Anda di halaman 1dari 5

MINI RESERCH

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah: Keterampilan Dasar Karate

Dosen Pengampu : Drs. Rahman Situmeang, M.Pd.

Oleh:
Nama :Srindiko Hutapea

Nim : 6193321025

Kelas : PKO E 2019

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Identitas yang bertanding:

1. Rifki Ardiansyah Arrosyiid


Kewarganegaraan Indonesia
24 Desember 1997 (umur 23)
Lahir
Surabaya, Jawa Timur
Tinggi 1,67 m (5 ft 5 1⁄2 in)
Berat 60 kg (132 pon) (130 pon)
Olahraga
Negara  Indonesia
Olahraga Karate
Lomba Kumite perorangan 60 kg
Rekam medali

Mewakili  Indonesia
Karate putra
SEA Games
Perunggu Kuala Lumpur 2017 Kumite beregu
Asian Games
Emas Jakarta-Palembang 2018 Kumite perorangan 60 kg

Rifki Ardiansyah Arrosyiid (lahir 24 Desember 1997) adalah seorang atlet nasional Indonesia
dalam cabang olahraga karate. Setelah memenangkan medali perunggu di Pesta Olahraga Asia
Tenggara 2017, dia mengalahkan juara dunia dua kali Amir Mehdizadeh untuk merebut medali
emas di Pesta Olahraga Asia 2018.

Lahir di Surabaya, dia diperkenalkan pada olahraga karate pada usia muda dan kemudian lebih
memilih bergabung dengan militer dari pada melanjutkan studinya di Universitas Gadjah Mada
untuk berpartisipasi lebih lanjut dalam olahraga ini.

Rifki lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 24 Desember 1997. Dia diperkenalkan pada olahraga
ini pada tahun pertama sekolah dasar, dan akhirnya mulai berpartisipasi dalam kompetisi lokal.
Pada saat dia duduk di sekolah menengah, dia mulai memenangkan kompetisi lokal dan
nasional. Setelah lulus dari sekolah menengah, dia diterima untuk kuliah di Teknik Sipil
Universitas Gadjah Mada, namun memutuskan untuk bergabung dengan militer di Kodam V
Brawijaya sehingga dia bisa lebih aktif berlatih. Sampai dengan Agustus 2018, dia berpangkat
sersan dua.

Memenangkan atau mencapai prestasi tinggi dalam berbagai kompetisi nasional dan
internasional melawan karateka senior, dia lolos seleksi nasional untuk Pesta Olahraga Asia
Tenggara 2017, meskipun dia tidak masuk dalam pertandingan perorangan. Timnya
memenangkan medali perunggu. Tahun berikutnya, dia berhasil mendapatkan tempat di
kontingen nasional Pesta Olahraga Asia 2018 untuk pertandingan perorangan, untuk kelas 60 kg
setelah melewati Seleksi Nasional Asian Games 2018. Di situ, ia mengalahkan atlet yang lebih
senior darinya sebelum ia terseleksi. Di final yang berlangsung di Plenary Hall, JCC Senayan,
Jakarta pada 26 Agustus 2018, Rifki menghadapi Amir Mehdizadeh dan merebut medali emas
setelah mengalahkannya dengan skor 9-7. Kemenangan itu ia peroleh setelah sempat dijatuhkan
Mahdizadeh yang mendapat nilai 3 poin, dan 2 poin dengan tendangan ke badan Rifki.
Kemenangan Rifki mengejutkan pihak Forki dan juga Iran yang sekaligus mendapatkan medali
emas setelah terakhir pada 2002 lewat Hasan Basri. Mahdizadeh sendiri merupakan pemenang
Kejuaraan Dunia tahun 2012 dan 2016 serta peraih medali emas pada kelas yang sama di Pesta
Olahraga Asia 2014 dan Kejuaraan Asia 2015 dan 2017. Setelah meraih medali emas, dia
menerima bonus dari pemerintah Indonesia dan federasi olahraga karate, total Rp.2,5 miliar
(USD.170.000).

2. Amir Mehdizadeh
"Amīr Mehdīzādeh"; lahir 22 September 1989 adalah karateka Iran. Mehdizadeh merupakan
peraih medali emas pada Pesta Olahraga Asia 2014 yang diselenggarakan di Incheon, Korea
Selatan.
Amir Mehdizadeh

Lahir : 22 September 1989


Umur : 31
Qom, Iran
Tempat tinggal : Iran
Kumite
BAB II
TEKNIK BERMAIN KEDUA ATLET

Teknik yang digunakan kedua atlet:

Kumite

Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-
murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite
pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite)
praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite
aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.

Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai
tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak
mencederai kawan bertanding.

Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk
melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan
tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.

Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan
Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang
dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite
atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti
bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.

Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan
kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putra). Sistem pertandingan
yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang
pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih)
dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu
perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan
diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.
BAB III
PENUTUP

Karate (Jepang: 空 手 ) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit
dipengaruhi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan
mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti
seperti “Tinju China”. Ketika karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang
tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tinju
China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh
masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’   空 dan
berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’   手 , berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya
“tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).

A. Kesimpulan
Karate atau karate-do merupakan salah satu seni bela diri timur. Pada umumnya, karate lebih
digambarkan dengan gerakan serangan dan belaan kaki dan tangan secara menyeluruh. Konsep
yang diamalkan adalah berdasarkan kepada kefahaman umum adalah serangan-serangan lurus
dan mendatar
Serangan biasa ditujukan kepada pertemuan urat walaupun hanya untuk tumbukan dan belaan.
Terdapat pelbagai variasi tumbukan dan gerakan tumbukan yang mana amat sukar untuk ditahan
atau ditangkis, ditangkap dan kunci. Tumbukan bergaris dan membulat adalah digunakan secara
serentak dan tidak mempunyai penamat yang mutlak. Kebanyakan karate yang diperkenalkan
pada masa kini merupakan satu olahan kepada peringkasan seni beladiri yang terdahulu seperti
kempo dan sebagainya

B. Saran
Bela diri pada waktu itu hanya bersifat mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan
alam sekitarnya. Namun sejak pertambahan penduduk dunia semakin meningkat, maka
gangguan yang datang dari manusia mulai timbul sehingga keinginan orang untuk menekuni
ilmu bela diri semakin meningkat. Jadi kita harus mempelajari ilmu membela diri untuk menjaga
dari gangguan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai