NIM : 2109210065 Perguruan Tinggi : Universitas Galuh Ciamis Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Prodi : Bahasa Inggris Kelas : 1C Tanggal : 17 November 2021
Landasan Yuridis / Hukum Pendidikan
Pembahasan dari landasan ini diurutkan dengan empat poin didalamnya yaitu : A. UUD 1945 B. UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional C. UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen D. PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Penjelasan UUD 1945 memiliki kohesi terhadap landasan Yuridis atau Hukum Pendidikan dan ini dijelaskan secara harfiah bahwa terdapat nilai terikat dan hukum yang berlaku dalam makna dari Dasar Negara tersebut untuk dijadikan syarat dan ketentuan pada pelaksanaan pendidikan di negara Indonesia. Sebelum itu, Kandungan dari UUD 1945 tentunya ditunjukan dengan pesan tersurat pada bagian terakhir yang berbunyi “ dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab “ Maksud dari paparan keempat UUD 1945 khususnya pada pernyataan Kemanusian yang adil dan beradab adalah menciptakan sifat landasan dari hubungan manusia yang sepatutnya atau tidak sewenang-wenang serta bertujuan untuk memiliki budi pekerti yang baik. Oleh karena itu, UUD1945 dapat membentuk sebuah asas penting terhadap pendidikan terutama seseorang yang membutuhkan pegangan dalam menjalani proses pendewasaan diri melalui tata cara yang efektif dan efisien sesuai kebijakan yang disepakati bersama baik pemerintah maupun organisasi lain dalam rangka mewujudkan kehidupan yang berakhlak. Adapun juga, UUD 1945 mengungkapkan implementasi pendidikan dengan berpegang pada hukumnya yaitu terdapat pada pasal 31 tentang pendidikan dan kebudayaan dalam ayat 3 yang berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang” Ayat tersebut secara khusus didefinisikan melalui UU RI No. 20 Tahun 2003 yang mana diatur pada bab ketiga tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan khususnya di pasal keempat : (1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. (2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. (3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. (4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. (5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. (6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Prinsip penyelenggaraan pendidikan memiliki korelasi terhadap UU RI No 14 Tahun 2005 mengenai guru dan Dosen. Peraturan ini menjelaskan bahwa adanya keterlibatan tenaga pendidik baik di sekolah ataupun perguruan tinggi terhadap konsep fudamental dari pelaksanaan dan tata cara mendidik sesuai ketentuan dan syarat tertentu yang mana disampaikan pada bab kedua tentang kedudukan, Fungsi dan Tujuan Guru dan Dosen dari pasal kedua sampai keenam yaitu : Pasal 2 (1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pasal 3 (1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pasal 4 Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 5 Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 6 Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Undang – Undang tersebut baik sistem pendidikan nasional ataupun Guru dan Dosen secara khusus menghasilkan sebuah standar nasional pendidikan yang dibahas pada Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 yang mana perihal ketetapan ini terdapat di dalam bab ketentuan umum, pasal pertama, ayat kesatu yang berbunyi “Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia” dan diuraikan oleh bab kedua tepatnya di pasal kedua sampai keempat mengenai lingkup, fungsi dan tujuannya yaitu : Pasal 2 (1) Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: a. standar isi; b. standar proses; c. standar kompetensi lulusan; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar pengelolaan; g. standar pembiayaan;dan h. standar penilaian pendidikan. (2) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. (3) Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pasal 3 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Pasal 4 Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Sumber Materi Republik Indonesia, 2005, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pemerintahan Pusat, Jakarta, dilihat 17 November 2021, <https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/40266/uu-no-14-tahun-2005> Republik Indonesia, 2003, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pemerintahan Pusat, Jakarta, dilihat 17 November 2021, <https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/43920/uu-no-20-tahun-2003> Republik Indonesia, 2005, Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pemerintahan Pusat, Jakarta, dilihat 17 November 2021, <https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/49369/pp-no-19-tahun-2005>