Anda di halaman 1dari 6

Landasan Pendidikan

( Psikologis Pendidikan )
Nama : Firdaus Zaky Gifary
Kelas : 1C – Prodi Bahasa Inggris – FKIP
Tanggal : 24 November 2021

Pendahuluan
Landasan psikologis pendidikan memuat tiga subjek diantaranya :
a. Perkembangan Individu dan Pendidikan
b. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan terhadap Perkembangan Individu
c. Teori Belajar dan Pendidikan
Subjek – subjek tersebut dideskripsikan dalam bagian pembahasan dan merujuk pada penjelasan
yang efektif dan efisien.
Pembahasan
A. Perkembangan Individu dan Pendidikan
1. Definisi
Perkembangan menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) adalah perihal
berkembang sedangkan individu artinya orang seorang atau pribadi orang ( terpisah
dari yang lain). Selain itu, pendidikan dimaknai sebagai proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara perbuatan mendidik.
Singkatnya perkembangan Individu dan pendidikan adalah hal yang menjadi
bertambah sempurna ( tentang pribadi, pikiran, pengetahuan dan sebagainya ) serta
memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan ) mengenai akhlak juga
kecerdasan pikiran dari seseorang.

2. Maksud dan Tujuan


Kehendak atau arah yang dituju dari perkembangan Individu dan pendidikan yaitu
menjadikan sebuah indikator dalam menunjang kehidupan untuk memperoleh hasil
yang sesuai sehingga memajukan pengetahuan, ilmu dan wawasan terutama terhadap
diri sendiri.

3. Kausalitas
Perkembangan individu dan pendidikan terjadi karena kebutuhan terhadap
kelangsungan hidup terutama kematangan dalam berperilaku dan berpikir. Oleh
karena itu, perkembangan ini mempengaruhi pola dan bentuk pandangan seseorang
atas pencapaian yang dimiliki dengan harapan adanya kepastian untuk maju baik
dorongan internal seperti motivasi ataupun ekstenal salah satunya cita-cita.
4. Kohesi
Perkembangan individu dan pendidikan memiliki hubungan dengan subjek
tertentu khususnya psikologi. Ini diartikan sebagai ilmu mengenai tingkah laku atau
pikiran yang mana nantinya akan mempertimbangkan pertumbuhan pribadi baik sikap
maupun kognisinya untuk mencapai kemampuan belajar melalui cara yang tepat dan
bermanfaat
.
B. Pengaruh Hereditas dan Lingkungan terhadap Perkembangan Individu
1. Definisi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), kata pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari sesuatu ( Orang, benda ) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang sementara hereditas yaitu penurunan sifat
genetik dari orang tua ke anak. Selain itu, kata lingkungan mempunyai hubungan
dengan penjelasan dari kedua kata sebelumnya dan terdapat sebuah makna ( Semua
yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan ).

Ketiga kata tersebut memiliki keterlibatan dalam perkembangan individu. Hal ini
dapat memberikan detail terhadap korelasi diantara dampak keberadaan karakteristik
anak yang berasal dari orangtua juga mengalami evolusi baik secara internal maupun
eksternal pada tempat yang sedang dihadapinya dengan mengarah kepada perubahan
diri sendiri.

2. Maksud dan Tujuan


Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu itu
ditunjukkan sebagai akibat yang ditimbulkan dari seseorang terutama pada ciri
khasnya melalui tindakan atau pikiran terhadap situasi yang sedang dialami. Pengaruh
ini akan menyebabkan adanya perbandingan atau indikasi untuk menentukan pilihan
yang tepat dalam personalitasnya.

Dengan demikian, pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan


individu adalah terjadinya substansi karena hasil nyata dari sebuah konsekuensi yang
mana dijadikan sebuah pandangan bagi siapapun yang terlibat dalam proses
pertumbuhannya.

3. Kausalitas
Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu biasanya
diawali dengan interkoneksi yang mana seseorang menyepakati bahwa diri sendiri itu
penting untuk dipahami secara mendalam baik bersifat abstrak yaitu emosional
maupun konkret seperti intelektual. Nantinya, melalui tahapan tersebut, mereka akan
mencoba mengerti di luar aspek dirinya dan memilah antara sinkronisasi atau
keperluan pada kondisi yang ada. Hal ini membutuhkan usaha yang bertingkat dengan
sebuah tahapan struktural dan waktu yang menjamin keseimbangan dalam
menjalankan proses perkembangan individu.
Akhirnya setelah mengenali pribadi masing – masing, mereka akan memperoleh
dasar atau sesuatu yang dipegang sebagai hakikat dan pedoman dalam mengatur
kehidupannya menuju apresiasi atau penerimaan diri secara transparan pada setiap
lingkungan contohnya mengakui kemampuan yang terbatas pada bidang tertentu.

4. Kohesi
Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu itu
kontekstual terhadap ilmu sosial khususnya psikologi. Maksudnya ini berhubungan
dengan konteks yang terdapat pada pengetahuan tentang interaksi seseorang melalui
tingkah laku atau pola pikir dalam eksistensi fenomena dan gejala dari suatu objek
baik kejadian maupun peristiwanya. Misalkan ketika orang ingin mengetahui status
dalam menjalin koneksi di tempat yang belum ada korelasi dengan pribadi dan
lingkungan.

Hal tersebut terjadi karena konteks itu sendiri yang mana terdapat ketertarikan
mereka mengenali keadaan atau kedudukannya diantara satu dengan lainnya di posisi
yang abstrak. Maka dari itu, pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap
perkembangan individu membutuhkan psikologi agar mencegah kecenderungan
dalam bersosialiasi dengan perihal pemberlakuan aspek signifikan terhadap perilaku
maupun pendirian.

C. Teori Belajar dan Pendidikan


1. Definisi
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk
suatu perubahan dari tidah tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi
bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak
hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun,
bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat ataupun merevisi hasil belajar
yang diterimanya menjadi suatu pengalaman yang bermanfaat bagi pribadinya.
Pembelajaran merupakan suatu sistim yang membantu individu belajar dan
berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.

Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu


dalam dunia nyata dinyatakan oleh McKeachie dalam grendel 1991:5 ( Hamzah Uno,
2006:4). Sedangkan Hamzah ( 2003:26 ) menyatakan bahwa teori merupakan
seperangkat preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan
prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variable yang saling berhubungan satu sama
lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya.
2. Maksud dan Tujuan
Teori belajar dan pendidikan adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata
cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun diluar kelas serta
proses yang dilakukan untuk mendewasakan manusia agar bisa bertanggung jawab
dalam segala kewajibannya baik sebagai individu maupun makhluk sosial.

Selain itu, teori belajar dan pendidikan menghasilkan data yang signifikan melalui
penjelasan tentang fungsi teorinya oleh Winfred F. Hill dengan tiga poin utama yaitu :
1) Teori belajar berfungsi sebagai petunjuk dan sumber – sumber stimulasi bagi
penelitian dan pemikiran ilmiah lebih lanjut.
2) Teori belajar merupakan simplikasi atau garis – garis besar pengetahuan
mengenai hukum-hukum dan proses belajar.
3) Teori belajar menjelaskan secara konsep dasar apa itu belajar dan mengapa
proses belajar dan pembelajaran dapat berlangsung.

Tambahannya, dikemukan sebuah pendapat dalam perbandingan oleh Moore


( 1994 ) yang mana teori umum pendidikan memperhatikan masalah sekitar
membentuk manusial ideal dan pembahasannya tidah hanya bertumpu pada apa yang
dianggap sebagai cara terbaik mengajar tetapi meluas pada persoalan apa yang harus
diajarkan dan untuk tujuan apa sedangkan teori khusus pendidikan membahas secara
mendalam aspek pedagogis, seperti bagaimana cara yang paling efektif untuk belajar
dan mengajar.

Data signifikan mengenai teori belajar dan pendidikan tersebut disimpulkan


secara korelatif adalah teori yang dinyatakan dalam fungsi belajar yang mana
didalamnya terdapat beberapa poin seperti petunjuk, sumber, garis besar atau konsep
juga dikembangkan oleh perbandingan yang definitif dengan mengambil garis
besarnya yaitu aspek non pedagogis dan pendidikan khusus.

3. Karakteristik
Teori belajar dan pendidikan memiliki ciri atau jenis tertentu. Jenis teori belajar yang
terkenal dalam psikologi diantaranya :
1) Teori belajar Konstruktivisme (Piaget)
Menurut teori skema ini, seluruh pengetahuan diorganisasikan menjadi unit-
unit, didalam unit-unit pengetahuan ini, disimpanlah informasi. Sehingga
skema dapat dimaknai sebagai suatu deskripsi umum atau suatu sistem
konseptual untuk memahami pengetahuan tentang bagaimana pengetahuan itu
dinyatakan atau pengetahuan itu diterapkan.
2) Teori belajar Behaviorisme (J.B. Watson)
J.B. Watson mengemukakan dua prinsip dasar dalam pembelajaran, yaitu
prinsip kekerapan dan kebaruan.
a. prinsip kekerapaan menyatakan bahwa semakin kerap individu bertindak
balas terhadap suatu rangsangan, akan lebih besar kemungkinan individu
memberikan tindak balas yang sama terhadap rangsangan itu.
b. prinsip kebaruan menyatakan bahwa apabila individu membuat tindak
balas yang baru terhadap rangsangan, apabila kelak muncul lagi
rangsangan, besar kemungkinan individu tersebut akan bertindak balas
dengan cara yang serupa terhadap rangsangan itu

3) Teori belajar Kognitif (Jean Piaget)


Menurut piaget, proses belajar sebenarnya terjadi dari tiga tahapan yaitu,
asimilasi, akomodasi, dan ekuilibirasi (penyeimbang). Piaget berpendapat
bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan
kognitif yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap,
yaitu tahap sensori motor, tahap praoperasional, tahap operasional konkret,
dan tahap operasional formal.
Sumber Referensi

Universitas Medan Area, 2018, Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran, dilihat 28 November
2021, https://psikologi.uma.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/TEORI-TEORI-BELAJAR.pdf

Wijayanto, Restu, 2015, Teori Pendidikan, dilihat 28 November 2021,


http://restuwijayanto.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/2030/2015/11/Edisi-05-Teori-
Pendidikan.pdf

UIN Satu Tulungagung, Landasan Teori, dilihat 28 November 2021, http://repo.iain-


tulungagung.ac.id/

Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (n.d). Perkembangan (Def. 1 ). Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses 28 November 2021, melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/perkembangan

Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (n.d). Individu (Def. 1 ). Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses 28 November 2021, melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/individu

Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (n.d). Pendidikan (Def. 2 ). Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses 28 November 2021, melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pendidikan

Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (n.d). Pengaruh (Def. 1 ). Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses 28 November 2021, melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pengaruh

Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (n.d). Hereditas (Def. 1 ). Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses 28 November 2021, melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hereditas

Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (n.d). Lingkungan (Def. 4 ). Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses 28 November 2021, melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lingkungan

Anda mungkin juga menyukai