Anda di halaman 1dari 2

UTS Kawasan Asia Timur

Ahmad Furqon
114105120

1. Asia Timur adalah salah satu kawasan di dunia Timur dimana lahirnya peradaban-peradaban
hingga berkembangnya dinasti dan kekaisaran bangsa yang besar, mulai dari bangsa China
dengan dinasti yang sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi, yang pengaruh dinasti-
dinasti bangsa china merebak dan mempengaruhi bukan hanya di bangsa-bangsa Asia timur
namun hampir ke seluruh penjuru Asia, lalu kita bisa melihat bangsa Mongol yang cakupan
dinasti ketika dipimpin Kublai Khan atau yang dikenal juga sebagai Dinasti Yuan (di china)
membentang dari Asia timur jauh hingga ke dunia Barat dibagian Eropa timur menjadi
daerah kekuasaannya di era Kublai Khan jalur sutera dihidupkan sebagai jalur dagang yang
menghubungkan dunia Barat dan Dunia Timur. Tentu jika melihat aspek sejarah kedua
bangsa tersebut hanya contoh sedikit penulis bisa mengambil contoh Jepang pada era
1930an yang secara populasi tidak masif namun dapat menjadi penantang utama negara-
negara dengan kekuatan besar dari blok sekutu. Dan jika melihat dunia kontemporer
bagaimana budaya pop korea yang sangat diminati dan mempengaruhi gaya hidup
penduduk negara lain untuk mengadopsi dan menginternalisasi budaya negara korea, yang
bagi sebagaian kalangan dianggap menjadi ancaman bagi identitas bangsanya sendiri.
contohnya? Sangat mudah di saat ini untuk menemukan makanan bergaya korea di Jakarta,
mulai dari umkm hingga restoran besar yang menyajikan makanan khas korea, namun justru
sulit untuk menemukan makanan tradisional Jakarta, kecuali jika kita mendatangi cagar
budaya Jakarta.

Coretan kebsaran bangsa-bangsa di Asia Timur tentunya tidak terlepas dari bagaimana
mereka merefleksikan nilai-nilai dalam setiap sendi kehidupan, dari cara hidup, cara
bersosial, hingga cara menyikapi hubungan dengan alam. Meskipun secara bangsa mereka
berbeda namun ada kecenderungan dimana bangsa Asia Timur memiliki kesamaan dalam
filosofi dan cara hidup (way of life). Hal ini bisa dilihat bagimana nilai-nilai yang diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat tidak jauh dan erat kaitannya dengan pemikiran-pemikiran
diajarkan oleh filsuf-filsuf seperti Lao Tzu (Taoism), Konfusius (Konfusianism), hingga
Sidharta Gautama (Buddhism).

Pemikiran-pemikiran tersebut dijadikan sebuah prinsip dalam hidup yang diinternalisasi


melalui pemimpin masing-masing bangsa. Sebagai contoh ajaran konfusianisme menjadi
sebuah prinsip hidup yang diadopsi oleh mayoritas bangsa Asia Timur namun didaerah
asalnya China konfusianisme sempat dilarang untuk penerapan dan penyebarannya oleh
pemimpin dinasti China pada awal-awal masehi, hingga di adopsi oleh Dinasti Han lalu
penyebarannya meluas hingga daerah-daerah lain seperti korea dan jepang.

Jika kita berbicara internalisasi nilai, Finnemore Sikkink dalam sebuah jurnal Norm
Enterpreneurship (2011) memaparkan bahwa sebuah nilai akan dapat diadopsi oleh global
audience atau bisa dikatakan sebagai audiens lain ketika poin pertama terpenuhi, yaitu
terlihat baik oleh secara universal. Lalu nilai tersebut akan membutuhkan advokasi yang
dilakukan oleh sebuah otoritas penguasa terhadap masyarakatnya.
Jika melihat bangsa Asia Timur yang besar tidak lepas dari Etos kerja yang luar biasa. Etos
kerja. Keseimbangan dengan alam. Hierarki penghormatan. Yang membuat bangsa Asia
Timur besar melalui Inovasi-inovasi yang terus berkembang dan beradaptasi dengan
perkembangan Zaman. Nilai nilai inilah yang diadopsi dari way of life seperti Taoism,
Buddhism, dan Konfusianism.

Hasilnya kita bisa melihat bagaimana perkembangan negara-negara bangsa di Asia Timur
yang masif secara ekonomi dan selalu menghadirkan Inovasi.

2. Ada dua poin yang menjadikan China mendapatkan predikat the “The Great China”. Poin
pertama adalah inovasi dan yang kedua ada nilai prinsip hidup yang kuat untuk dijalankan
oleh masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai