisn yang
menyebabkan getaran, pengendalian secara administratif dengan
menerapakn shift kerja dan beberapa kebijakan, pengendalian secara
rekayasa engginering serta yang terakhir adalah penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) untuk para pekerja sehingga dapat meminimalisir
risiko dan efek dari getaran terhadap terjadinya Hand Arm Vibration
Syndrome.
REFERENSI