Anda di halaman 1dari 2

Prosedur asuhan keperawatan Proses keperawatan yang dilakukan peneliti adalah: a.

Peneliti melakukan
pengkajian kepada responden/ keluarga menggunakan metode wawancara observasi dan pemeriksaan
fisik b. Peneliti merumuskan diagnosis keperawatan yang muncul pada responden c. Peneliti membuat
perencanaan asuhan keperawatan yang akan diberikan pada responden d. Peneliti melakukan asuhan
keperawatan pada responden e. Peneliti mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada
responden f. Peneliti mendokumentasikan proses asuhan keperawatan yang telah diberikan pada
responden mulai dari melakukan pengkajian sampai pada evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan E. Alat / instrument Pengumpulan Data 1. Pengkajian Menggunakan format pengkajian
(format terlampir) yang berisi identitas pasien, riwayat kesehatan, pola kesehatan 2. Pemeriksaan fisik
Alat yang digunakan yaitu tensimeter, reflek hammer, penlight, thermometer, stetoskop 3. Diagnosis
keperawatan a. Analisa data Analisa data pada kedua pasrtisipan Ny.R1 dan Ny.R2 mencakup data
pasien, masalah dan penyebabnya (lampiran 11 dan 12) b. Diagnosis keperawatan Format diagnosis
keperawatan berisi problem, etiologi, dan symptom, tanggal ditemukan masalah serta tanggal
dipecahkan masalah (lampiran 11 dan 12) c. Intervensi Recana asuhan keeperawatan terdiri dari
beberapa komponen diantaranya diagnosis keperawatan, tujuan, kriteria hasil, serta perncanaan
keperawatan (lampiran 11 dan 12) d. Implementasi Implementasi keperawatan terdiri dari hari tanggal
dilakukan asuhan keperawatan, diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan berdasarkan intervensi
keperawatan, serta tanda tangan yang melakukan implementasi keperawatan (lampiran 11 dan 12) e.
Evaluasi Evaluasi terdiri dari nama pasien, hari/tanggal, evaluasi berupa SOAP, serta tanda tangan yang
membuat evaluasi keperawatan (lampiran 11 dan 12). F. Cara Pengumpulan Data 1. Observasi
Berdasarkan observasi peneliti pada hari pertama melakukan penelitian, pada partisipan I (Ny. R1)
mengalami penurunan kesadaran dengan tingkat kesadaran delirium, terpasang infuse NaCl 12 jam/kolf,
terpasang O2 3 liter, posisi kepala tinggi 30°, batuk dan mengeluarkan saliva yang banyak. Obat yang
diberikan yaitu Kalnex 4x1, Ranitidine 2x50, Citicolin 2x250, Ceftriaxone 2x1, Flumucyl 2x1 , Ca gluconas
1x1. Pasien mendapat Diit MC 1800 kkal. Sedangkan pada partisipan II (Ny.R2) juga mengalami
penurunan kesadaran dengan tingkat kesadaran samnolan, terpasang infuse asering 12 jam/kolf,
terpasang O2 5 liter, posisi kepala tinggi 30 °, diit MC DD 1500 kkal. Obat yang diberikan yaitu Asam
tranexamat 4x1, Citicolin 2x750, Ceftriaxon 1x2, Prosogan injeksi 2x1 amp, Prosogan drip 2 ampul, Drip
manitol 20%, Aspilet 2x80, Simvastatin 1x 20, Nebu combivent 4x 2. Pengukuran Pada hari pertama
melakukan asuhan keperawatan, didapatkan hasil pengukuran pada kedua partisipan yaitu Ny.R1 dan
Ny.R2. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu,
pemeriksaan pupil, pemeriksaan nervus cranial, pemeriksaan reflek fisiologis, reflek patologis serta
penilaian kekuatan otot 3. Wawancara Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara bebas terpimpin. Caranya adalah dengan menanyakan kepada keluarga perihal kejadian
yang sebenarnya terjadi pada partisipan dan riwayat kesehatan sebelumnya yang berkaitan dengan
penyakit yang dialami partisipan saat ini. 4. Dokumentasi Dokumen berbentuk status pasien serta
catatan keperawatan yang di dokumentasikan ulang menggunakan gambar serta buku kegiatan
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai