2020 Inkontinensia 1
2020 Inkontinensia 1
Amelia, R
Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Baiturrahmah, Padang, Indonesia
E-mail: rinitaamelia@gmail.com
Abstrak
Peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia mencapai usia 66.2 tahun memiliki kontribusi terjadinya
peningkatan jumlah usia lanjut (Aging Structured Population). Proses penuaan (Aging Process) menimbulkan
masalah kesehatan pada lansia diantaranya seperti depresi, penurunan daya tahan (Immune Deffisiency),
Gangguan tidur (Insomnia) dan Inkontinentia Urin. Inkontinensia urin adalah defek spingter kandung kemih
atau disfungsi neurologis yang menyebabkan hilangnya kontrol terhadap buang air kecil. Inkontinensia urin
dapat menyebabkan masalah fisik, psikologis, sosial dan ekonomi sehingga mempengaruhi kualitas hidup lansia.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi dan faktor risiko inkontinensia urin pada lansia di PSTW
Pariaman. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Derajat
inkontinensia urin ditentukan dengan menggunakan alat ukur diagnosis inkontinensia urin, berupa kuesioner
yang berpedoman pada Sandvix Severity Index (SSI) dan The Three Incobtinence (3 IQ). Penelitian ini
menggunakan total sampling pada lansia ≥45 tahun. Dari sini didapatkan jumlah lansia yang mengalami
Inkontinensia urin berkisar 23.73% dengan jumlah laki-laki lebih tinggi (85.71%). Usia yang terbanyak adalah
usia 65-75 tahun dan keluhan sudah berlangsung lebih dari 6 bulan (85.72%) serta memiliki tingkat pendidikan
rendah (64.28%). Dari pemeriksaan tekanan darah separuh responden memiliki status hipertensi (50%). Untuk
derajat inkontinensia urin berdasarkan level SSI didapatkan sebagian besar lansia mengalami Inkontinensia urin
Sedang (Moderat Incontinence) sebesar 85.71%. Hal ini sesuai dengan teori bahwa masalah yang sering dialami
lansia adalah Inkontinensia Urin dengan perkiraan insiden 25-35% dari seluruh usia lanjut selama hidupnya.
Abstract
The increased life expectancy of Indonesian people to 66.2 years old contributes to the increased number of
older people (Aging Structured Population). Aging Process causes health problems among elderly people,
including depression, immune deficiency, sleep disorder (insomnia) and urinary incontinence. Urinary
incontinence is a defect of bladder sphincter or neurological dysfunction which causes loss of control of
urinating. Urinary incontinence can cause a physical psychological, social and economic problems thus
affecting the quality of life of elderly people. The purpose of this study was to identify the prevalence and risk
factors of urinary incontinence among elderly people in PSTW Pariaman. This study was an observational
analytical study with a cross-sectional approach. Here, the degree of urinary incontinence was determined
using a urinary incontinence diagnosis tool in the form of a questionnaire based on the Sandvix Severity Index
(SSI) and The Three Incontinence (3 IQ). This study used total sampling of ≥45-year-old older people. It was
found that the number of older people with urinary incontinence was around 23.73% with higher number of
male (85.71%). The most prevalent age was 65-75 years old and the complaint had lasted over 6 months
(85.72%) and had low education level (64.28%). From blood pressure examination, half of the respondents had
hypertension (50%). The degree of urinary incontinence based on SSI level showed that older people had
moderate incontinence of 85.71%. This was consistent with the theory that the common problem for older
people is urinary incontinence with estimated incidents of 25-35% of the entire elderly population in their
lifetime.
Email : heme@unbrah.ac.id
Heme, Vol II No 1 41
January 2020
Data dilaporkan dalam bentuk narasi dan underweight dan overweight dan terdapat
tabel sebagai gambaran distribusi frekuensi . 8.48% lansia yang obesitas.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
jumlah lansia terbanyak yang diteliti jumlah lansia yang mengalami Inkontinensia
berdasarkan kategori umur adalah Antara 65- urin berdasarkan jenis kelamin, Jumlah
75 tahun (50.85%) hanya 6.77% yang yang terbanyak didapatkan pada laki-laki
berusia dibawah 65 tahun. (85.71%)
Email : heme@unbrah.ac.id
Heme, Vol II No 1 43
January 2020
TABEL 13. GAMBARAN DISTRIBUSI LANSIA Berdasarkan usia, hasil penelitian di panti
YANG MENGALAMI INKONTINENSIA URIN werdha ini bahwa lansia yang mengalami
BERDASARKAN LEVEL SSI (SANDVIX
SEVERITY INDEX)
Inkontinensia urin sebagian besar berusia 65-
Level SSI Jumlah Persentase 75 tahun (50%) dan usia >75 tahun
(N) (%) (42.85%). Hal ini sudah sesuai dengan
Slight Incontinence 4 28.57 penelitian yang dilakukan Wilson dkk, di
Moderat Incontinence 7 50.00 panti werdha Bethania Lembean tahun 2016
Severe Incontinence 3 21.43
bahwa lansia yang mengalami inkontinensia
Jumlah 14 100.00
urin terbanyak pada rentang usia 71-80 tahun
10
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa . Ini didukung oleh teori yang menyatakan
jumlah lansia yang mengalami Inkontinensia semakin lanjut usia seseorang semakin
urin berdasarkan level SSI didapatkan beresiko untuk mengalami inkontinensia ini
sebagian besar lansia di panti yang karena factor penurunan efisiensi dan fungsi
mengalami Inkontinensia urin Sedang organ secara fisiologis akibat proses
(Moderat Incontinence) sebesar 85.71% penuaan5
V. KESIMPULAN DAN SARAN [6] Silay K, Akinci S, Ulas A, Yalcin A, Silay YS,
Akinci MB, et al. Occult urinary incontinence
Dari hasil penelitian ini didapatkan in elderly women. 2016;447–51.
kesimpulan bahwa lansia yang tinggal di [7] Batumalay D, Karmaya NM. The prevalence
panti werdha Sabai Nan Aluih yang of urinary incontinence in aged women in
mengalami inkontinensia urin sebanyak Peguyangan Village , District of Tag-Tag.
23.73% dari 59 orang lansia yang diteliti dan 2019;10(1):131–3.
mayoritas adalah laki-laki (85.71%) dengan [8] Hägglund D, Momats E, Mooney T. Nursing
rentang usia terbanyak 65-75 tahun engan Staff ’ s Experiences of Providing Toilet
status BMI Normoweight, memiliki riwayat Assistance to Elderly Nursing Home Residents
with Urinary Incontinence. 2017;145–57.
penyakit hipertensi dan pada lansia wanita
[9] Riemsma R, Hagen S, Kirschner-hermanns R,
yang mengalami inkontinensia urin
Norton C, Wijk H, Andersson K, et al. Can
seluruhnya memiliki riwayat melahirkan
incontinence be cured ? A systematic review of
normal (partus pervaginam).
cure rates. 2017;1–11.
[10] Wilson AM. No Title. 2017;5:1–8.
Penelitian hanya dilakukan pada sebagian [11] Chesor A, Kesehatan FI, Surakarta UM.
lansia yang berada di panti Werdha Sabai Hubungan antara inkontinensia urin dengan
Nan Aluih (59% ) sehingga perlu dilakukan depresi pada lanjut usia di panti wreda dharma
penelitian ini pada sebagian yang lain. bakti pajang surakarta. 2015;
DAFTAR PUSTAKA
[1] Neki NS. Urinary Incontinence in Elderly.
2016;5(1):5–13.
[2] Syndromes G. Learn more about Geriatric
Syndrome Cancer in the Elderly What Is
Frailty ? 2014;
[3] Charalambous S, Trantafylidis A. Review
article Impact of urinary incontinence on
quality of life. :51–3.
[4] Elbana HM, Salama AM, Barakat MM. Effect
of Urinary Incontinence on Quality of Life and
Self Esteem of Postmenopausal Women.
2018;7(5):182–91.
[5] Yu B, Xu H, Chen X, Liu L. ScienceDirect
Analysis of coping styles of elderly women
patients with stress urinary incontinence. Int J
Nurs Sci [Internet]. 2016;3(2):153–7.
Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.ijnss.2015.10.009
Email : heme@unbrah.ac.id