Anda di halaman 1dari 22

MODUL PRAKTIK LABORATORIUM

KEPERAWATAN KOMUNITAS

TIM PENYUSUN :
Dosen Kelompok Bidang Keilmuan Keperawatan Komunitas

PRODI SI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021/2020
JUDUL BUKU :

MODUL PRAKTIK LABORATORIUM

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Koordinator:

Ns. Diyah Yulistika Handayani, S. Kep., M. Kep.

TIM PENYUSUN :

Dosen Kelompok Keilmuan Komunitas

Hak cipta © 2021 oleh Tim Keperawatan Komunitas

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Buku ini dipergunakan di lingkungan sendiri.

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa seizin tertulis dari
Tim Keperawatan Kritis Fakultas Ilmu Kesehatan UMP
HALAMAN PENGESAHAN

MODUL KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN INI TELAH DISYAHKAN UNTUK DAPAT SEGERA
PERGUNAKAN

Purwokerto, 05 November 2021


Mengesahkan

Kaprodi SI Keperawatan Koordinator Mata Kuliah


Keperawatan Komunitas

Ns. Happy Dwi Aprilia, S. Kep., M. Kep Ns. Diyah Yulistika H S.Kep., M. Kep
NIK.2160531 NIK. 2160201
Visi Prodi SI Keperawatan-NERS

Menjadi Program Studi Pendidikan S1-Ners yang unggul dalam keperawatan gawat darurat,
modern dan islami peringkat 10 besar nasional tahun 2031

Misi Prodi SI Keperawatan-NERS

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengabdian dalam rangka menghasilkan


lulusan yang memiliki keunggulan kegawatdaruratan dan mampu berkompetisi di era
globalisasi.
2. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru di bidang keperawatan
3. Menerapkan prinsip dan nilai islami yang universal dalam ilmu keperawatan yang
bermanfaat bagi masyarakat.

Tujuan Program Studi SI Keperawatan-NERS

1. Menghasilkan perawat profesional yang memiliki kemampuan dalam penanganan


kegawatdaruratan dan mempunyai kemampuan beradaptasi sesuai tuntutan zaman.
2. Menghasilkan penelitian unuk meningkatkan ilmu keperawatan dan kualitas layanan
kepada masyarakat.
3. Menghasilkan Perawat yang mengaktualisasikan nilai islami dalam kehidupan dan
pelayanan kesehatan masyarakat
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah Puji syukur ke Hadirat Alloh SWT kita Panjatkan berkat


rakhmatNya, buku panduan laboratorium keperawatan komunitas berhasil disusun.
Buku panduan laboratorium keperawatan komunitas ini disusun untuk menjadi
panduan dalam pelaksanaan praktek laboratorium khususnya bagi mahasiswa
keperawatan SI. Besar harapan agar dapat menjadi panduan pelaksaanaan praktek
laboratorium keperawatan kelas komunitas.

Tim penyusun
1. Pengkajian pada Kelompok Anak Balita

A. Latar Belakang

Pemberian asuhan keperawatan di komunitas perlu memahami permasalahan


kesehatan pada kelompok usia balita. Oleh karena itu peguasaan teori dasar dan
kemampuan pada pemeriksaan kelompok ini menjadi hal yang sangat mendasar
dipelajari. Isu isu permasalahan pada kelompok usia balita terutama yang terjadi
di area lokal, nasional, maupun international. Di Indonesia permasalahan
kesehatan pada kelompok balita antara lain; pneumonia, ISPA, BBLR. Gizi Buruk,
(Riskesdas 2013)

B. Pengertian Pengkajian kelompok Balita

Pengkajian yang dilakukan pada anak usia lahir sampai usia 5 tahun

C. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mensimulasikan pengkajian keperawatan dan
pemeriksaan pada kelompok agregat balita dan
2. Mahasiswa dapat mendokumentasikan dan mengelompokan data dalam
kelompok
3. Mahasiswa dapat membuat kesimpulan dari pelaksanaan Pengumpulan
data

D. Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan


Pemeriksaan pertumbuhan dapat melalui pengukuran yang lazim dilakukan di
masyarakat indonesia adalah menggunkan KMS . Pemantauan Perkembangan
dapat melalui tes denver atau KPSP :

1. Pengisian Kartu Menuju Sehat


Dalam pengisian KMS setelah pengukuran berat badan anak ada hal
yang perlu diperhatikan
2. Pemantauan Perkembangan anak
Pemantauan perkembangan anak telah dipelajari di keperawatan anak .
Dikomunitas mahasiswa keperawatan dapat melakukan dan
menyimpulkan dari pemeriksaan yang dilakukan pada sekelompok anak.
E. Permasalahan Kesehatan Balita lainnnya
Di masyarakat tidak menutup kemungkinan banyak permasalahan kesehatan
yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengetahuan dan
pendidikan, sosial budaya, perilaku, pelayanan kesehatan. Mahasiswa perawat
harus memiliki kemampuan mengkaji permasalahan kesehatan baik yang
langsung atau permasalahan lain yang berdampak pada kesehatan seperti
kelalaian, penganiayaan pada anak di masyarakat . Isu isu kesehatan yang
diperhatikan tidak hanya menyangkut kesehatan fisik tapi juga mental anak. oleh
karena itu mahasiswa keperawatan diharapkan mampu mengkaji berbagai
masalah dengan melakukan wawancara / anamnesa pada orang tua atau
keluarga seperti:
1. Bagaimana keluarga memberi makanan pada anak( kebiasaan, jenis ,
frekuensi)
2. Bagaimana keluarga memberikan ASI ( air susu ibu), PASI ( Pengganti
ASI)
3. Bagaimana pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang anak,
pengetahuan pada topik khusus ( ASI ekslusif, nutrisi pada anak)
4. Bagaimana peran orang tua dalam mengasuh, merawat anak yang sakit:
saat demam, diare, muntah dll.
5. Bagaimana pengetahuan orang tua dalam mengenali risiko kecelakaan
pada anak ( terjatuh, tersedak, dll)
6. Bagaimana pengetahuan tentang penyakit atau maslah kesehatan yang
sering terjadi pada anak
7. Bagaimana pengetahuan dan tindakan orang tua untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada pada anak
8. Bagimana pola personal hiegine pada anak ?
9. Bagaimana anak bermain, jenis mainan, kebersihan, ?

F. Latihan
1. lakukan simulasi pengkajian pada anak balita dan orang tua/ keluarganya
secara berkelompok
2. Catat hasil pengkajian dalam lembar catatan pengkajian

G. Lampiran Standar Penilaian


2. Pengkajian Pada Anak Usia Sekolah

A. Latar Belakang

Pemberian asuhan keperawatan di komunitas perlu memahami permasalahan


kesehatan pada kelompok usia sekolah. Oleh karena itu peguasaan teori dasar
dan kemampuan pada pemeriksaan kelompok ini menjadi hal yang sangat
mendasar dipelajari. Isu isu permasalahan pada kelompok anak usia sekolah
dasar terutama yang terjadi di area lokal, nasional, maupun international. Di
Indonesia permasalahan kesehatan pada kelompok usia anak sekolah antara
lain; Gizi stunting Gizi Buruk. (Riskesdas 2013) Beberapa penyakit dapat ditularkan
di sekolah akibat perilaku tidak sehat anak sekolah maupun akibat lingkungan yang
tidak sehat, sehingga sekolah merupakan tempat potensial untuk penularan penyakit. Di
Indonesia beberapa penyakit yang potensial ditular di lingkungan sekolah selama adalah
(Depkes RI, 2007) : 1. ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Atas 2. Infeksi saluran cerna
(diare dengan atau tanpa muntah) 3. Infeksi virus lain, seperti campak, gondongan, cacar
air, atau rubela (campak Jerman). 4. Infeksi kulit, termasuk kutu rambut. 5. Infeksi
telinga tengah sebagai manisfestasi dari infeksi, ISPA, seperti flu berat.

B. Pengertian Pengkajian Kelompok Anak Usia Sekolah


Pengkajian yang dilakukan pada anak usia sekolah dasar 6-12 tahun
C. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mensimulasikan pengkajian keperawatan dan
pemeriksaan pada kelompok agreggate anak usia sekolah
2. Mahasiswa dapat mendokumentasikan dan mengelompokan data dalam
simulasi kelompok
3. Mahasiswa dapat membuat kesimpulan atau rumusan masalah
keperawatan dari pelaksanaan pengumpulan data

D. Pemeriksaan kesehatan Anak Usia Sekolah


1. Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan (screening ) anak usia sekolah
Pemeriksaan / pengukuran Hasil
Pengukuran TB/ BB TB______ BB______ IMT ________
Pemeriksaan rambut Kebersihan baik cukup bersih Krg bersih
Parasit ( kutu) ada tdk ada
Pemeriksaan Visus Mata __________ ( Normal)______________________
Kelainan strabismus
Konjuctiva anemis an anemis
Telinga Kebersihan bersih tidak bersih ___________
Serumen _____________
Pendengaran :
Hidung Normal TAK lainya ______________________
Mulut Kebersihan rongga mulut :
Gigi Caries : Plaq
Tenggorokan

Pembesaran tonsil :
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas Kebersihan kuku
Kulit keseluruhan Kondisi secara umum
Gejala cacingan Berut bucit
Riwayat sakit 1 tahun yang lalu Thypus: : Hepatitis
Diare : : Flek / TB
lainnya____________________

2. Observasi perilaku
a. Perilaku makan / jajan di sekolah dan dirumah
b. Perilaku bermain
c. di sekolah

3. W awancara dengan orang tua dan anak


a. Bagaimana pola makan anak di rumah ?
b. Bagaimana kebiasaan sarapan sebelum sekolah?
c. Bagaiman kebiasaan makan / jajan disekolah ?
d. Kebiasaan anak gosok gigi/
e. Masalah kesehatan pada anak usia sekolah
E. latihan
1. Simulasikan pengkajian pada pada anak sekolah dari mulai
pengukuran, pemeriksaan dan wawancara serta observasi
2. Analisa hasil pengkajian dan rumuskan masalah dan rancangan satu
intervensi keperawatan
3. Pengkajian Pada Kelompok remaja

A. Latar Belakang

Pemberian asuhan keperawatan di komunitas perlu memahami permasalahan


kesehatan pada kelompok usia remaja. Oleh karena itu peguasaan teori dasar
dan kemampuan pada pemeriksaan kelompok ini menjadi hal yang sangat
mendasar dipelajari. Isu isu permasalahan pada kelompok usia remaja terutama
yang terjadi di area lokal, nasional, maupun international. Di Indonesia
permasalahan yang terkait kesehatan pada kelompok remaja antara lain;
masalah reproduksi perilaku merokok, kehamilan remaja, penyalahgunaan
Napza.
B. Pengertian Pengkajian kelompok usia remaja
Pengkajian yang dilakukan pada anak usia sekolah dasar 12-19 tahun
C. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mensimulasikan pengkajian keperawatan dan
pemeriksaan pada kelompok agreggate anak remaja
2. Mahasiswa dapat mendokumentasikan dan mengelompokan data dalam
simulasi kelompok
3. Mahasiswa dapat membuat kesimpulan atau rumusan masalah
keperawatan dari pelaksanaan pengumpulan data

D. Pemeriksaan kesehatan kelompok remaja


1. Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan (screening ) anak usia remaja ; pemeriksaan
fisik
2. Wawancara
a. Kebiasaaan merokok?
b. Keluhan reproduksi ?
c. Aktifitas fisik?
4. Pengkajian Pada Kelompok Dewasa

A. Latar Belakang

Pemberian asuhan keperawatan di komunitas perlu memahami permasalahan


kesehatan pada kelompok usia dewasa. Oleh karena itu peguasaan teori dasar
dan kemampuan pada pemeriksaan kelompok ini menjadi hal yang sangat
mendasar dipelajari. Isu isu permasalahan pada kelompok dewasa pria atau
wanita terutama yang terjadi di area lokal, nasional, maupun international. Di
Indonesia permasalahan yang terkait kesehatan pada dewasa antara lain;
peningkatan penyakit PTM( penyakit tidak menular) seperti Hipertensi, stroke,
jantung, diabetes, tumor. Penyakit infeksi seperti HIV, Tuberkolosis
B. Pengertian Pengkajian Pada Kelompok usia dewasa
Pengkajian kesehatan pada kelompok usia 21 tahun sampai awal pra lansia
C. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mensimulasikan pengkajian keperawatan dan
pemeriksaan pada kelompok agreggate dewasa
2. Mahasiswa dapat mendokumentasikan dan mengelompokan data dalam
simulasi kelompok
3. Mahasiswa dapat membuat kesimpulan atau rumusan masalah
keperawatan dari pelaksanaan pengumpulan data

D. Pemeriksaan kesehatan Pada kelompok usia dewasa


1. Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan (screening ) anak usia dewasa ; pemeriksaan
fisik, pemeriksaan / screening ; Tuberkolosis, hipertensi, diabetes, stroke,
hiperkolesterol, asam urat berlebih, kanker.
2. Wawancara
a. Pola makan ?
b. Aktifitas fisik ?
5. Pengkajian Pada Kelompok lanjut usia
A. Latar Belakang

Pemberian asuhan keperawatan untuk kelompok di komunitas perlu memahami


permasalahan kesehatan pada kelompok lanjut usia . Oleh karena itu peguasaan
teori dasar dan kemampuan pada pemeriksaan kelompok ini menjadi hal yang
sangat mendasar dipelajari. Isu isu permasalahan pada kelompok lansia pria
atau wanita terutama yang terjadi di area lokal, nasional, maupun international.
Di Indonesia permasalahan yang terkait kesehatan pada lansia antara lain;
disebabkan peningkatan penyakit PTM( penyakit tidak menular) seperti
Hipertensi, stroke, jantung, diabetes, tumor , rhematik, pengapuran sendi
B. Pengertian Pengkajian Pada Kelompok lansia
Pengkajian kesehatan pada kelompok usia 60 tahun keatas
C. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mensimulasikan pengkajian keperawatan dan
pemeriksaan pada kelompok agreggate lansia
2. Mahasiswa dapat mendokumentasikan dan mengelompokan data dalam
simulasi kelompok
3. Mahasiswa dapat membuat kesimpulan atau rumusan masalah
keperawatan dari pelaksanaan pengumpulan data

D. Pemeriksaan kesehatan Pada kelompok lanjut usia


1. Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan (screening ) anak usia dewasa ; pemeriksaan
fisik, pemeriksaan screening ; hipertensi, diabetes, asam urat,
2. Wawancara
a. Pola makan lansia
b. Aktifitas fisik?
c. keluhan keluhan yang dirasakan
6. Tes Kebugaran Fisik

A. Latar Belakang

Tes Kebugaran adalah elemen dasar untuk menilai ketahanan dan kekuatan fisik
seseorang. Melakukan tes kebugaran sangat baik untuk menilai sekaligus meningkatkan
kinerja jantung, paru-paru dan otot. Tes Kebugaran juga dapat diartikan sebagai tes daya
tahan kardiorespirasi, tes kekuatan dan fleksibilitas otot. Oleh karena itu Tes Kebugaran
ini dapat dijadikan faktor yang dapat menentukan derajat kesehatan seseorang.
Tes Kebugaran dapat mengukur tingkat kebugaran seseorang dengan mengukur
volume seseorang dalam mengkonsumsi oksigen saat latihan dan kapasitas maksimum
(VO2 Maks). VO2 Maks adalah Oksigen maksimal yang dapat digunakan oleh tubuh
manusia untuk melakukan aktivitas yang intensif. Biasanya VO2 Maks dinyatakan dalam
satuan liter per menit atau mililiter/menit/kgBB.
Semua sel tubuh memerlukan oksigen untuk menghasilkan aktivitas kontraksi,
kalau secara fisiologis bisa diasumsikan bahwa kontraksi otot memerlukan zat ATP
(Adenosin Tri Phosphat) yang dihasilkan melalui proses yang melibatkan oksigen.
Semakin banyak otot yang digunakan, maka semakin besar juga kebutuhan akan ATP ini,
semakin besar pula kebutuhan akan oksigen untuk menghasilkan ATP, Jika suplay
oksigen ke dalam sel tubuh manusia berkurang, tubuh manusia akan melakukan proses
menghasilan ATP secara anaerob (tanpa oksigen). Proses menghasilkan ATP yang
diperlukan otot untuk berkontraksi tanpa oksigen atau anaerob, akan menghasilakan
produk sampingan yaitu berupa asam laktat. Asam laktat akan ditumpuk dalam sel otot,
sehingga dalam kondisi yang sudah jenuh, akan terjadi respon kelelahan pada otot. Tes
kebugaran akan mengukur volume oksigen yang dikonsumsi seseorang dan juga
kasipasitas maksimumnya (VO2 Maks). Tentu saja semakin besar volume oksigen
yang dikonsumsi, maka akan semakin bugar seseorang. Semakin tinggi kapasitas
maksimum (VO2 Maks) maka akan semakin bagus atau bugar seseorang.

B. Manfaat
1. Dapat digunakan menilai Kebugaran seseorang
2. Dapat digunakan untuk mencegah atau bahkan mengobati penyakit-
penyakit yang menyebabkan kemunduran kesehatan akibat gaya hidup
yang tidak sehat dan atau penuaan
3. Dapat melatih ketahanan fisik, kardiorespirasi sehingga baik untuk
kesehatan jantung dan paru-paru.
4. Mencegah terjadinya Obesitas pada seseorang

C. Prosedur Tes Kebugaran Tes Jalan Rockport ( Rockport test)


1. Persiapan
Lakukan skrining awal kesiapan melakukan tes dengan kuesioner PAR-Q,
ketentuan kuosioner sebagai berikut :
FORMULIR UJI KEBUGARAN FISIK ROCKPOT TEST

Nama :________________________________________
Jenis Kelamin : P/L ( lingkari yang sesuai)
Tangga Lahir/Usia :______/_______/_______ /( _____) tahun
Alamat :___________________________________________________________________________________
Tinggi Badan :____________( cm )
Berat Badan :____________( Kg )

FORM SCREENING SEBELUM TEST ( PAR-Q)

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah pernah didiagnosa oleh Dokter memiliki penyakit jantung ?
2. apakah anda sering merasakan nyeri di dada atau nyeri di disebelah dada
kiri jantung ?
3. Apakah anda sering merasa akan pingsan, atau rasa pusing kepala yang
parah
4. Apakah pernah mengalami tekanan darah tinggi?
5. Apakah Pernah mengalami penyakit persendian tulang? Jika ya apa?
sebutkan__________________________________

6. Apakah anda selalu membawa obat obatan berdasarkan resep dokter


untuk penyakit jantung, hipertensi, diabetes ? jika ya apa sebutkan
_______________________________________________________
7. Apakah ada alasan tertentu selain yang di sebutkan di atas, yang
menyatakan bahwa anda tidak diperkenankan melalukan latihan fisik?
jika ya sebutkan
___________________________________________________________________________________

Sebelum test TD: ________________ Nadi ________________X / Menit


Sesudah test TD: ________________ Nadi_________________X/ Menit
IMT :
Waktu Tempuh : ____________________Menit___________________Detik

Kategori IMT
Kurang Normal Lebih Obes I Obesitas
2. Peralatan
a. Pengukur waktu : jam dengan penunjuk detik atau stopwatch
b. Alat pengukur tekanan darah
c. Lintasan halus sejauh 1 mil/1609 meter (bisa bolak-balik dengan total jarak
1 mil/1609 meter)
d. Nomor Peserta yang ditempelkan di dada

3. Urutan langkah langkah


a. Persiapan
Lakukan skrining awal kesiapan melakukan tes dengan kuesioner PAR-Q,
b. Lakukan tes
1) Catat data yang diperlukan untuk perhitungan : umur, jenis kelamin,
berat badan, nadi, tekanan darah.
2) Sebelum melakukan tes, lakukan pemanasan seluruh tubuh terutama
otot otot tungkai dan diakhiri dengan peregangan berupa berjalan
secara perlahan
3) Berjalan cepat atau berlari secara konstan semampunya pada jarak yang
telah ditentukan (1,6 km), pada lintasan yang datar : lurus atau berputar
(lapangan bola standar : keliling 400 m)
4) Peserta tes berdiri di belakang garis “start”.
5) Setelah aba-aba “siap” peserta tes mengambil sikap start berdiri, siap
untuk berjalan cepat atau berlari.
6) Mulailah berjalan secepat mungkin (sesuai kesanggupan) sejauh 1 mil
(1609 meter) pada lintasan yang disediakan.
7) Catat waktu (dalam menit) yang diperlukan untuk menempuh jarak 1
mil
8) Segera setelah selesai menempuh jarak 1 mil, hitung denyut nadi dalam
1 menit

c. Analisis
 Hitung VO2 max menggunakan rumus :
VO2 Max = 132.853 – (0.0769 × berat badan) – (0.3877 × umur) +
(6.315 × jenis kelamin) – (3.2649 × waktu tempuh) – (0.1565 × denyut
nadi)
 Dengan :
 Berat badan dalam Pound (1 kg = 2,2 Pound)
 Pria = 1; wanita = 0
 Waktu tempuh dalam menit, sampai perseratus menit (misal :
8 menit 30 detik ditulis 8,50 menit)
 Denyut nadi dalam kali/menit
 Umur dalam tahun
d. Interpretasi Hasil Rockport Test

e. Waktu tempuh dihitung setelah menyelesaikan jarak 1 mil/1,609 km.


Catat waktu tempuh (menit & detik), dan dilihat ke tabel nilai VO2Max
Setelah mendapatkan nilai VO2max, tingkat daya tahan jantung-paru dapat
diketahui dengan menggunakan tabel Klasifikasi kapasitas aerobik
berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Contoh: Laki-laki 50 tahun, waktu tempuh 12 menit 30 detik (= 12,5


menit), maka: VO2Max = 31. Kemudian lihat di tabel Laki-laki umur 50 -59,
nilai 31 dengan kalsifikasi Kapasitas aerobic cukup
DAFTAR PUSTAKA

Aonim, (2017) Tes Kebugaran , https://www.kesehatanhaji.com/2017/01/tes-kebugaran-


mcu-metode-rockport.html
Marcia Stanhope, Jeanette Lancaster, ( 2014) Foundation of Nursing in the Community
Community Practise 4th Edition, Elsivier Canada 2017
Kemenkes RI, (2013) Riset Kesehatan dasar,
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2020
13.pdf

Anda mungkin juga menyukai