Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KULIAH

PENDIDIKAN GIZI

RESENSI FILM
“THE GAME CHANGERS”
Dosen Pembimbing :
M. Iqbal Basagili S.Gz., MPH

Oleh :
Farah Anindita
G42202405
D

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
TAHUN 2021
IDENTITAS FILM
a) Judul Film : The Game Changers
b) Sutradara : Louie Psihoyos
c) Tahun : 2018
d) Pemain : Arnold Schwarzenegger, Lewis Hamilton, James Wilks, Patrik Baboumian,
Scott Jurek, Nimai Delgado, Morgan Mitchell, Rip Esselstyn, Dotsie Bausch, Damien
Mander, Michael Thomas, Dr. Dean Ornish, David Goldman.
e) Rating Usia : 13+
f) Produksi Film : ReFUEL PRODUCTIONS
g) Durasi : 1 Jam 25 Menit
RINGKASAN FILM
The Game Changer bercerita tentang seorang pria bernawa James Wilks, yang merupakan
seorang pelatih karate di Angkatan Militer serta pegulat. Ia pernah memenangkan Juara Kelas
Welter pada 20 Juni 2009. Namun setelah memenangkan juara tersebut, saat ia bertanding
lagi ia mengalami cidera. Kedua ligamen lututnya robek dan membuatnya tidak bisa berjalan
selama 6 bulan. Karena hal ini, ia menghabiskan waktunya untuk mempelajari ilmu tentang
pemulihan dan nutrisinya. Serta cara agar ia dapat sembuh lebih cepat dan dapat berlatih
kembali. James terus mencari dan akhirnya menemukan arkeolog yang mencari tulang
gladiators dan menyerahkannya ke lab untuk diteliti, dan pada akhirnya ditemukan satu
tulang yang memiliki tingkat mineral yang tinggi yang pada akhirnya terungkap bahwa
makanan yang sering dimakan adalah gandum dan kacang. Dan pada akhirnya peneliti
memutuskan bahwa Sebagian besar gladiators adalah vegetarian. James sangat terkejut
mendengar bahwa faktanya gladiators adalah vegetarian, sehingga ia Kembali mencari lebih
dalam mengenai diet vegetarian ini. James sangat tidak percaya bahwa banyak sekali atlet
terkenal yang sudah menjuarai banyak pertandingan merupakan seorang vegetarian. Salah
satu pakar nutrisi olahraga berkata bahwa banyak sekali kesalahpahaman pada nutrisi atlet
yang mengharuskan mengkonsumsi banyak protein hewani melalui daging untuk menjadi
kuat dan tak terkalahkan di berbagai pertandingan. Menurutnya ini tidak benar, karena
protein yang ada pada daging sapi atau daging ayam itu berasal dari tumbuhan. Sapi, ayam,
dan babi hanya sebagai perantara. Untuk mendukung hal ini, suatu studi mengatakan bahwa
orang yang mengkonsumsi banyak tumbuhan memiliki tingkat protein tinggi hingga 70
persen daripada yang mengkonsumsi daging. Dr. Robert Vogel akhirnya melakukan
eksperimen mengenai makanan yang dimakan oleh seorang vegetarian dan yang bukan. Dan
hasil eksperimen tersebut sangat mengagetkan. Pasalnya dari darah yang diambil dari orang
yang mengkonsumsi protein dari daging, darah tersebut masih terkandung banyak sekali
lemak pada plasma yang terpisahkan dari sel darah merahnya. Sedangkan pada orang yang
mengkonsumsi sayuran, pada darah yang dicek plasmanya tidak mengandung lemak tetapi
karena lemaknya mengalami sirkulasi yang baik dalam aliran darah. Dan bagi atlet itu akan
sangat mengganggu pertandingan yang ia hadapi dengan darah yang keruh. James juga
mencari tau dampaknya terhadap ereksi pada pria dan hasil dari penelitian juga menghasilkan
bahwa seseorang yang mengkonsumsi makanan vegan tingkat ereksinya sangat tinggi. Selain
ereksi, james juga mencari tahu tentang hormone terutama testoteron, dan ternyata dia
menemukan hasil studi yang mengatakan tidak ada perbedaan antara orang vegan dan tidak
dalam memproduksi hormone testoteron tersebut. 6 bulan setelah mencari tahu dan
menerapkan diet baru itu, James merasa kekuatan, ketahanan, dan pemulihannya tidak pernah
sebaik ini.
Kesimpulan
Film ini menunjukkan penelitian tentang diet vegetarian pada atlet, yang ternyata dapat
memenuhi kebutuhan protein atlet hingga 70%. Selain itu juga menunjukkan bahwa deit
vegetarian ini dirasa lebih sehat karena ada penelitian yang menghasilkan bahwa dalam darah
seorang vegetarian tidak banyak lemak yang terkumpul, yang artinya lemak itu mengalir
dengan lancer di peredaran darah manusia sedangkan yang memakan protein hewani masih
ditemukan banyak lemak didalam darahnya. Film ini menunjukkan bahwa diet vegetarian
tidak selalu menjadikan orang lemah karena tidak memakan protein hewani, tetapi film ini
malah membuka pandangan orang mengenai diet vegetarian.

Anda mungkin juga menyukai