Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ERGONOMI DAN FISIOLOGI KERJA

“SISTEM MANUSIA MESIN”

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1. Wimalo Risqi Pratama (N1A119026)


2. Abi Tawabi (N1A119166)
3. Arie Perdhana Sadewa (N1A119167)
4. Ully Sarah (N1A119195)
5. Mutia Fadilla Asyifa (N1A119215)
6. Rozalia Olivia (N1A119227)

DOSEN PENGAMPU :
Yunizar, S.T., M.Si

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI
2021

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan


bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada bapak
dosen mata kuliah Ergonomi dan Fisiologi Kerja. Penulis tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1 Defenisi Ergonomi......................................................................................................3

2.2 Defenisi Sistem Manusia-Mesin.................................................................................4

2.3 Aplikasi Ergonomi Untuk Keselamatan Kerja Mesin...................................................5

2.4 Desain dan Pemilihan Pengamanan Mesin secara Ergonomi....................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................8

3.2 Saran..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi di zaman modern beriringan dengan meningkatnya nilai
kualitas dan kuantitas suatu output yang ditargetkan di tiap perusahaan. Proses
produksi yang dilakukan diharapkan semakin mendekati nilai ideal. Seluruh aspek
yang menyangkut kegiatan produksi kini diperhatikan secara mendetail, baik itu dari
sisi sarana, prasarana maupun sumber daya manusia. Kebanyakan industri kecil
lebih memprioritaskan pada permasalahan modal, pemasaran dan manajemen,
sedangkan masalah yang berkaitan dengan tenaga kerja, sistem kerja dan
lingkungan kerja sering kali diabaikan. Beberapa hal perlu mendapatkan perhatian
serius bagi pemilik industri kecil seperti : resiko faktor ergonomi, sikap dan posisi
kerja yang tidak alamiah serta lingkungan kerja untuk meningkatkan produktifitas
dan kinerja industri kecil.
Metode kerja manusia-mesin adalah suatu sistem yang memanfaatkan manusia
sebagai pengendali mesin dalam bekerja. Manusia sangat membutuhkan informasi
mengenai kegiatan mesin atau proses produksi yang sedang berlangsung.
Sehingga dalam hal ini informasi memegang peranan penting untuk meningkatkan
efisiensi kerja.
Sistem manusia-mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia
dengan satu atau beberapa mesin dimana salah satunya saling berinteraksi untuk
menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh.
Dan yang dimaksud dengan mesin dalam hal ini mempunyai arti yang luas, yaitu
mencakup semua obyek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-
benda yang bisa digunakan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya.
Manusia sebagai operator harus mempunyai kemampuan kerja, kecerdasan,
kecepatan dan kecakapan dalam kerja. Hal itu bertujuan untuk mencegah waktu
menganggur (idle) yang terlalu banyak dan menghilangkan aktivitas kerja yang tidak
produktif, sehingga dapat dicapai tingkat produksi yang optimal untuk memenuhi
target dalam produksi.

v
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan ergonomi?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem manusia mesin?
3. Bagaimana aplikasi ergonomi untuk keselamatan kerja?
4. Bagaimana desain dan pemilihan pengaman mesin secara ergonomi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ergonomi
2. Untuk mengetahui pengertian sistem manusia mesin
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi ergonomi untuk keselamatan kerja
4. Untuk mengetahui bagaimana desain dan pemilihan pengaman mesin secara
ergonomi
1.4 Manfaat
1. Bagi Institusi
Dapat menambah referensi tentang sistem manusia mesin
2. Bagi Mahasiswa
Dapat mengetahui dan mengaplikasikan ergonomi dan desain pemilihan
pengaman mesin untuk keselamatan kerja

vi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ergonomi


Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan),
secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja.
Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya
antara lain : Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang
bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai
alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien.
Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan
atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia
baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi
lebih baik Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja Ergonomi adalah ilmu serta
penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan
terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan
efisiensi yang setinggitingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-
optimalnya Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian
pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah
cidera pada pekerja. Dari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan
bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia.
Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan
kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah
cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan
penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat
dengan pekerjaan tersebut.
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya
dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada
saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa

vii
ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia
ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain
berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak
melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai
dengan kebutuhan tubuh manusia.
Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk
“fitting the JOB to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan,
sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi
pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang
maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.

2.2 Definisi Sistem Manusia-Mesin


Sistem manusia-mesin merupakan perpaduan atau kombinasi dari satu
atau sebagian banyaknya manusia dengan satu atau sebagian banyaknya
mesin di mana subjek dan objek tersebut saling berinteraksi dengan tujuan
untuk menghasilkan keluaran yang membantu dan bermanfaat berdasarkan
masukan yang didapatkan. Sedangkan mesin memiliki arti luas yaitu melingkupi
objek fisik seperti perlengkapan, fasilitas, peralatan, serta benda-benda yang
dapat dan umum digunakan oleh manusia (Sufa et al., 2014).
Sistem manusia-mesin merupakan perilaku hubungan yang terjalin pada
manusia dengan mesin, infromasi atau penjelasan yang didapatkan oleh panca
indera melalui tayangan dan reaksi melalui pengamatan sehingga saat
dilaksanakan tidak ada beban baik fisik dan mental yang berlebihan(Kadir et al.,
2020). Sistem manusia-mesin merupakan tata cara atau sistem yang berada di
komputer dan atau pada perangkat komunikasi, dikonfigurasikan ke dalam
sebuah mesin melalui software atau perangkat lunak tertentu, pada tinggi
rendahnya tingkat pengetahuan pekerja atau pengguna (Tyoso, 2016).

viii
2.3 Aplikasi Ergonomi untuk Keselamatan Kerja Mesin
1. Posisi Kerja
Posisi kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri saat bekerja
mengoperasikan mesin, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat
tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi
tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua
kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan
ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan
daripada kata-kata. Seperi rambu “danger” dan lain lain nya.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat. Dapat menimbulkan
cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang
berlebihan. Dalam aplikasi ergonomic mesin memang sedikit di temukan proses
mengangkat barang tapi tidak menutup kemungkinan tidak ada nya aktifitas
tersebut.
5. Metode pengoperasian mesin
Kehati hatian dalam menggunakan mesin harus sangat di pahami oleh seluruh
pekerja sebab banyak resiko atau pun hazard yang dapat timbul seperti terjebit,
terpotong, tertimpa dan lain nya.
6. Supervisi medis
Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.
Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya.
Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya

ix
dan mendeteksi bila ada kelainan, dan Nasehat harus diberikan tentang hygiene
dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur.

2.4 Desain dan Pemilihan Pengamanan Mesin secara Ergonomi


Adanya pelindung mesin memiliki fungsi dan tujuan tersendiri yaitu sebagai
pengatur kesenjangan antara petugas dengan potensi bahaya di mesin yang
dapat menyebabkan cidera atau sebagai jalan masuk penghadang agar pekerja
tidak masuk ke dalam kawasan berbahaya. Terdapat empat jenis pelindung
mesin, yaitu sebagai berikut (Hutabarat, 2017) :
a. Fixed guard (pengaman tetap)
Fixed guard adalah bagian penghadang persisten dari mesin untuk
melindungi kontak antara bagian mesin yang beroperasi dengan bagian
tubuh pekerja. Alat pengaman hanya efektif dipasang jika posisinya benar-
benar tetap. Alat pelindung ini hanya dapat dibuka atau digeser dengan alat
bantu pada saat mesin dalam keadaan mati. Fixed guard dibagi menjadi tiga
jenis yaitu fixed nip guard, fixed enclosing guard, fixed distance guard, dan
fixed enclosing guard. Fixed guard rata-rata dipakai pada mesin-mesin besar
yaitu mesin penggiling padi, mesin penggiling gandum, dan lain sebagainya.
b. Interlocked guard (pengaman interlock)
Interlocked guard adalah model pelindung yang mampu menonaktifkan
mesin secara mekanis jika penutup mesinnya dibuka sehingga mesin tidak
akan berjalan sebelum petugas menutup kembali penutup pelindung mesin.
Alat pelindung ini seperti pengaman tertutup yang dapat dipindahkan dan
bagian yang beroperasi dihubungkan dengan system kontrol. Sistem kerja
pada desain mesin ini dengan mengombinasikan antara system mekanis
(listrik) dengan sistem kontrol hidrolik (pneumatik).
c. Automatic guard (pengaman otomatis)
Adjustable guard merupakan pelindung yang digunakan petugas atau
pekerja dapat menangani beraneka ragam ukuran peralatan dan bahan
secara keseluruhan tetapi selalu melindungi komponen mata pisau atau titik
operasi pada mesin guna mencegah dari tidak sengaja tersentuh bagian

x
tersebut oleh pekerja yang memicu kecelakaan akibat kerja. Alat pengaman
ini adalah alat yang dapat mengatur sendiri secara otomatis bergeser sendiri
pada posisinya jika mesin atau putaran bagian mesin beroperasi. Desain
pelindung ini diterapkan pada mesin bor listrik, gerinda, dan lainnya.
Pengaman ini juga dikenal dengan pengaman tekan jalan.
d. Self-adjuting guard (pengaman yang dapat distel sendiri)
Desain ini dibuat dengan menyelaraskan ukuran atau kedudukan
material. Desain ini memiliki fungsi untuk mengamankan petugas dengan
menepatkan penghalang antara kawasan yang berbahaya pada mesin.
Pembuatan desain pelindung ini lazimnya dari bahan logam, plastik atau
bahan substansial lainnya dan rata-rata dipakai pada gergaji listrik atau
mesin pemotong lainnya.
e. Distance guard (pengaman jarak)
Pengaman ini digunakan untuk mencegah akses ke kawasan yang
berbahaya melalui suatu penghalang atau pagar pengaman. Jika terdapat
akses melewati pengaman seperti pintu dan celah, maka harus dilindungi
dengan suatu kunci atau sistem pengunci, suatu cara lain dapat dilakukan
yaitu dengan menempatkan mesin dengan merancang sarana tempat kerja
seperti dinding yang dapat melindungi tenaga kerja dan orang lain yang
berada disekitarnya. Dinding yang tertutup atau pagar dapat juga membatasi
akses mesin.
f. Adjustable guard (pengaman yang dapat distel)
Pengaman ini diapasang dan distel sesuai dengan potensi bahaya yang
dilindungi. Bentuk pengaman harus disesuaikan dengan bentuk bagian
meisn yang bergerak atau berputar sehingga tidak mengganggu operasi
mesin dan tidak mengganggu pekerja pada waktu bekerja dengan mesin.

xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh
manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara
lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak
melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai
dengan kebutuhan tubuh manusia. Sistem manusia-mesin merupakan
perpaduan atau kombinasi dari satu atau sebagian banyaknya manusia dengan
satu atau sebagian banyaknya mesin di mana subjek dan objek tersebut saling
berinteraksi dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran yang membantu dan
bermanfaat berdasarkan masukan yang didapatkan. Sedangkan mesin memiliki
arti luas yaitu melingkupi objek fisik seperti perlengkapan, fasilitas, peralatan,
serta benda-benda yang dapat dan umum digunakan oleh manusia.
Aplikasi ergonomi untuk keselamatan kerja yaitu, posisi kerja, ptoses
kerja, tata letak tempat kerja, mengangkat beban metode pengoperasian mesin
dan supervisi medis. Adapun Pelindung mesin memiliki fungsi dan tujuan
tersendiri yaitu sebagai pengatur kesenjangan antara petugas dengan potensi
bahaya di mesin yang dapat menyebabkan cidera atau sebagai jalan masuk
penghadang agar pekerja tidak masuk ke dalam kawasan berbahaya.

3.2 Saran
Aplikasi ergonomi dan penggunaan pelindung mesin pada tempat kerja
sangat dibutuhkan dikarenakan aplikasi tersebut bisa mengurangi angka
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang terjadi di lingkungan kerja

xii
DAFTAR PUSTAKA

Hutabarat, Y. (2017). Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomo. Media Nusa Creative.

Sufa, M. F., Purwanto, & Fitriadi, R. (2014). Analisis Human Error Operator Mesin Ring
Yarn dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique (Heart).
Seminar Nasional IDEC, 827–834. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi
Manajemen. Deepublish.

xiii

Anda mungkin juga menyukai