110STYC19
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdarahan pada kehamilan Trimester ketiga pada umumnya merupakan
perdarahan yang berat, dan jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat bisa
mendatangkan syok dan kematian. Salah satu penyebabnya adalah plasenta previa.
Plasenta previa selain menimbulkan penyulit pada ibu, dapat juga menimbulkan
penyulit pada janin, yaitu asfiksia sampai kematian janin dalam rahim.
Banyaknya faktor yang menyebabkan meningkatnya kejadian plasenta
previa disebabkan oleh faktor umur penderita, faktor paritas karena pada paritas
yang tinggi kejadian paritas makin besar yang mana disebabkan oleh
endometrium yang belum sempat tumbuh, faktor endometrium di fundus belum
siap menerima implantasi, endometrium, vaskularisasi yang kurang pada desidua,
riwayat obstetri. Hal tersebut jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan
terjadinya komplikasi baik pada ibu maupun pada janinnya. Komplikasi yang
dapat terjadi pada klien dengan plasenta previa adalah perdarahan dan
mengakibatkan syok, anemia karena perdarahan, plasentitis, prematuritas janin
dan asfiksia berat, peningkatan mortalitas janin, perdarahan pascapartum karena
perdarahan pada tempat pelekatan plasenta.
Pada tempat tersebut, kontraksi serat otot uterus kurang efektif, sindrom
Sheehan dan defek pembekuan dapat terjadi, namun lebih sering terjadi pada
abrupsio plasenta. Untuk mencegah komplikasi tersebut maka dibutuhkan peran
dan fungsi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dengan benar meliputi
promotif, preventif, dan rehabilitatif yang dilakukan secara komprehensif dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan antara lain pendidikan kesehatan
untuk meningkatkan status kesehatan klien, mencegah terjadinya plasenta previa
berulang dan memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah terjadinya
komplikasi, memberikan diit sesuai dengan kebutuhan tubuh cukup kalori, protein
serta memberikan obat-obatan untuk mengobati penyakit dasar dan dalam
perawatan diri pasien secara optimal, sehingga muncul pentingnya asuhan
keperawatan dalam menanggulangi klien dengan plasenta previa.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Plasenta previa adalah ?
2. Etiologi dari plasenta previa adalah?
3. Sebutkan klasifikasi dari plasenta previa?
4. Sebutkan tanda dan gejala dari plasenta previa?
C. Tujuan
Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan plasenta previa
BAB II
PEMBAHASAN
H. TERAPI
1. Terapi Ekspektatif ( mempertahankan kehamilan )
Sedapat mungkin kehamilan dipertahankan sampai kehamilan 36 minggu.
Pada kehamilan 24 – 34 minggu, bila perdarahan tidak terlampau banyak dan
keadaan ibu dan anak baik, maka kehamilan sedapat mungkin dipertahankan
dengan pemberian :
a.betamethasone 2 X 12 mg ( IM ) selang 24 jam
b. antibiotika
2. Terapi Aktif ( mengakhiri kehamilan )
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Ultrasonografi
Penentuan lokasi plasenta secara ultrasonografi sangat tepat dan tidak
menimbulkan bahaya radiasi terhadap janin.
2. Pemeriksaan dalam
Adalah senjata dan cara paling akhir yang paling ampuh dibidang obstetric
untuk diagnostic plasenta previa namun harus hati – hati karena bahayanya
sangat besar.
3. Pemeriksaan darah
Yaitu golongan darah, hemoglobin , hematokrit serta darah lengkap dan kimia
darah untuk menunjang persiapan operasi
4. Sinar X
Menampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-
bagian tubuh janin.
5. Vaginal
Pengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika
memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai (lebih baik sesuadah 34
minggu). Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup
procedure). Double setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang
dilakukan di ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran
secara cesar.
6. Isotop Scanning
7. Pemeriksaan inspekula
Hati – hati dengan memakai sepekulum dilihat dari mana asal perdarahan
apakah dalam uterus atau dari kelainan serviks vagina varices yang pecah dan
lain – lain.
8. Pemeriksaan radio isotope
Macam – macam pemeriksaan ini antara lain :
a. plasentografi jaringan lunak
b. sitografi
c. plasentografi inderek
d. anterigrafi
e. amnigrafi
f. radio isotopik plasentografi
K. Komplikasi
Menurut Roeshadi (2004), kemungkinan komplikasi yang dapat
ditimbulkan dari adanya plasenta previa adalah sebagai berikut :
1. Pada ibu dapat terjadi :
a. Perdarahan hingga syok akibat perdarahan
b. Anemia karena perdarahan
c. Plasentitis
d. Endometritis pasca persalinan
2. Pada janin dapat terjadi :
a. Persalinan premature
b. Asfiksia berat
BAB III
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Plasenta Previa
A. Pengkajian
Dokumentasi pengkajian merupakan catatan hasil pengkajian yang
dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari pasien, membuat data dasar
tentang klien dan membuat catatan tentang respon kesehatan klien( Hidayat,
2000 )
c. Pola aktifitas
Pada pasien pos partum klien dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya, terbatas pada aktifitas ringan, tidak membutuhkan tenaga
banyak, cepat lelah, pada klien nifas didapatkan keterbatasan
aktivitas karena mengalami kelemahan dan nyeri.
d. Pola eleminasi
Pada pasien pos partum sering terjadi adanya perasaan sering /susah
kencing selama masa nifas yang ditimbulkan karena terjadinya
odema dari trigono, yang menimbulkan inveksi dari uretra sehingga
sering terjadi konstipasi karena penderita takut untuk melakukan
BAB.
e. Pola istirahat dan tidur
Pada klien nifas terjadi perubagan pada pola istirahat dan tidur
karena adanya kehadiran sang bayi dan nyeri epis setelah persalinan
f. Pola hubungan dan peran
Peran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan
keluarga dan orang lain.
g. Pola penagulangan sters
Biasanya klien sering melamun dan merasa cemas.
h. Pola sensori dan kognitif
Pola sensori klien merasakan nyeri pada prineum akibat luka
janhitan dan nyeri perut akibat involusi uteri, pada pola kognitif
klien nifas primipara terjadi kurangnya pengetahuan merawat
bayinya
i. Pola persepsi dan konsep diri
Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilanya, lebih-
lebih menjelang persalinan dampak psikologis klien terjadi
perubahan konsep diri antara lain dan body image dan ideal diri
j. Pola reproduksi dan sosial
Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual
atau fungsi dari seksual yang tidak adekuat karena adanya proses
persalinan dan nifas.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Biasanya pada saat menjelang persalinan dan sesudah persalinan
klien akan terganggu dalam hal ibadahnya karena harus bedres total
setelah partus sehingga aktifitas klien dibantu oleh keluarganya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Umum
Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil :
1) Rambut dan kulit
Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea nigra.
Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha. Laju
pertumbuhan rambut berkurang.
2) Wajah
Mata : pucat, anemis, Hidung, Gigi dan mulut
3) Leher
4) Buah dada / payudara
Peningkatan pigmentasi areola putting susu Bertambahnya ukuran dan
noduler
5) Jantung dan paru
Volume darah meningkat, Peningkatan frekuensi nadi, Penurunan
resistensi pembuluh darah sistemik dan pembuluh darah pulmonal,
Terjadi hiperventilasi selama kehamilan, Peningkatan volume tidal,
penurunan resistensi jalan nafas, Diafragma meningkat, Perubahan
pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada.
6) Abdomen
Menentukan letak janin, Menentukan tinggi fundus uteri
7) Vagina
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda
Chandwick), Hipertropi epithelium
8) Sistem musculoskeletal
Persendian tulang pinggul yang mengendur, Gaya berjalan yang canggung,
Terjadi pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan dengan diastasis rectal
b. Khusus
1) Tinggi fundus uteri
2) Posisi dan persentasi janin
3) Panggul dan janin lahir
4) Denyut jantung janin
B. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan kognitif perawat mengembangkan daya
berfikir dan penalaran yang dipengaruhi pengalaman meliputi data subjektif dan
data objektif (Perry dan Potter, 2012).
No Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
1 DS: Hipovolemia karena Gangguan perfusi
• Klien mengatakan mengalami kehilangan darah jaringan (plasental)
perdarahan sejak tanggal 1 Juni tidak efektif
2009 mulai jam 01.30 WIB.
• Klien mengatakan usia
kehamilannya saat ini baru 30
minggu.
• Menurut klien, perdarahan
pertama yang keluar bentuknya
bergumpal.
• Klien mengatakan saat ini
perdarahan yang keluar sudah
agak berkurang dari pada
kemarin.
DO:
• Hasil USG diperoleh
gambaran plasenta previa
menutupi orifisium uteri
interna dengan disertai
gambaran hipoekoik
diantaranya.
• Hb 9,1 gr/dL
• Ht 28 %
• Eritrosit 3,61 jt/ µL
• Konjungtiva klien pucat
• Suhu 37,1 0C, nadi 84 x/mnt,
TD 100/70 mmHg, RR 20
X/mn
C. Diagnosa Keperawatan
Observasi
Identifikasi
penyebab perubahan
sensasi
Identifikasi
penggunaan alat pengikat,
prostesis, sepatu, dan
pakaian
Monitor
perubahan kulit
Monitor adanya
tromboflebitis dan
tromboemboli vena
Terapeutik
Hindari
pemakaian benda-benda
yang berlebihan suhunya
(terlalu panas atau dingin)
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian oksigen, jika
perlu
Kolaborasi
pemberian
kortikosteroid, jika perlu
6. Ketidakadeku Jelaskan
atan pertahan tujuan, manfaat, resiko
tubuh sekunder yang terjadi, jadwal dan
Penur efek samping pemberian
unan antibiotik
Hemoglobin
Leuko
penia
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahapan akhir dari proses keperawatan. Evaluasi
menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah
direncanakan dan merupakan perbandingan dari hasil yang diamati dengan
kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap perencanaan(Hidayat, 2002).
A. Kesimpulan
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen
bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan
lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian uterusnya.Seluruh plasenta
biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-kadang bagian atau seluruh
organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana hal ini dapat diketahui
sebagai plasenta previa. Karena segmen bawah agak merentang selama kehamilan
lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak,
pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat
dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
B. Saran
Keadaan perdarahan sebelum persalinan merupakan keadaan yang dapat
berakibat fatal jika tak mendapatkan penangan intensif, karena itu dalam hal ini
para perawat sebaiknya cermat melihat kondisi pasien misalnya pendarahan pada
plasenta prefia, agar jika terjadi keadaan darurat dapat segera tertangani
DAFTAR PUSTAKA