Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : 9 J
Absen : 26
Tugas remed agama membuat resume dan mind mapping 3 bab
tentang semester 1
Resume ke-1
Tentang menyakini Hari akhir,mengakhiri kebiasaan buruk
Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman
yang kelima. Umat Islam harus percaya dan yakin bahwa hari akhir
itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali
dari kubur untuk menerima pengadilan Allah Swt. Perhatikan
rman Allah Swt. berikut:
Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan
padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam
kubur” (Q.S. al-Hajj/22:7)
Resume ke-2
Jujur dan menepati janji
Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.
Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang
mulia dan selamat dari segala keburukan.
Orang yang jujur akan dipermudah rezeki dan segala urusannya.
Kejujuran berbuah kepercayaan.
Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membat hati jadi was-was.
Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.
1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak
takut akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
2. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
3. Selamat dari azab dan bahaya.
4. Dijamin masuk surga.
5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.
Perilaku jujur bisa diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari,
baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal.
Berikut ini cara menerapkan perilaku jujur.
1. Di sekolah, kita bisa meluruskan niat untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh ibu bapak guru, tidak menyontek pekerjaan teman,
melaksanakan piket sesuai jadwal, menaati peraturan yang berlaku di sekolah,
berbicara secara benar baik kepada guru, teman ataupun orangorang yang ada di
lingkungan sekolah.
2. Di rumah, kita bisa meluruskan niat untuk berbakti kepada orang tua,
memberitakan hal yang benar. Contohnya saat meminta uang untuk kebutuhan suatu
hal, tidak menutup-nutupi suatu masalah pada orang tua, tidak melebih-lebihkan
sesuatu hanya untuk membuat orang tua senang.
3. Di masyarakat, kita bisa melakukan kejujuran dengan niat untuk membangun
lingkungan yang baik, tenang, dan tenteram, tidak mengarang cerita yang membuat
suasana di lingkungan tidak kondusif, tidak membuat gosip. Ketika diberi
kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang diamanahkan, harus dipenuhi dengan
sungguh-sungguh, dan lain sebagainya.
Resume ke-3
Hormat dan patuh kepada guru dan kedua orang tua
Apabila orang tua riḍa atas perbuatan anak, maka Allah SWT pun riḍa.
Demikian juga sebaliknya, jika orang tua murka, maka Allah SWT pun
murka pada anak tersebut. Di dunia, ganjaran bakti pada kedua orang
tua adalah keluasan rezeki dan dipanjangkan umur anak tersebut. Di
akhirat, ganjaran bakti pada kedua orang tua dapat menjadikan anak
dimasukkan ke surga oleh Allah SWT.
Artinya : "Rida Allah terletak pada ri«a orang tua, dan murka Allah terletak
pada kemurkaan orang tua." (HR. Baihaqi).
Artinya : "Aku bertanya kepada Nabi saw., "Amalan apakah yang paling
diintai oleh Allah Swt." Beliau menjawab, "alat pada waktunya." Aku berkata,
"Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada orang tua." Aku
berkata, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Kemudian jihad di jalan
Allah." (HR. Bukhari).
Perlu ditegaskan kembali, bahwa birrul walidain (berbakti kepada kedua orang
tua), tidak hanya sekadar berbuat ihsan (baik) saja. Akan tetapi, birrul walidain
memiliki bakti’. Bakti itu pun bukanlah balasan yang setara jika dibandingkan
dengan kebaikan yang telah diberikan orang tua. Namun setidaknya, berbakti
sudah dapat menggolongkan pelakunya sebagai orang yang bersyukur.
Imam Anawaawi menelaskan Arti rrulālan yaitu berbuat baik terhadap kedua
orang tua bersikap baik kepada keduanya melakukan berbagai hal yang dapat
membuat mereka bergembira serta berbuat baik kepada temanteman mereka.
Imam Adz-Dzahabi menjelaskan, bahwa birrul walidain atau bakti kepada
orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk
kewajiban:
Pertama : Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat.
Kedua : Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan
oleh orang tua.
Ketiga : Membantu atau menolong orang tua bila mereka membutuhkan.
Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada kedua orang tua dan guru
bukan tanpa alasan. Penjelasan di atas merupakan alasan betapa pentingnya
kita berbakti kepada kedua orang tua dan guru. Adapun hikmah yang bisa
diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru, antara lain seperti
berikut.
1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama.
2. Apabila orang tua kita ri«a atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun
rida.
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang
sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh
tersebut.
4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan
dipanjangkan umur.
5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke
jannah (surga) oleh Allah Swt.
1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang
lebih dari Allah Swt.
6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu
merupakan anugerah Allah Swt. akan memberikan anugerah-Nya
kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.