Anda di halaman 1dari 10

Karya Ilmiah

Menciptakan Generasi Penerus


Dengan Kepribadian Yang Unggul
ABSTRAK

MENANAMKAN KEPRIBADIAN YANG BAIK KEPADA ANAK MELALUI


KELUARGA

Oleh : Trias Oktaviani

Saat ini banyak anak yang kurang mendapat perhatian dari orangtuanya
dikerenakan mereka sibuk bekerja dengan alasan untuk mencari uang agar bisa
memberikan kebahagiaan kepada anaknya dengan uang tersebut. Maka dari itu
banyak anak yang mencari kesenangan atau kebahagiaannya di luar rumah.
Kebanyakan dari mereka yang mencari kebahagiaan di luar rumah selalu
melakukan hal-hal negatif yang berdampak untuk anak itu sendiri dan untuk
orangtuanya juga.
Dengan adanya tulisan ini, semoga para orangtua yang membaca bisa
sadar dengan pentingnya menanamkan kepribadian yang baik kepada anak dan
bisa lebih banyak lagi mencari ilmu parenting.
Dengan adanya seminar pra nikah dan seminar parenting akan sedikit
mengurangi terjadinya kasus seperti di atas, sehingga banyak generasi-generasi
baru yang memiliki kepribadian yang unggul.
Kata Kunci : Peran Keluarga, Pribadi Unggul, Keluarga Bahagia.
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan tempat pertama anak merasakan kasih sayang
dan merasa memiliki peran dalam hidupnya. Orangtua akan menjadi
panutan bagi setiap anaknya. Hubungan antara anak dan orangtua sangat
berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Hubungan yang dibina
dengan baik akan berpengaruh positif terhadap perkembangan anak,
begitupun sebaliknya hubungan yang kurang baik akan menghasilkan efek
yang negatif bagi sang anak.
Saat ini sangat banyak sekali orangtua yang bepikir bahwa
kebahagiaan anak hanyalah terpenuhinya segala keinginan anak yang
berbentuk materi. Dengan pola pikir yang seperti itu membuat orangtua
termasuk sosok Ibu memilih untuk bekerja di luar agar mendapat uang
yang banyak sehingga bisa mewujudkan semua keinginan anak dengan
uang yang dimilikinya. Orangtua yang sibuk bekerja terutama Ibu, akan
tidak bisa berperan dengan baik dalam menjalankan tugasnya menjadi
seorang Ibu. Seperti tidak memiliki banyak waktu untuk bermain dengan
anak, tidak memiliki banyak waktu untuk berkomunikasi agar terjalin
relasi yang baik, tidak memiliki banyak waktu untuk mendidik anak
dengan baik dan bahkan tidak bisa mengikuti proses tumbuh kembang
sang anak dalam setiap tahapnya. Hal tersebut dapat mengakibatkan anak
tidak bisa merasakan kasih sayang yang utuh dari sang Ibu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah dalam tulisan ini, diantaranya :
1. Apa efek yang akan terjadi apabila anak merasakan kurangnya kasih
sayang dari orangtua ?
2. Bagaimana seharusnya sikap orangtua untuk memberikan yang terbaik
kepada anaknya ?
3. Orangtua yang seperti apa yang diinginkan oleh anak ?
4. Bagaimana cara menyadarkan para orangtua bahwa materi tidak
sepenuhnya memberikan kebahagiaan untuk anak ?

C. Kajian Pustaka
1. Hakikat Keluarga
Menurut Bussard dan Ball (1996) “Keluarga merupakan
lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang.
Di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi
satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran dan
kebiasaanya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar dan
mediasi hubungan anak dengan lingkungannya”. Karakteristik yang
dimiliki anak sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.
Orang dewasa dalam keluarga akan menjadi role model untuk anak-
anak terutama pada anak usia dini.

2. Sifat Keluarga
Menurut Stuart (1991), ada beberapa sifat dari keluarga yaitu :
1. Keluarga merupakan unit suatu sistem.
2. Setiap anggota keluarga dapat atau tidak dapat saling berhubungan
atau dapat dan tidak selalu tinggal satu atap.
3. Keluarga dapat mempunyai anak ataupun tidak mempunyai anak.
4. Terdapat komitmen dan saling melengkapi antar anggota keluarga.
5. Keluarga mempertahankan fungsinya secara konsisten terhadap
perlindungan, kebutuhan hidup dan sosialisasi antar anggota
keluarga.
3. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga terbagi ke dalam beberapa kategori yaitu, fungsi
biologis, fungsi psikologi, fungsi sosial budaya, fungsi sosial keluarga,
dan fungsi pendidikan.
Adapun fungsi biologis keluarga antara lain :
 Untuk meneruskan keturunan
 Memelihara dan membesarkan anak
 Memenuhi kebutuhan gizi tubuh
 Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
 Memberi kesempatan untuk berekreasi
Fungsi psikologis keluarga antara lain :
 Identitas keluarga serta rasa kondusif dan kasih sayang
 Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya
 Perlindungan secara psikologis
 Mengadakan relasi keluarga dengan keluarga lain atau
masyarakat
Fungsi sosial budaya antara lain :
 Meneruskan nilai-nilai budaya
 Sosialisasi
 Pembentukan norma-norma, tingkah laku pada tiap tahap
perkembangan anak serta kehidupan keluarga
Fungsi sosial antara lain :
 Pengaturan ekonomi atau keuangan
Fungsi pendidikan antara lain :
 Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan
dalam relasi dengan fungsi-fungsi lain.
 Persiapan untuk kehidupan dewasa.
BAB II

Pembahasan

Para ahli psikolog pada umumnya berpendapat bahwa dasar


pembentukan akhlak yang baik, berasal dari dalam keluarga. Anak akan
mudah meniru sikap dan perilaku keduaorangtuanya. Apabila sering
terjadi konflik dalam keluarga maka akan mengganggu perkembangan
sang anak. Para ahlipun berpendapat bahwa jika di dalam rumah terdapat
konflik keluarga maka akan menyebabkan anak mengalami ketegangan
sehingga anak akan melampiaskannya dalam hal-hal negatif seperti
pertengkaran. Peran keluarga akan membentuk kepribadian anak, maka
dari itu peran keluarga yang baik akan menghasilkan kepribadian yang
baik pula dalam diri sang anak. Beberapa contoh peran orang tua yang
baik dan harus dilakukan, diantaranya :

 Kedua orangtua harus memberikan kasih dan cintanya dengan


utuh. Jika anak mendapatkan dengan utuh cinta dan kasih sayang
dari orangtua maka anak akan merasa tenang dan nyaman, akan
bisa menghadapi segala masalah dengan tenang dan baik. Orangtua
tidak boleh terlalu ikut campur ketika anak menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya, karena akan jadi penghalang
untuk perkembangan kepribadiannya.
 Kedua orangtua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan
menciptakan ketenangan jiwa anak-anak. Hendaknya setiap anak
diberikan kebebasan / hak pilih dalam setiap situasi. Karena akan
meningkatkan pertumbuhan potensi dan kreativitas sang anak.
 Saling menghormati antara anak dan orangtua. Maksudnya, setiap
orangtua harus memperhatikan keinginan dan permintaan alami
dari anak-anak. Tidak saling mengomentari dengan pembicaraan
yang negatif. Harus menciptakan suasana yang saling menyayangi.
Selain itu kedua orangtua juga harus bersifat tegas.
 Mewujudkan sikap saling percaya dan menghargai. Memberikan
kepercayaan yang kepada anak itu berarti memberikan
penghargaan kepada mereka yang bisa menjadikan mereka lebih
maju dan terus berusaha serta lebih berani dalam bersikap.
 Mengadakan perkumpulan dan musyawarah dalam keluarga antara
orangtua dan anak. Dalam hal ini orangtua bisa mulai mengenalkan
mengenai keyakinan, akhlak dan hukum-hukum dalam keluarga
serta kehidupan.
 Menjadi sumber persahabatan atau teman bermain bagi anak.
Dengan seperti itu anak akan menemukan jati dirinya melalui ilmu
yang telah diberikan oleh keduaorangtuanya melalui perbincangan
atau relasi sebagai sahabat.
 Orangtua harus mampu membagi waktunya untuk bekerja dan
waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Jika seorang ayah lebih
banyak menghabiskan waktu untuk bekerja mungkin hal ini sudah
biasa karena memang pada hakikatnya kewajiban seorang ayah
adalah mencari nafkah untuk keluarga, dan anak tidak akan merasa
kekurangan kasih sayangnya jika sang ibu selalu menemani di
setiap harinya. Yang akan jadi masalah, ketika keduaorangtuanya
bekerja maka ibu tidak akan bisa memberikan perhatian yang lebih
kepada anaknya. Kemungkinan besar, anak akan merasa tidak
diperhatikan dan bahkan merasa kurang kasih sayang yang ia
dapatkan.

Berbicara tentang pengaruh keluarga terhadap kepribadian anak,


maka dapat dikatakan efek yang akan berdampak pada kepribadian anak
dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Dampak positif bagi anak, diantaranya :

 Memberikan pengalaman kepada anak sehingga anak tidak akan


merasa kesepian dalam kesehariannya.
 Anak merasakan kasih sayang yang utuh, sehingga kelak ia akan
tumbuh menjadi orang yang penyayang.
 Anak akan mampu mengahadapi persoalan yang akan
dihadapinya.
 Anak akan terus berkembang dengan baik bersama ilmu yang
dimilikinya yang didapatkan dari keluarga.
 Sudah ada persiapan atau tujuan untuk menghadapi kehidupan
dimasa yang akan datang.

Adapun dampak negatif bagi anak, diantaranya :

 Membuat anak merasa bosan jika terlalu dikekang, sehingga ia


akan mencari kesenangan di luar rumah dan tidak betah untuk diam
di rumah.
 Jika terlalu memanjakan anak, anak akan hidup selalu bergantung
kepada orangtua.
 Jika anak sering dibentak, maka akan memberikan trauma yang
berlebihan akibat ia sering diperlakukan dengan keras.
 Jika merasa kurang kasih sayang, anak akan hidup dengan hati
yang sulit untuk bisa berempati dan bersimpati karena hatinya
tidak terbiasa dengan perasaan yang penuh kasih sayang.
 Jika kurang waktu yang diberikan untuk anak, anak akan merasa
kehilangan sosok orangtua sehingga ia akan mencari perhatian di
luar yang dirasa bisa memberikan waktu, kasih sayang dan
perhatian yang cukup kepadanya. Tidak menutup kemungkinan
bahwa anak akan lebih menyayangi dan mencintai oranglain
dibandingkan dengan orangtuanya sendiri.

Saat ini sangat banyak orangtua yang memilih untuk bekerja dua-
duanya tanpa memikirkan apa dampak yang akan terjadi, baik untuk anaknya
maupun untuk orangtuanya sendiri. Banyak orangtua yang tidak sadar bahwa
kebahagiaan anak tidak hanya bisa dipenuhi oleh materi saja, melainkan dari
banyak aspek seperti perhatian, waktu bersama, kasih sayang, dan yang
lainnya. Cara yang bisa dilakukan untuk menyadarkan para orangtua terkait
hal ini diantaranya adalah :

 Sebelum menikah calon pengantin diwajibkan untuk mengikuti


seminar pra nikah sebagai pembekalan.
 Diselenggarakan seminar parenting oleh pemerintah yang wajib
diikuti oleh setiap orangtua dan diadakan minimal setiap 3 tahun
sekali.

Dengan diadakannya seminar pra nikah dan parenting maka akan


memberikan pengetahuan dan menyadarkan para orangtua untuk bisa
memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

BAB III

Penutup

A. Simpulan

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa keluarga merupakan


sekolah pertama untuk anak-anaknya. Orangtua yang dianggap sebagai
guru pertama untuk anak-anaknya. Maka dalam mendidik anak-anaknya
tentunya orangtua harus dapat memberikan contoh, teladan, perhatian serta
kasih sayang yang lebih baik kepada anak-anaknya. Dalam hidup selalu
ada pilihan, setiap orangtua perlu tau bahwa kebahagian anak tidak harus
dipenuhi oleh materi. Maka dari itu jika orangtua memilih memberikan
kebahagiaan kepada anak dengan memberikan materi yang berlebih,
orangtua harus siap dengan konsekuensinya. Orangtua akan kehilangan
waktu bersama anaknya, tidak akan mengikuti setiap perkembangan
anaknya dan mungkin kepribadian yang terbentuk dalam diri anak tidak
akan terlalu baik. Namun jika orangtua memilih untuk memberikan
kebahagiaan dengan materi yang tidak terlalu berlebihan maka orangtua
akan bisa menghabiskan waktu dengan anaknya, bisa memberikan kasih
sayang dan perhatian yang utuh, bisa mengetahui dan mengikuti setiap
tumbuh kembang sang anak dan orang tua akan bisa membentuk
kepribadian yang baik untuk sang anak.

B. Saran

Sebaiknya orangtua bisa memilih menghabiskan waktu bersama anak


dan mengikuti setiap tumbuh kembang sang anak, agar kelak ketika anak
sudah dewasa bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik yang diinginkan oleh
orangtua. Karena masa kecilnya tidak akan pernah bisa kembali lagi. Untuk
para orangtua atau calon orangtua banyak-banyaklah mencari ilmu parenting,
karena disadari atau tidak hal itu sangat penting untuk masa depan.

Anda mungkin juga menyukai