Anda di halaman 1dari 205

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI

MELALUI MODEL CONSEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS V


SDN 1 TILANGO KABUPATEN GORONTALO

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Menempuh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PUTRI NOVELIA LANTAPA


NIM: 151 416 084

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
i
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI
MELALUI MODEL CONSEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS V
SDN 1 TILANGO KABUPATEN GORONTALO

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan

Oleh

PUTRI NOVELIA LANTAPA


NIM: 151 416 084

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020

ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Lantapa, Putri Novelia. 2020. Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan
Narasi Melalui Model Consept Sentence Pada Siswa Kelas V SDN 1 Tilango
Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Wiwy T.
Pulukadang, S.Pd., M.Pd dan Pembimbing II Dr. Rusmin Husain, M.Pd.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah Melalui Model Consept
Sentence Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V SDN 1
Tilango Kabupaten Gorontalo Meningkat?”. “Penelitian ini bertujuan untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Model Consept
Sentence Pada Siswa Kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten Gorontalo”. Jenis
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah “Jika guru menggunakan model Consept Sentence maka
kemampuan menulis karangan narasi siswa di kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten
Gorontalo akan meningkat”.
Hasil penelitian pada siklus I dari 18 siswa terdapat 5 siswa atau 28% yang
mampu dan 13 siswa atau 72% yang tidak mampu. Sedangkan pada pelaksanaan
siklus II dari 18 siswa terdapat 16 siswa atau 89% yang mampu dan 2 siswa atau
11% yang tidak mampu. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan melalui model Consept Sentence
kemampuan menulis karangan narasi pada pada siswa kelas V SDN 1 Tilango
Kabupaten Gorontalo Meningkat.

Kata Kunci : Karangan Narasi, Model Consept Sentence

vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. Dan
sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan
diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”.
(QS. An-Najm : 39-41)

“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil,
dan berhasillah kau. Anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan menjadi
mudah. Jangan takut pada pelajaran apapun, karena ketakutan itu sendiri
kebodohan awal yang akan membodohkan semua”.
(Pramoedya Ananta Toer)

”Walau keadaan memaksamu untuk menyerah, jangan kalah tetap sabar dan yakin
dengan usahaMu. Ambil pelajaran dari setiap ujian, sebab Allah menjanjikan
kebahagian kepada orang-orang yang bersabar akan ujianNya”
(Putri Novelia Lantapa)

Puji dan syukur tak hentinya Kupanjatkan kepada Allah SWT. Terimakasih yang
tak terhingga Kupersembahkan untuk setiap suka dan duka, jatuh bangun, setiap
lelah dan cucuran keringat kedua Malaikatku orang tuaku tercinta, Papa FADLI
LANTAPA dan Mama NOVRIDA OLII yang telah membesarkanku, mendidik
dan mendoakan kesuksesanku. Menjadi alasan untuk Aku terus menjalani hidup
dengan bahagia, karena Aku percaya kebahagian terbesar mereka adalah ketika
melihat anak-anaknya bahagia.

Terimakasih juga kepada kedua adikku tercinta Nandiva Eldivani Lantapa dan
Aska Pradipta Paputungan untuk setiap sambutan senyum bahagia yang kalian
berikan ketika kaka kembali kerumah, untuk keluarga besarku yang selalu
memberikan dukungan moril dan materil selama studiku, teristimewa untuk Moh.
Rizki Karim Usup yang telah setia memberi semangat dan memotifasiku untuk
terus yakin dan berusaha mencapai segala niat baik kita. Untuk sahabat-sahabatku
Kak Novi, Kak Tia, Kak Ela, Kak Rosita, dan Kak Lian yang telah sama-sama
berjuang selama proses pembuatan skripsi ini, dan untuk Kelas E KECE PGSD
2016 yang menjadi bagian dari perjalananKu

ALMAMATERKU TERCINTA
TEMPATKU MENIMBA ILMU
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis Panjatkan Kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan Karuni-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang berjudul ”Meningkatkan Kemampuan Menulis
Karangan Narasi Melalui Model Consept Sentence Pada Siswa Kelas V SDN
1 Tilango Kabupaten Gorontalo”. Skripsi ini disusun sebagai sebagai salah satu
usaha perwujudan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi serta sebagai salah satu
persayaratan akademik guna menempuh ujian sarjana dalam menyelesaikan
pendidikan program Strata 1 dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Gorontalo.

Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi telah melibatkan berbagai


pihak. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T selaku Rektor Universitas Negeri Gorontalo.
2. Dr. Harto S. Malik, M.Hum, Dr. Fence M Wantu, SH, MH, Karmila
Machmud, S.Pd, M.A., Ph.D, Prof.Dr. Phil. Ikhfan Haris, M.Sc selaku Wakil
Rektor I, II, III, IV Universitas Negeri Gorontalo
3. Dr. Arwildayanto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Gorontalo
4. Dr. Pupung Puspa Ardini, S.Pd., M.Pd, Dr. Mohamad Zubaidi, S.Pd, M.Pd,
Dr. Rustam I Husain, S.Ag, M.Pd, Selaku Wakil Dekan I. II, III Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
5. Dr. Candra Cuga, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo dan
Mohammad Sarlin, S.Pd, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
6. Wiwy T. Pulukadang, S,Pd, M.Pd selaku Pembimbing 1 dan Dr. Rusmin
Husain, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing 2 yang telah banyak membantu,

ix
membimbing dan memberikan semangat kepada Penulis dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
7. Dra. Evi Hasyim, M.Pd selaku Penguji 1 dan Dra. Dajani Suleman, M.Hum
selaku Penguji 2 yang telah banyak memberikan dukungan dan masukan yang
baik kepada Penulis.
8. Staf Dosen/Pegawai Administrasi di lingkungan Universitas Negeri
Gorontalo, Khususnya Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
9. Ha. Martin Tomayahu, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 1 Tilango
Kabupaten Gorontalo yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan
penelitian.
10. Nur Heni Tuli, S.Pd selaku Guru Kelas V SDN 1 Tilango yang telah banyak
membantu dan memberikan masukan selama proses penelitian.
11. Semua Siswa Kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten Gorontalo
12. Teman-teman Pengurus HMJ PGSD yang telah mendukung dan memberi
motivasi semoga kekeluargaan kita akan tetap terjalin.
13. Semua pihak yang selama ini sudah membantu peneliti dalam menyelesaikan
Skripsi.

Penulisan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
Akhir kata semoga hasil karya yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat bagi siapa
saja yang membutuhkan, Aamiin Allahumma Aamiin…

Gorontalo, 30 Juni 2020

Penulis

x
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii


SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACK ..................................................................................................... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.5 Cara Pemecahan Masalah ............................................................................ 6
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ................... 8


2.1 Keterampilan Menulis .................................................................................. 8
2.1.1 Pengertian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Model
Consept Sentence ................................................................................. 8
2.1.2 Fungsi Menulis .................................................................................... 10
2.1.3 Tujuan dan Manfaat Menulis .............................................................. 12
2.1.4 Unsur-Unsur Menulis .......................................................................... 15
2.1.5 Langkah-Langkah Menulis ................................................................. 16
2.1.6 Prinsip-Prinsip Menulis........................................................................ 17
2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menulis ..................................... 18
2.2 Karangan Narasi ........................................................................................... 18
2.2.1 Pengertian Karangan ........................................................................... 18
2.2.2 Jenis-Jenis Karangan ........................................................................... 19
2.2.3 Pengertian Narasi ................................................................................ 22
2.2.4 Ciri-Ciri Karangan Narasi ................................................................... 23
2.2.5 Struktur Karangan Narasi .................................................................... 24
2.2.6 Jenis-Jenis Karangan Narasi ............................................................... 25
2.2.7 Langkah-Langkah Menulis Narasi ...................................................... 25
2.3 Hakikat Model Pembelajaran ....................................................................... 26
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran ......................................................... 26
2.3.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran ............................................................. 27
2.3.3 Pengertian Model Consept Sentence ................................................... 27

xi
2.3.4 Kelebihan Model Consept Sentence .................................................... 28
2.3.5 Kelemahan Model Consept Sentence .................................................. 29
2.3.6 Langkah-Langkah Penerapan Model Consept Sentence ..................... 29
2.4 Kajian Penelitian Yang Relevan .................................................................. 29
2.5 Hipotesis Tindakan........................................................................................ 30
2.6 Indikator Kinerja ........................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 32


3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian ................................................................ 32
3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian ............................................................... 32
3.1.2 Karakteristik Penelitian ....................................................................... 32
3.2 Variabel Penelitian ....................................................................................... 32
3.2.1 Variabel Input ...................................................................................... 32
3.2.2 Variabel Proses .................................................................................... 33
3.2.3 Variabel Output ................................................................................... 34
3.3 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 34
3.3.1 Tahap Perencanaan .............................................................................. 34
3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan .............................................................. 35
3.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi ......................................................... 36
3.3.4 Tahap Analisi dan Reflekksi ............................................................... 37
3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................................... 37
3.4.1 Observasi ............................................................................................. 37
3.4.2 Tes ....................................................................................................... 37
3.4.3 Dokumentasi ....................................................................................... 38
3.5 Tekhnik Analisi Data ................................................................................... 38
3.6 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 40


4.1 Observasi Awal ............................................................................................ 40
4.1.1 Perancanaan Pelaksanaan Penelitian .................................................. 40
4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Observasi Awal .............................. 40
4.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I ..................................................... 43
4.2.1 Tahap Perencanaan Pertemuan 1 ....................................................... 43
4.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1 ....................................... 44
4.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pertemuan 1 .................................. 45
4.2.4 Tahap Analisi dan Refleksi Pertemuan 1 .......................................... 49
4.2.5 Tahap Perencanaan Pertemuan 2 ....................................................... 50
4.2.6 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 2 ....................................... 50
4.2.7 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pertemuan 2 .................................. 51
4.2.8 Tahap Analisi dan Refleksi Pertemuan 2 .......................................... 56
4.2.9 Tahap Perencanaan Pertemuan 3 ....................................................... 56
4.2.10 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 3 ..................................... 57
4.2.11 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pertemuan 3 ................................ 58
4.2.12 Tahap Analisi dan Refleksi Pertemuan 3 ........................................ 62
4.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II .................................................... 63
4.3.1 Tahap Perencanaan Siklus II ............................................................. 63

xii
4.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II .............................................. 63
4.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Siklus II ........................................ 64
4.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Siklus II ............................................... 69
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 92


5.1 Simpulan ...................................................................................................... 92
5.2 Saran ............................................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 93

xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan ......................................................................... 39
2. Tabel 4.1 Nilai Siswa Pada Kegiatan Observasi Awal (Pra Siklus) ............... 41
3. Tabel 4.2 Presentase Hasil Kemampuan Siswa Pada Observasi Awal ........... 42
4. Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ...... 45
5. Tabel 4.4 Nilai Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ........................................... 46
6. Tabel 4.5 Presentase Hasil Kemampuan siswa Siklus I Pertemuan 1............. 48
7. Tabel 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Observasi awal dan Siklus I
Pertemuan 1 .................................................................................... 49
8. Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ...... 52
9. Tabel 4.8 Nilai Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ........................................... 53
10. Tabel 4.9 Presentase Hasil Kemampuan Siswa Siklus I Pertemuan 2 ............ 54
11. Tabel 4.10 Grafik Perbadingan Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan Nilai
Siklus I Pertemuan 2 ..................................................................... 55
12. Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan3 ..... 58
13. Tabel 4.12 Nilai Siswa Pada Siklus I Pertemuan 3 ......................................... 59
14. Tabel 4.13 Presentase Hasil Kemampuan Siswa Siklus I Pertemuan 3 .......... 61
15. Tabel 4.14 Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Perteuan 2 dan Siklus I
Pertemuan 3 .................................................................................. 62
16. Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II ........................ 65
17. Tabel 4.16 Nilai Siswa Pada Siklus II............................................................. 66
18. Tabel 4.17 Presentase Hasil Kemampuan Siswa Pada Siklus II ..................... 68
19. Tabel 4.18 Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Pertemuan3 dan Siklus II ..... 69
20. Tabel 4.19 Nilai rata-rata dan presentase keberhasilan siswa Siklus I ........... 86
21. Tabel 4.20 Nilai Rata-rata dan presentase keberhasilan pada siklus II ........... 89
22. Tabel 4.21 Grafik Perbandingan Hasil Tindakan Observasi Awal, Siklus I
dan Siklus II .................................................................................. 91

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 96


Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ............ 97
Lampiran 3. Skenario Pembelajaran Pembelajaran Siklus I dan Siklus II .......... 129
Lampiran 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II ................ 150
Lampiran 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II .............. 154
Lampiran 6. Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa
Melalui Model Consept Sentence Siklus I dan Siklus II ................ 157
Lampiran 7. Rekapitulasi Siklus I dan Siklus II ................................................. 160
Lampiran 8. Dokumentasi ................................................................................... 161
Lampiran 9. Hasil Tulisan Karangan Narasi Siswa ............................................ 175
Lampiran 10. Surat-Surat Penelitian ................................................................... 183
Lampiran 11. Curriculum Vitae .......................................................................... 188

xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam
kehidupan manusia, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang diperlukan
manusia agar dapat berinteraksi dengan manusia lain. Bahasa juga merupakan alat
berfikir dan bernalar, bahasa digunakan sebagai pengantar untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaan. Dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
seseorang dapat mengungkapkan gagasan dan juga pendapatnya kepada orang lain
baik itu berupa lisan atau tulisan.

Pada jenjang pendidikan sekolah dasar pelajaran bahasa Indonesia


merupakan salah satu mata pelajaran inovatif yang menentukan lulus tidaknya
seorang siswa. Oleh sebab itu, mutu pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
dasar harus ditingkatkan. Mengingat, bahasa Indonesia di sekolah dasar
merupakan pondasi atau peletak dasar bagi penguasaan mata pelajaran lainnya.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar mempunyai empat


komponen yaitu menulis, membaca, berbicara dan menyimak. Komponen-
komponen tersebut harus dikuasai siswa, dengan menguasai komponen-komponen
tersebut siswa akan dengan mudah mempelajari mata pelajaran lainnya. Keempat
komponen tersebut harus senantiasa dilatih pada peserta didik dan
implementasinya akan sangat terlihat pada kemampuan mereka dalam
berkomunikasi. Kempat komponen tersebut diatas peneliti lebih memfokuskan
pada keterampilan Menulis.

Menulis adalah salah satu keterampilan bahasa yang sulit dikuasai siswa,
sebab menulis memerlukan kemampuan untuk menguasai kosa kata bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta memerlukan ide-ide dan gagasan yang tepat
untuk dituangkan dalan sebuah tulisan. Selain itu, menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain secara tidak langsung dan merupakan suatu bentuk wujud paling akhir dari

1
2

rangkaian kemampuan keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa setelah


mereka menguasai keterampilan menyimak, membaca dan berbicara.

Umumnya menulis mulai dibelajarkan kepada siswa saat memasuki usia


sekolah dasar. Pembelajaran menulis siswa dimulai dari huruf, kata kemudian
kalimat dan seterunya hingga siswa tersebut dapat membuat sebuah paragraf yang
utuh dengan bahasanya sendiri. Namun, saat peneliti melakukan observasi peneliti
menemukan bahwa kemampuan menulis karangan khususnya pada karangan
narasi siswa masih mengalami bnyak kesulitan.

Peningkatan keterampilan menulis karangan narasi perlu mendapat


perhatian yang serius sejak tingkat pendidikan sekolah dasar, karena keterampilan
menulis tidak terbentuk secara otomatis. Menurut Lintang (dalam Astuti, 2015:2)
bahwa “Karangan Narasi adalah suatu bentuk wacana yang menggambarkan suatu
bentuk peristiwa yang memiliki struktur yang jelas”. Dari pendapat tersebut, siswa
dapat mengungkapkan ide, perasaan dan gagasannya kepada orang lain melalui
sebuah karangan.

Namun, sebelum menulis karangan narasi siswa perlu membuat kerangka


karangan yang mengandung rencana kerja, memuat ketentuan-ketentuan pokok
bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembngkan, kerangka karangan
menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur serta memungkinkan seorang
penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasan-gagasan tambahan.
Sebuah kerangka karangan tidak boleh diperlakukan sebagai suatu pedoman yang
kaku, tetapi selalu dapat mengalami perubahan dan perbaikan untuk mencari suatu
bentuk yang lebih sempurna. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan
sederhana, tetapi dapat juga mendetail, dan digarab dengan sangat cermat. Secara
singkat dapat dikatakan kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang
memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.

Pada penulisan karangan narasi siswa juga perlu menguasai struktur


penulisan karangan narasi. Adapun struktur karangan narasi yang dimaksut adalah
Latar, sudut pandang, alur dan penokohan yang menjai faktor utama dalam
3

penulisan karangan narasi yang utuh dan mendukung keberhasilan siswa dalam
penulisan karangan narasi yang baik. Oleh sebab itu, kemampuan menulis
khususnya dalam penulisan karangan narasi harus dikembangkan sejak dini atau
dimulai dari tingkat sekolah dasar.

Setelah peneliti melakukan observasi pada siswa kelas V di SD Negeri 1


Tilango Kabupaten Gorontalo, peneliti menemukan bahwa kemampuan siswa
menulis karangan narasi masih kurang. Hal ini terlihat dari jumlah siswa sebanyak
18 orang hanya terdapat 2 siswa yang dapat menulis karangan dengan baik, dan
16 siswa lainnya kurang mampu menulis karangan narasi dengan baik.

Dari hasil observasi tersebut, menunjukan bahwa pembelajaran menulis


karangan narasi di sekolah dasar masih sulit memperoleh hasil yang di inginkan.
Hal ini terlihat saat peneliti melakukan observasi dan menilai hasil tulisan
karangan narasi siswa masih banyak yang kurang mampu dalam menulis karangan
narasi hal ini disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan
ide atau gagasan yang di miliki juga kurangnya penguasaan kosa kata oleh siswa,
ini dibuktikan dari hasil karangan narasi siswa peneliti mengalami kesulitan dalam
memahami isi cerita dari karangan tersebut. Rangkaian peristiwa dalam
karangannya tidak mengikuti sistimatika penulisan, hal ini terlihat dari hasil
karangan siswa rangkaian peristiwa menurut waktu kurang terurut bagian awal,
inti dan akhir dari cerita, bahkan ada juga yang hanya terdapat bagian awal
ceritanya dan tidak terdapat bagian inti dan bagian akhir dari cerita. Kurangnnya
penguasaan penggunaan tanda baca dan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
hal ini terlihat dari hasil karangan siswa banyak terdapat kesalahan dalam
penggunaan tanda baca dan huruf besar/kecil. Banyak pula siswa yang terlihat
malas saat diberi tugas mengarang, siswa hanya mementingkan panjang
karangannya sehingga tidak memperhatikan lagi penggunaan ejaan yang benar
dalam penulisannya.

Dari hasil observasi peneliti juga menemukan bahawa Belum optimalnya


penggunaan model pembelajaran dalam menulis karangan narasi yang digunakan
4

guru, hal ini terlihat saat peneliti melakukan observasi peneliti menemukan bahwa
dalam mengajarkan menulis karangan narasi guru langsung memberikan judul
kemudian siswa membuat karangan dari judul tersebut. Guru kurang memberikan
contoh teknik menulis dan tidak membimbing siswa ketika membuat karangan.
Tak jarang pula saat siswa mengerjakan tugas, guru malah sibuk mengerjakan
administrasi atau sibuk dengan kegiatan lain. Disamping itu, guru belum
menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan narasi di kelas. Hal
tersebut menyebabkan siswa kurang tertarik dalam pembelajaran, mereka terlihat
jenuh dan kurang bersemangat dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan penemuan dari hasil observasi tersebut peneliti merasa perlu


adanya inovasi baru yang dilakukan oleh guru khususnya pada model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengasah kemampuan siswa dan
membuat siswa bersemangat dalam menulis karangan narasi. Moohulalo (2017:1)
mengemukakan bahwa “Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas
oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran”. Salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis narasi
adalah model pembelajaran Consept Sentence. Consept Sentence merupakan salah
satu model pembelajaran Cooperative Learning yang dilakukan degan
menyajikan beberapa kata kunci, kemudian kata kunci tersebut disusun menjadi
beberapa kalimat dalam kelompok dan didiskusikan kembali secara pleno.

Model pembelajaran Consept Sentence ini dilakukan dengan memberikan


kartu-kartu yang berisi beberapa kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci
tersebut disusun menjadi beberapa kalimat kemudian dikembangkan menjadi
paragraf. Model ini dilakukan dengan mengelompokkan siswa secara heterogen
kemudian meminta mereka membuat kalimat dengan menggunakan minimal
empat kata kunci sesuai materi yang akan diajarkan. Proses pembelajaran
menggunakan model ini juga dibuat seperti games sehingga siswa bersemangat
untuk memenangkan games ini. Setiap kelompok akan membahas pola kalimat
5

yang telah diberikan. Setelah diberikan batas waktu tertentu, maka setiap
kelompok harus mengirim wakil dari masing-masing kelompok sebanyak 1 orang
maju kedepan. Wakil dari kelompok akan membacakan karangan berdasarkan
kata kunci yang telah didiskusikan dengan anggota kelompok.

Hal ini cocok untuk merangsang siswa menyusun kata kunci menjadi
kalimat kemudian dikembangkan menjadi paragraf dengan berbagai topik dan
memperhatikan penggunaan ejaan dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Dengan penggunaan model pembelajaran Consept Sentence dan media Papan
kantong kata kunci yang dibuat oleh peneliti, penerapan model pembelajaran
Consept Sentence ini akan lebih optimal, sehingga siswa menjadi lebih
bersemangat dan mampu merangsang imajinasi siswa dalam proses pembelajaran
menyusun karangan narasi dengan berbagai topik sehingga siswa dapat
mengungkapkan gagasan yang dimiliki.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian


tindakan kelas sehubungan dengan peningkatan kemampuan siswa kelas V SDN 1
Tilango Kabupaten Gorontalo dalam menulis karangan narasi yang
diformulasikan dalam judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan
Narasi Melalui Model Consept Sentence Pada Siswa Kelas V SDN 1 Tilango
Kabupaten Gorontalo”.

1.2 Identifikasi Masalah


Dalam uraian latar belakang diatas, ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi. Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada masalah
sulitnya siswa dalam mengungkapkan ide atau gagasan, kurangnya penguasaan
kosa kata oleh siswa, kurangnya penguasaan penggunaan tanda baca dan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, belum optimalnya penggunaan model
pembelajaran dalam menulis karangan narasi yang digunakan guru sehingga
kurang menarik perhatian siswa.
6

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Melalui Model Consept Sentence
Dapat Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V
SDN 1 Tilango Kabupaten Gorontalo?”.

1.4 Tujuan Penelitian


Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi melalui model
Consept Sentence pada siswa kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten Gorontalo.

1.5 Cara Pemecahan Masalah


Rendahnya kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SDN
1 Tilango Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan melalui penggunaan model
pembelajaran Consept Sentence. Adapun langkah-langkah penerapan model
Consept Sentence menurut Pulukadang (2018:100) adalah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,


2. Guru menyampaikan materi,
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara
heterogen,
4. Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi/topic yang disajikan,
5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan
minimal 4 kata kunci setiap kalimat,
6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru.
Setelah siswa dibagai menjadi beberapa kelompok, perwakilan siswa dari
setiap kelompok mengambil gulungan kertas dalam sebuah kotak kecil yang
berada di bagian bawah kantong pada media kantong kata kunci. Pada gulungan
kertas yang terpilih akan tertulis nomor sesuai dengan nomor dari kantong kata
kunci yang akan diperoleh dimedia kantong kata kunci yang telah disediakan
guru. Tiap kelompok membuat kalimat hingga menjadi paragraf karangan narasi
sesuai dengan kata kunci yang telah diperoleh dari kantong kata kunci.
7

1.6 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru
Meningkatkan profesionalisme guru dalam menggunakan model
pembelajaran Consept Sentence dalam menyelesaikan permasalahan
pembelajaran yang dihadapi khususnya dalam membelajarkan siswa dalam
menulis karangan narasi.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dirasakan langsung oleh
siswa dalam mengatasi kesulitan pada waktu menulis karangan narasi yang
baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran
lainnya.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan literature dalam
menyusun program pembelajaran bahasa Indonesia yang menggunakan
model yang variatif.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan dalam menggunakan model
Consept Sentence khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa
menulis karangan narasi.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Keterampilan Menulis
2.1.1 Pengertian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Model
Consept Sentence
Keterampilan menulis merupakan bagian dari keterampilan berbahasa
yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung tidak secara tatap
muka dengan orang lain, menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan
ekspresif. Karena komunikasi tidak langsung, maka bahasa yang digunakan
oleh penulis memang harus jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

Menulis suatu aktivitas komuniksi bahasa yang menggunakan tulisan


sebagai mediumnya. Tulisan itu terdiri atas serangkaian huruf yang bermakna
dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan tanda baca.

Menulis juga sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan


menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan yang
terkandung dalam suatu tulisan. Adapun tulisan merupakan sebuah sistem
komunikasi antar manusia yang menggunakan simbol atau lambang bahasa
yang dapat dilihat atau disepakati pemakainya.

Menurut Alek & Achmad (2010:106) bahwa ”Menulis merupakan suatu


kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media
dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan
menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil”.

Menurut Hermono (dalam Mohamad, 2016:3) bahwa “Menulis yaitu


melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dalam
bentuk tulisan”.

Lailu (2019:5) bahwa “Menulis pada hakikatnya adalah proses kegiatan


mengungkapkan atau menyampaikan ide, pokok pikiran, perasaan atau
informasi kepada orang lain dalam bentuk tulisan maupun bentuk lainnya

8
9

yang dimulai dari fikiran dan ide yang akan muncul. Serta rangkaian aktivitas
untuk menyampaikan pesan berupa gambaran pikiran, perasaan dan gagasan
dalam bentuk lambang-lambang dan simbol-simbol bahasa yang dipahami,
oleh orang yang menyampaikan dan menerima pesan yang disamapaikan”.

Menurut Hendra & Kusumawati (2010:1) bahwa “Menulis merupakan


sesuatu yang berasal dari pikiran kita yang kita tuangkan menjadi sebuah
tulisan. Dengan menulis kita menyalurkan makna dari pikiran kita menjadi
sebuah tulisan”.

Menurut Leo (2017:2) bahwa “Menulis adalah sebuah kegiatan


menuangkan pikiran atau gagasan kedalam bentuk simbol-simbol tulisan.
Gagasan ditulis berdasarkan pengetahuan, pandangan, pengalaman,
keterampilan, perasaan, sikap, perilaku, khayalan, kemauan dan keyakinan”.

Menurut Maswan dan Laila (2016:2) bahwa “Menulis pada hakikatnya


adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan
dipikirkan yang dituangkan kedalam bahasa tulisan. Selain itu, Menulis adalah
proses kegiatan untuk memberdayakan potensi yang ada pada diri seseorang
karena ide, pikiran, gagasan dapat disampaikan kepada orang lain secara lebih
luas melalui media tulisan”.

Menurut Ibrahim (2016:2) bahwa “Kemampuan Menulis adalah


kemampuan seseorang untuk menggambarkan bahasa dengan lambang-
lambang grafik yang dapat dipahami oleh seseorang dengan mudah dan jelas”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis suatu


kegiatan menyampaikan ide, pesan, gagasan, kepada pembaca dengan
menggunakan huruf, kata, frasa, kalimat dan aturan-aturan yang berlaku dalam
sebuah bahasa. Dengan kata lain, bahwa dalam kegiatan menulis atau
mengarang, penulis menggunakan bahasa untuk menyatakan isi hati dan buah
pikirannya secara menarik dan mengena pada pembaca.
10

2.1.2 Fungsi Menulis


Menurut Cahyani & Rosmana (dalam Rusyana, 2009:101-102) bahwa
“Fungsi Menulis dapat dilihat dari dua segi yaitu segi kegunaan dan perannya
dalam mengarang”.

a. Fungsi Kegunaan
1) Melukiskan
Dalam tulisan ini penulis menggambarkan atau mendeskripsikan
sesuatu, baik menggambarkan wujud benda atau mendeskripsikan
keadaan sehingga pembaca dapat membayangkan secara jelas apa yang
digambarkan atau dideskripsikan penulisnya. Pembaca seolah-olah
melihat sendiri atau mengalaminya sendiri. Fungsi seperti ini terdapat
pada karangan lukisan.
2) Memberi Petunjuk
Dalam tulisan ini penulis memberikan petunjuk tentang cara
melaksanakan sesuatu. Pembaca dapat mengikuti petunjuk itu apabila
ingin berhasil seperti yang diharapkan penulis. Fungsi seperti itu
terdapat dalam resep, pedoman dan lain-lain.
3) Memerintahkan
Penulis dalam karangan ini memberi perintah, permintaan, anjuran,
nasehat, agar pembaca memenuhi keinginan penulis. Sebaliknya
penulis juga melarang, meminta, menganjurkan untuk tidak melakukan
sesuatu itu dengan memberi alasan, mengapa hal itu harus dilakukan
atau dilarang. Fungsi ini terdapat pada tulisan yang berbentuk undang-
undang dan peraturan.
4) Mengingat
Penulis karangan itu mencatat peristiwa, keadaan, keterangan,
dengan tujuan mengingat atau hal-hal penting itu tidak terlupakan.
Tulisan seperti itu biasanya diperlukan untuk penulis itu sendiri atau
bisa saja untuk kepentingan orang lain. Misalnya menulis buku harian,
memori atau piagam.
11

5) Berkorespondensi
Dalam karangan penulis melakukan surat-menyurat dengan orang
lain. Ia memberitahukan, menanyakan, memerintahkan atau meminta
sesuatu kepada orang yang dituju dengan mengharapkan orang itu
memenuhi apa yang dikemukakan itu seperti membalasnya secara
tertulis pula. Fungsi demikian terdapat pada surat pula.
b. Fungsi Peranan
1. Fungsi Penatan
Pada waktu menulis terdapat penataan terhadap gagasan, pikiran,
pendapat, imajinasi, dan penataan terhadap penggunaan bahasa untuk
mewujutkan tulisan itu, maka pikiran, gagasan, dan lain-lain itu
diwujutkan secara tersusun. Ketersusunan itu penting agar jalan pikiran
penulis tampak keteraturannya. Salah satu ciri kecendekiawan
seseorang ditandai oleh kemampuan mengutarakan sesuatu secara
tertulis yang mengikuti keteraturan itu.
2. Fungsi Pengawetan
Hal-hal yang kita tulis biasanya kita simpan untuk dibaca kembali
pada saat yang lain baik oleh penulis sendiri maupun orang lain.
Karena diutaran secara tertulis maka pengutaraan itu dapat lebih awet
atau lebih lama didokumentasikan, terutama dokumen yang sangat
berharga yang perlu dibacakan ulang pada saat diperlukan kembali.
3. Fungsi Penciptaan
Mengarang berarti menciptakan sesuatu yang baru diantara
gagasan, pikiran, pendapat, atau imajinasi itu mungkin tidak ada
sebelumnya atau tidak demikian susunannya. Kemudian kita menulis
atau mengarang sehingga terciptalah sesuatu yang baru. Karangan
sastra menunjukan fungsi penciptaan.
4. Fungsi Penyampaian
Gagasan, pikiran, imajinasi itu yang sudah ditata dan diawetkan
dalam wujud tulisan dapat dibaca atau disampaikan kepada orang lain.
Penyampaian ini dapat terjadi bukan saja kepada orang lain yang
12

berdekatan tempatnya juga kepada orang yang tinggal berjauhan. Bisa


juga penyampaian itu terjadi kepada orang yang berada pada masa
peralihan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi menulis ada
dua yaitu Fungsi Kegunaan yaitu melukiskan, memberi petunjuk,
memerintahkan, mengingatkan, berkorespondensi, dan Fungsi Peranan yaitu
fungsi penataan, fungsi pengawetan, fungsi penciptaan dan fungsi
penyampaian.

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Menulis


a. Tujuan Menulis
Adapun menurut Hendra & Kusumawati (dalam Hugo Hartig, 2010:9)
bahwa ada beberapa tujun menulis sebagai berikut:
1. Tujuan Penugasan
Tujuan ini karena penulis mendapat tugas untuk menulis, bukan
atas kemauan sendiri.
2. Tujuan Altruistik
Penulis mempunyai tujuan menyenangkan pembaca,
menghindarkan pembaca dari kedukaan, ingin menolong pembaca
memahami, menghargai perasaan dan penalarnya, ingin membuat
hidup pembaca lebih mudah dan menyenangkan dengan tulisannya.
Tujuan ini adalah kunci keterbacaan suatu tulisan.
3. Tujuan Persuasif
Tulisan ini bertujuan meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan yang diutarakan.
4. Tujuan Informasi
Tulisan ini bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada
para pembaca.
5. Tujuan Pernyataan Diri
Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri
sebagai seorang penulis kepada pembaca.
13

6. Tujuan Kreatif
Tulisan ini berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tujuan ini
bertujuan menyampai nilai-nilai artistik atau nilai-nilai kesenian.
7. Tujuan Pemecahan Masalah
Pada penulisan ini, penulis bertujuan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, serta
menjelajahi dan meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-
gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para
pembaca.
Selanjutnya, Menurut Abidin (dalam Khasanah, 2016:31) bahwa tiga
tujuan utama pembelajaran menulis yang dilakukan guru disekolah yaitu:
1. Menumbuhkan kecintaan menulis pada diri siswa,
2. Mengembangkan kemampuan siswa menulis, dan
3. Membina jiwa kreatifitas para siswa untuk menulis.
b. Manfaat Menulis
Menurut Husain & Astuty (2016:2) bahwa Menulis merupakan
kegiatan aktif yang produktif dan juga merupakan alat komunikasi tidak
langsung. Dengan menulis maka seseorang akan menghasilkan suatu karya
berupa tulisan sebagai wujud dari ide yang sudah dikembangkan.
Menurut Artati (2009:4) bahwa manfaat menulis yaitu sebagai berikut:
1. Sarana untuk mengungkapkan diri
Menulis dapat dijadikan alat untuk mengungkapkan persaan hati.
Perasaan hati terkadang tidak dapat diungkapkan secara lisan. Oleh
karena itu, menulis menjadi salah satu sarananya.
2. Sarana untuk pemahaman
Seseorang yang membaca disertai menulis Ia dapat mengikat kuat
ilmu pengetahuan dalam otaknya. Dengan kata lain, menulis
digunakan sebagai sarana untuk pemahaman.
3. Mengembangkan kepuasaan pribadi
14

Kebanggan dan perasaan harga diri. Seseorang yang mampu


menulis sebenarnya sebuah kebenggan yang tiada taranya. Menulis
bisa meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan
Degan menulis, dituntut untuk terus belajar agar dapat mengetahui
informasi sehingga pengetahuan menjadi luas. Dengan menulis
seseorang akan menjadi kreatif dan peduli pada masalah-masalah
sekitar.
5. Keterlibatan secara bersemangat
Seorang penulis merupakan seorang pencipta. Itu sebabnya dengan
menulis kita menjadi kreatif. Jika ada sesuatu yang tidak baik Ia akan
terpanggil untuk mengomentari lewat tulisan-tulisannya.
6. Kemampuan menggunakan bahasa
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menulis. Dengan
kata lain, menulis tanpa mempunyai bahasa yang memadai adalah
omong kosong. Orang yang bisa menulis bisa dikatakan orang yang
tau cara menggunakan bahasa. Hal ini karena kekuatan tulisan terdapat
pada bahasa tersebut.

Menurut Cahyani & Rosmana (2019:101) bahwa Manfaat menulis


diantaranya yaitu :

1. Mengetahui kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan tentaang


topik yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu, maka terpaksa
berpikir, mengenali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan
dibawah sadar;
2. Dengan mengembangkan berbagai gagasan penulis terpaksa bernalar,
menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang
mungkin tidak pernah kita lakukan kalau tidak menulis;
3. Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi
sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan
15

menulis memperluas wawasan baik secar teoritis maupun mengenai


fakta-fakta yang terhubung;
4. Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta
mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian permasalahan
yang semula masih semar menjadi lebih jelas;
5. Melalui tulisan dapat menjadi peninjau dan penilaian gagasan secara
lebih objektif;
6. Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara
tersurat dalam konteks yang lebih kongkrit;
7. Dengan menulis kita aktif berfikir sehingga kita dapat menjadi penemu
sekaligus menjadi pemecah masalah, bukan sekedar sebagai penyebab
informasi;
8. Kegiatan menulis terencana akan membiasakan kita berfikir dan
berbahasa secara tertib.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis
mempunyai berbagai macam tujuan dan manfaatnya tergantung bagaimana
penulis tersebut memakaninya. Adapun beberapa tujuan menulis diantaranya
Menumbuhkan kecintaan menulis pada diri siswa, mengembangkan
kemampuan siswa menulis, membina jiwa kreatifitas para siswa untuk menuli.
Sedangkan manfaat menulis diantaranya membuat seseorang dapat
mengungkapkan ide dan membantu seseorang menyerap informasi baru.
Kemampuan menulis seseorang sebaiknya perlu diasah sejak dini.

2.1.4 Unsur-Unsur Menulis


Menurut Artati (2009:2) bahwa Unsur-unsur Menulis adalah sebagai
berikut:

a. Gagasan
Gagasan berupa pendapat, pengalaman atau pengetahuan seseorang.
Gagasan seseorang tergantung pengalaman atau pengetahuan yang
dimilikinya. Pada dasarnya, setiap orang memepunyai gagasan. Ada yang
mampu menuangkan dalam bentuk tulisan ada yang tidak.
16

b. Tuturan
Tuturan adalah pengungkapan gagasan yang dapat dipahami pembaca.
c. Tatanan
Tatanan merupakan aturan yang harus diindahkan ketika akan
menuangkan gagasan. Aturan dalam menulis dapat dirumuskan dengan
pertanyaan: bagaimana agar perolahan persoalan yang sudah dibahas tidak
diulangi lagi?, apa saja yang akan ditulis? dan apa fokus yang akan
ditulis?.
d. Wahana
Wahana juga sering disebut alat. kosakata, gramatika, dan retorika
merupakan bentuk-bentuk wahana. Wahana sering menjadi kendala bagi
penulis pemula, mereka masih sering menggunakan wahana yang
sederhana dan terbatas. Oleh sebab itu, seorang penulis harus memperkaya
kosakata yang belum diketahui artinya. Kekayaan kosa kata itu dapat
diperoleh dengan cara rajin menulis dan membaca.

Berdasarkan pendapat diatas bahwa kegiatan menulis mempunyai unsur-


unsur tersendiri yaitu gagasan, tuturan, tatanan dan wahana yang perlu
diperhatikan seseorang saat membuat tulisan.

2.1.5 Langkah-Langkah Menulis


Menurut Alek & Achmad (2010:107) bahwa Langkah-langkah Menulis
adalah sebagai berikut:

a. Persiapan (Preparation)
1. Buat kerangka tulisan (outline)
2. Temukan idiom yang menarik (eye catching)
3. Temukan kata kunci (key word)
b. Menulis (Writing)
1. Ingatkan diri agar tetap logis
2. Baca kembali setelah menyelesaikan satu paragraf
3. Percaya diri akan apa yang telah ditulis
17

c. Editing
1. Perhatikan kesalahan kata, tanda baca dan tanda hubung
2. Perhatikan hubungan antar paragraf
3. Baca karangan secara keseluruhan
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menulis
terdapat langkah-langkah atau tahap yang perlu dilakukan seseorang sebelum
memulai tulisan yaitu persiapan, menulis dan terakhir yaitu editing.

2.1.6 Prinsip-Prinsip Menulis


Menurut Brown (dalam Dalango, 2018:10) bahwa Prinsip-prinsip
Pembelajaran Menulis adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran menulis harus merupakan pelaksanaan praktik menulis yang


baik. Dalam hal ini, guru harus membiasakan siswa menulis dengan
mempertimbangkan tujuan, memperhatikan pembaca, menyediakan waktu
yang cukup untuk menulis, menerapkan teknis dan strategi menulis yang
tepat dan melaksanakan menulis sesuai dengan tahapan penulis;
b. Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dengan menyeimbangkan antara
proses dan produk;
c. Pembelajaran menulis harus mempertimbangkan latar belakang budaya
literasi siswa;
d. Pembelajaran menulis harus senantiasa dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan whole language khususnya menggabungkan
antara membaca dan menulis;
e. Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dengan menerapkan kegiatan
menulis otentik seoptimal mungkin;
f. Pembelajaran menulis harus dilaksanakan dalam tiga tahapan yakni tahap
pramenulis, tahap menulis dan tahap paska menulis;
g. Gunakan strategi pembelajaran menulis interaktif, kooperatif dan
kolaboratif;
h. Gunakan strategi yang tepat untuk mengoreksi kesalahan siswa dalam
menulis; dan
18

i. Pembelajaran menulis harus dilakukan dengan terlebih dahulu


menjelaskan aturan menulis.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis
mempunyai prinsip-prinsip yang harus dikuasai seseorang. Diantaranya
pembelajaran menulis harus merupakan pelaksanaan praktik menulis yang
baik. Dalam hal ini dibutuhkan peran guru dalam membelajarkannya.

2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menulis


Syarif (dalam Dalango, 2018:11) mengemukakan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis yang dikategorikan dalam
dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup
faktor psikologis dan faktor teknis. Sedangkan faktor eksternal diantaranya
belum tersedia fasilitas pendukung, berupa keterbatasan sarana untuk menulis.
Faktor psikologis diantaranya faktor kebiasaan atau pengalaman yang dimiliki.
Semakin seseorang terbiasa menulis, maka kemampuan dan kualitas tulisan
akan semakin baik. Sedangkan faktor teknis meliputi penguasaan akan konsep
dan penerapan teknik-teknik menulis.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor”


yang mempengaruhi kemampuan menulis diantaranya faktor psikologi yang
muncul dari diri orang tersebut dan kurangnya fasilitas yang mendukung
upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis seseorang.

2.2 Karangan Narasi


2.2.1 Pengertian Karangan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Karangan diberi arti hasil
mengarang yang dapat berupa tulisan, cerita atau artikel. Selanjutnya, Suyatno
(2017:112) mengemukan bahwa “Mengarang adalah pekerjaan merangkai
kata, kalimat dan alinea untuk menjabarkan dan atau mengulas topic dan tema
tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan”.

Menurut Suleman (2016:3) bahwa “Karangan narasi yaitu cerita yang


berusaha menciptakan, mengisahkan dan merangkai tindak tanduk manusia
19

dalam sebuah peristiwa dari waktu ke waktu, di dalamnya terdapat tokoh yang
mengalami konflik yang disusun secara sistematis.

Dalman (dalam Khasanah, 2016:37) mengemukakan bahwa “Mengarang


adalah proses pengungkapan gagasan, ide, angan-angan dan perasaan yang
disampaikan melalui unsur-unsur bahasa (kata, kelompok kata, kalimat,
paragraf, dan wacana utuh dalam bentuk tulisan)”. Sedangkan menurut Finoza
(dalam Khasanah, 2016:37) mengemukakan bahwa “Mengarang merupakan
kegiatan merangkai kata, kalimat dan alinea untuk menjabarkan dan mengulas
topik tertentu yang bertujuan untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan”.

Menurut Widyamartaya, dkk (dalam Dalman, 2016:85) mengemukakan


bahwa “Mengarang adalah suatu proses kegiatan berfikir manusia yang
hendak menggunakan kandungan jiwanya kepada orang lain atau diri sendiri
dalam tulisannya”.

Menurut Gie (dalam Djakatara, 2019:31) mengemukakan bahwa karangan


adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat
dibaca dan di mengerti oleh masyarakat pembaca.

Lebih lanjut menurut Suparno dan Yunus (dalam Dalman, 2016:85)


mengemukakan bahwa “Mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan
atau menyampaikan gagasan dengan menggunakan bahasa tulis”. Dilihat dari
keluasan dan keterinciannya, gagasan itu dapat diungkapkan dengan berbagai
unsur bahasa. Dalam hal ini, gagasan dapat diungkapkan dalam bentuk
kalimat dan paragraf, serta dapat pula diungkapkan dalam bentuk karangan
yang utuh.

2.2.2 Jenis-Jenis Karangan


Secara umum, sebuah karangan terdiri atas dua hal. Peratama, isi. Suatu
karangan menyampaikan sesuatu yang ingin diungkapkan penulisnya. Apa
yang penulis ingin sampaikan akan menentukan cara pengungkapannya
apakah lebih bersifat naratif, ekspositoris, argumentatif atau persuasive.
20

Kedua, bentuk. Ini merupakan unsur mekanik karangan seperti ejaan,


pungtuasi, kata, kalimat dan paragraf. Melalui kalimat-kalimat idea atau
gagasan diorganisasikan dan dihubungkan sehingga membentuk suatu
keutuhan yang padu.

Wisnu (2008:3) mengemukan bahwa dalam Bahasa Indonesia ada dua


jenis karangan, yaitu karangan ilmiah dan karangan non ilmiah. Karangan non
ilmiah disebut juga fiksi, sebaliknya karangan ilmiah disebut juga karangan
non fiksi.

a. Karangan Nonfiksi
Karangan nonfiksi disebut juga karangan ilmiah. Yang dimaksud
dengan karangan nonfiksi adalah karangan yang menguraikan tentang
sesuatu yang bersifat ilmiah. Contohnya berita, feature, reportase atau
laporan, artikel, makalah, dan karya ilmiah.
b. Karanngan Fiksi
Karangan fiksi sering juga disebut dengan karangan rekaan. Objek
yang diceritakan dalam karangan fiksi merupakan hasil khayalan atau
imajinasi pengarangnya. Selain itu, karangan fiksi dapat juga disajikan
berdasarkan peristiwa nyata. Objek khayalan yang dipilih pengarangnya
biasanya dikembangkan berdasarkan hal-hal yang realistis. Sebaliknya
peristiwa nyata yang diangkat dalam cerita dikembangkan dengan hal-hal
yang bersifat khayal.

Adapun menurut Bukhari (2010:127) bahwa Jenis-jenis Karangan adalah


sebagai berikut:

a. Narasi (Cerita)
Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan proses kejadian
tentang suatu peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang
sejelas-jelasnnya kepada pembaca mengenai frase, langkah, urutan atau
rangkaian terjadinya suatu hal. Bentuk karangan ini dapat ditemukan
21

misalnnya pada karya prosa atau drama, biografi, laporan peristiwa, serta
resep atau peristiwa yang tersaji secara kronologis.
b. Deskripsi (Lukisan)
Deskripsi adalah salah satu bentuk karangan yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,
pengalaman dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau
memungkinkan terciptanya imajinasi pembaca sehingga seolah-olah
melihat, mengalami dan merasakan sendiri apa yang dialami penulis.
c. Eksposisi (Paparan)
Eksposisi adalah jenis karangan yang dimaksutkan untuk
menerangkan, menyampaikan atau menguraikan sesuatu hal yang dapat
memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.
Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksut
mempengaruhi pikiran, perasaan dan sikap pembacanya. Fakta dan
ilustrasi yang disampaikan penulis sekedar memperjelas apa yang
disampaikannya.
d. Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang dimaksutkan untuk
meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulis.
Karena tujuannya untuk meyakinkan pendapat atau pikiran pembaca, maka
penulis akan menyajikan secara logis, kritis dan sistematis bukti-bukti
yang dapat memperkuat keobyektifan dan kebenaran yang disampaikan
sehingga dapat menghapus konflik dan keraguan pembaca terhadap
pendapat penulis.
e. Persuasi
Persuasi adalah jenis karangan yang ditunjukan untuk mempengaruhi
sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu tantang hal-hal yang
disampaikan penulisnya. Berbeda dengan karangan argumentasi yang
pendekatannya bersifat rasional dan diarahkan untuk mencapai suatu
kebenaran karangan persuasi lebih cenderung menggunakan bukti yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hanya saja, dalam persuasi bukti-
22

bukti itu digunakan seperlunya atau kadang-kadang dimanipulasi untuk


menimbulkan kepercayaan pada diri pembaca bahwa apa yang
disampaikan oleh penulis benar.

2.2.3 Pengertian Narasi


Dalman (2016:106) mengemukakan bahwa “Narasi merupakan cerita yang
berusaha menciptakan, mengisahkan dan merangkai tindak tanduk manusia
dalam sebuah peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu, juga
didalamnya terdapat tokoh yang menghadapi suatu konflik yang disusun
secara sistematis”.

Menurut Akhadiah, dkk (dalam Supriyadi, 2019:177) bahwa “Narasi


adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-
jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjasi”.

Leo (2017:95) mengemukakan bahwa “Narasi adalah jenis paragraf atau


tulisan yang mengisahkan sebuah kejadian atau peristiwa secara kronologis
berdasarkan waktu”.

Bukhari (2010:130) mengemukakan bahwa “Narasi adalah jenis karangan


yang menceritakan proses kejadian tentang suatu peristiwa. Sasarannya adalah
meberikan gambaran yang sejelas-jelasnya mengenai frase, langkah, urutan
atau rangkaian terjadinya suatu hal.

Pulukadang dan Hasyim (dalam Dalango, 2018:12) mengemukakan bahwa


“Narasi adalah sebuah karangan yang isinya memuat suatu kejadian atau
peristiwa yang dituliskan secara runtut dan berurut sesuai kronologisnya”.

Finoza (dalam Dalman, 2016:105) mengemukakan bahwa “Karangan


Narasi berasal dari kata Narration berati bercerita adalah suatu bentu tulisan
yang berusaha menciptakan, mengisahkan dan merangkai tindak tanduk
perbuatan-perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau
berlangsung dalam suatu kesatuan waktu”.
23

Keraf (dalam Dalman, 2016:106) mengemukakan bahwa “Karangan narasi


merupakan suatu bentuk karangan yang sasaran utamanya adalah tindak
tanduk yang dijalani dan dirangkai menjadi sebuah peristiwa yang terjadi
dalam suatu kesatuan waktu atau dapat juga dirumuskan dengan cara laian;
Narasi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menggambarkan sejelas-
jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi”.

2.2.4 Ciri-Ciri Karangan Narasi


Menurut Keraf (dalam Dalman, 2016:111) bahwa Ciri-ciri Karangan
Narasi adalah sebagai berikut:

a. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan;


b. Dirangkai dalam urutan waktu;
c. Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi? dan
d. Ada konflik. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita.

Ciri-ciri Narasi lebih lengkap diungkapkan oleh Atar Semi (dalam


Dalman, 2016:111) sebagai berikut:

a. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis;


b. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-
benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan
keduanya;
c. Berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik;
d. Memiliki nilai estetika; dan
e. Menekankan susunan secara kronologis.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karangan narasi
mempunya ciri-ceri tersendiri yang membedakan karangan narasi dengan
karangan yang lain. Ciri-ciri tersebut harus diperhatikan penulis agar dapat
menghasilkan karangan narasi yang baik.
24

2.2.5 Struktur Karangan Narasi


Dalango (2018:13) mengemukakan bahwa Struktur karangan narasi dapat
dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya, yaitu sebagai berikut:

a. Alur (Plot)
Alur atau plot adalah sebuah interelasi fungsional antara unsur-unsur
narasi yang timbul dari tindak-tanduk, karakter, suasana hati (pikiran) dan
sudut pandang serta ditandai oleh klimaks-klimaks dalam rangkaian
tindak-tanduk yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam
keseluruhan narasi.
b. Penokohan
Penokohan adalah orang-orang yang menjadi pelaku dalam sebuah
cerita. Perwatakan dalam sebuah cerita dapat diperoleh dengan usaha
memberi gambaran mengenai tindak-tanduk dan ucapan-ucapan para
tokohnya (pendukung karakter).
c. Latar
Latar dapat digambarkan secara hidup dan terperinci, dapat pula
digambarkan secara sketsa, sesuai dengan fungsi dan perannya pada
tindak-tanduk yang berlangsung. Latar dapat menjadi unsur penting dalam
kaitannya dalam peristiwa yang terjadi.
d. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam narasi mempersoalkan bagaimana pertalian
antara seseorang yang mengisahkan narasi itu, yang membawakan
pengisahan itu dapat bertindak sebagai pengamat saja atau sebagai peserta
terhadap seluruh peristiwa yang dikisahkan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karangan narasi


mempunyai struktur yang membentuknya yaitu alur, penokohan, latar, dan
sudut pandang yang menjadi syarat sebuah karangan dapat disebut karangan
narasi.
25

2.2.6 Jenis-Jenis Karangan Narasi


Menurut Artati (2008:19) bahwa Narasi dikelompokkan menjadi 2 jenis,
yaitu sebagai berikut:

a. Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris bertujuan memberi informasi kepada pembaca agar
pengetahuannya bertambah luas. Artinya, narasi ini berusaha agar
pembaca mengetahui apa yang dikisahkan. Narasi ekspositoris dapat
berupa kisah perjalanan atau auto biografi.
b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif berkaitan dengan tindakan atau perbuatan yang
dirangkaikan dalam suatu kejadian. Seluruh rangkaian peristiwa
berlangsung dalam satu kesatuan waktu. Narasi sugestif bertujuan
menyampaikan makna kepada pembaca melalui daya penulis. Narasi ini
hanya mengisahkan hasil rekaan, khayalan atau imajinasi pengarang. Jenis
karangan ini terdapat pada roman, cerpen, dongen atau novel.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karangan narai
terdiri dari 2 jenis yaitu narasi ekspositoris atau narasi yang benar-benar
terjadi atau berupa fakta, dan narasi sugestif yang berupa khayalan atau
imajinasi dari penulis tersebut

2.2.7 Langkah-Langkah Menulis Narasi


Dalman (2016:110) mengemukakan bahwa dalam penulisan Karangan
Narasi terdapat langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan;


b. Tetapkan sasaran pembaca kita;
c. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk
skema alur;
d. Bagi peristiwa utama itu kedalam bagian awal, perkembangan dan akhir
cerita; dan
26

e. Rincian peristiwa-peristiwa utama kedalam detail-detail peristiwa sebagai


pendukung cerita.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa membuat karangan
narasi tidak hanya sekedar membuat karangan tetapi harus memperhatikan
langkah-langkah dalam membuat karangan narasi dari mentukan tema,
menentukan sasaran pembaca, merancang peristiwa agar menarik, menentuakn
tokoh,latar, sudut pandang watak hingga merevisi kembali karangan yang
dibuat agar dapat dipastikan karangan yang dibuat adalah karangan yang baik.

2.3 Hakikat Model Pembelajaran


2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Kusnandi (2018:1), bahwa “Model Pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran dikelas atau suatu perencanaan atau pola yang dapat kita
gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka didalam
kelas dan untuk menentukan material atau perangkat pemebelajaran. Lanjut
Kusnadi, devinisi lain Model Pembelajaran adalah kerangka Konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun
secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran menyangkut: Sintaks,
sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung”.

Menurut Supriyono (dalam Kusnandi, 2018:2), bahwa “Model


Pembelajaran adalah sebuah rencana atau pola yang mengorganisasi
pembelajaran dalam kelas dan menunjukan cara penggunaan materi
pembelajaran”.

Menurut Syaiful Sagala (dalam Kusnandi, 2018:2), bahwa “Model


Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar”.
27

2.3.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran


Kusnandi (2018:4) mengemukaka bahwa Ciri-ciri Model Pembelajaran
agar mudah diingat sehingga akan efisien dan efektif adalah sebagai berikut:

a. Rasional teoritik yang logis, yang disusun oleh penciptanya atau


pengembangnya;
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai);
c. Tingkah laku yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
secara berhasil;dan

2.3.3 Pengertian Model Consept Sentence


Menurut Tindaon (dalam Sari, 2014:7) bahwa “Pembelajaran Consept
Sentence merupakan pembelajaran yang mengarah pada interaksi antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa”.

Menurut Pulukadang (2018:99) mengemukakan bahwa “Consept sentence


merupakan salah satu teknik dari cooperative learning, dimana siswa belajar
dengan kelompoknya untuk membuat beberapa kalimat sesuai dengan kata
kunci yang telah diberikan oleh guru kepada siswa. Pembentukan kelompok
didasarkan pada kartu kata yang dimiliki oleh setiap siswa dan setiap siswa
membentuk satu kalimat yang telah dipelajari sebelumnya”.

Consept Sentence dibuat seperti games sehingga siswa bersemangat untuk


memenangkan games ini. Setiap kelomok akan membahas pola kalimat yang
telah diberikan oleh guru, setelah diberikan batas waktu tertentu maka setiap
kelompok harus mengirim wakil dari masing-masing kelompok sebanyak dua
orang maju kedepan. Wakil dari kelompok diharuskan membuat beberapa
kalimat dari beberapa kata kunci yang ada berdasarkan kata kunci yang telah
diberikan.

Model pembelajaran Consept Sentence adalah model pembelajaran


sederhan dimana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna
28

dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia. Model pembelajaran ini


sebenarnya mempermudah guru namun terkadang gurunya kurang inovatif
dan kreatif dalam membuat soalnya dan sisa kurag terpacu untuk mencari
jawabannya karena hanya tinggal menebak kata-kata yang nupang yang
jawabannya telah disediakan.

Proses kelompok terjadi ketika anggota kelompok mendiskusikan seberapa


baik mereka mencapai tujuan dan memelihara kerja sama yang efektif. Para
siswa perlu mengetahui tingkat-tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan
evektifitas kerja sama yang telah dilakukan untuk memperoleh informasi itu,
para siswa perlu mengadakan perbaikan-perbaikan secara sitematis tentang
bagaimana mereka telah bekerja sama sebagai satu tim, dalam hal:

a. Seberapa baik tingkat pencapaian tujuan kelompok;


b. Bagaimana mereka saling membantu satu sama lain;
c. Bagaimana mereka bersikap dan bertingkah laku positif untuk
memungkinkan individu dan kelompok secara keseluruhan menjadi
berhasil;dan
d. Apa yang mereka yang butuhkan untuk melakukan tugas-tugas yang akan
datang supaya lebih berhasil.

Dalam pembentukan kelompok usahakan siswa dibentuk secara heterogen


dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunsi sesuai materi yang
disajikan.

2.3.4 Kelebihan Model Consept Sentence


a. Model pembelajaran ini cukup mudah untuk dilaksanakan, cukup dengan
menghilangkan satu kata dalam kalimat;
b. Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya hanya perlu memadu padankan
jawabannya;
c. Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi;
d. Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran;dan
e. Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.
29

2.3.5 Kelemahan Model Consept Sentence


a. Jika guru tidak menguasai kelas dan kurang kreatif dalam menerapkannya
suasana kelas akan terlihat monoton;
b. Model ini membuat guru dan siswa menjadi kurang kreatif dan inovasi
dalam membuat soal dan jawaban;
c. Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi, kecuali guru
memiliki waktu yang tidak banyak karena satu dan lain hal dalam proses
pembelajaran;
d. Hanya untuk mata pelajaran tertentu;dan
e. Untuk yang pasif mengambil jawaban dari temannya.

2.3.6 Langkah-Langkah Penerapan Model Consept Sentence


Menurut Pulukadang (2018:100), bahwa Langkah-langkah penerapan
model Conept Sentence adalah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;


b. Guru menyampaikan materi;
c. Guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara
heterogen;
d. Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi/topik yang disajikan;
e. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan
minimal 4 kata kunci setiap kalimat;
f. Hasil diskusi kelompok didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu
guru;dan
g. Penutup

2.4 Kajian Penelitian Yang Relevan


Penelitian yang dilakukan oleh Indry Mudrikah dengan judul Penerapan
Model kooperative Model Consept Sentence Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan Narasi di Sekolah Dasar.

Simpulan dari penelitian tersebut bahwa penerapan pembelajaran


Kooperative tipe Consept Sentence pada mata pelajaran bahasa Indonesia
30

terutama dalam keterampilan menulis narasi dikelas IV SDN Sukamekar 01


Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi dapat Meningkat. Hal ini ditandai
dengan hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis narasi menunjukan
peningkatan hasil belajar yaitu pada siklus I sudah mencapai 55% dalam
mengerjakan soal, keaktifan, menjawab dan bertanya. Pada siklus II aktivitas
siswa mencapai rata-rata 65%, dan pada siklus III aktivitas siswa meningkat
mencapai 80%. Adapun dari tiga perbaikan didapat rata-rata kelas pada siklus
I yaitu sebesar 55,4 dan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 60,56 dan
pada siklus III meningkat kembali menjadi 74,44.

Perbedaan dari penelitian Indry Mudrikah dengan penelitian ini yaitu pada
subjek Penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Indry Mudrikah mengambil
subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Sukamekar 01 Kecamatan
Sukawangi Kabupaten Bekasi. Sedangkan pada penelitian ini, subjek
penelitian yang diambil adalah siswa kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten
Gorontalo. Aspek yang dinilai dari kedua penelitian inipun berbeda, pada
penelitiannya Indry Murdika mengambil aspek penilaian Paragraf, Kalimat,
Ejaan, Diksi dan Keterpaduan. Sedangkan, pada penelitian ini peneliti
mengambil aspek penilaian Mengeskpresikan Ide, Rangkaian Peristiwa,
Urutan dan Struktur Bahasa dan Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar
atau Kecil.

2.5 Hipotesis Tindakan


Memperhatikan berbagai uraian teori, materi serta rumusan masalah
tersebut diatas, maka hipotesis pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut
“Jika Guru menggunakan Model Consept Sentence Maka Kemampuan
Menulis Karangan Narasi Siswa di Kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten
Gorontalo akan Meningkat”.
31

2.6 Indikator Kinerja


Indikator kinerja penelitian ini adalah Meningkatkan Kemampuan Menulis
Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten Gorontalo.
Peningkatan ini bisa dilihat jika Minimal Kemampuan Menulis Karangan
Narasi Melalui Model Consept Sentence dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia telah mencapai 75 keatas dengan daya serap 75%.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian
3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Tilango yang berdiri
diatas tanah seluas 1565M2 dengan ruang kelas berbentuk U. Sekolah ini
beralamat di Dusun I Kelurahan Tinelo Kecamatan Tilango Kabupaten
Gorontalo. Sekolah ini terakreditasi B dengan total ruang sebanyak 13
ruangan. 9 ruang kelas, 1 ruang guru yang sudah tergabung dengan ruang
operator, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, serta
terdapat Mushola, kantin dan juga toilet.

3.1.2 Karakteristik Penelitian


SDN 1 Tilango Kabupaten Gorontalo dipimpin oleh Kepala Sekolah yang
bernama Martin Tomayahu, S.Pd dan dibantu oleh 9 tenaga pendidik terdiri
dari 4 pegawai negeri sipil, 5 honorer serta memiliki jumlah siswa sebanyak
117 siswa yang terdiri dari 55 siswa laki-laki dan 62 siswa perempuan.
Karakteristik subjek penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten
Gorontalo dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang terdiri dari 12 siswa
perempuan dan 6 siswa laki-laki yang memiliki karakteristik yang berbeda-
beda.

3.2 Variabel Penelitian


3.2.1 Variabel Input
Variabel input dalam penelitian ini berkaitan dengan penerapan model
Consept Sentence. Adapun yang akan diukur dalam variabel input ini adalah
kemampuan siswa menulis karangan narasi, yang akan diuraikan sebagai
berikut:

32
33

a. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1
Tilango Kabupaten Gorontalo;
b. Penilitian yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran
dikelas dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi
melalui model Consept Sentence.
c. Prosedur evaluasi dalam penelitian ini, siswa menuliskan karangan
dengan bantuan beberapa kata kunci yang berkaitan dengan materi agar
bisa diketahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis karangan
narasi dengan menggunakan model Consept Sentence.

3.2.2 Variabel Proses


Variabel proses dalam penelitian ini adalah kegiatan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran dikelas yang telah disesuaikan dengan menggunakan
Model Consept Sentence yaitu:

a. Guru menyampaikan kepada siswa tentang kompetensi yang


diinginkan;
b. Guru menjelaskan materi dan memberikan petunjuk kepada siswa
tentang hal-hal yang harus dilakukan agar kegiatan pembelajaran
berjalan lancer;
c. Siswa dibagi beberapa kelompok;
d. Perwakilan siswa dari setiap kelompok mengambil gulungan kertas
yang dalam sebuah kotak kecil yang berada di bagian bawah media
kantong pada media kantong kata kunci;
e. Di gulungan kertas yang terpilih akan tertulis nomor sesuai dengan
nomor dari kantong kata kunci yang akan diperoleh di media papan
kantong kata kunci yang telah disediakan guru;dan
f. Tiap kelompok membuat kalimat hingga menjadi paragraf karangan
narasi sesuai dengan kata kunci yang telah diperoleh dari kantong kata
kunci;
34

3.2.3 Variabel Output


Variabel output dalam penelitian ini adalah hasil capaian yang diperoleh
siswa dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan yaitu:

a. Kemampuan menulis karangan narasi siswa meningkat;


b. Cara siswa menuangkan ide dalam karangan narasi meningkat;
c. Kemampuan menulis sesuai rangkaian peristiwa meningkat;
d. Urutan dan Struktur bahasa dalam karangan narasi meningkat;
e. Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau huruf kecil dalam
karangan narasi meningkat.

3.3 Prosedur Penelitian


Penelitian tindakan kelas merupakan suatu model penelitian yang
dikembangkan dikelas yang didasarkan pada empat tahap yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Setiap
siklus juga terdiri dari 2-3 kali pertemuan. Yang menjadi pelaku utama dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu oleh guru sebagai obsever.

1. Rencana

Siklus I Siklus II
1. Rencana
4. Refleksi 2. Tindakan

4. Refleksi 2. Tindakan
3. Observasi
3.Observasi

Gambar 1. Model Kemmis dan Mc. Taggrt (dalam Hendriana & Afrilianto, 2014:41 )

3.3.1 Tahap Perencanaan


Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam tahapan
perencanaan ini adalah sebagai berikut:
35

a. Mengajukan rekomendasi penelitian kepada kepala sekolah untuk


memperoleh persetujuan pelaksanaan tindakan;
b. Melakukan diskusi dengan guru kelas dalam rangka persiapan
penelitian;
c. Membuat jadwal pelaksanaan tindakan;
d. Menyusun RPP;
e. Membuat media pembelajaran yang akan digunakan;dan
f. Membuat instrument penelitian.

3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan


Apabila tahap perencanaan tindakan sudah matang, maka berlanjut pada
tahap pelaksanaan tindakan yaitu dengan melaksanakan tindakan berdasarkan
rencana yang ditetapkan. Pelaksanaan tindakan ini dalam bentuk siklus
sebagai berikut:

Siklus I
Pada Siklus I ini kegiatan yang dilakukan adalah meneliti tentang
kemampuan siswa menulis karangan Narasi melalui Model Consept Sentence
dengan pelaksanaan tindakan sebagai berikut.

1. Menyiapkan media yang akan digunakan sesuai dengan tema yang


akan dipelajari;
2. Menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran;
3. Menyampaikan tema, tujuan dan menjelaskan materi yang akan
dipelajari;
4. Memberikan penjelasan tentang model Consept Sentence dalam
menulis karangan narasi;
5. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan materi yang
telah ditetapkan yaitu menulis karangan narasi dengan menggunakan
model Consept Sentence;
6. Memantau proses pembelajaran;dan
7. Melakukan analisis dan refleksi.
36

Siklus II
Pada tahap siklus II ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan apabila
kegiatan pembelajaran pada siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan
siswa. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan media yang akan digunakan sesuai dengan tema yang
akan dipelajari;
2. Menyiapkan siswa untuk menerima pembelajaran;
3. Menyampaikan tema, tujuan dan menjelaskan materi yang akan
dipelajari;
4. Memberikan penjelasan tentang model Consept Sentence dalam
menulis karangan narasi;
5. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan materi yang
telah ditetapkan yaitu menulis karangan narasi dengan menggunakan
model Consept Sentence;
6. Memantau proses pembelajaran;dan
7. Melakukan analisis dan refleksi.

3.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi


Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa menulis karangan narasi
melalui model Consept Sentence dalam proses pembelajaran, maka peneliti
bersama guru melakukan pemantauan kepada siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dengan mengguanakan instrument lembar observasi
yang digunakan untuk menilai kegiatan siswa dengan tujuan untuk
mengumpulkan data tentang aktivitas belajar siswa dalam menulis karangan
narasi melalui model Consept Sentence.

Sedangkan untuk tahap evaluasi dilakukan melalui evaluasi proses dan


evaluasi hasil. Evaluasi proses dilaksanakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan mengamati langsung kegiatan yang dilakukan guru dan
siswa. Sementara evaluasi akhir dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis berupa
hasil karangan narasi siswa.
37

3.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi


Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis secara
keseluruhan hasil dari proses pembelajaran untuk keperluan perbaikan lebih
lanjut. Merefleksi kembali hasil karangan narasi siswa apakah sudah terdapat
peningkatan kemampuan dalam penulisan karangan narasi atau tidak. Hasil
pengamatan dan tes refleksi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
pelaksanaan siklus berikutnya.

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data


3.4.1 Observasi
Menurut Arikunto (dalam Lailu, 2019:26) bahwa Observasi adalah
kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Observasi dilakukan peneliti untuk melihat
dan mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dikelas
khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan
narasi. Semuanya diamati dengan lembar pengamatan guru maupun lembar
pengamatan siswa.

3.4.2 Tes
Menurut Yusuf (dalam Lailu, 2019:26) bahwa Tes dilakukan untuk
menilai sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan sesuai indikator yang telah ditetapkan selama proses
pembelajaran berlangsung. Jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes
tertulis tentang unjuk kerja menulis karangan narasi. Tes yang dilakukan
yaitu:(1) Kemampuan siswa Menuangkan ide dalam menulis karangan narasi;
(2) Kemampuan siswa dalam menulis rangan narasi sesuai Rangkain
peristiwa; (3) Kemampuan siswa dalam Urutan dan struktur bahasa dalam
menulis karangan narasi;dan (4) Kemampuan siswa dalam penggunaan tanda
baca dan huruf besar atau kecil dalam menulis karangan narasi.
38

3.4.3 Dokumentasi
Menurut Fitrah (dalam Lailu, 2019:26) bahwa Dokumentasi adalah
sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, beruppa sumber
tertulis, silm, gambar, dan karya-karya monumental, yang semuanya
memberikan informasi bagi proses penelitian. Adapun gambar yang diambil
adalah keadaan siswa, kegiatan guru pada saat proses pembelajaran dan hasil
tulisan karangan narasi siswa kelas V, RPP, LKS dan penilaian yang
digunakan sebagai bukti telah melakukan penelitian di SDN1 Tilango
Kabupaten Gorontalo.

3.5 Tekhnik Analisis Data


Menutur Wardhani (dalam Lailu, 2019:27) bahwa Analisi data dalam
penelitian tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang
berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah
dikumpulkan dalam bentu yang dapat dipercaya dan benar.

Analisis dari semua data yang diperoleh dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan pada akhir pembelajaran mengacu pada kriteria penilaian.
Adapun data yang akan dianalisis adalah sebagai berikut.

1. Data haasil seluruh observasi kegiatan pembelajaran guru dan siswa


selama proses pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan model
Consept Sentence.
2. Data hasil menulis karangan narasi siswa dengan menggunakan model
Consept Sentence.
Adapun kutipan dari Yusuf (dalam Lailu, 2019:27) hitungan nilai rata-rata
kelas menggunakan rumus berikut:

Siswa Mampu :

Siswa Tidak Mampu :


39

3.6 Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020
dalam rincian jadwal kegiatan yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan


No Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Jun
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi
Judul
2 Penyusunan
Proposal
3 Bimbingan
Proposal
4 Ujian
Proposal
5 Revisi
Proposal
6 Pengurusan
surat
Ijin meneliti
7 Pelaksanaan
Penelitian
8 Pengolahan
Data
9 Bimbingan
Hasil
Penelitian
10 Ujian Hasil
Penelitian
11 Revisi
Hasil
12 Ujian
Skripsi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Observasi Awal
Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang meliputi
tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi
serta tahap analisis dan refleksi. Dengan mengacu pada indikator acuan
keberhasilan pada setiap siklus yaitu (1) Menuangkan ide, (2) Rangkaian
Peristiwa, (3) Urutan dan Struktur Bahasa, dan (4) Penggunaan tanda baca dan
huruf besar atau kecil (Dalango, 2018:35)

4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Penelitian


Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I terdiri
dari tiga kali pertemuan dan siklus II terdiri dari satu kali pertemuan. Sebelum
melaksanakan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi awal atau
pra siklus. Observasi awal atau pra siklus dilaksanakan pada hari Senin, 10
Februari 2020 pada jam pelajaran pertama yaitu pukul 10.00-13.30.
Selanjutnya peneliti melanjutkan tindakan penelitian Siklus I pertemuan
pertama pada hari Rabu, 12 Februari 2020 pukul 10.00-13.30. Pertemuan
kedua pada hari Kamis, 13 Februari 2020 pukul 10.00-13.30. Pertemuan ketiga
pada hari Senin, 17 Februari 2020 pukul 10.00-13.30. Untuk pelaksanaan
pembelajaran pada Siklus II hanya dilakukan satu kali pertemuan yaitu pada
hari selasa 18 Februari 2020 pukul 10.00-13.30.

4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Observasi Awal


Tahap observasi awal kegiatan pembelajaran siswa dalam penelitian ini
dilakukan sendiri oleh peneliti. Pelaksanaan observasi awal atau prasiklus
tersebut dilaksanakan pada hari Senin 10 Februari 2020 pada jam pelajaran
kedua pukul 10.00-13.30. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui kondisi
awal kemampuan siswa menulis karangan narasi yang selanjutnya akan
dijadikan dasar dalam pelaksanaan tindakan pada setiap siklus. Pada observasi
ini peneliti belum menggunakan Model Consept Sentence, peneliti hanya

40
41

melanjutkan materi yang sedang diajarkan oleh guru kelas yang masih
berkaitan dengan karangan narasi. Pada akhir pembelajaran peneliti
memberikan tugas kepada siswa yaitu menulis karangan narasi Pengalaman
pribadi mereka ketika pertama kali masuk Sekolah Dasar.

Dalam pelaksanaan kegiatan observasi awal diperoleh nilai rata-rata


siswa sebesar 51,88%, sedangkan presentase kemampuannya hanya 12%.
Artinya dari 18 orang siswa hanya 2 orang siswa yang mendapat nilai di atas
75 dan mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan sebanyak 16
orang siswa mendapat nilai dibawah KKM yang telah ditetapkan yakni 75. Hal
ini menunjukan bahwa presentase kemampuannya masih belum memenuhi
indikator keberhasilan penelitian yakni 75%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Nilai Siswa Pada Kegiatan Observasi Awal (Pra Siklus)

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Riski √ √ √ √ 5 42% TM
2 Ibrahim √ √ √ √ 6 50% TM
3 Malik √ √ √ √ 4 33% TM
4 Rafi √ √ √ √ 6 50% TM
5 Galfin √ √ √ √ 4 33% TM
6 Rahmat √ √ √ √ 6 50% TM
7 Adelia √ √ √ √ 7 58% TM
8 Nurain √ √ √ √ 5 42% TM
9 Nurhafizah √ √ √ √ 7 58% TM
10 Celsea √ √ √ √ 6 50% TM
11 Citra √ √ √ √ 6 50% TM
12 Putri √ √ √ √ 4 44% TM
13 Alya √ √ √ √ 6 50% TM
14 Aulia √ √ √ √ 6 50% TM
15 Aurelia √ √ √ √ 7 58% TM
16 Alisa √ √ √ √ 7 58% TM
17 Safira √ √ √ √ 10 83% M
42

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
18 Magfira √ √ √ √ 9 75% M
Jumlah 1 14 3 1 9 8 0 4 14 0 5 13 111 934
Presentase/Rata-rata 51,88%
Keterangan:
A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Tanda Baca dan Penggunaan Huruf Besar atau Kecil
Berdasarkan Hasil pengamatan pada observasi awal atau pra siklus,
menunjukan bahwa rata-rata kemampuan siswa pada setiap aspek penilaian
dalam menulis karangan narasi sebagai berikut.

Tabel 4.2 Presentase Hasil Kemampuan Siswa Pada Observasi Awal


(Prasiklus)

Aspek Yang Dinilai


Pra
A B C D Jumlah
Siklus
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM
Jlh 1 14 3 1 9 8 0 4 14 0 5 13 111
% 5,5 78 17 5,5 50 44 0 22 78 0 28 72 51,88%

Kriteria Penilaian % :

Keterangan :
M : Mampu
KM : Kurang Mampu
TM : Tidak Mampu
Berdasarkan hasil pengamatan pada observasi awal atau pra siklus,
menunjukan bahwa aspek pertama yaitu Menuangkan Ide dari 18 siswa yang
mampu 1 siswa atau 5,5%, kurang mampu 14 siswa atau 78%, dan tidak
mampu 3 siswa atau 17%. Pada aspek kedua yaitu Rangkaian Peristiwa,
43

terdapat 1 siswa yang mampu atau 5,5%, kurang mampu 9 siswa mampu atau
50%, dan tidak mampu 8 siswa atau 44%. Pada aspek ketiga yaitu Urutan dan
Struktur Bahasa, mampu 0 siswa atau 0%, kurang mampu 4 siswa atau 22%,
dan tidak mampu 14 siswa atau 78%. Pada aspek keempat penggunaan tanda
baca dan huruf besar atau kecil, mampu 0 siswa atau 0%, kurang mampu 5
siswa atau 28%, dan tidak mampu 13 siswa atau 72%.

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa belum
mampu menulis karangan narasi dengan memperhatikan aspek
mengekspresikan ide, rangkaian peristiwa, urutan dan struktur bahasa dan
penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil. Untuk itu perlu
dilaksanakan tindakan siklus selanjutnya untuk membantu siswa mencapai
aspek-aspek yang dinilai dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

4.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I


Pelaksanakan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus
pertama terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus kedua terdiri dari 1 kali
pertemuan. Setelah dilaksanakan observasi awal atau prasiklus peneliti
melaksanakan tindakan siklus I pada hari rabu 12 februari 2020 pukul 10.00-
13.30 dengan beberapa tahap sebagai berikut.

Pertemuan 1
4.2.1 Tahap Perencanaan Pertemuan 1
Pada tahap ini peneliti bersama guru pengamat menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan bahan ajar, membuat media
yang akan digunakan dalam pembelajaran dan menyusun instrument penilaian
berupa lembar pengamatan.

4.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1


Pelaksanaan siklus I merupakan kegiatan penelitian menganalisis data
hasil observasi awal. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengacu pada
prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi empat
44

tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan


dan evaluasi serta tahap analisi dan refleksi. Proses pembelajaran bedasarkan
persiapan pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tiga tahap yaitu
pendahuluan, inti dan penutup.

Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis karangan narasi melalui


model Consept Sentence yaitu: Guru memberikan salam, menyapa siswa,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa; Siswa berdoa bersama
dipimpin oleh ketua kelas; kemudian Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama dan dilanjutkan dengan tepuk semangat; selanjutnya Guru
melakukan apersepsi dengan menanyakan Apakah ada yang tau apa itu
karangan narasi? Apakah sudah pernah menulis karangan narasi?, selanjutnya
guru menyampaikan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran, setelah itu guru
menjelaskan materi dan melakukan Tanya jawab terkait materi karangan
narasi, lalu guru membagikan contoh teks karangan narasi dan meminta siswa
untuk membacanya dan mengidentifikasi komponen-komponen yang
terkandung dalam karangan narasi, kemudian guru menjelaskan contoh
menulis karangan narasi menggunakan kata kunci, selanjutntya siswa dibagi
menjadi empat kelompok, masing-masing perwakilan kelompok mengambil
kertas bertuliskan nomor kantong yang akan mereka peroleh pada kotak yang
berada paling bawah pada media papan kantong kata kunci, nomor yang akan
didapat akan sesuai dengan nomor kantong kata kunci yang diperoleh, setiap
kelompok menyusun karangan narasi sesuai dengan tema “Lebaran” dan kata
kunci yang diperoleh, setelah selesai perwakilan kelompok membacakan hasil
karangan narasi. Selanjutnya guru membahas hasil masing-masing kelompok,
memberi penguatan dan meberikan tugas individu. Setelah selesai guru
mengumpulkan hasil siswa, malakukan Tanya jawab dengan siswa mengenai
materi, bersama siswa menyimpulkan materi, berdoa bersama dan menutup
pembelajaran.
45

4.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pertemuan 1


1) Hasil Pengamatn Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1
Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi melalui model
consept sentence. Format pengamatan mencakup 16 aspek, mulai dari
awal sampai akhir pembelajaran. Pengamatan tersebut berhubungan
dengan kemampuan atau kompetensi siswa dalam proses pembelajaran.
Pada Siklus I Pertemuan 1 ini peneliti sudah menerapkan model
pembelajaran Consept Sentence dengan menggunakan media kantong
kata kunci. Setelah masing-masing kelompok memperoleh kata kunci
dengan tema “Lebaran” setiap kelompok membuat karangan narasi
berdasarkan kata kunci yang mereka peroleh. Saat proses pembelajaran
peneliti melakukan pengamatan mencakup 16 aspek penilaian dengan
hasil pengamatan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil pengamatan Kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran dari 16 aspek yang diamati, hanya 5 aspek atau 32,25%
yang terlihat dan 11 aspek atau 68,75% yang belum terlihat. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
A Kegiatan Pra Pembelajaran
1 Masuk Kelas dengan teratur √
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
3 Berdoa sebelum belajar √
B Kegiatan Membuka Pelajaran
4 Mampu menjawab apersepsi √
5 Mendengarkan materi dengan baik √
C Kegiatan Inti Pembelajaran
6 Memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi √
7 Aktif bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran √
8 Menggunakan media pembelajaran secara efektif √
9 Adanya interaksi yang baik antara siswa dan media yg digunakan √
10 Siswa tertarik pada materi yg disajikan dengan media √
46

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
11 Siswa mampu menulis karangan narasi sesuai kata kunci √
12 Menggunakan bahasa lisan atau tulisan yang baik dan benar √
13 Memelihara hubungan yang baik siswa dengan guru dan siswa lain √
14 Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan √
D Kegiatan Penutup
15 Mampu menyimpulkan materi yang dipelajari √
16 Berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran √
Jumlah 5 11
Presentase / Rata-rata 31,25% 68,75%
Kriteria Penilaian :

Keterangan :
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2) Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi
Melalui Model Consept Sentence Pada Siklus I Pertemuan 1
Dalam penelitian ini, terdapat empat aspek yang dinilai yaitu, (1)
Menuangkan Ide; (2) Rangkaian Peristiwa; (3) Urutan dan Struktur
Bahasa;dan (4) Tanda Baca dan Penggunaan Huruf Besar atau Kecil.
Berdasarkan data yang didapat dengan melakukan penilaian
kemampuan menulis karangan narasi melalui model consep sentence
didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.4 Nilai Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Riski √ √ √ √ 7 58% TM
2 Ibrahim √ √ √ √ 7 58% TM
3 Malik √ √ √ √ 7 58% TM
4 Rafi √ √ √ √ 6 50% TM
5 Galfin √ √ √ √ 4 33% TM
6 Rahmat √ √ √ √ 5 42% TM
7 Adelia √ √ √ √ 10 83% M
47

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
8 Nurain √ √ √ √ 7 58% TM
9 Nurhafizah √ √ √ √ 8 67% TM
10 Celsea √ √ √ √ 7 58% TM
11 Citra √ √ √ √ 10 83% M
12 Putri √ √ √ √ 5 42% TM
13 Alya √ √ √ √ 8 67% TM
14 Aulia √ √ √ √ 7 58% TM
15 Aurelia √ √ √ √ 8 67% TM
16 Alisa √ √ √ √ 10 83% M
17 Safira √ √ √ √ 10 83% M
18 Magfira √ √ √ √ 10 83% M
Jumlah 4 10 3 5 8 5 0 13 5 1 12 5 135 1131
Presentase/Rata-rata 62,83%
Keterangan:
A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Tanda Baca dan Penggunaan Huruf Besar atau Kecil
Secara klasikal berdasarkan tabel diatas dilihat presentase kemampuan
siswa adalah sebagai berikut.

Presentase Siswa Mampu :

Menurut Lailu (dalam Wardhani, 2019:35) bahwa “Untuk menentukan tingkat


tuntas belajar klasikal adalah:

Presentase Siswa Tidak Mampu : 100−28% ═ 72% atau 13 Siswa

Dilihat dari data diatas, hasil belajar siswa siklus I pertemuan 1 diketahui
bahwa dari empat aspek kemampuan menulis karangan narasi (1) Menuangkan
Ide; (2) Rangkaian Peristiwa; (3) Urutan dan Struktur Bahasa; dan (4)
Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar atau Kecil. Dari 18 jumlah siswa
48

keseluruhan yang memperoleh nilai diatas 75 berjumlah 5 siswa atau 28%


siswa yang mampu dan 13 siswa atau 72% siswa yang tidak mampu.

Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa diatas maka dapat disimpulkan


presentase kemampuan menulis karangan narasi pada setiap aspek penilaian
yang diamati yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.5 Presentase Hasil Kemampuan siswa Siklus I Pertemuan 1

Aspek Yang Dinilai


Siklus I
A B C D Jumlah
Pert 1
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM

Jlh 4 10 3 5 8 5 0 13 5 1 12 5 135
% 22,2 55,5 17 28 44,4 28 0 72,2 28 5,5 67 28 62,83%

Kriteria Penilaian % :

Keterangan :
M : Mampu
KM : Kurang Mampu
TM : Tidak Mampu
Dilihat dari data diatas pada aspek pertama yaitu Menuangkan ide, dari
18 siswa yang mampu 4 siswa atau 22,2%, kurang mampu 10 siswa atau 55,5
tidak mampu 3 siswa atau 17%. Pada aspek kedua yaitu rangkaian peristiwa,
dari 18 siswa yang mampu 5 siswa atau 28%, kurang mampu 8 siswa atau
44,4% dan tidak mampu 5 siswa atau 28%. Pada aspek ketiga yaitu Urutan dan
Struktur Bahasa, dari 18 siswa yang mampu 0 siswa atau 0%, kurang mampu
13 siswa atau 72,2% dan tidak mampu 5 siswa atau 28%. Pada aspek keempat
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil, dari 18 siswa yang mampu
1 siswa atau 5,5%, kurang mampu 12 siswa atau 67% dan tidak mampu 5 siswa
atau 28%.

Untuk lebih jelasnya, hasil peningkatan kemampuan siswa menulis


karangan narasi melalui model Consept Sentence ditunjukan dalam tabel
diagram berikut.
49

Tabel 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Observasi Awal dan Siklus I Pertemuan 1
30% 28%
25%

20%
Presentase

15%
12%
10%

5%

0%
Observasi Awal Siklus I Pertemuan 1

Tabel. Grafik Perbandingan Nilai Observasi Awal dan Siklus I Pertemuan


1

Dari data diatas dapat dilihat pada observasi awal terdapat 2 siswa atau
12% yang mampu, namun pada siklus I pertemuan 1 meningkat menjadi 5
siswa atau 28% yang mampu dalam menulis karangan narasi. Hal ini berarti
jumlah siswa meningkat yang mencapai indikator yang diharapkan sebesar 3
siswa.

4.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi Pertemuan 1


Berdasarkan hasil diskusi antara guru pengamat dengan peneliti bahwa
hasil pengamatan pada kegiatan siswa belum menunjukan peningkatan yang
cukup terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran. Untuk itu peneliti
melakukan refleksi terhadap beberapa kemampuan siswa yang belum terlihat
saat proses pembelajaran antara lain siswa belum masuk kekelas dengan teratur
dan belum menunjukan kesiapan menerima pembelajaran, saat guru melakukan
apersepsi untuk memulai pembelajaran siswa masih sulit merespon pertanyaan
guru dan belum bisa terfokus untuk mendengarkan penjelasan guru, siswa juga
kurang aktif bertanya saat proses pembelajaran karena masih kurang
keberanian bertanya saat proses pembelajaran.

Dalam tulisannya juga siswa belum mampu menggunakan kalimat yang


baik dan masih kebingungan menulis karangan narasi menggunkana kata kunci
hal ini dikarenakan kurangnya kosa kata yang dikuasai siswa hal ini juga
50

berpengaruh dalam keatifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.


Siswa juga belum mampu memelihara hubungan yang baik antara siswa
dengan siswa dan dengan guru, hal ini disebabkan guru kurang memahami
siswa pada saat pembelajaran. Untuk semua kekurangan dari hasil pengamatan
siswa tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajara.

Pertemuan 2
4.2.5 Tahap Perencanaan Pertemuan 2
Pada tahap ini peneliti bersama guru pengamat menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan bahan ajar, membuat media
yang akan digunakan dalam pembelajaran dan menyusun instrument penilaian
berupa lembar pengamatan.

4.2.6 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 2


Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 merupakan kegiatan penelitian
menganalisis data hasil siklus I pertmuan 1. Pelaksanaan penelitian tindakan
kelas ini mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya
yang meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan
tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi.
Proses pembelajaran berdasarkan persiapan pelaksanaan pembelajaran yang
terdiri dari tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis karangan narasi melalui


model Consept Sentence yaitu: Guru memberikan salam, menyapa siswa,
menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa; siswa berdoa bersama
dipimpin oleh ketua kelas kemudian menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama dan dilanjutkan dengan tepuk semangat; selanjutnya guru
melakukan apersepsi dengan mengaitkan dengan pembelajaran sebelumnya;
selanjutnya guru menyampaikan pokok pembahasan dan tujuan pembelajaran;
guru menjelaskan materi dan melakukan Tanya jawab terkait materi karangan
narasi; guru menjelaskan contoh karangan narasi dengan karangan yang masih
51

rumpang, kemudian guru dan siswa sama-sama melengkapi setiap setiap


kalimat dalam karangan yang rumpang tersebut; selanjutnya siswa dibagi
menjadi empat kelompok, perwakilan kelompok mengambil kertas bertuliskan
nomor kantong yang akan mereka peroleh pada kotak yang berada paling
bawah pada media papan kantong kata kunci, nomor yang akan didapat akan
sesuai dengan nomor kantong kata kunci yang diperoleh, setiap kelompok
menyusun karangan narasi sesuai dengan tema ”Kemerdekaan” dan kata kunci
yang diperoleh, setelah selesai perwakilan kelompok membacakan hasil
karangan narasi. Selanjutnya guru membahas hasil masing-masing kelompok,
memberi penguatan dan meberikan tugas individu. Setelah selesai guru
mengumpulkan hasil siswa, melakukan Tanya jawab dengan siswa mengenai
materi, bersama siswa menyimpulkan materi, berdoa bersama dan menutup
pembelajaran.

4.2.7 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pertemuan 2


1) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2
Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi melalui model
Consept Sentence. Format pengamatan mencakup 16 aspek mulai dari
awal sampai akhir pembelajaran. Pengamatan tersebut berhubungan
dengan kemampuan atau kompetensi dalam proses pembelajaran. Pada
Siklus I Pertemuan 2 ini peneliti juga menerapkan model pembelajaran
Consept Sentence dengan menggunakan media kantong kata kunci.
Setelah masing-masing kelompok memperoleh kata kunci dengan tema
“Kemerdekaan” setiap kelompok membuat karangan narasi berdasarkan
kata kunci yang mereka peroleh. Saat proses pembelajaran peneliti
melakukan pengamatan mencakup 16 aspek penilaian dengan hasil
pengamatan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran menunjukan bahwa dari 16 aspek yang diamati,
52

terdapat 10 aspek atau 62% yang terlihat dan 6 aspek atau 37% yang
belum terlihat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
A Kegiatan Pra Pembelajaran
1 Masuk Kelas dengan teratur √
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
3 Berdoa sebelum belajar √
B Kegiatan Membuka Pelajaran
4 Mampu menjawab apersepsi √
5 Mendengarkan materi dengan baik √
C Kegiatan Inti Pembelajaran
6 Memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi √
7 Aktif bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran √
8 Menggunakan media pembelajaran secara efektif √
9 Adanya interaksi yang baik antara siswa dan media yg
Digunakan √
10 Siswa tertarik pada materi yg disajikan dengan media √
11 Siswa mampu menulis karangan narasi sesuai kata kunci √
12 Menggunakan bahasa lisa atau tulisan yang baik dan benar √
13 Memelihara hubungan yang baik siswa dengan guru dan siswa lain √
14 Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan √
D Kegiatan Penutup
15 Mampu menyimpulkan materi yang dipelajari √
16 Berdoa sebelum mengakhiri pembelajar √
Jumlah 10 6
Presentase / Rata-rata 62% 37%

Kriteria Penilaian :

Keterangan :
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
53

2) Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi


Melalui Model Consept Sentence Pada Siklus I Pertemuan 2
Dalam penelitian ini, terdapat empat aspek yang dinilai yaitu (1)
Menuangkan ide; (2) Rangkaian Peristiwa; (3) Urutan dan struktur
bahasa; dan (4) tanda baca dan penggunaan huruf besar atau kecil.
Berdasarkan data yang didapat dengan melakukan penilaian
kemampuan menulis karangan narasi melalui model Consept Sentence,
didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.8 Nilai siswa Pada Siklus I Pertemuan 2

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Riski √ √ √ √ 8 67% TM
2 Ibrahim √ √ √ √ 7 58% TM
3 Malik √ √ √ √ 7 58% TM
4 Rafi √ √ √ √ 7 58% TM
5 Galfin √ √ √ √ 4 33% TM
6 Rahmat √ √ √ √ 7 58% TM
7 Adelia √ √ √ √ 10 83% M
8 Nurain √ √ √ √ 7 58% TM
9 Nurhafizah √ √ √ √ 11 92% M
10 Celsea √ √ √ √ 9 75% M
11 Citra √ √ √ √ 9 75% M
12 Putri √ √ √ √ 9 75% M
13 Alya √ √ √ √ 9 75% M
14 Aulia √ √ √ √ 8 67% TM
15 Aurelia √ √ √ √ 9 75% M
16 Alisa √ √ √ √ 9 75% M
17 Safira √ √ √ √ 11 92% M
18 Magfira √ √ √ √ 11 92% M
Jumlah 9 8 1 1 15 2 3 12 3 4 11 3 152 1266
Presentase/Rata-rata 70,33
Keterangan:
A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
54

C : Urutan dan Struktur Bahasa


D : Tanda Baca dan Penggunaan Huruf Besar atau Kecil
Secara klasikal berdasarkan tabel diatas dilihat presentase kemampuan
siswa adalah sebagai berikut.

Presentase Siswa Mampu :

Menurut Lailu (dalam Wardhani, 2019:35) bahwa “Untuk menentukan tingkat


tuntas belajar klasikal adalah : 56%

Presentase Siswa Tidak Mampu : 100 - 56% = 44% atau 8 siswa


Dilihat dari data diatas, hasil belajar siswa Siklus I Pertemuan 2 diketahui
bahwa dari empat aspek kemampuan menulis karangan narasi (1) Menuangkan
ide; (2) Rangkaian peristiwa; (3) Urutan dan Struktur bahas;dan (4)
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil. Dari 18 jumlah keseluruhan
siswa yang memperoleh nilai diatas 75 berjumlah 10 siswa atau 56% siswa
yang mampu dan 8 siswa atau 44% siswa yang tidak mampu.
Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa diatas maka dapat disimpulkan
presentase kemampuan menulis karangan narasi siswa pada setiap aspek
penilaian yang diamati yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.9 Presentase Hasil Kemampuan Siswa Siklus I Pertemuan 2

Aspek Yang Dinilai


Siklus
Jumlah
I A B C D
Pert 2
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM

Jlh 9 8 1 1 15 2 3 12 3 4 11 3 152

% 50 44,4 5,5 5,5 83,3 11,1 17 67 17 22,2 61,1 17 70,33%

Kriteria Penilaian % :

Keterangan :

M : Mampu
KM : Kurang Mampu
TM : Tidak Mampu
55

Dilihat dari data diatas pada aspek pertama yaitu Menuangkan ide dari 18
siswa, yang mampu 9 siswa atau 50%, Kurang mampu 8 siswa atau 44,4%, dan
tidak mampu 1 siswa atau 5,5%. Pada aspek kedua yaitu Rangkaian peristiwa
dari 18 siswa, yang mampu 1 siswa atau 5,5%, kurang mampu 15 siswa atau
83,3% dan tidak mampu 2 siswa atau 11,1%. Pada aspek ketiga yaitu Urutan
dan struktur bahasa dari 18 siswa, yang mampu 3 siswa atau 17%, kurang
mampu 12 siswa atau 67% dan tidak mampu 3 siswa atau 17%. Pada aspek
keempat yaitu Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil dari 18 siswa,
yang mampu 4 siswa atau 22,2%, kurang mampu 11 siswa atau 61,1% dan
tidak mampu 3 siswa atau 17%.

Untuk lebih jelasnya, hasil peningkatan kemampuan siswa menulis


karangan narasi melalui model Consept Sentence ditunjukan dalam tabel
diagram berikut.

Tabel 4.10 Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan Siklus I


Pertemuan 2
60% 56%
50%

40%
Presentase

30% 28%

20%

10%

0%
Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2

Tabel. Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan Siklus I


Pertemuan 2

Dari data diatas dapat dilihat pada siklus I Pertemuan 1 terdapat 5 siswa
atau 28% yang mampu, namun pada siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi
10 siswa atau 56% yang mampu dalam menulis karangan narasi. Hal ini berarti
jumlah siswa meningkat yang mencapai indikator yang diharapkan sebesar 5
siswa.
56

4.2.8 Tahap Analisis dan Refleksi Pertemuan 2


Berdasarkan hasil diskusi antara guru pengamat dengan peneliti bahwa
hasil pengamatan kegiatan siswa belum menunjukan peningkatan yang cukup
terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran. Untuk itu peneliti
melakukan refleksi terhadap beberapa kemampuan siswa yang belum terlihat
saat proses pembelajaran antara lain siswa belum terlihat masuk dikelas dengan
teratur hal ini terlihat saat guru sudah berada dikelas masih ada beberapa siswa
yang masih di luar kelas. Siswa juga belum terlihat mendengarkan materi
dengan baik, hal ini terlihat ada beberapa siswa yang sedang asik bercerita
tanpa mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi.

Siswa juga belum maksimal dalam aktif bertanya saat guru menjelaskan
materi, hal ini terlihat saat guru menjelaskan siswa terlihat masih takut dan
malu bertanya soal materi. Siswa juga belum maksimal dalam menulis
karangan narasi sesuai kata kunci, hal ini terlihat masih ada beberapa siswa
yang masih belum paham bagaimana menulis karangan narasi sesuai kata
kunci. Siswa juga belum maksimal dalam aktif mengerjakan tugas yang
diberikan, hal ini terlihat saat membuat karangan narasi dengan kelompok ada
beberapa siswa yang malah tidak bekerja sama dengan anggota kelompok yang
lain dan malah fokus dengan kesibukannya yang lain. Untuk semua
kekurangan dari hasil pengamatan siswa tersebut menjadi acuan bagi peneliti
untuk meningkatkan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran selanjutnya.

Pertemuan 3
4.2.9 Tahap Perencanaan Pertemuan 3
Pada tahap ini peneliti bersama guru pengamat menyiapakan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan bahan ajar, membuat media
yang akan digunakan dalam pembelajaran dan menyusun instrument berupa
lembar pengamatan.
57

4.2.10 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 3


Pelaksanaan siklus I Pertemuan 3 merupakan kegiatan penelitian
menganalisi data siklus I Pertemuan 2. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
ini mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang
meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan,
tahap pemantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi. Proses
pembelajaran berdasarkan persiapan pelaksanaan pembelajaran yang terdiri
dari tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis karangan narasi melalui


model Consept Sentence yaitu: Guru memberikan salam, menyapa siswa,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa; siswa berdoa bersama
dipimpin oleh ketua kelas; kemudian menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama dan dilanjutkan dengan tepuk semangat; selanjutnya guru
melakukan apersepsi dengaan mengaitkan dengan pembelajaran sebelumnya;
selanjutnya guru menyampaikan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran, guru
menjelaskan materi dan melakukan Tanya jawab terkait materi karangan
narasi; guru menunjukan contoh kata kunci dari karangan narasi dengan tema
Banjir kemudian guru dan siswa sama-sama membuat karangan narasi dengan
tema Banjir sesuai dengan kata kunci yang ada; selanjutnya siswa dibagi
menjadi empat kelompok, perwakilan kelompok mengambil kertas bertuliskan
nomor kantong yang akan mereka peroleh pada kotak yang berada paling
bawah pada media papan kantong kata kunci, nomor yang akan didapat akan
sesuai dengan nomor kantong kata kunci yang akan diperoleh, setiap kelompok
menyusun karangan narasi sesuai dengan tema “Kerja Bakti” dan kata kunci
yang diperoleh; setelah selesai perwakilan kelompok membacakan hasil
karangan narasi; Selanjutnya guru membahas hasil masing-masing kelompok,
memberi penguatan dan memberikan tugas individu; setelah selesia guru
mengumpulkan hasil siswa, melakukan Tanya jawab dengan siswa mengenai
materi, berdoa bersama siswa dan menutup pembelajaran.
58

4.2.11 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pertemuan 3


1) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 3
Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi melalui model
Consept Sentence. Format pengamatan mencakup 16 aspek mulai dari
awal sampai akhir pembelajaran. Pengamatan tersebut berhubungan
dengan kemampuan atau kompetensi dalam proses pembelajaran. Pada
Siklus I Pertemuan 3 ini peneliti juga menerapkan model pembelajaran
Consept Sentence dengan menggunakan media kantong kata kunci.
Setelah masing-masing kelompok memperoleh kata kunci dengan tema
“Kerja Bakti” setiap kelompok membuat karangan narasi berdasarkan
kata kunci yang mereka peroleh. Saat proses pembelajaran peneliti
melakukan pengamatan mencakup 16 aspek penilaian dengan hasil
pengamatan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran menunjukan bahwa dari 16 aspek yang diamati,
terdapat 11 aspek atau 69% yang terlihat dan 5 aspek atau 31% yang
belum terlihat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 3

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
A Kegiatan Pra Pembelajaran
1 Masuk Kelas dengan teratur √
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
3 Berdoa sebelum belajar √
B Kegiatan Membuka Pelajaran
4 Mampu menjawab apersepsi √
5 Mendengarkan materi dengan baik √
C Kegiatan Inti Pembelajaran
6 Memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi √
7 Aktif bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran √
8 Menggunakan media pembelajaran secara efektif √
9 Adanya interaksi yang baik antara siswa dan media yg digunakan √
10 Siswa tertarik pada materi yg disajikan dengan media √
59

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
11 Siswa mampu menulis karangan narasi sesuai kata kunci √
12 Menggunakan bahasa lisan atau tulisan yang baik dan benar √
13 Memelihara hubungan yang baik siswa dengan guru dan siswa lain √
14 Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan √
D Kegiatan Penutup
15 Mampu menyimpulkan materi yang dipelajari √
16 Berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran √
Jumlah 11 5
Presentase / Rata-rata 69% 31%
Kriteria Penilaian :

Keterangan :
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2) Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi
Melalui Model Consept Sentence Pada Siklus I Pertemuan 3
Dalam penelitian ini, terdapat empat aspek yang dinilai yaitu (1)
Menuangkan ide; (2) Rangkaian Peristiwa; (3) Urutan dan Struktur
Bahasa;dan (4) Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil.
Berdasarkan data yang didapat dengan melakukan penilaian
kemampuan menulis karangan narasi melalui model Consept Sentence
didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.12 Nilai Siswa Pada Siklus I Pertemuan 3

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Riski √ √ √ √ 8 67% TM
2 Ibrahim √ √ √ √ 9 75% M
3 Malik √ √ √ √ 9 75% M
4 Rafi √ √ √ √ 6 50% TM
5 Galfin √ √ √ √ 5 42% TM
6 Rahmat √ √ √ √ 9 75% M
7 Adelia √ √ √ √ 11 92% M
60

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
8 Nurain √ √ √ √ 9 75% M
9 Nurhafiza √ √ √ √ 11 92% M
10 Celsea √ √ √ √ 10 83% M
11 Citra √ √ √ √ 9 75% M
12 Putri √ √ √ √ 8 67% TM
13 Alya √ √ √ √ 10 83% M
14 Aulia √ √ √ √ 11 92% M
15 Aurelia √ √ √ √ 8 67% TM
16 Alisa √ √ √ √ 10 83% M
17 Safira √ √ √ √ 11 92% M
18 Magfira √ √ √ √ 10 83% M
Jumlah 9 9 0 11 6 1 5 11 2 1 14 3 164 1368
Presentase/Rata-rata 76,00%
Keterangan:
A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Tanda Baca dan Penggunaan Huruf Besar atau Kecil
Secara klasikal berdasarkan tabel diatas dilihat presentase kemampuan
siswa adalah sebagai berikut.

Presentase Siswa Mampu :

Menurut Lailu (dalam Wardhani, 2019:35) bahwa Untuk menentukan tingkat


tuntas belajar klasikal adalah :

Presentase Siswa Tidak Mampu : 100-72% = 28% atau 5 siswa

Dilihat dari data diatas, hasil belajar siswa siklus I pertemuan 3 diketahui
bahwa dari empat aspek kemampuan menulis karangan narasi (1) Menuangkan
ide; (2) Rangkaian Peristiwa; (3) Urutan dan struktur bahasa;dan (4)
61

Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil. Dari 18 jumlah keseluruhan
siswa yang memperoleh nilai diatas 75 berjumlah 13 siswa atau 72% siswa
yang mampu dan 5 siswa atau 28% siswa yang tidak mampu.

Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa diatas maka dapat disimpulkan


presentase kemampuan menulis karangan narasi siswa pada setiap aspek
penilaian yang diamati yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.13 Presentase hasil kemampuan siswa pada Siklus I Pertemuan 3

Aspek Yang Dinilai


Jumlah
Siklus I A B C D
Pert 3
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM

Jlh 9 9 0 11 6 1 5 11 2 1 14 3 164

% 50 50 0 61 33 5,5 28 61 11 5,5 78 17 76,00%

Kriteria Penilaian % :

Keterangan :

M : Mampu
KM : Kurang Mampu
TM : Tidak Mampu
Dilihat dari data diatas pada aspek pertama yaitu Menuangkan ide dari 18
siswa, yang mampu 9 siswa atau 50%, kurang mampu 9 siswa atau 50% dan
tidak mampu 0 siswa atau 0%. Pada aspek kedua Rangkaian peristiwa dari 18
siswa, yang mampu 11 siswa atau 61%, kurang mampu 6 siswa atau 33% dan
tidak mampu 1 siswa atau 5,5%. Pada aspek ketiga yaitu Urutan dan struktur
bahasa dari 18 siswa, yang mampu 5 siswa atau 28%, kurang mampu 11 siswa
atau 61% dan tidak mampu 2 siswa atau 11%. Pada aspek keempat yaitu
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil dari 18 siswa, yang mampu
1 siswa atau 5,5%, kurang mampu 14 siswa atau 78% dan tidak mampu 3 siswa
atau 17%.
62

Untuk lebih jelasnya, hasil peningkatan kemampuan siswa menulis


karangan narasi melalui model Consept Sentence ditunjukan dalam tabel
diagram berikut.

Tabel 4.14 Tabel Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Pertemuan 2 dan Siklus I
Pertemuan 3
80%
72%
70%
60% 56%
Presentase

50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Pertemuan 2 Siklus I Pertemuan 3

Tabel. Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Pertemuan 2 dan Siklus I


Pertemuan 3

Dari data diatas dapat dilihat pada siklus I pertemuan 2 terdapat 10 siswa
atau 56% yang mampu, namun pada siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi
13 siswa atau 72 yang mampu dalam menulis karangan narasi. Hal ini berarti
jumlah siswa meningkat yang mencapai indikator ng diharapkan sebesar 3
siswa.

4.2.12 Tahap Analisis dan Refleksi Pertemuan 3


Berdasarkan hasil diskusi atara guru pengamat dengan peneliti bahwa
hasil pengamatan kegiatan siswa belum menunjukan peningkatan yang cukup
terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran. Untuk itu peneliti
bersama guru pengamat melakukan refleksi terhadap beberapa kemampuan
siswa yang belum terlihat saat proses pembelajaran antara lain sisswa belum
memasuki kelas dengan teratur sebab terlihat saat guru sudah siap untuk
memulai pembelajaran masih ada beberapa siswa yang baru memasuki kelas.
Siswa juga belum mendengarkan dan memperhatikan dengan baik saat guru
menjelaskan sebab terlihat saat guru menjelaskan materi ada beberapa siswa
63

yang terlihat sedang bercerita dengan temannya yang lain. Siswa juga belum
maksimal dalam menulis karangan narasi menggunakan kata kunci, sebab ada
beberpa siswa yang saat menulis karangan narasi tidak menggunakan semua
kata kunci yang diperoleh. Siswa juga belum aktif dalam mengerjakan tugas
sebab terlihat masih ada beberapa siswa yang malas saat diberikan tugas.
Untuk semua kekurangan dari hasil pengamatan siswa tersebut menjadi acuan
bagi peneliti untuk meningkatkan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran
selanjutnya.

4.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II


Pada pelaksanaan siklus II pada dasarnya merupakan lanjutan dari
tindakan siklus I. Pada siklus ini lebih diupayakan untuk memecahakan
kendala yang telah ditemui pada kegiatan siklus I. Pelaksanaan siklus II
dilaksanakan pada hari selasa 18 Februari pukul 10.00-13.30. Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini mengacu pada prosedur penelitian yang telah
ditetapkan sebelumnya yang meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi serta tahap analisi
dan refleksi.

4.3.1 Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti bersama guru pengamat mempersiapkan rencana


pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan bahan ajar, Jadwal pelaksanaan
pembelajaran, menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran
dan menyusun instrument penilaian berupa lembar pengamatan.

4.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan kegiatan penelitian menganalisi data


hasil siklus I. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengacu pada prosedur
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi empat tahap yaitu
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi
serta tahap analisi dan refleksi. Proses pembelajaran berdasarkan persiapan
64

persiapan pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tiga tahap yaitu


pendahuluan, inti dan penutup.
Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis karangan narasi melalui
model Consept Sentence yaitu: Guru memberikan salam, menyapa siswa,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa; siswa berdoa bersama
dipimpin oleh ketua kelas; kemudian menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama dan dilanjutkan dengan tepuk semangat; selanjutnya guru
melakukan apersepsi dengan mengaitkan dengan pembelajaran sebelumnya;
selanjutnya guru menyampaikan pokok pembahasan dan tujuan pembelajaran;
guru menjelaskan materi dan contoh karangan narasi sesuai kata kunci dengan
tema Guru dan melakukan Tanya jawab terkait materi dan contoh karangan
narasi sesuai kata kunci; selanjutnya siswa dibagi menjadi empat kelompok,
perwakilan kelompok mengambil kertas bertuliskan nomor kantong yang akan
mereka peroleh pada kotak yang berada paling bawah pada media papan
kantong kata kunci, nomor yang didapat akan sesuai dengan nomor kantong
kata kunci yang akan diperoleh, setiap kelompok menyusun karangan narasi
sesuai dengan tema “Liburan” dan kata kunci yang diperoleh; setelah selesai
perwakilan kelompok membacakan hasil karangan narasi; selanjutnya guru
membahas hasil masing-masing kelompok, memberi penguatan dan
memberikan tugas individu; setelah selesai guru mengumpulkan hasil siswa,
melakukan Tanya jawab dengan siswa mengenai proses pembelajaran dan
bersama-sama menyimpulkan pembelajaran, berdoa bersama dan menutup
pembelajara.

4.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Siklus II

1) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Pembelajaran Siklus II


Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi melalui model
Consept Sentence. Format pengamatan mencakup 16 aspek mulai dari
awal sampai akhir pembelajaran. Pengamatan tersebut berhubungan
dengan kemampuan atau kompetensi dalam proses pembelajaran. Pada
65

Siklus II ini peneliti juga menerapkan model pembelajaran Consept


Sentence dengan menggunakan media kantong kata kunci. Setelah
masing-masing kelompok memperoleh kata kunci dengan tema
“Liburan” setiap kelompok membuat karangan narasi berdasarkan kata
kunci yang mereka peroleh. Saat proses pembelajaran peneliti melakukan
pengamatan mencakup 16 aspek penilaian dengan hasil pengamatan
sebagai berikut.
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran menunjukan bahwa dari 16 aspek yang diamati,
terdapat 14 aspek atau 87% yang terlihat dan 2 aspek atau 12% yang
belum terlihat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
A Kegiatan Pra Pembelajaran
1 Masuk Kelas dengan teratur √
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
3 Berdoa sebelum belajar √
B Kegiatan Membuka Pelajaran
4 Mampu menjawab apersepsi √
5 Mendengarkan materi dengan baik √
C Kegiatan Inti Pembelajaran
6 Memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi √
7 Aktif bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran √
8 Menggunakan media pembelajaran secara efektif √
9 Adanya interaksi yang baik antara siswa dan media yg digunakan √
10 Siswa tertarik pada materi yg disajikan dengan media √
11 Siswa mampu menulis karangan narasi sesuai kata kunci √
12 Menggunakan bahasa lisan atau tulisan yang baik dan benar √
13 Memelihara hubungan yang baik siswa dengan guru dan siswa lain √
14 Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan √
D Kegiatan Penutup
15 Mampu menyimpulkan materi yang dipelajari √
16 Berdoa sebelum mengakhiri √
Jumlah 14 2
Presentase / Rata-rata 87% 12%
66

Kriteria Penilaian :

Keterangan :
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2) Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi
Melalui Model Consept Sentence Pada Siklus II
Dalam penelitian ini, terdapat empat aspek yang dinilai yaitu (1)
Menuangkan ide; (2) Rangkaian Peristiwa; (3) Urutan dan struktur
bahasa; dan (4) Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil.
Berdasarkan data yang didapat dengan melakukan penilaian
kemampuan menulis karangan narasi siswa melalui model Consept
Sentence didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.16 Nilai Siswa Pada Siklus II

Aspek Yang Dinilai


Nama
No Skor % KET
Siswa A B C D
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Riski √ √ √ √ 10 83% M

2 Ibrahim √ √ √ √ 10 83% M

3 Malik √ √ √ √ 11 92% M

4 Rafi √ √ √ √ 8 67% TM

5 Galfin √ √ √ √ 8 67% TM

6 Rahmat √ √ √ √ 10 83% M

7 Adelia √ √ √ √ 10 83% M

8 Nurain √ √ √ √ 9 75% M

9 Nurhafizah √ √ √ √ 11 92% M

10 Celsea √ √ √ √ 11 92% M

11 Citra √ √ √ √ 10 83% M

12 Putri √ √ √ √ 10 83% M
67

Aspek Yang Dinilai


Nama
No Skor % KET
Siswa A B C D
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

13 Alya √ √ √ √ 11 92% M

14 Aulia √ √ √ √ 10 83% M

15 Aurelia √ √ √ √ 9 75% M

16 Alisa √ √ √ √ 10 83% M

17 Safira √ √ √ √ 11 92% M

18 Magfira √ √ √ √ 11 92% M

Jumlah 16 2 0 14 4 0 6 12 0 0 18 0 180 1500

Presentase/Rata-rata
83,33%
Keterangan:
A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Tanda Baca dan Penggunaan Huruf Besar atau Kecil
Secara klasikal berdasarkan tabel diatas dapat dilihat presentase
kemampuan siswa adalah sebagai berikut.

Presentase Siswa Mampu :

Menurut Lailu (dalam Wardhani, 2019:35) bahwa untuk menentukan tingkat


tuntas belajar klasikal adalah :

Presentase Siswa Tidak Mampu : 100 – 89% = 11 % atau 2 siswa


Dilihat dari data diatas, hasil belajar siswa siklus II diketahui bahwa dari
empat aspek kemampuan menulis karangan narasi (1) Menuangkan Ide; (2)
Rangkaian Peristiwa; (3) Urutan dan struktur bahasa; dan (4) Penggunaan
tanda baca dan huruf besar atau kecil, dari 18 jumlah keseluruhan siswa yang
memperoleh nilai diatas 75 berjumlah 16 siswa atau 89% siswa yang mampu
dan 2 siswa atau 11% siswa yang tidak mampu
68

Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa diatas maka dapat disimpulkan


presentase kemampuan menulis karangan narasi siswa pada setiap aspek
penilaian yyang diamati yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.17 Presentase hasil kemampuan siswa pada Siklus II

Aspek Yang Dinilai


Siklus II A B C D Jumlah
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM

Jlh 16 2 0 14 4 0 6 12 0 0 18 0 180

% 89 12 0 78 22 0 33 67 0 0 100 0 83,33%

Kriteria Penilaian % :

Keterangan :
M : Mampu
KM : Kurang Mampu
TM : Tidak Mampu
Dilihat dari data diatas pada aspek pertama yaitu Menuangkan ide dari 18
siswa, yang Mampu 16 siswa atau 12%, kurang mampu 2 siswa atau 12% dan
tidak mampu 0 siswa atau 0%. Pada aspek kedua Rangkaian peristiwa dari 18
siswa, yang mampu 14 siswa atau 78%, kurang mampu 4 siswa atau 22% dan
tidak mampu 0 siswa atau 0%. Pada aspek ketiga yaitu Urutan dan struktur
bahasa dari 18 siswa, yang mampu 6 siswa atau 33%, kurang mampu 12 siswa
atau 67% dan tidak mampu 0 siswa atau 0%. Pada aspek keempat yaitu
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil dari 18 siswa, yang mampu
0 siswa atau 0%, kurang mampu 18 siswa atau 100% dan tidak mampu 0 siswa
atau 0%.
Untuk lebih jelasnya, hasil peningkatan kemampuan siswa menulis
karangan narasi melalui model Consept Sentence ditunjukan dalam tabel
diagram berikut.
69

Tabel 4.18 Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Pertemuan 3 dan Siklus II


100%
90% 89%
80% 72%
70%
Presentase

60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Pertemuan 3 Siklus II

Tabel. Grafik Perbandingan Nilai Siklus I Pertemuan 3 dan Siklus II

Dari data diatas dapat dilihat pada siklus I Pertemuan 3 terdapat 13 siswa
atau 72% yang mampu, namun pada siklus II meningkat menjadi 16 siswa atau
89% yang mampu menulis karangan narasi. Hal ini berarti jumlah siswa
meningkat yang mencapai indikator yang diharapkan sebesar 3 siswa.

4.3.4 Tahap Analisi dan Refleksi Siklus II


Berdasarkan hasil diskusi antara guru pengamat dengan peneliti setelah
melakukan perbaikan dan penyempurnaan perencanaan pembelajaran
berdasarkan hasil analisi dan refleksi pada siklus I maka hasil pengamatan
pelaksanaan kegiatan belajar siswa dari 16 aspek yang diamati pada Siklus I
pertemuan pertama dengan kriteria Terlihat 5 aspek atau 32,25% dan belum
terlihat 11 aspek atau 68,75%. Siklus I pertemuan kedua kriteria Terlihat 10
aspek atau 62% dan belum terlihat 6 aspek 37%. Siklus I Pertemuan ketiga
dengan kriteria Terlihat 11 aspek atau 67% dan belum terlihat 5 aspek atau
31%. Sedangkan pada Siklus II terjadi peningkatan dari 16 aspek yang diamati
kriteria Terlihat 14 aspek atau 87% dan belum terlihat 2 aspek atau 12%.
Memperhatikan data hasil pengamatan pelaksanaan kegiatan belajar siswa telah
menunjukan hasil yang baik.
70

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian diatas tentang peningkatan kemampuan
siswa menulis karangan narasi dapat dilihat adanya kemajuan yang sangat baik
dengan melalui model Consept Sentence. Keaktifan siswa dalam proses belajar
berangsur-angsur meningkat. Penelitian yang dilakukan bukan hanya pada
kegiatan siswa saja, tetapi juga mengamati guru selama proses pembelajaran
berlangsung. Dari deskripsi hasil penelitian yang dilaksanakan pada setiap
siklus diatas, maka dapat diuraikan pembahasan hasil pada setiap siklus
sebagai berikut.

1. Rizki A. Musa, pada observasi awal termasuk salah satu siswa yang
tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan pertama
aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian peristiwa tidak
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan Aspek
penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan kedua
memperoleh nilai 58 dan termasuk kategori tidak mampu. Pada siklus I
pertemuan kedua aspek Menuangkan ide kurang mampu 2, aspek
Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh nilai 67 dan termasuk kategori Tidak
mampu.
Pada siklus I pertemuan ketigaa aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan
struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan
huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai pada siklus I pertemuan ketiga memperoleh nilai 67 dan termasuk
kategori tidak mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
kurang mampu, aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
71

kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada Siklus II


memperoleh nilai 83 dan termasuk kategori Mampu. Jadi dari observasi
awal, Siklus I dan Siklus II siswa tersebut mengalami peningkatan dalam
Menulis Karangan Narasi melalui Model Conspet Sentence.
2. Ibrahim Nusi, pada observasi awal termasuk salah satu siswa yang
tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan pertama
pada aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkain peristiwa
kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa tidak mampu dan
aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu
2. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama
memperoleh skor 58 dan termasuk kategori tidak mampu. Pada siklus I
pertemuan kedua aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek
Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
tidak mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh skor 58 dan termasuk kategori tidak
mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa mampu, apek Urutan dan struktur
bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada
siklus I pertemuan ketiga mamperoleh skor 75 dan termasuk kategori
mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian
peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan
aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu.
Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 83
dan termasuk kategori mampu. Jadi dari observasi awal, siklus I dan
siklus II siswa tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan
narasi melalui model Consept Sentence.
3. Syarifudin Malik Pakaya, pada observasi awal termasuk salah satu
siswa yang tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I
72

pertemuan pertama aspek Menuangkan Ide mampu, aspek Rangkaian


peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa tidak mampu dan
aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu.
Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama
memperoleh skor 58 dan termasuk kategori tidak mampu. Pada sisklus I
pertemuan kedua aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek
Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
tidak mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh skor 58 dan termasuk kategori tidak
mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada
siklus I pertemuan ketiga memperoleh skor 75 dan termasuk kategori
mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian
peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 92 dan
termasuk kategori mampu. Jadi dari observasi awal, siklus I dan siklus II
siswa tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan narasi
melalui model Consept Sentence.
4. Rafi Hiola, pada observasi awal termasuk salah satu siswa yang
tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan pertama
aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian peristiwa
kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa tidak mampu dan
aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil tidak mampu.
Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama
memperoleh skor 50 dan termasuk kategori tidak mampu. Pada siklus I
pertemuan kedua aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek
73

Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa


kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil tidak mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh skor 58 tidak mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan
struktur bahasa tidak mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan
huruf besar atau kecil tidak mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai pada Siklus I pertemuan ketiga memperoleh skor 50 dan termasuk
kategori tidak mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan
struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan
huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai apada siklus II memperoleh skor 67 dan termasuk kategori tidak
mampu dikarenakan siswa tersebut pada siklus II saat mengerjakan tugas
terlihat tidak serius dan sering keluar masuk kelas sehingga tugas yang
diberikan tidak dikerjakan dengan baik sehingga dari empat aspek
tersebut mendapat nilai yang kurang maksimal dalam menulis karangan
narasi melalui model Consept Sentence.
5. Galfin S. Niode, pada observasi awal termasuk salah satu siswa
yang tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan
pertama aspek Menuangkan ide tidak mampu, aspek Rangkaian peristiwa
tidak mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa tidak mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil tidak mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama
memperoleh skor 33 dan termasuk kategori tidak mampu. Pada siklus I
pertemuan kedua aspek Menuangkan ide tidak mampu, aspek Rangkaian
peristiwa tidak mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa tidak mampu
dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil tidak
mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan
kedua memperoleh skor 33 dan termasuk kategori tidak mampu.
74

Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide kurang


mampu, aspek Rangkaian peristiwa tidak mampu, aspek Urutan dan
struktur bahasa tidak mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan
huruf besar atau kecil tidak mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai pada siklus I pertemuan ketiga memperoleh skor 42 dan termasuk
kategori tidak mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan
struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan
huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai pada siklus II memperoleh skor 67 dan termasuk kategori tidak
mampu dikarenakan siswa tersebut pada siklus II terlihat sanagt malas
mengerjakan tugas dan malah terlihat lebih banyak bercerita dengan
teman disebelahnya sehingga tugas yang diberikan tidak dikerjakan
dengan baik sehingga dari empat aspek tersebut mendapat nilai yang
kurang maksimal dalam menulis karangan narasi melalui model Consept
Sentence.
6. Rahmat F. Hasan, pada observasi awal termasuk salah satu siswa
yang tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan
pertama aspek Menuangkan ide tidak mampu, aspek Rangkaian
peristiwa tidak mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu
dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil tidak
mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada pada siklus I
pertemuan pertama memperoleh skor 42 dan termasuk kategori tidak
mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek Menuangkan kan ide
kurang mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan
dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca
dan huruf besar atau kecil tidak mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai pada siklus I pertemuan kedua memperoleh skor 58 dan termasuk
kategori tidak mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur
75

bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada
siklus I pertemuan ketiga memperoleh skor 75 dan termasuk kategori
mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian
peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan
aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu.
Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 83
dan termasuk kategori mampu. Jadi dari observasi awal, siklus I dan
siklus II siswa tersebut mengalami peningkatan dalam menulis Karangan
narasi melalui model Consept Sentence.
7. Adelia Arbi, pada observasi termasuk salah satu siswa yang tidak
mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan pertama aspek
Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek
Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan spek Penggunaan tanda
baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek
yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 83 dan
termasuk kategori mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek
Menuangkan ide mampu, aspek Rangkain peristiwa kurang mampu,
aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan
tanda baca dan huruf besar atau kecil mampu. Secara keseluruhan aspek
yang dinilai pada siklus I pertemuan kedua memperoleh skor 83 dan
termasuk kategori mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan ketiga memperoleh skor 92 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 83 dan
76

termasuk kategori mampu. Jadi pada observasi awal, siklus I dan siklus II
siswa tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan melalui
model Consept Sentence.
8. Nurain Hasan, pada observasi awal termasuk salah satu siswa yang
tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan pertama
aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian peristiwa tidak
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama
memperoleh skor 58 dan termasuk kategori tidak mampu. Pada siklus I
pertemuan kedua aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek
Rangkaian peristiwa tidak mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh skor 58 dan termasuk kategori tidak
mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan ketiga memperoleh skor 75 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus II aspek Menuangkan ide memperoleh skor 3, aspek
Rangkain peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus
II memperoleh skor 75 dan termasuk kategori mampu. Jadi dari observasi
awal, siklus I dan siklus II siswa tersebut mengalami peningkatan dalam
menulis karangan narasi melalui model Consept Sentence.
9. Nurhafizah Musa, pada observasi awal termasuk salah satu siswa
yang tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan
pertama aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian
77

peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang


mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan pertama memperoleh skor 67 dan termasuk kategori tidak
mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh skor 92 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga pada aspek Menuangkan ide
mampu, aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Penggunaan tanda
baca dan huruf besar atau kecil mampu dan aspke Penggunaan tanda baca
dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek
yang dinilai pada siklus I pertmuan ketiga memperoleh skor 92 dan
termasuk kategori mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkain peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II
memperoleh skor 92 dan termasuk kategori mampu. Jadi dari observasi
awal, siklus I dan siklus II siswa tersebut mengalami peningkatan dalam
menulis Karangan narasi melalui model Consept Sentence.
10. Celsea S. Gaharu, pada observasi awal termasuk salah satu siswa
yang tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan
pertama aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian
peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang
mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
tidak mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan pertama memperoleh skor 58 dan termasuk kategori tidak
mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkain peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
78

atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada
siklus I pertemuan kedua memperoleh skor 75 dan termasuk kategori
mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
mampu dan spek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil tidak
mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan
ketiga memperoleh skor 83 dan termasuk kategori mampu. Pada siklus II
aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkain peristiwa mampu, aspek
Urutan dan struktur bahasa mampu dan aspek Penggunaan tanda baca
dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek
yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 92 dan termasuk kategori
mampu. Jadi dari observasi awal, siklus I dan siklus II siswa tersebut
mengalami peningkatan dalam menulis karangn narasi melalui model
Consept Sentence.
11. Citra K. Abdullah, pada observasi awal termasuk salah satu siswa
yang tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan
pertama aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama
memperoleh skor 83 dan termasuk kategori mampu. Pada siklus I
pertemuan kedua aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek
Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang
mampu 2 dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh skor 75 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada
79

siklus I pertemuan ketiga memperoleh skor 75 dan termasuk kategori


mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian
peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan
aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu.
Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 83
dan termasuk kategori mampu. Jadi dari observasi awal, siklus I dan
siklus II siswa tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan
narasi melalui model Consept Sentence.
12. Putri K. Adam, pada observasi awal termasuk siswa yang tidak
mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan pertama aspek
Menuangkan ide tidak mampu, aspek Rangkaian peristiwa tidak mampu,
aspek Urutan dan struktur bahasa tidak mampu dan aspek Penggunaan
tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan
aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 42
dan termasuk kategori tidak mampu. Pada siklus I pertemuan kedua
aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan kedua
memperoleh skor 75 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang, aspek Urutan dan struktur
bahasa kurang mampu dan apek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada
siklus I pertemuan ketiga memperoleh skor 67 dan termasuk kategori
tidak mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek
Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang
mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II
memperoleh skor 83 dan termasuk kategori mampu. jadi pada observasi
80

awal, siklus I dan siklus II siswa tersebut mengalami peningkatan dalam


menulis karangan narasi melalui Model Consept Sentence.
13. Alya C. Tuna, pada observasi awal termasuk salah satu siswa yang
tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan pertama
aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian peristiwa
kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan
aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu.
Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama
memperoleh skor 67 dan termasuk kategori tidak mampu. Pada siklus I
pertemuan kedua aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian
peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang
mampu dan aspek penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh skor 75 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkain peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan ketiga memperoleh skor 83 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 92 dan
termasuk kategori mampu. Jadi dari obervasi awal, siklus I dan siklus II
siswa tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan narasi
melalui model Consept Sentence.
14. Siti Aulia Dunggio, pada observasi awal termasuk salah satu siswa
yang tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan
pertama aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian
peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang
mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
81

tidak mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I


pertemuan pertama memperoleh skor 58 dan termasuk kategori tidak
mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan
struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan
huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai pada siklus I pertemuan kedua memperoleh skor 67 dan termasuk
kategori tidak mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan ketiga memperoleh skor 92 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 83 dan
termasuk kategori mampu. Jadi dari observasi awal, siklus I dan siklus II
siswa tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan narasi
melalui model Consept Sentence.
15. Siti Aurelia Dunggio, pada observasi awal termasuk salah satu siswa
yang tidak mampu menuli karangan narasi. Pada siklus I pertemuan
pertama aspek Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian
peristiwa kurang mampu, apek Urutan dan struktur bahasa kurang
mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang diperoleh pada siklsu I
pertemuan pertama memperoleh skor67 dan termasuk kategori tidak
mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang diperoleh pada
82

siklus I pertemuan kedua memperoleh skor 75 dan termasuk kategori


mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide kurang
mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan
struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan
huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai pada siklus I pertemuan ketiga memperoleh skor 67 dan termasuk
kategori tidak mampu. Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada
siklus II memperoleh skor 75 dan termasuk kategori mampu. Jadi dari
observasi awal, siklus I dan siklus II siswa tersebut mengalami
peningkatan dalam menulis karangan narasi melalui mode Consept
Sentence.
16. Alisa F. Sari, pada observasi awal termasuk salah satu siswa yang
tidak mampu menulis karangan narasi. Pada siklus I pertemuan pertama
aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkain peristiwa mampu, aspek
Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda
baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek
yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 83 dan
termasuk kategori mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek
Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu,
aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan
tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan
aspek yang dinilai pada siklus I pertemuan kedua memperoleh skor 75
dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklua I
83

pertemuan ketiga memperoleh skor 83 dan termasuk kategori mampu.


Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara
keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 83 dan
termasuk kategori Mampu. Jadi dari observasi awal, siklus I dan siklus II
siswa tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan narasi
melalui model Consept Sentence.
17. Nurlaila Safira Niode, pada observasi awal termasuk siswa yang
mampu menulis karangan narasi.Pada siklus I pertemuan pertama aspek
Menuangkan ide kurang mampu, aspek Rangkaian peristiwa mampu,
aspek Urutan dan struktur bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan
tanda baca dan huruf besar atau kecil mampu. Secara keseluruhan aspek
yang dinilai pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 83 dan
termasuk kategori mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek
Menuangkan ide mampu, aspek Rangkain peristiwa kurang mampu,
aspek Urutan dan struktur bahasa mampu dan aspek Penggunaan tanda
baca dan huruf besar atau kecil mampu. Secara keseluruhan aspek yang
dinilai pada siklus I pertemuan kedua memperoleh skor 92 dan termasuk
kategori mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil
kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan ketiga memperoleh skor 92 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa mampu dan aspek Penggunaan
tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan
aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 92 dan termasuk
kategori mampu. Jadi dari observasi awal, siklus I dan siklus II siswa
84

tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan narasi melalui


model Consept Sentence.
18. Siti Magfira Kadir, pada observasi awal termasuk salah satu siswa
yang mampu. Pada siklus I pertemuan pertama aspek Menuangkan ide
mampu, aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada
siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 83 dan termasuk kategori
mampu. Pada siklus I pertemuan kedua aspek Menuangkan diri mampu,
aspek Rangkaian peristiwa kurang mampu, aspek Urutan dan struktur
bahasa mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan kedua memperoleh skor 92 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus I pertemuan ketiga aspek Menuangkan ide mampu,
aspek Rangkaian peristiwa mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa
kurang mampu dan aspek Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil kurang mampu. Secara keseluruhan aspek yang dinilai pada siklus I
pertemuan ketiga memperoleh skor 83 dan termasuk kategori mampu.
Pada siklus II aspek Menuangkan ide mampu, aspek Rangkaian peristiwa
mampu, aspek Urutan dan struktur bahasa mampu dan aspek Penggunaan
tanda baca dan huruf besar atau kecil kurang mampu. Secara keseluruhan
aspek yang dinilai pada siklus II memperoleh skor 92 dan termasuk
kategori mampu. Jadi dai observasi awal, siklus I dan siklus II siswa
tersebut mengalami peningkatan dalam menulis karangan narasi melalui
mode Consept Sentence.

Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini dimulai


dengan observasi awal sebagai landasan untuk melakukan penelitian tindakan
kelas siklus I dan siklus II. Disetiap tindakan yang dilakukan selalu terjadi
perubahan dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi melalui
model Conspet Sentence.
85

Adapun hasil pada siklus I pertemuan pertama melalui model Consept


Sentence dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa
masih jauh dari kata berhasil. Hal ini ditunjukan dari hasil yang diperoleh
melalui tindakan pada hasil siklus I pertemuan pertama ditemukan bahwa pada
aspek pertama yaitu Menuangkan ide, dari 18 jumlah siswa yang mampu 4
siswa atau 22%, kurang mampu 10 siswa atau 55,5%, tidak mampu 3 siswa
atau 17%. Pada aspek kedua yaitu Rangkain peristiwa, dari 18 jumlah siswa
yang mampu 5 siswa atu 28%, kurang mampu 8 siswa atau 44,4% dan tidak
mampu 5 siswa atau 28%. Pada aspek ketiga yaitu Urutan dan struktur bahasa,
dari 18 jumlah siswa yang mampu 0 siswa atau 0%, kurang mampu 13 siswa
atau 72,2%, tidak mampu 5 siswa atau 28%. Pada aspek keempat yaitu
Penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil, dari 18 jumlah siswa yang
mampu 1 siswa atau 5,5%, kurang mampu 12 siswa atau 67% dan tidak
mampu 5 siswa atau 28%.

Pada siklus I pertemuan kedua ditemukan bahwa pada aspek pertama


yaitu Menuangkan ide, dari 18 jumlah siswa yang mampu 9 siswa atau 50%,
kurang mampu 8 siswa atau 44,4% dan tidak mampu 1 siswa atau 5,5%. Pada
aspek kedua yaitu Rangkaian peristiwa, dari 18 jumlah siswa yang mampu 1
siswa atau 5,5%, kurang mampu 15 siswa atau 83,3% dan tidak mampu 2 siswa
atau 11,1%. Pada aspek ketiga yaitu Urutan dan struktur bahasa, dari 18 jumlah
siswa yang mampu 3 siswa atau 17%, kurang mampu 12 siswa atau 67% dan
tidak mampu 3 siswa 3 siswa atau 17%. Pada aspek keempat yaitu Penggunaan
tanda baca dan huruf besar atau kecil dari 18 jumlah siswa, yang mampu 4
siswa atau 22,2%, kurang mampu 11 siswa atau 61,1% dan tidak mampu 3
siswa atau 17%.

Pada siklus I pertemuan ketiga ditemukan bahwa pada aspek pertama


yaitu Menuangkan ide, dari 18 jumlah siswa yang mampu 9 siswa atau 50%,
kurang mampu 9 siswa atau 50% dan tidak mampu 0 siswa atau 0%. Pada
aspek kedua yaitu Rangkaian peristiwa, dari 18 jumlah siswa yang mampu 11
siswa atau 61%, kurang mampu 6 siswa atau 33% dan tidak mampu 1 siswa
86

atau 5,5%. Pada spek ketiga yaitu Urutan dan struktur bahasa, dari 18 jumlah
siswa yang mampu 5 siswa atau 28%, kurang mampu 11 siswa 61% dan tidak
mampu 2 siswa atau 11%. Pada aspek keempat yaitu Penggunaan tanda baca
dan hurf besar atau kecil, dari 18 siswa yang mampu 1 siswa atau 5,5%, kurang
mampu 14 siswa atau 78% dan tidak mampu 3 siswa atau 17%.

Pada siklus II ditemukan bahwa pada aspek pertama yaitu Menuangkan


ide, dari 18 jumlah siswa yang mampu 16 siswa atau 12%, kurang mampu 2
siswa atau 12% dan tidak mampu 0 siswa atau 0%. Pada aspek kedua yaitu
Rangkaian peristiwa, dari 18 jumlah siswa yang mampu 14 siswa atau 78%,
kurang mampu 4 siswa atau 22% dan tidak mampu 0 siswa atau 0%. Pada
aspek ketiga Urutan dan struktur bahasa, dari 18 jumlah siswa yang mampu 6
siswa atau 33%, kurang mampu 12 siswa atau 67% dan tidak mampu 0 siswa
atau 0%. Pada aspek keempat yaitu Penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil, dari 18 jumlah siswa yang mampu 0 siswa atau 0%, kurang mampu
18 siswa atau 100% dan tidak mampu 0 siswa atau 0%.

Dari proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan


pertama, siklus I pertemuan kedua dan siklus I pertemuan ketiga, memperoleh
nilai rata-rata pada pertemuan tersebut dan presentase keberhasilan yang
dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 4.19 Nilai rata-rata dan presentase keberhasilan siswa Siklus I.

Siklus I Nilai Rata-rata Presentase


Pertemuan 1 62,83 28%
Pertemuan 2 70,33 56%
Pertemuan 3 76,00 72%
Kriteria Penilaian :

Nilai Rata-rata :

Dilihat dari data diatas, nilai rata-rata siswa pada siklus I pertemuan
pertama dengan indikator keberhasilan 28%, Siklus I pertemuan kedua dengan
87

indikator keberhasilan 56% dan siklus I pertemuan ketiga dengan indikator


keberhasilan 72%. Maka dapat disimpulkan pada siklus I pertemuan pertama
dari 18 jumlah siswa hanya 5 siswa atau 28% yang mampu dan 13 siswa atau
72% yang tidak mampu. Pada siklus I pertemuan kedua dari 18 jumlah siswa
hanya 10 siswa atau 56% yang mampu dan 8 siswa atau 44% yang tidak
mampu. Pada siklus I pertemuan ketiga dari 18 jumlah siswa hanya 13 siswa
atau 72% yang mampu dan 5 siswa atau 28% yang tidak mampu. Hasil yang
demikian ini masih sangat jauh dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
telah ditetapkan yaitu 75.

Berdasarkan data di atas, pada penelitian tindakan Siklus I baik pada


pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga yang tidak mampu berjumlah 5
orang siswa. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor dan masalah yang
dimiliki oleh siswa.

1. Rizki A. Musa kurang mampu dalam Menuangkan ide pada tulisannya,


kurang mampu dalam mengurutkan rangkaian peristiwa dalam tulisannya,
kurang mampu dalam menempatkan urutan dan struktur bahasa yang sesuai
dan kurang mampu dalam penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil. Hal ini disebabkan saat guru menjelaskan materi, siswa tersebut
terlihat malas dan hanya bercerita dengan teman yang lainnya sehingga
tidak mendengarkan materi yang disampaikan.
2. Rafi Hiola kurang mampu dalam Menuangkan ide pada tulisannya,
kurang mamapu dalam mengurutkan rangkaian peristiwa dalam tulisannya,
tidak mampu dalam menempatkan urutan dan struktur bahasa yg sesuai dan
tidak mampu dalam penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil. Hal
ini disebabkan saat guru menjelaskan materi siswa tersebut hanya keluar
masuk kelas, tidak mendengarkan saat guru menjelsakan dan tidak serius
saat mengerjakan tugas yang diberikan.
3. Galfin S. Niode kurang mampu dalam Menuangkan ide pada
tulisaanya, tidak mampu dalam mengurutkan rangkaian peristiwa dalam
tulisannya, tidak mampu dalam urutan dan struktur bahasa yang sesuai dan
88

tidak mampu dalam penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil. Hal
ini disebabkan selain siswa tersebut kurang memahami materi yang
dijelaskan oleh guru, siswa tersebut juga masih sangat tidak mampu dalam
penggunaan kalimat yang sesuai dalam tulisannya sehingga sulit untuk
dipahami maksut dari karangan narasi siswa tersebut.
4. Putri K. Adam kurang mampu dalam Menuangkan ide pada tulisannya,
kurang mampu dalam mengurutkan rangkaian peristiwa dalam tulisannya,
kurang mampu dalam urutan dan struktur bahasa yang sesuai dan kurang
mampu dalam penggunaan tanda baca dan huruf besar atau kecil. Hal ini
disebabkan oleh kurang pahamnya siswa tersebut terhadap materi yang
dijelaskan guru karena pada saat guru menjelaskan siswa tersebut sedang
disibukkan dengan persiapan mengikuti lomba jadi fokus siswa terbagi.
5. Siti Aurelia Dunggio kurang mampu dalam Menuangkan ide pada
tulisannya, kurang mampu dalam mengurutkan rangkaian peristiwa dalam
tulisannya, kurang mampu dalam urutan dan struktur bahasa yang sesuai
dan kurang mampu dalam penggunaan tanda baca dan huruf besar atau
kecil. Hal ini disebabkan karena selama pertemuan siklus I baik pertemuan
pertama sampai pertemuan ketiga siswa tersebut dalam keadaan tidak sehat
atau sakit sehingga terlihat tidak fokus saat guru menjelaskan materi dan
tidak bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tidak mampu
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan dan tidak serius atau tidak dikerjakan
dengan baik saat guru memberikan tugas. Adapun solusi atau tindakan yang
dilakukan peneliti bersama guru kelas yaitu dengan mempersiapkan
pelaksanaan tindakan siklus II dengan lebih baik, memperbaiki kekurangan
yang terdapat pada siklus I, lebih memperjelas materi yang akan disampaikan
dan membimbing secara langsung siswa-siswa yang kurang mampu tersebut
agar memperoleh hasil yang lebih baik pada siklus II.
89

Sedangkan hasil pada siklus II melalui model Consept Sentence dalam


meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi ditemukan pada aspek
pertama yaitu Menuangkan ide, dari 18 jumlah siswa yang mampu 16 siswa
atau 12%, kurang mampu 2 siswa atau 12% dan tidak mampu 0 siswa atau 0%.
pada spek kedua yaitu Rangkaian peristiwa, dari 18 jumlah siswa yang mampu
14 siswa atau 78%, kurang mampu 4 siswa atau 22% dan tidak mampu 0 siswa
atau 0%. Pada aspek ketiga yaitu Urutan dan struktur bahasa, dari 18 jumlah
siswa yang mampu 6 siswa atau 33%, kurang mampu 12 siswa atu 67% dan
tidak mampu 0 siswa atau 0%. Pada aspek keempat yaitu Penggunaan tanda
baca dan huruf besar atau kecil, dari 18 jumlah siswa yang mampu 0 siswa atau
0%, kurang mampu 18 siswa atau 100% dan tidak mampu 0 siswa atau 0%.

Dari proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II memperoleh


nilai rata-rata dan presentase keberhasilan yang dijabarkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.20 Nilai Rata-rata dan presentase keberhasilan pada siklus II

Siklus II Pertemuan Pertama


Nilai Rata-rata 83,33
Presentase 89%
Kriteria Penilaian :

Nilai Rata-rata :

Dilihat dari data diatas, nilai rata-rata siswa pada siklus II 83,33 dengan
indikator keberhasilan 89%. Hasil yang demikian sudah memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan 75. Dari 18 siswa, 16 atau
89% yang mampu dan 2 siswa atau 11% yang tidak mampu. Jadi hasilnya, dari
18 jumlah siswa terdapat 16 siswa yang mengerti dan paham cara serta mampu
menulis karangan narasi melalui model Consept Sentence.

Berdasarkan data di atas, pada penelitian tindakan Siklus II yang tidak


mampu berjumlah 2 orang siswa. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
dan masalah yang dimiliki oleh siswa.
90

1. Rafi Hiola kurang mampu dalam Menuangkan Ide pada tulisannya,


kurang mampu dalam mengurutkan rangkaian peristiwa dalam tulisannya,
kurang mampu dalam menempatkan urutan dan struktur bahasa yang
sesuai dan kurang mampu dalam penggunaan tanda baca dan huruf besar
atau kecil. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut masih saja tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan. Gurupun sudah mencoba
membimbing secara langsung siswa tersebut namun saat diberikan tugas
masih saja terlihat kebingungan dan tidak mengerjakan tugas dengan
serius.
2. Galfin S. Niode kurang mampu dalam Menuangkan ide pada
tulisannya, kurang mampu dalam mengurutkan rangkaian peristiwa dalam
tulisannya, kurang mampu dalammenempatkan urutan dan struktur bahasa
yang sesuai dan kurang mampu dalam penggunaan tanda baca dan huruf
besar atau kecil. Hal ini disebabkan saat guru menjelaskan siswa tersebut
sedang disibukkan dengan persiapan untuk mengikuti lomba sehingga
fokusnya terbagi. Hal ini terlihat saat siswa tersebut mengerjakan tugas
yang diberikan masih terlihat kebingungan dalam menuliskan karangan
narasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tidak mampu
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan dan tidak serius atau tidak dikerjakan
dengan baik saat guru memberikan tugas. Saat proses pembelajaran pada siklus
II juga siswa di kelas tersebut sedang dalam persiapan untuk mengikuti lomba
sehingga fokus siswa terbagi dan tidak dapat mengikuti pembelajaran
sepenuhnya . Adapun solusi atau tindakan yang dilakukan peneliti yaitu dengan
mengkomunikasikan kedua siswa tersebut kepada guru kelas, menyampaikan
setiap kendala yang perlu diperhatikan dan diperbaiki agar guru kelas dapat
membimbing kedua siswa tersebut sehingga mampu menulis karangan narasi
dengan baik.
91

Berdasarkan data diatas, pelaksanaan siklus I pertemuan pertama, siklus I


pertemuan kedua, siklus I pertemuan ketiga dan siklus II memperoleh hasil
sebagai berikut.

Tabel 4.21 Grafik Perbandingan Hasil Tindakan Observasi Awal, Siklus I dan
Siklus II
100% 89%
80% 72%
Presentase

60% 56%

40% 28%
20% 12%
0%
Observasi Awal Siklus I Siklus I Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Tabel. Grafik Perbandingan Nilai Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II

Dari tabel grafik perbandingan di atas, dapat dilihat hasil kemampuan


menulis karangan narasi siswa pada observasi awal dari 18 siswa, yang mampu
2 siswa dan memperoleh nilai rata-rata 51,88 dengan presentase 12%. Pada
siklus I pertemuan pertama dari 18 siswa, yang mampu 5 siswa dan
memperoleh nilai rata-rata 62,83 dengan presentase 28%. Pada siklus I
pertemuan kedua dari 18 siswa, yang mampu 10 siswa dan memperoleh nilai
rata-rata 70,33 dengan presentase 56%. Pada siklus I pertemuan ketiga dari 18
siswa, yang mampu 13 siswa dan memperoleh nilai rata-rata 76,00 dengan
presentase 72%. Sedangkan pada siklus II dari 18 siswa, yang mampu 16 siswa
dan memperoleh nilai rata-rata 83,33 dengan presentase 89%. Dari hasil
tersebut dipastikan hasil kemampuan menulis karangan narasi siswa mencapai
indikator keberhasilan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus I


dan siklus II dapat disimpulksn bahwa kemampuan menulis karangan narasi
siswa melalui model Consept Sentence meningkat sehingga model Consept
Sentence ini layak dijadikan sebagai model pembelajaran dikelas karena dapat
membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan menulisnya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat
disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi melalui model Consept
Sentence pada siswa kelas V SDN 1 Tilango Kabupaten Gorontalo Meningkat.
Hasil penelitian tindakan kelas diperoleh data pada siklus I Kemampuan menulis
karangan narasi siswa dari 18 siswa terdapat 5 siswa atau 28% yang mampu dan
13 siswa atau 72% yang tidak mampu. Setelah diadakan refleksi dan perbaikan
pembelajaran pada siklus II Kemampuan menulis karangan narasi siswa dari 18
siswa terdapat 16 siswa atau 89% yang mampu dan 2 siswa atau 11% yang tidak
mampu. Secara umum dapat disumpulkan bahawa penelitian ini telah tuntas atau
berhasil.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut :

a. Bagi Guru
Diharapkan bagi guru dapat menerapkan model, pendekatan, metode dan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
b. Bagi Siswa
Diharapkan kepada siswa agar penelitian ini dapat memberikan motivasi
dan kemajuan dalam belajar. Lebih khusus dapat mengasah kemampuan
menulis siswa agar lebih baik lagi.
c. Bagi Peneliti
Peneliti sebagi calon pendidik, sebaiknya menggunakan model, metode,
dan media pembelajaran yang tepat, sebab hal tersebut dapat mendukung
tercapainya kompetensi dasar yang diharapkan.

92
DAFTAR PUSTAKA

Alek, dan H. Achmad. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Prenada
Media Group.Jakarta
Artati, Y.B. 2019. Kreatif Menulis. PT. Intan Pariwara.Jakarta
Bukhari. 2020. Keterampilan Berbahasa (Membaca dan Menulis). Yayasan
PeNA. Banda Aceh.Banda Aceh
Cahyani, I. dan I.A. Rosmana. 2019. Pendidikan Bahasa Indonesia. UPI
Press.Bandung
Dalango, A.S. 2018. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi
Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas III SDN 3 Suwawa
Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Universitas Negeri
Gorontalo.Gorontalo
Dalman, H.2016. Keterampilan Menulis. PT. Rajagrafindo.Depok
Djakatara, F.S. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Kartun Terhadap
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas IV SDN 4
Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Universitas
Negeri Gorontalo.Gorontalo
Hendra, T. dan H. Kusumawati. 2010. Asyiknya Menulis. PT. Multi Kreasi
Satudelapan.Jakarta Barat.
Husain, R. dan N. Astuty. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual
Dalam Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas IV SDN 8 Paguyaman
Kabupaten Boalemo. Jurnal. Universitas Negeri Gorontalo.Gorontalo
Ibrahim, O.L. 2016. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana
Melalui Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas III SDN 05 Wanggarasi.
Jurnal Vol 7. Universitas Negeri Gorontalo.Gorontalo
Khasanah, L. 2016. Keefektifan Model Consept Sentence Terhadap Keterampilan
Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas IV SD Gugus Nusa Mayong
Jepara. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.Semarang.
https://lib.unnes.ac.id/29132/ diakses tanggal 20 Oktober 2019 (07:31)
Kusnandi. 2018. Metode Pembelajaran Kolaboratif. Edu Publisher.Jawa Barat
Lailu, S.I. 2019. Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan
Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Kelas V SDN 3
Pobundayan Kota Kotamobagu. Skripsi. Universitas Negeri
Gorontalo.Gorontalo
Leo, S. 2017. Mencerahkan Bakat Menulis. PT. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

93
94

Maswan, dan A.F. Laila. 2016. Membangun Karsa Menjadi Penulis


Populer.Deepublish.Yogyakarta
Mohamad, S. 2016. Implementasi Pendekatan Kontekstual Pada Materi Menulis
Karangan Narasi Di Kelas IV SDN 2 Bongomeme Kabupaten Gorontalo.
Jurnal Vol 02.Universitas Negeri Gorontalo.Gorontalo
Moohulalo, S. 2017. Penerapan Model Think Pair And Share Dalam
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Di Kelas III SDN 7 Suwawa
Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Universitas Negeri
Gorontalo.Gorontalo
Mudrikah, I. 2013. Penerapan Model Kooperative Tipe Consept Sentence Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Di Sekolah Dasar.
Jurnal. http://repository.upi.edu/5596/ diakses tanggal 20 Oktober 2019
(21.45)
Pulukadang, W.T. 2018. Pembelajaran Terpadu. Ideash Publishing.Gorontalo
Sari, A.P. 2014. Keefektifan Model Consept Sentence Terhadap Aktivitas dan
Hasil Belajar Menulis. Journal Of Elementary Education 3(1):7-12.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee/article/view/3264 diakses
tanggal 20 Oktober 2019 (21:59)
Suleman, D. 2016. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi
Melalui Media Gambar Seri Di Kelas V SDN No. 99 Sipatana Kota
Gorontalo. Jurnal. Universitas Negeri Gorontalo.Gorontalo
Supriyadi. 2019. Keterampilan Dasar Menulis. GlobeEdit.Gorontalo
Suyatno. 2017. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Membangun Karakter
Mahasiswa Melalui Bahasa). In Media.Bogor
Wardhana, B.W. 2008. Bahasa Indonesia Untuk Karang-Mengarang. PT. Intan
Pariwara.Klaten.
95

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Jun


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi
Judul
2 Penyusunan
Proposal
3 Bimbingan
Proposal
4 Ujian
Proposal
5 Revisi
Proposal
6 Pengurusan
surat
Ijin meneliti
7 Pelaksanaan
Penelitian
8 Pengolahan
Data
9 Bimbingan
Hasil
Penelitian
10 Ujian Hasil
Penelitian
11 Revisi
Hasil
12 Ujian
Skripsi
96

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II


RPP Siklus I Pertemuan 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Tilango


Kelas/Semester :V/2
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : Suhu dan Kalor
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar

3.8 Menguraikan urutan peristiwa 4.8 Menyajikan kembali peristiwa


atau tindakan yang terdapat atau tindakan dengan
pada teks non fiksi memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi
97

C. Indikator
Bahasa Indonesia
Indikator

3.8.1 Membaca teks narasi peristiwa 4.8.1 Menulis karangan narasi fiksi
atau tindakan yang terdapat pada berdasarkan kata kunci
teks non fiksi menggunakan komponen
narasi dengan memperhatikan
urutan dan struktur bahasa dan
penggunaan ejaan (huruf
besar/kecil, tanda titik, tanda
koma, dll).

D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menulis karangan
narasi sesuai dengan komponen-komponen karangan narasi, urutan dan
struktur bahasa dan penggunaan ejaan (huruf besar/kecil, tanda titik, tanda
koma, dll) dengan benar.
2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menulis karangan narasi dengan
menggunakan kata kunci yang terdapat pada media ”Kantong Kata Kunci”
E. Karakteristik Siswa Yang Diharapkan
 Kreatifitas
 Ketekunan
 ketelitian
F. Materi Pokok
 Membuat Karangan Narasi Berdasarkan Kata Kunci
A. Pengertian Karangan Narasi
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam
bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyrakat pembaca.
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian
(susunan). Bentuk karangan bebas, dapat berupa pengalaman.
Narasi adalah cerita. Narasi merupakan suatu bentuk karangan
yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian yang disusun menurut
urutan peristiwa/kejadian dan waktu dengan tujuan untuk menciptakan
kesan atau pengalaman pada pembaca.Unsur pokok dalam narasi adalah
tokoh, peristiwa/kejadian, dan waktu.
Ciri- ciri karangan narasi antara lain:
1. Bersifat fakta/ non fakta;
98

2. Berupa rangkaian peristiwa;


3. Bersifat menceritakan.
G. Pendekatan, Model dan Metode
 Pendekatan : Konstruktivisme
 Model : Consept Sentence
 Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
H. Langka-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Guru Memberi Salam, menyapa siswa,


menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh ketua kelas
3. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” 15 Menit
bersama-sama. dilanjutkan dengan Tepuk
Semangat.
4. Melakukan apersepsi
5. Guru menyampaikan pokok bahasan, yaitu
menulis karangan narasi menggunakan
kata kunci
6. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai

Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang karangan


narasi
2. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa terkait materi karangan narasi
3. Guru membagikan contoh teks narasi
kepada siswa
4. Siswa diminta membaca contoh teks narasi
120 Menit
tersebut
5. Melalui contoh bacaan narasi yang
diberikan, siswa diminta mengidentifikasi
komponen komponen yang terkandung
dalam narasi
6. Guru memberikan contoh menyusun
karangan narasi dengan menggunakan kata
kunci.
99

7. Siswa memperhatikan contoh menyusun


karangan narasi dengan menggunakan kata
kunci yang diperlihatkan oleh guru
8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara
heterogen
9. Masing-masing perwakilan kelompok
mengambil kertas bertuliskan nomor
kantong yang akan mereka peroleh pada
kantong yang berada paling bawah pada
papan kantong kata kunci, nomor yang
didapat akan sesuai dengan nomor kantong
kata kunci yang diperoleh
10. Setiap kelompok menyusun karangan
narasi dengan Tema ”Liburan”
menggunakan kata kunci yang mereka
peroleh pada media kantong kata kunci
dengan memperhatikan urutan dan struktur
bahasa dan penggunaan ejaan yang benar
11. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil
karangan pada lembar kerja yang telah
disediakan
12. Perwakilan masing-masing kelompok
membacakan hasil karangan narasi
13. Guru membahas hasil karangan masing-
masing kelompok
14. Guru memberikan penguatan
15. Siswa di berikan tugas untuk membuat
narasi secara individu.
Penutup 1. Siswa melakukan refleksi tentang
pemahamannya dengan melakukan tanya
jawab dengan guru seputar materi yang
belum dipahami
15 Menit
2. Guru bersama siswa menyimpulakan
materi atau pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Berdoa bersama
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam
100

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Media : Papan Kantong Kata Kunci
 Sumber : Internet
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis (Menulis Karangan Narasi)
2. Jenis Penilaian : Unjuk Kerja
3. Bentuk Penilaian :
a. Penilaian Pengetahuan
Rubrik Penilaian
Perlu
Aspek Baik Sekali Cukup Baik Bimbingan
(3) (2) (1)
Menuangkan Ide Seluruh ide Beberapa ide Ide-ide tidak
dikembangkan dikembangkan dikembangkan
dan dituangkan dan dituangkan secara jelas,
dengan jelas dengan jelas. tidak mudah
Sangat mudah Agak mudah bagi pembaca
bagi pembaca bagi pembaca untuk
untuk memahami untuk memahami isi
isi cerita memahami isi cerita.
cerita
Rangkaian Peristiwa Rangkaian Rangkaian Rangkaian
peristiwa menurut peristiwa peristiwa tidak
waktu urut dan menurut waktu urut dan
mencakup bagian kurang urut dan mencakup awal
awal, inti dan mencakup cerita
akhir bagian awal dan
inti cerita
Urutan dan Struktur Seluruh Kalimat Beberapa Kaliamat tidak
Bahasa disusun dengan kaliamat tersusun
baik, rincian disusun dengan dengan baik,
diletakan dengan baik, beberapa rincian tidak
sesuai rincian tidak diletakan
diletakan dengan sesuai
dengan sesuai
Tanda baca dan Tidak terdapat Terdapat Terdapat
Penggunaan Huruf kesalahan dalam beberapa benyak
Besar atau Kecil pengguanaan kesalahan kesalahan
101
102

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk!

1. Buatlah karangan narasi tema “Lebaran” dengan menggunakan kata kunci


yang diperoleh!
2. Perhatikan penggunaan tanda titik, tanda koma, dan huruf kapital!
3. Diskusikan bersama teman satu kelompokmu!

..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
103

LEMBAR KERJA INDIVIDU

Nama Lengkap :
Kelas :

Petunjuk!
1. Buatlah karangan narasi dengan tema “Lebaran” dengan menggunakan
kata kunci Sholat, Persiapan, Keluarga, Memaafkan, Suci, Baru.
2. Gunakan minimal satu kata kunci pada setiap kalimatnya!
3. Perhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca!
4. Tulis pada lembar yang telah disediakan!
..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
104

RPP Siklus I Pertemuan 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Tilango


Kelas/Semester :V/2
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : Suhu dan Kalor
Pembelajaran :2
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar

3.8 Menguraikan urutan peristiwa 4.8 Menyajikan kembali peristiwa


atau tindakan yang terdapat atau tindakan dengan
pada teks non fiksi memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi
105

C. Indikator
Bahasa Indonesia
Indikator

3.8.1 Membaca teks narasi peristiwa 4.8.1 Menulis karangan narasi fiksi
atau tindakan yang terdapat pada berdasarkan kata kunci
teks non fiksi menggunakan komponen
narasi dengan memperhatikan
urutan dan struktur bahasa dan
penggunaan ejaan (huruf
besar/kecil, tanda titik, tanda
koma, dll).

D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menulis karangan
narasi sesuai dengan komponen-komponen karangan narasi, urutan dan
struktur bahasa dan penggunaan ejaan (huruf besar/kecil, tanda titik, tanda
koma, dll) dengan benar.
2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menulis karangan narasi dengan
menggunakan kata kunci yang terdapat pada media ”Kantong Kata Kunci”
E. Karakteristik Siswa Yang Diharapkan
 Kreatifitas
 Ketekunan
 ketelitian
F. Materi Pokok
 Membuat Karangan Narasi Berdasarkan Kata Kunci
A. Pengertian Karangan Narasi
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam
bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyrakat pembaca.
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian
(susunan). Bentuk karangan bebas, dapat berupa pengalaman.
Narasi adalah cerita. Narasi merupakan suatu bentuk karangan
yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian yang disusun menurut
urutan peristiwa/kejadian dan waktu dengan tujuan untuk menciptakan
kesan atau pengalaman pada pembaca.Unsur pokok dalam narasi adalah
tokoh, peristiwa/kejadian, dan waktu.
106

Ciri- ciri karangan narasi antara lain:


1. Bersifat fakta/ non fakta;
2. Berupa rangkaian peristiwa;
3. Bersifat menceritakan.
G. Pendekatan, Model dan Metode
 Pendekatan : Konstruktivisme
 Model : Consept Sentence
 Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
H. Langka-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Guru Memberi Salam, menyapa siswa,


menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh ketua kelas
3. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” 15 Menit
bersama-sama. dilanjutkan dengan Tepuk
Semangat.
4. Melakukan apersepsi
5. Guru menyampaikan pokok bahasan, yaitu
menulis karangan narasi menggunakan
kata kunci
6. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai

Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang


karangan narasi
2. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa terkait materi karangan narasi
3. Guru membagikan contoh teks narasi
kepada siswa
4. Siswa diminta membaca contoh teks narasi
120 Menit
tersebut
5. Melalui contoh bacaan narasi yang
diberikan, siswa diminta mengidentifikasi
komponen komponen yang terkandung
dalam narasi
6. Guru memberikan contoh menyusun
107

karangan narasi dengan menggunakan kata


kunci.
7. Siswa memperhatikan contoh menyusun
karangan narasi dengan menggunakan kata
kunci yang diperlihatkan oleh guru
8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara
heterogen
9. Masing-masing perwakilan kelompok
mengambil kertas bertuliskan nomor
kantong yang akan mereka peroleh pada
kantong yang berada paling bawah pada
papan kantong kata kunci, nomor yang
didapat akan sesuai dengan nomor kantong
kata kunci yang diperoleh
10. Setiap kelompok menyusun karangan
narasi dengan Tema ”Kemerdekaan”
menggunakan kata kunci yang mereka
peroleh pada media kantong kata kunci
dengan memperhatikan urutan dan struktur
bahasa dan penggunaan ejaan yang benar
11. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil
karangan pada lembar kerja yang telah
disediakan
12. Perwakilan masing-masing kelompok
membacakan hasil karangan narasi
13. Guru membahas hasil karangan masing-
masing kelompok
14. Guru memberikan penguatan
15. Siswa di berikan tugas untuk membuat
narasi secara individu.
Penutup 1. Siswa melakukan refleksi tentang
pemahamannya dengan melakukan tanya
jawab dengan guru seputar materi yang
belum dipahami
15 Menit
2. Guru bersama siswa menyimpulakan
materi atau pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Berdoa bersama
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam
108

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Media : Papan Kantong Kata Kunci
 Sumber : Internet
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis (Menulis Karangan Narasi)
2. Jenis Penilaian : Unjuk Kerja
3. Bentuk Penilaian :
a. Penilaian Pengetahuan
Rubrik Penilaian
Perlu
Aspek Baik Sekali Cukup Baik Bimbingan
(3) (2) (1)
Menuangkan Ide Seluruh ide Beberapa ide Ide-ide tidak
dikembangkan dikembangkan dikembangkan
dan dituangkan dan dituangkan secara jelas,
dengan jelas dengan jelas. tidak mudah
Sangat mudah Agak mudah bagi pembaca
bagi pembaca bagi pembaca untuk
untuk memahami untuk memahami isi
isi cerita memahami isi cerita.
cerita
Rangkaian Peristiwa Rangkaian Rangkaian Rangkaian
peristiwa menurut peristiwa peristiwa tidak
waktu urut dan menurut waktu urut dan
mencakup bagian kurang urut dan mencakup awal
awal, inti dan mencakup cerita
akhir bagian awal dan
inti cerita
Urutan dan Struktur Seluruh Kalimat Beberapa Kaliamat tidak
Bahasa disusun dengan kaliamat tersusun
baik, rincian disusun dengan dengan baik,
diletakan dengan baik, beberapa rincian tidak
sesuai rincian tidak diletakan
diletakan dengan sesuai
dengan sesuai
Tanda baca dan Tidak terdapat Terdapat Terdapat
Penggunaan Huruf kesalahan dalam beberapa benyak
Besar atau Kecil pengguanaan kesalahan kesalahan
109
110

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk!

1. Buatlah karangan narasi tema “Kemerdekaan” dengan menggunakan kata


kunci yang diperoleh!
2. Perhatikan penggunaan tanda titik, tanda koma, dan huruf kapital!
3. Diskusikan bersama teman satu kelompokmu!

..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
111

LEMBAR KERJA INDIVIDU

Nama Lengkap :
Kelas :

Petunjuk!
1. Buatlah karangan narasi dengan tema “Kemerdekaan” dengan
menggunakan kata kunci Memperingati, Mengadakan, Aturan, Meriah,
Bersemangat, Panas.
2. Gunakan minimal satu kata kunci pada setiap kalimatnya!
3. Perhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca!
4. Tulis pada lembar yang telah disediakan!
..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
112

RPP Siklus I Pertemuan 3


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Tilango


Kelas/Semester :V/2
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : Suhu dan Kalor
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar

3.8 Menguraikan urutan peristiwa 4.8 Menyajikan kembali peristiwa


atau tindakan yang terdapat atau tindakan dengan
pada teks non fiksi memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi
113

C. Indikator
Bahasa Indonesia
Indikator

3.8.1 Membaca teks narasi peristiwa 4.8.1 Menulis karangan narasi fiksi
atau tindakan yang terdapat pada berdasarkan kata kunci
teks non fiksi menggunakan komponen
narasi dengan memperhatikan
urutan dan struktur bahasa dan
penggunaan ejaan (huruf
besar/kecil, tanda titik, tanda
koma, dll).

D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menulis karangan
narasi sesuai dengan komponen-komponen karangan narasi, urutan dan
struktur bahasa dan penggunaan ejaan (huruf besar/kecil, tanda titik, tanda
koma, dll) dengan benar.
2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menulis karangan narasi dengan
menggunakan kata kunci yang terdapat pada media ”Kantong Kata Kunci”
E. Karakteristik Siswa Yang Diharapkan
 Kreatifitas
 Ketekunan
 ketelitian
F. Materi Pokok
 Membuat Karangan Narasi Berdasarkan Kata Kunci
A. Pengertian Karangan Narasi
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam
bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyrakat pembaca.
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian
(susunan). Bentuk karangan bebas, dapat berupa pengalaman.
Narasi adalah cerita. Narasi merupakan suatu bentuk karangan
yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian yang disusun menurut
urutan peristiwa/kejadian dan waktu dengan tujuan untuk menciptakan
kesan atau pengalaman pada pembaca.Unsur pokok dalam narasi adalah
tokoh, peristiwa/kejadian, dan waktu.
Ciri- ciri karangan narasi antara lain:
1. Bersifat fakta/ non fakta;
114

2. Berupa rangkaian peristiwa;


3. Bersifat menceritakan.
G. Pendekatan, Model dan Metode
 Pendekatan : Konstruktivisme
 Model : Consept Sentence
 Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
H. Langka-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Guru Memberi Salam, menyapa siswa,


menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh ketua kelas
3. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” 15 Menit
bersama-sama. dilanjutkan dengan Tepuk
Semangat.
4. Melakukan apersepsi
5. Guru menyampaikan pokok bahasan, yaitu
menulis karangan narasi menggunakan
kata kunci
6. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai

Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang


karangan narasi
2. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa terkait materi karangan narasi
3. Guru membagikan contoh teks narasi
kepada siswa
4. Siswa diminta membaca contoh teks narasi
120 Menit
tersebut
5. Melalui contoh bacaan narasi yang
diberikan, siswa diminta mengidentifikasi
komponen komponen yang terkandung
dalam narasi
6. Guru memberikan contoh menyusun
karangan narasi dengan menggunakan kata
kunci.
115

7. Siswa memperhatikan contoh menyusun


karangan narasi dengan menggunakan kata
kunci yang diperlihatkan oleh guru
8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara
heterogen
9. Masing-masing perwakilan kelompok
mengambil kertas bertuliskan nomor
kantong yang akan mereka peroleh pada
kantong yang berada paling bawah pada
papan kantong kata kunci, nomor yang
didapat akan sesuai dengan nomor kantong
kata kunci yang diperoleh
10. Setiap kelompok menyusun karangan
narasi dengan Tema ”Kerja Bakti”
menggunakan kata kunci yang mereka
peroleh pada media kantong kata kunci
dengan memperhatikan urutan dan struktur
bahasa dan penggunaan ejaan yang benar
11. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil
karangan pada lembar kerja yang telah
disediakan
12. Perwakilan masing-masing kelompok
membacakan hasil karangan narasi
13. Guru membahas hasil karangan masing-
masing kelompok
14. Guru memberikan penguatan
15. Siswa di berikan tugas untuk membuat
narasi secara individu.
Penutup 1. Siswa melakukan refleksi tentang
pemahamannya dengan melakukan tanya
jawab dengan guru seputar materi yang
belum dipahami
15 Menit
2. Guru bersama siswa menyimpulakan
materi atau pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Berdoa bersama
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam
116

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Media : Papan Kantong Kata Kunci
 Sumber : Internet
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis (Menulis Karangan Narasi)
2. Jenis Penilaian : Unjuk Kerja
3. Bentuk Penilaian :
a. Penilaian Pengetahuan
Rubrik Penilaian
Perlu
Aspek Baik Sekali Cukup Baik Bimbingan
(3) (2) (1)
Menuangkan Ide Seluruh ide Beberapa ide Ide-ide tidak
dikembangkan dikembangkan dikembangkan
dan dituangkan dan dituangkan secara jelas,
dengan jelas dengan jelas. tidak mudah
Sangat mudah Agak mudah bagi pembaca
bagi pembaca bagi pembaca untuk
untuk memahami untuk memahami isi
isi cerita memahami isi cerita.
cerita
Rangkaian Peristiwa Rangkaian Rangkaian Rangkaian
peristiwa menurut peristiwa peristiwa tidak
waktu urut dan menurut waktu urut dan
mencakup bagian kurang urut dan mencakup awal
awal, inti dan mencakup cerita
akhir bagian awal dan
inti cerita
Urutan dan Struktur Seluruh Kalimat Beberapa Kaliamat tidak
Bahasa disusun dengan kaliamat tersusun
baik, rincian disusun dengan dengan baik,
diletakan dengan baik, beberapa rincian tidak
sesuai rincian tidak diletakan
diletakan dengan sesuai
dengan sesuai
Tanda baca dan Tidak terdapat Terdapat Terdapat
Penggunaan Huruf kesalahan dalam beberapa benyak
Besar atau Kecil pengguanaan kesalahan kesalahan
huruf besar/kecil dalam dalam
dan tanda baca, penggunaan penggunaan
sehingga cerita huruf huruf besar dan
117
118

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk!

4. Buatlah karangan narasi tema “Kerja Bakti” dengan menggunakan kata


kunci yang diperoleh!
5. Perhatikan penggunaan tanda titik, tanda koma, dan huruf kapital!
6. Diskusikan bersama teman satu kelompokmu!

..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
119

LEMBAR KERJA INDIVIDU

Nama Lengkap :
Kelas :

Petunjuk!
1. Buatlah karangan narasi dengan tema “Kerja Bakti” dengan
menggunakan kata kunci Gotong Royong, Sampah, Bersih,
Menciptakan, Hari, Selesai.
2. Gunakan minimal satu kata kunci pada setiap kalimatnya!
3. Perhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca!
4. Tulis pada lembar yang telah disediakan!

..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
120

RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Tilango


Kelas/Semester :V/2
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : Suhu dan Kalor
Pembelajaran :4
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar

3.8 Menguraikan urutan peristiwa 4.8 Menyajikan kembali peristiwa


atau tindakan yang terdapat atau tindakan dengan
pada teks non fiksi memperhatikan latar cerita yang
terdapat pada teks fiksi
121

C. Indikator
Bahasa Indonesia
Indikator

3.8.1 Membaca teks narasi peristiwa 4.8.1 Menulis karangan narasi fiksi
atau tindakan yang terdapat pada berdasarkan kata kunci
teks non fiksi menggunakan komponen
narasi dengan memperhatikan
urutan dan struktur bahasa dan
penggunaan ejaan (huruf
besar/kecil, tanda titik, tanda
koma, dll).

D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menulis karangan
narasi sesuai dengan komponen-komponen karangan narasi, urutan dan
struktur bahasa dan penggunaan ejaan (huruf besar/kecil, tanda titik, tanda
koma, dll) dengan benar.
2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menulis karangan narasi dengan
menggunakan kata kunci yang terdapat pada media ”Kantong Kata Kunci”
E. Karakteristik Siswa Yang Diharapkan
 Kreatifitas
 Ketekunan
 ketelitian
F. Materi Pokok
 Membuat Karangan Narasi Berdasarkan Kata Kunci
A. Pengertian Karangan Narasi
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam
bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyrakat pembaca.
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian
(susunan). Bentuk karangan bebas, dapat berupa pengalaman.
Narasi adalah cerita. Narasi merupakan suatu bentuk karangan
yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian yang disusun menurut
urutan peristiwa/kejadian dan waktu dengan tujuan untuk menciptakan
kesan atau pengalaman pada pembaca.Unsur pokok dalam narasi adalah
tokoh, peristiwa/kejadian, dan waktu.
Ciri- ciri karangan narasi antara lain:
1. Bersifat fakta/ non fakta;
122

2. Berupa rangkaian peristiwa;


3. Bersifat menceritakan.
G. Pendekatan, Model dan Metode
 Pendekatan : Konstruktivisme
 Model : Consept Sentence
 Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
H. Langka-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Guru Memberi Salam, menyapa siswa,


menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh ketua kelas
3. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” 15 Menit
bersama-sama. dilanjutkan dengan Tepuk
Semangat.
4. Melakukan apersepsi
5. Guru menyampaikan pokok bahasan, yaitu
menulis karangan narasi menggunakan
kata kunci
6. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai

Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang


karangan narasi
2. Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa terkait materi karangan narasi
3. Guru membagikan contoh teks narasi
kepada siswa
4. Siswa diminta membaca contoh teks narasi
120 Menit
tersebut
5. Melalui contoh bacaan narasi yang
diberikan, siswa diminta mengidentifikasi
komponen komponen yang terkandung
dalam narasi
6. Guru memberikan contoh menyusun
karangan narasi dengan menggunakan kata
kunci.
123

7. Siswa memperhatikan contoh menyusun


karangan narasi dengan menggunakan kata
kunci yang diperlihatkan oleh guru
8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara
heterogen
9. Masing-masing perwakilan kelompok
mengambil kertas bertuliskan nomor
kantong yang akan mereka peroleh pada
kantong yang berada paling bawah pada
papan kantong kata kunci, nomor yang
didapat akan sesuai dengan nomor kantong
kata kunci yang diperoleh
10. Setiap kelompok menyusun karangan
narasi dengan Tema ’Liburan”
menggunakan kata kunci yang mereka
peroleh pada media kantong kata kunci
dengan memperhatikan urutan dan struktur
bahasa dan penggunaan ejaan yang benar
11. Setiap anggota kelompok menuliskan hasil
karangan pada lembar kerja yang telah
disediakan
12. Perwakilan masing-masing kelompok
membacakan hasil karangan narasi
13. Guru membahas hasil karangan masing-
masing kelompok
14. Guru memberikan penguatan
15. Siswa di berikan tugas untuk membuat
narasi secara individu.
Penutup 1. Siswa melakukan refleksi tentang
pemahamannya dengan melakukan tanya
jawab dengan guru seputar materi yang
belum dipahami 15 Menit
2. Guru bersama siswa menyimpulakan
materi atau pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Berdoa bersama
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam
124

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Media : Papan Kantong Kata Kunci
 Sumber : Internet
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis (Menulis Karangan Narasi)
2. Jenis Penilaian : Unjuk Kerja
3. Bentuk Penilaian :
a. Penilaian Pengetahuan
Rubrik Penilaian
Perlu
Aspek Baik Sekali Cukup Baik Bimbingan
(3) (2) (1)
Menuangkan Ide Seluruh ide Beberapa ide Ide-ide tidak
dikembangkan dikembangkan dikembangkan
dan dituangkan dan dituangkan secara jelas,
dengan jelas dengan jelas. tidak mudah
Sangat mudah Agak mudah bagi pembaca
bagi pembaca bagi pembaca untuk
untuk memahami untuk memahami isi
isi cerita memahami isi cerita.
cerita
Rangkaian Peristiwa Rangkaian Rangkaian Rangkaian
peristiwa menurut peristiwa peristiwa tidak
waktu urut dan menurut waktu urut dan
mencakup bagian kurang urut dan mencakup awal
awal, inti dan mencakup cerita
akhir bagian awal dan
inti cerita
Urutan dan Struktur Seluruh Kalimat Beberapa Kaliamat tidak
Bahasa disusun dengan kaliamat tersusun
baik, rincian disusun dengan dengan baik,
diletakan dengan baik, beberapa rincian tidak
sesuai rincian tidak diletakan
diletakan dengan sesuai
dengan sesuai
Tanda baca dan Tidak terdapat Terdapat Terdapat
Penggunaan Huruf kesalahan dalam beberapa benyak
Besar atau Kecil pengguanaan kesalahan kesalahan
huruf besar/kecil dalam dalam
dan tanda baca, penggunaan penggunaan
sehingga cerita huruf huruf besar dan
125
126

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk!

1. Buatlah karangan narasi tema “Liburan” dengan menggunakan kata kunci


yang diperoleh!
2. Perhatikan penggunaan tanda titik, tanda koma, dan huruf kapital!
3. Diskusikan bersama teman satu kelompokmu!

..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
127

LEMBAR KERJA INDIVIDU

Nama Lengkap :
Kelas :

Petunjuk!
1. Buatlah karangan narasi dengan tema “Liburan” dengan menggunakan
kata kunci Berlibur, Berangkat, Pemandangan, Keluarga, Senang,
Lelah.
2. Gunakan minimal satu kata kunci pada setiap kalimatnya!
3. Perhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca!
4. Tulis pada lembar yang telah disediakan!

..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.............................................................................................................................
128

Lampiran 3. Skenario Pembelajaran


SKENARIO PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SDN 1 Tilango
Kelas/Semester :V/2
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : Suhu dan Kalor
Skenario Ke : Siklus I Pertemuan 1
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. Sinopsis
Pembelajaran ini diawali dengan menjelaskan materi tentang karangan
narasi. Guru menggunakan kata kunci untuk mempermudah siswa membuat
karangan narasi berdasarkan kata kunci yang ada. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok memilih kantong kata kunci
yang didalamnya terdapat kata kunci yang nanatinya akan disusun menjadi
sebuah paragraf karangan narasi.
B. Properti
1. Papan kantong kata kunci
2. Gulungan Kertas kecil yang bertuliskan kata kunci
C. Naskah
1. Pendahuluan
Guru : “Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Siswa : “Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Guru : “Selamat Pagi adik-adik?”
Siswa : “Pagi pagi pagi, Yess”
Guru : “Oke, ada yang tidak hadir hari ini?”
Siswa : Hadir semua bu”
Guru : “Bagus, tetap dipertahankan yaa kehadirannya..”
Siswa : “Iyaa bu”
Guru : “Alhamdulillah masih semangat yaa, untuk mengetes
semangatnya bagaimana kalau sama-sama kita tepuk semangat, 1 2 3”
129

Siswa : “Tepuk semangat, See.. Maaa. Huu.. Haa. Yess..”


Guru : “ Oke mana tepuk tanganyaa, (Siswa dan guru tepuk tangan) Jadi
sekarang sudah siap belajar yaa..
Siswa : “Siappp...”
Guru : “ Bagus, jadi sebulum kita memulai pelajaran hari ini alangkah
bainya kita awali dengan berdoa, ketua kelas silhkan pimpin doanya”
Siswa : “Bersama-sama berdoa dengan dipimpin ketua kelas”
Guru : “Aamiin, semoga pertemuan kita pada pagi hari ini bisa membawa
berkah dan adik-adik semua dapat mengerti apa yang ibu sampaikan”
Jadi adik-adik kemarin kita belajar tentang apa? (Pertemuan observasi)
Siswa : “Karangan narasi, sugestif, ekspositoris”
Guru :” Oke bagus sekali, jadi hari ini kita masih akan tetap belajar topik
yang sama yaitu tentang karangan narasi dan menulis karangan narasi
berdasarkan kata kunci” (sambil menulis topic di papan tulis dan tujuan
pembelajaran”
2. Inti
Guru : “Anak-anak jadi benar sekali karangan narasi itu terdiri dari
karangan narasi fiksi atau yang benar terjadi dan karangan narasi non
fiksi atau yang berupa khayalan dari penulis. Nah dari perbedaan
karangan narasi fiksi dan non fiksi tadi ada yang bisa memberikan
contohnya tidak? (Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai
pengetahuannya)”
Guru : “Adik-adik sudah pernah menulis pengalaman pribadi tidak?”
Siswa : “Pernah bu, menulis pengalaman liburan bu”
Guru : “Bagus sekali, jadi pengalaman pribadi salah satu contoh dari
karangan narasi yang benar-benar terjadi. Nah karangan narasi juga
memiliki komponen dan langkah-langkah menulisnya (Guru menjelaskan
komponen narasi, langkah-langkah penulisan dan hal yang diperhatikan
dalam penulisan karangan narasi)”
Guru : “Nah dari penjelsan ibu tadi ada pertanyaan? Sudah paham?”
Siswa : “Sudah bu...”
130

Guru : “Baik, (Membagi contoh teks karangan narasi) Adik-adik yang


ibu bagikan tadi merupakan contoh karangan narasi, silahkan dibaca,
dipahami dan diidentifikasi bagian mana saja yang merupakan komponen
narasi diteks tersebut. (Setelah itu siswa dan guru melakukan Tanya
jawab tentang bagian mana saja yang merupakan komponen karangan
narasi di teks tersebut)”
Guru : “Nah dari contoh teks karangan narasi tadi sudah lebih paham yaa
tentang komponen karangan narasi”
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Sekarang ibu akan mejelaskan contoh membuat karangan narasi
dari kata kunci. (Guru menjelsakan contoh membuat karangan narasi
berdsarkan kata kunci di papan tulis)”
Guru : “Sekarang adik-adik akan ibu bentuk menjadi 4 kelompok yaa,
silahkan berhitung dari satu sampai empat, setelah itu yang dapat angka
satu dibentuk menjadi satu kelompok yaa, dan begitu setersnya sampai
kelompok keempat. Setelah itu silahkan ditunjuk siapa yang jadi ketua
kelompoknya yaa”
Siswa : “Iya ibu (Sambil membentuk kelompok masing-masing)”
Guru : “Nah sekarang silahkan perhatikan Media yang ibu bawa (sambil
menunjukan media kantong kata kunci yang berada di papan tulis” jadi
adik-adik, ini merupakan media kantong kata kunci, disetiap akntong ini
(menunjuk 4 kantong kata kunci) bersisi kata-kata kuci yang nantinya
akan dibentuk oleh masing-masing kelompok menjadi sebuah paragraf
karangan narasi. Sedangkan kotak yang ada dibawah kantong kata kunci
ini berisi nomor kantong kata kunci, jadi iibu contohkan jika kelompok
satu mendapatkan nomor 3 maka kelompok satu akan mengambil kata
kunci yang berada di kantong kata kunci nomor 3, begitu seterusnya.
Paham?”
Siswa : “Paham bu..”
Guru : “Bagus, sekarang kita mulai dari kelompok satu, lalu dua, dan
seterusnya yaa.. ketua kelompok satu silahkan maju dan mengambil
131

nomor di kotak bagian bawah kantong. (Ketua kelompok maju dan


mengambil nomor dikotak lalu dibuka gulungan kertas nomor) Nah,
sekarang tunjukan kepada teman-teman nomor yang didapat. (Ketua
kelompok menunjukan nomor yang didapat) Silahkan ambil kata kunci di
kantong sesuai nomor yang didapat. (Begitu seterusnya sampai kelompok
4.”
Guru : Nah adik-adik, sekarang setiap kelompok sudah mendapatkan kata
kuncinya?
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Bagus, sekarang ibu akan membagikan lembar kerja kelompok
yaa (Sambil membagikan lembar kerja kelompok) Nah adik-adik di
lembar kerja kelompok tersebut petunjuk yaa, silahkan buat dengan
teman kelompokmu paragraf karangan narasi dengan tema “Lebaran”
berdasarkan kata kunci yang diperoleh masing-masing kelompok yaa”
Siswa : “Baik bu”
Guru : “Ada pertanyaan? Apakah sudah paham?
Siswa : “Paham bu..” ( Siswa mengerjakan tugas kelompok)
Guru : “Sudah selesai?”
Siswa : “Sudah bu..”
Guru : “ Sekarang masing-masing ketua kelompok maju kedepan dan
membacakan hasil karangan kelompoknya yaa, kita mulai dari kelompok
satu dan seterusnya. (Setiap ketua kelompok bergantian membacakan
hasil karangan narasi kelompoknya). Nahh sudah semua yaa? Bagus
sekali, Tepuk tangan untuk semua kelompok ( siswa dan guru sama-sama
bertemuk tangan untuk membangkitkan kembali semangat siswa) Untuk
masing kelompok karanganny sudah mulai bagus yaa, hanya saja masih
ada beberapa penempatan kata yang belum sesuai, ada juga hasil
karangan narasi yg belum utuh yaa dan belum menggunakan kata kunci
secara keseluruhan. (Guru membahas hasil kerja masing-masing
kelompok dan memperbaikinya bersama dengan siswa sekaligus
132

memberikan penguatan), jadi setelah diperbaiki jadi lebih paham


bagaiman menulis karangan narasi yang benar?”
Siswa : “Sudah bu..”
Guru : “Bagus, sekarang ibu akan memberikan tugas membuat karangan
narasi secara individu yaa, temanya masih tetap sama yaitu “Lebaran”
dengan kata kunci yang baru. (Sambil membagikan LKPD)”
Siswa mengerjakan LKPD dan mengumpulkannya setelah selesai...
3. Penutup
Guru : “Oke adik-adik untuk hadil karangan narasinya ibu akan periksa
dirumah yaa karena sebentar lagi jam pembelajaran akan selesai, nah
sebelum selesai jika ada yang belum mengerti bisa ditanyakan”
Siswa : “Sudah paham bu”
Guru : “Oke Alhamdulillah yaa, sekarang ada yang bisa menyimpulkan
pembelajaran kita hari ini?”
Siswa : “Kita belajarn tentang karangan narasi, karangan narasi terdapat
komponen-komponennya, membuat karangan narasi berdasarkan kata
kunci”
Guru : “iya benar sekali, jadi karangan narasi itu adalah karangan
karangan yg menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadian
atau kronologisnya yaa. Karangan narasi juga memiliki ciri-ciri, struktur
atau komponen dan juga langkah-langkah menulis yaa.” Oke sekarang
sebelum kita mengakhiri pembelajaran kita hari ini kita tutup dengan
berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
Siswa : “Bersama-sama berdoa dan dipimpin oleh ketua kelas”
Guru : “Aamiin, Alhamdulillah pembelajarn kita berjalan dengan lancer
yaa giman perasannya selama proses pembelajranya?
Siswa : “Seru buu, bagus buu, happy buu”
Guru : “Alhamduliilah yaa, sekarang adik-adik bisa pulang silahkan maju
satu persatu dengan rapi salaman sama ibu dan langsung pulang keruh
masing-masing yaa”.
133

Siswa : “(Satu persatu maju bersalaman dan pulang kerumah masing


masing.”

SKENARIO PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SDN 1 Tilango
Kelas/Semester :V/2
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : Suhu dan Kalor
Skenario Ke : Siklus I Pertemuan 2
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. Sinopsis
Pembelajaran ini diawali dengan menjelaskan materi tentang karangan
narasi. Guru menggunakan kata kunci untuk mempermudah siswa membuat
karangan narasi berdasarkan kata kunci yang ada. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok memilih kantong kata kunci
yang didalamnya terdapat kata kunci yang nanatinya akan disusun menjadi
sebuah paragraf karangan narasi.
B. Properti
1. Papan Kantong Kata Kunci
2. Gulungan Kertas Kecil Yang Bertuliskan Kata Kunci
C. Naskah
1. Pendahuluan
Guru : “Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Siswa : “Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Guru : “Selamat Pagi adik-adik?”
Siswa : “Pagi pagi pagi, Yess”
Guru : “Oke, ada yang tidak hadir hari ini?”
Siswa : Hadir semua bu”
Guru : “Bagus, tetap dipertahankan yaa kehadirannya..”
Siswa : “Iyaa bu”
134

Guru : “Alhamdulillah masih semangat yaa, untuk mengetes


semangatnya bagaimana kalau sama-sama kita tepuk semangat, 1 2 3”
Siswa : “Tepuk semangat, See.. Maaa. Huu.. Haa. Yess..”
Guru : “ Oke mana tepuk tanganyaa, (Siswa dan guru tepuk tangan) Jadi
sekarang sudah siap belajar yaa..
Siswa : “Siappp...”
Guru : “ Bagus, jadi sebulum kita memulai pelajaran hari ini alangkah
bainya kita awali dengan berdoa, ketua kelas silhkan pimpin doanya”
Siswa : “Bersama-sama berdoa dengan dipimpin ketua kelas”
Guru : “Aamiin, semoga pertemuan kita pada pagi hari ini bisa membawa
berkah dan adik-adik semua dapat mengerti apa yang ibu sampaikan”
Jadi adik-adik kemarin kita belajar tentang apa?
Siswa : “Karangan narasi, sugestif, ekspositoris”
Guru :” Oke bagus sekali, jadi hari ini kita masih akan tetap belajar topik
yang sama yaitu tentang karangan narasi dan menulis karangan narasi
berdasarkan kata kunci” (sambil menulis topic di papan tulis dan tujuan
pembelajaran”
2. Inti
Guru : “Anak-anak jadi benar sekali karangan narasi itu terdiri dari
karangan narasi fiksi atau yang benar terjadi dan karangan narasi non
fiksi atau yang berupa khayalan dari penulis. Nah dari perbedaan
karangan narasi fiksi dan non fiksi tadi ada yang bisa memberikan
contohnya tidak? (Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai
pengetahuannya)”
Guru : “Adik-adik sudah pernah menulis pengalaman pribadi tidak?”
Siswa : “Pernah bu, menulis pengalaman liburan bu”
Guru : “Bagus sekali, jadi pengalaman pribadi salah satu contoh dari
karangan narasi yang benar-benar terjadi. Nah karangan narasi juga
memiliki komponen dan langkah-langkah menulisnya (Guru menjelaskan
komponen narasi, langkah-langkah penulisan dan hal yang diperhatikan
dalam penulisan karangan narasi)”
135

Guru : “Nah dari penjelsan ibu tadi ada pertanyaan? Sudah paham?”
Siswa : “Sudah bu...”
Guru : “Baik, (Membagi contoh teks karangan narasi) Adik-adik yang
ibu bagikan tadi merupakan contoh karangan narasi, silahkan dibaca,
dipahami dan diidentifikasi bagian mana saja yang merupakan komponen
narasi diteks tersebut. (Setelah itu siswa dan guru melakukan Tanya
jawab tentang bagian mana saja yang merupakan komponen karangan
narasi di teks tersebut)”
Guru : “Nah dari contoh teks karangan narasi tadi sudah lebih paham yaa
tentang komponen karangan narasi”
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Sekarang ibu akan mejelaskan contoh membuat karangan narasi
dari kata kunci. (Guru menjelsakan contoh membuat karangan narasi
berdsarkan kata kunci di papan tulis)”
Guru : “Sekarang adik-adik akan ibu bentuk menjadi 4 kelompok yaa,
silahkan berhitung dari satu sampai empat, setelah itu yang dapat angka
satu dibentuk menjadi satu kelompok yaa, dan begitu setersnya sampai
kelompok keempat. Setelah itu silahkan ditunjuk siapa yang jadi ketua
kelompoknya yaa”
Siswa : “Iya ibu (Sambil membentuk kelompok masing-masing)”
Guru : “Nah sekarang silahkan perhatikan Media yang ibu bawa (sambil
menunjukan media kantong kata kunci yang berada di papan tulis” jadi
adik-adik, ini merupakan media kantong kata kunci, disetiap akntong ini
(menunjuk 4 kantong kata kunci) bersisi kata-kata kuci yang nantinya
akan dibentuk oleh masing-masing kelompok menjadi sebuah paragraf
karangan narasi. Sedangkan kotak yang ada dibawah kantong kata kunci
ini berisi nomor kantong kata kunci, jadi iibu contohkan jika kelompok
satu mendapatkan nomor 3 maka kelompok satu akan mengambil kata
kunci yang berada di kantong kata kunci nomor 3, begitu seterusnya.
Paham?”
Siswa : “Paham bu..”
136

Guru : “Bagus, sekarang kita mulai dari kelompok satu, lalu dua, dan
seterusnya yaa.. ketua kelompok satu silahkan maju dan mengambil
nomor di kotak bagian bawah kantong. (Ketua kelompok maju dan
mengambil nomor dikotak lalu dibuka gulungan kertas nomor) Nah,
sekarang tunjukan kepada teman-teman nomor yang didapat. (Ketua
kelompok menunjukan nomor yang didapat) Silahkan ambil kata kunci di
kantong sesuai nomor yang didapat. (Begitu seterusnya sampai kelompok
4.”
Guru : Nah adik-adik, sekarang setiap kelompok sudah mendapatkan kata
kuncinya?
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Bagus, sekarang ibu akan membagikan lembar kerja kelompok
yaa (Sambil membagikan lembar kerja kelompok) Nah adik-adik di
lembar kerja kelompok tersebut petunjuk yaa, silahkan buat dengan
teman kelompokmu paragraf karangan narasi dengan tema
“Kemerdekaan” berdasarkan kata kunci yang diperoleh masing-masing
kelompok yaa”
Siswa : “Baik bu”
Guru : “Ada pertanyaan? Apakah sudah paham?
Siswa : “Paham bu..” ( Siswa mengerjakan tugas kelompok)
Guru : “Sudah selesai?”
Siswa : “Sudah bu..”
Guru : “ Sekarang masing-masing ketua kelompok maju kedepan dan
membacakan hasil karangan kelompoknya yaa, kita mulai dari kelompok
satu dan seterusnya. (Setiap ketua kelompok bergantian membacakan
hasil karangan narasi kelompoknya). Nahh sudah semua yaa? Bagus
sekali, Tepuk tangan untuk semua kelompok ( siswa dan guru sama-sama
bertemuk tangan untuk membangkitkan kembali semangat siswa) Untuk
masing kelompok karanganny sudah mulai bagus yaa, hanya saja masih
ada beberapa penempatan kata yang belum sesuai, ada juga hasil
karangan narasi yg belum utuh yaa dan belum menggunakan kata kunci
137

secara keseluruhan. (Guru membahas hasil kerja masing-masing


kelompok dan memperbaikinya bersama dengan siswa sekaligus
memberikan penguatan), jadi setelah diperbaiki jadi lebih paham
bagaiman menulis karangan narasi yang benar?”
Siswa : “Sudah bu..”
Guru : “Bagus, sekarang ibu akan memberikan tugas membuat karangan
narasi secara individu yaa, temanya masih tetap sama yaitu
“Kemerdekaan” dengan kata kunci yang baru. (Sambil membagikan
LKPD)”
Siswa mengerjakan LKPD dan mengumpulkannya setelah selesai...
3. Penutup
Guru : “Oke adik-adik untuk hadil karangan narasinya ibu akan periksa
dirumah yaa karena sebentar lagi jam pembelajaran akan selesai, nah
sebelum selesai jika ada yang belum mengerti bisa ditanyakan”
Siswa : “Sudah paham bu”
Guru : “Oke Alhamdulillah yaa, sekarang ada yang bisa menyimpulkan
pembelajaran kita hari ini?”
Siswa : “Kita belajarn tentang karangan narasi, karangan narasi terdapat
komponen-komponennya, membuat karangan narasi berdasarkan kata
kunci”
Guru : “iya benar sekali, jadi karangan narasi itu adalah karangan
karangan yg menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadian
atau kronologisnya yaa. Karangan narasi juga memiliki ciri-ciri, struktur
atau komponen dan juga langkah-langkah menulis yaa.” Oke sekarang
sebelum kita mengakhiri pembelajaran kita hari ini kita tutup dengan
berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
Siswa : “Bersama-sama berdoa dan dipimpin oleh ketua kelas”
Guru : “Aamiin, Alhamdulillah pembelajarn kita berjalan dengan lancer
yaa giman perasannya selama proses pembelajranya?
Siswa : “Seru buu, bagus buu, happy buu”
138

Guru : “Alhamduliilah yaa, sekarang adik-adik bisa pulang silahkan maju


satu persatu dengan rapi salaman sama ibu dan langsung pulang keruh
masing-masing yaa”.
Siswa : “(Satu persatu maju bersalaman dan pulang kerumah masing
masing.”

SKENARIO PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SDN 1 Tilango
Kelas/Semester :V/2
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : Suhu dan Kalor
Skenario Ke : Siklus I Pertemuan 3
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. Sinopsis
Pembelajaran ini diawali dengan menjelaskan materi tentang karangan
narasi. Guru menggunakan kata kunci untuk mempermudah siswa membuat
karangan narasi berdasarkan kata kunci yang ada. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok memilih kantong kata kunci
yang didalamnya terdapat kata kunci yang nanatinya akan disusun menjadi
sebuah paragraf karangan narasi.
B. Properti
1. Papan Kantong Kata kunci
2. Gulungan Kertas Kecil Yang Bertuliskan Kata Kunci
C. Naskah
1. Pendahuluan
Guru : “Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Siswa : “Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Guru : “Selamat Pagi adik-adik?”
Siswa : “Pagi pagi pagi, Yess”
Guru : “Oke, ada yang tidak hadir hari ini?”
139

Siswa : Hadir semua bu”


Guru : “Bagus, tetap dipertahankan yaa kehadirannya..”
Siswa : “Iyaa bu”
Guru : “Alhamdulillah masih semangat yaa, untuk mengetes
semangatnya bagaimana kalau sama-sama kita tepuk semangat, 1 2 3”
Siswa : “Tepuk semangat, See.. Maaa. Huu.. Haa. Yess..”
Guru : “ Oke mana tepuk tanganyaa, (Siswa dan guru tepuk tangan) Jadi
sekarang sudah siap belajar yaa..
Siswa : “Siappp...”
Guru : “ Bagus, jadi sebulum kita memulai pelajaran hari ini alangkah
bainya kita awali dengan berdoa, ketua kelas silhkan pimpin doanya”
Siswa : “Bersama-sama berdoa dengan dipimpin ketua kelas”
Guru : “Aamiin, semoga pertemuan kita pada pagi hari ini bisa membawa
berkah dan adik-adik semua dapat mengerti apa yang ibu sampaikan”
Jadi adik-adik kemarin kita belajar tentang apa?
Siswa : “Karangan narasi, sugestif, ekspositoris”
Guru :” Oke bagus sekali, jadi hari ini kita masih akan tetap belajar topik
yang sama yaitu tentang karangan narasi dan menulis karangan narasi
berdasarkan kata kunci” (sambil menulis topic di papan tulis dan tujuan
pembelajaran”
2. Inti
Guru : “Anak-anak jadi benar sekali karangan narasi itu terdiri dari
karangan narasi fiksi atau yang benar terjadi dan karangan narasi non
fiksi atau yang berupa khayalan dari penulis. Nah dari perbedaan
karangan narasi fiksi dan non fiksi tadi ada yang bisa memberikan
contohnya tidak? (Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai
pengetahuannya)”
Guru : “Adik-adik sudah pernah menulis pengalaman pribadi tidak?”
Siswa : “Pernah bu, menulis pengalaman liburan bu”
Guru : “Bagus sekali, jadi pengalaman pribadi salah satu contoh dari
karangan narasi yang benar-benar terjadi. Nah karangan narasi juga
140

memiliki komponen dan langkah-langkah menulisnya (Guru menjelaskan


komponen narasi, langkah-langkah penulisan dan hal yang diperhatikan
dalam penulisan karangan narasi)”
Guru : “Nah dari penjelsan ibu tadi ada pertanyaan? Sudah paham?”
Siswa : “Sudah bu...”
Guru : “Baik, (Membagi contoh teks karangan narasi) Adik-adik yang
ibu bagikan tadi merupakan contoh karangan narasi, silahkan dibaca,
dipahami dan diidentifikasi bagian mana saja yang merupakan komponen
narasi diteks tersebut. (Setelah itu siswa dan guru melakukan Tanya
jawab tentang bagian mana saja yang merupakan komponen karangan
narasi di teks tersebut)”
Guru : “Nah dari contoh teks karangan narasi tadi sudah lebih paham yaa
tentang komponen karangan narasi”
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Sekarang ibu akan mejelaskan contoh membuat karangan narasi
dari kata kunci. (Guru menjelsakan contoh membuat karangan narasi
berdsarkan kata kunci di papan tulis)”
Guru : “Sekarang adik-adik akan ibu bentuk menjadi 4 kelompok yaa,
silahkan berhitung dari satu sampai empat, setelah itu yang dapat angka
satu dibentuk menjadi satu kelompok yaa, dan begitu setersnya sampai
kelompok keempat. Setelah itu silahkan ditunjuk siapa yang jadi ketua
kelompoknya yaa”
Siswa : “Iya ibu (Sambil membentuk kelompok masing-masing)”
Guru : “Nah sekarang silahkan perhatikan Media yang ibu bawa (sambil
menunjukan media kantong kata kunci yang berada di papan tulis” jadi
adik-adik, ini merupakan media kantong kata kunci, disetiap akntong ini
(menunjuk 4 kantong kata kunci) bersisi kata-kata kuci yang nantinya
akan dibentuk oleh masing-masing kelompok menjadi sebuah paragraf
karangan narasi. Sedangkan kotak yang ada dibawah kantong kata kunci
ini berisi nomor kantong kata kunci, jadi iibu contohkan jika kelompok
satu mendapatkan nomor 3 maka kelompok satu akan mengambil kata
141

kunci yang berada di kantong kata kunci nomor 3, begitu seterusnya.


Paham?”
Siswa : “Paham bu..”
Guru : “Bagus, sekarang kita mulai dari kelompok satu, lalu dua, dan
seterusnya yaa.. ketua kelompok satu silahkan maju dan mengambil
nomor di kotak bagian bawah kantong. (Ketua kelompok maju dan
mengambil nomor dikotak lalu dibuka gulungan kertas nomor) Nah,
sekarang tunjukan kepada teman-teman nomor yang didapat. (Ketua
kelompok menunjukan nomor yang didapat) Silahkan ambil kata kunci di
kantong sesuai nomor yang didapat. (Begitu seterusnya sampai kelompok
4.”
Guru : Nah adik-adik, sekarang setiap kelompok sudah mendapatkan kata
kuncinya?
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Bagus, sekarang ibu akan membagikan lembar kerja kelompok
yaa (Sambil membagikan lembar kerja kelompok) Nah adik-adik di
lembar kerja kelompok tersebut petunjuk yaa, silahkan buat dengan
teman kelompokmu paragraf karangan narasi dengan tema “Kerja
Bakti” berdasarkan kata kunci yang diperoleh masing-masing kelompok
yaa”
Siswa : “Baik bu”
Guru : “Ada pertanyaan? Apakah sudah paham?
Siswa : “Paham bu..” ( Siswa mengerjakan tugas kelompok)
Guru : “Sudah selesai?”
Siswa : “Sudah bu..”
Guru : “ Sekarang masing-masing ketua kelompok maju kedepan dan
membacakan hasil karangan kelompoknya yaa, kita mulai dari kelompok
satu dan seterusnya. (Setiap ketua kelompok bergantian membacakan
hasil karangan narasi kelompoknya). Nahh sudah semua yaa? Bagus
sekali, Tepuk tangan untuk semua kelompok ( siswa dan guru sama-sama
bertemuk tangan untuk membangkitkan kembali semangat siswa) Untuk
142

masing kelompok karanganny sudah mulai bagus yaa, hanya saja masih
ada beberapa penempatan kata yang belum sesuai, ada juga hasil
karangan narasi yg belum utuh yaa dan belum menggunakan kata kunci
secara keseluruhan. (Guru membahas hasil kerja masing-masing
kelompok dan memperbaikinya bersama dengan siswa sekaligus
memberikan penguatan), jadi setelah diperbaiki jadi lebih paham
bagaiman menulis karangan narasi yang benar?”
Siswa : “Sudah bu..”
Guru : “Bagus, sekarang ibu akan memberikan tugas membuat karangan
narasi secara individu yaa, temanya masih tetap sama yaitu “Kerja
Bakti” dengan kata kunci yang baru. (Sambil membagikan LKPD)”
Siswa mengerjakan LKPD dan mengumpulkannya setelah selesai...
3. Penutup
Guru : “Oke adik-adik untuk hadil karangan narasinya ibu akan periksa
dirumah yaa karena sebentar lagi jam pembelajaran akan selesai, nah
sebelum selesai jika ada yang belum mengerti bisa ditanyakan”
Siswa : “Sudah paham bu”
Guru : “Oke Alhamdulillah yaa, sekarang ada yang bisa menyimpulkan
pembelajaran kita hari ini?”
Siswa : “Kita belajarn tentang karangan narasi, karangan narasi terdapat
komponen-komponennya, membuat karangan narasi berdasarkan kata
kunci”
Guru : “iya benar sekali, jadi karangan narasi itu adalah karangan
karangan yg menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadian
atau kronologisnya yaa. Karangan narasi juga memiliki ciri-ciri, struktur
atau komponen dan juga langkah-langkah menulis yaa.” Oke sekarang
sebelum kita mengakhiri pembelajaran kita hari ini kita tutup dengan
berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
Siswa : “Bersama-sama berdoa dan dipimpin oleh ketua kelas”
Guru : “Aamiin, Alhamdulillah pembelajarn kita berjalan dengan lancer
yaa giman perasannya selama proses pembelajranya?
143

Siswa : “Seru buu, bagus buu, happy buu”


Guru : “Alhamduliilah yaa, sekarang adik-adik bisa pulang silahkan maju
satu persatu dengan rapi salaman sama ibu dan langsung pulang keruh
masing-masing yaa”.
Siswa : “(Satu persatu maju bersalaman dan pulang kerumah masing
masing.”

SKENARIO PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SDN 1 Tilango
Kelas/Semester :V/2
Tema : Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : Suhu dan Kalor
Skenario Ke : Siklus II
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. Sinopsis
Pembelajaran ini diawali dengan menjelaskan materi tentang karangan
narasi. Guru menggunakan kata kunci untuk mempermudah siswa membuat
karangan narasi berdasarkan kata kunci yang ada. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok memilih kantong kata kunci
yang didalamnya terdapat kata kunci yang nanatinya akan disusun menjadi
sebuah paragraf karangan narasi.
B. Properti
1. Papan Kantong Kata Kunci
2. Gulungan kertas kecil yang bertuliskan kata kunci
C. Naskah
1. Pendahuluan
Guru : “Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Siswa : “Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatu”
Guru : “Selamat Pagi adik-adik?”
Siswa : “Pagi pagi pagi, Yess”
Guru : “Oke, ada yang tidak hadir hari ini?”
144

Siswa : Hadir semua bu”


Guru : “Bagus, tetap dipertahankan yaa kehadirannya..”
Siswa : “Iyaa bu”
Guru : “Alhamdulillah masih semangat yaa, untuk mengetes
semangatnya bagaimana kalau sama-sama kita tepuk semangat, 1 2 3”
Siswa : “Tepuk semangat, See.. Maaa. Huu.. Haa. Yess..”
Guru : “ Oke mana tepuk tanganyaa, (Siswa dan guru tepuk tangan) Jadi
sekarang sudah siap belajar yaa..
Siswa : “Siappp...”
Guru : “ Bagus, jadi sebulum kita memulai pelajaran hari ini alangkah
bainya kita awali dengan berdoa, ketua kelas silhkan pimpin doanya”
Siswa : “Bersama-sama berdoa dengan dipimpin ketua kelas”
Guru : “Aamiin, semoga pertemuan kita pada pagi hari ini bisa membawa
berkah dan adik-adik semua dapat mengerti apa yang ibu sampaikan”
Jadi adik-adik kemarin kita belajar tentang apa?
Siswa : “Karangan narasi, sugestif, ekspositoris”
Guru :” Oke bagus sekali, jadi hari ini kita masih akan tetap belajar topik
yang sama yaitu tentang karangan narasi dan menulis karangan narasi
berdasarkan kata kunci” (sambil menulis topic di papan tulis dan tujuan
pembelajaran”
2. Inti
Guru : “Anak-anak jadi benar sekali karangan narasi itu terdiri dari
karangan narasi fiksi atau yang benar terjadi dan karangan narasi non
fiksi atau yang berupa khayalan dari penulis. Nah dari perbedaan
karangan narasi fiksi dan non fiksi tadi ada yang bisa memberikan
contohnya tidak? (Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai
pengetahuannya)”
Guru : “Adik-adik sudah pernah menulis pengalaman pribadi tidak?”
Siswa : “Pernah bu, menulis pengalaman liburan bu”
Guru : “Bagus sekali, jadi pengalaman pribadi salah satu contoh dari
karangan narasi yang benar-benar terjadi. Nah karangan narasi juga
145

memiliki komponen dan langkah-langkah menulisnya (Guru menjelaskan


komponen narasi, langkah-langkah penulisan dan hal yang diperhatikan
dalam penulisan karangan narasi)”
Guru : “Nah dari penjelsan ibu tadi ada pertanyaan? Sudah paham?”
Siswa : “Sudah bu...”
Guru : “Baik, (Membagi contoh teks karangan narasi) Adik-adik yang
ibu bagikan tadi merupakan contoh karangan narasi, silahkan dibaca,
dipahami dan diidentifikasi bagian mana saja yang merupakan komponen
narasi diteks tersebut. (Setelah itu siswa dan guru melakukan Tanya
jawab tentang bagian mana saja yang merupakan komponen karangan
narasi di teks tersebut)”
Guru : “Nah dari contoh teks karangan narasi tadi sudah lebih paham yaa
tentang komponen karangan narasi”
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Sekarang ibu akan mejelaskan contoh membuat karangan narasi
dari kata kunci. (Guru menjelsakan contoh membuat karangan narasi
berdsarkan kata kunci di papan tulis)”
Guru : “Sekarang adik-adik akan ibu bentuk menjadi 4 kelompok yaa,
silahkan berhitung dari satu sampai empat, setelah itu yang dapat angka
satu dibentuk menjadi satu kelompok yaa, dan begitu setersnya sampai
kelompok keempat. Setelah itu silahkan ditunjuk siapa yang jadi ketua
kelompoknya yaa”
Siswa : “Iya ibu (Sambil membentuk kelompok masing-masing)”
Guru : “Nah sekarang silahkan perhatikan Media yang ibu bawa (sambil
menunjukan media kantong kata kunci yang berada di papan tulis” jadi
adik-adik, ini merupakan media kantong kata kunci, disetiap akntong ini
(menunjuk 4 kantong kata kunci) bersisi kata-kata kuci yang nantinya
akan dibentuk oleh masing-masing kelompok menjadi sebuah paragraf
karangan narasi. Sedangkan kotak yang ada dibawah kantong kata kunci
ini berisi nomor kantong kata kunci, jadi iibu contohkan jika kelompok
satu mendapatkan nomor 3 maka kelompok satu akan mengambil kata
146

kunci yang berada di kantong kata kunci nomor 3, begitu seterusnya.


Paham?”
Siswa : “Paham bu..”
Guru : “Bagus, sekarang kita mulai dari kelompok satu, lalu dua, dan
seterusnya yaa.. ketua kelompok satu silahkan maju dan mengambil
nomor di kotak bagian bawah kantong. (Ketua kelompok maju dan
mengambil nomor dikotak lalu dibuka gulungan kertas nomor) Nah,
sekarang tunjukan kepada teman-teman nomor yang didapat. (Ketua
kelompok menunjukan nomor yang didapat) Silahkan ambil kata kunci di
kantong sesuai nomor yang didapat. (Begitu seterusnya sampai kelompok
4.”
Guru : Nah adik-adik, sekarang setiap kelompok sudah mendapatkan kata
kuncinya?
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Bagus, sekarang ibu akan membagikan lembar kerja kelompok
yaa (Sambil membagikan lembar kerja kelompok) Nah adik-adik di
lembar kerja kelompok tersebut petunjuk yaa, silahkan buat dengan
teman kelompokmu paragraf karangan narasi dengan tema “Liburan”
berdasarkan kata kunci yang diperoleh masing-masing kelompok yaa”
Siswa : “Baik bu”
Guru : “Ada pertanyaan? Apakah sudah paham?
Siswa : “Paham bu..” ( Siswa mengerjakan tugas kelompok)
Guru : “Sudah selesai?”
Siswa : “Sudah bu..”
Guru : “ Sekarang masing-masing ketua kelompok maju kedepan dan
membacakan hasil karangan kelompoknya yaa, kita mulai dari kelompok
satu dan seterusnya. (Setiap ketua kelompok bergantian membacakan
hasil karangan narasi kelompoknya). Nahh sudah semua yaa? Bagus
sekali, Tepuk tangan untuk semua kelompok ( siswa dan guru sama-sama
bertemuk tangan untuk membangkitkan kembali semangat siswa) Untuk
masing kelompok karanganny sudah mulai bagus yaa, hanya saja masih
147

ada beberapa penempatan kata yang belum sesuai, ada juga hasil
karangan narasi yg belum utuh yaa dan belum menggunakan kata kunci
secara keseluruhan. (Guru membahas hasil kerja masing-masing
kelompok dan memperbaikinya bersama dengan siswa sekaligus
memberikan penguatan), jadi setelah diperbaiki jadi lebih paham
bagaiman menulis karangan narasi yang benar?”
Siswa : “Sudah bu..”
Guru : “Bagus, sekarang ibu akan memberikan tugas membuat karangan
narasi secara individu yaa, temanya masih tetap sama yaitu “Liburan”
dengan kata kunci yang baru. (Sambil membagikan LKPD)”
Siswa mengerjakan LKPD dan mengumpulkannya setelah selesai...
3. Penutup
Guru : “Oke adik-adik untuk hadil karangan narasinya ibu akan periksa
dirumah yaa karena sebentar lagi jam pembelajaran akan selesai, nah
sebelum selesai jika ada yang belum mengerti bisa ditanyakan”
Siswa : “Sudah paham bu”
Guru : “Oke Alhamdulillah yaa, sekarang ada yang bisa menyimpulkan
pembelajaran kita hari ini?”
Siswa : “Kita belajarn tentang karangan narasi, karangan narasi terdapat
komponen-komponennya, membuat karangan narasi berdasarkan kata
kunci”
Guru : “iya benar sekali, jadi karangan narasi itu adalah karangan
karangan yg menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadian
atau kronologisnya yaa. Karangan narasi juga memiliki ciri-ciri, struktur
atau komponen dan juga langkah-langkah menulis yaa.” Oke sekarang
sebelum kita mengakhiri pembelajaran kita hari ini kita tutup dengan
berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
Siswa : “Bersama-sama berdoa dan dipimpin oleh ketua kelas”
Guru : “Aamiin, Alhamdulillah pembelajarn kita berjalan dengan lancer
yaa giman perasannya selama proses pembelajranya?
Siswa : “Seru buu, bagus buu, happy buu”
148

Guru : “Alhamduliilah yaa, sekarang adik-adik bisa pulang silahkan maju


satu persatu dengan rapi salaman sama ibu dan langsung pulang keruh
masing-masing yaa”.
Siswa : “(Satu persatu maju bersalaman dan pulang kerumah masing
masing.”
149

Lampiran 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus I dan Siklus II


Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
Kegiatan Sebelum Pembelajaran
I 1.Kesiapan ruangan dan media pembelajaran yaitu papan kantong kata kunci √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Kegiatan Membuka Pembelajaran
3. Melakukan Apersepsi √
II
4. Menyampaikan topik yang akan dipelajari √
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai √
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan Materi Pembelajaran
6. Menunjukan Penguasaan materi pelajaran √
7. Menjelaskan materi Pelajaran √
B. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai √
9. Menguasai kelas √
10. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
11. Menggunakan media secara efektif dan efisien √
III 12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √
D. Pembelajaran Yang Menantang dan Memacu Keterlibatan Siswa
13. Merespon dengan baik partisipasi siswa √
14. Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa √
15. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa
16. Memantau Kemajuan belajar √
17. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran √
F. Penggunaan Bahasa
18. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan dengan jelas,baik, benar. √
19. Menyampaikan pesan dengan baik dan gaya yang sesuai √
Penutup
IV 20. Menyimpulkan Pembelajaran √
21. Menutup Pembelajarn √
Jumlah 9 12
Presentase/Rata-rata 43% 57%
150

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
Kegiatan Sebelum Pembelajaran
I 1.Kesiapan ruangan dan media pembelajaran yaitu papan kantong kata kunci √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Kegiatan Membuka Pembelajaran
3. Melakukan Apersepsi √
II
4. Menyampaikan topik yang akan dipelajari √
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai √
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan Materi Pembelajaran
6. Menunjukan Penguasaan materi pelajaran √
7. Menjelaskan materi Pelajaran √
B. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai √
9. Menguasai kelas √
10. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
11. Menggunakan media secara efektif dan efisien √
III 12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √
D. Pembelajaran Yang Menantang dan Memacu Keterlibatan Siswa
13. Merespon dengan baik partisipasi siswa √
14. Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa √
15. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa
16. Memantau Kemajuan belajar √
17. melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran √
F. Penggunaan Bahasa
18. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan dengan jelas,baik, benar. √
19. Menyampaikan pesan dengan baik dan gaya yang sesuai

Penutup
IV 20. Menyimpulkan Pembelajaran √
21. Menutup Pembelajarn √
Jumlah 15 6
Presentase/Rata-rata 71% 28%
151

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 3

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
Kegiatan Sebelum Pembelajaran
I
1.Kesiapan ruangan dan media pembelajaran yaitu papan kantong kata kunci √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Kegiatan Membuka Pembelajaran
3. Melakukan Apersepsi √
II
4. Menyampaikan topik yang akan dipelajari √
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai √
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan Materi Pembelajaran
6. Menunjukan Penguasaan materi pelajaran √
7. Menjelaskan materi Pelajaran √
B. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai √
9. Menguasai kelas √
10. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
11. Menggunakan media secara efektif dan efisien √
III
12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √
D. Pembelajaran Yang Menantang dan Memacu Keterlibatan Siswa
13. Merespon dengan baik partisipasi siswa √
14. Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa √
15. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa
16. Memantau Kemajuan belajar √
17. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran √
F. Penggunaan Bahasa
18. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan dengan jelas,baik, benar. √
19. Menyampaikan pesan dengan baik dan gaya yang sesuai √
Penutup
IV 20. Menyimpulkan Pembelajaran √
21. Menutup Pembelajarn √
Jumlah 16 5
Presentase/Rata-rata 76% 23%
152

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
Kegiatan Sebelum Pembelajaran
I 1.Kesiapan ruangan dan media pembelajaran yaitu papan kantong kata kunci √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Kegiatan Membuka Pembelajaran
3. Melakukan Apersepsi √
II
4. Menyampaikan topik yang akan dipelajari √
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai √
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan Materi Pembelajaran
6. Menunjukan Penguasaan materi pelajaran √
7. Menjelaskan materi Pelajaran √
B. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai √
9. Menguasai kelas √
10. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
11. Menggunakan media secara efektif dan efisien √
III 12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √
D. Pembelajaran Yang Menantang dan Memacu Keterlibatan Siswa
13. Merespon dengan baik partisipasi siswa √
14. Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa √
15. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa
16. Memantau Kemajuan belajar √
17. melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran √
F. Penggunaan Bahasa
18. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan dengan jelas,baik, benar. √
19. Menyampaikan pesan dengan baik dan gaya yang sesuai

Penutup
IV 20. Menyimpulkan Pembelajaran √
21. Menutup Pembelajarn √
Jumlah 19 2
Presentase/Rata-rata 90% 10%
153

Lampiran 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II


Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 1

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
A Kegiatan Pra Pembelajaran
1 Masuk Kelas dengan teratur √
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
3 Berdoa sebelum belajar √
B Kegiatan Membuka Pelajaran
4 Mampu menjawab apersepsi √
5 Mendengarkan materi dengan baik √
C Kegiatan Inti Pembelajaran
6 Memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi √
7 Aktif bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran √
8 Menggunakan media pembelajaran secara efektif √
9 Adanya interaksi yang baik antara siswa dan media yg digunakan √
10 Siswa tertarik pada materi yg disajikan dengan media √
11 Siswa mampu menulis karangan narasi sesuai kata kunci √
12 Menggunakan bahasa lisan atau tulisan yang baik dan benar √
13 Memelihara hubungan yang baik siswa dengan guru dan siswa lain √
14 Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan √
D Kegiatan Penutup
15 Mampu menyimpulkan materi yang dipelajari √
16 Berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran √
Jumlah 5 11
Presentase / Rata-rata 31,25% 68,75%

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 2

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
A Kegiatan Pra Pembelajaran
1 Masuk Kelas dengan teratur √
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
3 Berdoa sebelum belajar √
B Kegiatan Membuka Pelajaran
4 Mampu menjawab apersepsi √
5 Mendengarkan materi dengan baik √
C Kegiatan Inti Pembelajaran
6 Memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi √
154

7 Aktif bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran √


8 Menggunakan media pembelajaran secara efektif √
9 Adanya interaksi yang baik antara siswa dan media yg
Digunakan √
10 Siswa tertarik pada materi yg disajikan dengan media √
11 Siswa mampu menulis karangan narasi sesuai kata kunci √
12 Menggunakan bahasa lisa atau tulisan yang baik dan benar √
13 Memelihara hubungan yang baik siswa dengan guru dan siswa lain √
14 Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan √
D Kegiatan Penutup
15 Mampu menyimpulkan materi yang dipelajari √
16 Berdoa sebelum mengakhiri pembelajar √
Jumlah 10 6
Presentase / Rata-rata 62% 37%

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 3

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
A Kegiatan Pra Pembelajaran
1 Masuk Kelas dengan teratur √
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
3 Berdoa sebelum belajar √
B Kegiatan Membuka Pelajaran
4 Mampu menjawab apersepsi √
5 Mendengarkan materi dengan baik √
C Kegiatan Inti Pembelajaran
6 Memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi √
7 Aktif bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran √
8 Menggunakan media pembelajaran secara efektif √
9 Adanya interaksi yang baik antara siswa dan media yg digunakan √
10 Siswa tertarik pada materi yg disajikan dengan media √
11 Siswa mampu menulis karangan narasi sesuai kata kunci √
12 Menggunakan bahasa lisan atau tulisan yang baik dan benar √
13 Memelihara hubungan yang baik siswa dengan guru dan siswa lain √
14 Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan √
D Kegiatan Penutup
15 Mampu menyimpulkan materi yang dipelajari √
16 Berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran √
Jumlah 11 5
Presentase / Rata-rata 69% 31%
155

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II

Kriteria
No Aspek Yang Diamati
T BT
A Kegiatan Pra Pembelajaran
1 Masuk Kelas dengan teratur √
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
3 Berdoa sebelum belajar √
B Kegiatan Membuka Pelajaran
4 Mampu menjawab apersepsi √
5 Mendengarkan materi dengan baik √
C Kegiatan Inti Pembelajaran
6 Memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan materi √
7 Aktif bertanya saat guru menjelaskan materi pelajaran √
8 Menggunakan media pembelajaran secara efektif √
9 Adanya interaksi yang baik antara siswa dan media yg digunakan √
10 Siswa tertarik pada materi yg disajikan dengan media √
11 Siswa mampu menulis karangan narasi sesuai kata kunci √
12 Menggunakan bahasa lisan atau tulisan yang baik dan benar √
13 Memelihara hubungan yang baik siswa dengan guru dan siswa lain √
14 Aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan √
D Kegiatan Penutup
15 Mampu menyimpulkan materi yang dipelajari √
16 Berdoa sebelum mengakhiri √
Jumlah 14 2
Presentase / Rata-rata 87% 12%
156

Lampiran 6. Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ssiswa


Melalui Model Consept Sentence Siklus I dan Siklus II
Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siklus I Pertemuan 1

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Riski √ √ √ √ 7 58% TM
2 Ibrahim √ √ √ √ 7 58% TM
3 Malik √ √ √ √ 7 58% TM
4 Rafi √ √ √ √ 6 50% TM
5 Galfin √ √ √ √ 4 33% TM
6 Rahmat √ √ √ √ 5 42% TM
7 Adelia √ √ √ √ 10 83% M
8 Nurain √ √ √ √ 7 58% TM
9 Nurhafizah √ √ √ √ 8 67% TM
10 Celsea √ √ √ √ 7 58% TM
11 Citra √ √ √ √ 10 83% M
12 Putri √ √ √ √ 5 42% TM
13 Alya √ √ √ √ 8 67% TM
14 Aulia √ √ √ √ 7 58% TM
15 Aurelia √ √ √ √ 8 67% TM
16 Alisa √ √ √ √ 10 83% M
17 Safira √ √ √ √ 10 83% M
18 Magfira √ √ √ √ 10 83% M
Jumlah 4 10 3 5 8 5 0 13 5 1 12 5 135 1131
Presentase/Rata-rata 62,83%

Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siklus I pertemuan 2

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Riski √ √ √ √ 8 67% TM
2 Ibrahim √ √ √ √ 7 58% TM
3 Malik √ √ √ √ 7 58% TM
4 Rafi √ √ √ √ 7 58% TM
5 Galfin √ √ √ √ 4 33% TM
6 Rahmat √ √ √ √ 7 58% TM
7 Adelia √ √ √ √ 10 83% M
8 Nurain √ √ √ √ 7 58% TM
157

9 Nurhafizah √ √ √ √ 11 92% M
10 Celsea √ √ √ √ 9 75% M
11 Citra √ √ √ √ 9 75% M
12 Putri √ √ √ √ 9 75% M
13 Alya √ √ √ √ 9 75% M
14 Aulia √ √ √ √ 8 67% TM
15 Aurelia √ √ √ √ 9 75% M
16 Alisa √ √ √ √ 9 75% M
17 Safira √ √ √ √ 11 92% M
18 Magfira √ √ √ √ 11 92% M
Jumlah 9 8 1 1 15 2 3 12 3 4 11 3 152 1266
Presentase/Rata-rata 70,33

Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siklus I Pertemuan 3

Aspek Yang Dinilai


Nama
No A B C D Skor % KET
Siswa
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Riski √ √ √ √ 8 67% TM
2 Ibrahim √ √ √ √ 9 75% M
3 Malik √ √ √ √ 9 75% M
4 Rafi √ √ √ √ 6 50% TM
5 Galfin √ √ √ √ 5 42% TM
6 Rahmat √ √ √ √ 9 75% M
7 Adelia √ √ √ √ 11 92% M
8 Nurain √ √ √ √ 9 75% M
9 Nurhafiza √ √ √ √ 11 92% M
10 Celsea √ √ √ √ 10 83% M
11 Citra √ √ √ √ 9 75% M
12 Putri √ √ √ √ 8 67% TM
13 Alya √ √ √ √ 10 83% M
14 Aulia √ √ √ √ 11 92% M
15 Aurelia √ √ √ √ 8 67% TM
16 Alisa √ √ √ √ 10 83% M
17 Safira √ √ √ √ 11 92% M
18 Magfira √ √ √ √ 10 83% M
Jumlah 9 9 0 11 6 1 5 11 2 1 14 3 164 1368
Presentase/Rata-rata 76,00%
158

Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siklus II

Aspek Yang Dinilai


Nama
No Skor % KET
Siswa A B C D
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Riski √ √ √ √ 10 83% M

2 Ibrahim √ √ √ √ 10 83% M

3 Malik √ √ √ √ 11 92% M

4 Rafi √ √ √ √ 8 67% TM

5 Galfin √ √ √ √ 8 67% TM

6 Rahmat √ √ √ √ 10 83% M

7 Adelia √ √ √ √ 10 83% M

8 Nurain √ √ √ √ 9 75% M

9 Nurhafizah √ √ √ √ 11 92% M

10 Celsea √ √ √ √ 11 92% M

11 Citra √ √ √ √ 10 83% M

12 Putri √ √ √ √ 10 83% M

13 Alya √ √ √ √ 11 92% M

14 Aulia √ √ √ √ 10 83% M

15 Aurelia √ √ √ √ 9 75% M

16 Alisa √ √ √ √ 10 83% M

17 Safira √ √ √ √ 11 92% M

18 Magfira √ √ √ √ 11 92% M

Jumlah 16 2 0 14 4 0 6 12 0 0 18 0 180 1500

Presentase/Rata-rata
83,33%
159

Lampiran 7. Rekapitulasi Siklus I dan Siklus II


Hasil Rekapitulasi Siklus I Pertemuan 1

Aspek Yang Dinilai


Siklus I
A B C D Jumlah
Pert 1
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM

Jlh 4 10 3 5 8 5 0 13 5 1 12 5 135
% 22,2 55,5 17 28 44,4 28 0 72,2 28 5,5 67 28 62,83%

Hasil Rekapitulai Siklus I Pertemuan 2

Aspek Yang Dinilai


Siklus
Jumlah
I A B C D
Pert 2
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM

Jlh 9 8 1 1 15 2 3 12 3 4 11 3 152

% 50 44,4 5,5 5,5 83,3 11,1 17 67 17 22,2 61,1 17 70,33%

Hasil Rekapitulai Siklus I Pertemuan 3

Aspek Yang Dinilai


Jumlah
Siklus I A B C D
Pert 3
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM

Jlh 9 9 0 11 6 1 5 11 2 1 14 3 164

% 50 50 0 61 33 5,5 28 61 11 5,5 78 17 76,00%

Hasil Rekapitulai Siklus II

Aspek Yang Dinilai


Siklus II A B C D Jumlah
M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM

Jlh 16 2 0 14 4 0 6 12 0 0 18 0 180

% 89 12 0 78 22 0 33 67 0 0 100 0 83,33%
160

Lampiran 8. Dokumentasi

Gambar 1. Kegiatan Membuka Pelajaran Siklus I


161

Gambar 2. Guru Menjelaskan Materi Karangan Narasi


162

Gambar 3. Guru menjelaskan penggunaan media papan kantong kata kunci


163

Gambar 4. Kegiatan pembelajaran, perwakilan kelompok mengambil kata


kunci dari media papan kantong kata kunci
164

Gambar 5. Kegiatan kelompok, siswa membuat karangan narasi


berdasarkan kata kunci yang diperoleh
165

Gambar 6. Guru membimbing diskusi kelompok


166

Gambar 7. Kegiatan perwakilan kelompok membacakan karangan narasi


yang dibuat berdasarkan kata kunci yang diperoleh.
167

Gambar 8. Kegiatan Siswa Mengerjakan LKS


168

Gambar 9. Kegiatan Menutup Pembelajaran Siklus I


169

Gambar 10. Kegiatan Membuka Pelajaran Siklus II


170

Gambar 11. Guru menjelaskan materi karangan narasi dan penggunaan


tanda baca, huruf besar atau huruf kecil.
171

Gambar 12. Kegiatan Pembelajaran, perwakilan kelompok mengambil kata


kunci dari media papan kantong kata kunci
172

Gambar 13. Kegiatan kelompok, siswa membuat karangan narasi


berdasarkan kata kunci yang diperoleh
173

Gambar 17. Kegiatan menutup pembelajaran siklus II


174

Lampiran 9. Hasil Tulisan Karangan Narasi Siswa

Hasil Karangan Narasi Siswa Siklus I

Ket :

A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar Atau Kecil
175

Ket :

A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar Atau Kecil
176

Ket :

A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar Atau Kecil
177

Ket :

A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar Atau Kecil
178

Hasil Tulisan Karangan Narasi Siswa Siklus II

Ket :

A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar Atau Kecil
179

Ket :

A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar Atau Kecil
180

Ket :

A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar Atau Kecil
181

Ket :

A : Menuangkan Ide
B : Rangkaian Peristiwa
C : Urutan dan Struktur Bahasa
D : Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Besar Atau Kecil
182

Lampiran 10. Surat-Surat Penelitian


183
184
185
186
187
CURRICULUM VITAE

Putri Novelia Lantapa, Lahir pada tanggal 28 Maret 1998 di


Kecamatan Bolangitang Kabupaten Bolaang Mongondow.
Merupakan putri pertama dari pasangan Fadli Lantapa dan
Novrida Olii. Mengawali pendidikan di TK Mokapog
Kecamatan Bolangitang Kabupaten Bolaang Mongondow dan
lulus pada tahun 2004, kemudian melanjutkan pendidikan di
SDN 2 Ollot Induk Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010, kemudian
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang
sama peneliti melanjutkan study di SMA Negeri 1 Bolangitang Barat dan lulus
pada tahun 2016. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan ke Universitas Negeri
Gorontalo dan mengambil Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan melalui jalur SBMPTN.

Peneliti juga mengikuti kegiatan lain diantaranya :

1. Peserta Kegiatan Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) Universitas


Negeri Gorontalo tahun 2016
2. Peserta Pelatihan Komputer dan Internet di Universitas Negeri Gorontalo
tahun 2016
3. Peserta DIKLATSAR (Pendidikan dan Pelatihan Dasar) PGSD FIP UNG
tahun 2016
4. Peserta Seminar Nasional Pendidikan PGSD FIP UNG tahun 2016
5. Peserta Seminar dan Workshop KSL UNG tahun 2016
6. Peserta Seminar Nasional PGSD FIP UNG tahun 2017
7. Ketua Bidang Penalaran dan Keilmuan di Himpunan Mahasiswa Jurusan
PGSD tahun 2018/2019
8. Pemateri DIKLATSAR HMJ PGSD tahun 2018
9. Peserta Seminar Pendidikan PGSD FIP UNG tahun 2019

188
189

10. Peserta Seminar Nasional Pendidikan PGSD FIP UNG tahun 2019
11. Peserta Kuliah Kerja Sibermas (KKS) di Desa Molingkapoto Selatan, Kec.
Kwandang Kab. Gorontalo Utara tahun 2019
12. Peserta Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SDN 2 Tapa, Kec. Tapa
Kab. Bone Bolango

Anda mungkin juga menyukai