Anda di halaman 1dari 2

Status Induk Salinan No.

Distribusi
Dokumen

Puskesmas SOP
PELACAKAN GIZI BURUK
No Dokumen No Revisi Halaman

440/ 05 / III.03 / V/2016 00 1/2

SOP Tanggal Terbit Ditetapkan, di Krui


GIZI Kepala Bidang Yankes
19 Mei 2016

dr. Budi Wiyono, MH


NIP. 19700217 200012 1 001
Dasar Hukum 1. Kepmenkes No. 1209/MENKES/X/1998 tentang
monitoring dan penanggulangan krisis kesehatan (KLB
Balita Gizi Buruk)
2. Kepmenkes No.128/UU No. 36 Tahun 2009 tentang
kebijakan dasar puskesmas
3. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
4. Kepmenkes RI No. 224/Menkes/SK/I/2007 tentang
spesifikasi teknis MP-ASI
5. Kepmenkes RI No. 145/Menkes/SK/I/2007tentang
pedoman penanggulangan bencana bidang kesehatan
6. Permenkes No. 741/MENKES/PER/VIII/2008 tentang
SPM bidang kesehatan di kabupaten / kota
7. KEPUTUSAN Menkes No. 1995/MENKES/SK/XII/2010
tentang penggunaan standar antropometri WHO 2005
8. Permendagri Nomer 19 Tahun 2011 tentang pedoman
pengintegrasianlayanan social dasar posyandu
Pengertian Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap
faktor resiko terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita
gizi buruk lainnya disuatu wilayah kerja
Tujuan 1. Ditemukan kasus baru balita gizi buruk untuk dapat
ditangani secara cepat, tepat dan konferhensip
2. Teridentifikasinya faktor resiko gizi buruk lainnya disuatu
wilayah sebagai bahan informasi bagi sector terkait dalam
penentuan intervensi
3. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan
gizi buruk secara konferhensif
Sasaran Balita gizi buruk yang dilaporkan
Kebijakan Semua balita gizi buruk yang dilaporkan dapat teridentifikasi
dan terlaporkan serta mendapatkan pelayanan

1
Prosedur A. Persiapan
1. Mempelajari laporan gizi buruk
2. Menyiapkan alat (alat antropometri)
3. Menyiapkan instrument pelacakan (Form pelacakan
gizi buruk)
4. Berkoordinasi dengan petugas surveilans, dan dokter
puskesmas untuk melaksanakan pelacakan
B. Pelaksanaan
1. Klarifikasi laporan balita gizi buruk
2. Konfirmasi status gizi buruk
3. Bersama dengan petugas surveilans dan dokter
puskesmas melakukan penyidikan kasus balita gizi
buruk sesuai dengan form pelacakan kasus gizi buruk
(menimbang BB, mengukur TB, da memeriksa balita
gizi buruk)
4. Pencatatan dan pelaporan kasus balita gizi buruk
5. Membuat rencana tindak lanjut
Unit Terkait 1. Dokter puskesmas
2. Tenaga pelaksana gizi
3. Bidan desa
4. Kader posyandu
Referensi 1. Buku pedoman penanganan dan pelacakan kasus balita
gizi buruk, Depkes RI, 2009
2. Rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan
gizi buruk 2005-2009 Depkes RI (2005)
3. Pedoman tatalaksana gizi buruk Depkes RI 2007
4. Buku pegangan kader, Kemenkes 2012

Anda mungkin juga menyukai