Disusun Oleh:
Hanif Akbar Fajri (07020620031)
Maisyah Trisnawati (07020620037)
Dosen Pengampu:
Dr. H. Mukhlisin Saad, M.Ag
KELAS F2
PROGRAM STUDI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah,
serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas makalah yang ber-
judul “Biografi Ibn Miskawaih” dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah kali ini yaitu memenambah
wawasan dan pemahaman bagi para pembaca dan penulis. Selain itu, juga me-
nyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh Bapak Dr. H. Mukhlisin Saad, M.Ag
selaku dosen pada matakuliah Filsafat Akhlak.
Penulis juga menyadari, bahwa pada penulisan makalah kali ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan.
Sehingga, untuk kedepannya penulis mampu memperbaiki makalah menjadi lebih
sempurna.
Sampang, 22 November
2021
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Biografi Ibn Miskawaih................................................................................................3
B. Pemikiran Filsafat Ibn Miskawaih................................................................................4
C. Karya Ibn Miskaawaih.................................................................................................6
D. Konsep Pendidikan Akhlak Ibn Miskawaih.................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemikiran mengenai filsafat masuk ke dunia Islam setelah terjadinya interaksi
antara kebudayaan Islam dan non Islam, terutama bangsa Yunani. Pada masa daulah
Bani Abbasiyah, yaitu pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid tahun 786 M, yang
sangat cinta terhadap ilmu pengetahuan sehingga ia sangat giat menterjemahkan
buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab, buku yang diterjemahkan adalah buku
yang mengenai kedokteran, ilmu pengetahuan dan filsafat serta buku-buku filsafat
Aristoteles, Plato dan Gaelan.
Filsafat akhlak merupakan satu bidang ilmu yang membahas dasar-dasar dan
postulat-postulat ilmu akhlak, dengan menyinggung sejumlah masalah yang
berkaitan dengan peletak ilmu, tujuan ilmu, metodologi dan sejarah
perkembangannya. Ilmu ini disebut juga dengan filsafat ilmu akhlak, untuk lebih
memperjelas subjek penelitiannya, yaitu satu bidang filsafat yang menelaah dasar-
dasar ilmu akhlak1.
Sedangkan tokoh merupakan seseorang yang terkemuka atau kenamaan di
bidangnya, atau seseorang yang memegang peranan penting dalam suatu bidang atau
aspek kehidupan tertentu dalam masyarakat. Dalam dunia Filsafat, terdapat beberapa
individu yang layak diangkat sebagai tokoh yang memberikan banyak sumbangan
dalam kajian untuk lebih mendalam terhadap filsafat terutama dalam filsafat akhlak.
Ibn Miskawaih terkenal sebagai seorang filosof muslim sekaligus sebagai
seorang cendekiawan muslim. Banyak ilmu yang dikuasai, tetapi ia sangat terkenal
setelah ia mengarang buku di bidang akhlak yang berjudul “Tahhdzibu Akhlaq wa
Tahhir al-A’raq”. Pembahsan kali ini adalah tentang seorang tokoh filsuf Islam yang
terkenal akan pemikirannya dalam filsafat akhlak. Makalah ini akan membahas
secara ringkas bagaimana kehidupan Ibn Miskawaih, karya-karya serta pemikirinnya
yang tentunya memilki peran besar dalam dunia filsafat.
1
Lilis Suryaningsih, dkk, “Akhlak dan Filsafat Akhlak”, makalah: Surabaya, 10 September 2021, h.7-8
1
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana riwayat hidup Ibn Miskawaih?
b. Bagaimana pemikiran filsafat Ibn Miskawaih?
c. Apa saja karya yang ditulis oleh Ibn Miskawaih?
d. Apa pendapat Ibn Miskawaih tentang pendidikan Akhlak?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui riwayat hidup Ibn Miskawaih
b. Untuk mengetahui pemikiran Filsafat Ibn Miskawaih
c. Untuk mengetahui karya-karya yang ditulis oleh Ibn Miskawaih
d. Untuk mengetahui pendapat Ibn Miskawaih tentang pendidikan Akhlak
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Ibnu Miskawaih
Ibnu Maskawaih adalah seorang filosof Muslim yang masyhur dengan
teorinya tentang filsafat al-Nafs dan filsafat al-Akhlak dan merupakan sejarawan
Persia yang tersohor. Gelar ‘Guru ke-tiga setelah Ibn al-Farabi’ telah diberikan
kepada beliau. Nama lengkap beliau adalah Abu Ali Ahmad Ibn Muhammad
Ibn Ya’qub Ibn Miskawaih. Ia lahir di kota Ray, Persia (Iran) pada 320 H (932
M) dan wafat di Asfahan pada 9 safar 421 H (16 Februari 1030 M)2.
1. Metafisika
Tuhan menurut Ibn Miskawaih adalah zat yang tidak berjisim, Azali,
dan pencipta. Tuhan esa dalam segala aspek. Ia tidak terbagi-bagi dan
tidak mengandung kejamakan dan tidak satu pun yang setara dengan-Nya.
Ada tanpa diadakan dan ada-Nya tidak bergantung kepada yang lain.
Sementara yang lain membutuhkan-Nya.
Tuhan menurutnya adalah penggerak pertama yang tidak bergerak dan
pencipta yang tidak berubah-ubah karena itu. Tuhan yang secara mutlak
bebas dari materi, secara mutlak tidak berubah, dan kebebasan sempurna
Tuhan dari materialitaslah yang membuat kita tidak mungkin
menggambarkan-Nya dengan istilah apa pun, kecuali dengan simbol
penegatifan
2. Kenabian
2019, h.90
6
BAB II, h.18
7
Muhammad Iqbal, Metafisika Persia, Suatu sumbangan untuk sejarah filsafat islam, Trj. Joebaar Ayoeb,
(Bandung, Mizan, 1990), h. 53-54
Perbedaan terletak pada cara memperolehnya. Para filsuf memperoleh
kebenaran dari bawah ke atas, yaitu dari daya indrawi naik ke daya
khayal, dan naik lagi ke daya pikir sehingga dapat berhubungan dan
menangkap hakikat-hakikat kebenaran dari Akal Aktif. Sedangkan para
Nabi memperoleh langsung dari Akal Aktif sebagai rahmat Tuhan8.
3. Filsafat Jiwa
4. Filsafat Akhlak
Buku Tahdzib al-Akhlaq yang ditulis oleh Abu Ali Ahmad ibn
Miskawaih (330-421 H/941-1030 M) merupakan buku rujukan pertama tentang
filsafat etika Islam. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh
Helmi hidayat, dan kemudia disunting oleh Ilyas Hasan. Tahdzib al-Akhlaq
merupakan karangan Ibnu Miskawaih yang cukup terkenala dan berperan besar
11
Ibid, h.10-11
12
Ibnu Miskawaih (Biografi & Pemikiran Etika Islam), https://youchenkymayeli.blogspot.com/2016/03/ibnu-
miskawaih-biografi-etika-pemikiran.html?m=1
dalam pembinaan akhlak di dunia Islam hingga saat ini
Kitab Tahdzib al-Akhlaq berisikan tujuh bab, yang secara runtut bab
pertama pembahasan tentang jiwa, bab kedua tentang fitrah manusia dan asal-
usulnya, bab ketiga tentang kebaikan da kebahagiaan, bab keempat tentang
keutamaan yaitu keadilan, bab kelima membahas persahabatan dan cinta, bab
keenam tentang pengobatan jiwa, da bab ketujuh tentang penyembuhan penyakit
jiwa.
13
Ibid, h.15.
Selain itu terdapat beberapa karya Ibn Miskawaih lainnya seperti:
3. Metode Pendidikan
16
Abu Ali Akhmad Al-Miskawaih, menuju kesempurnaan akhlak, (Bandung: Mizan, 1994), h.143
17
Abuddin Nata, pemikiran para tokoh pendidikan islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h.22
18
Ibid, 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru ketiga setelah al-Farabi. Gelar itu ditabalkan kepada Ibn Miskawaih,
seorang ilmuwan agung kelahirkan Ray, Persia (sekarang Iran) sekitar tahun 320
H/932 M. Beliau merupakan seorang ilmuwan hebat, bahkan beliau juga dikenal
sebagai seorang filsuf, penyair, dan sejarawan yang sangat terkenal. Beliau
terlahir pada era kejayaan Kekhalifahan Abbasiyyah. Ibnu Maskawaih adalah
seorang keturunan Persia, yang konon dulunya keluarganya dan dia beragama
Majuzi dan pindah ke dalam Islam.
Ibnu Miskawaih menggunakan metode eklektik dalam menyusun
filsafatnya, yaitu dengan memadukan berbagai pemikiran-pemikiran sebelumnya
dari Plato, Aristoteles, Plotinus, dan doktrin Islam. Dalam pemikiran filsafatnya
terdapat metafisika, kenabian. Filsafat jiwa dan filsafat akhlak.
Dan dalam karyanya yang berjudul Tahdzib al-Akhlaq atau yang sring
dinamakan Tathir al-A’raq (Kesucian Karakter), yang mengandung pemikiran
dan ajaran, dan merupakan argumentasi praktis-logis atas keyakinan Miskawaih
bahwa mungkinnya terjadi perubahan moral dan budi pekerti dalam diri
seseorang
DAFTAR PUSTAKA
Lilis Suryaningsih, dkk, “Akhlak dan Filsafat Akhlak”, makalah: Surabaya, 2021
Seyyed Hossein Nasr, “Sains dan Perbedaan di Dalam Islam, Trj. Science and
Civilization in Islam”, (Bandung, Pustaka, 1986)
Hadis Purbam, “Pemikiran Pendidikan Islam Ibn Miskawaih”, (Jurnal MIQOT), Vol.
XXXIII, No. 2, Juli-Desember 2009