Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH BIOLOGI FUNGSI

ORGAN SIRKULASI

Disusun Oleh :

Annastasya Syafitri (11190161000007)

2A P. BIO

Anggota Kelompok:

Syaiful Alim Darwis (11190161000009)

Siti Nur Rizkia (1119016100019)

Denaya Amaliya (1119016100012)

Nadia Alviana (1119016100035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 2020
A. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui perbedaan sistem sirkulai terbuka dan sistem sirkulasi tertutup.
2. Membedakan jaringan-jaringan penyusun berbagai pembuluh darah.
3. Menganalisis sistem peredaran darah pada berudu.
4. Mengidentifikasi antara pembuluh darah arteri, vena dan kapiler berdasarkan
kecepatan aliran darah.
5. Memahami hubungan antara sistem sirkulasi dan sistem respirasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulai tertutup?
2. Bagaimana struktrur jaringan – jaringan penyusun berbagai pembuluh darah pada
spesimen yang diamati?
3. Bagaimana sistem peredaran darah yang dimiliki oleh berudu?
4. Apa perbedaan arteri, vena,dan kapiler jika dilihat dari kecepatan aliran darahnya?
5. Apakah sistem sirkulasi dan sistem respirasi memiliki kaitan dalam prosesnya?

C. Hipotesis
1. Sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup dibedakan berdasarkan
bagaimana dan dimana aliran darah tersebut mengalir. Sistem sirkulasi terbuka
tidak melewati pembuluh darah sedangkan sistem sirkulasi tertutup melewati
pembuluh darah.
2. Struktur jaringan penyusun berbagai pembuluh darah berbeda – beda tergantung
tugas dan fungsinya.
3. Sistem peredaran darah pada berudu masuk ke dalam sistem sirkulasi tertutup.
4. Kecepatan aliran darah pada pembuluh darah bergantumg pada diameter
pembuluh darah tersebut. Semakin luas diameternya, maka semakin lambat aliran
darah yang mengalir.
5. Iya, kedua sistem tersebut memiliki keterkaitan. Dimana oksigen yang didapatkan
dari proses respirasi di edarkan ke seluruh tubuh melalui proses sirkulasi.

D. Landasan Teori

Sistem sirkulasi menghubungkan permukaan pertukaran zat dengan sel – sel di


seluruh tubuh. Pertukaran molekuler yang dilakukan oleh hewan – hewan dengan
lingkunganya dalam memperoleh oksigen dan nutrien sambail membuang
karbondioksida dan produk – produk buangan lainya. Mengingat bahwa difusi
terjadi dalam waktu yang singkat hanya ketika melewati jarak yang pendek, maka
ada dua solusi terhadap masalah ini yaitu sebagai berikut. Solusi pertama adalah
dengan bentuk dan ukuran tubuh yang menjaga agar semua sel bersentuhan
dengan lingkungan. Solusi kedua adalah dengan adanya sistem sirkulasi yang
menggerakkan cairan antara lingkungan sekitar setiap sel dan jaringan – jaringan
tempat pertukaran dengan lingkungan terjadi ( Campbell et al. 2010).

Tidak semua hewan memiliki sistem sirkulasi khusus. Misalnya, pada hewan
berukuran kecil, mereka dengan mudah dapat melakukan difusi dalam berbagai
macam zat seperti makanan, gas respiratori,dan sisa metabolisme. Dengan kata
lain kebanyakan hewan kecil tidak memerlukan sistem sirkulasi khusus dalam
tubuhnya. Akan tetapi hal ini kurang menguntungkan pada hewan yang berukuran
besar, karena ketebalan tubuh blebih dari beberapa milimeter serta pada beberapa
hewan dengan kebutuhan metabolisme tubuh yang tinggi. Hewan – hewan seperti
ini lah yang membutuhkan sistem sirkulasi khusus di dalam tubunya. Sistem
sirkulasi khusus tersebut diperlukan untuk menjamin adanya pergerakan cairan
beserta zat yang terlarut ke dalam seluruh tubuh ( Isnaeni 2006).

Sistem sirkulasi terbagi menajadi dua yaitu sistem sirkulasi terbuka dan sistem
sirkulasi tertutup. Sistem sirkulasi tertutup biasanya juga disebut dengan sistem
sirkulasi darah. Dimana sistem ini mengatur dan mengalirkan darah dalam tubuh.
Dikatakan tertutup karena dalam keadaan normal, tidak ada darah di luar wadah
atau pembuluh darah. Wadah tersebut dapat berupa pembuluh nadi , pembuluh
balik, ataupun kapiler. Sistem ini perlu dibedakan dengan sistem aliran getah
bening yang termasuk ke dalam sistem sirkulasi terbuka ( Wibowo 2005).

Sistem sirkulasi terbagi atas tiga komponen utama, yaitu jantung, pembuluh,
dan cairan tubuh yang bersirkulasi. Jantung bertugas sebagai pompa penggerak
cairan, sedangkan pembuluh sebagai saluran yang akan dilewati oleh cairan yang
beredar ke seluruh tubuh. Jantung mendorong sirkulasi dengan menggunakan
energi metabolik untuk meningkatkan tekanan hidrostatik dari cairan sirkulasi,
yang kemudian mengalir melalui suatu sirkuit – sirkuit pembuluh darah dan
akhirnya kembali lagi ke jantung ( Campbell et al. 2010).

Sistem sirkulasi pada hewan merupakan suatu sistem organ yang memiliki
fungsi untuk memindahkan zat dari sel ke sel . sistem ini berfungsi sebagai
pertahanan kestabilan suhu tubuh, PH, cairan, dan homeostatis. Sedangkan pada
manusia, sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah merupakan suatu sistem
organ yang berkaitan dengan transportasi nutrisi, gas, sel – sel darah, dan hormon
ke seluruh tubuh. Struktur dasar dari sistem peredaran darah dapat dianggap
sebagai loop tertutup. Sistem ini juga sering disebut dengan sistem kardiovaskuler
(Purnamasari dan Santi 2017).
E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat Tabel 2. Bahan
No Bahan Jumlah
No Alat Jumlah .
.
1. Kecebong 1 ekor
1. Mikroskop 1 buah
2. Belalang 1 ekor
2. Kaca objek 1 buah
3. Cacing Tanah 1 ekor
3. Kapas 1 lembar F.
4. Kecoa 1 ekor
4. Cawan petri 1 buah
5. Preparat awetan 4 buah

F. Cara Kerja
Tabel 3. Kegiatan 1

No Cara Kerja Gambar


.
1. Diamati organ sistem penyusun
sirkulasi spesimen.

2. Digambar dan diberi keterangan


bagian penyusun organ tersebut
berdasarkan tipe jaringan
penyusunya dan perananya.

Tabel 4. Kegiatan 2
No Cara Kerja Gambar
.
1. Diambil satu ekor kecebong
menggunakan kapas , dan
diletakkan diatas kaca objek.dan
ditutup kepala cebong
menggunakan kapas.
2. Diamati pembuluh darah pada ekor
kecebong yang transparan
menggunakan mikroskop.

3. Diberi keterangan pada hasil


gambar pembuluh darah yang
diamati.

G. Hasil Pengamatan

Tabel 5. Hasil Pengamatan kegiatan 1


No Gambar Spesimen Keterangan
1. Sistem sirkulasi Cacing
(Lumbricus Sp.)
A. Mulut
B. Pangkal tenggorok
C. Pembuluh penampung
D. Sistem saraf
E. Pembuluh ventral
F. Saluran ekskresi
G. Goiter
H. Usus
I. Ruas

2. Sistem sirkulasi Kecoa A. SupraesophagaelGanglion (Brain)


B. Thoracic Ganglia
C. Abdominal Ganglia
D. Ventral Nerve Cord
E. TerminalAbdominal Ganglion
3. Sistem sirkulasi Belalang

A. Pembuluh anterior
B. Ostia
C. Pembuluh lateral
D. Tubular
E. Jantung
F. Aorta

4. Sistem sirkulasi Kecebong

A. A. Jantung
B. Pembuluh vena
C. Pembuluh aorta
D. Insang
E. Pembuluh kapiler darah

5. Sistem sirkulasi Manusia a. Arteri pulmoner


b. vena pulmoner
c. atrium kiri
d. ventrikel kiri
e. aorta
f. ventrikel kanan
g. atrium kanan
h. vena kava inferior
i. kapiler paru-paru kanan
j. kapiler paru-paru kiri
k. vena kava superior
l. kapiler kepala dan tangkai atas

Tabel 6. Hasil Pengamatan Kegiatan 2


No Nama Preparat Gambar Keterangan
A. Tunika adventisia
1. Aorta H.E
B. Tunika medika
C. Membran elastika
eksterna

2. Cardiac
busdeand A. Serat otot jantung

purjinke fibrat B. Serabut jaringan ikat


C. Serabut purkinje

A. Vein
3. Artery and vein H.E B. Jaringan Adiposa
C. Artery
D. Kapiler

4. Cardiac A. Serabut purkinje


B. Epikardium
C. Myolcardium
D. Otot jantung
E. Jaringan ikat longgar

H. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan, dalam judul
sistem sirkulasi ini, praktikan mengamati sistem sirkulasi yang dimiliki oleh
masing – masing spesimen. Yang diantaranya adalah cacing tanah, belalang, kecoa,
berudu, dan manusia. Dimana seluruh spesimen tersebut diamati sistem
sirkulasinya secara tidak langsung, karena kurangnya alat yang memadai dan demi
keamanan praktikan. Sumber pengamatan ini berasal dari video youtube, selain itu
ada modul dan bacaan lainya sebagai sumber tambahan yang mendukung
pengamatan ini.
Diketahui bahwa sistem sirkulasi pada hewan dan manusia memiliki tiga
komponen dasar. Diantaranya adalah cairan sirkulasi (darah), seperangkat tabung
yang saling berhubungan (pembuluh darah), dan pompa berotot (jantung). Sistem
sirkulasi ini dibedakan menjadi dua. Ada sistem sirkulasi terbuka dan sistem sistem
sirkulasi tertutup Kedua sistem ini dibedakan berdasarkan bagaimana dan dimana
darah tersebut beredar didalam tubuh.
Pada sistem sirkulasi terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan
lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah
menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan
pembuluh darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya
kembali lagi ke dalam tubuh. Cairan sirkulasinya dinamakan hemolimfe. Pada
sistem ini cairan hemolimfe dan cairan interstisialnya bercampur, sehingga sulit
untuk dibedakan. Dalam praktikum ini yang tergolong sistem sirkulasi terbuka
adalah hewan belalang, dan kecoa.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem sirkulasi tertutup adalah sirkulasi
darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Darah diedarkan
melalui arteri dan kembali ke jantung melalui vena. Dimana kapiler disini sebagai
penghubung antara arteriola dan venula. Pada sistem ini, darah tertahan dalam
pembuluh dan dapat dibedakan dengan cairan interstisial. Dalam praktikum ini
yang tergolong sistem sirkulasi tertutup adalah cacing tanah, berudu, dan manusia.
Pada cacing tanah, pembuluh dorsal berfungsi sebagai jantung utama. Di dekat
ujung – ujung anterior cacing, lima pasang pembuluh pembuluh mengelilingi
saluran pencernaan dan berfungsi sebagai jantung – jantung tambahan.
Ada tiga tipe utama dalam pembuluh darah, diantaranya adalah sebagai
berikut. Arteri, vena,dan kapiler. Arteri membawa darah menjauhi jantung ke
organ – organ di seluruh tubuh. Kapiler adalah pembuluh mikroskopik dengan
dinding – dinding yang sangat tipis, dan berpori. Jejaring pembuluh kapiler disebut
bantalan kapiler. Dimana memungkinkan terjadinya difusi antara darah dan cairan
interstisial di sekeliling sel – sel jaringan. Di ujung – ujung kapiler terdapat vena.
Vena adalah pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah kembali ke
jantung.
Dilihat dari tugasnya, arteri harus memiliki dinding yang kuat serta elastis
karena berkenaan langsung dengan detakan jantung yang kuat yang bertugas
untuk memompa darah dan disalurkan melalui arteri ke seluruh tubuh, kekuatan
dan keelastisannya itu disebabkan oleh pembuluh arteri ini didominasi oleh otot
serta tunika medianya yang tebal. Sebaliknya pada vena, vena tersusun atas
jaringan yang tipis dan kurang elastis. karakteristik pembuluh darah vena ini
memiliki katub dan cukup kaku. Hal ini memungkinkan agar darah tidak
kembali turun dan bercampur antara darah yang kaya akan oksigen dengan darah
yang kaya akan karbondioksida akibat gaya gravitasi.
Setelah melihat pengamatan melalui video bagaimana sistem sirkulasi pada
berudu, maka dapat disimpulkan bahwa berudu adalah hewan yang digolongkan
pada sistem sirkulasi tertutup. Di dalam video tersebut dapat kita lihat kecepatan
aliran darah yang diangkut oleh pembuluh darah kapiler. Kecepatan aliran darah
dipengaruhi oleh diameter pembuluh darah. Di dalam sistem sirkulasi darah akan
mengalami penurunan kecepatan ketika berpindah dari arteriola ke kapiler. Hal ini
disebabkan oleh jumlah kapiler yang sangat banyak. Masing – masing arteri
membawa darah ke kapiler yang total luas irisan melintangnya jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan arteri.
Hasil dari penurunan kecepatan darah yang drastik dari arteriola ke kapiler
memiliki peranan penting untuk tubuh. Karena hanya kapiler, satu – satunya
pembuluh darah yang cukup tipis dan memungkinkan adanya transfer zat – zat
antara darah dan cairan interstisial. Sehingga menyediakan waktu untuk melakukan
proses tersebut. Setelah melewati kapiler, darah akan mengalir semakin cepat saat
memasuki venula dan vena, yang memiliki luas irisan melintang total yang lebih
kecil. Kecepatan aliran darah pada pembuluh darah dapat dianalogikan dengan
ledeng atau keran air menggunakan selang.
Dalam proses kerjanya sistem sirkulasi dan sistem respirasi memiliki
keterkaitan. Darah mengandung Hemoglobin yang dapat mengikat oksigen.
Sehingga oksigen yang di dapatkan dari proses atau sistem respirasi ini dapat
diedarkan melalui pembuluh darah ke jaringan dan sel – sel yang ada di dalam
tubuh. Selain itu kedua sistem ini juga memiliki perbedaan, perbedaan tersebut
adalah sebagai berikut. Pada sistem sirkulasi organ yang bertanggung jawab penuh
adalah jantung, sedangkan pada sistem respirasi adalah paru – paru. Sistem
respirasi bertanggung jawab atas pertukaran oksigen dan karbondioksida dan
menghasilkan suara. Sedangkan sistem sirkulasi bertanggung jawab untuk
pengangkutan sari – sari makanan atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sistem sirkulasi pada manusia termasuk ke dalam golongan sistem sirkulasi
tertutup. Jantung manusia terbagi menjadi empat bagian. Atrium kiri, atrium kanan,
ventrikel kiri,dan ventrikel kanan. Seluruh bagian – bagian tersebut memiliki
perananan masing – masing. Atrium kiri bertugas menerima darah kaya oksigen
dari paru – paru . Selanjutnya darah yang kaya oksigen tersebut mengalir ke
vemtrikel kiri. Ventrikel kiri ini bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.
Atrium kanan memiliki tugas untuk menerima darah kaya karbondioksida dari
seluruh tubuh. Yang kemudian dialirkan ke ventrikel kanan. Ventrikel kanan
bertugas membawa darah kembali ke paru – paru. Jantung bagian kiri manusia
lebih besar dibanding sebelah kanan hal ini memungkinkan karena tugasnya yang
lebih berat yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.
I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
Sistem sirkulasi dibedakan menjadi dua, ada sistem sirkulasi terbuka dan
sistem sirkulasi tertutup. Disebut sistem sirkulasi terbuka karena aliran darahnya
tidak mengalir lewat pembuluh darah. Sebaliknya sistem sirkulasi tertutup, aliran
darahnya mengalir lewat pembuluh darah. Tiga komponen utama pembuluh darah
adarah arteri, vena, dan kapiler. Ketiganya memiliki struktur jaringan dan
kecepatan aliran darah yang berbeda- beda didasarkan pada fungsi kerjanya.
Sistem sirkulasi memiliki hubungan dengan sistem respirasi, keduanya saling
berkaitan. Dimana oksigen yang di dapatkan saat respirasi diikat oleh haemoglobin
pada darah dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi.

J. Daftar Pusaka

Campbell et al. 2010. Biologi. Ed ke-7. Jakarta : Erlangga.

Isnaeni W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.

Purnamasari R, Santi DR. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya: Program Studi


Arsitektur UIN Sunan Ampel.

Wibowo DS. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai