Anda di halaman 1dari 15

Laporan

Praktikum Dasar Pengukuran Elektronika


“Hukum Kirchoff dan Superposisi”

Nama Praktikum : Muhammad Ridho Dermawan


Anggota Kelompok :- Muhammad Ridho Dermawan
- Nisaa Argya Wardani
- Patar Christoper Andreas Marpaung
- Sindy Alfiyanih
Kelas / Group : Telkom 1B / Group 5

Jurusan Teknik Elektro


Program Studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Jakarta
2019
DAFTAR ISI

TUJUAN PERCOBAAN ……………………………………………………….. 2

PENDAHULUAN ………………………...…………………………………...... 2

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN …………...……………………………… 4

DIAGRAM RANGKAIAN ……………………………………………………… 4

PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN …...……………………………… 4

HASIL PERCOBAAN ………………...………………………………………… 5

PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN …...………………………………….. 6

PERHITUNGAN ……...………………………………………………………… 6

PEMBAHASAN ……………...…………………………………………………. 8

KESIMPULAN …………...……………………………………………………... 9

TUGAS ………………………………………...………………………………... 10

LAMPIRAN ……………………………………………………………………... 11

TANDA TANGAN………………………………………………......................... 15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 15

1
1. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari penggunaan hukum Kirchoff dan teorema Superposisi untuk
menghitung arus atau tegangan pada suatu cabang
2. PENDAHULUAN
Untuk memecahkan persoalan rangkaian yang kompleks (rangkaian terdiri dari
beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus serta beberapa buah beban),
maka diperlukan hukum-hukum rangkaian.
Hukum-hukum rangkaian yang sering dipergunakan antara lain:
1. Hukum Kirchoff
2. Teorema Superposisi

Hukum Kirchoff I berbunyi, bahwa jumlah aljabar dari arus yang masuk
(menuju), dan arus yang keluar (meninggalkan) pada suatu junction sama dengan
nol.

I1 = 0
I1 + i2 - i3 + i4 - i5 = 0
Dimana:
- Arus yang masuk (i1,i2 dan i4)
diberi tanda positif
- Arus yang keluar (i3 dan i5) diberi
tand negatif

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan pada suatu
lintasan tertutup sama dengan nol.

Lintasan tertutup :a–b–c–d–e


– a : ∑V = 0

Vab + Vbc + Vcd + Vde + Vea = 0

2
Teorema Superposisi

Dalam suatu rangkaian yang bersifat linier (memenuhi persamaan V = Ri, V= L

ⅆⅈ dv
atau I = c ), maka respon (akibat) yang disebabkan oleh beberapa
ⅆt dt
buah sumber tegangan atau sumber arus sama dengan jumlah aljabar respon yang
diakibatkan oleh sumber-sumber itu jika bekerja sendiri-sendiri, sedangkan
sumber yang lain diganti dengan tahanan dalamnya.

Berikut ini adalah penjelasan penggunaan teorema superposisi pada rangkaian

Arus yang mengalir pada R2


adalah :

i = i1 + i2

R3
i1 = R 1+ R 2 x I1

R1
i2 = R 1+ R 2 x I2

Hukum-hukum rangkaian diatas dapat berlaku untuk arus searah atau arus bolak-
balik, dalam percobaan ini hanya dilakukan untuk rangkaian arus searah.

3
3. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN
- 2 buah sumber daya searah
- 2 buah multimeter sanwa
- 1 buah protoboard
- R1= 2,2 KΩ ; R2= 1 KΩ ; R3= 4,7 KΩ
- Kabel-kabel penghubung

4. DIAGRAM RANGKAIAN

5. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Dengan Hukum Kirchoff
1) Buatlah rangkaian seperti Gambar 4
2) Ukurlah tegangan dan arus untuk tiap-tiap tahanan yang terdapat pada
rangkaian diatas. (Catatlah hasil pengukuran pada Tabel 1)
2. Dengan Teorema Superposisi
1) Rangkai Rangkaian seperti Gambar 4.
2) Gantilah sumber tegangan V2 dengan tahanan dalamnya (terminalnya
dihubung singkat).

4
3) Ukurlah arus dan tegangan pada tiap resistor. Catatlah hasil pengukuran
saudara pada Tabel 2.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 untuk sumber tegangan V1
5) Pasanglah V1 dan V2 bersama-sama, ukurlah tegangan dan arus untuk
setiap resistor

6. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1

Besaran yang Tegangan (V) Tegangan (V) Arus (mA) hasil Arus (mA) hasil
Resistor
hasil hasil pengukuran pengukuran pengukuran
diukur
pengukuran
R1 = 2,2 KΩ 5,02 V 5,12 V 2,23 mA 2,33 mA
R2 = 1 KΩ 0,77 V 0,87 V 1,13 mA 0,87 mA
R3 = 4,7 KΩ 6,95 V 6,86 V 1,75 mA 1,46 mA

Tabel 2

Besaran Tegangan Total Arus Total Pada


yang Pada Resistor Resistor
Tegangan Parsial Pada Resistor Arus Parsial Pada Resistor
diukur (V1=12V & V2= (V1=12V & V2=
(V) 6 V) (mA) 6 V)
Di Ukur Di Hitung DiUkur DiHitu Di Ukur Di Hitung DiUku DiHitu
ng r ng
Resisto
r V1=12 V2=6 V1=12 V2=6 V1=12 V2=6 V1=12 V2=6
R1 8,80V 3,63V 8,73V 3,58V 5,02V 5,14V 3,68 1,75 3,97 1,63 2,23 2,34
mA mA mA mA mA mA
R2 3,27V 2,44V 3,25V 2,40V 0,77V 0,85V 3,25 2,57 3,25 2,40 1,13 0,85
mA mA mA mA mA mA
R3 3,27V 3,68V 3,24V 3,57V 6,95V 6,81V 0,69 0,82 0,69 0,76 1,75 1,45
mA mA mA mA mA mA

Hasil Analisa Tabel 1 :


- Pada rangkaian Tabel 1 menggunakan perhitungan Hukum Kirchoff I yang
menyatakan ∑ Imasuk =∑ Ikeluar
Contoh : I3 = I1 + I2 *Hasil pada tabel

5
I3 = 2,33 – 0,87 = 1,46 mA

Hasil Analisa Tabel 2 :

- Teori superposisi memudahkan menentukan arus pada suatu cabang dengan


mengganggap sumber bekerja satu persatu
- Apabila mengerjakan satu sumber, maka sumber yang lain di short (jumper)

Hasil Analisa hubungan antara tabel 1 dengan Tabel 2 :

- Tabel 1 adalah percobaan menggunakan hukum kirchoff dan Tabel 2


menggunakan teori superposisi
- Hubungan pada Tabel 1 dan 2 pada tegangan dan arus total bernilai sama
- Pada perhitungan Tabel 1 dan 2 tegangan dan arus totalnya pun bernilai sama.

7. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


a. PERHITUNGAN
Perhitungan Superposisi :
Jika menggunakan 12 V
1 × 4,7 4,7
Rp = R2 // R3 = = = 0,82 KΩ
1+4,7 5,7

Rt = R1 + RP V 1=3,97 ×2,2=8,73
V
= 2,2 + 0,82 = 3,02 KΩ V 2=3,25 ×1=3,25 V

Vin 12
It = = = 3,97 mA V 3=0,69 × 4,7=3,24
Rt 3,02
V

I1 = 3,97 mA

4,7
I2 = × 3,97=3,25 mA
1+ 4,7

1
I3 = × 3,97=0,69 mA
1+ 4,7

6
Jika menggunakan 6 V
2,2 × 4,7 10,3
Rp = R1 // R3 = = = 1,49 KΩ
2,2+4,7 6,9

Rt = R2 + RP V 1=1,63 ×2,2=3,58
V
= 1 + 1,49 = 2,49 KΩ V 2=2,40 ×1=2,40 V

Vin 6
It = = = 2,40 mA V 3=0,76 × 4,7=3,57
Rt 2,49
V

I2 = 2,40 mA

4,7
I1 = × 2,40=1,63 mA
2,2+ 4,7

2,2
I3 = × 2,40=0,76 mA
2,2+ 4,7
Jadi, Hasil Akhirnya :
I1=I1’ – I1’’= 3,97 – 1,63 = 2,34 mA
I2=I2’ – I2’’= 3,25 – 2,40 = 0,85 mA
I3=I3’ + I3’’= 0,69 + 0,76 = 1,45 mA

V1= I1 × R1 = 2,34 × 2,2 = 5,14 V


V2= I2 × R2 = 0,85 × 1 = 0,85 V
V3= I3 × R3 = 1,45 × 0,69 = 1 V

Perhitungan Hukum Kirchoff :


Persamaan I  I1 + I2 = I3
LOOP 1 LOOP 2
-12 + 2,2 I1 + 4,7 I3 -6 + 1 I2 + 4,7 I3
-12 + 2,2 I1 + 4,7 (I1+I2) -6 + 1 I2 + 4,7 (I1+I2)
-12 + 2,2 I1 + 4,7 I1 + 4,7 I2 -6 + 1 I2 + 4,7 I1 + 4,7 I2
6,9 I1 + 4,7 I2 = 12 5,7 I2 + 4,7 I2 = 6

7
ELIMINASI
6,9 I1 + 4,7 I2 = 12 ×4,7
4,7 I1 + 5,7 I2 = 6 ×6,9
22,09 – 39,33 I2 = 56,4 – 41,4
-17,24 I2 = 15

I2 = 15 = - 0,87 mA
-17,24
SUBSTITUSI
32,43 I1 + 22,09 – (0,87) = 56,4
32,43 I1 – 19,21 = 56,4
32,43 I1 = 56,4 + 19,21
32,43 I1 = 75,61
I1 = 75,61 = 2,33 mA
32,43
I3 = I 1 + I 2
I3 = 2,33 + (-0,87) = 1,46 mA

b. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan tentang Hukum


Kirchoff dan Teorema Superposisi. Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa
jumlah arus yang memasuki suatu percabangan sama dengan arus yang
meninggalkan percabangan, dengan kata lain jumlah aljabar semua arus yang
memasuki sebuah percabangan sama dengan nol. Secara matematis
dinyatakan: Imasuk = Ikeluar

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah tegangan pada suatu


lintasan tertutup sama dengan nol, atau penjumlahan tegangan pada masing-
masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan tertutup akan
bernilai sama dengan nol. Secara matematis dinyatakan: ΣV = 0

8
Pada Teorema Superposisi hanya berlaku untuk rangkaian yang
bersifat linier. Dalam setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber
tegangan/ sumber arus dapat dihitung dengan cara : Menjumlah aljabarkan
tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber independent/bebas yang bekerja
sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus independent/ bebas lainnya
diganti dengan tahanan dalamnya. Secara umum teorema superposisi
dilakukan dengan dua ketentuan sebagai berikut :

1. Sumber arus dalam keadaan terbuka (open circuit). dalam hal ini
sumber tegangan bertindak sendiri

2. Sumber tegangan dalam keadaan hubung singkat (short


circuit),dalam hal sumber arus bertindak sendiri

8. KESIMPULAN
Dari praktikum yang sudah saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa kita dapat
mengukur arus (A) ataupun tegangan (V) dengan berbagai macam cara,
contohnya ialah dengan menggunakan 2 cara , yaitu hukum kirchoff dan teorema
superposisi, walaupun cara perhitungannya berbeda, tapi hasilnya tetap sama.
Jika berbeda, berarti terdapat kesalahan perhitungan pada salah satu metode itu.

9
TUGAS

1. Bandingkanlah hasil perhitungan dan pengukuran baik dengan hukum Kirchoff


atau dengan teorema superposisi .
Apakah ada perbedaan? Jelaskan jawaban saudara!
Jawab :
Tidak ada perbedaan pada hasil yang telah dihitung dengan hukum kirchoff dan
teorema superposisi, yang berbeda disini hanyalah cara menghitungnya.

2. Menurut pendapat saudara, kapankah Teorema Superposisi dipergunakan?


Jawab :
Teorema superposisi digunakan jika dalam suatu rangkaian terdapat lebih dari 1
sumber tegangan atau sumber arus

3. Apakah multimeter yang saudara pergunakan mempengaruhi hasil pengukuran?


Jelaskan!
Jawab :

Iya berpengaruh, sebab jika kita salah mengkalibrasi atau salah dalam membaca
nilai yang ditunjukan pada multimeter maka akan berpengaruh pada hasil
pengukuran

4. Dari percobaan ini, apakah kesimpulan saudara?


Jawab :
Kesimpulan yang saya dapat pada praktikum 8 kali ini adalah, kita dapat
mengukur arus (A) ataupun tegangan (V) dengan berbagai macam cara,
contohnya ialah dengan menggunakan 2 cara , yaitu hukum kirchoff dan teorema
superposisi, walaupun cara perhitungannya berbeda, tapi hasilnya tetap sama.
Jika berbeda, berarti terdapat kesalahan perhitungan pada salah satu metode itu.

10
LAMPIRAN

11
12
13
TANDA TANGAN

DAFTAR PUSTAKA

- Cooper, William David. 1985. INSTRUMENTASI ELEKTRONIK DAN TEKNIK


PENGUKURAN, Edisi ke-2. Jakarta : Erlangga.
- Ramdhani, Mohamad. 2008. RANGKAIAN LISTRIK. Jakarta : Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai