Anda di halaman 1dari 6

1.

Jawaban ,
Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang didasari oleh pandangan liberalisme,
individualisme, rasionalisme, materialisme dan humanisme. Liberalisme yaitu.Pemikiran
yang meletakkan kebebasan individu sebagai hal yang paling utama.Rasionalisme
mengajarkanbahwa peranan rasio atau pikiran lebih penting dari padaperasaan. Materialism
adalah paham yang menyatakan bahwa hakikat kebenaranadalah sesuatu yang dapat
dibuktikan secara empiris, yaitu diraba, didengar dandirasa. Humanisme yaitu paham yang
menyatakan bahwa bagi manusia yangpenting adalah kehidupan dunia ini.
Dalam sistem kapitalisme, modal memperoleh imbalan dalam bentuk bunga uang. Secara
intrinsik berlaku umum bahwa modal patut berkembang. Bunga uang menjadi perangsang
pokok untuk menumpuk kekayaan, yang kemudian disalurkan sebagai penggerak untuk
menjaga agar lini produksi berputar terus. Dengan kata lain, bunga uang menjadi insentif
agar modal tetap berputar.
Kebebasan memiliki harta secara perorangan (Hak Milik Pribadi) Setiap negara mengetahui
hak kebebasan individu untuk memiliki harta perseorangan. Setiap individu dapat memilik,
membeli dan menjual hartanya menurut yang dikehendaki tanpa hambatan. Individu
mempunyai kekuasaan penuh terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumber-sumber
ekonomi menurut cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat yang
diperoleh dari produksi dan distribusi secara bebas untuk melakukan pekerjaan. Kebebasan
ekonomi dan persaingan bebas (Kebebasan Berusaha dan kebebasan memilih) Setiap
individu berhak untuk mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan yang
diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan memperoleh
sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan dalam semua kegiatan
ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selagi aktivitas yang dilakukan itu sah
dan menurut peraturan negara tersebut. Berdasarkan prindip ekonomi dan tuntutannya
yaitu persaingan bebas maka untuk itu tiap individu dapat menggunakan potensi fisiknya,
mental dan sumber-sumber yang tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu
tersebut. Ketimpangan ekonomi Dalam sistem ekonomi kapitalis, modal merupakam
sumber produksi dan sumber kebebasan. Individu-individu yang memiliki modal lebih besar
akan menikmati hak kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Ketidaksamaan kesempatan mewujudkan jurang perbedaan diantara golongan kaya
bertambah kaya dan golongan miskin bertambah miskin. Persaingan Sistem persaingan
bebas dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi individu untuk memenuhi
kepentingan/keuntungan diri sendiri. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar Segala
keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan konsumen (pembeli) dilakukan
melalui sistem pasar. Daam kata lain, tingkat harga dan jumlah produksi sepenuhnya oleh
kekuatan permintaan dan penawaran. Peranan terbatas pemerintah Dalam sistem ekonomi
kapitalis, pemerintah masih mempunyai peran yang dapat membatasi berbagai kebebasan
individu misalnya mengeluarkan peraturan-peraturan yang melarang praktek-praktek
monopoli dan melindungi hak-hak konsumen dan pekerja.
2. Jawaban
System ekonomi yg digali berdasarkan pemikiran bahwa system ekonomi sangat terkait
dengan ideologi, system nilai dan social budaya masyarakat di mana system
dikembangkan.Ekonomi Pancasila berpijak pada kombinasi antara gagasan-
gagasannormative dan fakta-fakta empiric yang telah dirumuskan oleh founding fathers
bangsa dalam wujud sila-sila dalam Pancasila, pembukaan UUD 1945, dan pasal-pasal
(ekonomi) UUD 1945, yaitu pasal 27 (ayat 2),31, 22 dan 34. pengertian Sistem ekonomi
Pancasila adalah sesuatu hal yang dijiwai oleh ideologi Pancasila dengan berlandaskan
kekeluargaan dan gotong-royong. Sistem ekonomi yang diterapkan beberapa negara
memang sesuai dengan filosofi hidup negara yang berkaitan, begitu pula dengan Indonesia.
Sistem Ekonomi Pancasila sendiri memberikan kebebasan kepada seluruh warga negara
untuk berusaha atau membangun usaha perekonomian dengan batasan dan syarat-syarat
yang ditentukan. Produksi masyarakat kebanyakan adalah usaha swasta yang bersandingan
dengan perusahaan negara yang meliputi bidang pertambangan transportasi, pertanian,
perbankan, dan lain-lain
3. jawaban :
Adapun faktor internal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter ialah sebagai berikut:

1. Kondisi Politik ,Pergolakan dalam dunia politik dinilai berpotensi menyebabkan


perpecahan dalam masyarakat yang dikarenakan adanya perbedaan pendapat. Akibatnya,
kondisi negara menjadi tidak stabil, dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kerusuhan
di sana-sini. Dalam keadaan chaos seperti itu maka para investor, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri, enggan untuk berinvestasi pada negara dan memilih untuk
berinvestasi ke negara lain hingga kondisi politik kembali kondusif. Hal ini berdampak pada
berkurangnya penerimaan pembiayaan negara untuk menjalankan pemerintahan dan
dengan demikian memperburuk kondisi ekonomi secara signifikan

2. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah menunjukkan kredibilitas pemerintah dalam mengatasi berbagai


situasi yang terjadi pada suatu negara. Bagi para investor, kebijakan pemerintah yang
terwujud dalam penerapan regulasi sangat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi
pada suatu negara. Pemerintah melalui regulasi-regulasi yang disusun seharusnya dapat
menyeimbangkan peranan pihak swasta dalam perdagangan, industri, dan alat-alat
produksi. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah agar pihak swasta tidak terlalu banyak
mengambil keuntungan. Karena apabila pihak swasta terlalu banyak mengambil keuntungan,
maka akan berpotensi menyebabkan krisis moneter.

3. Inflasi ,infflasi merupakan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka
waktu tertentu. Ada beberapa faktor penyebab inflasi di Indonesia, yaitu peningkatan
kebutuhan, dorongan biaya, peningkatan harga rumah, dan jumlah uang yang beredar.
Dampak inflasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di suatu negara, dan secara
khusus akan mempengaruhi keputusan masyarakat dalam melakukan kegiatan konsumsi,
investasi, dan produksi.

4. Kelemahan Sistem Perbankan


Lemahnya sistem perbankan bertanggungjawab atas terjadinya krisis moneter yang
menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada masa itu, sebagai dampak dari paket
deregulasi perbankan Oktober 1988, setiap orang dapat mendirikan bank hanya dengan
berbekal modal 1 miliar sehingga banyak bank baru bermunculan. Sayangnya, kemunculan
bank-bank tersebut tidak dibarengi sistem manajerial dan pengawasan yang baik. Banyak
bank yang mengandalkan pinjaman luar negeri dalam jangka pendek dan tidak disertai
mekanisme hedging. Lemahnya pengawas otoriter moneter menyebabkan banyak
penyaluran dana terkonsentrasi pada debitur dalam satu grup. Tidak cukup disitu,
persaingan antar bank yang ketat membuat masing-masing bank berusaha menarik
pelanggan dengan menawarkan produk seperti pinjaman beresiko. Hal-hal tersebut memicu
tingginya resiko kredit macet yang mengakibatkan terjadinya krisis moneter.

5. Masalah pada Sektor Produksi

Pada umumnya, ada dua macam masalah pada sektor produksi yang dinilai berpotensi
sebabkan krisis moneter, yakni:Lemahnya alokasi asset atau faktor-faktor produksi yang
menyebabkan kesenjangan produktivitas ,Ketidakseimbangan pada struktur produksi

faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter, antara lain:

1. Hutang Luar Negeri


Negara-negara maju pada umumnya memasang tingkat bunga pinjaman yang rendah
dengan tujuan menarik perhatian debitur. Rendahnya bunga pinjaman ini biasanya dibarengi
dengan jangka waktu yang pendek. Hal tersebut memicu ketergantungan hutang suatu
negara, khususnya negara berkembang yang membutuhkan pinjaman dana untuk
membiayai proyek-proyek seperti pembangunan infrastruktur. Tanpa menyadari kenyataan
bahwa pinjaman dana dalam jumlah besar dan jangka waktu pendek dapat memicu
terjadinya krisis finansial.
2. Krisis Ekonomi Global
Suatu negara juga dapat mengalami krisis moneter sebagai dampak dari krisis ekonomi
global, atau krisis yang juga dialami oleh negara-negara lain. Misalnya, krisis ekonomi tahun
1997-1998 yang dialami oleh negara-negara di Asia, dan krisis ekonomi tahun 2008 atau
dikenal sebagai krisis subprime mortgage yang dialami oleh Amerika. Krisis moneter yang
terjadi pada suatu negara memang biasanya akan berdampak pada negara lain, karena
negara-negara di dunia saling terkait dalam perekonomian, misalnya dalam perdagangan,
industri, dan pinjam-meminjam dana. Akan tetapi, krisis ekonomi global dapat dihindari
dengan kebijakan Pemerintah. Contohnya pada krisis ekonomi tahun 2008, Indonesia
terkena imbas dari krisis subprime mortgage yang dialami Amerika namun masih dapat
terselamatkan berkat penguatan di sektor perbankan. Adapun faktor eksternal tersebut
dapat diatasi dengan menerapkan kebijakan ekonomi internasional melalui tarif, quota,
serta kebijakan fiskal dan moneter.

3. Permasalahan Struktural Pertanian Indonesia


Masalah struktural pertanian Indonesia adalah bagaimana mentransformasikan puluhan
juta kaum tani miskin marjinal ke dalam dunia pertanian yang lebih modern dan yang
memungkinkan mereka hidup layak (Setiawan, 2003).Berbagai persoalan mendasar ekonomi
pertanian di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut :
-Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan dalam pertanian
-Pembiayaan Pertanian
-Tekanan Penduduk
-Pertanian Subsistem

4. Jawaban :
prof. Mubyarto 1989 sudah menguraikan berbagai persoalan mendasar ekonomi pertanian
di indonesia , diantaray adlah :
1. jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan dalam pertanian.
pendapatan petani hanya diterima setiap panen , sedangkan pengeluaran harus diadakan
setiap hari , setiap minggu , atau bahkan kadang waktu yang mendesak sebelum panen.
yang sering merugikan petani adalah pengeluaran- pengeluaran yang kadang kadang tidak
dapat di atur dan tidak dapat ditunggu sampai panen tiba. sehingga petani sering menjual
tanamany pada saat masih hijau disawah baik dengan harga penuh atau berupa pinjaman
sebagian.
2. pembiayaan pertnian
Dengan titik tolak aday kemlaratan yang luas dikalangan petani , keterlibatan mereka
pada utan ,baik utang biasa maupun dengan sistem ijon, maka dapat disimpulkan
persoalan yang paling sulit adalah pembiayaan pertanian
3. tekanan penduduk
adanya persoalan penduduk dalam konteks ekonomi pertanian memiliki tanda-tanda
bahwa, persediaan tanah pertanian yang makin kecil produksi bahan makanan per jiwa
yang terus menurun bertambahy pengangguran ,memburuky hubungan hubungan
pemilik tanah dan bertambahy utang-utang pertania dan pertanian subsistem pertanian
subsistem diartikan sebagai suatu sistem bertani dimana tujuan utama dari si petani
adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupy beserta keluarganya .

5. jawaban :
1. Tenaga kerja yang terampil di dalam bidang industri yang bersangkutan karena itu
industri membutuhkan pengkhususan di masyarakat.
2. Suasana industri, yaitu masyarakat yang tahu akan barang yang dihasilkan,
membutuhkan dan mampu membeli.
3. jaringan komunikasi yang baik, merupakan sarana hubungan darat, laut, udara, dan
elektronika
4. Terjaminnya ketersediaan bahan mentah dan bahan baku. Tenaga energy atau
bahan bakar Pasar dan sarana untuk menjamin permintaan pasar dengan cepat dan
dapat terpenuhi. Pengangkatan atau manajemen yang arif dan mampu memandang
jauh kedepan.
5. Ketentraman politik dan sosial,Kemudahan kredit dan kelancaran administrasi.
6. Jawaban :
kebijakan 1 Juni 1983 merupakan kebijakan moneter yang dibuat oleh
pemerintah,yang disebut juga dengan Pakjun 83.
Deregulasi ini mencangkup beberapa hal:
– Peningkatan daya saing bank pemerintah
– Penghapusan pagu kredit
– Pengaturan deposito berjangka.
– Mengurangi ketergantungan bank kepada BI
– Kebebasan untuk menentukan sendiri tingkat bunga
Dalam ketentuan itu, bank pemerintah bebas menentukan suku bunga deposito
serta suku bunga kredit. Langkah ini dimaksudkan agar masyarakat yang memiliki
dana nganggur tertarik untuk menyimpan di bank pemerintah. Sebab pada saat itu,
suku bunga yang ditawarkan oleh bank swasta lebih tinggi daripada bank
pemerintah. Yaitu 18 persen, sementara bank pemerintah hanya 14-15 persen.
Isi paket kebijakan Juni 1983 (Pakjun ’83):
1. Penghapusan pagu kredit sehingga perbankan dapat memberikan kredit secara
lebih fleksibel sesuai dengan kemampuan.
2. Bank diberi kebebasan dalam menentukan suku bunga, baik deposito, tabungan
maupun kredit dalam meningkatkan mobilisasi dana dari dan ke masyarakat.
3. Pengaturan volume kredit likuiditas dapat megurangi ketergantungan bank-bank
kepada bank sentral dengan memperkenalkan alat kebijakan moneter berupa
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)dan fasilitas diskonto.

7. Jawaban
Pada akhir pemerintahan Orde Lama (1959-1965) dikeluarkannya kebijakan yang
berdampak pada kinerja perbankan sampai awal 1960an, yaitu dikeluarkannya
peraturan pemerintah dalam pengendalian moneter tanggal 24 Agustus 1959 yang
isinya:
1. Kebijakan pemotongan nilai uang kertas atau sanering. Kebijakan ini
memotong nilai uang menjadi tinggal sepersepuluhnya.
2. Pembekuan simpanan di bank-bank sebesar 90%untuk jumlah di atas Rp.
25.000,-
3. Penghapusan sistem bukti ekspor menjadi pungutan ekspor dan pungutan
impor.
Masa resesi keuangan terjadi antara tahun 1966-1983, yakni saat peralihan orede
lama ke orde baru. Kebijakan resesi meliputi program stabilisasi dan rehabilitasi.
Untuk menunjang program tersebut, pada tanggal 3 Oktober 1966 pemerintah
mengeluarkan peraturan yang antara lain berisi:
1. Peninjauan kembali kredit perbankan dengan memberikan batasan dalam
jumlah kredit, agunan dan tingkat suku bunga.
2. Diberlakukan prinsip anggaran pendapatan dan belanja negara berimbang
sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi.
3. Adanya kebijakan debirokratisasi yang ditujukan untuk mengurangi intervensi
pemerintah dalam perekonomian agar tercipta sistem ekonomi yang demokratis.
4. Kebijakan di bidang perdagangan luar negeri yang bertujuan memberikan porsi
yang lebih besar bagi eksportir dan mengurangi intervensi pemerintah dalam tata
niaga ekspor dengan sistem insentif ekspor.
5. Kebijakan penundaan pembayaran utang
luar negeri dan penarikan utang-utang luar negeri baru yang bertujuan untuk
mengurangi tekanan neraca pembayaran.

Demikian jawaban dari saya , terimakasih .

Anda mungkin juga menyukai