Disusun Oleh:
Kelompok 5
DOSEN PENGAMPU :
Yunizar, S.T., M.Si
UNIVERSITAS JAMBI
2021
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................8
3.2 Saran..........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
v
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan ergonomi?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem manusia mesin?
3. Bagaimana aplikasi ergonomi untuk keselamatan kerja?
4. Bagaimana desain dan pemilihan pengaman mesin secara ergonomi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ergonomi
2. Untuk mengetahui pengertian sistem manusia mesin
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi ergonomi untuk keselamatan kerja
4. Untuk mengetahui bagaimana desain dan pemilihan pengaman mesin secara
ergonomi
1.4 Manfaat
1. Bagi Institusi
Dapat menambah referensi tentang sistem manusia mesin
2. Bagi Mahasiswa
Dapat mengetahui dan mengaplikasikan ergonomi dan desain pemilihan
pengaman mesin untuk keselamatan kerja
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia
ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain
berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak
melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai
dengan kebutuhan tubuh manusia.
Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk
“fitting the JOB to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan,
sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi
pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang
maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.
viii
2.3 Aplikasi Ergonomi untuk Keselamatan Kerja Mesin
1. Posisi Kerja
Posisi kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri saat bekerja
mengoperasikan mesin, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat
tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi
tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua
kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan
ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan
daripada kata-kata. Seperi rambu “danger” dan lain lain nya.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat. Dapat menimbulkan
cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang
berlebihan. Dalam aplikasi ergonomic mesin memang sedikit di temukan proses
mengangkat barang tapi tidak menutup kemungkinan tidak ada nya aktifitas
tersebut.
5. Metode pengoperasian mesin
Kehati hatian dalam menggunakan mesin harus sangat di pahami oleh seluruh
pekerja sebab banyak resiko atau pun hazard yang dapat timbul seperti terjebit,
terpotong, tertimpa dan lain nya.
6. Supervisi medis
Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.
Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya.
Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya
ix
dan mendeteksi bila ada kelainan, dan Nasehat harus diberikan tentang hygiene
dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur.
x
tersebut oleh pekerja yang memicu kecelakaan akibat kerja. Alat pengaman
ini adalah alat yang dapat mengatur sendiri secara otomatis bergeser sendiri
pada posisinya jika mesin atau putaran bagian mesin beroperasi. Desain
pelindung ini diterapkan pada mesin bor listrik, gerinda, dan lainnya.
Pengaman ini juga dikenal dengan pengaman tekan jalan.
d. Self-adjuting guard (pengaman yang dapat distel sendiri)
Desain ini dibuat dengan menyelaraskan ukuran atau kedudukan
material. Desain ini memiliki fungsi untuk mengamankan petugas dengan
menepatkan penghalang antara kawasan yang berbahaya pada mesin.
Pembuatan desain pelindung ini lazimnya dari bahan logam, plastik atau
bahan substansial lainnya dan rata-rata dipakai pada gergaji listrik atau
mesin pemotong lainnya.
e. Distance guard (pengaman jarak)
Pengaman ini digunakan untuk mencegah akses ke kawasan yang
berbahaya melalui suatu penghalang atau pagar pengaman. Jika terdapat
akses melewati pengaman seperti pintu dan celah, maka harus dilindungi
dengan suatu kunci atau sistem pengunci, suatu cara lain dapat dilakukan
yaitu dengan menempatkan mesin dengan merancang sarana tempat kerja
seperti dinding yang dapat melindungi tenaga kerja dan orang lain yang
berada disekitarnya. Dinding yang tertutup atau pagar dapat juga membatasi
akses mesin.
f. Adjustable guard (pengaman yang dapat distel)
Pengaman ini diapasang dan distel sesuai dengan potensi bahaya yang
dilindungi. Bentuk pengaman harus disesuaikan dengan bentuk bagian
meisn yang bergerak atau berputar sehingga tidak mengganggu operasi
mesin dan tidak mengganggu pekerja pada waktu bekerja dengan mesin.
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh
manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara
lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak
melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai
dengan kebutuhan tubuh manusia. Sistem manusia-mesin merupakan
perpaduan atau kombinasi dari satu atau sebagian banyaknya manusia dengan
satu atau sebagian banyaknya mesin di mana subjek dan objek tersebut saling
berinteraksi dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran yang membantu dan
bermanfaat berdasarkan masukan yang didapatkan. Sedangkan mesin memiliki
arti luas yaitu melingkupi objek fisik seperti perlengkapan, fasilitas, peralatan,
serta benda-benda yang dapat dan umum digunakan oleh manusia.
Aplikasi ergonomi untuk keselamatan kerja yaitu, posisi kerja, ptoses
kerja, tata letak tempat kerja, mengangkat beban metode pengoperasian mesin
dan supervisi medis. Adapun Pelindung mesin memiliki fungsi dan tujuan
tersendiri yaitu sebagai pengatur kesenjangan antara petugas dengan potensi
bahaya di mesin yang dapat menyebabkan cidera atau sebagai jalan masuk
penghadang agar pekerja tidak masuk ke dalam kawasan berbahaya.
3.2 Saran
Aplikasi ergonomi dan penggunaan pelindung mesin pada tempat kerja
sangat dibutuhkan dikarenakan aplikasi tersebut bisa mengurangi angka
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang terjadi di lingkungan kerja
xii
DAFTAR PUSTAKA
Sufa, M. F., Purwanto, & Fitriadi, R. (2014). Analisis Human Error Operator Mesin Ring
Yarn dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique (Heart).
Seminar Nasional IDEC, 827–834. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi
Manajemen. Deepublish.
xiii