Anda di halaman 1dari 7

PEMROGRAMAN SISTEM

NANDA TOMMY WIRAWAN M.KOM


DASAR DIGITAL

Digital adalah (sesuatu) yang berhubungan dengan


angka-angka untuk system perhitungan tertentu yang
berhubungan dengan penomoran.

Namun secara asal katanya, digital berasal dari


kata digitus, yang dalam bahasa Yunani berarti jari jemari.
Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka
berjumlah sepuluh (10).

Nilai sepuluh tersebut terdiri dari dua radix, yaitu 1


dan 0, oleh karena itu digital merupakan penggambaran
dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan
1.
(Wikipedia Bahasa Indonesia : Digital).
DASAR DIGITAL

Dalam dunia elektronika, tekhnik digital tidak akan


lepas dari angka 1 dan 0 ini.

Angka 1 dalam prakteknya merupakan state/kondisi on


atau adanya tegangan tertentu (berbentuk DC) dalam
suatu level, sering juga diistilahkan dengan kondisi high.

Sedangkan angka 0 merupakan state off atau


ketidak adaan tegangan tertentu pada suatu level, dan
sering diistilahkan dengan kondisi low.

Jadi, dalam lingkupan digital yang sangat luas aplikasinya


itu ternyata hanyalah permainan kompleks dari dua
kondisi, yaitu 1 (high) dan 0 (low)
DASAR DIGITAL
- Besaran tegangan untuk high dan low pada rangkaian-rangkaian digital.

Rangkaian-rangkaian digital memerlukan supply tegangan yang


bervariasi, yaitu antara 3,3V hingga 15V.

Dalam rangkaian-rangkaian digital untuk praktek secara umum, ada dua


kategori tegangan supply yang lazim digunakan, yaitu 5V dan 9V.
Kumpulan IC digital yang biasa menggunakan tegangan supply 5V sering
diistilahkan dengan IC TTL (Transistor-Transistor Logic). IC ini ditandai dengan
inisial awal dua angka, yaitu 74 lalu diikuti dengan dua huruf, yaitu LS (LS
adalah singkatan dari Low-Schotty), tetapi adakalanya dituliskan tanpa
dua huruf LS.
Contoh : 74LS04, 74LS32, 74LS455, 7400, 7408 dan lain-lain.

Untuk IC jenis ini, besar tegangan pada input atau outputnya sehingga
dikategorikan sebagai state high adalah berkisar antara 3,9V sampai
(maksimal) 5,2V. State low adalah tegangan antara 0V sampai 0,6V.
HIGH DAN LOW

Tegangan sebesar 5V atau lebih pada input atau outputnya dikategorikan sebagai kondisi high,
sedangkan tegangan yang mendekati 0V dikategorikan sebagai kondisi low.

Untuk lebih memahami tentang hal ini, mungkin bisa digambarkan sebagai berikut :
Sebagaimana dalam rangkaian-rangkaian analog, di dalam rangkaian-rangkaian elektronika
digital juga dikenal istilah input dan output. Akan tetapi bentuk input dan outputnya adalah hanya
berupa kategori high atau low saja.

Misalkan A adalah sebuah rangkaian digital dengan supply tegangan 5V DC. Rangkaian A
mempunyai input (jalan masuk) dan juga mempunyai output (keluaran).
Rangkaian A dikatakan diberi input high apabila pada jalan masuknya (input) diberikan tegangan
DC berkisar antara 3,9V sampai 5,2V.

Apabila pada outputnya ketika diukur ternyata tidak terdapat tegangan, maka dikatakan :
outputnya adalah low. Apabila pada outputnya ketika diukur ternyata terdapat tegangan DC
sebesar 3,9 sampai 5,2V, maka dikatakan : outputnya adalah high.
KURVA
Bentuk tegangan input dan output pada rangkaian-rangkaian digital

Dalam operasionalnya, tegangan-tegangan high yang menjadi sinyal masukan/ input bagi
rangkaian-rangkaian digital adalah tegangan-tegangan sesaat saja, begitu pula
keluaran/outputnya.
Kurva tegangan sesaat itu bisa berbentuk balok-balok persegi (square signal) dengan pewaktuan
(timing) yang bervariasi, atau ada kalanya berbentuk gigi gergaji (sawtooth signal). Tentang
bentuk-bentuk gelombang seperti itu bisa dilihat dalam : Gelombang Listrik .
TUGAS

Buatlah Slide Presentasi PPT dan kemudian lakukan


record dan jelaskan.
1. Mengenai Gerbang Digital AND, OR, NOT, NAND,
NOR, XOR, XNOR
2. HALF HEADER
3. FULL ADDER

Anda mungkin juga menyukai