DI SUSUN OLEH
Kamar Bedah Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin disusun oleh Tri Susanto, NIM
Preseptor
Oktovin, M. Kep
Preseptor Klinik
Mengetahui
Kaprodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners STIKES Suaka Insan Banjarmasin
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................6
KONSEP TEORITIS.....................................................................................................6
A. Definisi Odontektomi.........................................................................................6
B. Etiologi Odontektomi.........................................................................................7
C. Tanda dan Gejala Odontektomi..........................................................................8
D. Pemeriksaan Penunjang Odontektomi................................................................8
E. Patofisiologi Odontektomi..................................................................................9
F. Asuhan Keperawatan Odontektomi.......................................................................9
a. Pengkajian..............................................................................................................9
b. Diagnosis Keperawatan........................................................................................10
3. Intervensi Keperawatan........................................................................................10
4. Evaluasi................................................................................................................13
BAB III........................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atas gusi, lehernya dikelilingi gusi dan akarnya berada dibawahnya. Gigi
dibuat dari bahan yang sangat keras, yaitu dentin. Di dalam pusat strukturnya
maksila dan 16 di dalam mandibula. Yang disebut gigi permanen ini didahului
oleh satu set sebanyak 20 gigi desidua, yang mulai muncul sekitar 7 bulan
setelah lahir dan lengkap pada umur 6-8 tahun. Gigi ini akan tanggal antara
umur enam dan tiga belas, dan diganti secara berangsur oleh gigi permanen,
samapi gigi geligi lengkap, umurnya pada 18 tahun, dengan munculnya molar
Menurut National Institute for health and Clinical Excellence (NICE), gigi
molar yang mengalami impaksi ini bila tidak dicabut, maka akan
menimbulkan masalah.
inflamasi jaringan lunak sekitar gigi, resorpsi akar, penyakit tulang alveolar
tumor, karies bahkan sakit kepala atau sakit rahang (Setilia & Haksajiwo,
2020).
ketiga maksila dan mandibula, kemudian baru diikuti oleh gigi kaninus
KONSEP TEORITIS
A. Definisi Odontektomi
keadaan tidak dapat bertumbuh atau gigi bertumbuh sebagian dimana gigi
tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara pencabutan dengan tang biasa
sehingga diperlukan persiapan yang baik dan rencana operasi yang tepat dan
(Putri Kencana, 2018). Impaksi gigi merupakan suatu keadaan dimana gigi
B. Etiologi Odontektomi
kista, gigi supernumeri, infeksi, trauma, anomali dan kondisi sistemik. Faktor
yang paling berpengaruh terhadap terjadinya impaksi gigi adalah ukuran gigi.
Sedangkan faktor yang paling erat hubungannya dengan ukuran gigi adalah
Gigi yang sering mengalami impaksi adalah gigi posterior dan jarang pada gigi
anterior.
sebagai berikut:
4. Nyeri di rahang
2. Foto oklusal : untuk mengetahui benda asing di dalam tulang rahang dan
batu didalam saluran glandula saliva, mengetahui tempat yang tepat dari akar
disebabkan oleh karena factor local dans sistemik. Akibat dari adanya pengaruh
jantung, gangguan pada kulit, badan cepat lelah. Secara teori penyebab impaksi
gigi adalah reaksi inflamasi noninfeksi pada jaringan disekitar gigi (Herdman,
2018)
yang menyebabkan rasa ngilu dan nyeri disekitar lokasi tersebut. pada penderita
ini akan terjadi kekambuhan bisa mengakibatkan reaksi pada gusi dan jaringan
sekitarnya. Pembengkakan jaringan pada gigi molar yang tumbuh didasar gigi
Kencana, 2018).
a. Pengkajian
mengenai:
c. Diet
d. Kebiasaan eliminasi.
b. Diagnosis Keperawatan
ketidakmampuan makan
3. Intervensi Keperawatan
terpenuhi
PENUTUP
A. Kesimpulan
impaksi paling sering terjadi pada gigi molar ketiga yang mengakibatkan
atau impaksi yang disertai dengan pengurangan tulang yang menutupi gigi,
ketika operasi ini gigi yang sudah di angkat tidak akan bisa tumbuh atau gigi
B. Saran
inflamasi, abses serta pembentukan kista dan tumor. Gigi impaksi yang juga
yang bisa menjadi tempat terselipnya makanan atau bakteri, sehingga sulit
untuk dibersihkan dan sisa makanan tersebut akan menyebabkan rasa sakit
odontektomi, dimana dengan adanya pengangkatan ini gigi yang sudah tidak
erupsi atau impaksi yang disertai dengan pengurangan tulang yang menutupi
impaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, K., Haksajiwo, V., & Juniarly, A. (2018). Perbandingan Pengaruh Video
Putri Kencana, G. (2018). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pencabutan Gigi Oleh
Setilia, M. F., & Haksajiwo, V. (2020). Pengaruh Digital Story Telling Terhadap