Anda di halaman 1dari 6

KRONOLOGIS PERISTIWA BESAR PERANG DUNIA 1

Oleh
Alimatul Sa’adah / 08/ 200731638038
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang
Pendahuluan

Perang Dunia 1 yang melibatkan negara-negara di benua Eropa berdampak


begitu besar baik bagi negara yang terlibat dalam perang dan juga negara yang
menjadi anak koloni negara yang ikut berperang. Peristiwa Perang Dunia 1 yang
diawali antara permasalahan negara-negara Eropa hingga perebutan wilayah
Balkan oleh Austria-Hongaria dengan Serbia, kemudian menyulut ke ikut sertaan
bangsa Eropa lainya dalam Perang memunculkan peristiwa Perang Dunia 1.
Untuk itu memahami jalannya peristiwa Perang Dunia 1 sangat penting secara
kronologis yang dimulai dari peristiwa Austria menyatakan perang terhadap
Serbia 28 Juli 1914 memunculkan peperangan pada front Balkan, hingga Jerman
mengakui kekalahannya pada 28 Juni 1919 dengan Jerman menandatangani
Perjanjian Versailles.

A. Jalannya Perang Dunia 1

Bermula pada tahun 1878 dimana Serbia dinyatakan sebagai negara merdeka
yang penuh setelah Kogres Berlin terlaksana dan wilayah Bosnia dan Herzegovina
tetap menjadi wilayah Austria-Hongaria. Perebutan wilayah Balkan timbul dan
Austria mengkhawatirkan Gerakan suku Bangsa Slavia (Pan-slavianisme) yang
didukung oleh pihak Serbia semakin memanas karena pada dasarnya Austria
menganggap Serbia adalah pihak musuh.

Pada tanggal 28 Juli 1914 Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap


pihak Serbia setelah peristiwa pembunuhan putra mahkota Austria-Hongaria
bernama Franz Ferdinan yang kala itu mengunjungi wilayah Sarajevo, Bosnia
untuk menenangkan rakyat Slavia, pangeran Franz Ferdinan dibunuh oleh
pemberontak Serbia bernama Gavrillo Princip, dari penyelidikan yang di dapat
ternyata pembunuhan terhadap putra mahkota Austria adalah bentuk pembunuhan
berencana yang telah direncanakan di Elgrado, Serbia. Hal ini membuat pihak
Austria benar-benar marah.

Pada tanggal 23 Juli 1914 sebelum menyatakan perang pada tanggal 28


Juli 1914 Austria telah mengirimkan sebuah ultimatum kepada pihak Serbia
melalui Mentri Luar Negeri Austria Leopold Von Berchtold. Ultimatum tersebut
berisi bahwa pemerintahan Serbia harus menindas semua pergerakan anti-Austria
dan memecat pejabat yang salah, para pejabat Austria diizinkan ntuk membantu
gerakan penindasan kaum pemberontakan dan menjatuhkan hukum kepada
mereka yang terlibat dalam pembunuhan putra mahkota Austria, jawaban
ultimatum tersebut ditunggu dalam waktu 48 jam. Setelah ultimatum diberikan
pihak Austria merasa tidak puas dengan respon yang diberikan pihak Serbia untuk
itu pada tanggal 28 Juli 1914 Austria menyatakan perang terhadap Serbia.

Pada tanggal 30 Juli 1914 Rusia melakukan ultimatum kepada Austria-


Hongaria untuk menarik pasukannya dari wilayah Serbia, keterlibatan Rusia
membantu Serbia karena Serbia merupakan sekutu. Pada awalnya Serbia berusaha
menyanggupi semua ultimatum yang diberikan Austria, namun pihak bangsawan
Austria menghasut bahwa Serbia tidak berusaha menyanggupi ultimatum
sehingga Serbia meminta bantuan Rusia, setelah Rusia sebagai negara besar
bersedia membantu Serbia semakin tidak proagresif terhadap Austria dan
memperkuat keinginan untuk berperang.

Pada tanggal 1 Agustus 1914 Jerman menyatakan perang terhadap Rusia


karena Jerman membantu Austria-Hongaria, Jerman berada di pihak Austria.
Dimana nantinya akan muncul pihak sentral yang beranggotakan Jerman, Austria-
Hongaria, Bulgaria, dan Turki. Sedangkan pihak lainya yaitu pihak sekutu adalah
Rusia, Prancis, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani,
Portugal, Jepang dan sisa anggota negara eropa yang nantinya berjumlah 23
anggota ikut bergabung dengan pihak sekutu.

Pada tanggal 3 Agustus 1914 Jerman menyatakan perang terhadap Prancis,


bergabungnya Prancis di pihak sekutu karena Rusia adalah sekutu Prancis. Dan
pada masa sebelumnya Prancis dan Jerman memiliki permasalahan mengenai
perang sebelumnya, politik revanche yang dijalankan oleh Prancis menimbulkan
kecurigaan oleh Jerman berusaha mengisolisir Prancis sehingga memperkeruh
suasana hubungan Prancis-Jerman.

Pada tanggal 4 Agustus 1914 Inggris menyatakan perang kepada Jerman,


Inggris berada di pihak sekutu membantu Prancis tepatnya pada saat Jerman
menerobos Belgia untuk menyerang Prancis. Inggris turun tangan sehingga ikut
melawan Jerman yang hendak menghancurkan kekuatan Prancis. Keterlibatan-
keterlibatan bangsa eropa lainya telah memunculkan blok yang terbagi menjadi
blok sentral yang beranggotakan triple alliantie dan blok sekutu beranggotakan
negara triple entente.

Peperangan terjadi di dua front yaitu front barat dan front timur. Dimana
Jerman berencana menghancurkan Prancis di front barat sebelum meghadapi
Rusia di timur. Pada September 1914 Jerman sudah mencapai Sungai Marne dan
mengancam Prancis. Namun hal ini dapat di gagalkan oleh pihak Prancis sehingga
beralih Jerman terdesak dimana Rusia sudah mulai mencapai wilayah Prussia,
Jerman Timur. Prancis dapat menahan Jerman di wilayah Sungai Marne
sedangkan Inggris tetap menguasai Wilayah Selat Inggris, serta Rusia tetap
bertahan di Prussia.

Pada momentum ini perang yang awalnya begitu cepat kemudian mulai
berubah dengan pasif. Kedua pasukan negara masing-masing menjauh sejauh 78
km dari laut utara sampai perbatasan Swiss1. Sementara perang berjalan dengan
lambat kedua negara memperkuat dirinya dengan memperluas wilayah
jajahannya. Inggris dan prancis menyerang daerah jajahan Jerman di Togoland,
Kamerun, dan Afrika Timur. Di wilayah Asia Pasifik Jepang mengambil alih
daerah jajahan Jerman di kepulauan Marshall, Mariana, dan Karolina.

Pada tanggal 12 Desember 1915 melihat kondisi Angkatan perang blok


sekutu tiga kali lebih besar dari milik blok sentral. Jerman mengusulkan
perdamaian kepada pihak sekutu dengan prasyarat yang ditetapkan oleh pihak
sentral. Prasyarat yang diberikan berupa pembebasan Belgia, Serbia, dan
Montenegro yang dikuasai Jerman pada 1915, penarikan tentara Jerman dari
Prancis, Rusia, dan Rumania, pembebasan bangsa Italia, Slavia, Rumania,
1
Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Ombak
Cekoslovakia yang berada dibawah kekuasan Austria dan pembebasan wilayah
yang ada di bawah kekuasaan Turki, ganti rugi perang dari pihak sentral, serta
jaminan yang meyakinkan bahwa perdamaian di Eropa akan dipelihara dengan
baik, dengan prasyarat yang begitu memberatkan membuat pihak sentral
membatalkan usulan perdamaian tersebut.

Pada tanggal 31 Januari 1917 untuk mematahkan blokade Inggris, Jerman


melancarkan perang menggunakan kapal selam yang tak terbatas. Akibatnya 5
kapal dagang dan penumpang milik Amerika ditenggelamkan oleh Jerman pada
Maret 1917, termasuk kapal RMS Lusitania yang sudah ditenggelamkan Jerman
pada 7 Mei 1915. Amerika yang awalnya bersikap netral akhirnya mengumumkan
perang terhadap Jerman pada 10 April 1917. Faktor yang mendorog Amerika
Serikat ikut berperang adalah telah memendam dendam terhadap Jerman karena
ditenggelamkannya kapal RMS Lusitania, kemudian saat Jerman kembali
melakukan kesalahan yang sama Amerika Serikat memutuskan untuk tidak
tinggal diam.

Sejak bergabungnya Amerika Serikat kedalam blok sekutu negara blok


sentral dapat dipukul mundur dengan mudah. Akibatnya pada September 1918
Bulgaria mengajukan damai dan satu persatu negara yang bergabung dalam blok
sentral mengalami kekalahan. Pasukan sekutu berhasil menduduki Makedonia dan
Serbia, Inggris berhasil menduduki Yarusalem. Bersama dengan orang arab
Inggris di bawah pimpinan Allenby berhasil mendesak Turki bahkan membuat
benteng-benteng pertahanan dari Baghdad sampai Aleppo. Pada akhirnya Turki
tidak lagi menahan serangan-serangan yang diberikan dan berakhir menandatangi
Perjanjian Sevres 1920. Sementara itu negara bangsa Polandia, Cekoslovakia,
Krosia dan Slavia membebaskan diri menjadi negara merdeka setelah runtuhnya
kekaisaran Austria-Hongaria runtuh.

Pasukan Jerman bertahan dengan sekuat tenaga hingga akhirnya peristiwa


kelaparan melanda dan juga pemberontakan yang terjadi di Jerman dimana rakyat
ingin menggulingkan kekaisaran Wilhelm II menentut terbentuknya Jerman
sebagai pemerintahan yang republik. Sehingga pada tanggal 11 November 1918
Jerman melakukan genjatan senjata, namun berakhirnya Perang Dunia 1 baru
dinyatakan usai setelah penandatangan Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919.

B. Akhir Perang Dunia 1

Kekalahan Jerman pada front barat ini memunculkan kaum komunis yang
ingin menggulingkan pemerintahan sehingga pada masa-masa terakhir Perang
Dunia 1 Jerman harus menghadapi 2 serangan dari pihak sekutu dan pihak
komunis yang menuntut perubahan. Kondisi Austria pun juga sama dimana
Austria sedang menghadapi pemberontakan di wilayahnya yaitu kaum komunis
dan kaum Bangsa Slavia hal ini adalah salah satu alasan negara sentral mengalami
kekalahan dan menyerah kepada pihak sekutu. Setelah Perang Dunia 1 berakhir
banyak negara-negara baik yang kalah atau menang melakukan sebuah Perjanjian
yaitu Perjanjian Versailles yang menandai berakhirnya Perang Dunia 1, Perjanjian
St,Germain, Perjanjian Neuily, Perjanjian Trianon, Dan Perjanjian Sevres.

Adapun Perjanjian Versailles yang tertulis Jerman harus menyerahkan


Elzas-Lotharingen kepada Prancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia, Danzig
dan sekitarnya menjadi kota merdeka dibawah gabungan bangsa-bangsa, daerah
Saar selama 15 tahuna akan diperintah oleh gabungan bangsa-bangsa. Setelah itu
Plebisit, masuk ke bagian negara mana berdasarkan kehenndak penduduk Saar.
Jerman yang kehilangan wilayah jajahan dan diambil oleh pihak Inggris, Prancis,
dan Jepang. Jerman harus mengganti rugi kerugian perang sebesar 132 M.
pasukan tentara Jerman diperkecil, kapal-kapal dagang milik Jerman harus di
serahkan kepada Inggris sebagai ganti rugi perang. Daerah Jerman bagian timur di
duduki sekutu selama 15 tahun.

Adapun faktor yang mempengaruhi kekalahan negara sentral adalah


jumlah negara yang tergabung didalamnya sedikit, kondisi negara-negara dalam
blok sentral mengalamai banyak pemberontakan. Setelah peperangan berakhirpun
begitu banyak meninggalkan bekas luka bagi warga negara eropa baik sacara
mental dan juga fisik banyak dari mereka yang mengalami trauma mendalam dan
kondisi fisik yang cacat karena menjadi korban peperangan.
Kesimpulan

Dapat kita tarik sebuah kesimpulan dari peristiwa Perang Dunia 1 yang
berawal dari pertentangan beberapa negara kemudian berubah menjadi
peperangan beberapa negara. Memunculkan blok-blok atau sistem mencari kawan
untuk mempertahankan kekuatan masing-masing. Peristiwa yang dimulai pada
wilayah Balkan hingga Perjanjian Versailles memberikan dampak yang begitu
besar baik bagi negara yang menang maupun yang kalah. Kondisi ini bisa dilihat
dengan munculnya kondisi mental dan fisik warga negara yang terganggu karena
trauma mendalam. Namun pada akhirnya Perang Dunia 1 yang dikatakan sebagai
perang terakhir untuk mengakhiri perang masih berlanjut menjadi peristiwa
Perang Dunia 2. Seolah olah kondisi pada Perang Dunia 1 tidak berpengaruh bagi
negara-negara eropa bahkan setelah perjanjian-perjanjian ditangani. Untuk itu
sebaiknya kita sebagai negara yang memiliki kemajemukan masing masing harus
tetap menjaga persatuan dan kesatuan diantara ribuan perbedaan sehingga
peristiwa seperti peperangan yang dapat memecah belah dapat dihindari untuk
menjaga ketertiban dunia.

Sumber Rujukan

Amani, Salsabila. 2017. Ensiklopedia Perang-Perang Besar Di Dunia.


Yogyakarta: Khazanah Pedia
Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern.
Yogyakarta: Ombak
Setya, W.R. 2019. Perang Dunia. Jawa Tengah: Alpirin

Anda mungkin juga menyukai