Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN
tersebut yang dalam mengelola usahanya dibantu oleh karyawan. Oleh sebab itu,
antara pimpinan perusahaan dengan karyawan harus bekerja sama dengan baik dan
solid tanpa memandang tingkat jabatan agar tujuan perusahaan yang diharapakan
berpedoman pada potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing
karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan harus mempunyai manajemen sumber daya
manusia yang baik sebab manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas
strategi belaka, melainkan juga sesuatu yang pokok dalam pencapaian tujuan
organisasi.
kinerja karyawan yang baik bagi perusahaan. Kinerja karyawan atau sumbar daya
manusia dalam sebuah organisasi atau perusahaan tidak terlepas dari pengaruh-
manajer untuk mengetahui apakah jalanya pekerjaan dan hasilnya sudah sesuai
1
2
dengan rencana. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat
karyawan atau kinerja sumber daya manusia dalam suatu peruasahaan. Disiplin
patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankanya. Tidak mengelak untuk
adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua aturan perusahaan dan
organisasi perusahaan, tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi
Jadi kedisiplinan adalah salah satu kunci dari keberhasilan suatu perusahaan
bahwa kinerja pada dasarnya mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang
3
Penelitian yang dilakukan oleh Eti Dwi Rahayu (2006:56) pengaruh disiplin
kerja dan pengawasan kerja pada kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian
pengawasan kerja sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai sebagai variabel
antara disiplin kerja dan pengawasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan
dibidang industri tekstil, yang memproduksi padding silicon polister fiber (bahan
cover), hard pad (bantalan keras) dan geo textile. Bahan baku yang digunakan
adalah serat fiber. Produk yang dihasilkan PT. Hilon Sumatera Utara dipasarkan ke
beberapa daerah mulai dari pasar lokal hingga ke pasar Internasional. Produknya
ke beberapa negara lainnya. Pasar lokal dari perusahaan ini adalah berbagai daerah
di Indonesia seperti Medan, Aceh, Padang, Pekan Baru, Batam dan beberapa
toko-toko bedding goods, rumah sakit dan sebagainya. PT.Hilon Sumatera Utara
juga membuka toko khusus (factory outlet) dengan harga pabrik di lokasi PT.Hilon
Dari tabel di atas terlihat bahwa dimana sebagian karyawan masih banyak
yang terlambat masuk kerja, hal ini menunjukkan bahwa pengawasan kerja yang
dilakukan perusahaan masih kurang valid karena masih banyak karyawan yang
terlambat.
Untuk melihat gambaran tentang disiplin kerja dalam tabel berikut, penulis
2017-2019
Izin
1-2 Hari 21 21% 22 22% 23 23%
3-5 hari 5 5% 13 13% 14 14%
>5 Hari 11 11% 12 12% 14 14%
Berdasarkan tabel di atas terlihat disiplin karyawan masih rendah, hal ini
untuk bertahan dan berusaha keras untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk
melihat gambaran tentang disiplin kerja lebih spesifik dalam tabel berikut, penulis
2019
Selanjutnya, disajikan hasil kerja karyawan yang dapat dilihat target dan
PT.Hilon Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini.
Berdasarkan tabel 1.4 di atas, diketahui bahwa target dan realisasi produksi
yang ditetapkan dalam tiga tahun (2017-2019) tidak tercapai. Hal ini menunjukkan
bahwa prestasi (hasil kerja) karyawan belum maksimal. Penurunan ini bisa terjadi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan antara lain: kinerja karyawan, dan disiplin
memberikan hasil yang beragam. Maka dari itu muncul identifikasi masalah untuk
diteliti lebih lanjut, bagaimana pengawasan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan.
3. Apakah pengawasan kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan
3. Untuk mengetahui pengawasan kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan
1. Bagi perusahaan
segala informasi yang berhubungan dengan pengawasan kerja dan disiplin kerja
2. Bagi peneliti
memperluas wahana berfikir secara ilmiah dalam bidang sumber daya manusia.
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sumber daya manusia merupakan ilmu manajemen yang diterapkan dalam masalah
manajemen sumber daya manusia, tidak satu defenisi pun yang bersifat universal
perusahaan”.
11
2. Tanggung jawab pengelola sumber daya manusia tidak lagi terletak hanya pada
manajer khusus, tetapi sekarang dianggap terletak pada manajemen lini senior.
pengembangan, penelitian yang ada agar dapat dikelola secara efektif dan efisien.
1. Tujuan Organisasi
2. Tujuan Fungsional
3. Tujuan Sosial
terhadap organisasi.
4. Tujuan Personal
organisasi.
sangat penting. Sasarannya tidak lagi terbatas menjamin kepatuhan para anggota
pada maksimalisasi kontribusi yang diberikan oleh setiap orang kearah tercapainya
seorang manajer sumber daya manusia untuk mengelola sumber daya manusia
yang dimilliki secara efektif supaya bisa diperoleh suatu satuan sumber daya
berikut:
struktur dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga
tenaga kerja.
manajemen sumber daya manusia dalam ruang lingkup pengadaan sumber daya
sumber daya manusia dalam ruang lingkup pemeliharaan sumber daya manusia
proses manajemen umber daya manusia yang efektifdan efisien dalam mencapai
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan
3. Pengarahan (Directing)
bekerja sama dan bekerja efektif dan efisien dalam membantu tercapainya
4. Pengendalian (controling)
lingkungan pekerjaan.
5. Pengadaan (procrurement)
6. Pengembangan (development)
dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa
7. Kompensasi (compensation)
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan jasa
kepada perusahaan. Kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai
8. Pengintegrasian (integration)
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan
yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan
9. Pemeliharaan (maintenance)
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang
lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan
merupakan salah satu tugas mutlak diselenggarakan oleh semua orang yang
menduduki jabatan manajerial, melalui dari manajer puncak hingga para manajer
korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapan.
dan tujuan perencanaan serta untuk menjamin agar semua pekerjaan dilaksanakan
apakah segala kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang
digariskan,dan disamping itu merupakan hal yang penting pula untuk menentukan
1. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap karyawan yang diserahi tugas
tidak dan karena itu harus merupakan bagian internal dari sistem manajemen.
organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu
kegiatan.
pengawasan yaitu:
1. Pengawasan pendahuluan
2. Pengawasan “concurrent”
Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu
produser harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum
20
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Ada empat
a) Pengawasan melekat
pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai
b) Pengawasan fungsional
Setiap upaya pengawasan dilakukan oleh aparat yang ditunjuk khusus untuk
melakukan audit secara bebas terhadap objek yang diawasinya. Aparat wasnal
c) Pengawasan masyarakat
d) Pengawasan legislatif
eksekutif.
pegawai.
b. Inspeksi teratur dan langsung, dimana inspeksi ini dilakukan rutin secara
c. Laporan lisan dan tulisan, dimana laporan ini berisi informasi yang
suatu kegiatan, dimana cara ini dapat menjadi alat pengendalian karena
dipecahkan bersama.
adalah:
dilaksanakan.
pengawasan adalah:
23
1) Perubahan lingkungan
dan hati-hati.
3) Kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak pernah membuat kesalahan, manajer dapat secara
yang harus menyusun dan jumlah fungsi yang berbeda beda yang perlu
kecil bagi pihak bawahan yang melaksanakan tugas yang bersifat lebih
4) Perencanaan yang diperlukan bagi fungsi disupervisi makin banyak waktu yang
fungsi akan disupervisi makin kecil ruang lingkup pengawasan yang tepat.
1. Akurat
Informasi tentang pelaksanaan harus akurat, data yang tidak akurat dari sistem
2. Tepat waktu
Biaya pelaksanaan system pengawasan harus lebih rendah atau paling tidak
organisasi.
1. Kontrol masukan-masukan
tinggi itu yang dipilih , seperti : seleksi pada materi yang diujikan, objektivitas,
2. Kontrol perilaku
Kontrol perilaku adalah semua tindakan yang mengatur kegiatan bawahan. Hal
karyawan. Tindakan korektif yang diambil dalam hal ini terjadi perbedaan
antara kinerja yang diinginkan atau kinerja aktual, dan 27 umpan balik
perbaikan.
3. Kontrol pengeluaran
yang diinginkan yang harus dicapai oleh karyawan mereka. Target tersebut
realistik secara ekonomis, realitik secara organisasi dan terkoordinasi dengan aliran
kerja organisasi.
ditentukan
peraturan dan ketepatan perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, yang
kerja adalah suatu alat yang digunakan para atasan untuk berkomunikasi dengan
karyawan agar mereka dapat bersedia untuk mengubah perilaku serta sebagai suatu
kesediaan seseorang dalam menaati semua peraturan organisasi dan norma sosial
yang berlaku. Tanpa disiplin yang baik sulit bagi perusahaan untuk mencapai hasil
yang optimal.
sebagai bentuk sikap, mental, pengetahuan dan perilaku pegawai untuk secara
prestasinya.
yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah
dalam bentuk sikap, tingkah laku, maupun perbuatan yang sesuai dengan peraturan.
Disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan
ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi. Ada 2 bentuk displin kerja, yaitu
1. Disiplin preventif
iklim organisasi dengan iklim preventif. Begitu pula pegawai harus dan wajib
berhungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam
2. Disiplin korektif
sanki sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanski adalah
dalam organisasi.
Disiplin kerja merupakan salah satu fungsi koperatif yang terpenting dan
tidak dapat diabaikan karena sebagai bagian dari fungsi pemeliharaan karyawan.
Dan bilamana semakin baik disiplin kinerja karyawan, maka semakin tinggi
fisik
b. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum yang
berlaku.
mendapatkan fakta-faktanya.
kasus disiplin.
1. Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan dan tidak pernah ada
perilaku.
dari dalam maupun dari luar diri guru atau pegawai. Faktor dari dalam adalah
karyawan, yaitu:
1. Tujuan
Tujuan yang harus dicapai harus jelas dan distetapkan secara ideal seta cukup
menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan pekerjaan
dalam mengerjakanya. Akan tetapi, jika pekerjaan itu diluar kemampuan atau
karyawan rendah. Disinilah letak pentingnya asas theright man on the rigt
2. Teladan pemimpin
akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik atau kurang berdisiplin, para
kadisiplinan karyawanya baik jika dia sendiri kurang disiplin. Pimpinan harus
3. Balas jasa
Balas jasa berupa gaji dan kesejahteraan ikut mempengaruhi tingkat tingkat
disiplin karyawan karena balas jasa akan memberikan semangat dan kepuasan
karyawan yang baik perusahan harus memberikan balas jasa yang relatif besar.
Artinya semakin besar balas jasa yang diberikan semakin baik pula
4. Keadilan
yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa atau hukuman
akan memicu terciptanya kedisiplinan yang baik. Manajer yang cakap dalam
34
keadilan yang baik akan tercipta kedisiplinan yangbaik pula. Jadi, keadilan
meningkat.
sehingga kondisi setiap bawahan dinilai objektif. Jadi waskat menuntut adanya
terwujud kerja sama yang baik dan harmonis dalam perusahan yang
6. Sanksi hukuman
Berat ringan sanksi hukuman yang akan diterapkan akan mempengaruhi baik
ringan atau terlalu berat supaya hukuman itu tetap mendidik karyawan untuk
7. Ketegasan pemimpin
peraturan, sebaiknya tidak usah membuat peraturan atau tata tertib pada
perusahaan tersebut.
8. Hubungan kemanusiaan
suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik
Setiap manajer harus dapat memastikan bahwa karyawan tertib dan disiplin
sebelum jam kerja, dan pada biaanya digunakan sarana kartu kehadiran pada
mesin absensi.
2) Ketepatan jam kerja : penetapan hari kerja dan jam kerja diatur dan ditentukan
oleh perusahaan. Karyawan diwajibkan untuk mengikuti aturan jam kerja, tidak
masuk kerja dan wajib untuk mengikuti aturan jam kerja perhari.
3) Mengenakan pakaian jam kerja dan tanda pengenal : seluruh karyawan wajib
memakai pakaian yang rapi dan sopan serta mengenakan tanda pengenal
tindakan pendisiplinan.
6) Tanggung jawab yang tinggi : karyawan bertanggung jawab atas segala tugas
1. Kehadiran
Kehadiran yaitu tingkat absensi karyawan dan ketepatan jam masuk sesuai
2. Tanggung jawab
perusahaan.
3. Sikap
Sikap yaitu peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam
melaksanakan pekerjaan.
4. Norma
Norma yaitu tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh para
indikator disiplin kerja menurut pendapat Dharma (2003 :59) yakni : kehadiran
karyawan setiap hari, ketepatan jam kerja, mengenakan pakaian kerja dan tanda
seseorang. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan karyawan. Kinerja
38
mengevaluasi manfaat dari suatu pekerjaan ataupun pemegang jabatan. Kinerja dari
setiap pekerja harus mempunyai nilai tambah bagi suatu organisasi atas
kemampuan kinerja yang dicapai dan diinginkan dari perilaku karyawan dalam
kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam
kepadanya.
pengertian kinerja adalah hasil kerja nyata yang dicapai seseorang dalam
39
melaksanskan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria dan tujuan
kinerja adalah hasil yang dicapai setiap karyawan sehingga dapat memberikan
yang lainyadalam menentukan unsur yang harus dinilai dalam proses kinerja yang
a. Kesetiaan
yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan
kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan tingkah laku tenaga kerja yang
dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kesetiaan tenaga kerja terhadap suatu
dimaksud adalah sumbangan pikiran dan tenaga yang iklas yang dengan
b. Prestasi
Prestasi merupakan kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam
c. Tanggung jawab
mengambil resiko atas keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukanya.
d. Ketaatan
kedianasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang dan kesanggupan untuk
e. Kejujuran
Ketulusan hati tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta
kepadanya.
41
f. Kerja sama
Kemampuan tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam
g. Prakarsa
h. Kepemimpinan
Kemampuan yang dimiliki oleh seorang tenaga kerja dalam meyakinkan orang
a. Kesetiaan
b. Presati kerja
Penilaian menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat
c. Kejujuran
perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain seperti kepada
bawahanya.
d. Kedisiplinan
kepadanya.
e. Kreativitas
berhasil guna.
f. Kerja sama
g. Kepemimpinan
pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau
h. Kepribadian
i. Prakarsa
j. Kecakapan
k. Tanggung jawab
kerjanya.
1) Motivasi
latinmove yang berarti pergerakan atau menggerakkan. Menurut Cong dan Van
(2013:66) motivasi pada dasarnya adalah apa yang mendorong seseorang untuk
bekerja dengan cara tertentu dengan sejumlah usah yang diberikan. Motivasi
dapat motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat intrinsik adalah
ketika sifat pekerjaan itu yang membuat seseorang termotivasi, bukan karena
adanya rangsangan lain seperti status ataupun uang dan dapat juga dikatakan
2) Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
3) Tingkat stres
Stres merupakan suatu kondisi internal yang terjadi yang terjadi dengan
ditandai gangguan fisik, lingkungan dan situasi sosial yang berpotensi pada
4) Lingkungan kerja
kerja yang baik tidak hanya dapat memuaskan karyawan dalam melaksanakan
5) Desain pekerjaan
(Simamora,2016:112).
tujuan, dan dikatakan efesien bila hal itu memuaskan sebagai mendorong
mencapai tujuan.
karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi hak dan
wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam organisasi akan mendukung
3) Disiplin
Secara umum disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada
disiplin karyawan yang ada di dalam organisasi baik atasan maupun bawahan
4) Inisiatif
Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya fikir, kreatifits dalam bentuk ide
perkataan lain, inisiatif karyawan yang ada di dalam organisasi merupakan daya
kemungkinan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
1. Kualitas
Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan biasanya
2. Kuantitas
Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada yang perlu
3. Pelaksanaan tugas
4. Tanggung jawab
Suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu
5. Kerja sama
setiap kegiatan organisasi lingkungan perusahaan atau badan usaha baik milik
melaksanakan tugas-tugasnya secara tepat waktu dan sesuai dengan hasil yang
ditentukan. Proses pencapaian kinerja yang sesuai dengan hasil secara standar telah
berhubungan dengan orang lain. Maka untuk mencapai kinerja perlu dilakukan
Disiplin dalam kerja merupakan faktor yang harus dimiliki oleh karyawan
berupa ketepatan waktu dalam kerja, ketaatan terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya, serta pemanfaatan saran secara baik. Dengan adanya disiplin kerja akan
meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan yang tinggi, ini akan
mendorong karyawan untuk bekerja secara lebih produktif sehingga pada giliranya
yang mempunyai semangat tinggi patuh terhadap aturan yang ditetapkan lembaga,
kreatif dan dapat memanfaatkan sarana dengan baik akan mampu bersaing dalam
Pengawasan kerja
(X1)
Kinerja karyawan
(Y)
Disiplin kerja
(X2)
2.6. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atas permasalahan yang dihadapi dan
Utara?
BAB III
METODE PENELITIAN
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.Hilon Sumatera Utara. Penelitian
ini sendiri adalah penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
mengambil data dengan jalan memberi koisioner pada sejumlah orang yang
terbatas jumlahnya dan dipilih dari kelompok yang lebih besar. Dimana pada
3.2.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan pada PT.Hilon Sumatera Utara
3.2.2. Sampel
diteliti atau diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Sekaran,
2006:77). Dari populasi yang ada ditetapkan jumlah sampel peneliti dan kemudian
kerja yang ada pada PT.Hilon Sumatera Utara. Menurut Sugiyono (2010:67)
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
tersebut. Sampel yang diambil dihitung dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:
N
n=
1+ Ne2
dan diamati sesuai dengan perumusan masalah. Adapun variabel yang diteliti
dalam penelitian ini adalah variabel bebas terdiri dari pengawasan kerja dan
item diberi range skor dalam skala likert. Skala likert digunakan untuk
diberikan yaitu:
55
Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
1. Koisioner
dengan mencantumkan lima alternatif jawaban dan responden hanya dapat memilih
2. Dokumentasi
melalui media perantaraan (diperoleh dan dicatat pihak lain) seperti jumlah
menggunakan metode.
a. Uji validitas
Uji validitas adalah suatu data dapat dipercayai kebenarannya sesuai dengan
r=30. Jadi kalau nilai kolerasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,30 maka
Uji reabilitas adalah menguji apakah hasil kuesiner dapat dipercaya atau
istrumen dilakukan dengan teknik belah dua dariSpearmen Brown dengan rumus.
2 rb
ri=
1+ rb
57
Dimana:
b. Uji Reabilitas
suatu koesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji
reabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Dengan kata
yang sama.
Rumus:
2 rb
ri= .....................................................(3.3)
1+rb
Dimana:
bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (naik
(Sugiyono,2012:277):
2 1
Y =b ₀+b ₁ ᵪ +b ₂ ᵪ + e … … … … … … … …(3.4)
DK =Disiplin kerja
KK = Kinerja karyawan
b ₁ b ₂= koefisien regresi
a =Konstanta
ei = Standar error
karyawan.
Langkah-langkah pengujian:
1. H₀ :βᵢ¿ 0, Artinya pengawasan kerja dan disiplin kerja secara parsial tidak
4. Statistik uji t
b
t= .............................................................(3.6)
sb
Dimana : t =thitung
b = koefisien regresi
b. Uji regresi F
Langkah-langkah pengujian:
1. H₀ : bᵢ = 0, artinya pengawasan kerja dan disiplin kerja secara simultan
tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
2. H₀ :bᵢ≠ 0, artinya pengawasan kerja dan disiplin kerja secara simultan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Menghitung nilai F hitung (Sugiyini,2008:257)
R2 / K
Fh= .........................................(3.7)
(1−R ¿¿ 2)(N −K−1)¿
Dimana : Fh = F hitung
K = jumlah variabel bebas
N = jumlah sampel
R2 = koefisien determinan